Pelaksana Kegiatan PELAKSANAAN KEGIATAN A.

23 No Indikator Uraian menerapkan PHT dalam pengelolaan kebun

B. Pelaksana Kegiatan

1. Pelaksana dan penanggung jawab kegiatan SL-PHT untuk TP provinsi adalah dinas provinsi yang membidangi perkebunan dan untuk TP kabupatenkota adalah dinas kabupatenkota yang membidangi perkebunan dan berkoordinasi dengan dinas provinsi. 2. Dinas yang membidangi perkebunan provinsikabupatenkota dalam melaksanakan kegiatan agar berkoordinasi dengan BBPPTP Medan, Surabaya, Ambon dan BPTP Pontianak sesuai dengan wilayah kerja dan pihak-pihak terkait lainnya. 3. Kewenangan dan tanggung jawab : a. Direktorat Perlindungan Perkebunan 1 Menyiapkan Terms of Reference TOR dan Pedoman Teknis; 2 Melakukan bimbingan, pembinaan, monitoring dan evaluasi. 24 b. Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan 1 Menetapkan Tim Pelaksana, Pemandu Lapang dan Narasumber kegiatan SL-PHT tingkat provinsi; 2 Melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Direktorat Perlindungan Perkebunan, BBP2TP Medan, Surabaya, Ambon dan BPTP Pontianak sesuai dengan wilayah kerja dan Dinas KabupatenKota yang membidangi perkebunan, serta institusi terkait lainnya; 3 Membuat Petunjuk Pelaksanaan kegiatan SL-PHT; 4 Melakukan verifikasi CPCL bersama PL dan Dinas Kabupatenkota; 5 Menetapkan CPCL SL-PHT; 6 Melakukan pengawalan, pembinaan, monitoring dan evaluasi, berkoordinasi dengan Dinas Kabupatenkota yang membidangi perkebunan setempat; 25 7 Sosialisasi SL-PHT bersama-sama Dinas KabupatenKota yang membidangi perkebunan; 8 Menindaklanjuti rekomendasi dari hasil monev yang dilakukan oleh Direktorat Perlindungan Perkebunan; 9 Menyampaikan laporan pelaksanaan SL-PHT ke Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Direktorat Perlindungan Perkebunan. c. Dinas KabupatenKota yang membidangi perkebunan 1 Menetapkan Tim Pelaksana, PL dan Narasumber kegiatan SL-PHT untuk TP Kabupaten; 2 Melakukan koordinasi dengan Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan, BBP2TP Medan, Surabaya, Ambon dan BPTP Pontianak sesuai dengan wilayah kerja, Direktorat Jenderal Perkebunan, dan pihak terkait lainnya; 3 Membuat juknis SL-PHT; 4 Melakukan verifikasi dan penetapan CPCL; 26 5 Melakukan sosialisasi, pembinaan dan monev SL-PHT; 6 Menindaklanjuti rekomendasi dari hasil monev yang dilakukan oleh Direktorat Perlindungan Perkebunan; 7 Menyampaikan laporan pelaksanaan SL-PHT ke Dinas Provinsi dan Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Direktorat Perlindungan Perkebunan. d. Pemandu Lapang 1 Melakukan analisa kebutuhan pelatihan sebelum dilaksanakan kegiatan SL-PHT; 2 Memandu SL-PHT dan menyiapkan seluruh keperluan yang terkait dengan pelaksanaan SL-PHT mengacu kepada pedoman teknispelaksanaan SL- PHT; 3 Membantu dinas kabupatenkota dalam melakukan survey CPCL kegiatan SL-PHT; 4 Berkoordinasi dalam pelaksanaan SL-PHT dengan dinas provinsi 27 dan kabupatenkota yang membidangi perkebunan; 5 Menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan SL- PHT ke dinas provinsi kabupatenkota yang membidangi perkebunan. e. Kelompok TaniPetani : 1 Mengikuti sosialisasi SL-PHT; 2 Melakukan seluruh proses SL-PHT.

C. Lokasi, Jenis dan Volume