Keuangan dan Perekonomian Daerah Kebijakan Fiskal

75 Tabel 4.4. Proyeksi Penduduk Tiap Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2017

4.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah

Salah satu indikator ekonomi dalam pencapaian tingkat kesejahteraan adalah aktifitas perputaran uang di suatu wilayah. Berdasarkan Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 Pasal 6 ayat1, dijelaskan bahwa ada empat sumber Pendapatan Asli Daerah yang memegang peranan penting dalam pengelolaan keuangan daerah, yaitu i pajak daerah , ii retribusi daerah, iii hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, iv serta lain –lain pendapatan asli daerah yang sah. Kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah di Kabupaten Kulon Progo mengalami peningkatan. Namun tingkat ketergantungan terhadap Pemerintah Pusat DAU masih sangat besar. Dana Perimbangan merupakan pendanaan daerah yang bersumber dari APBN, yang terdiri dari Dana Bagi hasil DBH, Dana Alokasi Umum DAU, Serta Dana Alokasi Khusus DAK. Dana Perimbangan ini merupakan transfer dana dari Pemerintah Pusat dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Proporsi Dana Perimbangan yang sangat besar terhadap kontribusi APBD menunjukkan bahwa Kabupaten Kulon Progo masih sangat tergantung terhadap Pemerintah Pusat. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah di APBD, terdiri dari pendapatan hibah, dana hasil bagi pajak dengan provinsi, dana penyesuaian dan otonomi khusus, Serta bantuan keuangan dari provinsi maupun pemda lainnya. Adapun gambaran mengenai APBD Kabupaten Kulon Progo 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut: 76 Tabel 4.5. Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun terakhir Tabel 4.6. Ringkasan anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi per Penduduk Tahun 2007-2011

4.4. Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan danadana dan kebijaksanaan yang ditempuh untuk membelanjakan dana 77 tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan kata lain, kebijakan fiscal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara. Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran Negara dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiskal. Contoh kebijakan fiskal adalah apabila perekonomian nasional mengalami inflasi,pemerintah dapat mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan. Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran. Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah G, jumlah transfer pemerintah Tr, dan jumlah pajak Tx yang diterima pemerintah, sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional Y dan tingkat kesempatan kerja N. Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54PMK2012 tanggal 16 April 2012, indeks fiskal daerah diatur oleh menteri keuangan dengan maksud untuk perencanaan lokasi dan alokasi Dana Urusan Bersama DUB serta penentuan besaran penyediaan Dana daerah untuk Urusan Bersama DDUB, seperti pelaksanaan bantuan langsung masyarakat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan dan Perkotaan. Dalam perhitungan pemerintah menggunakan fiskal daerah data kemampuan daerah, data transfer ke daerah, dan data belanja pegawai negeri sipil serta non fiskal daerah seperti jumlah penduduk, persentasi jumlah penduduk miskin, indeks kemahalan konstruksi. Besaran Indeks fiskal dan kemskinan daerah terdiri dari Indeks Ruang Fiskal Daerah IRFD dan Indeks Persentasi Penduduk Miskin IPPMD. Adapun besarnya Indeks Ruang Fiskal Daerah kabupaten Kulon Progo adalah sebagai berikut: 78 Tabel 4.7. Data Indeks Ruang Fiskal Kabupaten Kulon Progo 5 Tahun Terakhir

4.5. PDRB dan Struktur Perekonomian