25
2.4.4Kapasitas Terpasang.
Kapasitas Terpasang adalah besar kapasitas listrik yang diproduksi dalam satu periode operasi. Kapasitas Terpasang Adalah Daya terpasang unit sesuai dengan
yang tertera pada Plat Nama yangterkecil pada Turbin pada beban dasar atau Generator. Apabila pada Plat Nama tercantum daya yang bervariasi , diambil
dayanominal. Kapasitas terpasang harus lebih besar dibandingkan kebutuhan beban yang
ada, namun apabila kepasitas terpasang tersebut berlebihan, maka akan dapat menimbulkan beban biaya yang tinggi.Kapasitas terpasang menunjukkan daya
maksimum yang mampu dihasilkan pembangkit listrik.Data kapasitas terpasang juga dapat menunjukkan antisipasi jangka panjang pemerintah terhadap
peningkatan kebutuhan listrik.
2.4.5 Susut Energi
Susut energi adalah rugi rugi yang terjadi akibat tenaga listrik yang dijual tidak sama dengan tenaga listrik yang diproduksi oleh penyedia listrik.
Σ kWh hilang transmisi Σ kWh hilang distribusi Σ kWh produksi netto
Dimana : • kWh hilang di jaringan transmisi susut transmisi, adalah kWh produksi
netto, dikurangi kWh pemakaian sendiri gardu induk, dikurangi kWh yang dikirimkan ke satuan unit PLN lain dan luar PLN, dikurangi kWh yang
dikirimkan ke distribusi.
Universitas Sumatera Utara
26 • kWh hilang di jaringan distribusi susut distribusi, adalah kWh yang
dikirimkan ke distribusi, dikurangi kWh pemakaian sendiri gardu distribusi, dikurangi kWh terjual.
• kWh produksi netto, adalah jumlah kWh produksi sendiri dari pembangkit yang ada pada satuan PLN yang bersangkutan, ditambah kWh yang
diterima dari satuan PLN lain, ditambah kWh pembelian dari luar PLN dan sewa genset jika ada, dikurangi pemakaian sendiri sentral.
Pada umumnya rugi-rugi teknis pada tingkat pembagkit dan saluran transmisi pemantauannya tidak menjadi masalah karena adanya fasilitas
pengukuran yang dapat dipantau dengan baik. Hal yang sama juga terdapat pada gardu induk GI, sehingga rugi-rugi teknis dari GI tidak menjadi masalah besar
karena disinipun pengukuran dan pemantauan berjalan baik.
Lain halnya pada sisi distribusi, rugi-rugi teknis lebih kompleks dan sulit diketahui besarannya. Pada GI setiap penyulang yang keluar dari GI ini dilengkapi
dengan alat pengukur, begitu pula pada sisi primer trafo tenaganya. Selepas ini tidak terdapat lagi alat pengukuran kecuali pada meteran pelanggan. Oleh karena
itu, sangatlah sulit menentukan rugi energi secara tepat pada sistem distribusi. Dengan menetukan rugisusut energi pada saluran distribusi, cara yang
dilakukan oleh bebrapa perusahaan listrik adalah membandingkan energi yang disalurkan oleh gardu induk dan energi yang terjual dalam selang waktu tertentu,
misalnya setahun.
Universitas Sumatera Utara
27 Susut energi dapat disebabkan oleh dua faktor, yakni faktor teknis dan non
teknis. Faktor non teknis berasal dari kesalahan pelanggan, yang melakukan pencurian daya listrik atau dari kesalahan pemasangan oleh pihak penyedia daya
listrik. Sedangkan faktor teknis berasal dari peralatan listrik yakni, adanya sambungan yang longgar, gangguan pada jaringan tegangan menengah atau jarak
tegengan menegah yang terlalu jauh.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Infrastruktur yang andal itulah rahasia kebangkitan ekonomi sebuah daerah.Salah satu yang menjadi infrastruktur kuncinya ialah
tersedianya pasokan jaringan listrik yang stabil, kontiniu dan merata. Dengan tersedianya jaringan listrik yang baik akan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang menguntungkan semua pihak dan memajukan daerah tersebut.
Oleh karena itu, pada suatu sistem tenaga listrik tingkat kinerja adalah hal yang sangat penting dalam menentukan efektivitas pelayanan
sistem tenaga listrik.Kinerja ini dapat dilihat dari sejauh mana suplai tenaga listrik bisa mensuplai secara kontinu dalam satu tahun ke
konsumen. Permasalahan yang paling mendasar pada penyaluran daya listrik
adalah terletak pada mutu, kontinuitas dan ketersediaan pelayanan daya listrik pada pelanggan.Gangguan yang terjadi pada unit-unit pembangkitan
akan menyebabkan terganggunya penyediaan tenaga listrik dengan segala
akibatnya bagi perusahaan listrik maupun konsumen.
Poin penting dalam kinerja sistem tenaga listrik adalah ketersediaan tenaga listrik dari sistem ke konsumen.Kinerja merupakan
suatu indikator keandalan yang dinyatakan dalam suatu besaran matematis.
Universitas Sumatera Utara