2. Transportasi Perkeretaapian
Prioritas pembangunan transportasi perkeretaapian meliputi program
revitalisasi dan modernisasi sarana dan prasarana perkeretaapian untuk
meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa kereta api, meningkatkan keamanan,
keselamatan serta mengurangi backlog
prasarana. Kemudian dari aspek operasional juga dilakukan pemisahan sistem operasi
kereta api perkotaan komuter dengan kereta api antar kota jarak jauh.
Secara lebih spesifik pembangunan prasarana perkeretaapian sepanjang
tahun 2010 hingga tahun 2011 dilakukan melalui pembangunan jalur ganda
secara bertahap guna meningkatkan kapasitas lintas, rehabilitasi prasarana
perkeretaapian melalui peningkatan dan penggantian rel, penggantian
bantalan kayu dengan bantalan beton, peningkatan dan perbaikan jembatan
serta peningkatan persinyalan, pelistrikan dan telekomunikasi.
Pada regional Jawa sepanjang tahun 2010 hingga tahun 2011 telah dilaksanakan
pembangunan dan rehabilitasi prasarana perkeretaapian, diantaranya:
34
Proil Kementerian Perhubungan
● Pembangunan Jalur Ganda Cirebon- Kroya Segmen-II lintas Prupuk-
Purwokerto antara Patuguran- Purwokerto telah beroperasi pada
tahun 2009 dan antara Prupuk- Patuguran sudah terpasang rel ganda
dan diharapkan pada akhir tahun 2011 sudah dapat dioperasikan, sehingga
segmen II lintas Prupuk-Purwokerto pada akhir Desember 2011 sudah dapat
dioperasikan jalur ganda; sedangkan segmen I antara Cirebon-Prupuk saat
ini sedang dilaksanakan pekerjaan tubuh baan antara Ketanggungan-
Prupuk; ● Pembangunan jalur ganda lintas
Tegal-Pekalongan, antara Petarukan- Larangan sejak tahun 2009 sudah
dioperasikan jalur ganda, sedangkan antara Pekalongan-Sragi-Comal-
Petarukan dan antara Larangan-Tegal sepanjang 28 Km’sp saat ini sedang
dilaksanakan kegiatan pemasangan rel R54, ditargetkan pada akhir tahun
2011 pada lintas Tegal-Pekalongan seluruhnya sudah jalur ganda.
Pembangunan jalur ganda lintas Tegal-Pekalongan merupakan bagian
dari Pembangunan Jalur Ganda Lintas Utara Jawa;
Proil Kementerian Perhubungan
35
● Pembangunan jalur ganda lintas Serpong-Parung Panjang-Maja sepanjang 32 Km, pada saat ini
sudah terpasang rel ganda antara Serpong-Parung Panjang sepanjang 11,75 Km dan ditargetkan
akhir Desember 2011 sudah dapat dioperasikan; ● Pembangunan jalur ganda lintas Duri-
Tangerang, saat ini sedang dilaksanakan pekerjaan pembangunan tubuh baan antara
Bojong Indah-Duri dan antara Kalideres- Bojong Indah;
● Pada April tahun 2009 Ditjen Per- keretaapiaan Kemenhub telah
mengaktifkan kembali Stasiun Tanjung Priok untuk melayani lintas
Tanjung Priok-Bekasi dan untuk KA jarak Jauh Tanjung Priok-Surabaya.
Kemudian dilanjutkan dengan program menghidupkan kembali jalur KA lintas
Jakarta Kota-Tanjung Priok sepanjang 9 Km;
● Pelaksanaan reaktivasi jalur KA lintas Cianjur-Sukabumi sepanjang 40 Km telah
dilaksanakan sejak tahun 2009 dan saat ini dalam tahap penyelesaian pekerjaan;
● Pembangunan 6 gardu Listrik Aliran Atas baru Gardu LAA Bojonggede, Depok, Lenteng Agung,
36
Proil Kementerian Perhubungan
Pasar Minggu, Pasar Senen, Cicayur untuk menambah daya listrik aliran atas sebesar 22.000 KW selain itu juga
dilakukan rehabilitasi 7 Gardu Listrik Aliran Atas untuk kehandalan Gardu LAA guna mendukung
dan memaksimalkan operasional KA komuter Jabodetabek;
● Penggantian Bantalan KayuBesi pada rel R25R33R38 menjadi Bantalan Beton R54
pada lintas Surabaya-Panarukan sepanjang 20,69 Km’sp, lintas Kalisat-Banyuwangi
sepanjang 11,06 Km’sp, lintas Bangil- Kertosono sepanjang 32 Km’sp, gudang
208 pelabuhan Tanjung Priok sepanjang 0,35 Km’sp dan lintas Semarang-Alastuwa
sepanjang 3 Km’sp; ● Peningkatan jalan KA di lintas Solo-
Yogyakarta, lintas Yogyakarta-Sukabumi dan lintas Purwosari-Wonogiri termasuk
peningkatan emplasemen di stasiun Solo dan Yogyakarta sepanjang 63,296
Km’sp serta sekitar 1,6 Km’sp di wilayah Jabodetabek;
● Pemasangan bronjong dan ballast proteksi pada lintas Kutoarjo-Yogyakarta pada KM
521+600 – KM.522+354 sepanjang 0,8 Km’sp dan pada KM.116+350-KM 138+860 sepanjang 2,21
Km’sp.
Proil Kementerian Perhubungan
37
Kemudian pada regional Sumatera sepanjang tahun 2010 hingga tahun 2011 telah dilaksanakan
pembangunan dan rehabilitasi prasarana perkeretaapian, diantaranya :
● Pembangunan rel pada wilayah Aceh sepanjang 4,159 Km’sp, juga rehabilitasi rel sepanjang
23,640 Km’sp pada wilayah Sumatera Barat dan pembangunan tubuh baan sepanjang 7,875 Km’sp
pada wilayah Aceh dan Lampung; ● Pekerjaan Pembangunan tubuh baan pada lintas
Bandar Tinggi-Kuala Tanjung sepanjang 3 Km’sp; ● Penggantian Bantalan KayuBesi menjadi Bantalan
Beton pada wilayah Sumatera utara 25 Km dan wilayah Sumatera selatan sepanjang 2,814 Km’sp;
● Peningkatan dan perkuatan tubuh baan melalui pemasangan bronjong dan ballast proteksi pada
lintas Tarahan-Tanjung Enim sepanjang 0,95 Km’sp dan lintas Kr.Mane-Geukeuh sepanjang
11,75 Km’sp; ● Perbaikan 7 unit jembatan yang tersebar di wilayah
Sumut, Sumbar, Sumsel dan Lampung; ● Peningkatan Persinyalan dan Telekomunikasi
antara di Stasiun Belawan Medan, Lintas Tarahan- Tanjung Enim Lampung dan Lintasan
sepanjang 600 ’Msp di wilayah Sumatera Selatan;
38
Proil Kementerian Perhubungan
● Peningkatan juga dilakukan pada prasarana stasiun kereta api di regional Sumatera, diantaranya;
peningkatan spoor Balai Yasa di Pulu Brayan dan Dipo Kereta Medan untuk mendukung penyelenggaraan KA
komuter Medan dan sekitarnya sepanjang 1,88 Km’sp serta penyempurnaan jalur ganda dan spoor badug di
stasiun Baturaja dalam rangka pengoperasian double track Baturaja-Tiga Gajah sepanjang 2,47 Km’sp.
Proil Kementerian Perhubungan
39
Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa transportasi kereta api, khususnya pengguna jasa kereta api kelas ekonomi,
Pemerintah dalam hal ini Ditjen Perkeretaapian Kemenhub telah melaksanakan pengadaan Sarana Perkeretaapian KRDI, K3 AC,
KRL AC, untuk dioperasikan PT KAI Persero baik di Pulau Jawa maupun di Pulau Sumatera, antara lain :
● KRDI “ SEMINUNG” untuk melayani lintas Tanjung Karang – Lampung 80 Km, dioperasikan sejak 13 Januari 2010;
● KRDI “SRI LELAWANGSA” untuk melayani lintas Medan – Binjai 45 Km, dioperasikan sejak 16 Februari 2010;
● Kereta Ekonomi AC “BOGOWONTO” untuk melayani lintas Pasar Senen – Kutoarjo 453 Km, dioperasikan sejak 3 September 2010;
● KRDI AC ”MADIUN JAYA EXPRESS” untuk melayani lintas Madiun-Yogyakarta, dioperasikan sejak 20 Juni 2011;
40
Proil Kementerian Perhubungan
● Rail Bus ”BATARA KRISNA” untuk melayani lintas Solo – Wonogiri, dioperasikan sejak 26 Juli 2011;
● Kereta Ekonomi AC ”GAJAH WONG” melayani lintas Pasar Senen – Lempuyangan, dioperasikan tanggal 24 Agustus 2011;
● Pengoperasian 2 train set KRL AC KFW untuk melayani KA komuter Jabodetabek, pada 24 Agustus 2011;
● KRDI AC ”CEPU EXPRESS” untuk melayani lintas Surabaya – Lamongan –Bojonegoro – Cepu, dioperasikan sejak 25 Agustus
2011. Guna mendukung operasional, pemerintah mengadakan sejumlah
sarana kereta api lainnya, seperti : 3 set Lokomotif, 2 unit Kereta Kedinasan, dan 1 unit Kereta Inspeksi, tahun jamak 2010-2011.
Proil Kementerian Perhubungan
41
Dari aspek operasi, pelayanan angkutan kereta api untuk angkutan penumpang sepanjang 2010 hingga semester pertama 2011 ini telah diangkut
sekitar 220 juta penumpang, dimana pada tahun 2010 terjadi peningkatan penumpang jarak jauh non-jabodetabek dari 72 juta penumpang pada tahun
2009 menjadi 73 juta penumpang pada 2010, kemudian untuk angkutan barang sepanjang 2010 hingga semester 2011 telah mengangkut sebanyak 23 juta ton, dimana
pada tahun 2010 mengalami peningkatan sekitar 2,4 dari tahun sebelumnya.
42
Proil Kementerian Perhubungan
Selain itu untuk membantu kemampuan daya beli masyarakat, operasional kereta kelas ekonomi menggunakan model pembiayaan PSO
Public Service Obligation, pada tahun 2010 subsidi yang diberikan sebesar Rp. 535 Milyar dan
pada tahun 2011 dinaikkan sebesar 16,36 atau senilai Rp 639,609 Milyar, PSO diberikan terhadap penumpang kelas Ekonomi baik untuk pelayanan KA Perkotaan
dan KA Antar Kota Jarak Menengah dan Jarak Jauh.
Proil Kementerian Perhubungan
43
3. Transportasi Laut