Uji Multikolinieritas FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DALAM ORGANISASI

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai dalam Organisasi 21 - 34 Erni Sri Purnami dan Didik Purwadi 2 7 Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data dari variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengu- jian normalitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus uji Kolmogorov- Smirnov, sebagai berikut: D = maksimum [Sn 1 X-Sn 2 X] Sugiyono, 2008:156 Apabila probabilitas yang diperoleh melalui hasil perhitungan sama dengan atau lebih besar dari taraf signifikansi 5 berarti sebaran data variabel tersebut normal. Apabila probabilitas hasil per- hitungan lebih kecil dari taraf signifikansi 5 berarti sebaran data untuk variabel tersebut tidak normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji untuk mendeteksi adanya gejala heterokedastisitas dilakukan dengan dengan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan absolut residual dengan variabel independen. Model dinyatakan tidak terjadi heteroskedas- tisitas jika probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi 5 Ghozali, 2009: 125. Perhitungan uji ini menggunakan bantuan komputer program SPSS.

c. Uji Autokorelasi

Untuk menguji keberadaan autoko- relasi dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson. Angka-angka yang diperlukan dalam metode tersebut adalah DW-hitung d, nilai bawah DW- tabel d L , dan nilai atas DW-tabel d U Ghozali, 2009: 99.

d. Uji Linieritas

Pengujian linieritas dalam penelitian ini digunakan taraf signifikansi 5 dengan derajat kebebasan db untuk regresi harga f adalah 1 lawan N-2. Apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka hubungan antar variabel bebas dan terikat dikatakan tidak linier. Sebaliknya, jika nilai F hitung lebih kecil dari F tabel , maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linier. Adapun rumus yang digunakan untuk melakukan pengujian linieritas adalah sebagai berikut: F reg = res reg RK RK Keterangan: reg F : rerata garis nilai F untuk garis regresi reg RK : rerata kuadrat garis regresi res RK : rerata kuadrat garis residu Hadi, 2004: 13 Dalam penelitian ini peneliti meng- gunakan bantuan program SPSS versi 13,0 For Windows untuk perhitungan uji linieritas dengan melihat p-value pada Deviation from Linearity. Apabila p-value lebih dari 0,05 maka hubungan variabel bebas X dengan variabel terikat Y dinyatakan linier.

e. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan de- ngan tujuan untuk mengetahui terjadinya hubungan antar variabel bebas atau variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan cara mencari harga interkorelasi antar variabel bebas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 13,0 For Windows. Apabila diperoleh nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10 maka antar variabel bebas atau independen tidak terjadi hubungan yang sempurna multi- kolonieritas, dengan demikian analisis regresi dapat dilanjutkan. DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 12, No. 1, Juni 2011 2 8 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan analisis regresi. Analisis regresi diguna- kan untuk melakukan pengujian penga- ruh antara variabel dependen tergan- tung dengan satu atau beberapa variabel independen bebas. Analisis regresi menggunakan program SPSS for win- dows. Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis regresi adalah: 1. Menyusun persamaan garis regresi Persamaan garis regresi sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Dimana: Y = Kinerja Pegawai X 1 = Kepemimpinan X 2 = Budaya organisasi X 3 = Motivasi kerja a = Intersep konstanta b 1 , b 2 , b 3 = Koefisien variabel bebas e = error 2. Untuk menguji apakah korelasi parsial signifikan atau tidak digunakan rumus uji t sebagai berikut: t = Dimana : t = t hitung rp = Nilai koefisien pasrsial n = Jumlah sampel Dari t hitung yang diperoleh, dikon- sultasikan dengan t tabel dengan dk = n – 1 pada taraf signifikansi 5, apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka koe- fisien korelasi yang ditemukan itu adalah signifikan yaitu dapat digeneralisasikan ke seluruh populsi dimana sampel diambil. Sugiyono, 2008 : 250. 3. Mencari koefisien korelasi antar kriterium Y dengan X1, X2 dan X3 menggunakan rumus sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ ∑ + + = 2 3 3 2 2 1 1 3 , 2 , 1 Y X a X a X a R Y Y Y y Dimana: Ry1,2 = koefisien antara Y dengan X1 dan X2 a 1 = koefisien prediktor X1 a 2 = koefisien perediktor X2 Óx 1 y = jumlah produk antara X1 dan Y Óx 2 y = jumlah produk antara X2 dan Y Óy 2 = jumlah kuadrat krite - rium Y Sugiyono, 2008 : 256. 4. Menguji apakah korelasi signifikan atau tidak menggunakan rumus uji F seperti sebagi berikut : 2 2 1 1 R m m N R F reg − − − = Dimana: F reg = harga F garis regresi N = cacah kasus m = cacah prediktor R = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor Hasil dari F hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = n – k – 1. Jika Fh lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi ganda signifikan dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil. Sugiyono, 2008 : 267. 5. Koefisien determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui persentase variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai dalam Organisasi 21 - 34 Erni Sri Purnami dan Didik Purwadi 2 9 independen secara bersama- sama dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Jika koefisien determinasi R 2 = 1, artinya variabel- variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Jika koefisien determinasi R 2 = 0, artinya variabel independen tidak mampu menjelaskan variasi- variasi dependen. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN a. Analisis Data Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian pra syarat yang meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji linieritas dan uji multi- kolinieritas yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 13 for Windows. Hasil analisis keseluruhan prasyarat menunjukkan bahwa semua variabel telah memenuhi prasyarat. Hasil analisis regresi untuk variabel kepemimpinan diperoleh t hitung sebesar 6,196 dengan P = 0,000. Oleh karena P 0,05, maka hipotesis diterima. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Regional I BKN Propinsi DIY dapat diterima. Hasil analisis regresi untuk variabel budaya organisasi diperoleh t hitung sebesar 1,460 dengan P = 0,148. Oleh karena P 0,05, maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Regional I BKN Propinsi DIY ditolak. Hasil analisis regresi untuk variabel motivasi kerja diperoleh t hitung sebesar 3,021 dengan P = 0,003. Oleh karena P 0,05, maka hipotesis diterima. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Regional I BKN Propinsi DIY dapat diterima. Sumber: Data diolah, 2010 Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Variabel b T hitung Sig. a Constant 52,313 14,902 0.000 Kepemimpinan X 1 0,178 6,196 0,000 Budaya Organisasi X 2 0,47 1,460 0,148 Motivasi X 3 0,139 3,021 0,003 T tabel = 1,980 R 2 = 0,479 F hitung = 29,474 F tabel = 2,70 DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 12, No. 1, Juni 2011 3 0 Dari hasil analisis diperoleh besar- nya koefisien determinasi R 2 sebesar 0,479. Ini berarti bahwa 47,9 variasi kinerja pegawai Kantor Regional I BKN Propinsi DIY dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan, budaya orga- nisasi dan motivasi secara bersama- sama. Sedangkan 52,1 sisanya ditentu- kan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

b. Pembahasan