Flash PEROM Interupsi DASAR TEORI

2.5 Flash PEROM

Mikrokontroler AT89S51 mempunyai 4 Kbyte flash Perom Programable and Erasable Read Only, yaitu ROM yang dapat ditulis ulang atau dihapus menggunakan perangkat programmer. Flash PEROM dalam AT89S51 menggunakan Atmel’s High density Non Volatile Technology yang mempunyai kemampuan untuk ditulis ulang hingga 1000 kali dan berisikan perintah standart MCS-51. Program yang ada pada Flash PEROM akan dijalankan jika pada saat system direset, pin EAVP berlogika satu sehingga mikrokontroler aktif berdasarkan program yang ada pada Flash PEROM-nya. Namun,jika pin EAVp berlogika nol, mikrokontroler aktif berdasarkan program yang ada pada memori eksternal. Pada kondisi tertentu dapat juga terjadi untuk memanggil program yang terletak pada memori internal walaupun saat pertama kali direset, mikrokintroler memanggil program yang ada dieksternal memory ataupun sebaliknya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan instruksi Long Call LCAALaddress atau Long Jump LJMPaddress. Untuk keamanan program yang ada dalam Flash PEROM, AT89S51 mempinyai fasilitas Lock Bit Protection yang terdiri atas : a. Lock Bit 1, instruksi MOV C yang dieksekusi dari memori eksternal untuk membaca isi Flash PEROM tidak dapat dilakukan. b. Lock Bit 2, sama dengan Lock Bit 1, tetapi isi dari Flash PEROM tidak dapat di- verivy oleh 89S51 Programmer. c. Lock Bit 3, sama dengan Lock Bit 2, tetapi akses ke memori eksternal tidak dapat dilakukan. Universitas Sumatera Utara

2.6 TimerCounter

Mikrokontroler AT89S51 mempunyai dua buah Timer, yaitu timer 0 dan Timer 1 yang keduanya dapat berfungsi sebagai counter ataupun sebagai timer. Perbedaannya terletak pada sumber clock dan aplikasinya. Jika timer mempunyai sumber clock dengan frekuensi tertentu yang suda pasti sedangkan counter mendapat sumber clock dari pulsa clock yang akan dihitung jumlahnya. Aplikasi dari counter atau penghitung biasa digunakan untuk aplikasi mengitung jumlah kejadian yang terjadi dalam priode tertentu sedangkan timer atau pewaktu biasa digunakan untuk aplikasi menghitung lamanya suatu kejadian yang terjadi. Kedua Timer pada AT89S51 masing-masingmempunyai 16 bit counter yang mampu diatur keaktifan maupun kode masing-masing operasinya, direset dan diset dengan harga tertentu. Untuk mengatur Timer ini AT89S51 mempunyai enem buah Special Function Register yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya. Timer AT89S51 memiliki tiga buah register timer yaitu : 1. Timer Mode Register TMOD di alamat 89H 2. THx dan TLx 3. Timer Control Register TCON di alamat 88H Universitas Sumatera Utara

2.6.1 Timer Mode Register TMOD

Pola bit register TMOD, tabel 2.3. Tabel 2.3 Register TMOD Timer 1 Timer 0 Gate 1 CT 1 M1 1 M0 1 Gate 0 CT 0 MI 0 M0 0 Andi Nalwan, P, 2003 Tidak diamati secara bit Register TMOD berupa 8 bit register yang terletak pada alamat 89H dengan fungsi setiap bitnya adalah sebagai berikut : Gate : Timer akan berjalan jika bit ini diset dan INT0 untuk Timer 0 atau INT1 untuk Timer 1 berkondisi high. CT : 1 = Counter 0 = Timer M1 M0: untuk memilih modetimer.

2.6.2 THx dan TLx

Dari gambar 2.2, Mikrokontroler AT89S51 mempunyai dua buah timer, yaitu Timer 0 dan Timer 1 dan setipa timer terdiri atas 16 bit timer yang masing-masing tersimpan dalam dua buah register yaitu THx untuk Timer High Byte dan TLx untuk Timer Low Bit. TH0 : Timer 0 High Byte terletak pada alamat 8AH TH0 : Timer 0 Low Byte terletak pada alamat 8BH TH1 : Timer 1 High Byte terletak pada alamat 8CH TL1 : Timer 1 Low Byte terletak pada alamat 8DH Universitas Sumatera Utara

2.6.3 Timer Control Register TCON

Register ini hanya mempunyai 4 bit saja, yaitu TCON 4, TCON 5, TCON 6 dan TCON 7 saja yang mempunyai fungsi berhubungan dengan timer. Pola register TCON, tabel 2.4. Tabel 2.4 Register TCON Register Timer Register Interupsi TF1 TR1 TF0 TR0 IE1 IT1 IE0 IT0 Andi Nalwan, P, 2003 Dapat diakses secara bit Register ini bersifat bit addressable sehingga bit TF1 dapat disebut TCON 7, TR1 sebagai TCON 6 dan seterusnya hingga Bit IT0 sebagai TCON 0. TCON. 7 atau TF1 : Timer 1 Overlow flag yang akan diset jika timer overlow. Bit ini dapat di-clear oleh software atau oleh hardware pada saat program menuju ke alamat yang ditunjuk oleh interrupt vector. TCON. 6 atau TR1 : 1 = Timer 1 aktif 0 = Timer 1 nonaktif TCON. 5 atau TF0 : Timer 0 Overlow flag. Diset oleh perangkat keras. TCON. 4 atau TR0 : Bit untuk menjalankan Timer 0. Disetclear oleh software untuk membuat timer 0 aktif atau nonaktif. TCON.3 atau IE1 : External interrupt 1 edge flag. TCON.2 atau IT1 : Interrupt 1 type control byte. Setclear oleh software untuk Universitas Sumatera Utara mengimplementasikan sisi turunlevel rendah trigger dari interupsi eksternal. TCON. 1 atau IE0 : Exsternal Interrupt 0 edge flag. TCON. 0 atau IT0 : Interrupt 0 type control bit.

2.7 Interupsi

Interupsi adalah suatu kejadian atau peristiwa yang menyebabkan mikrokontroler berhenti sejenak untuk melayani instruksi tersebut. Pada sisitem mikrokontroler yang sedang menjalankan programnya, saat terjadi interupsi, program akan berhenti sesaat, melayani interupsi tersebut dengan menjalankan program yang berada pada alamat yang ditunjuk oleh vector dari interupsi yang terjadi sehingga selesai dan kembali meneruskan program yang terhenti oleh inerpsi tadi.

2.8 Kabel UTP Kabel LAN