Analisis gramatikal terjemahan santri ponpes modern terhadap teks Arab Modern: studi kasus terjemahan santri pondok pesantren al-amanah al-gontory pergi baru, pondok aren, tangerang selatan banten

ANALISIS GRAMATIKAL TERJEMAHAN SANTRI PONPES MODERN
TERHADAP TEKS ARAB MODERN
(Studi Kasus Terjemahan Santri Pondok Pesantren Modern Al-Amanah
Al-Gontory Perigi Baru, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten)

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sastra (SS)

Ahmad Fairobi
103024027531

JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H / 2010 M

ABSTRAK
Ahmad Fairobi, Analisis Gramatikal Terjemahan Santri Ponpes Modern

terhadap Teks Arab Modern (Studi Kasus Terjemahan Santri Pondok
Pesantren Modern Al-Amanah Al-Gontory, Perigi Baru, Pondok Aren,
Tangerang Selatan, Banten), Jakarta: Jurusan Tarjamah, Fakultas Adab dan
Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010
Kegiatan penerjemahan merupakan aktifitas yang dilakukan banyak
kalangan, bukan hanya para penerjemah profesi, melainkan mencakup seluruh
siswa sekolah di Indonesia. Kegiatan penerjemahan – dalam hal ini bahasa Arab –
dilakukan terus-menerus oleh siswa sekolah terutama oleh santri di pondok
pesantren, baik itu pondok pesantren salafi maupun pondok pesantren modern.
Hal ini sangat menarik perhatian penulis, karena kegiatan penerjemahan yang
mereka lakukan, sepenuhnya dilakukan pada saat mereka mulai mempelajari
kedua bahasa tersebut. Padahal, tingkat kemahiran dalam dwi bahasa, bagi
seorang penerjemah adalah mutlak diperlukan dalam proses penerjemahan. Baik
itu mahir dalam sturktur kata, struktur gramatikal, pemaknaan kata, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini permasalahan akan difokuskan pada analisis
gramatikal dalam proses penerjemahan yang dilakukan oleh para santri.
Kemudian perumusan masalahnya terdiri dari bagaimana para santri tersebut
menerjemahkan teks bahasa Arab. Lalu ditelusuri tentang hasil terjemahan mereka
dilihat dari sisi struktur gramatikal kedua bahasa.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori tentang penerjemahan

dan teori tentang struktur gramatikal kedua bahasa. penelitian tentang “Analisis
Gramatikal Terjemahan Santri Ponpes Modern terhadap Teks Arab Modern (Studi
Kasus Terjemahan Santri Pondok Pesantren Modern Al-Amanah Al-Gontory,
Perigi Baru, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten)” ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Sedangkan dalam penganalisaan data, digunakan perangkat
analisis teks yang mendasarkan pada pendekatan interpretatif (subjektif) maka
penelitian ini termasuk ke dalam kategori paradigma konstruksionis. Peneliti
mencoba mengamati konstruksi teks BSu dan BSa hasil terjemahan para santri
dengan menggunakan perangkat analisis struktur gramatikal. Olah data yang
digunkan dalam penelitian ini dengan menggunakan dokumentasi, penelusuran
data dari buku-buku, dan wawancara dengan narasumber yang kompeten.
Dari hasil penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa proses
penerjemahan yang dilakukan oleh para santri tersebut secara keseluruhan baik.
Namun, penulis menemukan bahwa hasil terjemahan mereka masih kurang tepat,
terutama pada pengimplementasian struktur gramatikal bahasa Indonesia yang
baik dan benar. hal ini disebabkan oleh kurangnya materi kebahasa-Indonesiaan
dalam keseharian mereka.

KATA PENGANTAR


Alhamdulillahi Rabbil ‘Âlamîn. Segala puja dan puji senantisa terpanjatkan ke
hadirat Allah Swt. Dia-lah pengatur proses penulisan skripsi ini dan Dia-lah
penentu kesempurnaan dan penyelesaian skripsi ini. Salawat serta salam tak hentihenti penulis haturkan kepada pemandu makhluk semesta, baginda Rasulullah,
Muhammad Saw. putra Abdullah. Ajaran dan suri tauladan beliau menjadi bekal
penulis dalam melakukan penelitian ini serta dalam penulisannya.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Allah Swt.
Pencipta alam semesta. Berkat anugerah dan karunia-Nya, penulis mampu dan
bisa menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
kedua orangtua, bapak dan ibu yang telah merawat, mendidik, menjaga, dan
membiayai semua pendidikan yang penulis tempuh. Begitu juga atas segala kasih
sayang, perhatian, dan motivasi keduanya yang selalu memberi semangat
perjuangan. Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah banyak memberikan sumbangsih yang tak terhingga dalam penulisan
skripsi ini. Mereka adalah:
1. Dr. H. Abdul Wahid Hasyim, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.
2. Drs. Ikhwan Azizi, M.A, selaku Ketua Jurusan Tarjamah yang selalu siap
sedia dan selalu ada bagi kemajuan Jurusan Tarjamah.
3. H. Ahmad Syaekhuddin, M.Ag, selaku Sekretaris Jurusan Tarjamah yang
banyak membantu penulis dalam kelancaran proses sidang skripsi ini.
4. Drs. H. Ahmad Syatibi, M.A, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

menyetujui judul skripsi yang penulis ajukan ini.
5. Irfan Abubakar M.Ag, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan setia
membimbing dan menunggu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Segenap dosen Jurusan Tarjamah dan Fakultas Adab dan Humaniora yang
telah memberikan begitu banyak ilmu pengetahuan. Tak lupa seluruh
karyawan Fakultas Adab dan Humaniora yang telah memberikan bantuan
administrasi selama perkuliahan berlangsung.

7. Keluarga penulis, Abah, Umi, Abang-abang, serta adik penulis. Terimakasih
atas semua motivasi dan kasih sayang kalian yang tak terhingga.
8. Teman-teman di Jurusan Tarjamah Angkatan 2003 dan semua teman-teman
seperjuangan di kampus. Terima kasih atas semua bantuan dan sumbangsih
kalian yang tak terhitung.
Semoga semua kebaikan dan sumbangsih mereka mendapat penghargaan
yang mulia dari Allah Swt. dan semoga seluruh sumbangsih tersebut menjadi
pahala kebaikan bagi mereka. Penulis berharap skripsi ini bisa menjadi manfaat
bagi pribadi penulis dan semua pihak. Tiada daya dan upaya yang abadi bagi
makhluk. Lâ hawla wa lâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil ‘azîm.

Tangerang, 31 Agustus 2010


Ahmad Fairobi

DAFTAR ISI
ABSTRAK ………………………………………………………………..... i
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..... iv
DAFTAR ISTILAH …………………………………………………......... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI …………………………………………. vii

BAB I PENDUHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………......... 1
B. Tinjauan Pustaka ………………………………………………........ 10
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………………......... 10
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………........ 11
E. Metode Penelitian ………………………………………………....... 12
F. Sistematika Penulisan …………………………………………......... 12
BAB II KERANGKA TEORI
A. Teori Penerjemahan
1.


Definisi Penerjemahan …………………………………………. 15

2.

Model Penerjemahan …………………………………………... 16

3.

Cara Menerjemahkan …………………………………………... 17

4.

Perangkat Penerjemahan ……………………………………….. 17

5.

Kesetiaan dalam Penerjemahan ………………………………... 18

6.


Kesepadanan dalam Penerjemahan …………………………….. 20

B. Teori Gramatikal dan Penggunaannya dalam Penerjemahan
1.

Kategori Sintaksis ……………………………………………... 29

2.

Kategori Gramatikal ………………………………………….... 43

3.

Morfologi …………………………………………………….... 46

4.

Semantik ………………………………………………………. 49


C. Pesantren dan Tradisi Penerjemahan
1.

Pengertian Pesantren ………………………………………….. 52

2.

Sejarah Umum Pesantren ……………………………………... 54

3.

Tradisi Penerjemahan di Pesantren …………………………… 57

BAB III GAMBARAN UMUM PESANTREN AL-AMANAH
AL-GONTORY
A. Letak Pesantren Al-Amanah Al-Gontory …………………………. 59
B. Sejarah Singkat Pesantren Al-Amanah Al-Gontory ………………. 59
C. Santri ……………………………………………………………… 61
D. Kitab-kitab yang Diajarkan dan Sistem Pengajarannya …………... 64
E. Pengajaran Penerjemahan di Pesantren …………………………… 65

BAB IV ANALISIS TEKS
A. Analisis Susunan Kalimat Logis ..................................................... 67
B. Analisis Penerjemahan Prase ........................................................... 77
C. Analisis Perluasan Pola Kalimat ...................................................... 81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 84
B. Saran ……………………………………………………………… 84

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 86
LAMPIRAN ……………………………………………………………... 88

DAFTAR ISTILAH

Penulis menggunakan beberapa istilah dan singkatan dalam skripsi ini.
Penulisan istilah dan singkatan tersebut bertujuan untuk mempermudah para
pembaca. Istilah dan singkatan tersebut adalah sebagai berikut:
BSa

=


Bahasa sasaran

BSu

=

Bahasa sumber

Hlm

=

Halaman

HR.

=

Hadits riwayat


Num TT

=

Numeralia tak takrif

QS.

=

Al-Qur`an dan surah

TSa

=

Teks sasaran

TSu

=

Teks sumber

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Dalam skripsi ini, data bahasa Arab diberi transliterasi Arab-Latin berdasarkan
buku Pedoman Transliterasi Arab-Latin versi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Padanan Aksara
Berikut adalah daftar aksara Arab dan padanannya dalam aksara latin:
HURUF ARAB

HURUF LATIN

KETERANGAN
Tidak dilambangkan

b

be

t

te

ts

te dan es

j

je

h

h dengan garis di bawah

kh

k dan h

d

de

dz

de dan zet

r

er

z

zet

s

es

sy

es dan ye

s

es dengan garis di bawah

d

de dengan garis di bawah

t

te dengan garis di bawah

z

zet dengan garis di bawah



koma terbalik di atas hadap kanan

gh

ge dan ha

f

ef

q

ki

k

ka

l

el

m

em

n

en

w

we

h

ha
apstrof

y

ye

Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari
vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:
TANDA VOKAL ARAB

TANDA VOKAL
LATIN

KETERANGAN

___

a

Fathah

!!!

i

Kasrah

u

dammah

"
___

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai
berikut:
TANDA VOKAL ARAB

TANDA VOKAL
LATIN

KETERANGAN

___

ai

a dan i

___

au

a dan u

Vokal Panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang (madd), yang dalam bahasa Arab
dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:
TANDA VOKAL ARAB

TANDA VOKAL
LATIN

KETERANGAN

#

â

a dengan topi di atas

$"

î

i dengan topi di atas

%&'

û

u dengan topi di atas

Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan
huruf, yaitu

, dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiyyah

maupun huruf qamariyyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rikâl, al-dîwân bukan addîwân.
Syaddah (Tasydîd)
Syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda (-()), dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
dengan yang menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal
ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya, kata '* % '+,-. tidak
ditulis ad-darûrah melainkan al-darûrah, demikian seterusnya.
Ta Marbûtah
Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûtah terdapat pada kata
yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat
contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbûtah tersebut diikuti
oleh kata sifat (na’t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta marbûtah tersebut
diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/
(lihat contoh 3).
KATA ARAB

ALIH AKSARA

1.

/01+2

tarîqah

2.

/34567 )/84#9.

al-jâmi’ah al-islâmiyyah

3.

&‫&ﺝ‬. )*;<

wahdat al-wujûd

NO

Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
alih aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan dengan mengikuti ketentuan
yang berlaku dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, antara
lain untuk menuliskan permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan,
nama diri, dan lain-lain. Penting diperhatikan, jika nama diri didahului oleh kata
sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri
tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya. (Contoh: Abû Hâmid al-Ghazâlî
bukan Abû Hâmid Al-Ghazâlî dan al-Kindi bukan Al-Kindi).
Beberapa ketentuan lain dalam Ejaan Yang Disempurnakan sebetulnya
juga dapat diterapkan dalam alih aksara ini. Contoh, ketentuan mengenai huruf
catak miring (italic) atau cetak tebal (bold). Jika menurut EYD, judl buku itu
ditulis dengan cetak miring, begitu juga dalam alih aksaranya.
Berkaitan dengan penulisan nama, untuk nama-nama tokoh yang berasal
dari dunia Nusantara sendiri, disarankan tidak dialihaksarakan meskipun akar
katanya berasal dari bahasa Arab. Contoh, Abdussamad al-Palimbani, tidak ditulis
‘Abd al-Samad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri, tidak ditulis Nûr al-Dîn alRânîrî.
Cara Penulisan Kata
Setiap kata, baik kata kerja (fi’l), kata benda (ism), maupun huruf (harf)
ditulis secara terpisah. Berikut ini adalah beberapa contoh alih aksara atas

kalimat-kalimat dalam bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuanketentuan di atas:
KATA ARAB

' #=%6'>%. )?
'+%‫>ﺝ‬%. )@AB
'/,1"+%C8.% )'/D+E%.
F )#G."H)I."H)#.)% J)';K%LJ
M".#,C. )N"O4)#P#.%&4
F )'S'D'+QBR'1
'/,3"O%08%. )'+" #TU%.
'/,3"P%&V.% )' #1W
%&'T%EU%. )'M%3"A'‫ *')ﺕ‬% '+,-.

ALIH AKSARA
dzahaba al-ustâdzu
tsabata al-ajru
al-harakah al-‘asriyyah
asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh
Maulânâ Malik al-Sâlih
yu’atstsirukum Allâh
al-mazâhir al-‘aqliyyah
al-âyât al-kauniyyah
al-darûrat tubîhu al-mahzûrât

!" #
$
%

"

"

%

1
Amin, Haedari, Transformasi Pesantren: Pengembangan Aspek Pendidikan,
Keagamaan, dan Sosial, (Jakarta: LekDis & Media Nusantara, 2006), cet ke. 2, hlm. 3
2
Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren, (Tangerang: Media Nusantara,
2006), cet. Ke. 1, hlm. 20

%
&

%

"
'

(

(

%

'

% )

#*+

+#,,*

/

-.

%

0
%

(
+
#

%

%
'

% 1

3

%

Amin, Haedari, Transformasi Pesantren: Pengembangan Aspek Pendidikan,
Keagamaan, dan Sosial, (Jakarta: LekDis & Media Nusantara, 2006), cet ke. 2, hlm. 24
/2 3
"
% 4(
0"
"
5%
0
0++ 3
+#,,*+ +#6+
+

1

%

%

&
%

-

'
"

'
%

%

!

'
%

5

"

%

% 7
.

Nurcholisoh, “Studi Perbandingan Terjemahan Santri Salafi Terhadap Teks Kitab
Kuning dan Modern: Kasus Santri Pondok Pesantren al-Jazirah”, (Skripsi S1, Fakultas Adab dan
Humaniora, UIN syarif Hidayatullah, 2004), hlm. 3
6
Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren, (Tangerang: Media Nusantara,
2006), cet. Ke. 1, hlm. 50

'
'

%

%

'

"

%

(

8

'

%
%

2
0
%

1
% #

'
$
#

%

%

%

%

$
&

/

9%

9

9%
:

1

%

$
;

'

(

8

%

%
<

%
'

(

8

*

&
%
%

%

=

>
0 4'

%

%
:

7

Abdullah Syukri Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, Jakarta:
Rajagrafindo Persada, 2005, hlm. 14
8
Abdullah Syukrti Zarkasyi, Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren, hlm. 15

6

:

5

%

:

2

$
:

?

:

<

%

$

%
,

%
%

:

%

:
%

$

2

%

9
Milred L. Larson, Penerjemahan Berdasarkan Makna: Pedoman Untuk Pemadanan
Antar Bahasa, (Jakarta: Arca, 1991) cet. ke 2 hlm. 262
10
Nurahman Hanafi, Teori dan Seni Menerjemah, (Flores: Nusa Indah, 1986), cet. ke 1,
hlm. 54

%
$
4

5

) $

@

%

)'*5C. )"S".#8. )"Y3U‫)ﺝ‬ZO[)"\U8. ) )"S%O"8.#‫)^ )ﺏ‬Z"_‫\ )ﺏ‬,-`)a"bG. )"IGO".)';%UE.
)"S%V"E. )" &O8. )Y3‫ﺏ‬#_1)"I"‫ﺏ‬#E‫") ﺹ‬I".^)ZO[ )"S98%. )" +8. )";36)d;UE4)ZO[
&

"

';%UE.

'
#

(

#

"

;%UE.

)

*

*

) $
$
2

%

%

"IGO".
%

"IGO".

) $

"IGO".

$

^)Z"_‫\)ﺏ‬,-`)a"bG.
#

+
#

(
#

(

\,-`

)

\,-`

$

$

^) Z"_‫ﺏ‬
#

$

\,-`

,

" &O8. )Y3‫ﺏ‬#_1)"I"‫ﺏ‬#E‫ﺹ‬

(

S%V"E.
4

+

5 )
$
(
%

%
) $ %

11

Zamaksyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta:
LP3ES, 1985), cet. ke 4, hlm. 29

%
'

%
#

A

B

#%

e%3"U.#8%.

0

Q

"F

"

';%UE%.

%
A

: C

*

S

&Of

0

ZO[

F

S=g
"

S

12

YU6

ZO[

Wawancara dengan Bapak KH Sundusi Ma’mun, (Jakarta: 29 April 2009) sedangkan
Penerjemahan kata demi kata biasanya dilakukan dalam proses praktik pnerjemahan atau analisis
terjemahan, sebelum sampai pada hasil final. Penerjemahan harfiah juga demikian. Tujuannya
adalah agar seluruh komponen bentuk dan semantiknya dapat dikontrol secara cermat oleh
penerjemah (M. Syarif Hidayatullah, Diktat Teori dan Permasalahan Penerjemahan, hlm. 20)

(

$

:

%

:

:

%
:

&

=
1

:

2

:

%
%

(

13

hlm. 3

M. Syarif Hidayatullah, Diktat Teori dan Permasalahan Penerjemah, (Jakarta: 2007),

%

5

!

#
&
! *

"

#

!
&

#

&
&

&

$!

'

)

)

#!

%
' & &(

%)

+5

%
C

'

%

#,

/

%

(
%
%
5 "@(
"?D2 (

"?

" :
) 3

?D:

4

5 (

4
>

%

30

5

%

>
%

%
%

Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik (edisi ketiga), (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1993), hlm. 142
31
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik (edisi ketiga), hlm. 199

(

$

%

1

%
%

%

%
4

5%

$
%
%
&#

%

%

&&

K

% 4

5

%

&/

32

Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), cet ke 1, hlm. 1 dan 2
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001),
cet. Ke-5, hlm. 199 dan 92
34
Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1994), cet. ke 1, hlm. 2006
33

=

%
%
$

%
%

%

%

%

%
%

%

/

%

!

&

(

%
%
(

%

:

%

9

0

%
%

1
%
%

1
6 - $

+

9
H

%

%

<

1

1
0 41

%
%

%

%
$

%5
5

1

0 44

'

1
&-

1
%

%

%
3
0
9
E
3

<
08

9
E

0

E

9
E
1

0

9

35

Hasan Alwi, d.k.k., Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Edisi ketiga, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2000), cet. Ke-4, hlm. 87

E

1

0 2

=

@

9
E

0:

3

(

%
"

%

%

!
5

?=D

E

/%3"‫ﺏ‬+8.

)'/j'%O. )hei