Pengembangan teknik propagasi vegetatif Trichantera gigantea dengan pemberian asam indol butirat (IBA) dan Inokulasi cendawan mikoriza
PENGEMBANGAN TEKNIK PROPAGASI VEGETATIF
Trichnntera gigantea DENGAN PEMBERIAN ASAM INDOL
BUTIRAT (IBA) DAN INOKULASI CENDAWAN
MIKORIZA ARBUSKULA
SKRIPSI
HERI IRAWAN
PROGRAM STUD1 NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
RINGKASAN
HEN IRAWAN. D24102048. 2006. Pengembangan Teknik Propagasi Vegetatif
Trickantera gigantea dengan Pemberian Asam Indoi Butirat (IBA) dan
Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula. Skripsi. Program Studi Nutrisi dan
Makanan Temak, Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor.
: Dr. 11. Luki Abdullah, MSc. Agr
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Panca Dewi MHKS, MSi
Usaha petemakan tidak terlepas dari faktor makanan ternak. Peranan
makanan ternak itu sendiri sangat penting dalam peningkatan produktivitas ternak.
Salah satunya penggunaan hijauan yang memiliki potensi yang sangat besar untuk
dikembangkan diinana hijauan ini sebagai suplemen protein yang murah dan
berkualitas tinggi. Ole11 karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan mutu hijauan
pakan dengan cara mengintroduksi tanaman leguminosa dan tanaman lainnya yang
dinilai memiliki kandungan zat makanan yang cukup tinggi. Salah satu tanaman yang
memenuhi kriteria tersebut adalah Trichantera gigantea
Trichantera gigantea merupakan jenis tanaman paka? sub tropis yang
berkualitas tinggi dan tanaman yang serba guna dengan kandungan protein kasar
berkisar dari 18-20 % dalam bahan kering dan memiliki keseimbangan asam amino
yang seimbang.
Dalam ha1 budidaya, tanaman ini hanya tumbuh sampai pada fase vegetatif
saja, untuk itu dilakukan pengembangan teknik propagasi vegetatif yakni teknik
perbanyakan tanaman menggunakan organ non seksual. Untuk menunjang
dilakukan penambahan hormon IBA untuk memacu
berhasilnya teknik terseb~~t,
sistem perakaran dan inokulasi mikoriza yang berfungsi untuk membantu penyerapan
unsur hara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan asam indol
butirat (IBA) sebagai hormon perangsang pertumbuhan akar terhadap kemudahan
teknik propagasi vegetatif serta mengetahui pengaruh interaksi antara pemberian
asam indol butirat (IBA) dengan inokulasi mikoriza dalam meningkatkan
pertumbuhan akar.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agrostrologi d m rumah kaca
laboratorium lapang agrostrologi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan,
Fakultas Petemakan Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan
September 2005 sampai dengan Januari 2006. Peubah yang diamati adalah tinggi
tunas, berat kering aka, berat kering tajuk dan persentase infeksi aka.
Data yang d i p u l k a n untuk masing-masing peubah di analisis statistik
menggunakan rancangan acak faktorial dengan 2 faktor yakni taraf dosis IBA yang
terdiri dari AO=O, A1=50 ppm, A2=150 ppm, A3=300 ppm, A4=500 ppm dan jenis
perlakuan eksplan terdiri dari MO (tanpa mikoriza), M1 (dengan mikoriza) = 20 g
mikorizalpot dengan 4 ulangan kemudian jika berbeda nyata di uji dengan beda nyata
terkecil (BNT).
Hasil menunjukan bahwa perlakuan tanpa dosis IBA dikombinasikan dengan
mikoriza memberikan pengaruh yang berbeda nyata (p
Trichnntera gigantea DENGAN PEMBERIAN ASAM INDOL
BUTIRAT (IBA) DAN INOKULASI CENDAWAN
MIKORIZA ARBUSKULA
SKRIPSI
HERI IRAWAN
PROGRAM STUD1 NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
RINGKASAN
HEN IRAWAN. D24102048. 2006. Pengembangan Teknik Propagasi Vegetatif
Trickantera gigantea dengan Pemberian Asam Indoi Butirat (IBA) dan
Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula. Skripsi. Program Studi Nutrisi dan
Makanan Temak, Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor.
: Dr. 11. Luki Abdullah, MSc. Agr
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Panca Dewi MHKS, MSi
Usaha petemakan tidak terlepas dari faktor makanan ternak. Peranan
makanan ternak itu sendiri sangat penting dalam peningkatan produktivitas ternak.
Salah satunya penggunaan hijauan yang memiliki potensi yang sangat besar untuk
dikembangkan diinana hijauan ini sebagai suplemen protein yang murah dan
berkualitas tinggi. Ole11 karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan mutu hijauan
pakan dengan cara mengintroduksi tanaman leguminosa dan tanaman lainnya yang
dinilai memiliki kandungan zat makanan yang cukup tinggi. Salah satu tanaman yang
memenuhi kriteria tersebut adalah Trichantera gigantea
Trichantera gigantea merupakan jenis tanaman paka? sub tropis yang
berkualitas tinggi dan tanaman yang serba guna dengan kandungan protein kasar
berkisar dari 18-20 % dalam bahan kering dan memiliki keseimbangan asam amino
yang seimbang.
Dalam ha1 budidaya, tanaman ini hanya tumbuh sampai pada fase vegetatif
saja, untuk itu dilakukan pengembangan teknik propagasi vegetatif yakni teknik
perbanyakan tanaman menggunakan organ non seksual. Untuk menunjang
dilakukan penambahan hormon IBA untuk memacu
berhasilnya teknik terseb~~t,
sistem perakaran dan inokulasi mikoriza yang berfungsi untuk membantu penyerapan
unsur hara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan asam indol
butirat (IBA) sebagai hormon perangsang pertumbuhan akar terhadap kemudahan
teknik propagasi vegetatif serta mengetahui pengaruh interaksi antara pemberian
asam indol butirat (IBA) dengan inokulasi mikoriza dalam meningkatkan
pertumbuhan akar.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agrostrologi d m rumah kaca
laboratorium lapang agrostrologi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan,
Fakultas Petemakan Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan pada bulan
September 2005 sampai dengan Januari 2006. Peubah yang diamati adalah tinggi
tunas, berat kering aka, berat kering tajuk dan persentase infeksi aka.
Data yang d i p u l k a n untuk masing-masing peubah di analisis statistik
menggunakan rancangan acak faktorial dengan 2 faktor yakni taraf dosis IBA yang
terdiri dari AO=O, A1=50 ppm, A2=150 ppm, A3=300 ppm, A4=500 ppm dan jenis
perlakuan eksplan terdiri dari MO (tanpa mikoriza), M1 (dengan mikoriza) = 20 g
mikorizalpot dengan 4 ulangan kemudian jika berbeda nyata di uji dengan beda nyata
terkecil (BNT).
Hasil menunjukan bahwa perlakuan tanpa dosis IBA dikombinasikan dengan
mikoriza memberikan pengaruh yang berbeda nyata (p