Volume 01 Nomor 01 April-September 2016
29
G. Karakter Terorisme
Pada umumnya, strukturalisme menempatkan terorisme sebagai aksi kriminal. Akan tetapi, strukturalisme lebih menekankan pada faktor penyebab dari terorisme itu
sendiri dan radikalisasi identitas
1
. Dalam hal ini, terorisme internasional dapat dilihat sebagai reaksi terhadap hegemoni global AS yang telah melakukan intervensi
ekstensif, baik secara militer maupun politik, di berbagai kawasan dunia, termasuk di Timur Tengah, yang kemudian menumbuhkan perasaan anti-Amerika dan
radikalisme di kawasan-kawasan tersebut. Dengan demikian,struktur mendasar dari terorisme adalah keterlibatan AS
secara militer-politik di berbagai kawasan dunia dan pemaksaan kepentingan AS dalam perpolitikan regional. Deprivasi relatif dan ketidaksetaraan struktural yang
dibawa globalisasi pun dipandang sebagai faktor yang menyebabkan terorisme. Dengan demikian,terorisme dipandang sebagai reaksi terhadap tatanan global yang
hirarkis dan tidak adil, yang di antaranya termanifestasikan dalam kebijakan luar negeri AS yang dominan, interventif, imperialis, dan hegemonik. Dalam 7 kerangka
konseptualisasi teror dari Schmid, terorisme dari paradigma strukturalis dapat dipandang sebagaiaktivitas politik untuk mewujudkan tatanan baru yang lebih adil
2
.
H. Jaringan Terorisme
Pandangan strukturalisme mengenai jaringan terorisme dapat dikatakan sama dengan cara liberalisme memandangnya, yaitu terutama sebagai jejaring
transnasional. Hal ini terjadi karena strukturalisme dan liberalisme sama-sama
1
Jo atha “ ha zer, . Al-Qaedas Armies: Middle East Affiliate Groups The Next Generation
of Terror . Washi gto I stitute for Near East Poli y
2
Kare J. Gree erg, . Al Qaeda Now: Understanding Todays Terrorists”. Cambridge University
Press, Cambridge.
Volume 01 Nomor 01 April-September 2016
30
mengakui independensi aktor non-negara dan menentang pandangan yang state- centric
3
. Masalah terorisme internasional dewasa ini terutama gerakan dari
fundamentalisme Islam akan sangat ditentukan oleh corak kebijakan AS itu sendiri. Hal ini dilihat dari politik tentang minya AS di timur tengah serta sikap AS terhadap
konflik Palestina-Israel akan sangat menentukan laju gerak terorisme yang dilatarbelakangi dengan motivasi oleh ideologi dan agama
4
. I.
Jaringan teroris al-Qaeda
al-Qaeda adalah salah satu gerakan jaringan terorisme global yang mempunyai struktur organisasi yang rapi dan memiliki rantai komando yang terjalin
kuat dan memiliki network yang luas, Dalam gerakannya sangat dipengaruhi oleh sentimen terhadap Amerika Serikat. Tragedi WTC dan aksi-aksi lainnya selalu
mengarah pada infrastruktur negara-negara barat terutama AS. Osama Bin Laden sebagai pemimpin dari jaringan al-Qaeda memiliki power yang kuat dalam
memberikan pengaruhnya dalam memimpin al-Qaeda. Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa Bin Laden menempati posisi pertama most wanted people in the world.
Di bawah Bin Laden, al-Qaeda menjadi gerakan teroris yang terstruktural dan sangat terkoordinir, ini bisa dilihat dari aksi-aksi mereka yang sangat rapi. CIA dan
Intelijen internasional yang lain berkali-kali terkecoh dalam menyikapi dan mencegah aksi-aksi yang dilakukan oleh al-Qaeda. Beberapa aksi serangan teror yang
dilakukan di WTC, Madrid Spanyol, dan London menjadi suatu contoh dimana aksi- aksi regional yang dilakukan al-Qaeda mampu membawa pengaruh besar terhadap
orientasi kebijakan dunia internasional. Bagaimana nasib al-Qaeda setelah tewasnya Osama bin Laden? Diperkirakan
kematian Osama tidak berpengaruh terhadap operasi al-Qaeda. Secara konseptual dan
3
Ibid.
4
Budi Winarno,2 . Isu-Isu Glo al kote porer .Cet ,Yogyakarta,CAP“, hal. 183.
Volume 01 Nomor 01 April-September 2016
31
ideologi kelompok ini tidak akan punah selama faktor-faktor yang mendorong eksistensinya masih bercokol di muka bumi. Tewasnya Osama hanya memberi
dampak kemenangan psikologis, khususnya di Amerika Serikat dan dunia Barat. Pasca tragedi 11 September 2001 itu, sebenarnya Osama lebih sebagai simbol
ketimbang pemegang komando atau perancang operasi. Bahkan, hubungan Osama dengan jaringan al-Qaeda di mana pun praktis putus
5
. Hidup Osama pun terisolasi. Opsi hidup terisolasi sudah menjadi pilihannya setelah tragedi 11 September 2001 itu
dengan dalih keamanan. Namun, Osama telah mengubah al-Qaeda, dari Tanzim dengan sistem komando yang sentralistis menjadi jaringan dengan sistem
desentralisasi komando di mana para loyalis al-Qaeda di seluruh dunia diberi otonomi luas untuk merancang dan melaksanakan operasinya
6
. al-Qaeda pun bukan lagi berbentuk organisasi ketat, tetapi hanya sebagai
payung ideologi. Perencanaan dan pelaksana operasi diserahkan sepenuhnya kepada organisasi atau tokoh regional al-Qaeda di berbagai negara. Karena itu, berbagai
operasi al-Qaeda beberapa tahun terakhir ini lebih terindentifikasi pada al-Qaeda regional seperti al-Qaeda di Semenanjung Arab yang bertanggung jawab di Yaman
dan Arab Saudi, al-Qaeda di bilad Rafidain yang bertanggung jawab di Irak, al-Qaeda di Maghrib Arab yang bertanggung jawab di Maroko, Aljazair, Tunisia, dan Libya,
serta sel-sel dalam bentuk lebih kecil di AS, Eropa, Asia Tengah, dan Asia Tenggara
7
. Semua aksi kekerasan besar dalam sepuluh tahun terakhir ini dirancang dan
dilaksanakan oleh tokoh atau simpatisan al-Qaeda regional yang jauh dari campur tangan Osama atau al-Qaeda pusat. Aksi kekerasan besar , seperti bom Bali 2002 dan
2005 dan lainnya di dunia, dilakukan pengagum Osama. Kini sudah muncul pula tokoh-tokoh al-Qaeda regional yang sesungguhnya
saat ini lebih berbahaya dari Osama bin Laden, di antaranya tokoh intelektual al-
5
Roha Gu arat a, . Inside Al Qaeda : Global Network of Terror”. Bsrklsy PubGroup
6
Ibid.
7
Ibid
Volume 01 Nomor 01 April-September 2016
32
Qaeda di Semenanjung Arab, Anwar al Aulaqi 38, yang kini hidup di Yaman. Al Aulaqi adalah warga negara AS asal Yaman yang lahir di New Meksiko, AS, dan
bekerja sebagai khatib di Masjid Dar al Hijrah di wilayah Virginia sebelum tragedi 11 September 2001. Serta Ayman al-Zawahiri, orang kedua jaringan al-Qaeda.
Para pengamat gerakan Islam memperkirakan Ayman al-Zawahiri, akan mengambil alih kepemimpinan organisasi setelah kepergian Osama bin Laden dalam
operasi militer Amerika dekat ibukota Pakistan, Islamabad. Meskipun tim pengamat memperkirakan keberlangsungan jaringan al-Qaeda tetap pada tujuan yang sama
sebagaimana direncanakan Osama bin Laden, namun tim lain melihatnya berbeda, bahwa organisasi tersebut akan melemah dan rapuh, atau menuju kehancuran karena
prestasi yang dicapai revolusi Arab. Seorang pengamat politik dan dosen di Birzeit University, Dr Iyad Barghouti, memperkirakan kelanjutan jaringan al-Qaeda pada
tujuan yang sama mengikuti pendirinya, Osama bin Laden dan percaya bahwa Ayman al-Zawahiri adalah penerus kepemimpinan organisasi
8
. Sebagian besar literatur yang membahas tentang al-Qaeda tidak berbicara
mengenai pengikut jaringan, tetapi gagasan itu diwujudkan beberapa kelompok di berbagai negara di dunia, semuanya dengan cara masing-masing maupun dengan
caranya sendiri, organisasi-organisasi tersebut tidak terkait dengan pusat, di mana Bin Laden bertanggung jawab
9
. Sementara itu, seorang ahli yang kompeten di bidang gerakan Islam, Dr Walid al-Mudlal melihat bahwa gagasan yang dikembangkan bin
Laden terkait hubungan dengan Barat akan terus berlanjut. Mengacu adanya nama-nama historis terkait jaringan al-Qaeda, seperti
Ayman al-Zawahiri, analis politik mengatakan tidak menutup kemungkinan adanya deretan nama-nama lain muncul sebagai pemimpin baru, atau organisasi
merahasiakan nama pemimpin baru di masa depan dan tetap merahasiakannya.
8
Ibid
9
Jonathan Schanzer, Loc. Cit.
Volume 01 Nomor 01 April-September 2016
33
Gagasan bin Laden kebanyakan mengacu pada kasus saat ini, diperkirakan ideologi al Qaeda akan terus muncul selama pembenaran pendudukan Israel di tanah
Arab di satu sisi dan intervensi asing dalam urusan Arab dan dunia Islam serta mengatasnamakan kepentingan mereka untuk kepentingan negara-negara Arab dan
Islam. Kampanye Barat tentang pertempurannya dengan Islam, gagasan al-Qaeda
akan tetap ada tanpa keraguan dan bertambah kuat dalam menghadapi kekuatan besar yang tidak dimiliki Negara-negara Arab. Pengamat politik, Khalid Amayreh tidak
melihat bahwa jaringan al-Qaeda dibangun di atas sosok seorang karismatik, jika mereka meninggal atau hilang, organisasi rusak, menjelaskan bahwa jaringan al-
Qaeda adalah organisasi ideologis tidak terpengaruh oleh kematian atau menghilangnya pimpinan
10
. Bin Laden dalam beberapa tahun terakhir menjadi tokoh simbolis, bukan
seorang pemimpin pribadi yang tertarik dalam organisasi harian, bagaimanapun, al- Qaeda telah melemah, meskipun tidak muncul di media, terutama setelah revolusi
Arab.
J. Revolusi Arab dan Al-Qaeda