Kabel UTP Kabel Straight

mengimplementasikan sisi turunlevel rendah trigger dari interupsi eksternal. TCON. 1 atau IE0 : Exsternal Interrupt 0 edge flag. TCON. 0 atau IT0 : Interrupt 0 type control bit.

2.7 Interupsi

Interupsi adalah suatu kejadian atau peristiwa yang menyebabkan mikrokontroler berhenti sejenak untuk melayani instruksi tersebut. Pada sisitem mikrokontroler yang sedang menjalankan programnya, saat terjadi interupsi, program akan berhenti sesaat, melayani interupsi tersebut dengan menjalankan program yang berada pada alamat yang ditunjuk oleh vector dari interupsi yang terjadi sehingga selesai dan kembali meneruskan program yang terhenti oleh inerpsi tadi.

2.8 Kabel UTP Kabel LAN

2.8.1 Kabel UTP

Kabel UTP Unshielded Twisted Pair atau dikenal juga dengan kabel jenis 10BaseT100BaseTx. Kabel ini dikoneksikan dengan menggunakan konektor RJ-45 register jack-45 dan dipasangkan pada LAN card yang ada di computer. Ada jenis lain yang termasuk pada kabel jenis 10BaseT yaitu STP Shielded Twisted Pair biasanya digunakan dalam daerah yang memiliki interferensi elektromagnetik kuat Universitas Sumatera Utara karena kabel jenis ini memiliki pelindung umumnya berwarna abu-abu sehingga dapat menahan adanya interferensi. Karena hal tersebut, maka harga kabel STP menjadi lebih mahal disbanding dengan harga kabel UTP. Berikut ini adalah pasangan kabel yang terdapat di dalam kabel UTP: Table 2.5 Pasangan kabel UTP Pasangan pertama Putihbiru Biru Pasangan kedua Putihorange Orange Pasangan ketiga Putihhijau Hijau Pasangan keempat Putihcokelat Coklat Utomo, E.P, 2006 Berdasarkan EIATIA-568B RJ-45 wiring schema standar pengkabelan internasional, ada dua konfigurasi yang digunakan dalam jaringan yang menggunakan kabel UTP dan RJ-45 yaitu sebagai barikut: a. EIATIA-568A, urutannya : putih-hijau, hijau, putih-orange, biru, putih biru, orange, putih-coklat,coklat. b. EIATIA-568B, urutannya : putih-orange, orange, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-cokelat, coklat.

3.8.2 Kabel Straight

Banyaknya computer yang ada pada suatu jaringan, membutuhkan alat Hub untuk mengatur distribusi data di dalamnya. Hubungan kabel straight digunakan untuk menghubungkan kabel dari klien ke hub atau router. Susunan pin-pin dalam hubungan straight adalah: seperti aturan EIATIA RJ-45 568B putih-orange, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat. Universitas Sumatera Utara Ringkasnya seperti table berikut: Table 2.6 Susunan Kabel Straight Konektor satu Konektor dua Pin 1 Orange-putih Orange-putih Pin 2 Orange Orange Pin 3 Putih-hijau Putih-hijau Pin 4 Biru Biru Pin 5 Putih-biru Putih-biru Pin 6 Hijau Hijau Pin 7 Putih-coklat Putih-coklat Pin 8 Cokelat Cokelat Utomo, E.P, 2006 Pada prosesnya pin 4, 5, 7 dan 8 tidak digunakan. Proses transmisi data pada kabel twisted pair kategori 3 atau 5 adalah sebagai berikut: Table 2.7 Transmisi Data Kabel Straight Pin Konektor 1 Konektor 2 1 Transmit + Receive + 2 Transmit - Receive - 3 Receive + Transmit + 6 Receive - Transmit - Utomo, E.P, 2006 2.8.3 Kabel Crossover Jika kita ingin menghubungkan dua PC, maka kita tidak perlu menggunakan Hub karena hal ini tidak efisien menambah anggaran biaya dalam pembangunan jaringan. Dengan memakai kabel UTP saja, kita bisa menghubungkan dua computer tersebut. Hal itu yang disebut dengan hubungan crossover. Kita juga bisa memakai hubungan crossover untuk menyambungkan hub dengan hub. Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam membuat sambungan kabel crossover. Seperti table 2.8 berikut : Universitas Sumatera Utara Table 2.8 Susunan Kabel Crossover Konektor satu Konektor dua Pin 1 Orange-putih Putih-hijau Pin 2 Orange Hijau Pin 3 Pituh-hijau Putih-orange Pin 4 Biru Biru Pin 5 Putih-biru Putih-biru Pin 6 Hijau Orange Pin 7 Putih-cokelat Putih-cokelat Pin 8 Cokelat Cokelat Utomo, E.P, 2006 Proses transmisi data yang terjadi pada crossover cable adalah seperti table berikut ini: Table 2.9 Transmisi Data Kabel Crossover Konektor 1 Konektor 2 Pin 1 : Receive + Pin 3 : Transmit + Pin 2 : Receive - Pin 6 : Transmit - Pin 3 : Transmit + Pin 1 : Receive + Pin 6 : Transmit - Pin 2 : Receive - Utomo, E.P, 2006 Karakter LCD 16 x 2 Modul LCD Character dapat dengan mudah dihubungkan dengan mikrokontroller seperti AT89S51. LCD yang digunakan mempunyai lebar display 2 baris 16 kolom atau biasa disebut sebagai LCD Character 2x16, dengan 16 pin konektor. Gambar 2.3 adalah bentuk gambar asli dari LCD karakter 16x2 dan rangakaian interface ke LCD Karakter 16x2, gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3. Modul LCD Karakter 2x16 Gambar 2.4. Rangkaian interface ke LCD Karakter 2x16 Dari gambar 2,4, fungsi dari pin, table 2.10. Tabel 2.10 Pin dan Fungsi PIN Name Function 1 VSS Ground voltage 2 VCC +5V 3 VEE Contrast voltage 4 RS Register Select 0 = Instruction Register 1 = Data Register 5 RW Read Write, to choose write or read mode 0 = write mode 1 = read mode 6 E Enable Universitas Sumatera Utara 0 = start to lacht data to LCD character 1= disable 7 DB0 LSB 8 DB1 - 9 DB2 - 10 DB3 - 11 DB4 - 12 DB5 - 13 DB6 - 14 DB7 MSB 15 BPL Back Plane Light 16 GND Ground voltage httpwww.Tutorial Microcontroller MCS-51 ATMEL ISP.htm, 08072008 Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW: Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Ketika dua jalur yang lain telah siap, set EN dengan logika “1” dan tunggu untuk sejumlah waktu tertentu dan berikutnya set EN ke logika low “0” lagi. Jalur RS adalah jalur Register Select. Ketika RS berlogika low “0”, data akan dianggap sebagi sebua perintah atau instruksi khusus seperti clear screen, posisi kursor dll . Ketika RS berlogika high “1”, data yang dikirim adalah data text yang akan ditampilkan pada display LCD. Sebagai contoh, untuk menampilkan huruf “T” pada layar LCD maka RS harus diset logika high “1”. Jalur RW adalah jalur kontrol Read Write. Ketika RW berlogika low 0, maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika Universitas Sumatera Utara high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low ”0”. Pada akhirnya, bus data terdiri dari 4 atau 8 jalur bergantung pada mode operasi yang dipilih oleh user . Pada kasus bus data 8 bit, jalur diacukan sebagai DB0 sd DB7. Beberapa perintah dasar yang harus dipahami adalah inisialisasi LCD Character. Function Set Mengatur interface lebar data, jumlah dari baris dan ukuran font karakter RS RW DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0 1 DL N F X X CATATAN: X : Don’t care DL: Mengatur lebar data DL=1, Lebar data interface 8 bit DB7 sd DB0 DL=0, Lebar data interface 4 bit DB7 sd DB4 Ketika menggunakan lebar data 4 bit, data harus dikirimkan dua kali

N: Pengaktivan baris N=0, 1 baris

N=1, 2 baris F: Penentuan ukuran font karakter F=0, 5x7 F=1, 5x8 Entry Mode Set Mengatur increment decrement dan mode geser RS RW DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0 1 ID S Catatan: ID: Increment decrement dari alamat DDRAM dengan 1 ketika kode karakter dituliskan ke DDRAM. Universitas Sumatera Utara ID = “0”, decrement ID= “1”, increment

S: Geser keseluruhan display kekanan dan kekiri S=1, geser kekiri atau kekanan bergantung pada ID

S=0, display tidak bergeser Display On Off Cursor Mengatur status display ON atau OFF, cursor ON OFF dan fungsi Cursor Blink RS RW DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0 1 D C B D : Mengatur display D = 1, Display is ON D = 0, Display is OFF Pada kasus ini data display masih tetap berada di DDRAM, dan dapat ditampilkan kembali secara langsung dengan mengatur D=1. C : Menampilkan kursor C = 1, kursor ditampilkan C = 0, kursor tidak ditampilkan B : Karakter ditunjukkan dengan kursor yang berkedip B=1, kursor blink Clear Display Perintah ini hapus layar RS RW DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0 1 Geser Kursor dan Display Geser posisi kursor atau display ke kanan atau kekiri tanpa menulis atau baca data display. Fungsi ini digunakan untuk koreksi atau pencarian display RS RW DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0 Universitas Sumatera Utara 1 SC RL X X Catatan : x = Dont care SC RL Note Shift cursor position to the left 1 Shift cursor position to the right 1 Shift the entire display to the left 1 1 Shift the entire display to the right POSISI KURSOR Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display. Semua teks yang kita tuliskan ke modul LCD adalah disimpan didalam memory ini, dan modul LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke modul LCD tersebut, gambar 2.5. Gambar 2.5 Modul LCD httpwww.Tutorial Microcontroller MCS-51 ATMEL ISP.htm, 08072008 Dari gambar 2.5 terlihat peta memori dimana, daerah yang berwarna biru 00 sd 0F dan 40 sd 4F adalah display yang tampak. Sebagaimana yang anda lihat, jumlahnya sebanyak 16 karakter per baris dengan dua baris. Angka pada setiap kotak adalah alamat memori yang bersesuaian dengan posisi dari layar. Demikianlah karakter pertama di sudut kiri atas adalah menempati alamat 00h. Posisi karakter berikutnya adalah alamat 01h dan seterusnya. Akan tetapi, karakter pertama dari baris 2 sebagaimana yang ditunjukkan pada peta memori adalah pada alamat 40h. Dimikianlah kita perlu untuk mengirim sebuah Universitas Sumatera Utara perintah ke LCD untuk mengatur letak posisi kursor pada baris dan kolom tertentu. Instruksi Set Posisi Kursor adalah 80h. Untuk ini kita perlu menambahkan alamat lokasi dimana kita berharap untuk menempatkan kursor.Sebagai contoh, kita ingin menampilkan kata ”World” pada baris ke dua pada posisi kolom ke sepuluh. Sesuai peta memori, posisi karakter pada kolom 11 dari baris ke dua, mempunyai alamat 4Ah, sehingga sebelum kita tulis kata ”World” pada LCD, kita harus mengirim instruksi set posisi kursor, dan perintah untuk instruksi ini adalah 80h ditambah dengan alamat 80h+4Ah =0Cah. Sehingga dengan mengirim perintah Cah ke LCD, akan menempatkan kursor pada baris kedua dan kolom ke 11 dari DDRAM. Set Alamat Memori DDRAM RS RW DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0 1 A A A A A A A Catatan: A:Alamat RAM yang akan dipilih Sehingga alamat RAM LCD adalah 000 0000 SD 111 1111 b atau 00 sd 7Fh httpwww.Tutorial Microcontroller MCS-51 ATMEL ISP.htm, 08072008 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 PEMBUATAN SISTEM RANGKAIAN

3.1 UMUM

Pembuatan sistem alat uji Kabel LAN berbasiskan mikrokontroler AT89S51 dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan perangkat keras hardware dan perancangan perangkat lunak software. Pada perancangan hardware akan dibahas tentang perancangan blok diagram, skematik dan pembuatan PCB. Sementara pada perancangan software akan dibahas tentang perancangan flowchart, bahasa assembly untuk setiap bagian dari sistem dan perancangan program secara keseluruhan.

3.2 Blok Diagram

Pada tahap awal penulis membuat blok diagram yang berguna untuk melangkah ke tahap berikutnya. Blok diagram merupakan cara yang paling sederhana untuk menjelaskan suatu sistem atau analisa dan menjelaskan cara kerja rangkaian secara umum. Blok diagram mempunyai hubungan yang sangat erat sekali dalam proses perancangan. Blok diagram merupakan penyederhanaan dari diagram skematik, dimana diagram blok ini menyatakan hubungan dari satu atau lebih unit komponen yang memiliki kesatuan kerja sendiri dari diagram ini tidak mempunyai bentuk dan ukuran yang tersendiri tetapi disesuaikan dengan kebutuhan sistem yang dirancang. Universitas Sumatera Utara