Gambar ATminimum adalah sebagai berikut :
Gambar 3.3 ATMinimum
3.6 Rangkaian Switch Start
Rangkaian Switch Start pada Gambar 3.4 di bawah ini berfungsi sebagai rangkaian pemberi sinyal awal agar mikrokontroller dapat menjalankan program untuk menguji
kabel LAN yang sudah terpasang pada rangkaian. Rangkaian ini akan mengeluarkan logika ”0” jika tombol ditekan dan akan mengeluarkan logika ”1” jika tombol tidak
ditekan.
Gambar 3.4 Rangkaian Reset Switch
R1
Universitas Sumatera Utara
3.7 Rangkaian Display
Rangkaian ini menggunakan komponen LCD dengan spesifikasi sebagai berikut : 1.
Terdiri dari 16 karakter x 2 baris. 2.
Minimum range power supplay 2,3 volt sampai 5 volt. 3.
Terdiri dari 16 pin. 4.
Memiliki Backlamp yaitu lampu latar belakang untuk menerangi tulisan. Rangkaian Display ditunjukkan pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Rangkaian Display
3.8 Rangkaian Catu Daya Power Supplay
Rangkaian catu daya ini terdiri dari transformator step-down 220 V AC ke 9 Volt DC, Dioda, kapasitor 2200
µ F dan IC regulator 7805. Dioda berfungsi sebagai pengubah
tegangan AC menjadi DC. IC Regulator berfungsi untuk menstabilkan tegangan
Universitas Sumatera Utara
keluaran catu daya menjadi 5 Volt DC. Sedangkan kapasitor berfungsi untuk memfilter tegangan DC yang keluar dari rangkaian dioda jembatan menjadi DC yang
stabil dan rata. Rangkaian catu daya ini menggunakan trafo 1000 mA, sehingga arus maksimum yang dihasilkan adalah 1 Ampere yang digunakan untuk memberikan
tegangan 5 Volt DC ke rangkaian mikrokontroler. Gambar rangkaian catu daya ditunjukkan pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Rangkaian Catu Daya
3.9 Perangkat Lunak Software
Di dalam pembuatan perangkat lunak, penulis memakai Mikrokontroler AT89S51 dengan IC yang memiliki kapasitas sebesar 4 Kbyte Flash PEROM dengan jumlah
kaki, 40 kaki. Mikrokontroler ini menggunakan bahasa assembly di dalam penulisan programnya dan hasil programnya dinamakan assembly listing dan tersimpan dalam
file dan ekstensi LST. Proses pengisian program ke IC mikrokontroler AT89S51 dengan menggunakan EPROM. Port-port yang digunakan penulis dalam perancangan
Universitas Sumatera Utara
yaitu Port 01 dan Port 2 untuk Data InOut, Port 0 untuk rangkaian LCD Display dan Port 3.2 untuk Tombol Start.
Pembuatan perangkat lunak ini dimulai dengan membahas cara perakitan bahasa assembler mulai dari pembuatan flowchart hingga pembuatan program untuk
membaca input dari Data, dan menampilkan hasil pengukuran ke LCD Display.
3.9.1 Algoritma Program
Untuk dapat melaksanakan fungsinya mikrokontroler AT89S51 harus diberi program, dimana program tersebut merupakan urutan kegiatan yang akan dilaksanakan
mikrokontroler. Sebelum merancang suatu program, maka harus terlebih dahulu dirancang algoritma dan diagram alir flowchart tersebut. Dengan adanya algoritma,
maka dapat diketahui fungsi-fungsi program dan langkah-langkah dari pembuatan program. Sedangkan dengan diagram alir flowchart, maka dapat diketahui urutan-
urutan prose atau perintah-perintah yang dijalankan program tersebut. Adapun algoritma dari program Alat Uji Kabel LAN ini adalah sebagai berikut :
1. Inisialisasi.
2. Ambil data dari port P1 pada mikrokontroler.
3. Bandingkan data yang ada di port P3, apakah data tersebut sama.
4. Jika data sama, Tampilkan kabel OK pada LCD. Jika data tidak sama,
tampilkan kabel ERROR pada LCD.
Universitas Sumatera Utara
3.9.2 Diagram Alir Flowchart
Untuk membuat sebuah software terlebih dahulu dibuat flowchart seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7. Flowchart Alat Uji Kabel LAN
Universitas Sumatera Utara
3.10 Bahasa Assembler
Berikut ini akan dibahas cara pembuatan bahasa assembler sesuai dengan yang direncanakan pada flowchart yang telah dibuat sebelumnya.
Kode-kode bahasa assembly di atas berfungsi untukmenginisialisasi LCD Display agar dapat menampilkan karakter-karakter yang diprogramkan pada LCD
Display tersebut. Adapun program untuk membaca tombol Start adalah sebagai berikut:
TbStart equ
p2.0 BacaTbStart:
JB TbStart, BacaTbStart Acall UjiKabel
Ret
Kode di atas berfungsi untuk membaca tombol start yang terhubung dengan port 2.0. Jika data pada tombol adalah logika ”1” maka program akan terus membaca
tombol tersebut sampai berlogika ”0”. Setelah itu program akan memanggil sub program UjiKabel.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 ANALISA DAN PENGUKURAN
4.1 Umum
Untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat telah bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, maka perlu dilakukan suatu langkah pengujian terhadap seluruh
perangkat yang sudah dibuat baik perangkat keras hardware maupun perangkat lunak software.
4.2 Sistem mikrokontroller AT89S51
Bagian ini merupakan pemroses keseluruhan dari sistem ini. Rutin yang dikerjakan dalam bahasa assembling yang selanjutnya didownload pada memori internal yang
tersedia.
Mikrokontroler ini buatan ATMEL yang kompatibel dengan keluaran MCS- 51, di dalamnya terdapat 4 Kbyte PEROM dengan 32 jalur IO. Pada rangkaian ini
tidak semua port dipakai P0, P1, P2, P3 sebagai input dan output. Rangkaian eksternal sebagai pembangkit frekuensi yang dipakai sesuai karakteristiknya yaitu
pada C2, C3 dan XTAL sedangkan untuk rangkaian reset dipergunakan komponen C1 dan R1. Dalam pengujian didapat hasil seperti Tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara