Pembahasan 1 Pengertian Genbun itchi

Perubahan Genbun Itchi sejak Zaman Meiji hingga Zaman Heisei 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Kokumin kokka Nation-state adalah negara yang dibentuk oleh dan untuk rakyat yang ada di suatu daerah. Kokumin kokka pun dapat dianggap sebagai sebuah ideologi atau pemikiran mengenai negara dan rakyat yang ada di dalamnya. Apabila dilihat dari sejarahnya, kokumin kokka muncul di Eropa pada abad ke-18 hingga abad ke-19 setelah terjadi revolusi rakyat terhadap sistem negara yang terpusat pada raja. http:ja.wikipedia. Kemudian, dalam buku Imagined Communities, Benedict Anderson mengutarakan teorinya tentang “kokka negara”, “kokumin rakyat ”, “kokugo bahasa nasional” dan hubungannya dengan kesusatraan. Ia berpendapat bahwa dengan kelahiran “kokumin kokka” dan munculnya penerbit serta “kokumin bungaku” maka kesusatraan, khususnya, kesusastraan modern, tidak dianggap sebagai bidang seni saja. Pada masa itu, kesusatraan atau sastrawan dianggap memiliki “prinsip” politik yang sederhana, dan tidak bisa lepas dari bahasa yang memiliki kekuatan “seijisei nilai politik” Budiman, 2006 : 1 Menurut Suga Hidemi, generasi sekarang yang merupakan anak-cucu dari generasi zaman Meiji, hidup dalam ruang yang terbentuk dari revolusi bahasa zokugo kakumei zaman Meiji. Menurutnya, generasi masa kini, hidup dengan menggunakan bahasa yang distandarkan sejak tahun Meiji 20- 40-an Budiman, 2006 : 1 Tetapi menurut Ueno Chizuko, setelah ‘Revolusi Bahasa” zaman Meiji, sebenarnya bahasa Jepang sulit dikatakan tidak berubah. Ia mengutarakan dalam bukunya 千鶴子 文学 社会学 bahwa teori Komori Yoichi dalam buku 文体 物語 平成 言文一致体運動 menunjukkan salah satu “revolusi bahasa”, dan dalam buku ini, Ueno membahas mengenai perubahan bahasa Jepang, terutama perubahan genbun itchi 言文一致 取 dalam karya sastra sejak zaman Meiji hingga zaman Heisei, yang dihubungkan dengan gender. Dalam tulisan singkat ini, saya akan membahas mengenai perubahan genbun itchi yang terdapat dalam buku Ueno Chizuko tersebut.

1.2 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari pembahasan masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengertian genbun itchi . 2. Mengetahui bagaimana perubahan genbun itchi dalam karya sastra sejak zaman Meiji hingga zaman Heisei, dan menghubungkannya dengan gender 2. Pembahasan 2.1 Pengertian Genbun itchi Secara garis besar, gaya bahasa terbagi menjadi dua, yaitu bahasa tulis bungo buntai dan bahasa lisan kougo buntai. Kemudian muncul gaya bahasa yang disebut genbun itchi tai 取 言 文 一 致 体 . Genbun itchi tai adalah gaya bahasa yang menyatukan “gen” bahasa lisan dengan “bun” bahasa tulis, dan hal ini dapat dikatakan sebagai asal dari bentuk bahasa lisan yang digunakan sekarang www.tabiken.comhistorydoc. Selanjutnya genbun itchi menjadi pembicaraan di kalangan sastrawan. Misalnya dalam buku “Shosetsu Shinzui”, Tsubouchi Shoyo menyebutkan bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh Santo Kyozan 1769-1858 dan Ryutei Tanehiko 1783-1842 dalam kuza zoushi mereka, mendekati bahasa lisan the vernacular. Yang menjadi ciri khas dari mereka adalah mereka menggunakan bahasa lisan Kansai kamigata. Menurut Suzuki Sadami, yang menjadi perhatian dalam genbun itchi dari novel pada zaman Meiji, bukan gaya bahasa lisannya, tetapi gaya bahasa dasar ji no buntai. Suzuki, 2006: 273. Ketika terjadi pencerahan dan westernisasi di Jepang, pada tahun 1865 sampai 1885 muncul Maejima Hisoka dan Fukuzawa Yukichi. Setelah itu, Futabatei Shimei mengutarakan bahwa gaya bahasa dasar ji no buntai dari novel adalah berbentuk “da”. Kemudian, Yamada Bimyo mulai menulis novel dengan gaya bahasa genbun itchi berbentuk “desu”. Setelah perang antara Jepang dan Cina, Ozaki Koyo menggunakan gaya bahasa berbentuk ”de aru”, dan muncul shaseibun. Selanjutnya gaya bahasa ini dikembangkan oleh sastrawan aliran shirakaba www.tabiken.comhistorydoc. Genbun itchi pun menjadi perhatian Ueno Chizuko, seorang Profesor bidang sosiologi di Universitas Tokyo. Ia membahas perubahan genbun itchi sejak zaman Meiji hingga zaman Heisei. Tetapi, ia tidak membahas mengenai ji no buntai dari genbun itchi tetapi ia menghubungkannya dengan gender. Genbun itchi dan Gender pada zaman Meiji Yang menjadi “Bahasa Nasional kokugo” pada zaman Meiji adalah bahasa buatan 人 工 的 言 語 yang diambil dari ragam bahasa Tokyo khususnya ragam Yamanote. Menurut Kato Shuichi, sebelum adanya cara penulisan seperti sekarang ini, pada masa itu belum ada kutipan dan penggunaan tanda kutip, serta kata ganti orang pertama. Dalam ragam bahasa pada masa itu, tidak ada pembedaan antara kata ganti orang pertama tunggal dan jamak, serta pembedaan kata ganti untuk perempuan dan laki-laki pada masa itu tidak digunakan secara umum. Pada zaman Meiji, baik laki-laki maupun perempuan, ditulis dengan kata “ware”. Hal ini dapat terlihat dari 紫式部日記 hingga 樋口一葉日記 . Penggunaan “wagahai” untuk perempuan dan “ore” untuk laki-laki, hanya digunakan oleh kalangan atas, dan ungkapan “boku” digunakan secara meluas oleh masyarakat biasa. Suga menyebut genbun itchi tai 言文一致体 取 pada masa Meiji, dengan “Revolusi Bahasa Populer 俗語革 ”. 言 dalam 言文一致体 bukan bahasa populer pada zaman Edo, tetapi bahasa populer baru yang terbentuk di kalangan menengah, seperti akhiran “… ワ ”. Hal ini diutarakan oleh Futabatei Shimei dalam “Ukigumo”, sebagai pembeda gender, seperti berikut ini. Dan sampai sekarang hal ini masih digunakan. 勢 不思議 う 文 容子 親 大 者 親 大 者 親 大 者 私 あ ワ 文 う 垂 頸 振揚 貴嬢 あ ア あ ワ Budiman, 取 2006 :別紙1 . Bahasa Lisan pada Masa Sebelum Perang Dunia II Walaupun format bahasa Jepang dianggap tidak berubah sejak Revolusi Bahasa Populer, tetapi terdapat kekhususan dalam novel modern pada masa sebelum Perang Dunia II, seperti berikut ini 取 : Novel 痴人 愛 谷崎潤一郎 1924 - 25 Tanizaki dianggap sebagai seorang yang modern pada masa itu. Dalam novel kabaret ini, ia menggambarkan kehidupan pemuda dan wanita modern pada masa itu. Tokoh dalam novel ini adalah dan 譲治 う . Pada akhir kalimat yang diucapkan Naomi, digunakan … … わ seperti dalam ragam Yamanote, Tokyo. Jouji yang digambarkan sebagai anak dari pengusaha daerah, menggunakan kata ganti pertama 僕 yang mencerminkan penggunaan bahasa kota. Mereka berdua menggunakan bahasa buatan jinkoutekigo. え … 前 う い 僕 到底堪え い 項 う 冷 生活 … う う 云う積 ? Budiman, 取 2006 :別紙 2 Novel 取 卍 谷崎潤一郎 1928 - 30 Novel ini adalah novel dengan narator seorang wanita, dan menggunakan ragam Kansai. Tokoh dari novel ini adalah seorang istri kaya yang tinggal di rumah besar di antara Osaka dan Kobe, sehingga dapat dikatakan bahasa yang digunakan tokoh ini sama seperti ragam Yamanote di daerah Kansai. Sebenarnya bahasa Kansai bukan bahasa asing 外国語 bagi Tanizaki. Ketika ia membuat novel ini, ia bekerja sama dengan native speaker yang berbahasa Kansai. Tetapi, menurut Kono Chieko, bahasa Kansai yang digunakan Tanizaki kurang tepat, dan kesalahan ini menunjukkan bahwa bahasa Kansai seperti bahasa asing bagi Tanizaki. Sehingga Tanizaki seperti membuat bahasa Jepang buatan, karena bahasa itu sebenarnya tidak ada. 中略 先生わ 大 時間滅茶々々 い え い御迷惑 あ Seharusnya menurut Kono Chieko 取 : 中略 先生 大 時間滅茶々々 致 え い御迷 惑 … 宜 い ? Budiman, 取 2006 :別紙3 Bahasa Lisan Setelah Perang Dunia II Bahasa Lisan wanita dalam Novel 斜陽 宰治 1947 Setelah Perang Dunia II, Dazai Osamu adalah salah satu sastrawan yang membuat karya dengan menggunakan bahasa wanita. Novel ini adalah novel yang ditulis dalam bahasa lisan wanita bangsawan pada masa demokrasi setelah Perang Dunia II, ketika derajat kalangan bangsawan turun. Cerita ini terinspirasi dari buku harian seorang wanita bangsawan, yang merupakan penggemar Dazai. Dazai mengunakan gaya 女装文体 . Karya ini menggambarkan perasaan pada masa kehancuran setelah Perang Dunia II. Penggunaan kata 母 yang biasa digunakan dalam bahasa wanita Yamanote, terdengar romantis impractical pada masa gelap setelah Perang Dunia II, baik bagi wanita dan laki-laki. わ い い 母 食堂 う 寒い う 熱 取 私 食堂 湯気 立 い 熱い い 先日 師匠 話 い あ 方 私 う い何 似 い う? Budiman, 取 2006 :別紙 4 Bahasa Wanita dalam 美徳 島 紀 1957 Gaya bahasa wanita yang digunakan dalam novel ini adalah gaya bahasa kalangan bangsawan dan sangat cantik rapi. Mishima menggunakan sudut pandang orang ketiga seperti dalam kisah klasik Balzac, Prancis. Novel Mishima lebih tepat disebut sebagai alegori daripada novel. そ い わ い 節子 言 八時 約 束 あ 今日 8 時 会い い わ そ 言 い汐時 あ 思う 私 遅 来 怒 い 仰言 Budiman, 取 2006 :別紙 5 Kemunculan generasi baru seperti Oe Kenzaburo 大江健 郎 Generasi ini membuat inovasi bahasa setelah Perang Dunia II. Misalnya dalam novel 奇妙 仕 1957 karya Oe Kenzaburo. Ia menggunakan kata ganti orang pertama yang membedakan gender seperti 僕 dan 私 , tetapi ia tidak menggunakan tanda kutip dan kalimat yang digunakan dalam percakapannya sangat simple serta ada campuran dengan bahasa asing. Seperti pelajar perempuan berkata イ い . Ia menggambarkan bagaimana kehidupan baru pada masa itu yang materialistis. Tetapi, apabila dilihat dari bahasanya, tidak ada yang baru. Ia menggunakan gaya bahasa genbun itchi zokugo kakumei zaman Meiji setelah Futabatei Shimei. イ い 良いわ 女性学生 い 君 引 ? 驚い 私大生 訊 引 わ 私 生物 い 動物 死体 慣 わ Budiman, 取 2006 :別紙 6

2.5 Masa antara Perjuangan Mahasiswa setelah Perang Dunia II dan Gerakan Awal