Latar Belakang 29 Model Kurikulum Paket A B

Model Kurikulum Paket A dan B-2007 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hak semua orang guna mengembangkan diri untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas kehidupan. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan terdiri atas jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jalur-jalur pendidikan itu diselenggarakan untuk melayani semua warga negara berdasarkan prinsip belajar dan pendidikan sepanjang hayat menuju terbentuknya kualitas manusia Indonesia yang bermutu. Salah satu program pendidikan pada jalur pendidikan nonformal adalah pendidikan kesetaraan yang berfungsi menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar, dan sebagai pendidikan lanjutan bagi yang membutuhkan tingkat pendidikan setara sekolah menengah atas. Sementara itu, berdasarkan data Susenas 2003 menunjukkan Angka Partisipasi Murnl APM jenjang Sekolah Dasar sebesar 96,4. Ini berarti 3,6 992.300 anak usia Sekolah Dasar tidak bersekolah, dengan rincian 2,1 578.800 belum bersekolah dan 1,5 putus sekolah. Program penuntasan wajib belajar 9 tahun yang ditargetkan tuntas pada tahun 2008 memiliki target pencapaian pencapaian Angka Partisipasi Murni APM jenjang Sekolah Dasar sebesar 98 www.dikdasmen.org . Data Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2006 menunjukkan masih terdapat sekitar 3,2 persen anak usia 7-12 tahun dan sekitar 16,5 persen anak usia 13-15 tahun yang tidak sekolah, baik karena belum pernah sekolah, putus sekolah atau tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi www.sampoernafoundation.org . Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak anak usia sekolah pada jenjang pendidikan dasar yang masih perlu mendapatkan penanganan untuk mensukseskan program wajib belajar. Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu tugas Pusat Kurikulum adalah melaksanakan pengembangan model-model kurikulum dan pembelajaran pada berbagai satuan pendidikan. Diantaranya adalah pengembangan model kurikulum, Program Paket A dan Paket B sebagai bagian dari pendidikan kesetaraan. Pengembangan model kurikulum tersebut mengacu pada Standar Isi Pendidikan Kesetaraan yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut perlu diadakan serangkaian kegiatan yang utamanya adalah mengkaji konsep-konsep tentang pendidikan kesetaraan khususnya Program Paket A dan Paket B bersama dengan berbagai ahli dan praktisi dalam pendidikan kesetaraan. Kajian konsep ini dilanjutkan dengan pengkajian kebutuhan lapangan yang dilakukan dengan cara mengundang para praktisi yang berpengalaman. Berikutnya, dilakukan penyusunan naskah yang dilanjutkan dengan ujicoba untuk mendapatkan masukan dari lapangan guna menyempurnakan model. Hasil ujicoba tersebut dianalisis sebagai bahan penyempurnaan model kurikulum sebelum digunakan di lapangan.

B. Permasalahan