STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
INSPEKTORAT JENDERAL
SEKRETARIAT JENDERAL
PUSAT KOMUNIKASI
PUBLIK PUSAT KAJIAN KEMITRAAN
DAN PELAYANAN JASA TRANSPORTASI
PUSAT DATA
INFORMASI DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN BADAN
PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN STAF AHLI
1. Bidang Lingkungan Perhubungan; 2. Bidang Teknologi dan Energi Perhubungan;
3. Bidang Regulasi dan Keselamatan Perhubungan; 4. Bidang Multimoda dan Kesisteman Perhubungan;
5. Bidang Ekonomi dan Kemitraan Perhubungan;
MENTERI PERHUBUNGAN WAKIL MENTERI PERHUBUNGAN
Proil Kementerian Perhubungan
11
TUJUAN
Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efektif dan efisien yang didukung
SDM transportasi yang berkompeten guna mendukung perwujudan Indonesia yang lebih
sejahtera, sejalan dengan perwujudan Indonesia yang aman dan damai serta adil dan demokratis.
Penyelenggaraan kegiatan transportasi yang efektif berkaitan dengan keter se-
diaan aksesibilitas optimalisasi ka pa sitas, maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan
dalam pelayanan, sedang kan penyelenggaraan transportasi yang efisien berkaitan dengan
kemampuan pengembangan dan penerapan teknologi transportasi serta peningkatan
kualitas SDM transportasi yang berdampak kepada maksimalisasi dayaguna dan minimasi
biaya yang menjadi beban masyarakat.
SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
Sasaran pembangunan transportasi nasional tahun 2010-2014 adalah :
1. Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi
sesuai Standar Pelayanan Minimal;
12
Proil Kementerian Perhubungan
2. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat t e rh a d a p pe l a y a na n s a ra na d a n
prasarana transportasi guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah;
3. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi
backlog dan bottleneck kapasitas infratruktur transportasi;
4. Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan dan reformasi
regulasi; 5. Meningkatkan pengembangan teknologi
transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap
perubahan iklim.
Proil Kementerian Perhubungan
13
Berdasarkan sasaran pembangunan Kementerian Perhubungan, skenario pagu anggaran setiap program
pembangunan Kementerian Perhubungan disusun berdasarkan 8 delapan prioritas sebagai berikut :
a. Terselenggaranya dukungan sektor transportasi untuk kelancaran distribusi bahan pokok kebutuhan
masyarakat dan komoditas strategis lainnya dalam upaya pemulihan perekonomian nasional dari dampak
resesi global; b. Terwujudnya keselamatan transportasi
sebagai implementasi dari program Roadmap to Zero Accident.
c. Mendukung program pengentasan kemiskinan melalui upaya penye diaan
aksesibilitas dan kegiatan keperintisan baik transportasi darat, perkeretaapian,
laut dan udara;
14
Proil Kementerian Perhubungan
d. Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana transportasi terutama untuk kegiatan yang tidak dapat
diselesaikan dalam 1 satu tahun anggaran; pengurangan backlog sarana dan prasarana perkeretaapian; dan
penambahan kapasitas terkait dengan peningkatan jasa transportasi;
e. Penyediaan dana pendamping pinjaman dan hibah luar negeri sesuai dengan kebjakan pemerintah dalam
mengupayakan pinjaman secara bilateral; f. Pembangunan di daerah pasca bencana dalam rangka
normalisasi dan pemulihan fungsi infrastruktur transportasi; g. Pembangunan kawasan terbatas pulau-pulau terluar dalam
rangka mempertahankan kedaulatan NKRI; h. Terselenggaranya dukungan sektor transportasi untuk
kelancaran distribusi bahan pokok kebutuhan masyarakat dan komoditas strategis lainnya sehubungan dengan
perubahan iklim terkait dengan isu pemanasan global global warming.
Proil Kementerian Perhubungan
15
KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI
Kebjakan Umum Kementerian Perhubungan dalam pembangunan dan penyelenggaraan transportasi 2010-2014 meliputi hal-hal sebagai
berikut : 1. Mendukung pergerakan kelancaran mobilitas penumpang dan
distribusi barangjasa untuk mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah dan meningkatkan daya
saing produk nasional; 2. Mewujudkan ketahanan nasional dan wawasan
nusantara guna memantapkan penalaran keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
NKRI; 3. Meningkatkan keselamatan dan keamanan
transportasi guna memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa transportasi;
4. Memberikan ruang seluas-luasnya kepada daerah ber dasarkan kewenangannya dan
memberikan kemudahan kepada pemerintah daerah dalam penyelenggaraan angkutan massal;
5. Mendorong partisipasi pe ran serta swasta dengan mem- perhitungkan tingkat pelayanan agar tetap terjaga eisiensi,
pemerataan kepentingan daya beli masyarakat lainnya serta kepentingan operator terkait dengan jaminan kelangsungan
usaha; 6. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia SDM Transportasi
guna mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang handal, eisien dan efektif;
7. Mendorong pengembangan teknologi transportasi yang ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap dampak perubahan iklim.
16
Proil Kementerian Perhubungan
R
epublik Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam, jumlah penduduk yang besar dan produktif
serta akses yang strategis ke jaringan mobilitas global, mendukung Indonesia mewujudkan bangsa dengan kekuatan
yang diperhitungkan dalam tata pergaulan antar bangsa. Hal ini pula yang mengharuskan Indonesia mempersiapkan
diri lebih baik lagi untuk mempercepat terwujudnya suatu negara maju dengan hasil pembangunan dan kesejahteraan
yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. Diperlukan langkah-langkah yang lebih cerdas
dan fokus dengan tolok ukur dan pola manajemen yang jelas. Pengembangan Masterplan Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI yang dilakukan dengan pendekatan
terobosan breaktrough dan bukan “Business as
Usual” dimaksudkan untuk mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berimbang,
berkeadilan dan berkelanjutan.
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
2011-2025
Proil Kementerian Perhubungan
17
Melalui Masterplan dengan dua kata kunci, percepatan dan perluasan, Indonesia diharapkan mampu mempercepat
pengembangan berbagai program pembangunan yang ada, terutama dalam mendorong peningkatan nilai tambah sektor-
sektor unggulan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan energi, serta pembangunan SDM dan Iptek. Percepatan
pembangunan diharapkan akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepannya. Selain percepatan,
Pemerintah juga mendorong perluasan pembangunan ekonomi Indonesia agar efek positif dari pembangunan
ekonomi Indonesia dapat dirasakan tidak saja disemua daerah di Indonesia tetapi juga oleh seluruh komponen
masyarakat di Seluruh Wilayah Nusantara. Suksesnya pelaksanaan percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia sangat tergantung pada kuatnya derajat konektivitas ekonomi nasional intra dan
inter wilayah maupun konektivitas ekonomi internasional
18
Proil Kementerian Perhubungan
Indonesia dengan pasar dunia. Konektivitas Nasional merupakan pengintegrasian 4 empat elemen kebjakan
nasional yang terdiri dari Sistem Logistik Nasional Sislognas, Sistem Transportasi Nasional Sistranas, Pengembangan
Wilayah RPJMNRTRWN, Teknologi Informasi dan Komunikasi TIKICT guna mewujudkan konektivitas
nasional yang efektif, eisien dan terpadu. Perwujudan penguatan konektivitas nasional
mempertimbangkan keterhubungan Indonesia dengan pusat- pusat perekonomian regional dalam rangka meningkatkan
daya saing nasional dan global karena konektivitas nasional Indonesia merupakan bagian dari konektivitas global.
Indonesia sebagai salah satu negara anggota ASEAN sangat berperan aktif dalam percepatan pembangunan trans portasi
dalam koridor regional. Hal ini erat kaitannya dengan MASTERPLAN ASEAN Connectivity turut serta mendukung
pertumbuhan masyarakat ekonomi ASEAN.
Proil Kementerian Perhubungan
19
Peran penting Kementerian Perhubungan dalam MP3EI adalah mendukung pengembangan potensi ekonomi
pada koridor ekonomi melalui penguatan konektivitas nasional dengan mempersiapkan infrastruktur
transportasi untuk seluruh provinsi di Indonesia. Dalam membangun konektivitas Kementerian Perhubungan
memprioritaskan pembangunan jalur transportasi dengan melaksanakan proyek konektivitas sistem
transportasi dan distribusi logistik nasional, khususnya kawasan timur Indonesia. Dalam penyelenggaraan
konektivitas nasional, Kementerian Per hubungan juga melakukan upaya mengatasi dan memi nimalisasi
kecelakaan dengan mengutamakan faktor keselamatan transportasi secara keseluruhan.
20
Proil Kementerian Perhubungan
ALOKASI ANGGARAN
A
lokasi dana untuk sektor transportasi, baik untuk pembangunan, pengembangan,
peningkatan maupun pemeliharaan dan penelitian mencerminkan penting dan tingginya
sektor ini didalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Hal tersebut menunjukkan
bahwa Pemerintah menaruh perhatian besar terhadap sektor transportasi dengan senantiasa
meningkatnya anggaran yang dialokasikan. Anggaran Kementerian Perhubungan Tahun
2010 sebesar Rp. 17,619 Triliun terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp. 15.873 Triliun,
PNBP Non BLU sebesar Rp. 353.538 miliar, BLU sebesar Rp. 112.315 Miliar dan Pinjaman
Luar Negeri sebesar Rp. 1,845 triliun. Alokasi anggaran tersebut sudah termasuk anggaran
APBN-P sebesar Rp. 1,746 Triliun. Anggaran Kementerian Perhubungan Tahun
2011 sebesar Rp. 23,279 Triliun yang terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp. 21,579 Triliun dan
Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp. 1,699 Triliun, sampai dengan saat ini telah direalisasikan untuk
Rupiah Murni sebesar Rp. 11,396 Triliun atau 52,81 dan isik 60,27 , sedangkan untuk
pinjaman Luar Negeri telah direalisasikan sebesar Rp. 398,077 Miliar atau 23,43 .
Rp 25,000
Rupiah
Rp 17,619 Rp 21,579
Rp 1,845 Rp 1,699
Rp 20,000 Rp 15,000
Rp 10,000 Rp 5,000
Tahun 2010 Tahun 2011
Rp 0
Rupiah Murni RM dlm jutaan rupiah
Pinjaman Luar Negeri dlm jutaan rupiah
ALOKASI ANGGARAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2010 dan TAHUN 2011
Tahun Anggaran Rupiah Murni RM
dlm jutaan rupiah Pinjaman Luar Negeri
dlm jutaan rupiah
Tahun 2010 Rp17,619
Rp1,845 Tahun 2011
Rp21,579 Rp1,699
Proil Kementerian Perhubungan
21
D
alam menyikapi keterbatasan kemampuan keuangan negara dalam penyediaan saranaprasarana
transportasi dan mengantisipasi kebutuhan jasa transportasi yang makin beragam dan meningkat setiap
tahunnya mendorong pemerintah melakukan upaya peningkatan investasi di sektor transportasi dengan
melibatkan peran aktif swasta dalam kerangka kerjasama pemerintah swasta KPS.
KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA KPS
DI SEKTOR TRANSPORTASI
22
Proil Kementerian Perhubungan
Secara umum dalam peraturan perundang-undangan sektor transportasi telah menggambarkan kebjakan untuk
mereposisi peran dan fungsi pemerintah dari operator menjadi regulator, lebih membuka peran serta swasta dan
pemerintah daerah, penerapan kebjakan formula tarif dan subsidi yang lebih mendorong investasi swasta dan BUMN
BUMD, serta menciptakan iklim kompetisi yang sehat, namun tetap memperhatikan fungsi pelayanan umum.
Proil Kementerian Perhubungan
23
Rencana PRoyek kPS StatuS
- Perluasan Pelabuhan Tanjung Priok, Kalibaru, DKI Jakarta Siap Ditawarkan
- Terminal Pelabuhan Wisata Tanah Ampo, Karangasem, Bali Siap Ditawarkan
- Pembangunan Bandara Banten Selatan Siap Ditawarkan
- Pembangunan Bandara Samarinda Baru Proyek Potensial
- Pengembangan Terminal Kargo Pekanbaru Proyek Potensial
- Pengembangan Terminal Terpadu Mulimoda Karya Jaya, Palembang Proyek Potensial
- Perkeretaapian Rantau Prapat-Duri-Duma-Tl. Kuantan-Muaro Proyek Potensial
- Terminal Terpadu Gedebage, Bandung Proyek Potensial
- Perkeretaapian dan Terminal Batubara Muara Tuhup-Kalipapak-Balikpapan Proyek Potensial
- Pengembangan Terminal Curah Pelabuhan Kuala Enok, Riau Proyek Potensial
- Pengembangan Pelabuhan Tj. Priok, Cilamaya, Karawang, Jabar Proyek Potensial
- Pengembangan Pelabuhan Pelaihari, Kalimantan Selatan Proyek Potensial
- Pengembangan Pelabuhan Internasional Maloy Proyek Potensial
- Bandara Internasional Kertajai Proyek Potensial
- Pengembangan Bandara Dewandaru, Karimun Jawa, Jawa Tengah Proyek Potensial
- Bandara Internasional Kulonprogo Internaional, DIY Proyek Potensial
- Pembangunan Bandara Singkawang, Kalimantan Barat Proyek Potensial
- Pembangunan Bandara Bali Baru, Bali Proyek Potensial
- Pengembangan Bandara Tjilik Riwut, Kalimantan Tengah Proyek Potensial
24
Proil Kementerian Perhubungan
KINERJA TRANSPORTASI
1. Transportasi Darat