69
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini telah menguji pengaruh BI Rate, kurs, dan inflasi terhadap harga saham sub-sektor perbankan. Dalam hal ini sub-sektor perbankan diwakili oleh
saham-saham yang terdapat dalam indeks Infobank15 periode Desember 2014 – Mei 2015 dan telah diperdagangkan selama minimal 10 tahun. Terdapat 10 emiten yang
digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu Bank Central Asia BBCA, Bank Negara Indonesia BBNI, Bank Rakyat Indonesia BBRI, Bank Danamon
Indonesia BDMN, Bank Mandiri BMRI, Bank Permata BNLI, Bank Victoria International BVIC, Bank Mega MEGA, Bank OCBC NISP NISP, dan Bank
Pan Indonesia PNBN. Seluruh data merupakan data bulanan mulai periode Juli 2005 hingga Mei 2015. Berikut adalah kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan: a. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa BI Rate memiliki
pengaruh negatif terhadap harga saham sub-sektor perbankan. Hal tersebut berarti kenaikan tingkat suku bunga di Indonesia merupakan sinyal negatif
bagi emiten-emiten sub-sektor perbankan, karena kenaikan tersebut akan menurunkan harga saham. Ketika tingkat suku bunga meningkat maka para
investor cenderung akan memindahkan investasi mereka dari pasar modal ke deposito yang memiliki resiko lebih rendah. Dengan terjadinya penjualan
saham tersebut maka akan menyebabkan turunnya harga saham. Hasil tersebut mendukung hipotesis dalam penelitian ini yaitu BI Rate memiliki pengaruh
negatif terhadap harga saham sub-sektor perbankan. b. Kurs memiliki pengaruh positif terhadap harga saham sub-sektor perbankan.
Hal tersebut cenderung dikarenakan adanya pengaruh investor asing. Ketika nilai rupiah menurun, maka para investor asing berkesempatan untuk membeli
saham dengan harga yang lebih rendah dan dalam jumlah yang lebih banyak. Karena meningkatnya jumlah pembelian saham maka harga saham sub-sektor
pun akan meningkat. Hal tersebut tidak mendukung hipotesis pada penelitian ini yang menyatakan bahwa kurs memiliki pengaruh negatif terhadap harga
saham sub-sektor perbankan. c. Hasil ketiga menunjukkan bahwa inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap
harga saham sub-sektor perbankan. Inflasi akan berdampak langsung pada perusahaan yaitu meningkatkan biaya operasional yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan. Ketika perusahaan mengeluarkan biaya yang tinggi untuk operasional, maka laba perusahaan akan berkurang karena hal tersebut.
Menurunnya performa perusahaan dapat berdampak negatif pada harga saham, namun dalam periode penelitian ini, para investor tidak menggunakan
inflasi sebagai dasar pengambilan keputusan. Para investor cenderung menggunakan faktor lain, yaitu BI Rate dan nilai tukar Rupiah, sebagai dasar
pengambilan keputusan mereka. Hasil tersebut tidak mendukung hipotesis dalam penelitian ini.
5.2 Saran