Perhitungan Frekuensi Curah Hujan Kala Ulang DAS Deli

Perubahan tata guna lahan yang terjadi secara langsung mempengaruhi debit puncak yang terjadi pada suatu DAS.

4.4 Perhitungan Frekuensi Curah Hujan Kala Ulang DAS Deli

Penentuan pola distribusi atau sebaran hujan dilakukan dengan menganalisa data curah hujan harian maksimum yang diperoleh dengan menggunakan analisis frekuensi. Untuk menentukan jenis sebaran yang akan digunakan dalam menetapkan periode ulangreturny analisa frekuensi maka dicari parameter statistik dari data curah hujan wilayah baik secara normal maupun secara logaritmatik. Langkah yang ditempuh adalah dengan menggunakan data-data mulai dari terkecil sampai terbesar. Dari hasil analisis diperoleh nilai untuk masing-masing parameter statisik. Untuk menganalisis probabilitas curah hujan biasanya dipakai beberapa macam distribusi yaitu: A Distribusi Normal, B Log Normal, CLog Pearson Type III, DGumbel. Tabel 4.10 Rangking Curah Hujan Regional Harian Maksimum DAS Deli No. Urut Tahun RHmax mm 1 2007 248,16 2 2005 182,552 3 2012 172,828 4 2010 162,184 5 2011 161,444 6 2008 160,62 7 2003 155,597 8 2006 134,709 9 2004 122,944 10 2009 110,153 Sumber: Hasil Perhitungan

4.4.1 Metode Distribusi Gumbel

Hasil perhitungan curah hujan rata – rata dengan metode distribusi Gumbel dapat dilihat pada Tabel 4.11 Tabel 4.11 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Gumbel No Curah hujan mm Xi i X X  2 i X X  1 248.162 87.042 7576.347 2 182.552 21.432 459.351 3 172.828 11.709 137.093 4 162.184 1.065 1.134 5 161.444 0.325 0.105 6 160.620 -0.499 0.249 7 155.597 -5.522 30.497 8 134.709 -26.410 697.487 9 122.944 -38.176 1457.372 10 110.153 -50.966 2597.524 Jumlah 1611.1193 12957.160 X 161.119 S 37.493 Sumber: Hasil Perhitungan Dari data-data diatas didapat: X = . = 161.119 mm Standar deviasi: = = . = 37.493 Dari tabel 2.4 dan tabel 2.6 untuk n = 10 n n Y 0, 4952 S 0,94   Untuk periode ulang T 2 tahun TR Y 0,3668  TR n n Y Y 0.3668 0.4952 K 0,137 S 0,94      = X + K . S = 161.119 + − 0.137 x 37.943 = 155.936 mm Di bawah ini merupakan tabel 4.10 yang berisikan data analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Gumbel. Nilai Y TR diperoleh dari tabel 2.4 Yn dari tabel 2.3, dan Sn diperoleh dari tabel 2.5 seperti yang tertera di bawah ini. Tabel 4.12 Analisa Curah Hujan Rencana dengan Distribusi Gumbel No Periode ulang T tahun Y TR Y n S n X S K Curah hujan X T 1 2 0,3668 0,4952 0,94 161.119 37.943 -0,137 155.936 2 5 1,5004 0,4952 0,94 161.119 37.943 1,069 201.694 3 10 2,2510 0,4952 0,94 161.119 37.943 1,868 231.992 4 25 2,9709 0,4952 0,94 161.119 37.943 2,877 270.271 5 50 3,9028 0,4952 0,94 161.119 37.943 3,625 298.667 6 100 4,6012 0,4952 0,94 161.119 37.943 4,368 326.858 Sumber: Hasil Perhitungan

4.4.2 Metode Distribusi Log Pearson Tipe III

Hasil perhitungan curah hujan rata – rata dengan metode distribusi Log Pearson Type III dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Analisa Curah Hujan dengan Distribusi Log Pearson III No Curah hujan mm Xi Log X i i LogX X  2 i LogX X  3 i LogX X  1 248.1615 2.39 0.198 0.039 0.0077 2 182.5518 2.26 0.064 0.004 0.0003 3 172.828 2.24 0.041 0.002 0.0001 4 162.1842 2.21 0.013 0.000 0.0000 5 161.4441 2.21 0.011 0.000 0.0000 6 160.6201 2.21 0.009 0.000 0.0000 7 155.5969 2.19 -0.005 0.000 0.0000 8 134.7093 2.13 -0.068 0.005 -0.0003 9 122.9438 2.09 -0.107 0.012 -0.0012 10 110.1534 2.04 -0.155 0.024 -0.0037 Jumlah 21.97 0.085 0.003 X 2.19707 S 0,097 G 0.418 Sumber: Hasil Perhitungan Dari data-data diatas didapat: X = . = 2.197 mm Standar deviasi: = = . = 0.097 Koefisien kemencengan: 0.418 0.097 x 8 x 9 0.003 x 10 G 3         3 n 1 i 3 i S 2 N 1 N X Log X Log N G          Selanjutnya pada analisa curah hujan rencana dengan distribusi Log Pearson III diperlukan nilai K yang diperoleh dari tabel 2.6seperti yang terdapat pada tabel 4.14 dibawah ini. Tabel 4.14 Hasil Perhitungan dengan Metode Log Pearson Tipe III No Periode ulang T tahun K Log X Log S Log X T Curah hujan XT mm 1 2 0,116 2.197 0.097 2.208 161.530 2 5 0,857 2.197 0.097 2.208 161.484 3 10 1.183 2.197 0.097 2.312 205.258 4 25 1.488 2.197 0.097 2.342 219.791 5 50 1.663 2.197 0.097 2.359 228.589 6 100 1.806 2.197 0.097 2.373 236.040 Sumber: Hasil Perhitungan Berikut hasil analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Log Person III: Log X T = T = 2 tahun Log X 2 = 2.197 + 0.116× 0,097 Log X 2 = 2.208 X 2 = 161.530 mm Log X T = T = 5 tahun Log X 2 = 2.197 + 0,857× 0,097 Log X 2 = 2.208 X 3 = 161.484 mm T LogX K S   T LogX K S   Log X T = T = 10 tahun Log X 3 = 2.197+ 1.183× 0,097 Log X 3 = 2.312 X 3 = 205.258 mm Log X T = T = 25 tahun Log X 4 = 2.197+ 1.488× 0,097 Log X 4 = 2.342 X 4 = 219.791mm Log X T = T = 50 tahun Log X 5 = 2.197+ 1.663× 0,097 Log X 5 = 2.359 X 5 = 228.589 mm Log X T = T = 100 tahun Log X 6 = 2.197+ 1.806× 0,097 Log X 6 = 2.373 X 6 = 236.040 mm T LogX K S   T LogX K S   T LogX K S   T LogX K S  

4.4.3 Metode Distribusi Normal

Hasil perhitungan curah hujan rata – rata dengan metode distribusi Normal dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15 Analisa Curah Hujan Metode Distribusi Normal Sumber: Hasil Perhitungan Dari data-data diatas didapat: mm 161.119 10 1611.19 X   Standar deviasi: 1 10 160 . 12957   943 . 37  No Curah hujan mm Xi 1 248.162 87.042 7576.347 2 182.552 21.432 459.351 3 172.828 11.709 137.093 4 162.184 1.065 1.134 5 161.444 0.325 0.105 6 160.620 -0.499 0.249 7 155.597 -5.522 30.497 8 134.709 -26.410 697.487 9 122.944 -38.176 1457.372 10 110.153 -50.966 2597.524 Jumlah 1611.19 12957.160 X 161.119 S 37.943 i X X  X i  X 2 1 n X X S 2 i    Selanjutnya pada analisa curah hujan rencana dengan distribusi normal diperlukan nilai KT variabel reduksi yang diperoleh dari tabel 2.1 untuk menentukan analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Normal seperti pada tabel 4.16 dibawah ini. Tabel 4.16 Analisa Curah Hujan Metode Distribusi Normal No Periode ulang T tahun K T X S Curah Hujan X T mm 1 2 0,00 161.119 37.943 161.119 2 5 0,84 161.119 37.943 192.992 3 10 1,28 161.119 37.943 209.687 4 25 1,71 161.119 37.943 223.346 5 50 2,05 161.119 37.943 238.903 6 100 2,33 161.119 37.943 249.527 Sumber: Hasil Perhitungan Berikut hasil analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Normal:  Untuk periode ulang T 2 tahun X T  X K T S = 161.119+ 0 x 37.943 =161.119mm  Untuk periode ulang T 5 tahun X T  X K T S = 161.119+ 0,84 x 37.943 = 192.992mm

4.4.4 Metode Distribusi Log Normal

Hasil perhitungan curah hujan rata – rata dengan metode distribusi Log Normal dapat dilihat pada Tabel 4.17. Tabel 4.17 AnalisaCurah Hujan dengan Metode Distribusi Log Normal No Curah hujan mm Xi Log X i 2 i Log X Log X  1 248.1615 2.395 7576.347 0.039 2 182.5518 2.261 459.351 0.004 3 172.828 2.238 137.093 0.002 4 162.1842 2.210 1.134 0.000 5 161.4441 2.208 0.105 0.000 6 160.6201 2.206 0.249 0.000 7 155.5969 2.192 30.497 0.000 8 134.7093 2.129 697.487 0.005 9 122.9438 2.090 1457.372 0.012 10 110.1534 2.042 2597.524 0.024 Jumlah 1611.19 21.971 12957.160 0.085 X 161.119 S 37.943 Sumber: Hasil Perhitungan Dari data-data diatas didapat : mm 161.119 10 1611.19 X   Standar deviasi : 1 10 160 . 12957   943 . 37  Tabel 4.18 Analisa Curah Hujan dengan Metode Distribusi Log Normal No Periode ulang T tahun K T Log X Log S Log X T Curah hujan XT mm 1 2 2.197 0.097 2.197 157.423 2 5 0,84 2.197 0.097 2.279 190.059 3 10 1,24 2.197 0.097 2.322 209.773 4 25 1,71 2.197 0.097 2.363 230.925 5 50 2,05 2.197 0.097 2.397 249.318 6 100 2,33 2.197 0.097 2.424 265.477 Sumber: Hasil Perhitungan X i  X 2 1 n X X S 2 i    Berikut adalah hasil analisa curah hujan rencana dengan Distribusi Log Normal: Log X T = T = 2 tahun Log X 2 = 2.197+ 0 × 0.097 Log X 2 = 2.197 X 2 = 157.423 mm Log X T = T = 5 tahun Log X 2 = 2.197+ 0,84 × 0.097 Log X 2 = 2.279 X 2 = 190.059 mm Log X T = T = 10 tahun Log X 2 = 2.197+ 1,24 × 0.097 Log X 2 = 2.322 X 2 = 209.773 mm Log X T = T = 25 tahun Log X 2 = 2.197+ 1,71 × 0.097 Log X 2 = 2.363 X 2 = 230.925 mm Log X T = T = 50 tahun Log X 2 = 2.197+ 2,05× 0.097 Log X 2 = 2.397 X 2 = 249.318 mm T LogX K S   T LogX K S   T LogX K S   T LogX K S   T LogX K S   50 100 150 200 250 300 350 400 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 norm al log normal log pearson gumbel Log X T = T = 100 tahun Log X 2 = 2.197+ 2,33× 0.097 Log X 2 = 2.424 X 2 = 265.477mm Hasil resume perhitungan frekuensi curah hujan kala ulang Das Deli dapat di lihat pada Tabel 4.19. Tabel 4.19 Resume Perhitungan Frekuensi Curah Hujan Kala Ulang DAS Deli PERIODE ULANG Tahun CURAH HUJAN NORMAL mm LOG NORMAL mm LOG PEARSON T III mm GUMBEL mm 100 249.527 265.477 236.040 326.858 50 238.903 249.318 228.589 298.667 25 223.346 230.925 219.791 270.271 15 214.240 218.415 210.008 241.679 10 209.687 209.773 205.258 231.992 5 192.992 190.059 161.484 201.694 2 161.119 157.423 161.530 155.936 Sumber: Hasil Perhitungan Grafik resume frekuensi curah hujan kala ulang DAS Deli dapat dilihat pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Grafik Resume Frekuensi Curah Hujan Kala Ulang DAS Deli Sumber: Hasil Perhitungan T LogX K S   Dari grafik dan perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk menghitung curah hujan kala ulang digunakan Metode Gumbel karena memiliki curah hujan yang maksimum. Agar data tersebut dapat digunakan maka, perlu di uji kecocokannya dengan menggunakan Metode Smirnov-Kolmogorof.

4.5 Analisa Hidrologi