Faktor-faktor Waste Faktor-faktor Waste

1. Consumable material, merupakan material yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari struktur fisik bangunan, misalnya: semen, pasir, kerikil, batu bata, besi tulangan, baja, dan lain-lain. 2. Non-consumable material, merupakan material penunjang dalam proses konstruksi, dan bukan merupakan bagian fisik dari bangunan setelah bangunan tersebut selesai, misalnya: perancah, bekisting, dan dinding penahan sementara. Sisa material konstruksi telah menjadi subjek penelitian seluruh dunia dalam tahun-tahun terakhir ini.Penelitian-penelitian tersebut difokuskan pada kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sisa material Al-Moghany, 2006. Menurut Farmoso et al., 2002 Construction waste dapat digolongkan ke dalam dua kategori berdasarkan tipenya, yaitu : 1. Direct waste adalah sisa material yang timbul di proyek karena rusak,hilang dan tidak dapat digunakan lagi. 2. Indirect waste adalah sisa material yang terjadi di proyek karena volume pemakaian melebihi volume yang direncanakan, sehingga tidak terjadi sisa material seccara fisik di lapangan dan mempengaruhi biaya secara tersembunyi hidden cost.

2.5. Faktor-faktor Waste

Berikut faktor-faktor yang dapat menimbulkan waste atau sisa material pada proyek konstruksi menurut beberapa ahli : batu bata, besi tulangan n , , ba ba j ja, dan lain l -l ai ai n. n 2. Non-consumab ab le le material, merupakan material l p p enunjang dalam proses konstruk uksi, dan bukan me meru ru pa pa ka ka n n ba b gi g an fisik dari ba b ngunan setelah ba bangunan terse e bu bu t t selesai, misalnya: p p er eran anca cah, h bekisting, da d n dinding pena a ha ha n n se se m mentar ar a a. Si Sisa sa m mater r ia ial konstruksi telah m en jadi subjek pe ne liti an an seluruh uh d dun un ia d d al a am ta a hu hu n- t tahun n te rakhir ini.P en elitian-pe ne litian terse bu t difokusk an n pad da a ke ke rusaka a n n li ling ng k kung g an yang diakibatka n ol eh sis a ma terial Al -Moghany, 2006 . . Menuru u t Farmos o et al., 2002 Co ns tr ucti on waste da pat digolong ka kan ke dalam am dua ka a te gori berdasarkan t ip enya, yaitu : 1. D Di re ct was te ad d al al ah ah s s is is a a ma m terial yang g ti ti mb mb ul ul d d i i pr pr oy ek k arena ru ru sak,hila a ng ng dan tidak dapat digunakan la gi gi . . 2. 2. In In direct waste adalah sisa material yang terjadi di proyek kare re n na v v ol olum um e pema k ka i ia n me me le le bi bi hi hi volum m e e ya yang ng d dir irencana ka ka n, n, s s eh eh i in gg a ti ti d dak te e rj rjad ad i i sisa ma ma terial s s ec eccara fisik di i lapang g an an dan mempe e ng ng aruhi bi bi a aya secara tersembunyi hidden cost.

2.5. Faktor-faktor Waste

Berikut faktor-faktor yang dapat t menimbulkan waste atau sisa material pada 1. Menurut Faniran dan Caban, 2007, Waste di dalam konstruksi dapat bersumber dari: a. Kesalahan desain dan perinciannya b. Perubahan desain c. Kesalahan procurement misalnya pemesanan yang berlebihan atau kekurangan d. Penanganan material yang tidak tepat selama fabrikasi, pengepakan, pemuatan atau pengantaran e. Penyimpanan material yang tidak tepat f. Ketenagakerjaan yang buruk g. Cuaca yang tidak mendukung h. Kecelakaan di lokasi kerja i. Potongan atau serpihan yang tersisa dari pemotongan material j. Waste yang disebabkan oleh pencurian atau kerusakan k. Kurangnya pengendalian material di lokasi dan manajemen waste. 2. Menurut Alwi et al., 2002 faktor yang dapat menyebabkan waste adalah: a. Poor conditions of something equipment, materials, environment b. A lack of doing something methods, ineffective, misuse c. Poor conditions of human resources behaviors, skills, qualifications, experience 3. Ling dan Nguyen 2013 menjelaskan bahwa strategi manajemen limbah dapat dikategorikan menjadi lima kelompok, yaitu: a. Kesalahan desain d d an an perincianny nya a b. Perubaha ha n n desain c. Ke Kesalahan procurem m en n t m m is is al al ny n a a pemesanan yang ng berlebihan atau kekurang ga an d. Pe Pe na nan nganan n m m at er ia l yang t idak t ep at se se lama f fab abri ri ka ka si, peng gep e akan, pemu mu at an a tau pengantara n e. P Pe nyimpanan ma terial yan g tidak tepat f. Ke tenagakerjaan ya ng bur uk g g. Cuac a ya ng tidak m en duku ng h h. Kecelakaan di lo ka si k erja i. i. Po to ng g an n a a ta ta u u se se rp rp ih ih an yang tersis is a a da da ri ri p p em em ot on gan ma te e ri ri a al j. Waste yang disebabkan ol oleh h p pencurian atau kerusakan k. k Kurangnya pengendalian material di lokasi dan manajemen n wa wast ste e . 2. Me Me nurut Al Al wi wi et al., 2002 fa f ktor yan ang dapat meny eb eb ab ab kan wa a st st e e adalah: a. Poor conditions of so omething eq quipment, materials, environment b. A lack of doing someth thing met t h hods, ineffective, misuse c. Poor conditions of hum a an re esources behaviors, skills, qualifications, experience a. Pengadaan Pemilihan barang dan jasa harus memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, bukan hanya memperhatikan harganya saja. Pemilihan peralatan yang lebih tahan lama dapat berkontribusi dalam mengurangi limbah yang terjadi. b. Manajemen subkontraktor dan pekerja Memilih subkontraktor dan pekerja harus dengan tepat, jika perlu gunakan jasa subkontraktor dan tenaga kerja yang sudah memiliki catatan kerja yang baik. c. Pelatihan dan pengawasan Pelatihan pada bidang pekerjaan tertentu dan pengawasan pada manajemen limbah penting dilakukan karena banyaknya pekerja yang masih belum berpengalaman. d. Penanganan dan pengendalian material Limbah dari material konstruksi pada area proyek dapat diakibatkan karena rusak dan tercecer, terkontaminasi, kadaluarsa, kelebihan suplai, diluar spesifikasi, pencurian, dan perusakan. Penanganan dan pengendalian material yang baik akan meningkatkan kualitas material yang digunakan. e. Komunikasi dan dokumentasi Komunikasi yang kurang baik dan kurangnya data dapat berdampak pada manajemen limbah. Kebingungan sering terjadi akibat pembuatan spesifikasi yang tidak lengkap dan dokumentasi kontrak lingkungan, buka a n n h hanya memp mp er er hatikan harganya saja. Pemilihan peralata a n n yang lebih tahan lama dapa pat berkontribusi dalam m mengurangi limbah y yang ng ter er ja ja di di . b. b. Manajeme me n n su su b bkontraktor dan peke k rj rj a a Me Me mi mi lih su u bk bk on tr aktor da n pekerja ha ha ru ru s deng ng an an t t ep e at, jika ka perlu guna a k ka n jasa subkontrakt or dan tenaga kerja ya ya ng sud ud ah ah mem m il i iki ca tatan kerja ya ng baik. c. Pe latihan dan pe ng awasan Pelati ha n pa da bid an g pe kerj aa n tertentu d an penga w wasan pa a da da manajemen limb ah p en ting dilak uk an karena banyaknya p ekerja yang g ma sih be e lu lu m m be be rp rp en en ga g laman. d. Penanganan dan pengend nd al a ia ia n n material Limbah dari material konstruksi pada area proyek dapat t d d ia iaki ki ba batk tk an k ka re na r r us us ak ak dan t t er er ce ce ce ce r, r, t t e er k kontam m in in as as i, i, k k d ad l al ua rsa, k k el el eb ebihan supl pl ai ai, d diluar spesifika kasi, penc c u urian, dan perus us ak ak an. Pena na n nganan dan pengendalian materia al yang baik k akan meningkatkan kualitas material yang digunakan. e. Komunikasi dan dokum e entasi si Komunikasi yang kurang b baik dan kurangnya data dapat berdampak yang tidak memadai dapat menyebabkan delay atau kesalahan dalam memesan material, dan selebihnya terjadi pemborosan di lapangan. 4. Menurut Gavilan dan Bernold, 1994, Waste di dalam konstruksi dapat bersumber dari: a. Desain Perubahan desain dan kesalahan detail b. Pembelian kesalahan dalam pemesanan dan pengiriman c. Penanganan material penyimpanan dan penanganan di dalam maupun di luar area konstruksi d. Pengerjaan human error, kerusakan alat, faktor alam e. Proses konstruksi yang tidak dapat dihindari sisa pemotongan terhadap material.

2.4. Bentuk PengelolaanPenanganan Waste