BAB II ISI
2.1. Public Relation Profesional
Pengertian Public Relations
Pada hakekatnya Public Relations ini merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana didalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan
hubungan yang harmonis antara suatu badan perusahaan dengan publiknya. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Public Relations merupakan suatu fungsi management. Disini
diciptakan suatu aktifitas untuk membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi suatu lembaga perusahaan disuatu pihak dengan public dipihak lain. Tujuan dan Fungsi Public
Relations. Tujuan dari public relations adalah mewujudkan hubungan yang harmonis atau menciptakan opini public yang favorable baik internal maupun eksternal.
Adapun fungsi dari Public Relations menurut Bettrand R. Canfield 1964 : 6 adalah sebagai berikut :
a Mengabdi kepada kepentingan umum. Jika tidak untuk kepentingan publik baik itu internal maupun eksternal, maka tidak mungkin akan tercipta suatu hubungan yang
menyenangkan. Sebaliknya suatu badan perusahaan akan dapat sukses apabila segala tindakannya adalah sebagai pengabdian kepada kepentingan umum.
b Memeliharakomunikasiyang baik. Seorang pimpinan yang melakukan kegiatan Public Relations akan berhasil di dalam kepemimpinannya, apabila ia ikut bergaul dengan para
karyawannya. Ia harud melakukan kegiatan komunikasi bukan saja dalam hubungan dinas tetapi juga diluar dinasnya. Misalnya dengan mengadakan pertandingan olahraga,
kegiatan anjangsana dan lain – lain. c Menitik beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik
Seorang pemimpin yang baik dalam tingkah lakunya akan menitik beratkan kepada moralitas, ia juga akan mempunyai wibawa apabila tidak cacat moral dan tingkah
lakunya. Ia harus menjadi teladan bagi bawahannya.PeranPublicRelations. Peran seorang Public Relations sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi perusahaan. Public
Relations adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan publik atau antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai Mutual Understanding saling pengertian
antara kedua belah pihak. Public Relations bertindak sebagai komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para karyawan.
Adapun peran Public Relations menurut Dozier Broom 20 : 2000 antara lain : A. Penasehat Ahli Expert Prescriber. Seorang praktisi Public Relations yang
berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya Communicator
Fasilitator . B. Fasilitator KomunikasiCommunication Fasilitator. Dalam hal ini, praktisi Public
Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginnkan dan diharapkan oleh
publiknya C. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah Problem Solving Process Fasilitator
Peranan praktisi Public Relations dalam pemecahan masalah persoalan Public Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat adviser hingga mengambil rindakan eksekusi keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah
dihadapi secara rasional dan profesional. D. Teknisi Komunikasi Communication Technician. Peranan communications
technician ini menjadikan praktisi Public Relations sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan technic of
communication in organization.
Komunikasi Public Relation Sebelum era PR 2.0, akses ini hanya bisa melalui media massa. Saat itu, power media
sangat kuat. Media menjadi akses satu-satunya untuk membentuk opini, menyebarkan berita dan mempengaruhi publik. Komunikasi berlangsung 2 arah timbal balik antara perusahaan dengan
publik, tapi melalui perantara media. Sehingga akses menjadi tidak langsung, berlangsung lebih lama, dan banyak noise komunikasi yang terjadi.
Komunikasi tidak hanya menyangkut media massa. Public relation dan Iklan juga bagian dari ilmu komunikasi. Dalam wikipedia dinyatakan kalau PR merupakan
profesi yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu sehingga membuat
masyarakat mengerti dan menerima situasi tersebut. Sedangkan iklan, merupakan salah satu cara untuk mempromosikan barang, jasa, perusahaan dan ide yang
harus dibayar oleh sponsor. Pemasaran iklan merupakan bagian dari strategi promosi secara keseluruhan.
Ada beragam kemajuan dan perkembangan dalam ilmu PR dan Iklan. Perkembangan ini tak hanya terjebak dalam teori. Akan tetapi juga pada segi praktek.
Penggunaan teknologi membuat keduanya bisa menyampaikan informasi ke khalayak, lebih luas dan lebih baik.
Para praktisi hubungan masyarakat humas melakukan pekerjaan mereka dengan berbagai macam alat dan teknologi mulai dari pensil untuk sketsa hingga menggunakan
internet untk mengumpulkan bahan. Produk kehumasan diciptakan sedemikian rupa untuk menjadi jembatan penghubung antara pihak perusahaan dengan khalayaknya.
Segala informasi yang dimuat secara online ini, sangat susah dikontrol penyebarannya. Peran PR di era 2.0 menjadi semakin kompleks, maka PR 2.0 yang mengerti perkembangan ini,
akan juga memantau opini-opini yang terjadi diranah social media, yang merupakan media langsungnya publik menuangkan segenap pikiran-pikirannya, termasuk potensinya untuk
menyebarkan isu perusahaan Breakenridge, 2009.
Profesionalisme PR Membentuk profesionalisme seorang public relation PR memerlukan proses
pendidikan yang juga harus dilakukan secara profesional sebab PR telah menjadi sesuatu yang bermakna. Terlebih, masyarakat di negara-negara industri maju sudah sejak lama menyadari akan
kebutuhan dan eksistensi serta profesionalisme public relation ini.
Perjalanan menuju status profesi PR membutuhkan beberapa indikator yang harus dipenuhi, yakni adanya dasar etika dan kewajiban moral, adanya pendidikan khusus yang
sifatnya unik, serta adanya pengakuan komunitas mengenai layanan yang unik dan mendasar selain juga otonomi dalam praktik dan penerimaan tanggung jawab pribadi oleh praktisi.
2.2.Pengertian professional Public Realtions
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana
maupun prasarana
. Dalam sebuah bidang
arsitektur atau
teknik sipil , sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan
atau satuan infrastruktur
pada sebuah area atau pada beberapa area. Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan
satuan kegiatan yang terdiri dari bebepa pekerjaan lain yang berbeda. Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh
manajer proyek , insinyur disain, atau arsitek proyek.
Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada
mandor proyek yang mengawasi
buruh bangunan , tukang kayu, dan ahli
bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi. Dalam melakukan suatu konstruksi biasanya dilakukan sebuah perencanaan terpadu. Hal ini terkait dengan
metode penentuan besarnya
biaya yang diperlukan, rancang-bangun, dan efek lain yang akan terjadi
saat pekerjaan konstruksi dilakukan. Sebuah jadwal
perencanaan yang baik akan menentukan suksesnya sebuah pembangunan terkait dengan pendanaan, dampak lingkungan,
keamanan lingkungan konstruksi, ketersediaan material bangunan, logistik
, ketidak- nyamanan publik terkait dengan adanya penundaan pekerjaan konstruksi, persiapan
dokumen dan tender, dan lain sebagainya. .
2.3. Kode Etik Profesi