Cara Penelitian TATA CARA PENELITIAN
memperluas permukaan perombakan oleh mikroorganisme sehingga dapat mempercepat proses dekomposisi jerami.
c. Mempersiapkan Azolla
Azolla yang sudah dikumpulkan selanjutnya ditimbang lalu dicampurkan dengan jerami sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
2. Pembuatan kompos jerami
a. Pencacahan jerami
Jerami dicacah
sebelum pengomposan
tujuan pencacahan
untuk memperluas permukaan sehingga dapat mempercepat dekomposisi, jerami
di cacah dengan ukuran yang kecilhalus. b.
Pengomposan Jerami ditumpuk ditambah azolla dengan masing
– masing dosis, aduk hingga rata lalu diamkan dan dilakukan pengamatan selama 6 minggu.
3. Persiapan dan pengaplikasian pada tanaman jagung manis
a. Persiapan medium tanaman jagung
Medium tanam yang diperlukan tanaman jagung sebanyak 36 polybag dengan ukuran 10kg yang di susun sesuai Rancangan Acak Lengkap
RAL. Medium tanam yang digunakan yaitu 9,6 kg tanah dengan campuran 0,4 kompos + pupuk anorganik. Setelah itu dilakukan pelabelan
pada masing- masing polybag. b.
Pemupukan dasar Pemberian pupuk dasar diberikan sebelum tanam atau saat pengolahan
tanah, pupuk dasar menggunakan pupuk N,P,K dengan Urea : 4,075
gramtanaman, SP-36 : 3,14 gramtanaman, KCl : 2,34 gramtanaman dan kompos jerami : 375 gramtanaman.
c. Penanaman Benih Jagung Manis
Benih jagung yang digunakan 2 benih jagung setiap satu polybag sehingga sekitar 72 benih jagung untuk semua perlakuan. Setelah jagung mulai
berkecambah dilakukan penjarangan atau dipilih benih yang tumbuh dengan baik, sehingga terdapat 1 tanamanpolybag.
d. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi : 1. Penyiangan
Penyiangan dan pendagiran dilakukan bersamaan dengan waktu pemupukan pertama dan kedua. Peyiangan dilakukan dengan cara
manual, dengan mencabut gulma yang ada disekitar tanaman jagung. 2. Pemupukan
Pemupukan pada tanaman jagung dilakukan pada umur 2 minggu setelah tanam lakukan pemupukan susulan dengan Urea : 4,075
gramtanaman, SP-36 : 3,14 gramtanaman, KCl : 2,34 gramtanaman sesuai dengan dosis perhektarnya.
3. Penyiraman Penyiraman dilakukan setiap hari sampai jagung tumbuh normal,
kemudian diulang sesuai kebutuhan.
4. Pengendalian organisme pengganggu tanaman Penyakit dan hama yang sering menyerang tanaman jagung manis yaitu
Penyakit bulai Downy mildew . Penyebab: cendawan Peronosclerospora maydis dan P. javanica serta P.
philippinensis, merajalela pada suhu udara 270 C ke atas serta keadaan udara lembab. Gejala: pada umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku,
pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih. Umur 3-5 minggu
mengalami gangguan pertumbuhan, daun beubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi. Pengendaliannya dengan
cara manual yaitu dengan mencabut tanaman terserang dan musnahkan agar tidak menular ke tanaman yang lain.
e. Panen Jagung manis dapat dipanen setelah berumur 70-75 hst atau buah sudah
dikatakan masak petik dengan ciri daun sudah mulai hijau tua,serabut ujung buah tampak coklat tua dan buah tampak merekah dari tangkainya. Pemanenan
dilakukan dengan cara mencabut seluruh tanaman sampai akar, dengan menyemprot akar dengan air supaya tidak ada akar tanaman yang terputus atau
tertingggal ditanah karena akar tanaman akan digunakan sebagai parameter pengamatan.