Perencanaan Strategis Sistem Informasi di SMK Negeri 1 Cikalong Kulon Dengan Framework Ward dan Peppard Dalam Menunjang Penerapan Kebijakan Mutu ISO 9001

(1)

Oleh

Risna Ferdiani Setia 5710112015

TESIS

Untuk memenuhi salah satu syaratujian guna memperoleh gelar MagisterSistem Informasi

FAKULTAS PASCA SARJANA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

iv

ABSTRACT ……… ii

KATA PENGANTAR ……… iii

DAFTAR ISI ……… iv

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR ………... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masa ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan Masalah ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 ISO 9001:2008……….. 8

2.1.1. Fungsi ISO 9001:2008……… 8

2.1.2. Pengertian Sistem Manajemen Mutu …………. 9

2.1.3. Prinsip-Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008………. 10


(3)

v

2.2.4. Model Perencanaan Strategi SI/TI……….. 18

2.2.5. Teknik-Teknik Analisis Inputs Perencanaan SI/TI……….. 21

2.3. Korelasi Antara ISO 9001:2008 dengan Perencanaan Strategi SI……….………… 31

2.4. Penelitian Terkait..………... 33

BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN ... 36

3.1. Metodologi Penelitian ... 36

3.1.1. Metode dan Alur Penelitian………. 36

3.1.2. Tujuan Perencanaan Strategi SI……….. 40

3.1.3. Teknik Perencanaan Strategi Sistem Informasi... 41

3.2 Objek Penelitian………. 42

3.2.1. Profil SMK Negeri 1 Cikalongkulon…………... 42

3.2.2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon….. 43

3.2.3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon ... 44

3.2.4. Proses Bisnis SMK Negeri 1 Cikalongkulon ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49


(4)

vi

4.1.4. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI ... 93

4.1.5. Kondisi Lingkungan Keseluruhan SI/TI Di SMK 94 4.2. Perencanaan Strategi SI ...101

4.2.1. Identifikasi solusi Berdasarkan Analisis CSF dan SWOT ...101

4.2.2. Identifikasi Solusi Berdasarkan Value Chain ...105

4.2.3. Identifikasi Solusi SI Berdasarkan Analisis PEST ...108

4.2.4. Identifikasi solusi SI Berdasarkan Analisis Lima Faktor Persaingan Porter ...108

4.2.5. Identifikasi Solusi SI berdasarkan analisis Trend penggunaan SI/TI terkini ...109

4.2.6. Identifikasi Solusi SI/TI Tiap Unit Kerja ...111

4.2.7. Usulan Portofolio Aplikasi Mendatang ...119

4.3. Perencanaan Strategi TI ...120

4.3.1. Usulan Perubahan Insfrastruktur jaringan ...121

4.3.2. Usulan Infrastruktur Hardware dan Software ...122

4.4. Perencanaan Strategi Manajemen SI/TI ...123

4.4.1. Usulan Kebutuhan Sumber Daya Manusia ...124

4.5. Jadwal Perencanaan Strategis SI/TI ...127

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...127


(5)

(6)

viii

Tabel 2.2 Diagram Matriks SWOT Kearns……….. 31

Tabel 4.1. Misi dan CSF SMK Negeri 1 Cikalongkulon………. 51

Tabel 4.2. Misi Penjabaran Unit Kerja Kurikulum……….. 55

Tabel 4.3. CSF Unit Kerja Kurikulum………. 56

Tabel 4.4. Misi Penjabaran Unit Kerja Sarana Prasarana……….... 56

Tabel 4.5. CSF Unit Kerja Sarana Prasarana………... 57

Tabel 4.6. Misi Penjabaran Unit Kerja Humastri………. 58

Tabel 4.7. CSF Unit Kerja Humastri……… 58

Tabel 4.8. Misi Penjabaran Unit Kerja Kesiswaan………... 59

Tabel 4.9. CSF Unit Kerja Kesiswaan……….. 60

Tabel 4.10. Misi Penjabaran Unit Kerja Tata Usaha……… 61

Tabel 4.11. CSF Unit Kerja Tata Usaha………... 62

Tabel 4.12. Misi Penjabaran Unit Kerja Perpustakaan………. 63

Tabel 4.13. CSF Unit Kerja Perpustakaan……… 63

Tabel 4.14. Misi Penjabaran Unit Kerja BP/BK……….. 64

Tabel 4.15. CSF Unit Kerja BP/BK………. 65

Tabel 4.16. Misi Penjabaran Unit Kerja Agrowisata………... 65

Tabel 4.17. CSF Unit Kerja Agrowisata……….. 66

Tabel 4.18. Misi Penjabaran Unit Kerja Manajemen Mutu………. 66


(7)

ix

Tabel 4.23. Matrik Kebutuhan Informasi Unit Kerja Kesiswaan………. 76

Tabel 4.24. Matrik Kebutuhan Informasi Unit Kerja Tata Usaha……… 79

Tabel 4.25. Matrik Kebutuhan Informasi Unit Kerja Perpustakaan………. 81

Tabel 4.26 Matrik Kebutuhan Informasi Unit Kerja BP/BK………... 82

Tabel 4.27 Matrik Kebutuhan Informasi Unit Kerja Agrowisata………. 83

Tabel 4.28 Matrik Kebutuhan Informasi Unit Kerja Manajemen Mutu……….. 84

Tabel 4.29. Aset SI/TI dan SDM IT SMK Negeri 1 Cikalongkulon……… 91

Tabel 4.30. Analisis SWOT……….. 94

Tabel 4.31. Tabel IFAS……… 96

Tabel 4.32. Tabel EFAS………... 97

Tabel 4.33. Matriks Identifikasi SWOT SMK Negeri 1 Cikalongkulon……….. 99

Tabel 4.34. Identifikasi Solusi Berdasarkan Strategi SO………... 102

Tabel 4.35. Identifikasi Solusi Berdasarkan Strategi WO………. 103

Tabel 4.36. Identifikasi Solusi Berdasarkan Strategi ST………... 104

Tabel 4.37. Identifikasi Solusi Berdasarkan Strategi WT……….. 105

Tabel 4.38. Identifikasi Solusi SI berdasarkan Value Chain………. 106

Tabel 4.39. Identifikasi Solusi Berdasarkan Analisis PEST……….. 108

Tabel 4.40. Identifikasi Solusi SI/TI Unit Kerja……… 112

Tabel 4.41. Identifikasi Solusi SI/TI Berdasarkan McFarlan Strategic Grid…. 120 Tabel 4.42. Usulan Infrastruktur Hardware & Software……… 123


(8)

(9)

xi

Gambar 2.2 Critical Success Factor………. 22

Gambar 2.3 Value Chain………... 23

Gambar 2.4 Porter's Five Forces………... 26

Gambar 3.1 Alur Penelitian……….. 37

Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon……….. 45

Gambar 3.3. Proses Bisnis SMK Negeri 1 Cikalongkulon……….. 48

Gambar 4.1. Analisis Value Chain SMK Negeri 1 Cikalongkulon……….. 68

Gambar 4.2 Porter’s Five Forces SMK Negeri 1 Cikalongkulon……… 89

Gambar 4.3 Arsitektur Jaringan SMK Negeri 1 Cikalongkulon……….. 92

Gambar 4.4 Diagram SWOT SMK Negeri 1 Cikalongkulon………... 98

Gambar 4.5. Solusi SI/TI Berdasarkan Value Chain……….. 107


(10)

132

Cassidy, Anita. 2006. Prcatical Guide To Information System Strategic Planning. 2nd Edition. New York, USA : Auerbach Publication.

El Abbadi, Laila. Bouayad, Aboubakr dan Lamrini, Mohamed. (2011). ISO 9001

and the Field of Higher Education: Proposal for an Update of the IWA 2 Guidelines. asq.org.

Gasperz, Vincent. 2002. ISO 9001:2000 and Contunial Quality Improvement. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Herosandiana, Aef. 2014. Perencanaan Strategis Sistem Dan Teknologi Informasi Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Bandung. Bandung : Unikom. Ibrohim, Lim. 2015. ISO-90012015 FDIS, Penjelasan Klausul-Klausul. PT.

Gunastara.

Jogiyanto. 2006. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta : Andi.

Laudon, Kenneth C., Laudon, Jane P. (2002). Management Information System, 7th Edition. New Jersey, USA : Prentice Hall, Inc.

Mulyono. 2006. Penerapan prinsip ISO 9001:2000 di Lembaga Pendidikan.

El-Harokah (Jurnal Studi Islam dan Kebudayaan) Vol. 63 No. 3, September – Desember 2006. Malang : UIN Malang.

O’Grady, Shelley. 2010. Quality in Education. Austin Community College.

Porter, Michael E. 1998. Competitive Strategy. New York, USA : Simon &


(11)

Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Santosa, Made Arya Wira. Widhiawati, I.A. Rai. Diputra, Gede Astawa. 2013. PENERAPAN STANDAR SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO) 9001:2008 PADA KONTRAKTOR PT. TUNAS JAYA SANUR (Studi kasus : Proyek Pembangunan Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel). Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 1, Februari 2013. Denpasar : Universitas Udayana.

Sensue, Dana Indra dan Sopriyadi, Hendri. 2008 Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi pada St.Ignatius Education Center Palembang. Palembang : Universitas Indonesia & STMIK MDP.

Soedibjo, Bambang S. 2013. Pengantar Metode Penelitian. Bandung: Universitas Nasional Pasim.

Ward, John dan Peppard, Joe. 2002. Strategic Planning For Information System. 3rd Edition. Buffins Lane, Chichester, England : John Willey & Sons.

Wedhasmara, Ari. 2007. Langkah- langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi dengan Menggunakan Metode Ward and Peppard. Palembang.


(12)

1 1.1. Latar Belakang

Pada saat ini Indonesia telah memasuki masa MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) sehingga kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan agar dapat mempunyai daya saing diantara persaingan sumber daya manusia se-ASEAN. Salah satu untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui pendidikan.

SMK Negeri 1 Cikalongkulon sebagai lembaga pendidikan mulai meningkatkan kualitas pendidikannya melalui ISO 9001 sehingga lulusan siswanya mampu bersaing dalam berkompetisi memperoleh pekerjaan di masyarakat ASEAN. ISO 9001 merupakan implementasi QMS (Quality Management System), khusus untuk dunia pendidikan maka ISO 9001 merujuk kepada kualitas sistem manajemen pada konsumen pendidikan, produk pendidikan, penyedia pendidikan dan organisasi pendidikan itu sendiri (El Abbadi, Laila. 2011:14 -15).

Berbicara tentang QMS pada ISO 9001 pada pendidikan, dijelaskan bahwa salah satu prinsip dasar QMS pendidikan adalah system approach to management (pendekatan sistem pada manajemen) (Mulyono. 2006:389). Sedangkan konsep pendekatan sistem pada manajemen terdapat tangible catalysts (katalisator nyata) dimana didalamnya berbicara tentang mesin, teknologi informatika, infrastruktur fisik dan peralatan. Pada tangible catalysts ini teramat jelas bahwa teknologi


(13)

informatika atau sistem informatika merupakan salah satu konsep teknik penerapan system approach to management ISO 9001 dalam dunia pendidikan.

Pendekatan sistem untuk sistem informasi diawali dengan mendefiniskan kebutuhan atau permintaan suatu informasi yang menjadi suatu sistem dalam mendukung proses bisnis pada suatu organisasi. Pendefinisian kebutuhan dan permintaan sistem informasi inilah disebut dengan strategi sistem informasi (Ward, John dan Peppard, Joe. 2002:44). Oleh karena itu, agar sistem informasi pada SMK Negeri 1 Cikalongkulon berjalan sesuai ISO 9001, maka SMK Negeri 1 Cikalongkulon harus mengawali pengembangan sistem informasi dengan adanya strategi sistem informasi terlebih dahulu.

Merujuk kepada analisis awal dilapangan, diketahui bahwa SMK Negeri 1 Cikalongkulon belum memiliki sistem informasi yang terintegrasi dan database yang belum terdigitalisasi, apalagi berbicara perihal strategi sistem informasi. Belum ada sama sekali grand design atau konsep sistem informasi di SMK Negeri 1 Cikalongkulon dikarenakan memang belum adanya strategi sistem informasi dalam pengembangan sistem informasinya.

Pemanfaatan sistem informasi di SMK Negeri 1 Cikalongkulon pada saat sekarang masih minim. Kegiatan operasional pun masih berbentuk manual dan pembangunan sistem informasi pun hanya sebatas membangun jaringan komputer yang mana jaringan komputer ini masih berdiri sendiri di setiap ruangan, belum ada jaringan komputer yang terintegrasi.

Merujuk kepada roadmap sistem informasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon diketahui bahwa SMK Negeri 1 Cikalongkulon ingin mempunyai perencanaan


(14)

pada sistem informasi mereka sehingga dalam pengembangan sistem informasi terdapat suatu sistem informasi yang terintegrasi dan terdigitalisasi sehingga mengakomodir kebutuhan proses manajemen sekolah mereka dan mengakomodir penerapan QMS pada ISO 9001.

Strategi sistem informasi menjadi tulang punggung dalam perencanaan sistem informasi yang akan dikembangkan, dikarenakan strategi sistem informasi yang menghasilkan portofolio perencanaan implementasi sistem informasi atau teknologi informasi. Adapun pengembangan teknik yang dilakukan dalam strategi sistem informasi yakni menggunakan kerangka kerja Ward dan Peppard (2002) dikarenakan kerangka kerja ini mempunyai pedoman jelas dalam menganalisis lingkungan bisnis dan lingkungan sistem informasi sehingga terciptanya penentuan strategi. Dalam menentukan strategi pun, Ward dan Peppard mampu mengidentifikasi ketidakselarasan strategi bisnis dan sistem informasi sehingga terciptalah strategi bisnis sistem informasi, strategi manajemen sistem informasi dan strategi teknologi informasi itu sendiri. Ward dan Peppard pun mempunyai tahapan rencana implementasi dari strategi yang telah ditentukan.

Diharapkan dengan strategi sistem informasi yang menggunakan kerangka kerja Ward dan Peppard, roadmap sistem informasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon dapat terpenuhi dan terdapatnya perencanaan dan pengembangan sistem informasi yang jelas, sesuai kebutuhan dan terintegrasi, sehingga menambah poin dalam penerapan QMS ISO 9001 di SMK Negeri 1 Cikalongkulon.


(15)

1.2. Rumusan Masalah

Mengkaji latar belakang masalah dimana SMK Negeri 1 Cikalongkulon mempunyai misi penerapan SI/TI di sekolahnya dalam menunjang penerapan ISO 9001:2008. Maka dalam perencanaan strategis SI/TI dalam penelitian ini harus memperhatikan beberapa permasalahan yang telah diumuskan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor analisis apa saja yang mendorong institusi agar mendapatkan

keunggulan yang kompetitif dengan pesaing dalam mewujudkan visi dan misi sekolah sehubungan dengan perencanaan strategis SI/TI yang akan dibuat?

2. Bagaimana strategi-strategi yang harus dikembangkan dalam perencanaan

strategis SI/TI yang sesuai dengan visi dan misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon?

3. Bagaimana framework Ward & Peppard dapat disesuaikan untuk membuat

perencanaan SI/TI yang baik dan dapat di implementasikan di SMK Negeri 1 Cikalongkulon?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan identifikasi solusi kebutuhan sistem informasi berdasarkan hasil analisis SI/TI dan proses bisnis di SMK Negeri 1 Cikalongkulon saat ini.

2. Melakukan identifikasi solusi kebutuhan teknologi informasi berupa software maupun hardware yang menunjang proses bisnis pendidikan / sekolah.

3. Melakukan identifikasi solusi kebutuhan manajemen SI/TI berupa usulan

kebutuhan sumber daya manusia dalam memaksimalkan pengelolaan SI/TI di SMK Negeri 1 Cikalongkulon.


(16)

4. Membuat usulan portofolio aplikasi mendatang dan jadwal implementasi perencanaan strategis SI/TI dari solusi SI/TI yang telah dirumuskan.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat pada penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi usulan dan panduan untuk SMK Negeri 1 Cikalongkulon dalam menyusun rencana strategis SI/TI yang sesuai dengan visi dan misi organisasi.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan dan menjadi acuan serta program kerja bagi SMK Negeri 1 Cikalongkulon dalam melaksanakan rencana strategis SI/TI.

3. Untuk penulis sebagai pembelajaran pembuatan rencana Strategis SI/TI yang sesungguhnya dan bisa diterapkan di institusi yang penulis teliti.

4. Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi untuk pengembangan

perencanaan strategis SI/TI.

5. Penelitian ini diharapkan dapat menunjang pelaksanaan kebijakan mutu ISO 9001:2008 yang sedang digulirkan di SMK Negeri 1 Cikalongkulon.

1.5. Batasan Masalah

Adapun batasan dalam penelitian ini adalah:

1. Perencanaan strategi sistem informasi hanya mengacu kepada kerangka kerja Ward dan Peppard.


(17)

2. Perencanaan Strategis SI/TI mencakup seluruh aktifitas dan proses bisnis yang ada di SMK Negeri 1 Cikalongkulon yang mengacu pada visi dan misi sekolah. 3. Perencanaan strategis yang dibuat hanya membahas mengenai pemetaan solusi

SI dan portofolio aplikasi mendatang, usulan hardware dan software penunjang serta usulan perubahan infrastruktur jaringan dan usulan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) dan tidak membahas mengenai arsitektur data dan proses audit SI/TI.

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, pembahasan akan dibagi kedalam beberapa bab untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terstruktur. Sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan landasan teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini Bab III Metodologi Penelitian

Pada bab ini berisi penjelasan lebih mendalam tentang kerangka pikir dan metodologi yang akan dipergunakan untuk menganalisis sistem yang berjalan. Bab ini juga membahas mengenai gambaran umum sekolah dan struktur organisasi.


(18)

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini memuat hasil analisis dan pembahasan mengenai usulan perancangan IS/IT Strategic Planning yang terdiri atas IS Strategic Planning, IT Strategic Planning, IS/IT management strategic planning.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan bab penutup dari penulisan tesis yang isinya berupa kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya dan saran penulis dalam penelitian ini.


(19)

8

2.1. ISO 9001:2008

2.1.1. Fungsi ISO 9001:2008

Sebelum kita memahami tentang ISO 9001:2008, terlebih dahulu kita harus memahami perihal ISO itu sendiri. ISO merupakan ketentuan standar yang berlaku diseluruh dunia dan dikeluarkan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang berkedudukan di Genewa, Swiss. Pertama kali ISO dikeluarkan pada tahun 1947 di Swiss.

ISO telah menerbitkan beberapa ketentuan standar internasional, yakni sebagai berikut:

1) ISO 9000 – Sistem Manajemen Mutu (Dasar Acuan dan Kosa Kata)

2) ISO 9001 – Sistem Manajemen Mutu (Persyaratan)

3) ISO 9004 – Sistem Manajemen Mutu

(Panduan untuk Peningkatan Kinerja)

4) ISO 19011 – Panduan untuk Audit Sistem Manajemen (Mutu dan

Lingkungan)

Mengkaji kepada ISO 9001 yang diterbitkan oleh ISO, maka terdapat kejelasan bahwa ISO 9001 merupakan suatu standar yang dikeluarkan untuk sistem manajemen mutu, terutama untuk persyaratan sistem manajemen mutu.


(20)

Secara garis besarnya ISO 9001 adalah ketentuan standar yang diakui secara

internasional untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality

Management System (QMS).

Berbicara tentang ISO 9001:2008, ISO 9001:2008 merupakan ISO 9001 yang merupakan hasil revisi tahun 2008. Secara garis besar tidak ada perbedaan jauh dengan ISO 9001:2000. ISO 9001:2008 merupakan tambahan standar dari ISO 9001:2000, hanya saja ISO 9001:2008 lebih menekankan kepada efektivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut (Agus Syukur. 2010 (dalam Santosa. Whidiawati. Diputra. 2013: VIII-2)). Sedangkan ISO 9001:2000 lebih menekankan kepada permintaan khusus akan perlunya struktur organisasi,

prosedur terdokumentasi dan tools (peralatan) untuk SSM / QMS (Gasperz.

2002:10). Dengan demikian ISO 9001:2008 bukanlah standar produk melainkan

standar Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality Management System

(QMS).

2.1.2. Pengertian Sistem Manajemen Mutu

Sistem manajemen mutu berdasarkan pembahasan oleh Gasperz (2002:10) bahwa SMM atau QMS adalah sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang/jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan atau organisasi.


(21)

Dari pemaparan Gasperz tersebut jelaslah bahwa sistem manajemen mutu mrupakan suatu sistem kerja yang terstandar serta konsisten dalam menjamin kesesuaian mutu proses dan produk kepada pelanggannya.

Santosa. Whidiawati dan Diputra (2013:VIII-2) menjelaskan bahwa dalam SMM / QMS terdapat Quality Control dan Quality Assurance. Quality Control adalah kegiatan teknik dan kegiatan memantau, mengevaluasi dan menindaklanjuti agar persayaratan yang telah ditetapkan tercapai. Adapun Quality Assurance berarti semua tindakan terencana dan sistematis yang diterapkan, untuk meyakinkan pelanggan bahwa proses hasil kerja kontraktor akan memenuhi persyaratan.

Dengan demikian, maka pengertian sistem manajemen mutu merupakan suatu prosedur standar sistem kerja dalam bentuk Quality Control dan Quality Assurance yang menjamin kualitas suatu proses dan produk bagi pelanggan atau organisasi.

2.1.3. Prinsip-Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

Gasperz (2002:10) mengungkapkan bahwa terdapat langkah-langkah dalam menerapkan sistem manajemen mutu. Adapun langkah-langkah penerapan sistem manajemen mutu tersebut adalah:

1. Memutuskan untuk mengadopsi suatu standar sistem manajemen mutu yang

akan diterapkan. Berkaitan dengan hal ini, sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dapat diplih.


(22)

2. Menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior dari organisasi (top management commitment). Implementasi dari sistem manajemen mutu membutuhkan komitmen dari manajemen organisasi dan semua standar sistem manajemen mutu membutuhkan komitmen ini agar dapat didokumentasikan.

3. Menetapkan suatu kelompok kerja (working group) atau komite pengarah

(steering committee) yang terdiri dari manajer-manajer senior. Semua manajer senior harus berpartisipasi aktif dan paham secara benar tentang persyaratan-persyaratan standar dari sistem manajemen mutu itu.

4. Menugaskan wakil manajemen (management representative). Organisasi

harus menugaskan wakil manajemen, yang bebas dari tanggung jawab lain, serta harus mendefenisikan wewenang dan tanggung jawab untuk menjamin bahwa persyaratan-persyaratan sistem manajemen mutu itu diterapkan dan dipelihara.

5. Menetapkan tujuan-tujuan mutu dan implementasi sistem.

6. Meninjau ulang sistem manejemen mutu yang sekarang. Berkaitan dengan hal ini perlu dilakukan suatu audit sistem atau penilaian terhadap sistem manajemen mutu yang ada.

7. Mendefenisikan struktur organisasi dan tanggung jawab.

8. Menciptakan keasadaran mutu (quality awareness) pada semua tingkat dalam organisasi. Kesadaran mutu dapat dibangkitkan melalui serangakaian pelatihan tentang mutu guna menjawab pertanyaan- pertanyaan: apa itu mutu?, mengapa perlu memiliki sistem manajemen mutu?, apa itu manual


(23)

mutu?, mengapa harus mendokumentasikan sistem manajemen mutu dalam prosedur-prosedur sistem dan prosedur- prosedur kerja terperinci?, apa itu kebijakan mutu organisasi?, mengapa memerlukan kerjasama dalam implementasi sistem manajemen mutu?, dan lain-lain.

9. Mengembangkan peninjauan ulang dari sistem manajemen mutu dalam

manual (buku panduan) mutu. Hal ini berkaitan dengan peninjauan ulang secara singkat dari sistem manajemen mutu itu dan apakah kebijakan dan dokumen-dokumen yang diperlukan telah lengkap dan tersusun rapi dalam sistem manajemen.

10.Menyepakati bahwa fungsi-fungsi dan aktivitas dikendalikan oleh prosedur-prosedur. Berkaitan dengan hal ini perlu mengembangkan suatu diagram alur dari aktivitas bisnis organisasi dan menentukan hal- hal kritis yang akan mempengaruhi keberhasilan organisasi.

11.Mendokumentasikan aktivitas terperinci dalam prosedur oprasional atau

prosedur terperinci.

12.Memperkenalkan dokumentasi.

13.Menetapkan partisipasi karyawan dan pelatihan dalam sistem. 14.Meninjau ulang dan melakukan audit sistem manajemen mutu.

ISO 9001:2008 merupakan suatu standar bagi sistem manajemen mutu. Oleh karena itu prinsip-prinsip pada ISO 9001:2008 pun tidak berbeda jauh dengan langkah-langkah penerapan sistem manajemen mutu. Adapun prinsip-prinsip pada ISO 9001:2008 adalah sebagai berikut:


(24)

1. Fokus pada pelanggan (customer focus).

Organisasi bergantung pada pelanggannya dan oleh sebab itu hendaknya memahami kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang dari pelanggannya, dan selalu berusaha untuk dapat melampaui harapan pelanggan.

2. Kepemimpinan (leadership)

Pemimpin mampu mengarahkan organisasi dalam kesatuan gerak untuk mencapai tujuan organisasi sangat dibutuhkan agar pegawai terinternalisasi tujuan organisasi, mengurangi miskomunikasi, sehingga tindakan yang dilakukan searah dengan tujuan organisasi.

3. Pelibatan orang (involvement of people)

Orang pada semua tingkatan adalah inti sebuah organisasi dan pelibatan penuh mereka memungkinkan kemampuannya dipakai untuk kemanfaatan organisasi. Hal ini berguna agar pegawai termotivasi dalam inovasi dan kreativitas organisasi, sehingga berkontribusi bagi perbaikan yang berkelanjutan.

4. Pendekatan proses (process approach)

Hasil yang dikehendaki tercapai lebih efisien bila kegiatan dan sumber daya terkait dikelola sebagai suatu proses. Dalam pendekatan ini ada suatu kegiatan pendokumentasian yakni komitmen, pengarahan dan koleksi data.

5. Pendekatan sistem pada manajemen (system approach to management)

Mengetahui, memahami, dan mengelola permasalahan atau proses yang saling terkait sebagai sistem sehingga memberikan sumbangan pada efektivitas dan


(25)

efisiensi organisasi dalam mencapai tujuannya. Hal ini bermanfaat bagi penyelarasan proses yang memberikan hasil terbaik dan menjamin konsistensi.

6. Perbaikan berkelanjutan (continual improvement)

Perbaikan berkelanjutan terhadap organisasi secara menyeluruh hendaknya dijadikan tujuan tetap dari organisasi. Hal ini terutama bermanfaat bagi peningkatan kinerja seiring peningkatan kapasitas organisasi, dan memberikan fleksibilitas dalam merespon peluang dengan cepat.

7. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta (factual approach to decision

making)

Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi. Pendekatan ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, efektivitas keputusan, dan pertanggungjawaban / evaluasi.

8. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan (mutually beneficial supplier

relationships)

Sebuah organisasi dan pemasoknya saling bergantung dan suatu hubungan yang saling menguntungkan untuk meningkatkan kemampuan keduanya dalam menciptakan nilai. Hal ini berguna dalam meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan, dan meningkatkan fleksibilitas dalam merespon setiap perubahan.

Pada prinsip ISO 9001:2008 terdapat prinsip pendekatan proses (process approach). Pendekatan proses yang dimaksud merujuk kepada standar proses ISO 9001:2008. Adapun standar proses ISO 9001:2008 (O’Grady, Shelley. 2010:30) adalah sebagai berikut:


(26)

1) Menentukan kebutuhan proses.

2) Menentukan urutan dan interaksi dari suatu proses.

3) Menentukan kebutuhan kriteria efektifitas proses untuk menjaga operasi dan pengendalian.

4) Memastikan ketersediaan sumber daya dan kebutuhan informasi untuk

mendukung proses operasi dan monitoring.

5) Adanya proses yang memonitor, mengukur dan menganalisis.

6) Penerapan tindakan untuk mencapai hasil yang telah direncanakan dan

melanjutkan peningkatan suatu proses.

2.2. Strategi Sistem Informasi

2.2.1. Pengertian Strategi Sistem Informasi

Strategi berdasarkan kerangka sistem informasi merupakan perihal pengorganisasian sistem informasi dan pengintegrasiannya dengan enterprise. Dimana strategi harus koheren, konsisten dan direksional (mengarahkan).

Maksud dari koheren adalah dimana terdapat kejelasan diantara bisnis dan organisasi sistem informasi. Sedangkan konsisten merupakan upaya kontruksi bersama-sama antara bisnis dan sistem organisasi untuk mencapai tujuan. Dan direksional berarti arahan-arahan perubahan atas sesuatu. (Cassidy, Anita. 2006:1).


(27)

Sedangkan sistem informasi (SI) berdasarkan pemaparan Ward dan Peppard (2002:2) serta Laudon, Kenneth C dan Laudon, Jane P (2008:15) merupakan cara untuk mengolah dan memanfaatkan teknologi dalam bentuk memproses, menyimpan, menggunakan dan mendistribusikan informasi sehingga menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.

Dari pemaparan strategi dan sistem informasi diketahuilah bahwa strategi sistem informasi merupakan perancangan pengorganisasian sistem informasi sehingga koheren, konsisten dan direksional untuk menunjang pengambilan suatu keputusan ataupun pengawasan dalam suatu organisasi.

2.2.2. Pengertian Srategi Teknologi Informasi

Teknologi informasi (TI) berdasarkan pendapat dari Kenneth C.Laudon dan Jane P Laudon (2008:21) dan Ward and Peppard (2002:3) merupakan suatu alat teknologi yang terdiri atas hardware, software dan jaringan telekomunikasinya, yang dipergunakan untuk mendukung proses bisnis di suatu organisasi.

Berkaca pada pemahaman strategi dan teknologi informasi, maka dapat disimpulkan bahwa strategi teknologi informasi merupakan suatu rancangan pengorganisasian yang koheren, konsisten dan direksional untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam mendukung proses bisnis di suatu organisasi.

2.2.3. Perencanaan Strategi SI/TI

Perencanaan strategi SI/TI berdasarkan pendapat Ward dan Peppard (2002:40) serta Wedhasmara (2007:4) merupakan proses identifikasi portofolio


(28)

aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis dan meresasikan tujuan bisnisnya.

Pada pemaparan ini disebutkan adanya perencanaan bagi strategi SI/TI. Lantas mengapa diperlukannya perencanaan strategi untuk mengkomplitkan fungsi dari SI/TI? Apa keuntungan dari perencanaan bagi strategi SI/TI tersebut?

Perlu diketahui bahwa perencanaan strategis SI/TI menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif. Secara harfiahnya, keuntungan dari adanya perencanaan bagi strategi SI/TI (Cassidy, Anita. 2006:6) adalah sebagai berikut:

1. Terdapatnya efektifitas manajemen dalam pengelolaan aset organisasi.

2. Meningkatkan komunikasi dan hubungan diantara bisnis dan organisasi SI/TI.

3. Mengidentifikasi kesempatan penggunaan teknologi untuk keuntungan

kompetitif dan meningkatkan nilai-nilai proses bisnis di suatu organisasi.

4. Perencanaan yang mengikuti aliran informasi dan proses.

5. Alokasi sumber daya SI/TI yang efektif dan efisien bagi proses bisnis di suatu organisasi.

6. Adanya deretan arahan prioritas SI/TI bagi prioritas bisnis organisasi.


(29)

2.2.4. Model Perencanaan Strategi SI/TI

Mengembangkan suatu portofolio perencanaan strategi SI/TI diperlukanlah suatu model yang jelas dan terukur. Ward dan Peppard mengembangkan suatu model bagi perencanaan strategi SI/TI agar pemanfaatan SI/TI tersebut secara maksimal berdampak pada peningkatan keunggulan kompetitif suatu organisasi dan bermanfaat bagi tujuan bisnis organisasi dan menangkap peluang bisnis. Adapun keunggulan dari model perencanaan strategi SI/TI dari Ward dan Peppard adalah perencanaan strategi SI/TI tidak hanya fokus pada teknologi saja melainkan pula menyusuri kebutuhan bisnis, dimana menurut Wedhasmara (2007:5) perencanaan SI/TI yang baik adalah perencanaan SI/TI yang mampu menyeimbangkan pemanfaatan teknologi bagi kebutuhan bisnis.

Gambaran umum dari model perencanaan strategi SI/TI dari Ward dan Peppard dapat kita simak pada gambar 2.1 Metodologi Ward dan Peppard.


(30)

Gambar 2.1 Metodologi Ward dan Peppard (sumber:Ward dan Peppard.2002:154)

Penjelasan gambar 2.1 Metodologi Ward dan Peppard dalam penyusunan portofolio perencanaan strategi SI/TI adalah sebagai berikut:

1. Inputs

Hal pertama dalam penyusunan perencanaan strategi SI/TI adalah mempersiapkan inputs (masukan-masukan). Adapun inputs terdiri atas :

1) The Internal Business environment

Merupakan strategi bisnis yang digunakan pada masa sekarang, tujuan, sumber daya, proses, dan budaya organisasi serta nilai dari bisnis itu sendiri. Adapun teknik dalam menganalisis lingkungan bisnis internal dapat dilakukan dengan teknik CSF (Critical Success Factor) dan Value Chain.


(31)

2) The External Business environment

Sisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, industri, dan iklim kompetisi dimana perusahaan tersebut beroperasi. Adapun teknik dalam menganalisis lingkungan bisnis eksternal dapat dilakukan dengan teknik PEST dan Porter's Five Forces.

3) The Internal IS/IT environment

Pandangan SI/TI terhadap bisnis pada masa sekarang ini, pengalaman perusahaan dalam bisnis, cakupan bisnis, dan kontribusinya terhadap pasar, kemampuan perusahaan, sumber daya dalam perusahaan dan infrastruktur teknologi yang digunakan. Aplikasi portofolio saat ini dari sistem yang berjalan dan sistem yang sedang dalam pengembangan atau belum dikembangkan tapi sudah direncanakan pada perusahaan.

Adapun teknik dalam menganalisis lingkungan SI/TI internal dapat dilakukan dengan teknik McFarlan dan SWOT.

4) The external IS/IT environment

Perkembangan teknologi dan peluang yang ada, serta SI/TI yang digunakan oleh pihak lain terutama konsumen, pesaing dan pemasok. Adapun teknik dalam menganalisis lingkungan IS/IT eksternal dapat dilakukan dengan teknik SWOT.

2. IS/IT Strategy Process

Maksud dari IS/IT Strategy Process adalah melakukan pemrosesan terhadap informasi yang diperoleh. Dimana hasil analisis yang diperoleh dari inputs, akan diolah untuk menghasilkan outputs.


(32)

3. Outputs

Outputs merupakan hasil dari proses yang mencakup kegiatan sebagai berikut:

1) Business IS Strategy

Bagaimana setiap unit dapat memanfaatkan SI/TI dalam mencapai sasaran bisnisnya. Mencakup portofolio aplikasi yang akan dikembangkan untuk setiap unit dan model bisnis. Menjelaskan arsitektur informasi setiap unit.

2) IT Strategy

Strategi dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatur penggunaan teknologi dalam perusahaan dan mengatur sumber daya teknisi ahli.

3) IS/IT Management Strategy

Elemen umum dari strategi yang akan diaplikasikan pada organisasi secara menyeluruh, memastikan konsistensi kebijakan berdasarkan kebutuhan.

4. Future Application Portofolio

Future application portofolio merupakan rincian yang menjelaskan usulan aplikasi yang akan digunakan perusahaan dalam waktu kedepan, untuk

mengintegrasikan setiap unit dari perusahaan dan menyesuaikan

perkembangan teknologi dengan perkembangan perusahaan. 5. Current Application Portofolio

Current application portofolio merupakan rincian mengenai aplikasi sistem informasi yang diterapkan perusahaan saat ini, dengan melihat


(33)

keuntungan dan kekuatan yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi tersebut serta melihat dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan operasional dan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan dan pasar pada saat sekarang ini. 2.2.5. Teknik-Teknik Analisis Inputs Perencanaan SI/TI

Telah dijelaskan bahwa dalam mengumpulkan inputs terdapat kegiatan yang menganalisis lingkungan internal dan eksternal dari bisnis serta SI/TI. Untuk

menunjang penyusunan pengumpulan inputs ini Ward dan Peppard

mempergunakan beberapa teknik yakni sebagai berikut:

1. CSF (Critical Success Factor)

Analisis CSF ditujukan untuk menentukan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. Tujuannya yaitu untuk menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menetukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Adapun gambaran umum CSF dapat dilihat gambar 2.2 Critical Success Factor.


(34)

2. Value Chain

Analisis value chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja (Wedhasmara. 2007:7). Adapun gambaran umum value chain dapat kita simak pada gambar 2.3 Value Chain.

Gambar 2.3 Value Chain (Sumber: Ward dan Peppard. 2002:265)

Pendekatan rantai nilai (value chain) dibedakan menjadi dua tipe aktivitas bisnis (Ward dan Peppard. 2002:263), yakni aktivitas utama (Primary Activities) dan aktivitas pendukung (Support Activities). aktivitas utama (Primary Activities) terdiri atas logistik kedalam (inbound logistic), logistik keluar (outbound logistics), operasi, pemasaran dan penjualan (sales & marketing) dan pelayanan (services). Sedangkan aktivitas pendukung (Support Activities) terdiri atas kelengkapan infrastruktur perusahaan (firm


(35)

infrastructure), manajemen sumber daya manusia (human resource management), pengembangan teknologi (technology development) dan pembelian/pengadaan barang (procurement).

3. PEST

Analisis PEST sendiri digunakan untuk melihat faktor-faktor lingkungan luar yang berpengaruh pada suatu hal (perusahaan, proyek, masalah, dan lain-lain). PEST biasanya ditinjau dari 4 faktor yaitu Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi. Adapun penjelasan dari keempat faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a) Faktor Politik

Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatannya, contoh:

1) Kebijakan tentang pajak 2) Peraturan ketenagakerjaan 3) Peraturan daerah

4) Peraturan perdagangan 5) Stabilitas politik

b) Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan, contoh:


(36)

2) Tingkat suku bunga 3) Standar nilai tukar 4) Tingkat inflasi

5) Harga-harga produk dan jasa c) Faktor Sosial

Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada, contoh:

1) Tingkat pendidikan masyarakat

2) Tingkat pertumbuhan penduduk

3) Kondisi lingkungan sosial 4) Kondisi lingkungan kerja

5) Keselamatan dan kesejahteraan sosial d) Faktor Teknologi

Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis, contoh:

1) Aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi 2) Automatisasi

3) Kecepatan transfer teknologi 4) Tingkat kadaluarsa teknologi


(37)

4. Porter's Five Forces

Analisis ini digunakan untuk melihat peta persaingan yang ada pada bisnis perusahaan. Analisis ini akan melihat sejauh mana pengaruh persaingan diantara para kompetitor yang ada, pendatang baru, produk atau layanan pengganti, daya tawar supplier serta daya tawar pelanggan terhadap keberlangsungan bisnis perusahaan (Sensuse dan Sopryadi. 2008:3). Secara garis besar gambaran umum dari Porter's Five Forces dapat kita simak pada gambar 2.4 Porter's Five Forces.


(38)

Penjelasan terperinci dari gambar 2.4 Porter’s Five Forces yakni sebagai berikut:

a.Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa faktor penghambat (entry barrier) pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri yaitu:

(1) Skala ekonomi

(2) Diferensiasi produk

(3) Kecukupan modal

(4) Biaya peralihan

(5) Akses ke saluran distribusi (6) Peraturan pemerintah

b.Persaingan Diantara Perusahaan Sejenis

Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan, menurut Porter tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

(1) Jumlah kompetitor

(2) Tingkat pertumbuhan industri (3) Karakteristik produk


(39)

(5) Kapasitas

(6) Hambatan keluar

c.Ancaman Dari Produk/Jasa Pengganti

Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan bersaing pula dengan produk/jasa pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang subtitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk subtitusi menjadi kuat bilamana konsumen dihadapkan pada switching cost (biaya peralihan) yang sedikit dan jika produk subtitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.

d.Kekuatan tawar-menawar Pembeli

Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya. Kekuatan tawar pembeli akan kuat apabila perusahaan dihadapkan pada kondisi sebagai berikut:

(1) Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan

(2) Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok (3) Switching cost pemasok adalah kecil

(4) Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehingga

sensitif terhadap harga dan diferensiasi servis

(5) Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga


(40)

e.Kekuatan tawar-menawar Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Pemasok menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi:

(1) Jumlah pemasok sedikit

(2) Produk/jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan

switching cost yang besar. (3) Tidak tersedia produk subtitusi

(4) Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah

produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan.

5. Mcfarlan

McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI berdasarkan kontribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat kuadran (strategic, high potential, key operation, and support) (Wedhasmara. 2007:6-7). Dari hasil pemetaan tersebut diperoleh gambaran konstribusi sebuah aplikasi SI terhadap organisasi dan pengembangan dimasa mendatang, keempat kuadran tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 Application Portfolio McFarlan.


(41)

Tabel 2.1 Application Portfolio McFarlan (Sumber: Ward dan Peppard. 2002:42)

Strategic High Potential

- Application that are critical to sustaining future business strategy

- Application that may be important in achieving future success

- Application on which the organization currently depends for success

- Application that are valuable but not critical to success

Key Operational Support

6. SWOT

Menurut Jogiyanto (2006:47), Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats) digunakan untuk menilai kekuatan–kekuatan dan kelemahan–kelemahan dari sumber–sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan–kesempatan eksternal dan tantangan–tantangan yang

dihadapi. Adapun penjelasan dari SWOT (Strengths, Weakness,

Opportunities, and Threats) adalah sebagai berikut:

a. Analisis Strengths

Analisis Strengths untuk mengidentifikasikan kekuatan–kekuatan

perusahaan dan kemampuan–kemampuan sumber–sumber dayanya. Suatu kekuatan adalah sesuatu yang baik yang dilakukan oleh perusahaan yang meningkatkan daya saingnya.


(42)

b. Analisis Weakness

Analisis Weakness untuk mengidentifikasi kelemahan perusahaan dan kecacatan sumber–sumber dayanya. Suatu kelemahan adalah sesuatu yang perusahaan tidak memilikinya atau yang dilakukan dengan jelek atau kondisi yang meletakan perusahaan ke posisi tidak menguntungkan.

c. Analisis Opportunities

Analisis Opportunities untuk mengidentifikasikan kesempatan atau peluang pasar. Strategi yang baik adalah yang dapat mengarahkan kekuatan–kekuatan dan kelemahan–kelemahan sumber daya perusahaan untuk meraih kesempatan–kesempatan pasar yang ada.

d. Analisis Threats

Analisis Threats untuk mengidentifikasikan ancaman–ancaman yang dihadapi oleh keuntungan masa depan perusahaan.

Adapun gambaran umum dari analisis SWOT dapat kita simak pada tabel 2.2 Strategi SWOT.


(43)

Tabel 2.2 Diagram Matriks SWOT Kearns (Sumber: Rangkuti, Freddy. 2006:19)

Internal (IFAS) Eksternal

(EFAS)

Strengths (S)

- Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal

Weaknesses (W)

- Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal

Opportunities (O)

- Tentukan 5-10 faktor-faktor peluang

eksternal

Strategi SO Menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang

Strategi WO Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

Threats (T)

- Tentukan 5-10 faktor-faktor ancaman

eksternal

Strategi ST Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman

Strategi WT Minimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

2.3. Korelasi Antara ISO 9001:2008 dengan Perencanaan Strategi SI

ISO 9001:2008 terdapat suatu pedoman prinsip dalam menerapkan suatu ISO 9001:2008 di sebuah organisasi. Dalam pedoman prinsip tersebut terdapat suatu prinsip pendekatan proses (process approach), dimana salah satu standar pendekatan proses (process approach) ISO 9001:2008 adalah memastikan ketersediaan sumber daya dan kebutuhan informasi untuk mendukung proses operasi dan monitoring.

Untuk memastikan ketersediaan kebutuhan informasi dibutuhkan suatu standar pedoman dalam proses ketersediaan kebutuhan informasi tersebut, dimana


(44)

proses tersebut mempunyai kejelasan pengelolaan dan monitoring terhadap pengolahan informasi sehingga bermanfaat bagi proses bisnis suatu organisasi. Pada tataran pengelolaan dan monitoring informasi inilah, SI (Sistem Informasi) sangat mempunyai peranan penting yakni SI mampu mengelola dan memonitoring informasi secara akurat dikarenakan mempunyai teknik yang jelas dalam mengolah dan memanfaatkan teknologi dalam bentuk memproses, menyimpan, menggunakan dan mendistribusikan informasi sehingga menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Adapun teknologi yang dimanfaatkan dalam bentuk TI (Teknologi Informasi).

Hanya saja dalam pelaksanaan perancangan SI/TI diperlukan suatu perencanaan strategi SI/TI. Adanya perencanaan strategi SI/TI bagi ketersediaan kebutuhan informasi dalam standar proses ISO 9001:2008 adalah agar SI/TI yang dirancang menghasilkan kebutuhan informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis organisasi dan mengakomodir persyaratan ISO 9001:2008.

2.4. Penelitian Terkait

Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan topik penelitian perencanaan strategi SI/TI menggunakan model perencanaan strategi SI/TI Ward dan Peppard.

2. Perencanaan Strategis Sistem Dan Teknologi Informasi Di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Bandung

Penelitian ini dilakukan oleh Aef Herosandiana. Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Bandung.


(45)

Penelitian ini membahas tentang perencanaan strategi SI/TI di STIKes ‘Aisyiyah Bandung dengan model Ward dan Peppard. Penelitian ini bertujuan untuk merancang SI/TI yang selaras dengan proses bisnis yang mengacu pada visi, misi dan tujuan perguruan tinggi STIKes ‘Aisyiyah Bandung, dikarenakan belum ada rancangan SI/TI yang mengakomodir proses bisnis STIKes ‘Aisyiyah Bandung.

Teknik perencanaan strategi SI/TI yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mempergunakan model perencanaan strategi SI/TI Ward dan Peppard. Teknik

analisis pun mempergunakan Critical Success Factor, Value Chain, PEST

(Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi), Porter's Five Forces dan

McFarlan. Adapun hasil penelitian ini adalah adanya usulan portofolio aplikasi di masa mendatang, usulan perubahan teknologi berupa hardware dan software, usulan perubahan infrastruktur jaringan dan usulan kebutuhan sumber daya manusia di STIKes ‘Aisyiyah Bandung.

Namun dalam penelitian ini memiliki sesuatu kekurangan yakni tidak

dipergunakannya teknik strategi SWOT dalam analisis inputs Ward dan

Peppard dalam perencanaan strategi SI/TI. Padahal SWOT ini diperlukan untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal SI/TI STIKes ‘Aisyiyah Bandung sebelum adanya portofolio perencanaan strategi SI/TI di STIKes ‘Aisyiyah Bandung.

3. Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi Pada

Perusahaan Penjualan Mobil Dengan Pendekatan Jhon Ward And Joe Peppard, Studi Kasus: PT. Topcars Cabang Palembang.


(46)

Penelitian ini dilakukan oleh Suwirno Mawlan dan Noviadi. Penelitian ini dilakukan di PT. Topcars Cabang Palembang.

Penelitian ini membahas tentang membuat perencanaan strategis SI/TI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan PT Topcars Indonesia Cabang Palembang yang berfokus dibidang penjualan mobil. Penelitian ini diawali dengan adanya permasalahan implementasi SI/TI di perusahaan tersebut yang belum sesuai kebutuhan bisnis, serta tidak adanya manajerial SI/TI, dan juga informasi-informasi yang disajikan kepada pelanggan yang out of update, padahal banyak perusahaan perusahaan otomotif di Palembang menjual merk mobil yang sama.

Dalam penentuan perencanaan strategis SI/TI yang dipergunakan peneliti, peneliti mempergunakan metodologi versi Ward and Peppard. Dengan didukung beberapa tools analisis yang digunakan diantaranya : SWOT, PEST, CSF, Five Force’s Model dan Mc Farlan Strategic Grid.

Hasil penelitian ini adalah menghasilkan sebuah kerangka kerja rencana strategis sistem informasi/teknologi informasi yang dapat di gunakan oleh PT. Topcars Indonesia Cabang Palembang. Namun dalam penelitian ini memiliki sesuatu kekurangan yakni tidak dipergunakannya teknik Value Chain dalam analisis inputs Ward dan Peppard dalam perencanaan strategi SI/TI. Padahal Value Chain ini diperlukan untuk mengetahui kondisi internal bisnis PT. Topcars Indonesia Cabang Palembang sebelum adanya portofolio perencanaan strategi SI/TI di PT. Topcars Indonesia Cabang Palembang.


(47)

36 3.1. Metodologi Penelitian

3.1.1 Metode dan Alur Penelitian

Penelitian ini merupakan metode penelitian yang menggunakan metode tindakan dikarenakan penelitian berbentuk pemberian saran dalam merencanakan strategi SI sehingga memperoleh suatu metode kerja yang efisien untuk menentukan suatu kebijakan dalam suatu organisasi. (Soedibjo, Bambang S. 2013:5).

Alur penelitian pun mengacu kepada framework (kerangka kerja) Ward dan Peppard untuk strategi SI, dimana dimulai dari tahap analisis sehingga mengetahui analyst gap antara lingkungan bisnis dengan lingkungan SI/TI di SMK Negeri 1 Cikalongkulon, sampai dengan tahap perencanaan implementasi sehingga memperoleh gambaran portofolio perencanaan implementasi SI/TI di SMK Negeri 1 Cikalongkulon.


(48)

Start

Tahap Awal Identifikasi SMK:

1. Identifikasi Profil SMK 2. Identifikasi Visi, Misi dan Tujuan SMK

Pengumpulan Data Proses Bisnis / Manajemen Pendidikan SMK dan Ketersediaan SI/TI di SMK saat

ini, dengan cara: 1. Observasi 2. Wawancara 3. Studi Dokumen

Tahap Analisis

Analisis Lingkungan SI/TI Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal,

dengan cara: Analisis Trend Perkembangan

Teknologi Terbaru Analisis Lingkungan Bisnis

Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal, dengan cara:

1. Porter’s Five Force 2. PEST (Politik, Ekonomi, Sosial dan

Teknologi)

Analisis Lingkungan Bisnis Internal, dengan cara:

1. CSF (Critical Success Factors) 2. Value Chain

Analisis Lingkungan SI/TI Internal, dengan cara:

1. McFarlan 2. SWOT

Tahap Penentuan Strategi SI/TI Merancang

Strategi Bisnis SI

Merancang Strategi Manajemen SI/TI

Merancang Strategi TI

Tahap Rencana Implementasi

Membuat Portofolio Aplikasi Masa Depan

Selesai


(49)

Alur penelitian ini terdiri atas empat tahap yakni sebagai berikut:

1. Tahap Awal

Tahap awal adalah suatu kegiatan yang mengidentifikasi perihal SMK Negeri 1 Cikalongkulon dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk tahap analisis. Identifikasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon berupa pengumpulan visi, misi, tujuan dan profil SMK Negeri 1 Cikalongkulon itu sendiri. Sedangkan pengumpulan data untuk dijadikan bahan pada tahap analisis adalah pengumpulan data proses bisnis dan ketersediaan SI/TI di SMK Negeri 1 Cikalongkulon saat sekarang serta roadmap SI/TI yang diinginkan oleh SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Pengumpulan data dapat melalui observasi, wawancara dan studi dokumen.

2. Tahap Analisis

Tahapan ini sudah mulai memasuki kegiatan analisis yang berdasarkan framework (kerangka kerja) Ward dan Peppard untuk strategi SI. Secara garis besar tahapan ini terdiri atas dua kegiatan yakni:

1) Analisis Lingkungan Bisnis

Analisis lingkungan bisnis merupakan suatu proses yang menganalisis strategi bisnis yang diterapkan di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Untuk menganalisis strategi, maka kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis lingkungan bisnis eksternal dengan alat analisisnya yakni Porter dan PEST, serta menganalisis lingkungan bisnis internal dengan alat analisisnya adalah CSF (Critical Success Factor) dan Value Chain.


(50)

2) Analisis Lingkungan SI/TI

Analisis lingkungan SI/TI adalah suatu kegiatan yang menganalisis pembangunan proses strategi SI/TI. Adapun kegiatan dalam menganalisis lingkungan SI/TI terdiri atas dua kegiatan yakni menganalisis lingkungan SI/TI eksternal dengan cara menganalisis perkembangan teknologi terkini dan menganalisis lingkungan SI/TI internal dengan menggunakan MCFarlan serta analisis aset dan sdm SI/TI yang ada di SMK Negeri 1 Cikalongkulon saat ini. Analisis lingkungan SI/TI pun dapat dilakukan menggunakan alat analisis SWOT.

3. Tahap Penentuan Strategi SI

Tahapan ini sudah mulai memberikan gambaran solusi perencanaan strategi dan penyusunan aplikasi bagi SI/TI di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Tahap ini memberikan solusi dalam investasi, informasi, infrastruktur dan pelayanan manajemen bagi SI/TI. Oleh karena itu, tahapan ini menentukan perencanaan strategi SI/TI dalam bentuk Strategi Bisnis SI, Strategi Manajemen SI/TI dan Strategi TI.

Strategi bisnis SI memberikan pemetaan masalah-masalah yang ada dari penggunaan SI dan solusi dalam pemecahan masalah-masalah tersebut. Strategi manajemen SI/TI merupakan solusi dalam rumusan penerapan TI yang terdiri atas hardware, software dan jaringan komputer, sehingga sarana TI mampu menunjang SI. Sedangkan Strategi TI merupakan usulan SDM (Sumber Daya Manusia) yang menunjang penerapan SI/TI di SMK Negeri 1 Cikalongkulon.


(51)

4. Tahap Rencana Implementasi

Tahap rencana implementasi merupakan tahapan terdapatnya ide-ide kunci dan strategi masa depan SI/TI di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Oleh karena itu tahapan ini berbentuk portofolio aplikasi SI masa depan bagi SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Portofolio ini merupakan kerangka acuan penggunaan

aplikasi TI (hardware, software dan jaringan komputer) bagi memenuhi

kebutuhan bisnis sekolah atau aktivitas manajemen sekolah di SMK Negeri 1 Cikalongkulon.

3.1.2. Tujuan Perencanaan Strategi SI

SMK Negeri 1 Cikalongkulon merupakan suatu sekolah yang sedang melakukan penerapan ISO 9001 bagi kualitas manajemen pendidikan di sekolah mereka agar SMK tersebut menghasilkan lulusan SDM yang berkualitas. Merujuk kepada pedoman ISO 9001, diketahui bahwa terdapat suatu acuan kebijakan mutu. Adapun indikator dari kebijakan mutu dalam ISO 9001 adalah informasi dapat didokumentasikan dan dapat dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi (Ibrohim, Lim. 2015:8).

Untuk menghasilkan informasi yang dapat didokumentasikan dan dapat dikomunikasikan kepada seluruh anggota SMK Negeri 1 Cikalongkulon, maka SMK Negeri 1 Cikalongkulon harus merancang suatu sistem informasi dikarenakan sistem informasi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. (Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Jane P. 2008:15).


(52)

Sistem informasi terbaik adalah suatu sistem informasi yang terintegrasi dengan enterprise (pada kasus ini adalah manajemen pendidikan). Oleh karena itu, untuk menghasilkan sistem informasi yang terintegrasi baik dengan proses bisnis maka diperlukanlah strategi sistem informasi. Strategi sistem informasi itu sendiri menurut pandangan Cassidy (2006:1) adalah tingkatan global cara berpikir tentang organisasi SI (sistem informasi) dan pengintegrasiannya dengan enterprise.

Terdapatnya strategi sistem informasi di SMK Negeri 1 Cikalongkulon, maka SMK Negeri 1 Cikalongkulon telah menjalankan salah satu unsur kebijakan mutu QMS (Quality Management System) pada ISO 9001 yang sedang dilakukan oleh pihak SMK Negeri 1 Cikalongkulon.

Merujuk kepada pembahasan bahwa strategi SI mampu mewujudkan QMS pada ISO 9001 di SMK Negeri 1 Cikalongkulon, maka tujuan penelitian ini sangat jelas yakni membuat perencanaan strategi SI berdasarkan kerangka kerja Ward dan Peppard di SMK Negeri 1 Cikalongkulon agar QMS ISO 9001 di SMK Negeri 1 Cikalongkulon terjaga penerapan kebijakan mutu ISO 9001nya.

3.1.3. Teknik Perencanaan Strategi Sistem Informasi

Strategi SI yang dibangun dalam penelitian ini mempergunakan kerangka kerja Ward dan Peppard dikarenakan kerangka kerja ini mempunyai pedoman jelas tahapan demi tahapan dalam merancang suatu sistem informasi. Bila merujuk kepada pedoman Ward dan Peppard dalam strategi SI, maka langkah awal yang diharuskan oleh peneliti adalah melakukan analisis terhadap proses


(53)

bisnis dan SI/TI yang ada saat ini di SMK Negeri 1 Cikalongkulon, dilihat dari sisi internal dan eksternal.

Setelah tahapan analisis dilakukan peneliti, maka peneliti melakukan kegiatan tahapan selanjutnya yakni merancang Strategi Bisnis SI, Strategi Manajemen SI/TI dan Strategi TI. Setelah Strategi Bisnis SI, Strategi Manajemen SI/TI dan Strategi TI dilakukan, maka peneliti kemudian berlanjut kepada tahapan terakhir yakni menghasilkan portofolio aplikasi masa depan yang akan diterapkan di SMK Negeri 1 Cikalongkulon dan dapat mendukung ISO 9001 di SMK Negeri 1 Cikalongkulon.

3.2 Objek Penelitian

3.2.1 Profil SMK Negeri 1 Cikalongkulon

SMK Negeri 1 Cikalongkulon dibuka tahun 2003 dan merupakan sekolah yang berstatus sekolah Negeri (yakni sekolah milik negara). Status Negeri ini diperkuat dengan SK No. 421.5/Kep188K5 Tanggal 12/01/2003.

SMK Negeri 1 Cikalongkulon terletak di Jalan Raya Cikalongkulon Desa Cinangsi Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. SMK Negeri 1 Cikalongkulon merupakan suatu sekolah yang memiliki kompetensi keahlian bagi siswa-siswinya dalam bidang Teknik Komputer dan Jaringan, Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Ternak Unggas, Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura dan Administrasi Perkantoran.


(54)

Adapun akreditasi setiap kompetensi keahlian adalah sebagai berikut:

1. Program Teknik Komputer dan Jaringan = A ( Amat Baik) berlaku mulai

2010/2011 s.d. 2014/2015.

2. Program Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian = A ( Amat Baik) berlaku mulai 2010/2011 s.d. 2014/2015.

3. Program Agribisnis Ternak Unggas = A ( Amat Baik) berlaku mulai 2010/2011

s.d. 2014/2015.

4. Program Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura = A ( Amat Baik)

berlaku mulai 2010/2011 s.d. 2014/2015.

Pada tanggal 27 Juli 2015 diterapkan prosedur yang berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 agar upaya Kebijakan Mutu terealisasikan dan memberikan pelayanan yang semakin baik kepada pelanggan.

3.2.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon

Berikut ini adalah Visi SMK Negeri 1 Cikalongkulon, yakni sebagai berikut:

”Terwujudnya SMK Negeri 1 Cikalongkulon menjadi sekolah yang Bermutu, Berkembang dan Berprestasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta menghasilkan tamatan yang mampu bekerja mandiri dapat bersaing di tingkat nasional maupun Internasional, dengan dilandasi Iman dan Taqwa”

Berikut ini adalah Misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon, yakni sebagai berikut:

1. Implementasi managemen sekolah yang berbasis pada pendekatan manajemen


(55)

2. Menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik melalui pengembangan infrastruktur, fasilitas, kompetensi mengajar dan metodologi pembelajaran terkini.

3. Mengembangkan Infrastruktur ICT (Information Communication Technology)

yang sangat memadai.

4. Menghasilkan tamatan yang mampu bekerja (wirausaha).

5. Meningkatkan keterserapan tamatan di dunia kerja / Industri dalam skala

nasional maupun internasional.

6. Menghasilkan tamatan yang mampu bekerja mandiri.

7. Membangun Sumber Daya Manusia yang handal dalam pembentukan

manusiayang cerdas, terampil, mampu mengembangkan potensi dalam bidang keahliannya dan dapat hidup mandiri serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3.2.3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon

SMK Negeri 1 Cikalongkulon dipimpin oleh Kepala Sekolah. Kepala Sekolah dalam kepemimpinannya bekerjasama dengan DU/DI dan Komite Sekolah. Kepala Sekolah memimpin Wakil Kepala Sekolah, Wakil Manajemen Mutu, Koordinator Tata Usaha dan Kepala Kompetensi. Adapun struktur organisasi di SMK Negeri 1 Cikalongkulon secara keseluruhan dapat kita simak pada gambar 3.2 Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon.


(56)

Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Cikalongkulon

3.2.4. Proses Bisnis SMK Negeri 1 Cikalongkulon

Proses bisnis di SMK Negeri 1 Cikalongkulon memiliki tujuh kegiatan proses bisnis. Adapaun uraian proses bisnis di SMK Negeri 1 Cikalongkulon adalah sebagai berikut:

1. Realisasi Produk

Adalah diklat yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cikalongkulon meliputi:

a. Pembinaan dan pengembangan sistem kesiswaan dilaksanakan oleh Ketua

Kompetensi keahlian dibawah koordinator Waka Kesiswaan.

b. Pembelajaran di sekolah dilaksanakan oleh Ketua Kompetensi keahlian

dibawah koordinator Waka Kurikulum.

c. Pembelajaran di DU/DI dilaksanakan oleh Ketua Kompetensi keahlian


(57)

d. Pembinaan prestasi (sesuai minat dan bakat Siswa) dilaksanakan oleh Waka Kesiswaan.

e. Bimbingan Penyuluhan dan Konseling dilaksanakan oleh Koordinator

BP/BK dibawah koordinator Waka Kesiswaan.

f. Pengukuran hasil belajar (UAN, UN, Uji Kompetensi) dilaksanakan oleh

Ketua Kompetensi keahlian dibawah koordinator Waka Kurikulum. g. Jika ketuntasan belajar tidak tercapai maka dilakukan remedial

h. Uji sertifikasi dilaksanakan oleh Ketua Kompetensi keahlian dibawah

koordinator Waka Hubungan Masyarakat. Catatan: sesuai peran yang disepakati

2. Konsumen siswa/Ortu/DU/DI

a. Konsumen SMK Negeri 1 Cikalongkulon adalah Siswa, Orang Tua, dan

DU/DI.

b. Siswa adalah pihak yang menerima pelayanan diklat.

c. Orang Tua adalah pihak yang menitipkan anaknya untuk dibina dan

dididik.

d. DU/DI adalah pemakai hasil diklat yang dilaksanakan di SMK Negeri 1

Cikalongkulon.

3. Persyaratan Pelanggan

Persyaratan pelanggan merupakan kualifikasi lulusan yang diinginkan oleh pelanggan. Standar kualifikasi lulusan harus sesuai dengan SKKNI yang


(58)

ditetapkan (SKKNI dijadikan sebagai penjabaran untuk persyaratan pelanggan). Persyaratan pelanggan dijadikan acuan dalam Penerimaan Siswa Baru (PSB).

4. Proses Pengukuran

a. Proses pengukuran produk dilakukan oleh tenaga pendidik (guru mata

pelajaran).

b. Proses pengukuran pelanggan dilakukan dengan menggunakan alat ukur

sesuai dengan kriteria kepuasan pelanggan. Pelanggan Indusrti dilakukan oleh Waka Hubungan Masyarakat, Pelanggan Siswa dilakukan oleh Waka Kurikulum, pelanggan Orang Tua dilakukan oleh Waka Kesiswaan.

5. Pemasaran Lulusan dan Penelusuran Lulusan

a.Proses pasca produksi berupa pemasaran lulusan dan penelusuran lulusan yang dilaksanakan oleh Ketua Kompetensi keahlian dibawah koordinator Waka Hubungan Masyarakat.

6. SDM, Fasilitas, Lingkungan dan Unit Produksi

Untuk menjamin penyelenggaraan diklat yang terstandar maka SMK Negeri 1 Cikalongkulon melakukan pengembangan sumberdaya pendukung berupa SDM, Fasilitas, lingkungan dan Unit Produksi.

7. Tim Manajemen

Seluruh sistem yang ada di SMK Negeri 1 Cikalongkulon dikendalikan oleh Tim Manajemen yang terdiri dari:


(59)

• Wakil Manajemen Mutu

• Empat (4) Waka (Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Sarana dan

Prasarana, dan Waka Hubungan Masyarakat).

• Empat (5) ketua Kompetensi keahlian (Agribisnis Ternak Unggas,

Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Teknik Komputer dan Jaringan, dan Administrasi Perkantoran) • Koordinator Tata Usaha.

Secara garis besarnya proses bisnis di SMK Negeri 1 Cikalongkulon dapat kita simak pada gambar 3.3. Proses Bisnis SMK Negeri 1 Cikalongkulon.


(60)

49

4.1. Analisis

4.1.1. Analisis Lingkungan Internal Bisnis

Analisis lingkungan internal bisnis yang dilakukan di SMK Negeri 1

Cikalongkulon merupakan kegiatan analisis yang bertujuan menganalisis strategi bisnis yang terjadi saat sekarang, tujuan, sumber daya yang ada saat sekarang, proses dan budaya organisasi di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Untuk menganalisis lingkungan internal bisnis, pada penelitian ini mempergunakan teknik CSF (Critical Success Factor) dan Value Chain.

Adapun hasil analisis dari CSF dan Value Chain, yakni sebagai berikut:

1. CSF

Sebelum teknik CSF dipergunakan, terlebih dahulu kita harus memahami visi dan misi dari SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Pemahaman visi dan misi organisasi diperlukan sebagai dasar penilaian analisis CSF.

Adapun visi dan misi dari SMK Negeri 1 Cikalongkulon adalah sebagai berikut:

Berikut ini adalah Visi SMK Negeri 1 Cikalongkulon, yakni sebagai berikut:

”Terwujudnya SMK Negeri 1 Cikalongkulon menjadi sekolah yang Bermutu, Berkembang dan Berprestasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta


(61)

menghasilkan tamatan yang mampu bekerja mandiri dapat bersaing di tingkat nasional maupun Internasional, dengan dilandasi Iman dan Taqwa”

Berikut ini adalah Misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon, yakni sebagai berikut:

1. Implementasi managemen sekolah yang berbasis pada pendekatan

manajemen bisnis.

2. Menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik melalui

pengembangan infrastruktur, fasilitas, kompetensi mengajar dan metodologi pembelajaran terkini.

3. Mengembangkan Infrastruktur ICT (Information Communication

Technology) yang sangat memadai.

4. Menghasilkan tamatan yang mampu bekerja (wirausaha).

5. Meningkatkan keterserapan tamatan di dunia kerja / Industri dalam skala nasional maupun internasional.

6. Menghasilkan tamatan yang mampu bekerja mandiri.

7. Membangun Sumber Daya Manusia yang handal dalam pembentukan

manusiayang cerdas, terampil, mampu mengembangkan potensi dalam bidang keahliannya dan dapat hidup mandiri serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dari misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon diatas, peneliti akan melakukan identifikasi Critical Sucess Factor (CSF) untuk setiap misi yang ditetapkan.


(62)

Identifikasi ini didapat melalui proses wawancara dengan bagian terkait di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Adapun hasil wawancara tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1. Misi dan CSF SMK Negeri 1 Cikalongkulon.

Tabel 4.1. Misi dan CSF SMK Negeri 1 Cikalongkulon

Misi Faktor Penentu

(Critical Success Factor)

KPI (Key Performance Indicator) 1. Implementasi

manajemen sekolah berbasis manajemen bisnis

Penggunaan ISO 9001:2008 melalui penetapan sarana mutu per semester dalam manajemen sekolah

Perhitungan melalui persentase ketercapaian sarana mutu pada semester itu

Melakukan tindak lanjut pada sasaran yang belum tercapai (audit internal dan eksternal) pada penerapan ISO

Pengembangan kelas

berdasarkan kebutuhan bisnis stakeholder

Diadakannya pengembangan kelas agribisnis dan agroindustri, kelas industri, serta kelas bisnis dan manajemen di sekolah

2. Menciptakan

lingkungan pendidikan yang lebih baik melalui pengembangan infrastruktur, fasilitas, kompetensi mengajar dan metodologi pembelajaran terkini

Kurikulum up to date dan memiliki muatan lokal kurikulum yang sesuai kejuruan masing-masing

Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dan Kurikulum 2013 yang pendekatan Kurikulumnya Berbasis Kompetensi dan Berbasis Produksi

Lulusan dapat diterima bekerja sesuai tuntutan stakeholder atau melanjutkan ke jenjang

perguruan tinggi Penerimaan siswa baru yang

baik, ketat dan transparan

Penerimaan siswa baru melalui pendaftaran

Penerimaan siswa baru harus melalui ujian masuk melalui 4 tahap ujian (uji tulis, uji kesehatan, wawancara dan psikotest)

Terpenuhinya infrastruktur dan fasilitas sekolah untuk kegiatan belajar mengajar

Terpenuhinya ketersediaan kelas maupun sarana prasarana

sekolah bagi kegiatan belajar mengajar dan lingkungan

sekolah yang aman, nyaman dan bersih


(63)

Misi Faktor Penentu (Critical Success Factor)

KPI (Key Performance Indicator) 3. Mengembangkan Infrastruktur ICT (Information Communication Technology) yang sangat memadai Mengembangkan sistem informasi untuk sekolah dan memenuhi kebutuhan komputer bagi

pengembangan sistem informasi dan kegiatan belajar mengajar

Menyediakan infrastuktur komputer dan teknologi informasi bagi pengembangan sistem informasi sekolah dan kegiatan belajar mengajar

Kesiapan ICT sekolah dalam bentuk infrastruktur dan sistemnya sehingga ICT di sekolah pada tataran availability dan durability terhadap implementasi sistem informasi sekolah

Adanya portofolio sistem informasi dan teknologi informasi di sekolah

4. Menghasilkan

tamatan yang mampu bekerja (wirausaha)

Terdapatnya penambahan kerjasama sekolah dengan pihak industri bertaraf internasional dan instansi Dinas Pemerintahan

Tersedianya MOU (Memorandum of

Understanding) kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak industri dan Dinas Pemerintahan

Meningkatkan penyerapan tamatan sekolah di dunia kerja

Tersedianya pemasaran tamatan sekolah ke berbagai perusahaan dan industri melalui kegiatan pengembangan karir bagi lulusan sekolah

5. Meningkatkan

keterserapan tamatan di dunia kerja / Industri dalam skala nasional maupun internasional

Meningkatkan jumlah keterserapan siswa dalam kegiatan pakerin, stadium general dan magang

Diadakannya pakerin,

mengadakan stadium general (medion, ramadhan, penyuluhan dinas pertanian), magang siswa Menyediakan tempat industri

prakerin siswa sesuai kompetensi keahlian siswa tersebut

Tersedianya kerjasama dengan pihak industri dan instansi pemerintahan dan hasil kerjasama ini dipetakan

sehingga mempunyai pemetaan terhadap tempat-tempat industri dan instansi dinas pemerintahan yang sesuai dengan kompetensi keahlian yang diselenggarakan sekolah


(64)

Misi Faktor Penentu (Critical Success Factor)

KPI (Key Performance Indicator) 6. Menghasilkan tamatan yang mampu bekerja mandiri Merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan ekstrakulikuler dan diklat (pendidikan dan pelatihan) untuk pengembangan kewirausahaan siswa

Terdapatnya wadah kegiatan ekstrakulikuler dan diklat sekolah yang mengarah kepada pengembangan kewirausahaan siswa 7. Membangun Sumber Daya Manusia yang handal dalam pembentukan manusia yang cerdas, terampil, mampu mengembangkan potensi dalam bidang keahliannya dan dapat hidup mandiri serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Menyediakan guru yang sesuai kompetensi kejuruan yang diajarkannya

Guru harus lulusan S1 yang relevan dan tersetifikasi pada bidang kompetensinya

Seleksi penerimaan guru yang ketat dan minimal S1

dibidangnya Merencanakan dan

menyelenggarakan kegiatan program-program pelatihan dan pengembangan yang meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan

Mengadakan pelatihan, magang industri, pendidikan lanjutan (D4, S1 dan S2) di dalam dan di luar negeri bagi tenaga pendidik dan kependidikan

Terdapatnya kegiatan belajar mengajar praktek per mata pelajaran dan ujian per kompetensi

Adanya tes ujian praktek dan ujikom (Uji Kompetensi) dalam kegiatan belajar mengajar

Merencanakan dan

menyelenggarakan kegiatan rohani bagi siswa

Terdapatnya wadah kegiatan rohani sekolah

Menyiapkan siswa mengikuti lomba keahlian LKS tingkat kabupaten dan lomba tingkat provinsi

Pelaksanaan lomba keahlian sesuai jadwal yang telah ditetapkan sekolah Menyiapkan pembelajaran

berdasarkan program

keahlian dan penggunaan TIK

Diadakannya modul dan praktek materi program keahlian masing-masing (pertanian, teknologi atau bisnis manajemen)

Dari Tabel 4.1. Misi dan CSF SMK Negeri 1 Cikalongkulon dapat dilihat bahwa misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon telah sesuai dengan visi SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Implementasi misi tesebut akan dilaksanakan oleh


(65)

unit-unit kerja di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Penjabaran misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon menjadi misi dan tujuan setiap unit kerja terkait dan dijabarkan analisis CSFnya. Adapun penjabarannya dapat dilihat melalui Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 untuk waka kurikulum, Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 untuk waka sarana prasarana, Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 untuk waka humastri, Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 untuk waka kesiswaan, Tabel 4.10 dan Tabel 4.11 untuk Kepala tata usaha, Tabel 4.12 dan Tabel 4.13 untuk koordinator perpustakaan, Tabel 4.14 dan Tabel 4.15 untuk koordinator BP/BK, Tabel 4.16 dan Tabel 4.17 untuk koordinator agrowisata, Tabel 4.18 dan Tabel 4.19 untuk manajemen mutu.

Tabel 4.2. Misi Penjabaran Unit Kerja Kurikulum Misi SMK Negeri 1

Cikalongkulon

Misi Waka Kurikulum Penjelasan

1. Membangun Sumber

Daya Manusia yang handal dalam pembentukan

manusia yang cerdas, terampil, mampu mengembangkan potensi dalam bidang keahliannya dan dapat hidup mandiri serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Membuat program pelayanan diklat (Pendidikan dan Pelatihan) Program pelayanan diklat diadakan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga minimal mencapai skor 3,4 Pembelajaran berdasarkan program keahlian dan penggunaan TIK Pembelajaran menggunakan metode program keahlian dan penggunaan TIK agar tingkat kelulusan kelas X dan XI minimal mencapai 88% untuk setiap kejuruan program keahlian, sedangkan tingkat kelulusan XII mencapai tingkat kelulusan 100%


(66)

Misi SMK Negeri 1 Cikalongkulon

Misi Waka Kurikulum Penjelasan

2. Membangun Sumber

Daya Manusia yang handal dalam pembentukan

manusia yang cerdas, terampil, mampu mengembangkan potensi dalam bidang keahliannya dan dapat hidup mandiri serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Membuat modul pegangan guru

Agar masing-masing guru mempunyai 2 modul adaptif dan 1 modul produktif sehingga praktek per mata pelajaran dan ujian per kompetensi sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh pihak sekolah dan ISO 9001:2008 sehingga tercipta sumber daya manusia yang handal pada masing-masing program keahlian SMK Negeri 1 Cikalongkulon

Tabel 4.3. CSF Unit Kerja Kurikulum Misi Waka Kurikulum Faktor Penentu

(Critical Success Factor)

KPI (Key Performance Indicator)

Membuat program pelayanan diklat (Pendidikan dan Pelatihan)

menyediakan proses pelayanan diklat setiap semester sehingga

terjaganya mutu pendidikan yang sesuai ISO 9001:2008

Pelayanan diklat setiap semesternya sesuai dengan program keahlian

Menyediakan semua

informasi perihal diklat dan mutu pendidikan sesuai ISO 9001:2008

Informasi yang disampaikan harus akurat dan sesuai dengan kebutuhan siswa pada program keahlian masing-masing Pembelajaran

berdasarkan program keahlian dan

penggunaan TIK

Materi pembelajaran harus sesuai dengan program keahlian yang terdapat di SMK Negeri 1

Cikalongkulon, yakni pertanian, teknologi dan bisnis manajemen

Praktek dalam materi pembelajaran harus sesuai dengan materi program keahlian masing-masing (pertanian, teknologi atau bisnis manajemen)

Materi pembelajaran utama yang diujikan negara harus diajarkan

Adanya pembelajaran terhadap materi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika dan materi produktif sesuai program keahlian


(67)

Misi Waka Kurikulum Faktor Penentu (Critical Success Factor)

KPI (Key Performance Indicator)

Membuat modul pegangan guru

Terdapatnya modul adaptif Guru memiliki modul biologi dan IPA dan mengajarkan modul tersebut

Terdapatnya modul produktif Guru memiliki salah satu modul ATU, ATPH, TPHP, TKJ, AP dan mengajarkan modul tersebut

Tabel 4.4. Misi Penjabaran Unit Kerja Sarana Prasarana Misi SMK Negeri 1

Cikalongkulon Misi Waka Sarana Prasarana Penjelasan 1. Menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik melalui pengembangan infrastruktur, fasilitas, kompetensi mengajar dan metodologi pembelajaran terkini Menambah infrastuktur dan fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar

Penambahan

infrastruktur dan fasilitas pembelajaran agar meningkatnya kepuasan pelanggan dengan skor minimal 3,1

Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, bersih

Terdapatnya tata letak ruang sekolah sehingga terciptanya lingkungan yang aman, nyaman dan bersih 2. Mengembangkan Infrastruktur ICT (Information Communication Technology) yang sangat memadai Terpenuhinya kebutuhan komputer dan sistem informasi bagi kegiatan belajar mengajar

Untuk menunjang kegiatan penggunaan TIK di sekolah

Tabel 4.5. CSF Unit Kerja Sarana Prasarana Misi Waka

Sarana Prasarana

Faktor Penentu (Critical Success Factor)

KPI (Key Performance Indicator)

Menambah infrastuktur dan fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar

Ruang kelas yang memadai bagi kegiatan belajar mengajar

Penambahan ruang kelas menjadi 35 kelas


(68)

Misi Waka Sarana Prasarana

Faktor Penentu (Critical Success Factor)

KPI (Key Performance Indicator)

Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, bersih

Adanya tata letak ruang sekolah yang tertata baik dan jelas peruntukannya

Terdapatnya desain tata letak ruang sekolah

Menyediakan informasi perkembangan sarana prasarana sekolah

Terdapat informasi perihal pembuatan dan perbaikan sarana prasarana sekolah

Terpenuhinya kebutuhan komputer dan sistem informasi bagi kegiatan belajar mengajar

Kebutuhan komputer untuk kegiatan belajar mengajar dapat terpenuhi sesuai kebutuhan

Penambahan komputer sebanyak 20 unit

Tersedianya media pembelajaran berbasis TI

Penambahan proyektor / infokus untuk kegiatan belajar mengajar

Tabel 4.6. Misi Penjabaran Unit Kerja Humastri Misi SMK Negeri 1

Cikalongkulon

Misi Waka Humastri Penjelasan

1. Menghasilkan

tamatan yang mampu bekerja (wirausaha)

Terserapnya tamatan sekolah di dunia kerja

Meningkatkan penyerapan jumlah tamatan siswa sekolah di dunia kerja mencapai minimal 76%

Terdapat kerjasama sekolah dengan industri bertaraf internasional dan instansi dan Dinas Pemerintahan yang Relevan dengan kompetensi keahlian

Meningkatkan jumlah kerjasama industri bertaraf sekolah menjadi minimal 4 industri, serta menguatkan kerjasama dengan instansi dan Dinas Pemerintahan yang memperkaya kegiatan pembelajaran siswa 2. Meningkatkan keterserapan tamatan di dunia kerja / Industri dalam skala nasional maupun internasional

Tempat industri prakerin siswa sesuai kompetensi keahlian siswa tersebut

Tercapainya 100% industri tempat prakerin siswa yang sesuai kompetensi keahlian siswa


(1)

126

b. Menguasai Web Programming, Java, VB dan DelphiMenguasai MS SQL, Sybase Power Desainer dan database

c. Memahami Web Based Application, Web Mobile, Mobile Application dan Network Application

d. Teliti, Cekatan dan mampu bekerjasama dengan tim e. Pengalaman Minimal 1 tahun developer / fresh graduate f. Mampu bekerja dibawah tekanan

3). Technical Support Deskripsi :

Technical Support diperlukan untuk memberikan dukungan teknis terhadap produk berupa software atau hardware yang telah atau akan diimplementasikan. Selain itu, seorang Technical Support harus dapat melakukan troubleshooting bila terjadi gangguan terhadap sistem. Bagian ini juga bertanggungjawab untuk memasang dan mendukung komunikasi jaringan komputer dalam organisasi atau antar unit kerja.

Kualifikasi :

a. D3 / S1 bidang Ilmu Komputer

b. Mahir Windows System, Linux System, Router OS, Networking, Troubleshooting

c. Mampu bekerja dalam individu / tim

d. Memiliki motivasi kerja yang tinggi, energik, dan kreatif e. Ulet dan pekerja keras


(2)

g. Menguasai networking komunikasi data, metodologi pengembangan aplikasi (SDLC, waterfall) dan project management.

4.5. Jadwal Perencanaan Strategis SI/TI

Waktu pengerjaan strategis SI/TI diperkirakan selama lima tahun, yakni sejak tahun 2016 s.d tahun 2020. Adapun detail pengerjaan pertahunnya dapat kita simak pada Tabel 4.44. Jadwal Perencanaan Pengembangan SI/TI

Tabel 4.44. Jadwal Perencanaan Pengembangan SI/TI

No Rencana Kegiatan Durasi Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

1. SIMAKAD 1 tahun

2. SI Pendaftaran dan

Penerimaan Siswa Baru 1 tahun 3. SI Audit QMS ISO

9001:2008 1 tahun

4. E-learning

1 tahun 5. SI Keuangan

1 tahun 6. SI Sarana Prasarana

1 tahun 7. SI BOS

1 tahun 8. Web Sekolah

1 tahun 9. SI Kepegawaian

1 tahun 10. SI SRM

1 tahun 11. SI Beasiswa

1 tahun 12. Perancangan Server

Aplikasi 1 tahun

13. Perancangan Server

Database 1 tahun

14. Perancangan Server Web,


(3)

128

No Rencana Kegiatan Durasi Tahun

2016 2017 2018 2019 2020

15. Menambah PC untuk

Kegiatan Belajar Mengajar 1 tahun 16. Menambah PC untuk

manajemen sekolah 1 tahun 17. Menambah SDM TI 1 tahun


(4)

129

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka menghasilkan kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa terdapat 11 aplikasi sebagai solusi strategi SI untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Kesebelas aplikasi tersebut adalah SIMAKAD (Sistem Informasi Manajemen Akademik), E-learning, SI Keuangan, SI Sarana Prasarana, SI BOS (Bantuan Operasional Sekolah), SI SRM (School Relationship Management), Web Sekolah, SI Pendaftaran dan Penerimaan Siswa Baru, SI Kepegawaian, SI Beasiswa dan SI Audit QMS ISO 9001:2008 (Quality Management System).

2. Dari hasil penelitian terdapat dua solusi TI untuk SMK, yakni dilakukannya integrasi jaringan komputer antar komputer di setiap ruangan yang berbeda serta terkoneksi ke server, dan diperlukannya tambahan hardware PC untuk memenuhi pembuatan server, mendukung kegiatan belajar mengajar serta untuk mendukung aktivitas manajemen sekolah.

3. Pada solusi strategi manajemen SI/TI, diperoleh keterangan bahwa diperlukan 6 (enam) SDM TI lagi untuk mendukung impelementasi strategi SI/TI. Dimana SDM tersebut bertugas sebagai IT Programmer, IT System Analyst atau IT Technical Support.


(5)

130

4. Portofolio SI/TI bagi SMK Negeri 1 Cikalongkulon terdiri atas perencanaan strategi SI, perencanaan strategi TI, perencanaan strategi manajemen SI/TI dan jadwal perencanaan strategis SI/TI di SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Sedangkan implementasi perencanaan strategis SI/TI dari solusi SI/TI yang telah dirumuskan diperlukan waktu selama lima tahun yakni dimulai dari tahun 2016 dan berakhir pada tahun 2020.

5.2. Saran

Beranjak dari hasil penelitian yang didapat, peneliti berharap usulan perencanaan Strategis SI/TI yang berhasil dibuat dapat dilaksanakan dan implementasikan SMK Negeri 1 Cikalongkulon , dengan beberapa catatan dan saran sebagai berikut :

1. Diperlukan dukungan dan komitmen yang tinggi dari pihak shareholder SMK Negeri 1 Cikalongkulon (kepala sekolah dan jajaran pendidik dan tenaga kependidikan serta manajemen sekolah) dan stakeholder SMK Negeri 1 Cikalongkulon (instansi pemerintah, rekan industri dan masyarakat serta orang tua siswa) dalam melaksanakan solusi SI/TI yang direkomendasikan dalam penelitian ini.

2. Pada saat ini SMK Negeri 1 Cikalongkulon belum mempunyai unit kerja khusus yang mengelola SI/TI, sehingga kedepannya diharapkan dibentuk unit kerja khusus menangani permasalahan ini.


(6)

3. Diperlukan pelatihan dan penambahan SDM TI sehingga terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas SDM TI SMK Negeri 1 Cikalongkulon dan pemanfaatan SI/TI di SMK Negeri 1 Cikalongkulon menjadi produktif, efektif dan efisien.

4. Setelah adanya penelitian perencanaan strategis SI/TI SMK Negeri 1 Cikalongkulon, maka diperlukan penelitian selanjutnya yakni dilakukannya EAP (enterprise architecture planning) agar portofolio strategis SI/TI dapat diimplementasikan sesuai rencana, serta perlu pula pengukuran dengan IT

Balance Scorecard dan COBIT sehingga kinerja dalam pemanfaatan SI/TI

dapat terukur dan menjaga QMS SI/TI SMK Negeri 1 Cikalongkulon.

5. Penelitian ini belum menganalisis secara mendalam aplikasi saat ini sehingga

pengukuran terhadap teknik strategi McFarlan belum sesuai dengan harapan hasil akhir keseluruhan lingkungan internal SI/TI SMK Negeri 1 Cikalongkulon. Belum adanya analisis portofolio aplikasi saat ini dikarenakan belum adanya satupun aplikasi yang tersedia saat ini disekolah. Kedepannya setelah diimplementasikannya portofolio aplikasi mendatang strategi SI, maka pihak sekolah harus menganalisis kembali lingkungan internal SI/TI sekolah sehingga dapat diketahui hasil analisis strategi McFarlan secara keseluruhan.