Citraan Penciuman dan Pencecapan.

Data yang diteliti menggunakan teknik validitas dan reliabilitas. Validitas yang digunakan adalah validitas semantis, yaitu dengan melihat seberapa jauh data yang ada dapat dimaknaisesuai dengan konteksnya. Selain validitas semantis, penulis juga menggunakan validitas expert judgement. Untuk reliabilitas data, peneliti menggunakan reliabilitas intra-rater dan inter-rater. Reliabilitas Intra-rater yaitu peneliti melakukan pembacaan berulang-ulang untuk pemahaman yang lebih mendalam dan memperoleh data yang konstan. Hasil bacaan kemudian dikonsultasikan pada orang yang dianggap ahli, dalam hal inidosen pembimbing experts judgements. Dan Inter-rater yaitu peneliti mengkonsultasikan hasil penelitiannya dengan teman atau dosen lain yang dianggap handal dalam penelitian yang bersangkutan

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat dskriptif kualitatif. Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis ini adalah: 1 identifikasi, yaitu penelitianmengidentifikasi data-data yang mendukung tujuan penelitian; 2 klasifikasi, yaitu peneliti mengkategorikan data-data berdasarkan butir pertanyaan yang telah ditentukan; 3 inferensi, yaitu peneliti menginterpretasikan data-data yang diolah menjadi suatu kesimpulan. 19

BAB IV CITRAAN DALAM PUISI

“ DAS GÖTTLICHE ” KARYA JOHANN WOLFGANG VON GOETHE A. Deskripsi Puisi Das G ö ttliche Puisi Das G ö ttliche ditulis oleh Johann Wolfgang von Goethe pada tahun 1770 atau pada masa Epoche Klassik. Ciri khas yaitu karya sastra bertema pada kehidupan yang mapan dan digemari sebagai bahan sejarah sastra konvensional karena menawarkan dunia yang anggun, lebih stabil, dan lebih jelas hierarkinya Wellek dan Warren, 1995: 45. Tokoh yang dominan pada masa itu yaitu kaum muda seperti Johann Wolfgang von Goethe dan Friedrich Schiller. Dalam puisi Das G ö ttliche , Johann Wolfgang von Goethe menggunakan tokoh manusia. Dalam puisi ini disebutkan bahwa sebagai manusia harus menjalani kehidupannya agar dapat membedakan diri dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Di sini juga dijelaskan bahwa manusia harus saling menghormati dengan makhluk yang lain, cara bersikap dan memperlakukan mereka seharusnya agar dapat tercipta kehidupan yang harmonis dan seimbang antara sesama makhluk ciptaan Tuhan. Sebelum menganalisis puisi Das Göttliche dengan analisis struktural, berikut puisi Das Göttliche karya Johann Wolfgang von Goethe dan terjemahan dalam bahasa Indonesia. Das Göttliche 1 Edel sei der Mensch, Manusia harus mulia, 2 Hilfreich und gut suka menolong dan baik hati 3Denn das allein karena itu sajalah 4Unterscheidet ihn yang membedakannya 5Von allen Wesen, dari segala makhluk