3 dilaksanakan
secara berkesinambungan.
Untuk itu pada tahun 2016 akan dilaksanakan kegiatan SL-PHT sebanyak 93 Kelompok Tani
KT di 16 provinsi, 38 kabupatenkota.
B. Sasaran Nasional
Sasaran kegiatan SL-PHT adalah terlaksananya SL-PHT
pada kelompok
tani tanaman
perkebunan di provinsi dan kabupatenkota.
C. Tujuan
Tujuan kegiatan SL-PHT : Meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
sikap dan perilaku petanikelompok tani agar mau dan mampu secara mandiri menerapkan
PHT dalam pengelolaan kebunnya sehingga petani menjadi manager di kebunnya sendiri.
D. Pengertian Umum :
1. Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu
SL-PHT adalah
metode penyuluhan atau suatu bentuk pendidikan
non formal yang dirancang berdasarkan pendekatan andragogi. Pola pelatihan
dilakukan
secara partisipatoris
dan pendekatan dari bawah.
2. Training Need Assesment TNAAnalisis kebutuhan pelatihan adalah kegiatan atau
aktifitas menganalisis
kebutuhan pelatihan.
4 3. Andragogi adalah seni dan ilmu untuk
membantu orang dewasa belajar. Petani diberikan kesempatan untuk belajar
sendiri tentang prinsip dan teknologi PHT.
4. Pemandu Lapang PL SL-PHT adalah fasilitator yang memfasilitasi proses
belajar, membimbing
diskusi, dan
mengamati kegiatan SL-PHT. 5. Pertemuan SL-PHT adalah Kegiatan SL-
PHT yang dilakukan setiap minggu di lapangan dan di saung pertemuan.
Kegiatan SL-PHT meliputi AAES dan penyampaian materi Topik Umum, Topik
Khusus,
Dinamika kelompok,
dan pendukung.
6. Organisme Pengganggu Tumbuhan OPT adalah semua organisme yang dapat
merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian tumbuhan.
7. Fenologi tanaman adalah penampakan aktivitas tanaman yang terjadi secara
berkala pada
waktu-waktu tertentu
dalam satu tahun berdasar pada hasil observasi tentang tahapan perkembangan
tumbuhan phenophase eksternal yang tampak seperti perkecambahan biji,
pertunasan, pertumbuhan daun baru, pengguguran
daun, pertumbuhan
diameter batang, waktu berbunga, waktu berbuah.
5 8. Pengendalian Hama Terpadu PHT adalah
upaya pengendalian populasi atau tingkat
serangan OPT
dengan menggunakan satu atau lebih dari
berbagai teknik pengendalian yang dikembangkan dalam suatu kesatuan
untuk mencegah timbulnya kerugian secara
ekonomis dan
kerusakan lingkungan hidup.
9. Empat Prinsip PHT adalah Budidaya tanaman
sehat, Pelestarian
dan pemanfaatan Musuh Alami, Pengamatan
Rutinberkala, dan Petani menjadi ahli PHTpetani menjadi manajer dikebunnya
sendiri
10. Budidaya tanaman sehat adalah kegiatan budidaya tanaman yang dilakukan untuk
menghasilkan tanaman
yang sehat.
Budidaya tanaman sehat dilaksanakan sejak
persiapan lahan,
pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman dan
pengendalian OPT serta panen. 11. Pelestarian dan pemanfaatan Musuh
Alami adalah perlakuan memasukkan jenis musuh alami, memperbanyak musuh
alami, dan melestarikan musuh alami di kebun. Untuk melestarikan musuh alami,
pengendalian
OPT dilakukan
secara mekanik; penggunaan musuh alami; dan
penggunaan pestisida secara bijaksana.
6 12. Pengamatan
Rutinberkala adalah
kegiatan mengamati faktor biotik dan abiotik di lingkungan kebun secara
teratur agar petani secara tepat dan cepat dapat melakukan tindakan
13. Petani sebagai ahli PHT adalah petani sebagai
manajermandiri dalam
mengambil keputusan untuk pengelolaan kebunnya secara PHT
14. Pestisida Nabati Pesnab adalah pestisida yang dibuat dari unsur tumbuh-tumbuhan
untuk keperluan
menghambat OPT
tertentu dan
tidak membahayakan
terhadap lingkungan. 15. Bokashi adalah pupuk kompos yang
dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian
bahan organik
dengan dekomposer.
16. Calon PetaniCalon Lahan CPCL adalah kelompok tanipetani dan lokasi yang
akan diusulkan menjadi peserta dan lokasi kegiatan SL-PHT.
17. Kelompok Tani
adalah kumpulan
petanipekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan, kondisi,
lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya dan keakraban untuk meningkatkan
dan mengembangkan usaha anggota yang terdaftar
di Badan
Koordinasi Penyuluhan.
7 18. Responsif
Gender adalah
kegiatan, program,
dan penganggaran
yang memperhatikan perbedaan, kebutuhan,
pengalaman, dan aspirasi laki-laki dan perempuan.
19. Kebun praktek adalah kebun yang digunakan
sebagai tempat
prakteksarana belajar SL-PHT. 20. Silabus
SL-PHT adalah
rencana pembelajaran pada suatu kegiatan SL-
PHT. 21. Kontrak belajar adalah kesepakatan
selama pelaksanaan SL-PHT yang harus ditaati antara peserta dan PL
22. Ballot Box adalah tes pengetahuan dan kemampuan petani sebelum dan sesudah
mengikuti SL-PHT yang dilakukan di lapangankebun.
23. Agens Pengendali Hayati APH adalah setiap organisme yang meliputi spesies,
sub spesies,
varietas, semua
jenis serangga, nematoda, protozoa, cendawan
fungi, bakteri, virus, mikroplasma serta organisme lainnya dalam semua tahap
perkembangannya yang dapat digunakan untuk keperluan pengendalian hama dan
penyakit atau organisme pengganggu, proses
produksi, pengolahan
hasil pertanian
dan berbagai
keperluan lainnya.
8 24. Predator adalah suatu organisme yang
makan organisme lain sebagai mangsa, baik tubuhnya lebih kecil maupun lebih
besar dari dirinya.
25. Parasitoid adalah suatu serangga parasitik yang hidup di dalam atau pada serangga
inang yang tubuhnya lebih besar dan akhirnya membunuh inangnya.
26. Analisis Agroekosistem AAES adalah analisa unsur-unsur pada lingkungan
tertentu. Proses kegiatan dimulai dari pengamatan,
pengungkapan, penganalisaan,
menyimpulkan dan
pengambilan keputusan rencana tindak lanjut.
27. Tujuan AAES adalah untuk mengetahui keadaan ekosistem kebun saat itu sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
rencana tindak
lanjut pengelolaan kebun.
28. Dinamika Kelompok
adalah suatu
kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan
psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain.
29. Monitoring adalah
proses rutin
pengumpulan data
dan pengukuran
kemajuan atas objektif program.
9 30. Evaluasi adalah suatu proses yang
sistematis dan
berkelanjutan untuk
menentukan kualitas nilai dan arti dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan
kriteria tertentu
dalam rangka
pembuatan keputusan. 31. Pelaporan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan
yang telah dilakukan selama satu periode tertentu.
32. Pengendalian OPT adalah segala kegiatan atau
upaya untuk
mencegah dan
menanggulangi serangan OPT terhadap tanaman.
33. Kerugian secara
ekonomis adalah
kerugian yang di derita oleh pemilik tanaman sebagai akibat serangan OPT
pada tanamannya, yang secara ekonomis tidak dapat di toleransi.
34. Pengamatan adalah kegiatan perhitungan dan pengumpulan informasi tentang
keadaan populasi dan tingkat serangan OPT
dan faktor-faktor
iklim yang
mempengaruhinya pada
waktu dan
tempat tertentu. 35. Pengambilan keputusan adalah penentuan
dilakukan atau tidak dilakukan tindakan pengendalian OPT berdasarkan hasil
10 analisis
data pemantauan
dan pengamatan.
36. Dampak Perubahan Iklim adalah dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya
perubahan iklimvariabilitas iklim, yang menyebabkan
banjir, kekeringan,
peningkatan suhu dan serangan OPT.
11
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN