MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIKULUM KKNI
DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2016 / 2017

OLEH : TUTUT WIJAYANTI
NIM : 5153143016

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

KATA PENGANTAR
1

Dengan menGucap Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan segala nikmat, rahmat, taufik dan hidayah Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan Proposal Skripsi ini yang berjudul: MANAJEMEN WAKTU
MAHASISWA TERHADAP KURIKULUM KKNI DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN T.A 2016 / 2017 . Sholawat teriringkan salam tetap terlimpahkan pada
habibullah Nabi MuhammadSAW yang telah menunjukkan jalan yang benar yaitu iman dan

ikhsan.
Proposal skripsi ini penulis susun guna memenuhi tugas akhir semester mata kuliah
Seminar Program Studi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
(UNIMED).
Akhir kata penulis berharap semoga proposal skripsi ini dapat memberi manfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pihak yang membaca.

Medan, 25 Mei 2017
Penulis

TUTUT WIJAYANTI

DAFTAR ISI
2

HALAMAN SAMPUL

……………………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR


…...………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI

………...…………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN

...…………………………………………………………… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

…………………………………………………….. 9

BAB III METODE PENELITIAN

…………………………………………………….. 17

DAFTAR PUSTAKA

SARAN

……...……………………………………………………… 20
...…………………………………………………………………… 22

BAB I
3

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Inti dari proses pendidikan secara keseluruhan adalah proses belajar mengajar. Pada
proses ini adanya aktifitas timbal balik antara pendidik dengan peserta didik. Kewajiban seorang
pendidik sebagai pelaku pendidikan adalah mencari solusi yang terbaik dan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Untuk menciptakan kualitas
pembelajaran yang baik maka kegiatan ini tentunya dipengaruhi dari faktor internal dan
eksternal.
Pembelajaran ialah aktivitas yang secara sadar dilakukan untuk belajar menuju perubahan

yang pada diri sendiri maupun orang lain. Aktivitas ini dilakukan oleh seseorang atau suatu
kelompok yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam merancang dan mengembangkan
sumber belajar yang diperlukan.
Pada peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 Pasal 97 menyatakan bahwa kurikulum
perguruan tinggi dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi (KBK). Pernyataan ini
telah menegaskan kembali Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, serta No. 045/U/2002
tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
Implementasi KBK seharusnya telah terlaksana di seluruh perguruan tinggi (PT) mulai
akhir tahun 2002. Namun pada kenyataannya belum seluruh PT telah menerapkan KBK karena
berbagai kendala antara lain masih beragamnya pemahaman tentang makna KBK serta
implementasinya dalam pembelajaran.
Dalam upaya melakukan kualifikasi terhadap lulusan perguruan tinggi di Indonesia,
pemerintah telah menerbitkan Perpres No. 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) dan Lampirannya yang menjadi acuan dalam penyusunan capaian
pembelajaran lulusan dari setiap jenjang pendidikan secara nasional, juknis Perpres ini
Permendikbud no. 73 Tahun 2013. Dengan adanya KKNI ini diharapkan akan mengubah cara
melihat kompetensi seseorang, tidak lagi semata Ijazah tapi dengan melihat kepada kerangka
4


kualifikasi yang disepakati secara nasional sebagai dasar pengakuan terhadap hasil pendidikan
seseorang secara luas (formal, non formal, atau in formal) yang akuntanbel dan transparan.
Capaian Pembelajaran merupakan internalisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, ketrampilan,
sikap, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup
suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: bagaimana memanajemen waktu yang baik untuk mahasiswa dalam
menghadapi kurikulum KKNI yang diterapkan. Sedangkan Tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui efektivitas penggunaan waktu mahasiswa di Fakultas Teknik Uiversitas
Negeri Medan.
B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :

1.

Bagaimanakah pola belajar mahasiswa sebelum dan sesudah diterapkan kurikulum KKNI di
Fakultas Teknik UNIMED?


2.

Adakah pengaruh hasil belajar mahasiswa terhadap penerapan kurikulum KKNI di Fakultas
Teknik UNIMED ?

C.

Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan luasnya cakupan masalah, keterbatasan dan kemampuan penulis,
maka dilakukan pembatasan masalah agar lebih memudahkan dalam pemecahan masalah yang
dihadapi. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar dasar pola. Dalam hal ini penulis
hanya membatasi pada :

1.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada mahasiswa Fakultas Teknik UNIMED

2.


Manajemen waktu mahasiswa yang baik menjalankan kurikulum KKNI

D.

Tujuan Penelitian
5

Berdasarkan rumusan masalah maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1.

Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar sebelum dan sesudah diterapkan kurikulum KKNI di
Fakultas Teknik UNIMED

2.

Untuk mengetahui efektivitas penggunaan waktu mahasiswa dalam menjalkan kurikulum
KKNI di Fakultas Teknik UNIMED

F.


Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari
penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
manajemen waktu mahasiswa menghadapi kurikulum KKNI dan bahan pertimbangan untuk
lanjutan penelitian.

BAB II
6

TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan teori
A. Manajemen
Manajemen ialah sebuah seni untuk mengatur sesuatu, baik orang ataupun pekerjaan.
Pengertian manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan
suatu organisasi dengan cara bekerja dalam team. Menurut beberapa ahli berikut :
“Manajemen adalah suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain” Mary
Parker F.
“Manajemen ialah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen bisa dibuktikan

secara umum kebenarannya.” George R. Terry
“Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisisasian,
pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota entitas/organisasi dan juga
mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan”
Stoner.
Menurut penulis pribadi, manajemen ialah sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan.
Inti dari manajemen adalah supaya kita mudah untuk mengelolanya. Jika file/folder berarti kita
mudah untuk mencari folder atau file tersebut ketika dibutuhkan.
Dalam teorinya ada 5 fungsi utama manajemen, yaitu :
1. Planning(Perencanaan)
Proses ini untuk menentukan tujuan dari perusahaan/organisasi dalam bentuk visi dan
misi baik jangka panjang dan jangka pendek. Selain itu, strategi-strategi yang harus
ditempuh juga sudah harus ditentukan dari awal. Supaya, dalam pelaksanaannya
akan mudah untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Organizing(Mengorganisasi)
Fungsi ini berguna untuk mengorganisasi/mengatur orang-orang yang ada dalam
7

organisasi/perusahaan tersebut. Supaya, mereka dapat menjalankan peran dan fungsinya
masing-masing dengan maksimal. Istilah kerennya adalah the right man at the right place.

3. Staffing(Penempatan)

Tidak jauh berbeda dengan organizing, staffing ini lebih luas. Kalau organizing lebih ke
memanajemen sumber daya manusia sedangkan staffing lebih ke sumber daya secara
umum. Misalkan, peralatan dan inventaris yang dimiliki.
4. Coordinating(Mengkoordinasi)
Coordinating ialah fungsi yang bertujuan untuk meningkatkan efisensi dan efektifitas
kinerja, membuat suasana dalam lingkungan kerja menjadi dinamis, sehat, nyaman, dll.
Fungsi ini diemban ditangan manajer, jadi manajer memiliki fungsi utama untuk
mengkoordinasi bawahannya supaya dapat meningkatkan performa kerja masing-masing.
5. Controlling (Mengontrol)
Ini adalah fungsi terakhir manajemen, setelah semuanya dilakukan maka langkah terakhir
adalah mengontrolnya. Dalam fungsi ini terdapat elemen-elemen penting, misalkan
evaluasi dan pembuatan kebijakan baru. Fungsi controlling ini penting, supaya kinerja
orang-orang didalamnya tidak menurun minimal standard kalau bisa ya meningkat.
B. Manajemen waktu
1. Pengertian manajemen waktu
Manajemen memiliki pengertian sebagai cara penggunaan dari sumber daya yang
efektif sehingga dapat mencapai sasaran. Sedangkan waktu adalah segala rangkaian yang
terjadi saat proses, pelaksanaan dan juga ketika kegiatan sedang berlangsung. Pengertian

Manajemen waktu itu sendiri adalah bagaimana dapat menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan lebih cepat dan juga dengan lebih cerdas. Sedangkan menurut Orr, manajemen
waktu adalah suatu cara untuk bisa menggunakan waktu se-efisien dan juga se-efektif
mungkin sehingga mampu memperoleh hasil penggunaan waktu yang maksimal.
Sedangkan menurut Taylor, manajemen waktu merupakan bagaimana pencapaian dari
8

sasaran utama yang ada di suatu kehidupan yang menjadi hasil utama dari kehidupan
tersebut dengan menyisihkan jenis jenis kegiatan yang tidak memiliki manfaat atau arti
yang penting.
Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan, maka dapat dicapai suatu
kesimpulan bahwa pengertian manajemen waktu adalah suatu proses yang berhubungan
dengan pencapaian suatu tujuan tertentu maupun sasaran yang sebelumnya telah
ditentukan untuk bisa dicapai dalam suatu periode tertentu dengan penggunaan sumber
daya secara efisien dan efektif, seperti misalnya adalah uang, manusia, perlengkapan,
metode dan bahan. Dapat pula dikatakan bahwa manajemen waktu adalah suatu kegiatan
yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian dan juga
pengawasan mengenai produktivitas tertentu.
2. Jenis-jenis waktu

-

Waktu yang sulit diatur :

Hanya untuk memenuhi kebutuhan Primer : makan, istirahat, menjaga hubungan sosial
dan kekeluargaan. Wktu ini tidak dapat digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain,
dan tingkat urgensinya tinggi untuk menjaga keseimbangan hidup manusia. Penggunaan
waktu ini harus bijaksana, tidak dapat dilebih-lebihkan ataupun disia-siakan.
-

Waktu yang dapat diatur :

Waktu yang ditemukan dalam aktivitas kerja manusia dan sebagian dalam kehidupan
pribadi manusia.Waktu jenis ini dibagi dua :
1. Waktu-waktu prima ( waktu puncak), dimana semangat dan etos kerja tinggi.
2. Waktu – waktu lembah, dimana semangat dan etos kerja rendah, misalnya saat-saat
akhir kerja.

9

Tantangannya adalah bagaimana mahasiswa dapat memanfaatkan waktu –waktu secara
effektif.
Waktu yang dapat diatur
Waktu puncak : etos kerja tinggi, misalnya pada pukul 07.00 pagi hingga pukul 19.00


malam


Waktu lembah : etos kerja rendah, misalnya sebelum pukul 07.00 pagi, pukul 15.00, dan

pukul 22.00 malam.
3. Hambatan-hambatan dalam Manajemen Waktu

 Mendahulukan pekerjaan yang dicintai, baru kemudian mengerjakan pekerjaan yang
kurang diminati.
 Mendahulukan pekerjaan yang mudah sebelum menyelesaikan pekerjaan yang suli
 Mendahulukan pekerjaan yang cepat penyelesaiannya, sebelum menyelesaikan pekerjaan
yang membutuhkan waktu yang lama.
 Mendahulukan pekerjaan darurat / mendesak, sebelum meyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
yang penting.
 Melakukan aktivitas yang dapat mendekatkan mereka pada tujuan atau mendatangkan
kemaslahatan bagi diri mereka.
 Menunggu batas waktu ( mepet ) untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya.
 Skala prioritas disusun tidak berdasarkan kepentingannya, tetapi berdasarkan urutannya.
 Terperangkap pada tuntutan yang mendesak dan memaksa.
10

C. Kurikulum KKNI
1. Pengertian kurikulum KKNI

KKNI merupakan kerangka acuan minimal yang menjadi ukuran, pengakuan
penjenjangan pendidikan yang dilakukan. KKNI juga disebut sebagai kerangka penjenjangan
kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem
pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia. (Perpres No. 8 tahun 2012)
Dalam perspektif KKNI, setiap program studi diharuskan memperjelas “profil lulusan”
yang diharapkan melalui kegiatan pelacakan studi, studi kelayakan dan analisis kebutuhan di
masyarakat. Profil lulusan mencerminkan kemampuan minimal yang harus dikuasai mahasiswa
setelah lulus yang merujuk pada empat aspek kebutuhan (1) sikap (attitude), (2) bidang
kemampuan kerja, (3) pengetahuan, dan (4) manajerial dan tanggung jawab. Keempat
kemammpuan kemudian harus dijabarkan ke dalam sebuah capaian pembelajaran (learning
outcome) pada setiap mata kuliah di program studi. Sehingga nantinya, semua perencanaan
pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Semester (RPS) harus didasarkan pada capaian
pembelajaran (Learning Outcome) yang sesuai dengan kebutuhan profil lulusan.
Mahasiswa pada umumnya hanya sadar bahwa ia berstatus mahasiswa. Namun, tidak
mengetahui apa yang seharusnya dilakukan sebagai mahasiswa. Mereka seakan-akan
menganggap dirinya sudah mafhum akan tugas seorang mahasiswa. Tentunya dengan melakukan
aktivitas mahasiswa di kampus. Mereka mengikuti perkuliahan, mendengarkan dosen,
berdiskusi, dan menyelesaikan skripsi. Mereka menganggap tugas-tugas itu adalah perjuangan
seorang mahasiswa. Ada perasaan bangga setelah menyelesaikan apa yang menjadi tugas
pokoknya. Padahal, itu bukan persaingan sesungguhnya.

11

Namun agaknya mereka harus disadarkan tentang dunia kerja yang semakin kejam
dengan persaingan ketat, dan kualitas keahlian yang tinggi. Dunia kerja membutuhkan orangorang yang mau dan mampu bekerja keras mempertahankan intergrasinya dalam berkompetensi.
Sebenarnya, upaya-upaya untuk membuka kesadaran akan dunia kerja sudah dilakukan.
Banyak penyelenggaraan kegiatan yang mendukung seperti sosialisasi atau seminar-seminar
dalam area pendidikan maupun umum. Namun kebanyakan acara mengutamakan pembahasan
tentang MEA. Tak salah jika MEA harus dipromosikan lebih gencar. Karena hal tersebut juga
sangat penting menyangkut kelanjutan nasib Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.
Pengenalan akan adanya kurikulum baru, seperti KKNI merupakan hal yang urgen.
Menjadi lebih baik jika diantara MEA dan KKNI bisa berjalan beriringan. Keduanya akan saling
menguatkan untuk bisa berjuang dalam menghadapi tantangan besar di era ini. Butuh upaya yang
lebih optimal dan manjur untuk membuka kesadaran para pelaku pendidikan agar dapat
mengikuti perkembangan.
Dalam perwujudan KKNI, setiap prodi diharapkan mempunyai “profil lulusan” masingmasing. Setiap prodi harus memiliki ciri khas tentang apa yang dapat diunggulkan dari
konstruksi akademiknya. Profil lulusan itu yang akan memberikan pengakuan dan penilaian
pendidikan. Kualitas mahasiswalah yang menjadikan profil lulusan itu diakui baik atau tidak.
Jadi mahasiswa berperan penting dalam mencerminkan seberapa kualitas lulusan yang
dihasilkan. Lalu bagaimana mencetak mahasiswa yang berkualitas sesuai dengan KKNI?
Mahasiswa harus mahir dalam bidangnya. Mahasiswa dituntut kreatif melakukan inovasi yang
dapat meningkatkan kualitas dirinya. KKNI mengharapkan mahasiswa untuk aktif berkarya
sesuai dengan potensi yang dimiliki. KKNI berusaha mengubah cara melihat kompetensi
berdasarkan kemampuan bukan gelar.
KKNI mempertimbangkan sebuah capaian pembelajaran (learning outcome) yang berupa
sikap (attitude), bidang kemampuan kerja, pengetahuan, dan manajerial dan tanggung jawab. Hal
itu merupakan pendidikan yang terstruktur. Rancangan pendidikan yang dapat mencakup suatu
bidang ilmu atau keahlian melalui pengalaman kerja. Keempat aspek itulah yang bisa dijadikan
modal mahasiswa untuk bisa mengoptimalkan diri.
12

Akan tetapi mahasiswa sering menganggap bahwa mereka hanya bisa bekerja di bidang
yang telah ditekuninya selama ini. Bekerja sesuai apa yang telah diarahkan prodinya. Padahal
jika mahasiswa mau mengeksplore kemampuannya, mereka akan memiliki banyak keahlian
lebih dari yang mereka bayangkan.
Rhenald Khasali dalam bukunya “Self Driving” (2014) mengatakan bahwa salah satu
persoalan yang dihadapi negeri ini adalah tidak mau keluar dari comfort zone. Sehingga tidak ada
upaya perubahan yang dilakukan untuk menuju kemajuan. Mahasiswa seharusnya dibiasakan
untuk melakukan hal-hal diluar bayangan mereka. Rhenald Khasali mencontohkan, mahasiswa di
kelasnnya wajib memiliki paspor, dan pergi ke luar negeri sendirian. Itu merupakan ujian mental
sekaligus motivasi untuk mahasiswa agar mau berfikir lebih keras dan keluar dari zona nyaman.
D. Kerangka Berfikir
Berangakat dari landasan teori diatas maka dapat diajukan kerangka berfikir penelitian
sebagai berikut:
a. Ada pengaruh manajemen waktu mahasiswa terhadap kurikulum baru KKNI yang diterapkan
yang signifikan dengan hasil belajar mahasiswa Fakultas Teknik UNIMED
b. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara manajemen waktu mahasiswa dengan kurikulum
baru KKNI terhadap hasil belajar mahasiswa Fakultas Teknik UNIMED

E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang teoritis
dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat ketenarannya.
Hipotesis yakni :
a. Ada pengaruh manajemen waktu mahasiswa terhadap kurikulum baru KKNI yang diterapkan
yang signifikan dengan hasil belajar mahasiswa Fakultas Teknik UNIMED
b. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara manajemen waktu mahasiswa dengan kurikulum
baru KKNI terhadap hasil belajar mahasiswa Fakultas Teknik UNIMED.

13

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan proses pemikiran dan penentuan tentang hal-hal yang
akan dilakukan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Deskriptif
kuantitatif.
B. Populasi Dan Sampel
Sesuai dengan judul diatas, maka penulis menetapkan bahwa yang menjadi populasi
dalam penelitian itu adalah seluruh Mahasiwa Fakultas Teknik UNIMED. Mengingat tidak
semua mahasiswa diterapkan kurikulum KKNI maka yang menjadi objek yang akan disurvey
adalah mahasiswa yang menjalani kurikulum ini saja. Dan hanya 20 yang dijadikan sampel.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untukkeperluan pengumpulan dan
sebagaimana yang telah dijelaskan dimuka, bahwaunsur-unsur yang terdapat pada variabel

14

kontinue untuk mengambil datanya dilakukan dengan metode angket yang berhubungan dengan
manajemen waktu mahasiswa terhadap kurikulum KKNI .
Kisi-kisi Instrumen Data :
Judul penelitian

Variable

MANAJEMEN

penelitian
Variable

WAKTU
MAHASISWA
TERHADAP

independent
=

DI FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS

Indicator

X

penelitian
Mengetahui cara 10

(x) Manajemen

Manajemen waktu

waktu

KURIKULUM
KKNI

Sub penelitian

Jumlah

item

manajemen
waktu

bagi

mahasiswa
Y

Variabel

Kurikulum

Mengetahui

10

dependent (y) = KKNI

positif kurikulum

Kurikulum

KKNI

KKNI

NEGERI

Menguasai

MEDAN

manajemen

T.A 2016 / 2017

cara

waktu yang baik

D. Teknik Pengumpulan Data
1.Observasi
2.Angket
3. MetodeDokumentasi
E. Teknik Analisa Data
Menganalisa data- data penelitian merupakan tahap kritis dalam suatu penelitian maka
terlebih dahulu harus menemukan analisa mana yang digunakan sesuai dengan jenis data yang
diteliti merupakan data kuantitatif maka analisa yang sesuai adalah analisa statistik. Untuk

15

statistik karena data yang diperoleh kuantitatif maka penulis nantinya akan menggunakan
analisis “product moment” .

DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.stainponorogo.ac.id/files/disk1/1/stainpress-11111-yesyverdin-21-1-haldepa-v.pdf
https://www.google.com/search?q=manajemen+waktu&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-GB:official&client=firefox-a&channel=sb
http://pengertianmanajemen.net/pengertian-manajemen-waktu/
http://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/
http://panellovers.blogspot.co.id/2010/01/manajemen-waktu.html
https://rikayuhelmi116.wordpress.com/2012/12/09/manajemen-waktu/
http://www.iain-surakarta.ac.id/?p=5367
https://www.google.com/search?q=kurikulum+kkni&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-GB:official&client=firefox-a&channel=fflb
http://www.kopertis12.or.id/2013/04/28/kurikulum-nasional-berbasis-kompetensi-mengacupada-kkni.html
http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2016/04/1.-Dasar-pengemb-kurikulumendro.compressed.pdf
http://pbsi.fitk.uinjkt.ac.id/component/content/article/20-artikel/224-kurikulum-kkni-perjelasidentitasi-profil-lulusan-program-studi.html
https://www.google.com/search?q=menyadarkan+mahasiswa&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-GB:official&client=firefoxa&channel=fflb#channel=fflb&q=sadarkan+mahasiswa+kkkni
16

17

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26