1.3 Masalah
Semenjak menurunnya hasil produksi udang akibat serangan penyakit yang belum dapat diatasi dengan baik, masyarakat pecinta makanan laut seafood mulai beralih kepada
kepiting yang memiliki cita rasa yang lezat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Kelautan dan Perikanan, permintaan kepiting dari pengusaha restoran seafood
Amerika Serikat mencapai 450 ton per bulan. Namun jumlah tersebut masih belum dapat dipenuhi karena keterbatasan hasil tangkapan di alam dan produksi budidaya yang masih
minim. Selama ini masyarakat yang ingin mengonsumsi kepiting seringkali direpotkan dengan cangkangnya yang keras. Pemilihan kepiting berukuran besarpun seringkali
mengecewakan konsumen karena setelah dibuka ternyata cangkangnya saja yang besar namun dagingnya hanya sedikit.
1.4 Solusi
Dengan adanya teknologi budidaya kepiting sangkak ini diharapkan produksi kepiting dapat terus meningkat sehingga mampu memenuhi permintaan pasar baik di dalam
maupun di luar negeri, serta tidak ada lagi keengganan dan kesulitan masyarakat dalam mengonsumsinya karena seluruh bagian tubuh dari kepiting dapat dinikmati.
2
BAB II TEKNIK BUDIDAYA
2.1 Biologi Kepiting
Kepiting memiliki cangkang yang menutupi seluruh tubuh bagian atasnya, namun ketika moulting cangkang tersebut akan terlepas. Kepiting mempunyai sepasang kaki
renang yang pipih, 3 pasang kaki jalan dan sepasang capit
,
pada kepiting jantan dewasa capitnya lebih panjang daripada capit pada kepiting betina. Kepiting jantan mempunyai
abdoment yang berbentuk agak lancip menyerupai segi tiga, sedangkan pada kepiting betina dewasa agak membundar dan melebar. Pada dahi terdapat 4 buah gigi tumpul.
Kepiting bakau beruaya dari perairan pantai ke perairan laut untuk berlindung, mencari makan dan membesarkan diri. Kepiting bakau yang siap melakukan pekawinan
akan memasuki hutan bakau. Setelah melakukan perkawinan kepiting jantan akan tetap berada di kawasan hutan bakau sedangkan kepiting betina akan kembali ke perairan laut
untuk menetaskan telur-telurnya.
2.2 Pemilihan Lahan
Pemilihan lokasi merupakan tahap awal yang menentukan tingkat keberhasilan usaha budidaya selanjutnya. Kepiting merupakan salah satu komoditas perairan yang hidup
di daerah mangrove. Oleh sebab itu penting bagi pembudidaya kepiting untuk menyesuaikan habitatnya pada tambak yang dibangun dengan menanam tumbuhan bakau di
tambak tersebut. Tambak yang akan di gunakan untuk budidaya kepiting lunak ini harus terlebih dahulu dikeringkan dan diberikan kapur untuk menjaga kestabilan pH tanah,
pemberian pupuk organik, pembalikan tanah dan pemberantasan hama. Tekstur tanah yang sesuai untuk tambak adalah jenis tekstur tanah liat berpasir dan
liat berlempung sehingga mudah untuk dibangun dan tidak mudah bocor. Lokasi yang dipilih adalah lokasi yang mudah diperoleh air irigasinya dan tersedia setiap saat, baik air
3
tawar maupun air laut. Perbedaan musim hujan dan kemarau yang berkepanjangan akan
menyebabkan perbedaan salinitas, banjir dan erosi. Daerah yang relatif datar dan pondasi pantai stabil merupakan tempat yang ideal. Lokasi yang dipilih adalah lokasi yang
tersedianya sarana transportasi untuk pengangkutan hasil panen dan mudah dijangkau Bentuk keramba yang umum di pakai ada 2 model yaitu :
Takir, yaitu wadah pemeliharaan yang terbuat dari bilah bambu yang tersusun
diselang-seling sehingga terbentuk kotak-kotak kecil. Setiap takir dilengkapi dengan pelampung dari botol plastik bekas. Daya tahan takir ini hanya 1 tahun.
Keranjang Basket, yaitu wadah pemeliharaan kepiting yang berbentuk kotak hitam
dan berbahan plastik sehingga kepiting tidak akan lolos. Untuk pemeliharaan kepiting akan lebih bagus menggunakan basket, karena pada
pemeliharaan dengan takir capit kepiting dengan mudah dapat mengoyakkan jaringbenang pada takir sehingga banyak kepiting yang mampu meloloskan diri, selain itu apabila
terdapat beberapa kepiting yang mati dan tidak segera dipindahkan maka akan menyebabkan kualitas air menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup pada
kepiting-kepiting yang lainnya. Daya tahan keranjang basket juga lebih tahan daripada takir, dan untuk mempercepat proses moulting kepiting lebih menyukai warna gelap
sehingga warna pada basket juga mempengaruhi cepat lambatnya terjadi proses moulting.
2.3 Penebaran Bibit