Kebutuhan Mencari Variasi Landasan Teori
                                                                                Perpindahan  merek  dapat  muncul  karena  adanya  kebutuhan mencari variasi. Menurut Hoyer dan Ridway 1984, keputusan konsumen
untuk  berpindah  merek  tidak  hanya  dipengaruhi  oleh  kebutuhan  mencari variasi,  namun  juga  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  seperti  strategi
keputusan, faktor situasional dan normatif. Mowen  dan  Minor  2002  mengemukakan  bahwa  mencari
keragaman  Variety  Seeking  mengacu  pada  kecenderungan  konsumen untuk  mencari  secara  spontan  membeli  merek  produk  baru  meskipun
mereka terus mengungkapkan kepuasan mereka dengan merek yang lama. Salah satu penjelasan tentang mencari keragaman adalah bahwa konsumen
mencoba untuk mengurangi kejenuhan dengan membeli merek baru. Pembelian  berdasarkan  mencari  keragaman  diklasifikasikan
sebagai  bersifat  pengalaman,  karena  pembelian  tersebut  dilakukan  untuk mempengaruhi  perasaan  yaitu,  apabila  konsumen  merasa  jenuh,  mereka
akan merasa di bawah optimal. Dengan membeli merek yang baru, mereka mencoba untuk membuat diri mereka menjadi lebih baik.
Menurut  Peter  dan  Olson  2003  dalam  Gusmadara  2013
kebutuhan  mencari  variasi  Variety  Seeking  adalah  sebuah  komitmen
kognitif untuk membeli merek  yang berbeda karena berbagai alasan  yang berbeda, keinginan baru atau timbulnya rasa bosan pada sesuatu yang telah
lama  dikonsumsi.  Kebutuhan  mencari  variasi  pada  suatu  kategori  produk oleh  konsumen  merupakan  suatu  sikap  konsumen  yang  ingin  mencoba
merek  lain  dan  memuaskan  rasa  penasarannya  terhadap  merek  lain  serta diasosiasikan sebagai keinginan untuk berganti kebiasaan Van 1996.
Menurut  Schiffman  dan  Kanuk  2007  terdapat  beberapa  tipe konsumen yang mencari variasi adalah sebagai berikut:
a. Perilaku  pembelian  yang  bersifat  penyelidikan  Exploratory
Purchase  Behavior,  merupakan  keputusan  perpindahan  merek untuk  mendapatkan  pengalaman  baru  dan  kemungkinan  alternatif
yang lebih baik. b.
Penyelidikan  pengalaman  orang  lain  Vicarious  Exploration, konsumen mencari informasi tentang suatu produk yang baru atau
alternatif yang berbeda, kemudian mencoba menggunakannya. c.
Keinovatifan  pemakaian  Use  Innovativeness,  konsumen  telah menggunakan  dan  mengadopsi  suatu  produk  dengan  mencari
produk yang lebih baru dengan teknologi  yang lebih tinggi seperti produk-produk  alat  elektronik  yang  modelfungsinya  telah
berubah. Menurut Van , et al dalam Ishadi 2012, perpindahan merek yang
dilakukan  konsumen  disebabkan  oleh  pencarian  variasi.  Konsumen  yang dihadapkan  dengan  berbagai  variasi  produk  dengan  berbagai  jenis  merek
yang  ditawarkan  dapat  mempengaruhi  konsumen  untuk  mencoba-coba berbagai  macam  produk  dan  merek  sehingga  konsumen  tidak  akan
sepenuhnya setia pada satu merek saja.
Kebutuhan  mencari  variasi  lebih  dari  sekedar  rasa  penasaran maupun  kesenangan  akan  hal  baru.  Dalam  beberapa  kasus,  apa  yang
diinginkan  konsumen  bukanlah  pengalaman  baru  yang  belum  dikenal tetapi  keinginan  itu  berubah  mengikuti  perkembangan  zaman.  Keinginan
ini muncul merepresentasikan prinsip perilaku yang mendasar. Berdekade- dekade  yang  lalu  beberapa  peneliti  mencoba  mendeskripsikan  fenomena
perilaku  mencari  variasi,  namun  tidak  ada  kesepakatan  secara  umum mengenai  sebab  dan  definisi  yang  tepat  variety  seeking  Ratner  dan  Kahn
dalam  Lestari  2012.  Maka  dapat  disimpulkan  bahwa  variety  seeking behavior  tidak  hanya  disebabkan  oleh  satu  sebab  saja.  Salah  satu
penelitian  yang  memberikan  tinjauan  yang  baik  dalam  literatur  akademis adalah kerangka pemikiran McAlister dan Pessemier 1982 dalam Lestari
2012. Karena kerangka pemikiran ini merupakan yang terlengkap hingga sekarang,  maka  akan  digunakan  sebagai  petunjuk  untuk  menggambarkan
variety seeking behavior.
Gambar 2.3 Kebutuhan Mencari Variasi Sumber: McAlister dan Pessemier 1982 dalam Lestari 2012
Literatur akademis yang ada menyangkal variety seeking behavior melalui  dua  jalan  yang  berbeda.  Salah  satu  aliran  berpendapat  bahwa
variety  seeking  behavior  merupakan  fenomena  yang  tidak  dapat dijelaskan,  sementara  yang  lain  berpendapat  bahwa  variety  seeking
behavior dapat dijelaskan.
                