PENGARUH JARAK TANAM DAN DEFOLIASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) VARIETAS HONEY JEAN

PENGARUH JARAK TANAM DAN DEFOLIASI TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays
saccharata Sturt.) VARIETAS HONEY JEAN
Oleh: Imam Efendi ( 02710036 )
Agronomy
Dibuat: 2008-09-16 , dengan 3 file(s).

Keywords: Jarak tanam, defolias, jagung manis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaturan jarak tanam dan defoliasi
terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Percobaan ini di lakukan di Lahan Pertanian
Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan November 2007 sampai Februari 2008 di desa
Tegalgondo kecamatan Karang 550 m dpl, dengan pH tanah 5-6.ploso, Malang dengan
keteinggian Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompk (RAK) yang
disusun secara faktorial, yang terdiri dari dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor pertama ialah
jarak tanam terdiri dari dua level, yaitu: Jarak tanam 70 x 10 cm (J1), Jarak tanam 70 x 20 cm
(J2), sedangkan Faktor kedua ialah defoliasi yang terdiri dari tiga level, yaitu: tanpa defoliasi
(DO), defoliasi 2 daun (D1), defoliasi 4 daun (D2) defoliasi bunga jantan (D3). Pengamatan
dilakukan pada umur 21-51 hari setelah tanam dengan interval pengamatan 10 hari. parameter
yang di amati meliputi tinggi tanaman, luas daun, bobot kering total tanaman, laju pertumbuhan
tanaman, intensitas cahaya matahari, bobot segar tongkol berklobot, bobot segar tongkol tanpa
klobot, panjang tongkol dan diameter tongkol. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terjadi

interaksi antara perlakuan jarak tanam dan defoliasi terhadap peubah tinggi tanaman, luas daun,
bobot kering total tanaman, laju pertumbuhan tanaman, intensitas cahaya matahari, bobot segar
tongkol berklobot, bobot segar tongkol tanpa klobot dan panjang tongkol akan tetapi
menunjukan perbedaan yang nyata. Terjadi interaksi antara perlakuan jarak tanam dan defoliasi
bunga jantan pada peubah diameter tongkol. Perlakuan kombinasi jarak tanam 70 cm x 20 cm
dan defoliasi bunga jantan dapat menunjukan diameter tongkol yang lebih besar dibandingkan
dengan kombinasi perlakuan lainya sebesar 14,50 cm.
The objectives of this research is to know the effect of row spacing and defoliation to growth and
yield of the sweet corns. This experiment has been done at the farmland of Muhammadiyah
University of Malang started from November 2007 until February 2008 at Tegalgondo Village,
Karang Ploso Sub District in Malang on + 550 m dpl above sea level, using pH 5-6. The research
used Randomized Block Design (RBD) with two factors and three replications. The first factor is
row spacing and consist of two levels: 70 x 10 cm (J1) and 70 x 20 cm (J2), and the second
factor is defoliation and consist of three levels: without defoliation (D0), Defoliation of 2 leaves
(D1), Defoliation of 4 leaves (D2) and defoliation of staminate (D3). The observation was done
on 21-51 days after planting at interval of 10 days. The observed parameters comprised of the
plant height, width of the leaf, dry weight of the total plants, growth rate, light intensity, and
fresh weight of the covered cob, fresh weight of uncovered cob, length of the cob as well as its
diameter. The result of the experiment showed no interaction between row spacing and
defoliation to variable of the plant height, width of leaf, dry weight of total plants, growth rate,

light intensity, fresh weight of the covered cob, and fresh weight of uncovered cob, as well as

length of the cob, but they show significant difference. There is an interaction between row
spacing and defoliation of staminate at the variable of cob diameter. The highest diameter of the
cob from the combination of row spacing 70 x 20 cm and defoliation of the staminate as 14,50
cm.