BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membantu pekerjaan manusia dengan memanfaatkan tools, process dan resources dalam
pengolahannya. Penggunaan teknologi banyak dipakai pada hampir seluruh aspek kehidupan dan perannya digunakan untuk menjalin pertukaran data ataupun informasi
Simarmata, 2006. Pemakaian komputer dalam era informasi berkembang sangat pesat dan diimplemetasikan untuk menjawab berbagai kebutuhan manusia dalam
melakukan proses komputasi, pemrosesan serta analisis data, hiburan dan lainnya. Penggunaan internet pada saat ini mampu mengembangkan beberapa sektor
wisata di Indonesia menjadi lebih maksimal sehingga mampu mendatangkan turis baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk menarik pihak wisatawan, banyak sekali
materi yang bisa kita gunakan, salah satunya adalah dengan menggunakan media mulitimedia, baik berupa gambar ataupun video.
Gambar adalah media informasi yang sangat efektif karena terbukti handal dalam penyampaian informasi dengan penyajian yang lebih menarik bagi indera
manusia. Gambar atau citra adalah sebuah representasi yang mirip dari sebuah objek Jahne, 2005. Penggunaan citra banyak digunakan sebagai media periklanan untuk
wisatawan agar dapat berkunjung ke suatu daerah. Dengan menunjukan citra dari objek wisata yang akan ditawarkan, pihak
pengelola dapat membuat para calon wisatawan tertarik untuk mendatangi lokasi yang ditawarkan. Di Indonesia, ada banyak sekali tempat wisata yang belum dikenal oleh
masyarakat, dalam pengembangannya dibutuhkan sebuah alat bantu untuk memperkenalkan daerah tersebut kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2 Ada begitu banyak objek pariwisata yang dapat diperkenalkan kepada
wisatawan dalam suatu wilayah, hanya saja tidak semua wisatawan tahu nama daerah wisata yang dicari. Salah satu masalah yang terjadi adalah kurang populernya suatu
objek wisata yang ditawarkan. Dalam sebuah kasus tertentu, wisatawan yang pernah mengunjungi tempat tersebut hanya memiliki citra yang diambil di tempat tersebut
tanpa tahu informasi penting mengenai wilayah tersebut seperti nama tempat, lokasi, keistimewaan yang ditawarkan, kekurangan, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah alat bantu dalam melakukan pencarian tempat wisata tersebut hanya dengan menggunakan sebuah citra. Citra yang dibawa
pengguna dapat dicari dalam database, sehingga komputer dapat mengolah potongan citra tersebut dan menunjukan pada pengguna lokasi citra yang diberikan pengguna
beserta dengan informasi yang dibutuhkan pengguna. Namun, kesulitan dalam mencari citra yang diinginkan adalah banyaknya
piksel data yang diolah karena citra memiliki warna, ukuran dan informasi yang berbeda. Tidak seperti manusia yang memiliki kemampuan untuk mengetahui
persamaan dan perbedaan sebuah citra, komputer hanya dapat membedakan citra berdasarkan gradien, warna, ukuran piksel dan lain sebagainya. Selain itu, komputer
juga tidak dapat mengolah informasi secara otomatis tanpa melakukan pembelajaran terlebih dahulu.
Dalam tugas akhir ini, Penulis melakukan pendekatan menggunakan metode corner detection dalam mengenali citra, yaitu dengan menggunakan titik-titik sudut
yang jelas pada sebuah citra yang kemudian akan dibandingkan antara satu dengan yang lain. Setiap titik dalam masing-masing citra akan di simpan ke dalam database
dan dikelompokan berdasarkan modelnya sehingga dengan mudah dapat dilacak oleh komputer menggunakan backpropagation yang akan belajar mengolah citra yang
dimasukkan oleh pengguna. Metode corner detection banyak digunakan dalam computer vision atau
machine vision untuk dapat mengenali objek dengan menggunakan citra. Konsep ini digunakan dalam pengenalan citra Pishchulin, 2010, pendeteksian citra bila yang
mengalami perubahan derajat sudut Li et al. 2011 dan sering digabungkan dengan beberapa metode lain untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, seperti
menggabungkan pendeteksian menggunaan edge dan corner sekaligus Bhatia Chhabra, 2011, atau dengan menggunaan mutual information dan merupakan turunan
Universitas Sumatera Utara
3 dari fungsi frekuensi yang menciptakan noise pada suatu citra Guelzim et al. 2011.
Dalam beberapa kesempatan, corner detection juga digunakan untuk menjadi salah satu metode untuk melengkapi metode yang lainnya, seperti estimasi pengenalan mata
Kurniawan Suwardi, 2012. Backpropagation BP sendiri banyak digunakan untuk menangani masalah
pengenalan pola-pola kompleks, seperti pengenalan pola tulisan tangan Devireddy Rao, 2005, pengenalan bentuk wajah Anam et al. 2009, pengambilan keputusan
dalam bidang keuangan Lee To, 2010, prakiraan curah hujan Vamsidhar et al. 2010, pengategorisasikan teks Ramsundaram Victor, 2010, inisialisasi Ganatra
et al. 2011, kompresi citra Panda, 2012 dan masih banyak lainnya. Dalam tugas akhir ini, Penulis akan menggunakan metode Harris Corner
Detector dan Backpropagation untuk membantu pengguna dalam melakukan pencarian dan pengenalan objek citra. Harris Corner Detector HCD memiliki
kemampuan untuk mendeteksi sudut dalam suatu citra karena mampu menghasilan nilai yang konsisten walau dengan adanya rotasi, skala dan variasi pencahayaan
maupun noise pada gambar. Penggunaan Harris Corner Detector didasarkan pada fungsi autokorelasi sinyal lokal dimana fungsi autokorelasi lokal akan menghitung
perubahan lokal dan sinyal. Lalu hasil dari corner yang dihasilkan oleh sebuah citra akan diolah oleh backpropagation BP sehingga sistem dapat belajar dalam mengolah
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dengan menggunakan citra.
1.2 Rumusan Masalah