Technical efficiency of capture fisheries: stochastic production frontier approach
ISSN 1412·3401
Jurnal Penelitianllmu·ilmu Perikanan dan Kelautan
Vol.S No.2 Juli 2009
EFISlENSI PERIKANAN TA GKAP: Pendekatan Stochastic
Production Frontier
,JOHANIS HlARlEY, M.S. BASKORO, J. HALUAN DAN V. P.H. NIKIJULUW
PENGARUH TlNGKAT PENDAPATAN KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN SEJAHTERA I
TERHADAPKONSUMSIPANGANIKANIPADABEBERAPADESAPANTAIDI KECAMATAN
NUSANIWE KOTAAMBON
CHRISTINA :LITAAY
STRATEGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT NELAYAN DI PULAU PAHEPA
KECAMATAN SIAU TlMUR SELATAN KABUPATEN SITARO
DIONISIUS BAWOLE
ANALISIS KANDUNGAN ASAM LEMAK PADA GONAD BULU BABI (Tripneustes gratiJia L)
DONNA MARSELlA SIAHAYA
KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA PERAlRAN TELUK INDRAMAYU
DEGEN E. KALAY, I WAYAN NURJAYA, DAN NYOMAN M. N. NATTIH
SEDIMENTASI DAN EKOSISTEM MANGROVE DI SUNGAI WAlREKANG, LATERI
N. CUR. TUUUMURY, PR. A. UNEPUTTY, DAN CU. I. TUPAN
PENGAMATAN STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI TELUK ELPAPUTIH
PULAU SERAM MALUKU
FRITS S. PULUMAUUNY
INVENTARISASI JENIS, STRUKTUR POPULASI DAN
KEPITING BAKAU (Scylla spp.) PADAEKOSITEM
POLIKULTUR UDANG WINnU pセ
Z ヲA・セisL
ᄋZ ュBMQNヲエス
ャ ゥijェNセ
ゥ ャエaェ@
DAN
Ambon, Juli 2009
ISSN 1412-3401
ISSN 1412-3401
Jurnal Penelitian IImu-Umu Perikanan dan Kelautan
Volume 8 Nomor 2 Juli 2009
PENANGGUNG JAW AB
Dekan
KETUA DEW AN REDAKSI
s. Tubalawony
REDAKTUR AHLI
N.V. Huliselan, J. Leiwakabessy, T. Kusumastanto, Mennofatria. Boer
F.Rieuwpassa, D.A.N. Apituley, E.Ferdinandus, A.S.W. Retraubun,
M.S, Baskoro, D. Jusadi
REDAKTUR:PELAKSANA
S.F. Tuhumury, P.A. Uneputty, lA. Pattikawa, H. Matakupan, A.O.W. Kaya,
Y.M.T.N. Apituley, J. J. Wattimury, O.T.S. Ongkers
PELAKSANA TATA USAHA
M.A. Tuapattinaja, F. Tuapetel
PENERBIT
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
ALAMAT REDAKTUR
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
Jalan Mr. Ch. Soplanit, Poka - Ambon
Tel. 62-911-3302200; E-mail: jurnalichthyos@yahoo.com
Website:http://www.ichthyos.de.vu
F
(
Ichthyos merupakan jumal penelitian ilmu-ilmu perikanan dan kelautan yang menyajikan
artikel mengenai hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang perikanan dan kelautan. Setiap
naskah yang dikirim akan dinilai secara kritis oleh tim penilai yang relevan sebelum diterbitkan.
Jumal ini diterbitkan dua kali setahun: Januari dan Juli.
(
1
s
(
Vol. 8 No.2 Juli 2009
ISSN 1412-3401
Jurnal Penelitian Hmu-IImu Perikanan dan Kelautan
PENELITIAN
Efisiensi Perikanan Tangkap: Pendekatan Stochastic
Production Frontier
(Technical Efficiency of Capture Fisheries: Stochastic
Production Frontier Approach)
lohanis Hiariey, M.S. Baskoro, l. Haluan,
dan V. P.H. Nikijuluw
55-62
Pengaruh Tingkat Pendapatan Keluarga Pra Sejahtera
Dan Sejahtera I Terhadap Konsumsi Pangan Ikani Pada
Beberapa Desa Pantai di Kecamatan Nusaniwe KOla
Ambon
(The Influence Income Level to the Consumed Fish Food
of the pre-Presperous and Presperous I Families ut
Toward Some Coastal Villages in Nusaniwe Sub-Distriel.
Ambon)
.
Christina Lilaay
63-68
Strategi Pengembangan Masyarakat Nelayan Di Pulau
Pahepa Kecematan Siau Timur Selatan Kabupaten Sitaro
«(Development Strategy of Fishermen in Pahepa Island,
District ofSouthern East Siau, Regency ofSitaro)
Dionisius Bawole
69-73
Analisis Kandungan Asam Lemak Pada Gonad Bulu
Babi (Tripneustes gratilla L)
(Analisis of Fatty Acid on Sea Urchin (Tripneuste.\·
gratilla L) Gonad)
Donna Marselia Siahaya
75-79
Karakteristik Gelombang Pada Perairan Teluk Indramayu
(Wave Characteristic in Indramayu Bay)
Degen E. Kalay, I Wayan NUIjaya
dan Nyoman M. N. Nattih
81-86
Sedimentasi Dan Ekosistem Mangrove Di Sungai
Wairekang, Lateri
(Sedimentation and Mangrove Ecosystem in Wairekanx
River, Lateri)
N. Chr. Tuhumury, Pr. A. Uneputty,
dan Ch. I. Tupan
87-94
Pengamatan Struktur Komunitas Mangrove Di Teluk
Elpaputih Pulau Seram Maluku
(Mangroves Community Structure Observation at
Elpaputih Bay ofSeram Island, Moltuccas)
Frits S. Pulumahuny
95-101
Inventarisasi lenis, Struktur Populasi Dan Potensi
Reproduksi Kepiting Bakau (Scylla spp.) Pada Ekosistem
Mangrove Desa Passo
(The Suitable Area Analysis Of Small Island For Marine
Ecotourism Used Of South Morotai And South-West
Morotai District, North Maluku Province)
Laura Siahainenia
103-110
Polikultur Udang Windu (Penaeus monodon), Rajungan
(Portunus pelagicus), Dan Ikan Bandeng(Chanos
chanos) Di Tambak
Polyculture of tiger prawn (Penaeus monodon),
swimming crabs (Portunus pelagicus) and milk fish
(Chanos chanos) in brackish water ponds)
Muhammad Tjaronge, Suharyanto
dan Andi Marsambuana Pirzan
111-115
Terbit dua kali setahun
EFISIENSI PERIKANAN TANGKAP: Pendekatan Stochastic
Production Frontier
(Technical Efficiency ofCapture Fisheries: Stochastic Production Frontier
Approach)
Johanis Hiarieyl), M.S. Baskoro 2), J. Haluan 2), dan V. P.H. Nikijuluw3 )
2)
1) Program Studi Teknologi Kelautan SPs IPB
Deparlemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK IPB
3) Direktur P2HP Deparlemen Kelautan dan Perikanan Rl
Diterima 2 Pebruari 2009IDisetujui 18 Mei 2009
ABSTRACT
This paper investigates the production function and technical inefficiency of the capture
fisheries in Central Maluku Regency and Ambon City using cross sectional data set of 165
respondents selected using multistage random sampling. The stochastic production frontier was
utilized and estimated using maximum likelihood estimates (MLE) procedure. The research
indicated that most variables namely, length and width of fishing gears, number of persons per
vessel, investment value of fishing unit, and time spent in fishing per trip, were statistically
significant. On average, fishers operated in 82 percent efficiency in the east season, and 51
percent in the west season. It was also found that age of skipper, total household size of skipper,
and skipper' s years of fishing experience significantly influenced technical inefficiency of
fishing.
Keywords: technical effiCiency, frontier production function, small-pelagic fish
PENDAHULUAN
Potensi sumberdaya ikan pada beberapa
wilayah pengelolaan perikanan (WPP) di
Indonesia
telah
memperlihatkan
gejala
overexploited, seperti ditunjukkan oleh ikan
pelagis kecil di perairan WPP-714 Laut Banda
(DKP
RI,
2006).
Kondisi
tersebut
mengindikasikan ketidakseimbangan antara input
(kapal dan alat tangkap) dengan potensi
sumberdaya
sehingga
mempengaruhi
produktivitas penangkapan.
Fungsi produksi diartikan sebagai
hubungan fisik antara jumlah input yang
dikorbankan dengan jumlah maksimum ouput
yang dihasilkan. Hubungan fungsi produksi
dalam perikanan tangkap dinyatakan sebagai
fungsi dari vektor input stok kapital
(karakteristik kapal), vektor input variabel (hari
me1aut, nelayan, BBM), input stok tak terkontrol
(stok biomasa), dan vektor eksternal yang tak
terkontrol seperti kondisi cuaca (Kirkley et al.
2004). Frederick and Nair (1985) dan Panayotou
(1985) mengemukakan stok ikan dan upaya
pcnangkapan merupakan dua variabel utama
yang relevan dalam fungsi produksi perikanan.
Dengan demikian, produksi merupakan fungsi
dari jumlah stok ikan, upaya penangkapan dan
faktor acak.
Proses produksi dalam perikanan
tangkap merupakan interaksi dari sifat
sumberdaya dengan faktor internal penangkapan
yang dapar dikendalikan, maupun faktor
eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Faktor
internal berkaitan dengan kemampuan manajerial
nelayan dalam pengalokasian jumlah input,
ketika
muncul
faktor
eksternal
dalam
penangkapan. Faktor eksternal berhubungan
dengan kondisi perairan seperti gelombang, arus
dan angiil. Perpaduan kedua faktor tersebut
menimbulkan ketidakpastian bagi nelayan untuk
menentukan secara pasti berapa jumlah produksi
maksimum yang dapat dicapai dalam proses
penangkapan. .
Nelayan tidak selalu memperoleh
.produksi pada kondisi efisiensi tinggi me1alui
kontribusi faktor internal. Apabila produksi
mendekati potensi maksimum teoritis yang dapat
dicapai, maka ne1ayan te1ah melakukan efisiensi
tinggi. Apabila produksinya jauh lebih rendah,
maka nelayan tidak melakukan efisiensi tinggi
atau terjadi inefisiensi teknis. Pada prinsipnya isu
EFISIENSI PERIKANAN TANGKAP: Pendekatan Stochastic
Production Frontier
(Technical Efficiency ofCapture Fisheries: Stochastic Production Frontier
Approach)
Johanis Hiarieyl), M.S. Baskoro 2), J. Haluan 2), dan V. P.H. Nikijuluw3 )
2)
1) Program Studi Teknologi Kelautan SPs IPB
Deparlemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK IPB
3) Direktur P2HP Deparlemen Kelautan dan Perikanan Rl
Diterima 2 Pebruari 2009IDisetujui 18 Mei 2009
ABSTRACT
This paper investigates the production function and technical inefficiency of the capture
fisheries in Central Maluku Regency and Ambon City using cross sectional data set of 165
respondents selected using multistage random sampling. The stochastic production frontier was
utilized and estimated using maximum likelihood estimates (MLE) procedure. The research
indicated that most variables namely, length and width of fishing gears, number of persons per
vessel, investment value of fishing unit, and time spent in fishing per trip, were statistically
significant. On average, fishers operated in 82 percent efficiency in the east season, and 51
percent in the west season. It was also found that age of skipper, total household size of skipper,
and skipper' s years of fishing experience significantly influenced technical inefficiency of
fishing.
Keywords: technical effiCiency, frontier production function, small-pelagic fish
PENDAHULUAN
Potensi sumberdaya ikan pada beberapa
wilayah pengelolaan perikanan (WPP) di
Indonesia
telah
memperlihatkan
gejala
overexploited, seperti ditunjukkan oleh ikan
pelagis kecil di perairan WPP-714 Laut Banda
(DKP
RI,
2006).
Kondisi
tersebut
mengindikasikan ketidakseimbangan antara input
(kapal dan alat tangkap) dengan potensi
sumberdaya
sehingga
mempengaruhi
produktivitas penangkapan.
Fungsi produksi diartikan sebagai
hubungan fisik antara jumlah input yang
dikorbankan dengan jumlah maksimum ouput
yang dihasilkan. Hubungan fungsi produksi
dalam perikanan tangkap dinyatakan sebagai
fungsi dari vektor input stok kapital
(karakteristik kapal), vektor input variabel (hari
me1aut, nelayan, BBM), input stok tak terkontrol
(stok biomasa), dan vektor eksternal yang tak
terkontrol seperti kondisi cuaca (Kirkley et al.
2004). Frederick and Nair (1985) dan Panayotou
(1985) mengemukakan stok ikan dan upaya
pcnangkapan merupakan dua variabel utama
yang relevan dalam fungsi produksi perikanan.
Dengan demikian, produksi merupakan fungsi
dari jumlah stok ikan, upaya penangkapan dan
faktor acak.
Proses produksi dalam perikanan
tangkap merupakan interaksi dari sifat
sumberdaya dengan faktor internal penangkapan
yang dapar dikendalikan, maupun faktor
eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Faktor
internal berkaitan dengan kemampuan manajerial
nelayan dalam pengalokasian jumlah input,
ketika
muncul
faktor
eksternal
dalam
penangkapan. Faktor eksternal berhubungan
dengan kondisi perairan seperti gelombang, arus
dan angiil. Perpaduan kedua faktor tersebut
menimbulkan ketidakpastian bagi nelayan untuk
menentukan secara pasti berapa jumlah produksi
maksimum yang dapat dicapai dalam proses
penangkapan. .
Nelayan tidak selalu memperoleh
.produksi pada kondisi efisiensi tinggi me1alui
kontribusi faktor internal. Apabila produksi
mendekati potensi maksimum teoritis yang dapat
dicapai, maka ne1ayan te1ah melakukan efisiensi
tinggi. Apabila produksinya jauh lebih rendah,
maka nelayan tidak melakukan efisiensi tinggi
atau terjadi inefisiensi teknis. Pada prinsipnya isu
Jurnal Penelitianllmu·ilmu Perikanan dan Kelautan
Vol.S No.2 Juli 2009
EFISlENSI PERIKANAN TA GKAP: Pendekatan Stochastic
Production Frontier
,JOHANIS HlARlEY, M.S. BASKORO, J. HALUAN DAN V. P.H. NIKIJULUW
PENGARUH TlNGKAT PENDAPATAN KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN SEJAHTERA I
TERHADAPKONSUMSIPANGANIKANIPADABEBERAPADESAPANTAIDI KECAMATAN
NUSANIWE KOTAAMBON
CHRISTINA :LITAAY
STRATEGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT NELAYAN DI PULAU PAHEPA
KECAMATAN SIAU TlMUR SELATAN KABUPATEN SITARO
DIONISIUS BAWOLE
ANALISIS KANDUNGAN ASAM LEMAK PADA GONAD BULU BABI (Tripneustes gratiJia L)
DONNA MARSELlA SIAHAYA
KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA PERAlRAN TELUK INDRAMAYU
DEGEN E. KALAY, I WAYAN NURJAYA, DAN NYOMAN M. N. NATTIH
SEDIMENTASI DAN EKOSISTEM MANGROVE DI SUNGAI WAlREKANG, LATERI
N. CUR. TUUUMURY, PR. A. UNEPUTTY, DAN CU. I. TUPAN
PENGAMATAN STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI TELUK ELPAPUTIH
PULAU SERAM MALUKU
FRITS S. PULUMAUUNY
INVENTARISASI JENIS, STRUKTUR POPULASI DAN
KEPITING BAKAU (Scylla spp.) PADAEKOSITEM
POLIKULTUR UDANG WINnU pセ
Z ヲA・セisL
ᄋZ ュBMQNヲエス
ャ ゥijェNセ
ゥ ャエaェ@
DAN
Ambon, Juli 2009
ISSN 1412-3401
ISSN 1412-3401
Jurnal Penelitian IImu-Umu Perikanan dan Kelautan
Volume 8 Nomor 2 Juli 2009
PENANGGUNG JAW AB
Dekan
KETUA DEW AN REDAKSI
s. Tubalawony
REDAKTUR AHLI
N.V. Huliselan, J. Leiwakabessy, T. Kusumastanto, Mennofatria. Boer
F.Rieuwpassa, D.A.N. Apituley, E.Ferdinandus, A.S.W. Retraubun,
M.S, Baskoro, D. Jusadi
REDAKTUR:PELAKSANA
S.F. Tuhumury, P.A. Uneputty, lA. Pattikawa, H. Matakupan, A.O.W. Kaya,
Y.M.T.N. Apituley, J. J. Wattimury, O.T.S. Ongkers
PELAKSANA TATA USAHA
M.A. Tuapattinaja, F. Tuapetel
PENERBIT
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
ALAMAT REDAKTUR
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
Jalan Mr. Ch. Soplanit, Poka - Ambon
Tel. 62-911-3302200; E-mail: jurnalichthyos@yahoo.com
Website:http://www.ichthyos.de.vu
F
(
Ichthyos merupakan jumal penelitian ilmu-ilmu perikanan dan kelautan yang menyajikan
artikel mengenai hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang perikanan dan kelautan. Setiap
naskah yang dikirim akan dinilai secara kritis oleh tim penilai yang relevan sebelum diterbitkan.
Jumal ini diterbitkan dua kali setahun: Januari dan Juli.
(
1
s
(
Vol. 8 No.2 Juli 2009
ISSN 1412-3401
Jurnal Penelitian Hmu-IImu Perikanan dan Kelautan
PENELITIAN
Efisiensi Perikanan Tangkap: Pendekatan Stochastic
Production Frontier
(Technical Efficiency of Capture Fisheries: Stochastic
Production Frontier Approach)
lohanis Hiariey, M.S. Baskoro, l. Haluan,
dan V. P.H. Nikijuluw
55-62
Pengaruh Tingkat Pendapatan Keluarga Pra Sejahtera
Dan Sejahtera I Terhadap Konsumsi Pangan Ikani Pada
Beberapa Desa Pantai di Kecamatan Nusaniwe KOla
Ambon
(The Influence Income Level to the Consumed Fish Food
of the pre-Presperous and Presperous I Families ut
Toward Some Coastal Villages in Nusaniwe Sub-Distriel.
Ambon)
.
Christina Lilaay
63-68
Strategi Pengembangan Masyarakat Nelayan Di Pulau
Pahepa Kecematan Siau Timur Selatan Kabupaten Sitaro
«(Development Strategy of Fishermen in Pahepa Island,
District ofSouthern East Siau, Regency ofSitaro)
Dionisius Bawole
69-73
Analisis Kandungan Asam Lemak Pada Gonad Bulu
Babi (Tripneustes gratilla L)
(Analisis of Fatty Acid on Sea Urchin (Tripneuste.\·
gratilla L) Gonad)
Donna Marselia Siahaya
75-79
Karakteristik Gelombang Pada Perairan Teluk Indramayu
(Wave Characteristic in Indramayu Bay)
Degen E. Kalay, I Wayan NUIjaya
dan Nyoman M. N. Nattih
81-86
Sedimentasi Dan Ekosistem Mangrove Di Sungai
Wairekang, Lateri
(Sedimentation and Mangrove Ecosystem in Wairekanx
River, Lateri)
N. Chr. Tuhumury, Pr. A. Uneputty,
dan Ch. I. Tupan
87-94
Pengamatan Struktur Komunitas Mangrove Di Teluk
Elpaputih Pulau Seram Maluku
(Mangroves Community Structure Observation at
Elpaputih Bay ofSeram Island, Moltuccas)
Frits S. Pulumahuny
95-101
Inventarisasi lenis, Struktur Populasi Dan Potensi
Reproduksi Kepiting Bakau (Scylla spp.) Pada Ekosistem
Mangrove Desa Passo
(The Suitable Area Analysis Of Small Island For Marine
Ecotourism Used Of South Morotai And South-West
Morotai District, North Maluku Province)
Laura Siahainenia
103-110
Polikultur Udang Windu (Penaeus monodon), Rajungan
(Portunus pelagicus), Dan Ikan Bandeng(Chanos
chanos) Di Tambak
Polyculture of tiger prawn (Penaeus monodon),
swimming crabs (Portunus pelagicus) and milk fish
(Chanos chanos) in brackish water ponds)
Muhammad Tjaronge, Suharyanto
dan Andi Marsambuana Pirzan
111-115
Terbit dua kali setahun
EFISIENSI PERIKANAN TANGKAP: Pendekatan Stochastic
Production Frontier
(Technical Efficiency ofCapture Fisheries: Stochastic Production Frontier
Approach)
Johanis Hiarieyl), M.S. Baskoro 2), J. Haluan 2), dan V. P.H. Nikijuluw3 )
2)
1) Program Studi Teknologi Kelautan SPs IPB
Deparlemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK IPB
3) Direktur P2HP Deparlemen Kelautan dan Perikanan Rl
Diterima 2 Pebruari 2009IDisetujui 18 Mei 2009
ABSTRACT
This paper investigates the production function and technical inefficiency of the capture
fisheries in Central Maluku Regency and Ambon City using cross sectional data set of 165
respondents selected using multistage random sampling. The stochastic production frontier was
utilized and estimated using maximum likelihood estimates (MLE) procedure. The research
indicated that most variables namely, length and width of fishing gears, number of persons per
vessel, investment value of fishing unit, and time spent in fishing per trip, were statistically
significant. On average, fishers operated in 82 percent efficiency in the east season, and 51
percent in the west season. It was also found that age of skipper, total household size of skipper,
and skipper' s years of fishing experience significantly influenced technical inefficiency of
fishing.
Keywords: technical effiCiency, frontier production function, small-pelagic fish
PENDAHULUAN
Potensi sumberdaya ikan pada beberapa
wilayah pengelolaan perikanan (WPP) di
Indonesia
telah
memperlihatkan
gejala
overexploited, seperti ditunjukkan oleh ikan
pelagis kecil di perairan WPP-714 Laut Banda
(DKP
RI,
2006).
Kondisi
tersebut
mengindikasikan ketidakseimbangan antara input
(kapal dan alat tangkap) dengan potensi
sumberdaya
sehingga
mempengaruhi
produktivitas penangkapan.
Fungsi produksi diartikan sebagai
hubungan fisik antara jumlah input yang
dikorbankan dengan jumlah maksimum ouput
yang dihasilkan. Hubungan fungsi produksi
dalam perikanan tangkap dinyatakan sebagai
fungsi dari vektor input stok kapital
(karakteristik kapal), vektor input variabel (hari
me1aut, nelayan, BBM), input stok tak terkontrol
(stok biomasa), dan vektor eksternal yang tak
terkontrol seperti kondisi cuaca (Kirkley et al.
2004). Frederick and Nair (1985) dan Panayotou
(1985) mengemukakan stok ikan dan upaya
pcnangkapan merupakan dua variabel utama
yang relevan dalam fungsi produksi perikanan.
Dengan demikian, produksi merupakan fungsi
dari jumlah stok ikan, upaya penangkapan dan
faktor acak.
Proses produksi dalam perikanan
tangkap merupakan interaksi dari sifat
sumberdaya dengan faktor internal penangkapan
yang dapar dikendalikan, maupun faktor
eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Faktor
internal berkaitan dengan kemampuan manajerial
nelayan dalam pengalokasian jumlah input,
ketika
muncul
faktor
eksternal
dalam
penangkapan. Faktor eksternal berhubungan
dengan kondisi perairan seperti gelombang, arus
dan angiil. Perpaduan kedua faktor tersebut
menimbulkan ketidakpastian bagi nelayan untuk
menentukan secara pasti berapa jumlah produksi
maksimum yang dapat dicapai dalam proses
penangkapan. .
Nelayan tidak selalu memperoleh
.produksi pada kondisi efisiensi tinggi me1alui
kontribusi faktor internal. Apabila produksi
mendekati potensi maksimum teoritis yang dapat
dicapai, maka ne1ayan te1ah melakukan efisiensi
tinggi. Apabila produksinya jauh lebih rendah,
maka nelayan tidak melakukan efisiensi tinggi
atau terjadi inefisiensi teknis. Pada prinsipnya isu
EFISIENSI PERIKANAN TANGKAP: Pendekatan Stochastic
Production Frontier
(Technical Efficiency ofCapture Fisheries: Stochastic Production Frontier
Approach)
Johanis Hiarieyl), M.S. Baskoro 2), J. Haluan 2), dan V. P.H. Nikijuluw3 )
2)
1) Program Studi Teknologi Kelautan SPs IPB
Deparlemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK IPB
3) Direktur P2HP Deparlemen Kelautan dan Perikanan Rl
Diterima 2 Pebruari 2009IDisetujui 18 Mei 2009
ABSTRACT
This paper investigates the production function and technical inefficiency of the capture
fisheries in Central Maluku Regency and Ambon City using cross sectional data set of 165
respondents selected using multistage random sampling. The stochastic production frontier was
utilized and estimated using maximum likelihood estimates (MLE) procedure. The research
indicated that most variables namely, length and width of fishing gears, number of persons per
vessel, investment value of fishing unit, and time spent in fishing per trip, were statistically
significant. On average, fishers operated in 82 percent efficiency in the east season, and 51
percent in the west season. It was also found that age of skipper, total household size of skipper,
and skipper' s years of fishing experience significantly influenced technical inefficiency of
fishing.
Keywords: technical effiCiency, frontier production function, small-pelagic fish
PENDAHULUAN
Potensi sumberdaya ikan pada beberapa
wilayah pengelolaan perikanan (WPP) di
Indonesia
telah
memperlihatkan
gejala
overexploited, seperti ditunjukkan oleh ikan
pelagis kecil di perairan WPP-714 Laut Banda
(DKP
RI,
2006).
Kondisi
tersebut
mengindikasikan ketidakseimbangan antara input
(kapal dan alat tangkap) dengan potensi
sumberdaya
sehingga
mempengaruhi
produktivitas penangkapan.
Fungsi produksi diartikan sebagai
hubungan fisik antara jumlah input yang
dikorbankan dengan jumlah maksimum ouput
yang dihasilkan. Hubungan fungsi produksi
dalam perikanan tangkap dinyatakan sebagai
fungsi dari vektor input stok kapital
(karakteristik kapal), vektor input variabel (hari
me1aut, nelayan, BBM), input stok tak terkontrol
(stok biomasa), dan vektor eksternal yang tak
terkontrol seperti kondisi cuaca (Kirkley et al.
2004). Frederick and Nair (1985) dan Panayotou
(1985) mengemukakan stok ikan dan upaya
pcnangkapan merupakan dua variabel utama
yang relevan dalam fungsi produksi perikanan.
Dengan demikian, produksi merupakan fungsi
dari jumlah stok ikan, upaya penangkapan dan
faktor acak.
Proses produksi dalam perikanan
tangkap merupakan interaksi dari sifat
sumberdaya dengan faktor internal penangkapan
yang dapar dikendalikan, maupun faktor
eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Faktor
internal berkaitan dengan kemampuan manajerial
nelayan dalam pengalokasian jumlah input,
ketika
muncul
faktor
eksternal
dalam
penangkapan. Faktor eksternal berhubungan
dengan kondisi perairan seperti gelombang, arus
dan angiil. Perpaduan kedua faktor tersebut
menimbulkan ketidakpastian bagi nelayan untuk
menentukan secara pasti berapa jumlah produksi
maksimum yang dapat dicapai dalam proses
penangkapan. .
Nelayan tidak selalu memperoleh
.produksi pada kondisi efisiensi tinggi me1alui
kontribusi faktor internal. Apabila produksi
mendekati potensi maksimum teoritis yang dapat
dicapai, maka ne1ayan te1ah melakukan efisiensi
tinggi. Apabila produksinya jauh lebih rendah,
maka nelayan tidak melakukan efisiensi tinggi
atau terjadi inefisiensi teknis. Pada prinsipnya isu