15
a. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Segera menindaklanjuti rekomendasi hasil monitoring dan evaluasi bila
ditemukan penyimpangan
atau ketidaksesuaian
dalam pelaksanaan
kegiatan.
b. Tahap Pasca SL-PHT Perkebunan
1 Kelompok tani yang telah mengikuti kegiatan SL-PHT agar menerapkan
PHT secara mandiri di kebunnya dan menyebarkan
pengetahuan dan
keterampilannya kepada petani di sekitarnya.
2 Dinas KabupatenKota memfasilitasi pembinaanpendampingan
pada petani
alumni SL-PHT,
agar penerapan PHT dan kelembagaan
petani semakin
baik dan
berkelanjutan. 3 Dinas
ProvinsiKabupatenKota diharapkan memfasilitasi SL-PHT
untuk petani lainnya melalui dana APBD.
B. Spesifikasi Teknis
1. Kriteria
a. Peserta 1 Petani
pemilikpenyewa atau
petani penggarap.
16 2 Jumlah
peserta perempuan
minimal 25. 3 Berumur minimal 17 tahun dan
sehat. 4 Dapat menulis, membaca, dan
mampu berbahasa Indonesia. 5 Sanggup mengikuti SL-PHT selama
16 kali pertemuan tanpa terputus. 6 Peserta tidak boleh diganti.
b. Pemandu Lapang PL Setiap kelompok SL-PHT dipandu oleh
2 orang PL yang telah bersertifikat. Dalam kondisi tertentu 1 kelompok SL-
PHT dapat dipandu oleh 1 orang PL dibantu 1 orang petugas teknis yang
mempunyai
kemampuan sebagai
pemandu. c. Pertemuan
dilakukan di
saung pertemuan dan kebun praktek yang
berlangsung dari jam 07.30-14.00. Pengaturan waktu dan materi sebagai
berikut :
No Waktu
MateriKegiatan 1
07.30-10.30 Analisis
Agroekosistem AAES
2 10.30-11.00
Istirahat 3
11.00-12.00 Dinamika
Kelompok 4
12.00-14.00 Topik Khusus
17 d. Lokasi SL-PHT mudah dijangkau oleh
pemandu dan peserta. e. Tersedia kebun praktek seluas ±1 ha,
dibagi menjadi 2 petak perlakuan yaitu petak PHT dan Non PHT
kebiasaan pengendalian
yang dilakukan oleh petani. Setiap petak
dibagi 5 sub petak kebun praktek. f. Setiap sub kelompok mengelola 2 sub
petak kebun praktek PHT dan Non PHT.
2. Metode
a. Pertemuan dilaksanakan sebanyak 16 kali dengan interval satu minggu
secara kontinyu. b. Pertemuan mingguan dipandu oleh
dua orang PL yang bekerja sebagai tim.
c. Nara sumber
diundang untuk
memberikan materi
yang belum
dikuasai oleh PL dan dibutuhkan oleh peserta SL-PHT. Nara sumber berasal
dari dinas provinsiPuslitBalitPerti UPT PusatDitlinbun.
d. Metode belajar melalui pendekatan andragogi metoda belajar orang
dewasa yaitu
belajar dari
18 pengalaman di lapangan sehingga
petani tahu,
mau dan
mampu menerapkannya secara mandiri.
e. Proses belajar mengajar dilakukan dengan
metoda partisipasi
aktif, mencari,
dan menumbuhkan
kepercayaan sendiri, serta mengambil keputusan
bersama dalam
menentukan tindakan pengelolaan kebun.
f. Proses belajar SL-PHT pada setiap pertemuan
adalah melakukan,
mengungkapkan, menganalisa,
menyimpulkan, menerapkan
dan melakukan kembali.
g. Pada setiap kali pertemuan dilakukan kegiatan
Analisis Agroekosistem
AAES seperti pada lampiran 3, Dinamika Kelompok dan Topik
Khusus.
h. Sarana SL-PHT : 1 Kebun
2 Saung Pertemuan i. Bahan dan Alat SL-PHT :
1 Kertas koran 2 Alat tulis
3 Pupuk 4 APH dan bahan pengendali lainnya
5 Dekomposer
19 6 Petunjuk Lapangan
7 Bahan dan perlengkapan praktek. j. Materi SL-PHT:
1 Mengacu pada kurikulum SL-PHT yang
disusun berdasarkan
kebutuhan pesertaTraining Need Assesment TNA dan Test Ballot
Box awal seperti pada lampiran 1 dan 2.
2 Merupakan penjabaran
dari empat
prinsip PHT,
yaitu: budidaya
tanaman sehat;
pelestarian dan
pemanfaatan musuh alami; pengamatan kebun
secara teratur
berkala dan
petani menjadi ahli PHT.
3 Materi SL-PHT seperti pada Tabel 1 Tabel 1. Materi SL-PHT
No Materi
Petunjuk Lapangan Petlap
1. Persiapan SL-
PHT - Apa ini ?
- Analisa Kebutuhan
Pelatihan - Kontrak Belajar
- Pengorganisasian warga belajar
- Test Ballot Box Awal
2. Merancang
Petak Studi Ploting Petak PHT
dan Non PHT
20
No Materi
Petunjuk Lapangan Petlap
3. Topik Umum
- Ekosistem Dasar - Analisis
agroekosistem AAES
4. Topik Khusus
a. a. Budidaya Tanaman
Komponen budidaya tanaman
sesuai dengan komoditas SL-PHT.
b. OPT dan Musuh
AlamiAPH c. Dampak
Perubahan Iklim DPI
dan Penanganan
Kebakaran - Hamapenyakit
gulma - Predator
- Parasitoid - Agens Pengendali
Hayati - Koleksi Serangga
- Mitigasi dan Adaptasi DPI
- Dampak perubahan iklim
terhadap serangan OPT
5. Materi
Pendukung Pestisida
- Pestisida kimia - Dampak
penggunaan pestisida kimia
- Pestisida Nabati
21
No Materi
Petunjuk Lapangan Petlap
6. Dinamika
Kelompok a. Perkenalan
Rantai nama dan buat barisan
b.Pengakraban
Kapal tenggelam
c.Kreativitas
9 titik 4 garis
d.Kerjasama
Menggambar bersama
e.Pemecahan Masalah
Samson Delilah
f.Komunikasi Bermain tali
7. Evaluasi
- Ballot Box Akhir - Analisa Pasangan
Terperinci
k. Monitoring dan
evaluasi penyelenggaraan SL-PHT dilakukan
dengan melihat hasil : 1 Test Ballot Box lampiran 2;
2 Matrik analisa pasangan terperinci lampiran 4;
3 Matrik kualitas SL-PHTlampiran 5;
22
III. PELAKSANAAN KEGIATAN A.
Ruang Lingkup
1. SL-PHT diperuntukkan bagi petani Perkebunan Rakyat yang belum pernah
mengikuti kegiatan
SL-PHT atau
kegiatan yang sejenis. Kelompok tani peserta SL-PHT merupakan kelompok
tani yang
mengusahakan membudidayakan
komoditas perkebunan sejenis.
2. Tahapan kegiatan SL-PHT meliputi pemilihan
dan penetapan
CPCL, sosialisasi
SL-PHT, pemilihan
dan penetapan kebun praktek dan saung
pertemuan, penyiapan
petunjuk lapang,
pelaksanaan SL-PHT,
pembinaan, monitoring
evaluasi monev dan pelaporan.
3. Indikator Kinerja
No Indikator
Uraian
1 InputMasukan
- Dana - SDM
- Data dan informasi - Teknologi
2 OutputKeluaran Terlaksananya SL-PHT
pada kelompok tani. 3
Outcomehasil Jumlah kelompok SL-
PHT yang
tahu, mampu
dan mau