Perencanaan strategis sistem informasi pada PT Sasmita Wikrama Nusantara.

(1)

i SKRIPSI

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

PADA PT SASMITA WIKRAMA NUSANTARA

Oleh :

Hayyumitya Desmin 107093001272

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2014M / 1435H


(2)

Skripsi ini diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Disusun Oleh : HAYYUMITYA DESMIN

107093001272

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2014M / 1435H


(3)

(4)

(5)

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Agustus 2014


(6)

Pada PT. Sasmita Wikrama Nusantara. Dibimbing oleh NIA KUMALADEWI dan RINDA HESTI KUSUMANINGTYAS.

Dalam era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat saat ini, perusahaan harus mampu melakukan terobosan dan inovasi baru serta menggunakan seluruh sarana dan teknologi yang tersedia untuk dapat tetap bersaing. PT Sasmita Wikrama Nusantara merupakan perusahaan konsultan IT yang sedang berkembang, dan sebagai perusahaan konsutan IT yang menawarkan dan menghasilkan solusi IT, perlu juga memperhatikan dukungan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) pada perusahaan untuk meningkatkan produksi dan kinerja perusahaan menjadi lebih baik, namun pada saat ini belum adanya pemanfaatan sistem informasi untuk membatu unit kerja, sehingga sering terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek. Keadaan ini yang mendorong untuk membuat suatu perencanaan strategis pada PT Sasmita Wikrama Nusantara. Penelitian ini melakukan perencanaan strategis sistem informasi dengan menggunakan metode Ward dan Peppard, yang didalamnya dilakukan tahap analisis terhadap lingkungan bisnis internal, lingkungan bisnis eksternal, analisis terhadap lingkungan SI/TI internal dan analisis lingkungan SI/TI eksternal. Kemudian dari analisis tersebut didapatkan hasil berupa strategi SI bisnis, Strategi TI serta strategi Manajemen SI/TI. Tools yang digunakan dalam tahap analisis yaitu CSF, SWOT, value chain, Porter’s five competitives forces, PEST analysis, dan McFarlan’s Strategic Grid. Adapun metode pengumpulan data dilakukan, yaitu dengan melakukan observasi, wawancara, studi pustaka dan studi literatur. Perencanaan strategis sistem informasi ini diharapkan dapat menyajikan perencanaan yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi perusahaaan agar tercapai tujuan bisnisnya. Serta penggunaan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kinerja tiap unit yang terdapat di PT Sasmita Wikrama Nusantara sehingga dapat membantu menghasilkan produk tepat waktu.

Kata kunci: Perencanaan Strategis Sistem Informasi, Metode Ward dan Peppard, PT Sasmita Wikrama Nusantara.

V Bab + 90 Halaman + 14 Gambar + 14 Tabel + Daftar Pustaka + Lampiran Pustaka Acuan ( 23 , 1985 - 2014 )


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum wr. wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat dan nikmat, baik nikmat waktu dan nikmat sehat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis panjatkan kehadirat junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Skripsi ini berjudul

“Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada PT Sasmita Wikrama Nusantara”.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para peneliti selanjutnya. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik moril maupun materil. Penulis ini mengucapkan terima kasih khusus kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Agus Salim, MMSI, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing I yang memberikan ilmu, motivasi dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi ini.


(8)

Wikrama Nusantara yang telah bersedia diwawancarai serta memberikan data dan ilmu yang bermanfaat.

6. Bapak Muhammad Mirza Musoffa selaku Project Manager dan Ibu Rosalina Indah selaku HR & GA PT Sasmita Wikrama Nusantara yang telah bersedia diwawancarai, memberikan data dan ilmu yang bermanfaat

7. Orang tuaku tercinta yang telah memberikan doa, semangat, motivasi dan cinta untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih tidak akan cukup membalas semua jasamu.

8. Teman - teman Sistem Informasi SI 2007 yang telah berbagi ilmu kepada penulis agar dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dan sahabat - sahabat lain yang terlalu banyak jika penulis sebutkan satu per satu.

9. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu saya selama penyusunan skripsi ini, namun tidak mengurangi rasa terima kasih penulis.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan sedikit wacana dan bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu ‘alaikum wr. Wb

Jakarta, Agustus 2014


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... ....i

HALAMAN JUDUL ... ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ... ..iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN... ..iii

HALAMAN PERNYATAAN ... ...v

ABSTRAK ... ..vi

KATA PENGANTAR ... .vii

DAFTAR ISI ... ..xi

DAFTAR GAMBAR ... .xiv

DAFTAR TABEL ... ..xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian... 5

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

1.7.1 Metode Pengumpulan Data ... 5

1.7.2 Metode Analisis Perencanaan Strategis SI/TI ... 6


(10)

2.1.2 Karakteristik Sistem... 12

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 13

2.2.1 Pengertian Informasi ... 15

2.2.2 Nilai Informasi ... 13

2.2.3 Kualitas Informasi ... 15

2.3 Pengertian Informasi ... 16

2.4 Perencanaan Strategis SI/TI ... 16

2.4.1 Strategis SI ... 16

2.4.2 Strategis TI ... 17

2.4.3 Perencanaan Strategis Sistem Informasi ... 18

2.4.4 Strategi Bisnis ... 18

2.5 Perlunya strategi SI dan TI ... 19

2.6 Hubungan Antara Strategi SI, Strategi TI dan Strategi Bisnis ... 19

2.7 Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi ... 21

2.8 Model Perencanaan Strategis SI dan TI ... 22

2.9 Metode Analisis Perencanaan Strategis Sistem Informasi ... 24

2.9.1 Analisis SWOT ... 24

2.9.2 Porter’s five competitives forces ... 26

2.9.3 PEST ... 29


(11)

2.9.5 Analisis Value Chain ... 33

2.9.6 Analisis Critical Success Factor ... 34

2.10 Studi Literarur ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 41

3.1.1 Observasi ... 41

3.1.2 Wawancara ... 42

3.1.3 Studi Pustaka ... 42

3.2 Metode Analisis Perencanaan Strategis Sistem Informasi ... 42

3.2.1 Tahapan Masukan ... 43

3.2.1.1 Analisis lingkungan bisnis internal ... 43

3.2.1.2 Analisis lingkungan bisnis eksternal ... 44

3.2.1.3 Analisis lingkungan SI/TI internal ... 45

3.2.1.4 Analisis lingkungan SI/TI eksternal ... 45

3.2.2 Tahapan Keluaran ... 45

3.2.2.1 Strategi SI bisnis ... 45

3.2.2.2 Strategi TI ... 46

3.2.2.3 Strategi manajemen SI/TI ... 46

3.2 Kerangka penelitian... 47

BAB IV Pembahasan 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 48


(12)

4.1.4 Nilai-Nilai Budaya Kerja Perusahaan ... 49

4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan... 50

4.2. Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi Ward dan Peppard 52 4.2.1 Analisis lingkungan bisnis internal ... 52

4.2.1.1 Analisis CSF (Critical Success Factor) ... 52

4.2.1.2 Analisis SWOT ... 57

4.2.1.3 Analisis Value Chain ... 61

4.2.2 Analisis lingkungan bisnis eksternal... 64

4.2.2.1 Analisis PEST ... 64

4.2.2.2 Analisis Porter’s five competitives forces ... 65

4.2.3 Analisis lingkungan SI/TI internal... 67

4.2.3.1 Perangkat Keras yang Digunakan ... 67

4.2.3.2 Perangkat Lunak Komputer ... 68

4.2.3.3 Jaringan Komputer ... 69

4.2.4 Analisis lingkungan SI/TI eksternal ... 70

4.2.4.1 Trend Server ... 70

4.2.4.2 Trend Jaringan Komputer ... 71

4.2.4.3 Trend Aplikasi Sistem Informasi ... 72

4.3. Hasil Perencanaan Strategis Sistem Informasi ... 73


(13)

4.3.1.1 Trend IS Future Portofolio ... 77

4.3.1.2 Deskripsi Kemampuan Strategi SI ... 78

4.3.2 Strategi TI ... 79

4.3.2.1 Usulan Jaringan Komputer ... 79

4.3.2.2 Kebutuhan Hardware... 80

4.3.3 Strategi Manajemen SI/TI ... 81

4.3.3.1 Usulan Struktur Organisasi ... 81

4.3.3.2 Rencana Migrasi SI/TI ... 83

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 86

5.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88 LAMPIRAN


(14)

Gambar 2.2 Model Strategis SI/TI ... 24

Gambar 2.3 Matrix SWOT ... 25

Gambar 2.4 Porter’s five competitive model’s ... 29

Gambar 2.5 Mc Farlan Strategic Grid ... 32

Gambar 2.6 Analisis Value Chain ... 34

Gambar 2.7 Analisis Critical Success Factor ... 35

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ... 47

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 50

Gambar 4.2 Analisis Value Chain PT Sasmita Wikrama Nusantara ... 63

Gambar 4.3 Analisis Porter’s Five Competitives Forces ... 67

Gambar 4.4 Arsitektur Jaringan PT Sasmita Wikrama Nusantara ... 69

Gambar 4.5 Arsitektur jaringan usulan PT Sasmita Wikrama Nusantara... 80


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literatur Sejenis ... 37

Tabel 4.1 Tujuan utama dan CSF PT Sasmita Wikrama Nusantara ... 53

Tabel 4.2 CSF Bagian HR & General Affairs ... 53

Tabel 4.3 CSF Bagian Business Development ... 55

Tabel 4.4 CSF Bagian Project Management Office ... 55

Tabel 4.5 CSF Bagian Support ... 56

Tabel 4.6 Matrix Identifikasi SWOT PT Sasmita Wikrama Nusantara... 60

Tabel 4.7 Portofolio aplikasi SI PT Sasmita Wikrama Nusantara ... 69

Tabel 4.8 Solusi SI Bagian HR & General Affairs ... 74

Tabel 4.9 Solusi SI Bagian Business Development ... 76

Tabel 4.10 Solusi SI Bagian Project Management Office ... 76

Tabel 4.11 IS Future Portfolio PT Sasmita Wikrama Nusantara ... 78

Tabel 4.12 Deskripsi Kemampuan Startegi SI ... 78


(16)

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat saat ini, perusahaan harus mampu melakukan terobosan dan inovasi baru serta menggunakan seluruh sarana dan teknologi yang tersedia untuk dapat tetap hidup. Hal ini dapat dipahami mengingat setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk mewujudkan pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya untuk jangka panjang (Susetyaningsih, 2008).

Sistem Informasi merupakan salah satunya dan tools yang sering dipilih oleh banyak perusahaan di dunia untuk membantu perusahaan dalam mempertahankan pelanggan yang dimiliki dan sebagai alat bersaing. Untuk mendukung strategi bisnis sebuah perusahaan diperlukan suatu strategi Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (IT) (Ward dan Peppard, 2002). Perencanaan strategis sistem dan teknologi informasi dibutuhkan untuk mempersiapkan organisasi dalam merencanakan pemakaian teknologi dan sistem informasi untuk organisasinya. Perencanaan tersebut dibutuhkan sekali untuk menyesuaikan gerak langkah organisasi dengan sistem informasi yang pas dengan irama perkembangan organisasi dan mampu untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi organisasi di masa datang.

Penelitian dalam bidang perencanaan strategis sistem informasi ini telah banyak dilakukan, Basir dan Nordin (2006) pernah melakukan penelitian untuk


(18)

satu masalah yang paling penting dari aplikasi teknologi informasi (TI) di lembaga publik pendidikan tinggi Malaysia (Pihl). Penelitian ini menguji validitas dan penerapan model sukses PSSI dalam konteks Pihl Malaysia. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Zijad et al. (2009), dalam penelitiannya ini memperkenalkan Stakeholders PSSI membangun untuk menganalisis komitmen dan partisipasi sumber daya PSSI yang tersedia dalam terang memaksimalkan keberhasilan PSSI. Adapun Fitzgerald (2001) dalam jurnalnya tentang keberhasilan perencanaan strategis sistem informasi (PSSI): operasionalisasi variabel dependen, menetapkan bagaimana PSSI sukses adalah untuk didefinisikan dan dioperasionalkan.

Penggunaan sistem dan teknologi informasi, tidak melihat dari besar kecilnya suatu perusahaan. Dengan adanya peranan sistem informasi dan teknologi dapat menjadikan segala kegiatan operasional dalam perusahaan menjadi lebih mudah dan cepat. Perkembangan sistem dan teknologi informasi yang sangat cepat sekarang ini, dapat membuat dunia bisnis dan tingkat persaingan akan semakin meningkat, sehingga menjadikan sistem dan teknologi informasi tersebut memegang peranan penting pada perusahaan dalam mencapai tujuan.

PT Sasmita Wikrama Nusantara merupakan perusahaan konsultan IT yang sedang berkembang, maka dari itu persaingan bisnisnya pun sangat ketat. Sebagai perusahaan konsutan IT yang menawarkan dan menghasilkan solusi IT, perlu juga memperhatikan dukungan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) pada perusahaan untuk meningkatkan produksi dan kinerja perusahaan menjadi lebih


(19)

3

baik. Selain itu, dibutuhkan juga SDM yang berkompeten dalam bidangnya di suatu perusahaan. Keadaan ini yang mendorong untuk membuat suatu perencanaan strategis pada PT Sasmita Wikrama Nusantara agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat bersaing dengan perusahaan konsultan IT yang lainnya secara seimbang.

Oleh karena permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dilakukanlah penelitian dengan judul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada PT Sasmita Wikrama Nusantara”.

1.2. Rumusan Masalah

Atas dasar permasalahan yang dipaparkan, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Sering terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek.

2. Sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidangnya masih terbatas serta struktur organisasi IT belum lengkap.

3. PT Sasmita Wikrama Nusantara belum memiliki suatu perencanaan strategis sistem informasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga dapat menghasilkan produk tepat waktu.

Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, maka rumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan penelitian ini adalah:

“Bagaimana membuat perencanaan strategis sistem informasi pada PT Sasmita Wikrama Nusantara?”.


(20)

1.3. Batasan Masalah

Agar lebih terarah, maka penelitian ini dibatasi hanya pada dua jenis batasan masalah, yaitu:

1. Analisis Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada PT Sasmita Wikrama Nusantara dengan menggunakan metode Ward dan Peppard.

2. Tools yang digunakan pada metodologi penelitian ini hanya menggunakan analisis SWOT, analisis PEST, Mc Farlan Strategic Grid, dan Porter’s Five Force Competitive, analisis Value Chain dan analisis CSF.

1.4. Tujuan

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada PT Sasmita Wikrama Nusantara dalam membantu mengatasi masalah keterlambatan penyelesaian proyek, serta meningkatkan kinerja perusahaan.

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Analisis lingkungan bisnis internal pada PT Sasmita Wikrama Nusantara. 2. Analisis lingkungan bisnis eksternal pada PT Sasmita Wikrama Nusantara. 3. Analisis lingkungan SI/TI internal pada PT Sasmita Wikrama Nusantara. 4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal pada PT Sasmita Wikrama Nusantara.


(21)

5

1.5. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini berguna bagi penulis, bagi universitas dan perusahaan, yaitu:

1. Memberikan pemahanan mengenai Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada suatu perusahaan.

2. Menambah wawasan dalam menganalisis suatu Perencanaan Strategis Sistem Informasi.

3. Menjadi referensi bagi penelitian berikutnya, di bidang Perencanaan Strategis Sistem Informasi.

4. Memberikan gambaran yang dapat dimanfaatkan perusahaan sebagai acuan dalam meningkatkan kinerja perusahan untuk jangka waktu beberapa tahun kedepan.

1.6. Metodologi Penelitian 1.6.1. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, beberapa metode pengumpulan data yang dilakukan antara lain:

1. Observasi

Melalui observasi atau pengamatan langsung di lakukan bertempat di PT Sasmita Wikrama Nusantara, dilaksanakan mulai tanggal 19 Februari 2014 sampai dengan 8 Mei 2014. Waktu pelaksanaan dapat diubah, diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. Tetapi jadwal pelaksanaan tidak jauh dari waktu yang telah diajukan.


(22)

2. Wawancara dilakukan dalam mengumpulkan informasi untuk kebutuhan analisis data terhadap pihak yang terkait di Sasmita Wikrama Nusantara, dalam hal ini dari pihak yaitu Managing Director, Project Manager, HR dan General Affairs.

3. Studi Pustaka

Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan, dilakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam buku-buku referensi untuk dapat dijadikan acuan pembahasan yang diperlukan. Buku-buku referensi yang digunakan mulai dari terbitan tahun 1985 sampai dengan tahun 2009.

4. Studi Literatur

Mempelajari dan melakukan analisis pada dari jurnal-jurnal penelitian sejenis yang telah ada sebelumnya. Studi literatur yang digunakan mulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012.

1.6.2. Metode Analisis Perencanaan Strategis SI/TI

Metode Ward and Peppard, metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan tahapan keluaran (Ward & Peppard, 2002).

Tahapan masukan terdiri dari: 1. Analisis lingkungan bisnis internal

Menjabarkan visi dan misi perusahaan serta strategi bisnis perusahaan. Kemudian dari penjabaran tersebut dapat dilihat arah perusahaan dimasa yang akan datang. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan


(23)

7

(strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (oppurtunities) dan ancaman (threats) yang berkaitan dengan sistem yang ada di perusahaan. Analisis

Value Chain digunakan untuk mendapatkan gambaran hubungan antara

aktivitas-aktivitas dan fungsi-fungsi yang dilakukan di internal perusahaan. Analisis CSF digunakan untuk mempertimbangkan beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan perusahaan untuk mendefinisikan faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan perusahaan.

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal

Menggunakan analisis Porter’s five competitive model’syang berfungsi untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan perusahaan, dan PEST analysis untuk menganalisis lingkungan politik, ekonomi, sosial dan teknologi terhadap perusahaan.

3. Analisis lingkungan SI/TI internal

Melakukan analisis dengan menggunakan Mc Farlan’s Strategic Grid untuk

menggambarkan aplikasi SI yang terdapat pada perusahaan serta pengembangannya dimasa mendatang.

4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal.

Melakukan analisis terhadap perkembangan teknologi yang terjadi dan pemanfaatannya serta bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan. Serta melakukan analisis terhadap trend aplikasi SI dan trend perangkat keras yang ada saat ini.


(24)

Tahapan keluaran terdiri dari: 1. Strategi SI,

2. Strategi TI,

3. Strategi Manajemen SI/TI.

1.7. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, pembahasan yang akan disajikan terbagi dalam lima bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisi pembahasan teori-teori yang digunakan sebagai panduan dasar dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan serta langkah-langkah yang digunakan terkait dengan penelitian yang dilakukan.

BAB IV : Pembahasan

Bab ini membahas tentang latar belakang PT Sasmita Wikrama Nusantara dan analisis beserta hasil dari perencanaan strategis yang akan dilakukan pada PT Sasmita Wikrama Nusantara.


(25)

9

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran untuk perbaikan di masa yang akan datang.


(26)

(27)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

3.1.Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem terdiri dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Subsistem perangkat keras dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (Jogiyanto, 2005).

3.1.1. Pengertian Sistem

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu:

1. Pendekatan yang menekankan prosedur

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2005).

Prosedur-prosedur yang saling berhubungan didefinisikan sebagai urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya (Jogiyanto, 2005).


(28)

2. Pendekatan yang menekankan urutan operasi

Pendekan sistem yang lebih menekankan pada urutan-urutan operasi di dalam sistem mendefinisikan sistem sebagai, sekelompok komponen yang saling berhubungan, yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output melalui suatu proses

transformasi yang terorganisir (O’Brien, 2003).

3.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, antarmuka, masukan, pengolah, dan sasaran atau tujuan (Jogiyanto, 2005).

1. Komponen sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja dalam membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.


(29)

11

3. Lingkungan luar sistem (environtment)

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. 4. Penghubung sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan susbsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung.

5. Masukan sistem (intput)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan


(30)

berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran sistem (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak mempunyai sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

3.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data, yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk yang masih mentah, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data data yang masih mentah tersebut harus terlebih dahulu di olah untuk menjadi informasi yang lebih berguna dan memiliki kualitas informasi. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi (Jogiyanto, 2005).


(31)

13

2.2.2. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan (Jogiyanto, 2005).

Nilai informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya, yaitu sebagai berikut:

1. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi dapat diperoleh dengan mudah jika sistem dilengkapi oleh basis data dan bagian pengolahan yang mampu mengolah data dengan baik untuk memenuhi segala kebutuhan informasi secara mudah.

2. Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Sifat luas dan lengkap tersebut memerlukan dukungan basis data yang cukup lengkap dan terstruktur dengan baik.


(32)

3. Ketelitian

Informasi apabila mempunyai ketelitian yang tinggi atau akurat dikatakan memiliki kesempurnaan nilai. Informasi yang akurat dapat diperoleh jika basis data yang tersedia sebagai sumber informasi memuat data yang valid. 4. Kecocokan dengan pengguna

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

5. Ketepatan waktu

Informasi tepat waktu dapat diperoleh jika ada dukungan sistem informasi yang mampu mengolah data secara cepat.

6. Kejelasan

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. 7. Fleksibilitas

Fleksibilitas informasi berhubungan dengan bentuk dan format tampilan informasi.

8. Dapat dibuktikan

Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang diolah. 9. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. Pengukuran informasi umumnya


(33)

15

dimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali validitas data sumber yang digunakan.

2.3.1 Kualitas Informasi

Agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Pada Waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan berakibat fatal bagi suatu organisasi.

3. Relevan

Relevan dalam hal ini adalah dimana informasi tersebut memiliki manfaat dan keterkaitan dalam pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap satu individu dengan individu lainnya memiliki perbedaan.


(34)

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah suatu pengaturan dari orang-orang, data, proses, dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten et al. 2004).

Sedangkan, menurut pendapat Jogiyanto (2005) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Jadi dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang terintegrasi untuk memproses dan menyebarkan informasi untuk mendukung sebuah organisasi.

2.4. Perencanaan Strategis SI / TI 2.4.1. Strategi SI

Strategi SI adalah rencana sebuah organisasi untuk menyediakan layanan informasi (Pearlson dan Saunders, 2009). Mereka menempatkan strategi SI berada dalam satu kesatuan yang disebut segitiga strategi SI (IS Strategy Triangle). Adapun strategi SI yaitu bersangkutan dengan organisasi diperlukan sistem informasi atau kelompok aplikasi (Ward dan Peppard, 2002). Adapun Turban (2003) dalam bukunya, strategi sistem informasi adalah sistem-sistem yang membentuk atau mendukung terciptanya keunggulan kompetitif perusahaan.


(35)

17

Ada beberapa alasan kebutuhan akan strategi sistem informasi (Ward dan Peppard, 2002), yaitu:

1. Sistem informasi dapat mendukung obyektivitas perusahaan.

2. Kehilangan kendali dari sistem informasi, dapat mendorong individu-individu untuk berusaha menyelesaikan kenyataan yang bertentangan dengan sistem informasi.

3. Dalam memutuskan tingkatan sumber-sumber optimal tidak menggunakan mesin atau mensuplai sistem.

4. Pembuatan infrastruktur sistem yang tidak seimbang. 5. Manajemen informasi yang buruk, tidak dapat konsisten. 6. Semua proyek diuji hanya pada faktor keuangan saja.

7. Strategi teknologi yang tidak ada ujung pangkalnya dan pilihan yang dipaksakan.

2.4.2. Strategi TI

Strategi TI berkaitan dengan menguraikan visi tentang bagaimana permintaan untuk informasi organisasi dan sistem akan didukung oleh teknologi dasarnya, ini berkaitan dengan IT pasokan. Ini termasuk pemberian kemampuan dan sumber daya (termasuk perangkat keras, perangkat lunak dan telekomunikasi) dan layanan seperti operasional TI, pengembangan sistem dan dukungan pengguna (Ward dan Peppard, 2002).


(36)

2.4.3. Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Perencanaan strategis yaitu proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi (Rangkuti, 2008). Sedangkan Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkahlangkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif (Ward dan Peppard, 2002).

2.4.4. Strategi Bisnis

Strategi bisnis adalah sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi kompetitor (Ward and Peppard, 2002). Sedangkan Pearlson dan Saunders (2009) mengartikan strategi bisnis sebagai suatu rencana diartikulasikan dengan baik dimana bisnis berusaha untuk pergi dan bagaimana mereka mengharapkan untuk mencapai tujuan tersebut. Suatu strategi bisnis dikatakan mempunyai kekuatan jika dapat menghasilkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Sebaliknya suatu strategi bisnis dikatakan lemah jika menghasilkan ketidakunggulan kompetitif (Jogiyanto, 2005).


(37)

19

2.5. Perlunya Strategi SI dan TI

Ward dan Peppard (2002) mengemukakan beberapa alasan yang menyebabkan perlunya suatu perusahaan memiliki strategi sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI):

a. Investasi pada SI/TI tidak mendukung sasaran bisnis. b. Tidak terkontrolnya SI/TI yang ada.

c. Sistem yang tidak terintegrasi, sehingga memungkinkan terjadinya duplikasi data dan hilangnya keterkaitan antar sumber daya informasi.\

d. Perusahaan tidak memiliki panduan untuk menentukan prioritas proyek SI/TI dan selalu terjadi perubahan sehingga menurunkan produktivitas.

e. Manajemen informasi yang buruk dan tidak akurat.

f. Strategi SI/TI tidak sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. g. Proyek SI/TI hanya dievaluasi pada basis keuangan semata.

Strategi SI/TI hendaknya dapat mengarahkan kinerja sistem secara terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang dapat dijadikan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan manajemen.

2.6. Hubungan Antara Strategi SI, Strategi TI dan Strategi Bisnis

Dalam membuat strategic application kita tidak boleh hanya memfokuskan pada analisa terhadap teknologi saja. Menurut Earl (Ward dan Peppard, 2002), disarankan bahwa jalur yang paling efektif untuk menghasilkan keuntungan dari SI/TI adalah dengan mengkonsentrasikan pada pemikiran tentang bisnis yaitu dengan menganalisa problem bisnis yang ada dan perubahan lingkungannya, dan menyadari bahwa SI/TI adalah hanya salah satu bentuk solusi


(38)

yang ditawarkan. Cara yang paling efektif untuk meraih keuntungan strategi dari SI/TI ialah berkonsentrasi lebih dahulu pada aspek bisnis dengan menganalisa masalahmasalah bisnis yang sekarang terjadi dan perubahan lingkungan dengan menganggap TI sebagai salah satu alternatif solusi (Urumsah, 2005). Earl menyarankan agar strategi SI fokus dalam mengidentifikasi kebutuhan perusahaan terhadap sistem informasi (application set) dan strategi TI fokus dalam mengidentifikasikan kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi dan infrastrukturnya. Hubungan ini dapat digambarkan seperti dibawah ini (Ward dan Peppard, 2002).

Gambar 2.1 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI, dan Strategi TI (Ward dan Peppard, 2002)


(39)

21

2.7. Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Penggunaan metodologi dalam perencanaan strategis sistem informasi sangat penting dilakukan, karena dapat meminimalkan resiko kegagalan, memastikan keterlibatan semua pihak yang berkepentingan serta meminimalkan ketergantungan individu, dan lebih menekankan kepada proses dan sasaran yang ditentukan. metodologi itu sendiri merupakan kumpulan dari metode, teknik, dan

tools yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu. Adapun metodologi

perencanaan strategis sistem informasi yang digunakan adalah metodologi Ward dan Peppard (2002). Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan tahapan keluaran (Ward dan Peppard, 2002).

Tahapan masukan terdiri dari:

1. Analisis lingkungan bisnis internal 2. Analisis lingkungan bisnis eksternal 3. Analisis lingkungan SI/TI internal 4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal

Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategis SI/TI yang isinya terdiri dari:

1. Strategi SI bisnis 2. Strategi TI

3. Strategi Manajemen SI/TI

Metode analisis yang terdapat pada perencanaan strategis sistem informasi


(40)

Farlan’s Strategic Grid, Balance Scorecard, analisis Value Chain, dan analisis Critical Success Factor.

2.8. Model Perencanaan Strategis SI dan TI

a. Inputs (Tahap Masukan),

Sebagai masukan dalam perencanaan strategis sistem informasi, terdiri atas:

1. The Internal Business Environment

Mencakup aspek-aspek strategi bisnis yang digunakan pada masa sekarang, tujuan, proses, sumber daya, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi.

2. The External Business Environment

Mencakup aspek-aspek ekonomi, politik, sosial, teknologi, industri dan iklim bersaing perusahaan.

3. The Internal IS/IT Environment

Mencakup kondisi SI/TI organisasi dari perspektif bisnis saat ini, pengalaman perusahaan dalam bisnis, cakupan bisnis dan kontribusinya terhadap pasar, kemampuan perusahaan sumber daya perusahaan dan infrastruktur teknologi yang digunakan. Aplikasi portofolio saat ini dari sistem yang sedang berjalan dan sistem yang sedang dalam pengembangan atau belum dikembangkan tapi sudah direncanakan pada perusahaan.

4.The External IS/IT Environment

Mencakup perkembangan teknologi dan pemanfaatannya, serta pengguna SI/TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok.


(41)

23

b. Proses Perencanaan Strategi SI/TI

Proses dimana informasi yang diperoleh, serta hasil analisa yang diperoleh dari inputs, akan diolah untuk menghasilkan outputs.

c. Outputs

Merupakan hasil proses yang mencakup: 1.Business IS Strategy

Bagaimana setiap unit atau fungsi bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya. Mencakup portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi.

2.IT Strategy

Kebijakan dan strategi yang diterapkan bagi pengelolaan teknologi dan mengatur sumber daya SI/TI.

3. IS/IT Management Strategy

Mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.

d. Future Application Portofolio

Rincian yang menjelaskan usulan aplikasi yang akan digunakan perusahaan dalam waktu ke depan, untuk mengintegrasikan setiap unit dari perusahaan dan menyesuaikan perkembangan teknologi dengan perkembangan perusahaan.

e. Current Application Portofolio

Rincian mengenai aplikasi sistem informasi yang diterapkan perusahaan saat ini, dengan melihat keuntungan dan kekuatan yang diperoleh dengan


(42)

menggunakan applikasi tersebut serta melihat dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan operasional dan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan dan pasar pada saat sekarang ini.

Gambar 2.2 Model Strategis SI/TI (Ward dan Peppard, 2002)

2.9. Metode Analisis Perencanaan Strategis Sistem Informasi 2.9.1. Analisis SWOT

Analisis SWOT disebut juga dengan analisis KEKEPAN (kekuatan-kekuatan, kelemahan-kelemahan, peluang-peluang, dan ancaman-ancaman) digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan


(43)

25

tantangan-tantangan yang dihadapi (Jogiyanto, 2005). Adapun alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya (Jogiyanto, 2005).

Gambar 2.3 Matrix SWOT (Ward dan Peppard, 2003) Keterangan dari gambar di atas adalah sebagai berikut: a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menguasai ancaman.


(44)

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Startegi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.9.2. Porter’s five competitive model’s

Porter menjelaskan bahwa persaingan terdiri dari lima ancaman-ancaman sekaligus dapat menjadikan kesempatan-kesempatan (Jogiyanto, 2005), yaitu:

1. Persaingan Dari Pesaing-Pesaing Yang Sudah Ada (Rivalry Among Existing Competitors)

Persaingan difokuskan terhadap beberapa faktor semacam harga, bentuk kinerja, inovasi produk baru, kualitas dan daya tahan, garansi dan imej merk. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi persaingan, yaitu:

a. Persaingan akan meningkat dengan meningkatnya jumlah pesaing dan pesaing-pesaing menjadi lebih mendekati ke kemampuan dan ukuran yang sama.

b. Persaingan biasanya menjadi lebih kuat jika permintaan dari produk bertumbuh.

c. Persaingan akan lebih meningkat jika biaya-biaya pelanggan untuk berpindah ke merk lain rendah.

d. Persaingan akan meningkat secara proporsional terhadap ukuran keuntungan dari tindakan strategik yang berhasil.


(45)

27

2. Ancaman Pesaing-Pesaing Baru (Threats of New Entrants)

Untuk mengatasi pesaing-pesaing baru yang akan masuk ke dalam industri dapat dilakukan dengan membangun halangan-halangan untuk masuk (barriers to entry). Terdapat beberapa tipe dari halanganhalangan untuk masuk sebagai berikut:

a. Skala ekonomis,

b. Ketidakmampuan untuk mendapatkan akses ke teknologi dan keahlian khusus,

c. Terdapat efek kurva belajar dan pengalaman, d. Preferensi merk dan loyalitas pelanggan, e. Kebutuhan-kebutuhan sumber daya tertentu.

3. Ancaman Produk-Produk atau Jasa-Jasa Subtitusi (Threat of Subtitute Products and Services)

Perusahaan-perusahaan yang berada di dalam suatu industri seringkali bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya di industri lain karena produk-produk mereka merupakan barang-barang subtitusi. Subtitusi tergantung dari beberapa faktor sebagai berikut ini:

a. Apakah harga-harga barang yang subtitusi atraktif.

b. Seberapa memuaskannya barang-barang subtitusi dalam hal kualitas, kinerja dan atribut-atribut lainnya.

c. Seberapa seberapa mahal dan seberapa sulit pembeli dapat berpindah ke barang-barang subtitusi.


(46)

4. Kekuatan Menawar dari Pelanggan-Pelanggan (Bargaining Power of Customers)

Pembeli dapat menjadi ancaman bagi perusahaan dengan cara tidak membeli barang dari perusahaan, menekan harga supaya mendapatkan diskon yang berlebihan, dan mengancam akan berpindah ke perusahaan pesaing. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan-kekuatan pembeli:

a. Pembeli merupakan pelanggan yang besar yang membeli dengan kuantitas banyak yang dapat menyebabkan konsesi harga.

b. Jika jumlah pembeli sedikit.

c. Jika pembeli mempunyai pilihan untuk membeli produk atau tidak membelinya.

5. Kekuatan Menawar dari Pemasok-Pemasok (Bargaining Power of Supplier)

Kekuatan-kekuatan pemasok dapat menjadi ancaman bagi perusahaan karena perusahaan membeli barang dari pemasok. Jika barang dari pemasok tidak lancar sampai ke tangan perusahaan, maka dapat mengganggu proses operasi perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan-kekuatan pemasok: a. Jumlah pemasok sedikit

b. Kemampuan pemasok besar c. Kompetisi antar pemasok rendah


(47)

29

Gambar 2.4 Porter’s five competitive model’s (Jogiyanto, 2005) 2.9.3. Analisis PEST

PEST (kajian tentang Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi umum). Hubungan diantara semua kekuatan ini secara sigfinikan mempengaruhi semua produk, jasa, pasar dan orgasnisasi di dunia. Oleh karena itu perusahaan harus mampu mengembangkan misi dan mendesain strategi untuk mencapai jangka panjang (Pudjadi et al. 2007). Menurut Ward dan Peppard (2002) analisa PEST adalah analisa terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi, yaitu:


(48)

a. Faktor Politik

Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatannya, seperti:

1. Kebijakan tentang pajak 2. Peraturan ketenagakerjaan 3. Peraturan daerah

4. Peraturan perdagangan 5. Stabilitas politik b. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan, seperti: 1. Pertumbuhan ekonomi

2. Tingkat suku bunga 3. Standar nilai tukar 4. Tingkat inflasi

5. Harga-harga produk dan jasa c. Faktor Sosial

Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada, seperti:

1. Tingkat pendidikan masyarakat 2. Tingkat pertumbuhan penduduk


(49)

31

3. Kondisi lingkungan sosial 4. Kondisi lingkungan kerja

5. Keselamatan dan kesejahteraan sosial d. Faktor Teknologi

Faktor teknologi meliputi meliputi semua hasil yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis, seperti:

1. Aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi 2. Automatisasi

3. Kecepatan transfer teknologi 4. Tingkat kadaluarsa teknologi

2.9.4. Mc Farlan’s Strategic Grid

Mc Farlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI berdasarkan konstribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat kuadran (strategic, key operation, support and high potential) (Wedhasmara, 2007). Menurut Ward dan Peppard (2002) portofolio aplikasi Mc Farlan digunakan untuk menilai kontribusi SI/TI secara keseluruhan dan efeknya terhadap kesuksesan bisnis. Gambar 2.5 dibawah ini adalah gambar dari portofolio aplikasi yang menampilkan sebuah analisa dari kesuluruhan aplikasi perusahaan, baik yang ada saat ini, potensial ataupun yang masih direncanakan.


(50)

Gambar 2.5 Mc Farlan Strategic Grid (Ward dan Peppard, 2002) Kategori dalam portofolio aplikasi adalah sebagai berikut:

a. Strategic

Adalah aplikasi yang memiliki pengaruh kritis terhadap keberhasilan bisnis perusahaan di masa mendatang. Aplikasi strategis adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dengan memberikan keunggulan bersaing.

b. Key Operational

Adalah aplikasi yang menunjang kelangsungan bisnis perusahaan. Apabila terhenti, perusahaan tidak bisa beroperasi dengan normal dan ini akan mengakibatkan menurunnya keunggulan perusahaan.

c. Support

Adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dalam meningkatkan efisiensi bisnis dan efektifitas manajemen, namun tidak memberikan keunggulan bersaing.


(51)

33

d. High Potential

Adalah aplikasi yang mungkin dapat menciptakan peluang keunggulan bagi perusahaan di masa mendatang. Tapi masih belum terbukti.

2.9.5. Analisis Value Chain

Analisa Value Chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung (Wedhasmara, 2007). Porter (1985) membagi aktivitas di dalam perusahaan menjadi sembilan aktivtas yang dikelompokkan menjadi dua aktivitas besar, yaitu empat aktivitas pendukung dan lima aktivitas utama. Empat aktivitas pendukung yaitu infrastruktur perusahaan (Management and Administrative Services yaitu manajemen, akuntansi, keuangan dan sebagainya), manajemen sumber daya manusia (Human Resource Management seperti penerimaan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia), pengembangan teknologi (Technology Development seperti peningkatan kualitas produk dan proses), dan pengadaan barang (Procurement seperti pembelian bahan mentah, barang dijual, mesin, peralatan). Lima aktivitas utama adalah penanganan dan penyimpanan bahan mentah (inbound logistics), operasi (produksi pembuatan barang, perakitan), penanganan dan penyimpanan barang jadi (outbound logistics), penjualan dan pemasaran (marketing and sales), dan pelayanan purna jual (Jogiyanto, 2005). Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja berdasarkan pengamatan yang dilakukan


(52)

terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja, secara diagram value chain dapat terlihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.6 Analisis Value Chain ( Ward dan Peppard, 2002)

2.9.6. Analisis Critical Success Factor

Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan (Wedhasmara, 2007). CSF dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi SI-nya, memfokuskan proses perencanaan strategis SI pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi


(53)

35

SI dan mengevaluasi strategi SI (Wedhasmara, 2007). Rockart mendefinisikan CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan terjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar. Sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang (Ward dan Peppard, 2002).

Gambar 2.7 Analisis Critical Success Factor (Ward dan Peppard, 2002) Manfaat dari analisis CSF menurut Ward dan Peppard (2002), adalah sebagai berikut:

1. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi.


(54)

2. Analisis CSF menhubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

3. Dengan menyediakan suatu hubungan antara dengan kebutuhan informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.

4. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

5. Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

2.10. Studi Literatur

Studi literatur merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara membaca, memahami, mengkritik, dan mereview literatur dari berbagai macam sumber. Sumber-sumber yang dapat dijadikan sumber literatur antara lain tugas akhir atau skripsi sejenis, prosiding dan jurnal-jurnal yang terkait dengan penelitian yang akan di teliti. Tujuan dilaksanakan studi literatur adalah sebagai sumber informasi dan pembanding pada penelitian yang akan dibuat.


(55)

37 Tabel 2.1 Literatur Sejenis

No Sumber Metode Tools Ulasan Singkat Kelebihan Kekurangan

1

"Analisis Untuk Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi Pada PT. Ritrans Cargo", Tri Pudjadi, Kristianto dan Andre Tommy, 2007

Tahapan

Kerangka Kerja PSSI versi John Ward PEST, SWOT, Value Chain, Lima Daya Porter, Audit Grid, CSF dan KPI

Hasil yang dicapai dari penelitian adalah kerangka perencanaan strategi yang terintegrasi sehingga memudahkan manajemen mengelola sumberdaya untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan, akurat, dapat digunakan secara bersama oleh semua pihak. Kerangka perencanaan strategi yang terintegrasi Hanya mengusulkan aplikasi-aplikasi penunjang pada tahap hasil 2 Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi pada Perusahaan Otomotif dengan Menggunakan metodolologi Tozer, Andri Wijaya, Dana Indra Sensuse, 2011

PSSI dengan Menggunakan metodologi Tozer CSF, SWOT, Value Chain, Mc Farlan Grid

Penyusunan rumusan rencana strategis SI/TI telah

menghasilkan portofolio aplikasi SI dan TI berdasarkan review terhadap visi dan misi saat ini dengan melalui analisis CSF, SWOT, Value Chain, Mc Farlan Grid Mengkaji solusi Strategi Aplikasi dan Database Tools analisis yang digunakan kurang beragam


(56)

3

Informasi Pada Industri Penyiaran

Televisi Dengan

Pendekatan Blue Ocean Strategy dan Balanced Scorecard", Agus Sunarto dan Zainal A. Hasibuan, 2007 Startegi bisnis Blue Ocean Strategy Balanced Scorecard strategi

bisnis BOS menggunakan empat perspektif BSC. Kebutuhan SI/TI yang muncul kemudian di inventarisir untuk dijalankan sesuai dengan manajemen strategis SI/TI-nya. Memberikan peta strategi untuk perusahaan Tools analisis yang digunakan kurang beragam 4 Perancangan Strategis Sistem Informasi It Telkom Untuk Menuju World Class University, Erwin Budi Setiawan, 2009 PSSI dengan Growing Enterprise Architecture Framework Enterprise Architecture, Value Chain, Class Diagram

Hasil penelitian ini memberikan urutan aplikasi yang

direkomendasikan untuk dilaksanakan terlebih dahulu

mengikuti prinsip ”aplikasi yang

menciptakan suatu data seharusnya

diimplementasikan terlebih dulu dibandingkan

aplikasi yang menggunakan data

tersebut”. Terdapat arsitektur solusi dengan menggunakan class diagram Tools analisis yang digunakan kurang beragam 5 Langkah-Langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Menggunakan Metode Ward And Peppard,

Ari Wedhasmara, 2009

PSSI Ward dan Peppard CSF, SWOT, Value Chain, Balanced Scorecard

Penelitian ini mengkaji langkah-langkah melakukan perencanaan strategis sistem informasi

dengan menggunakan metode Ward dan Peppard, yang menghasilkan kesimpulan, perencanaan strategis SI/TI digunakan untuk menyelaraskan antara kebutuhan strategi bisnis

-

Hanya berupa kajian


(57)

39 dan strategi SI/TI untuk

mendapatkan nilai tambah dan segi keunggulan kompetitif suatu organisasi.

6

“Perencanaan Strategis

Sistem Informasi Perusahaan Energi:

Studi Kasus PT. XYZ”,

Made Gde Yoga Iswara dan Yudho Giri

Sucahyo, 2009

PSSI Ward dan Peppard

SWOT dan Balanced Scorecard

Hasil dari penelitian ini

termasuk perencanaan strategis sistem informasi yang akan menuntun perkembangan aplikasi software dan

arsitektur dari sistem informasi yang diusulkan. Memberikan peta strategi untuk perusahaan Tools analisis yang digunakan kurang beragam 7 Perancangan Strategis Sistem Informasi Berbasis TOGAF ADM Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Arfive Gandhi, Angelina Prima Kurniati, 2012 TOGAF ADM ER-Diagram, Sequence Diagram, Context Diagram, Benefit Diagram

Penelitian ini menggunakan TOGAF ADM yang mengacu pada peraturan hukum yang berlaku, visi, misi, dan target, pemilihan framework sebagai pendekatan logis, aktivitas bisnis yang dijalankan, gap analysist, serta sumber daya. Melalui PSSI ini maka di peroleh rencana implementasi SI yang disusun berjangka. Terdapat rancangan database Penelitian lebih terfokus di teknis, tidak terlalu mengkaji solusi manajemen SI/TI


(58)

40

Berdasarkan hasil dari studi dari literatur yang terdahulu maka pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tools analisis yang lebih beragam yaitu SWOT, analisis PEST, Mc Farlan Strategic Grid, dan Porter’s Five Force Competitive, analisis Value Chain dan analisis CSF dan tidak hanya mengusulkan aplikasi-aplikasi penunjang pada tahap hasil tetapi juga strategi SI bisnis, strategi TI, dan Strategi manajemen SI/TI sebagai hasil Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada PT Sasmita Wikrama Nusantara.


(59)

(60)

41 BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu langkah yang dilakukan dalam

penelitian untuk memperoleh data atau informasi serta referensi yang lengkap

dalam mendukung materi uraian pembahasan sangat dibutuhkan. Dalam melakukan pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan beberapa

teknik pengumpulan data. Berikut adalah metode pengumpulan data yang

dilakukan untuk mendapatkan data dan referensi yang dibutuhkan.

3.1.1. Observasi

Melalui observasi atau pengamatan langsung terhadap sistem operasional perusahaan, dapat menemukan berbagai data dan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian. Observasi pertama dilakukan pada bulan Februari 2014 yaitu pada PT Sasmita Wikrama Nusantara yang berlokasi di Graha ROI Formula, 2nd Floor, Suite 201, Jl. Sultan Iskandar Muda No. 222 Arteri Pondok Indah – Kebayoran Lama. Dari hasil observasi yang dilakukan, didapat yaitu sejarah singkat dan Profil PT Sasmita Wikrama Nusantara visi misi yang ada, proses bisnis perusahaan serta produk-produk yang terdapat dalam perusahaan.


(61)

42

3.1.2. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap pihak yang terkait di Sasmita Wikrama Nusantara kepada Bapak Ahmad Shalahuddin Zulfa sebagai Managing Director, Bapak Muhammad Mirza Mushoffa Project Manager, dan Ibu Rosalina Indah sebagai HR dan General Affairs. Dari hasil wawancara tersebut, dikumpulkan data dan informasi berupa tujuan, job desk tiap-tiap unit kerja, permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas, serta pemanfaatan TI. Secara lengkapnya hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran.

3.1.3. Studi Pustaka

Salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan adalah studi pustaka, yaitu dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Dalam

penulisan penelitian ini penulis mencari informasi tentang teori Strategic

Planning of Information Systems oleh Ward & Peppard, dan tools analisis lainnya

yang mendukung penelitian ini. Secara lengkapnya daftar buku dan situs web

yang terkait dalam penulisan penelitian ini dapat dilihat dalam daftar pustaka.

3.2. Metode Analisis Perencanaan Strategi Sistem Informasi

Penelitian ini menggunakan Metode Ward and Peppard untuk menganalisis data dan informasi. Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan tahapan keluaran. Tahapan masukan terdiri dari analisis lingkungan bisnis eksternal, analisis lingkungan bisnis internal, analisis lingkungan SI/TI


(62)

internal, dan analisis lingkungan SI/TI eksternal. Kemudian tahapan keluaran yang terdiri dari strategi SI bisnis, strategi TI dan strategi manajemen SI/TI.

3.2.1. Tahapan Masukan

3.2.1.1. Analisis lingkungan bisnis internal

Dalam tahap ini yang dilihat adalah hasil wawancara dan observasi terhadap proses kerja setiap unit dalam perusahaan dan, dokumen yang terdapat dalam organisasi. Kemudian melakukan analisis dengan tools yang digunakan adalah analisis SWOT, analisis Value Chain dan analisis CSF.

a. Analisis SWOT

Teknik ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan yang terdiri dari kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam kondisi yang ada saat ini pada PT Sasmita Wikrama Nusantara. Manfaat dari SWOT dapat membantu perusahaan untuk mengetahui dan mengenali kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan beserta peluang dan ancamannya, sehingga suatu perusahaan dapat menemukan solusi jika ada hal-hal yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan.

b. Analisis Value Chain

Analisis ini dilakukan dengan memetakan proses kerja PT Sasmita Wikrama Nusantara berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja, baik dari aktifitas utamanya maupun aktifitas pendukungnya.


(63)

44

c. CSF

Analisis ini dilakukan dengan menghubungkan strategi bisnis organisasi dengan strategi SI-nya serta merumuskan faktor-faktor kritikal dan indikator kunci dari kinerja suatu perusahaan yang bertujuan untuk membangun strategi SI/TI dan mengembangkan strategi bisnis PT Sasmita Wikrama Nusantara. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

3.2.1.2. Analisis lingkungan bisnis eksternal

Dalam tahap ini yang dilihat adalah hasil wawancara dengan pimpinan perusahaan. Tahapan ini dilakukan dengan menganalisis dari sisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, industri yang mempengaruhi perusahaan. Adapun tools yang digunakan dalam tahap ini adalah five force competitive models dan PEST analysis.

a. Analisis Lima Persaingan Porter (Porter’s Five Force Competitive

Models)

Analisis Porter’s five competitive forces competitive models dilakukan untuk mengkaji perbandingan posisi PT Sasmita Wikrama Nusantara dengan kekuatan eksternal yang mempengaruhi proses bisnis perusahaan. Dengan analisis tersebut, perusahaan dapat mengidentifikasi ancaman masuknya pendatang baru, persaingan yang ada di antara perusahaan sejenis, ancaman dari produk atau jasa pengganti.


(64)

b. Analisis PEST

Analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Dari analisis ini PT Sasmita Wikrama Nusantara dapat mengetahui pengaruh lingkungan politik ekonomi, sosial, dan teknologi yang mempengaruhi perusahaannya.

3.2.1.3. Analisis lingkungan SI/TI internal

Dalam tahap ini yang dilihat adalah dari hasil hasil wawancara dan observasi terhadap kondisi SI/TI perusahaan saat ini mencakup hardware, software, database, serta jaringan komputer yang kemudian di analisis dengan

menggunakan model Mc Farlan’s Startegic Grid. Analisis ini terdiri dari 4

kuadran yaitu startegic, high potential, key operation, and support. Yang digunakan untuk memetakan aplikasi SI berdasarkan kontribusinya terhadap PT Sasmita Wikrama Nusantara dan pengembangannya dimasa mendatang.

3.2.1.4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal

Analisis ini mengenai perkembangan teknologi yang terjadi dari berbagai referensi untuk mengetahui bagaimana pengaruh perkembangan teknologi dan manfaatnya terhadap perusahaan. Teknik analisis ini dilakukan dengan mencari informasi trend SI/TI dari Internet.


(65)

46

3.2.2. Tahapan Keluaran 3.2.2.1. Strategi SI bisnis

Masukan dari tahap ini menyatakan bagaimana bisnis akan mengerahkan SI/TI dalam mencapai tujuan, memformulasikan visi dan misi SI/TI organisasi. Serta menghubungkan SI/TI dengan strategi bisnis. Keluaran dari tahap ini berupa solusi strategi SI dan identifikasi solusi SI berdasarkan tools yang digunakan.

3.2.2.2. Strategi TI

Masukan dari tahap ini yaitu solusi strategi SI dan tren perkembangan TI. Lalu menentukan solusi TI yang tepat agar dapat mengoptimalkan implementasi strategi SI. Adapun keluaran dari tahap ini adalah cakupan strategi TI berupa usulan arsitektur jaringan komputer.

3.2.2.3. Strategi Manajemen SI/TI

Strategi manajemen SI/TI pada PT Sasmita Wikrama Nusantara didapatkan dari hasil analisis perencanaan strategis sistem informasi berupa kebijakan organisasi dalam menerapkan strategi SI/TI sesuai kondisi manajemen. Keluaran dari tahap ini berupa usulan bentuk dan strategi pengelolaan SI/TI PT Sasmita Wikrama Nusantara.


(66)

3.3. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1

Melakukan Observasi Melakukan Wawancara Metode Observasi (Jogiyanto, 2005) Metode Wawancara (Jogiyanto, 2005) Metode Perencanaan Strategis Ward dan

Peppard

Tahapan Analisis Perencanaan Strategis

Sistem Informasi

Hasil Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal Analisis Lingkungan Bisnis Internal (Teknik analisis: SWOT,CSF,Value

Chain) Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal (Teknik analisis: PEST,

Porter’s Five Force Model)

Business IS Strategy

IT Strategy

IS/IT Management Strategy Analisis Lingkungan SI/TI Internal

(Teknik analisis: Portofolio McFarlan) Start

End

Metode Pengumpulan Data

Metode Perencanaan Strategis Ward dan Peppard

Kesimpulan & Saran Melakukan Studi Pustaka

Melakukan Studi Literatur

Metode Studi Pustaka

(Hasibuan, 2007)

Metode Studi Literatur

(Hasibuan, 2007)


(67)

(68)

48 BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Profil Perusahaan

PT. Sasmita Wikrama Nusantara (Sasmita) adalah perusahaan yang bergerak di bidang solusi integrasi perusahaan (enterprise integration) dan layanan pengelolaan perusahaan (company management services).

Latar belakang PT Sasmita Wikrama Nusantara dimulai dari tahun 2008, yaitu ketika beberapa co - pendiri dengan pengalaman dan keahlian dalam pemrograman, analisis bisnis, implementasi dan integrasi sistem orang memutuskan untuk bersinergi dalam satu institusi . Oleh karena itu, PT Minova Infotech Solution didirikan dan dikenal sebagai 'MINOVAIS'. Perusahaan ini berfokus pada solusi TI sebagian besar didasarkan pada Microsoft Technology seperti Microsoft. NET Framework sebagai platform Program dan Microsoft SQL Server sebagai Database, SAP juga Technology.

Mengikuti tren teknologi komputer, pada tahun 2012 , pemegang saham PT Minova Infotech Solution memutuskan untuk spin off perusahaan. Perusahaan yang ada akan difokuskan pada aplikasi yang dibangun pada Microsoft Products, perusahaan baru lainnya yaitu PT Sasmita Wikrama Nusantara akan berfokus pada teknologi terbuka & cloud ready lainnya seperti Zend & IBM teknologi. Spin off akan membawa perusahaan ke era komputasi baru dan besar.


(69)

49

Maret 2012, PT Sasmita Wikrama Nusantara ( SASMITA ) didirikan, juga membangun core engine baru bernama SasmitaEngine. SasmitaEngine adalah inti dari semua produk Sasmita mulai dari fungsional produk, solusi sosial & kolaborasi, juga solusi mobile. Beberapa produk berdasarkan SasmitaEngine sudah diterapkan di beberapa perusahaan. Produk ini adalah SasmitaHumanCapital, SasmitaHealthCare & SasmitaAssetTracking.

4.1.2. Visi Perusahaan

"Menjadi mitra paling inovatif, dapat diandalkan, dan terpercaya dalam memberikan manajemen perusahaan dan solusi integrasi yang sangat baik untuk membangun bisnis strategis dan bisnis yang berkelanjutan"

4.1.3. Nilai-nilai Budaya Kerja Perusahaan

 Kemitraan

 Inovasi

 Excellent

Di atas tiga nilai inti berkomitmen dan sebagai pedoman standar untuk semua staf kami. Mereka akan membawa klien kami sebagai bagian dari perusahaan.


(70)

4.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Managing Director

Operation & Technology Directorate Corporate &

Business Directorate

HR & General Affairs

Project Management

Office

Support Business

Development

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Job Desk yang mejadi tujuan kerja masing-masing unit dalam struktur organisasi perusahaan yaitu:

a. Managing Director: Bertugas sebagai seorang komunikator, pengambil

keputusan, pemimpin, pengelola, dan eksekutor. Managing Director

bertanggung jawab untuk perbaikan terus-menerus SasmitaEngine dan perluasan produk berdasarkan berbagai platform teknologi dan bahasa pemrograman.

b. Corporate & Business Directorate: Bertanggung jawab atas analisa, evaluasi, dan akusisi proyek dan tender baru. Corporate & Business Directorate menetapkan target dan merumuskan strategi untuk mencapai target penjualan dan juga mengelola proposal Business.


(71)

51

c. Operation & Technology Directorate: Bertugas untuk memastikan bahwa kegiatan operasional dan pengembangan teknologi berjalan dengan baik. Operation & Technology Directorate bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek, kontrol dan monitoring, dan juga rekayasa ulang process reengineering.

d. HR & General Affair: Bertugas menyiapkan laporan bulanan, laporan keuangan dan beban biaya kantor, Membina hubungan dengan para mitra/klien termasuk tindak lanjut atas penanganan nota pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait, serta mengelola dan mengontrol aktifitas administrasi kantor, dan kepersonaliaan.

e. Business Development: Bertugas menjembatani kepentingan pihak

perusahaan sehubungan dengan kerjasama bisnis yang dilakukan, dan bertanggung jawab terhadap aktivitas pengembangan bisnis.

f. Project Management Office: Bertugas mengidentifikasi dan mengembangkan

metodologi manajemen proyek, praktik terbaik (best practice), dan standar-standar dalam pelaksanaan project, bertanggung jawab dalam menjalankan project dan dapat melakukan launching product sesuai jadwal yang telah ditentukan.

g. Support: Bertugas untuk memberikan support atau dukungan untuk


(72)

4.2. Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi Ward dan Peppard Dengan metode Ward dan Peppard, analisis dilakukan terhadap lingkungan bisnis internal dan eksternal perusahaan serta lingkungan SI/TI internal dan eksternal.

4.2.1. Analisis Lingkungan Bisnis Internal

Analisis lingkungan bisnis internal ini dilakukan dengan menggunakan analisis CSF yang digunakan dalam mengetahui strategi bisnis perusahaan, analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman pada perusahaan, dan analisis Value Chain untuk mendapatkan gambaran hubungan antara aktifitas dan fungsi-fungsi organisasi yang terdapat pada proses bisnis perusahaan.

4.2.1.1. Analisis CSF (Critical Success Factors)

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dengan menganalisis dokumen-dokumen yang berhubungan dengan strategi bisnis di PT Sasmita Wikrama Nusantara dan dengan menganalisis dokumen yang berhubungan dengan strategi bisnis perusahaan maka didapatkan tujuan utama PT Sasmita Wikrama Nusantara dan identifikasi CSF.

Tabel 4.1 Tujuan utama dan CSF PT Sasmita Wikrama Nusantara


(73)

53

Menjadi mitra paling inovatif, dapat diandalkan, dan terpercaya

 Melakukan IT Research

 Meningkatkan

kepuasan klien dengan cepat menanggapi setiap kebutuhan klien dengan pelayanan yang baik.

 Tepat waktu dalam menyelesaikan produk yang akan didelivered kepada klien

Update perkembangan

Teknologi Informasi.

 Sigap melayani klien.

 Ketepatan waktu.

Tujuan utama perusahaan tersebut kemudian dijabarkan menjadi tujuan setiap bidang kerja (fungsional) di PT Sasmita Wikrama Nusantara sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Berikut ini identifikasi CSF berdasarkan tujuan dan ukuran (measure) pada setiap bidang kerja.

Tabel 4.2 CSF Bagian HR & General Affairs Tujuan Bagian HR &

General Affairs CSF Measure

Menyiapkan laporan bulanan, laporan keuangan dan beban biaya kantor.

 Membuat laporan keuangan dengan jujur

dan tidak

memanipulasi data.

 Tepat waktu dalam menyelesaikan laporan.

 Kebenaran data keuangan.


(74)

Membina hubungan dengan para mitra/klien termasuk tindaklanjut atas penanganan nota pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.

 Peningkatan kepuasan mitra/klien dengan sosialisasi pelayanan yang baik.

 Membuat invoice dan kontrak kerja dengan baik.

 Sosialisasi pelayanan.

 Kebenaran data Invoice.

 Kebenaran data kontrak kerja.

Mengelola dan mengontrol aktifitas administrasi kantor, dan kepersonaliaan.

 Membuat laporan administrasi kantor dengan jujur dan tidak memanipulasi data.

 Menyiapkan keperluan rekrutmen pegawai

 Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah.  Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan

 Kebenaran data administrasi kantor.

 Pengelolaan SDM yang baik.


(75)

55

rencana kerja yang telah disusun.

Tabel 4.3 CSF Bagian Business Development Tujuan Bagian Business

Development CSF Measure

Melakukan aktivitas pengembangan bisnis.

 Mencari klien baru.

 Melakukan evaluasi produk baru.

 Pemasaran produk

 Produk Baru yang up-to-date

Menjembatani

kepentingan pihak perusahaan sehubungan dengan kerjasama bisnis yang dilakukan.

 Aktif dalam menjajaki dan membina hubungan dengan klien.

 Kerjasama bisnis.

Tabel 4.4 CSF Bagian Project Management Office Tujuan Management

Office CSF Measure

Mengidentifikasi dan mengembangkan metodologi manajemen proyek, praktik terbaik (best practice), dan standar-standar.

 Mengelola kebijakan

project, prosedur,

template, dan dokumentasi lainnya.

 Memberikan laporan dan pandangan perusahaan mengenai project yang ada di

 Kebenaran dokumentasi Kebijakan & prosedur proyek.

 Kebenaran data laporan project.


(76)

bawah

kewenangannya. Melakukan launching

product sesuai jadwal yang telah ditentukan

 Mengoptimalkan penggunaan sumber daya organisasi untuk semua project agar selesai tepat waktu.

 Ketepatan waktu penyelesaian project.

Tabel 4.5 CSF Bagian Support

Tujuan Support CSF Measure

Memberikan support atau dukungan untuk memastikan semua sistem IT dan aplikasi produk berjalan dengan baik.

 Melakukan test quality control pada produk.

 Melakukan dukungan teknis terkait dengan produk kepada klien.

 Berkomunikasi dengan klien mengenai masalah dengan produk.

 Kualitas produk yang terkontrol

 Kepuasan klien


(77)

57

4.2.1.2. Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis perusahaan yang mana terdiri dari kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats).

Dibawah ini adalah hasil analisis SWOT berdasarkan hasil observasi, dan wawancara pada PT Sasmita Wikrama Nusantara:

1. Kekuatan (Strength)

a. Memiliki core engine yarg dapat diterapkan di berbagai produk yang dikembangkan.

b. Leadership top management yang sudah berpengalaman.

c. Karyawan yang berdedikasi tinggi terhadap tugasnya.

d. Perusahaan bersifat kekeluargaan menciptakan loyalitas pegawai yang tinggi terhadap perusahaan.

2. Kelemahan (Weakness)

a. Struktur Organisasi IT yang belum lengkap.

b. HR & General Affair masih tergabung sehingga kekurangan fokus untuk fungsi HR dalam pengelolan SDM.

c. Nama PT Sasmita Wikrama Nusantara belum banyak dikenal sebagai konsultan IT.


(78)

3. Peluang (Opportunity)

a. Pesatnya laju perkembangan Teknologi Informasi (TI) membuat banyak perusahaan mencari jasa Konsultan IT.

b. Perkembangan Teknologi Informasi membawa banyak perubahan dari setiap perusahaan sejalan dengan kebutuhannya untuk memberi kemudahan dalam memperoleh, menciptakan, mengolah, dan mendistribusikan data.

4. Ancaman (Threat)

a. Banyak Konsultan IT lain yang sudah memiliki nama besar.

b. Sistem/aplikasi (produk) tidak selesai tepat waktu dan perubahan teknologi software memaksa untuk meng-update solusi cukup sering.

Hasil dari analisis SWOT ini berupa alternatif pilihan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi PT Sasmita Wikrama Nusantara yang tercakup dalam empat kategori strategi yaitu:

1. Strategi SO

a. Melakukan IT Research untuk produk IT yang selalu up-to-date. (S2+O1) b. Meningkatkan penawaran dengan menonjolkan keunggulan produk yang

dimiliki kepada klien baru. (S1+O1)

c. Memberikan support atau dukungan untuk memastikan produk sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan klien. (S3+O2)

d. Membuat unit khusus untuk fokus dalam production atau menghasilkan poduk yang sesuai dengan perkembangan IT & kebutuhan klien (S1+T2)


(79)

59

2. Strategi WO

a. Membuat sebuah website yang menarik untuk memperkenalkan PT. Sasmita Wikrama Nusantara beserta informasi produk-produk yang up-to-date. W3+O1)

b. Pemisahan fungsi / job HR agar memiliki fokus dalam pengelolan SDM untuk dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM dalam memenuhi kebutuhan klien. (W2+O2)

3. Strategi ST

a. Meningkatkan kinerja karyawan agar dapat mencapai target waktu penyelesaian. (S3+T2)

b. Task Management yang baik & terarah sehingga aplikasi dapat selesai tepat waktu. (S2+T2)

4. Strategi WT

1. Membuat sebuah website yang menarik untuk memperkenalkan PT.Sasmita Wikrama Nusantara beserta informasi produk-produk yang up-to-date. W3+O1)

2. Pemisahan fungsi / job HR agar memiliki fokus dalam pengelolan SDM untuk dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM. (W2+T2)


(80)

Tabel 4.6 Matrix Identifikasi SWOT PT Sasmita Wikrama Nusantara

Matriks SWOT Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Memiliki core engine yang dapat diterapkan di berbagai produk yang dikembangkan.

2. Leadership top

management yang

sudah berpengalaman. 3. Pegawai yang berdedikasi tinggi terhadap tugasnya. 4. Perusahaan bersifat

kekeluargaan

menciptakan loyalitas pegawai yang tinggi terhadap perusahaan.

1. Struktur Organisasi IT yang belum lengkap.

2. HR & General

Affair masih

tergabung sehingga kekurangan fokus untuk fungsi HR dalam pengelolan SDM.

3. Nama PT.Sasmita Wikrama Nusantara belum banyak dikenal sebagai konsultan IT.

Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

1. Pesatnya laju perkembangan Teknologi Informasi (TI) membuat banyak perusahaan mencari jasa Konsultan IT. 2. Perkembangan

Teknologi Informasi membawa banyak perubahan dari setiap perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan memberi

kemudahan dalam memperoleh,

membuat, dan mengolah data.

1.Melakukan IT

Research untuk

produk IT yang selalu up-to-date. (S2+O1) 2. Meningkatkan

penawaran dengan menonjolkan

keunggulan produk yang dimiliki kepada klien baru. (S1+O1) 3. Memberikan support

atau dukungan untuk memastikan produk sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan klien (S3+O2)

4. Membuat unit khusus untuk fokus dalam

production atau

menghasilkan poduk yang sesuai dengan perkembangan IT & kebutuhan klien (S1+T2)

1. Membuat sebuah

website yang

menarik untuk memperkenalkan PT.Sasmita

Wikrama Nusantara beserta informasi produk-produk yang up-to-date. W3+O1) 2. Pemisahan fungsi /

job HR agar memiliki fokus dalam pengelolan SDM untuk dapat menunjang dan meningkatkan kinerja SDM dalam memenuhi

kebutuhan klien. (W2+O2)


(1)

Transkrip Wawancara

Pertanyaan Kepada : HR & General Affair

Nama : Rosalina Indah

1. Adakah permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja?

Jawab: Kurangnya SDM dan aplikasi untuk mendukung pekerjaan.

2. Bagaimana upaya dalam menangani permasalahan tersebut? Jawab: Merangkap menjadi HR & juga General Affair.

3. Bagaimana tanggapan tentang pemanfaatan IT dalam organisasi? Jawab: Sangat diperlukan serta dapat membantu kerja unit

4. Sejauh mana komitmen Anda terhadap penggunaan TI di unit kerja ini? Jawab: Menggunakan e-mail, softcopy.

5. Adakah harapan-harapan di masa depan terhadap pemanfaatan TI di unit kerja ini?


(2)

Lampiran B


(3)

(4)

Lampiran C


(5)

(6)