PERANAN SUPERVISI PENGAJARAN TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP NEGERI 6 MEDAN.

SAl \ iAN
~ ~ "
V"

~E

t~

t::-;
t :IA'(li
' \1 l>o ! ~·~ n~
'-~ 'rfi
~J:

-

..: .

·' ~

, ~ ~~~


- !..



••

:

~.

.

b ) }_ DIKA.N

~

~

·-


v

·-. •.! n
;;
.( "i...•

t

..

2010

.
9.£:.

(KTSP}

r·-Tl,.ED.AN
.


PERA.NAN SlJPERVISI J!ENGAJARAN TERHADAP
IMPLEJ\1ENTASJ KURII..'ULUM TINGKAT
SATUAN Pl':NDIDIKAN (KTSP)
DI SMP NEGERI 6 MEDAN
Disusun dan Diajukan oleh

AZRINA
!

NIM : 0811881300St
TeJah Dipertahankan JJi Depau Panit~
. Ujian Tesis
Pada tanggal dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu
Syarat U11/uk Memperoleh Gelar Magiste.- Pendidikan
Program Studi Administl'asi Pendidikan

Medan, Pebruari 2010
.tv.ienyetujui
Tim Pembimbing


C:: PembimlJ?4)

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd

Dr. M. lbtjab Lubis M.S

Ketua Program Stud:
Adminisuasi Pendidikan

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd

I,ROGRAI\1 PASCASARJANA
lJNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2010

PERSETl.l.JUAN KOMISI

UJJAI'J TESIS MAGISTE R PENDIDIKAN
-

· ~-·.:+"=

.;

• ...;;... _______ .;..:::;_. t

_ _ -'=
:;.1-

.;:

.;=o-w

;.~

~


-=~

=

~:.;=

TANDA T ANGAN
/"

NOM OR

l.

Pr of. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos. M .Pd

2.

Dr. M. Rajab Le1bis, MS.

P1 '•f. Dr. Sukirnfl, M .Pd


4.

/

.................................. .....

Dr. Suka r man P ur ba, M.Pd.

D r. Arif Rahman, M.Pd

Drs. Yasarotou o Wau, M .Pd

MAHASIS.WA

't

Na m a

: AZ RI N A


NJM

: (l81J 88130051

T anggal Ujian

:

~ 2

l'ebruari 2010

KATAPENGANTAR

'••

'

Puji dan syukur kita sampaikan kepada ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Kuasa

yang telah memberikan rahmat, kanmia, kesehatan dan kekuatan kepada kita sehingga

®pat merencanakan mk pul«
in

imple

en

~i

KTSP

di sekolah. Jika implementasi KTSP telah dilaksanakan sesuai peraturan
perundangan, maka hasiJnya akan tercapai seperti yang diharapkan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Kimball Wiles (1995) dalam Piet A. Sahertian
(200;25), yang mengatakan

mengemukakan


bahwa pengawas berfungsi membantu (assisting),

bahwa seorang

pengawas

dapat

berperan

sebagai

:

( 1)

mengkoordinasi.kan program belajar mengajar, tugas-tugas guru dalam kaitannya

bantuan pemecahan masalah yang dialami guru dalam pelaksanaan tugasnya, (3)


~fi.YIJSWn

sebagai pimpinan kelompok guru dalam mengembangkan kurikulum, dan
m~teri

~lj

(4)
seb\lg~i

ev~lJ«tQr

®1~

mcil~

h~

il

®n .PrQ~
2

belajar. Dengan demikian peran dan fungsi pengawas ditinjau dari praktik lapangan,
mempunyai hubungan langsung dengan persekolahan yang menjadi binaannya



SMP Ncicri 6 Me®n

ad«loo ~lo

saw dari

SMP Ymli
~

t mn~u

k

diminati di Kota Medan dan merupakan institusi pelaksana/penyelenggara pendidikan
di tingkat satuan pendidikan menengah pertama yang memiliki siswa relatif banyak.

l\Qnteks

D ~ lmn

~n4id

ikM.

pmman supervisi
pe

nga

j~

SMitlt

menenrnkmt

keberhasilan pencapaian tujuan yang diinginkan terutama mengimplementasikan
KTSP. Oleh sebab itu. dalam pencapaian tujuan pendidikan diperlukan perangkat
~

fKl

ukp_g

d.M $MMft pmsarnna..
mYl~i

sym

~r

daya moo.usia. s
~

®na. wrnwna

dalam rangka implementasi KTSP di SMP ini. Peranan seorang supervisor
pengajaran mencakup pembinaan, bimbingan dan araban bagaimana melaksanak.an

semua
~w.rn

y~_g

berka.itan 4en&M
~ndikmt

. S P ~rviw

~janm

merojlLiti

SDM yang baik sangat diperlukan termasuk pada semua aspek sesuai dengan fungsifungsi kepengawasan.
Tugas dan tanggung jawab pengawas dalam mensupervisi pengajaran. tidak
terlepas dari upaya peningkatan kualitas pendidikan yang salah satu faktomya adalah
implementasi KTSP di setiap sekolah dan setiap jenjang persekolahan. Ditinjau dari
manajemen pendidikan, paling tidak ada tiga komponen fungsi manajerial strategis
seperti perencanaan, pelaksanaan. supervisi/pengawasan dan telah dievaluasi pihak

terkait (Dahnel Kamars, 2004:24). Adanya fungsi manajerial pengawas dalam bidang
perencanaan mengakibatkan para guru mata pelajaran lebih serius merencanakan dan
menyusun KTSP bidang studinya dari sebelum di supervisi. Demikian juga dalam

3

pelaksanaan. menyebabkan guru-guru mata pelajaran berupaya menerapkan KTSP
secara cermat sesuai dengan aturan pelaksanaannya.
Berbicara tentang supervisi pengajaran yang berkaitan dengan persekolahan
adalah sangat kompleks. Kompleksitas tersebut, menyangkut berbagai faktor
kuantifikasi (jumlah) dan kualifikasi (kualitas) tenaga supervisor, fasilitas yang
dimiliki dan sarana pendukung lainnya. Posisi pengawas atau supervisor menurut
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 118/1996 dalam
Bab 1 Pasal 1 adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melakukan
pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan

dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendid.ikan pra sckolah dasar
dan sekolah dasar serta pendidikan mcnengah.

Pengawas mempunyai tugas

kepengawasan pada: 1) Taman Kanak-Kanak!Raudhatul Athfal, 2) Sekolah Dasar, 3)
Sekolah Menengah Pertama (SMP), 4) Madrasah Tsanawiyah (MTs), Rumpun Mata
Pelajaran, Pendidikan Luar Biasa (SLB) , Pendidikan Bimbingan dan Konseling
(BK).

lsi keputusan tersebut menunjukkan bahwa posisi legal seorang supervisor
dalam proses dan penyelenggaraan pendidikan jalur sekolah sangat strategis. Oleh

Kl>M iW..
~rng

y~p_g

d.iberi
w~nmli

d.mt
~DUYi

jawab
k~nga

WM.

harus mempunyai beberapa kriteria yang sesuai dengan peran dan fungsi sebagai
pengawas. Sejalan dengan itu Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Propinsi dan Pusat

lwu.s memiliki proamm wtuk mmgemt>M&kan kellWIJPYM suPei'ViSQr 4ftlam
melaksanakan kepengawasan, harus dimonitoring secara terus menerus terutama

4

dalam hal pelaksanaan tugas dan kegiatannya sebagai pengawas. Sebab sumber daya
supervisor dalam kepengawasan di lingkungan persekolahan merupakan bagian yang

ti®k WI"PisM..k.an
~lmn

symber
petlim~_ga.n

~y

man\!Sia.
a.

~ndika.

~ ~ ilrn

keseluruhan.


Supervisor mempunyai peranan dan fungsi yang kompleks terutama ditinjau

®.ri

~ i ~m

~

ndik

mt

,

S ~

l?m&awas amy
mn&

su~

dituntut
rviSQ,

m~_pu

memberikan pelayanan, bimbingan dan pemecahan masalah, serta permberdayaan
sumber-sumber yang ada baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Ber®.sarka.n "gmn4

fQW."

pcmd.Mul\1M Ymt-i

d.i SMP Negeri
dil~krut

~

Medan, terlihat bahwa mekanisme pelaksanaan supervisi pengajaran belum

dilaksanak.an secara sistematis, terutama masalah kepengawasan bidang studi. Hal ini

belum

d i ~l>®kmt

te ~ e4

ia.ny

pen&«WM

Yntuk
~m



bidoo_g studi yang ada..

sehingga ada beberapa pengawas bidang studi tertentu merangkap sebagai pengawas
bidang studi lain yang tidak relevan dengan bidangnya. Akibatnya seorang
supervisor mensupervisi dua atau tiga bidang studi yang berlainan, bahkan
berlawanan, misalnya pengawas IPS merangkap menjadi pengawas matematika.
Se

l~in

iW.. denga.n berkembtmiP.Ya image

bM.wa. pep_ga.WM
m~yrnk

merupakan jabatan buangan atau karena transisi mempersiapkan suasana psikologis



menjelang pensiun. Akibatnya fungsi pengawas dilecehkan scdemikian rupa sampai
ba~

...

Yatli ~ u lw.p

jayh. memb\Aat pep_gawu ~
ra.

psi.kQ\Qgis me
~

i

ti.®k ~