Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Berencana (Studi Putusan Pengadilan Negeri Stabat Nomor 1/Pid.Sus.Anak/2015/PN-STB)

DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Widaghdo Djoko, 2010, Ilmu Budaya Dasar, Jakarta, Bumi Aksara
Hidayat Bunadi, 2010, Pemidanaan Anak Di Bawah Umur, Bandung, Alumni.
Arifin, 2007, Pendidikan Anak Berkonflik Hukum Model Konvergensi Antara
Fungsionalis dan Religious, Bandung, Alfabeta.
Sutedjo Wagiati, 2008, Hukum Pidana Anak, Bandung, Refika Aditama.
Sambas Nandang, 2010, Buku 1, Pembaruan Sistem Pemidanaan Anak Di
Indonesia. Bandung, Graha Ilmu, Bandung.
Marlina, 2009, Buku 1, Peradilan Pidana Anak Di Indonesia, Bandung, Refika
Aditama.
Mulyadi Lilik, 2014, Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, Bandung,
Alumni.
Supeno Hadi, 2010, Kriminalisasi Anak, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Lamintang, 2011, Buku 1, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung, PT
Citra Aditya Bakti.
Ekaputra Mohammad, 2013, Dasar-Dasar Hukum Pidana Edisi 2, Medan, USU
Press, Medan.
Prasetyo Teguh, 2013, Hukum Pidana, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Tongat, 2002, Buku 1, Dasar- Dasar Hukum Pidana Indonesia Dalam Perspektif
Pembaharuan, Malang, UMM Press.

Tongat, 2003, Buku 2, Hukum Pidana Materiil, Malang, UMM Press.
Moeljatno, 2008, Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta, Rineka Cipta, Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Marlina, 2011, Buku 2, Hukum Penitensier, Bandung, Refika Aditama, Bandung.
M. Sholehuddin, 2007, Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana, Jakarta, PT.
RajaGrafindo Persada.
Sambas Nandang, 2013,

Buku 2, Peradilan Pidana Anak di Indonesia dan

Instrumen Internasional Perlindungan Anak serta Penerapannya,
Yogyakarta, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Nashriana, 2012, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak di Indonesia, Jakarta,
Rajawali Press.
Kartono Kartini, 2014, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, Jakarta, Raja
Grafindo Persada.
Gultom Maidin, 2014, Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem
Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Bandung, Refika Aditama.

Marlina, Buku 3, Peradilan Pidana Anak di Indonesia, 2012, Bandung, Refika
Aditama.
Lamintang P.A.F dan Theo Lamintang, 2012, Kejahatan Terhadap Nyawa,
Tubuh, dan Kesehatan, Jakarta, Sinar Grafika.
Tongat, 2003, Buku 3, Hukum Pidana Materiil, Jakarta, Djambatan.
Chazawi Adami, 2013, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, Jakarta, Raja
Grafindo Persada.
Suharto, 2002, Hukum Pidana Materiil, Jakarta, Sinar Grafika.
Soekanto Soerjono dan Mamuji Sri, 2004, Penelitian Hukum Normatif “Suatu
Tinjauan Singkat”, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.

Universitas Sumatera Utara

Sigit Angger & Fuady, 2015, Sistem Peradilan Pidana Anak, Yogyakarta, Pustaka
Yustisia
Saraswati Rika, 2015, Hukum Perlindungan Anak di Indonesia, Bandung, PT.
Citra Aditya Bakti.
Marlina, 2010, Buku 4, Pengantar Konsep Diversi dan Restorative Justice dalam
Hukum Pidana, Medan, USU Press.
B.Undang-Undang

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Diversi
C. Majalah dan Jurnal
Rahman Amin, 2015, Teori-Teori dalam Hukum Pidana
(http://rahmanamin1984.blogspot.co.id/2015/05/teori-teori-pemidanaandalam hukum.html diakses tanggal 4 April 2016 pukul 16.00 WIB).
Ansori, 2013, Sistem Peradilan Pidana Anak Dalam Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2012 (Perspektif Keadilan Restoratif/Restorative Justice)
(http://peradilananak.blogspot.co.id/2013/05/artikel-peradilan-anak.html
diakses tanggal 10 April 2016 pukul 16.30 WIB).
Ravel Daniel Rondonuwu, 2015, Proses Persidangan Perkara Tindak Pidana
Pencurian Dilakukan Oleh Anak,

Jurnal Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-

Mar/2015.
(ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/viewFile/7014/6519,
tanggal 14 Maret 2016 pukul 13.00 WIB).

Universitas Sumatera Utara


J Munthe, 2014, Pemidanaan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Yang Disebabkan
Pengaruh Minuman Keras Yang Terjadi Di Kabupaten Sleman,
(e-journal.uajy.ac.id/5980/1/Jurnal%20HK10030.pdf, dikases tanggal 30
Maret 2016 pukul 17.00 WIB.
H.Usman, 2012, Analisis Perkembangan Teori Hukum Pidana
(diakses

dari

online

journal.unja.ac.id/index.php/jih/article/download/54/43, tanggal 20 Maret 2016
pukul 15.00 WIB).
Evan Tjiang, 2014, Sistem Sanksi Pidana Dalam Hukum Pidana Anak Di
Indonesia, Jurnal Lex Crimen Vol. III/No. 4/Ags-Nov/2014
(diakses dari ejournal.unsrat.ac.id › Home › Vol 3, No 4 (2014) › Tjiang ,
diakses tanggal 29 Maret 2016 pukul 19.00 WIB).
Yutirsa Yunus, 2013, Analisis Konsep Restorative Justice Melalui Sistem Diversi
Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak Di Indonesia, Jurnal Rechts Vinding

(www.rechtsvinding.bphn.go.id/jurnal/Kumpulan%20Abstrak.pdf,diakses
tanggal 4 April 2016 pukul 15.00 WIB).
Martha Lalungkan, 2015, Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Anak Dalam
Sistem Peradilan Pidana Anak, Jurnal Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015
(diakses dari download.portalgaruda.org/article.php, Hal.7, tanggal 6 April
2016 pukul 12.38 WIB).
Joice H, 2015, Penangkapan Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana, Jurnal Lex
Crimen Vol. IV/No. 4/Juni/2015

Universitas Sumatera Utara

(journal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/viewFile/894/8482,diakse
s tanggal 30 Maret 2016 pukul 18.30 WIB).
Fetri A.R Tarigan, 2015, Upaya Diversi Bagi Anak Dalam Proses Peradilan, Lex
Crimen Vol. Iv/No. 5/Juli/2015
(diakses dari ejournal.unsrat.ac.id › Home › Vol 4, No 5 (2015) › Tarigan
Hal.105 tanggal 6 April 2016 pukul 17.20 WIB).
Marlina, 2008, Penerapan Konsep Diversi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana
dalam Sistem Peradilan pidana Anak, Jurnal Equality Vol. 13 No.1.
D. Website

www.m.bisnis.com/lifestyle/read/20160102/236/506440/catatan-akhir-tahunkpai-anak-sebagai-pelaku-kejahatan-meningkat
(diakses tanggal 14 Maret 2016 pukul 13.50 WIB).
www.metro.sindonews.com/read/944884/31/107-anak-di-depok-terlibatkasus-hukum-1420114823
(diakses tanggal 14 Maret 2016 pukul 14.00 WIB).
http://www.ypha.or.id/web/wp-content/uploads/2011/04/Situasi-Umum-Anakyang-Berhadapan-dengan-Hukum-di-Indonesia.pdf
(diakses tanggal 11 April 2016 pukul 16.04 WIB).
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt53f55d0f46878/hal-hal-pentingyang-diatur-dalam-uu-sistem-peradilan-pidana-anak
(diakses tanggal 11 April 2016 pukul 16.19 WIB).

Universitas Sumatera Utara

http://www.kumham-jogja.info/karya-ilmiah/37-karya-ilmiah-lainnya/257perlindungan

hak-hak-anak-pelaku-kejahatan-dalam-proses-peradilan-

pidana
(diakses tanggal 16 April 2016 pukul 16.35 WIB).
http://pn-bangil.go.id/data/?p=207
(diakses tanggal 7 April 2016 pukul 12.10 WIB).


Universitas Sumatera Utara

BAB III
PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA
TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN
BERENCANA
(Studi Putusan Pengadilan Negeri Stabat Nomor 1/Pid.Sus.Anak/2015/PNStb).
1. Identitas Terdakwa
1. Nama lengkap : JEEMY MAULIDZA SUSANTO Alias JEEMY;
2. Tempat Lahir : Batang Serang ;
3. Umur / Tanggal Lahir : 16 Tahun / 06 Juli 1998 ;
4. Jenis Kelamin : Laki-laki ;
5. Kebangsaan : Indonesia ;
6. Tempat Tinggal : Dusun Banten Desa Tanjung Putus Kecamatan
Padang Tualang Kabupaten Langkat ;
7. Agama : Islam ;
8. Pekerjaan : Pelajar ;
9. Pendidikan : SMK (Kelas II)
2. Kronologis Kasus
Terdakwa JEEMY MAULIDZA SUSANTO Alias JEEMY, pada hari

selasa tanggal 16 Desember 2014 sekira pukul 15.00 WIB atau setidak-tidaknya
pada waktu lain dalam bulan Desember 2014, bertempat di Areal Afdeling I Rawa
Ular PTPN IV Sawit Langkat Ds Banjaran Raya Kec.Pd.Tualang Kab.Langat atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam wilayah
hukum Pengadilan Negeri Langkat di Stabat, dengan sengaja dan dengan rencana

Universitas Sumatera Utara

terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, perbuatan mana dilakukan Terdakwa
dengan cara sebagai berikut:
Bermula pada hari Senin tanggal 15 Desember 2014 sekitar pukul 12.00
WIB, pada saat Terdakwa berada disekolahnya, Terdakwa mempunyai keinginan
untuk mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah BK 4369
PAJ milik korban BILLY MAULANA YUSRI (umur 15 tahun) yang mana
korban BILLY MAULANA YUSRI adalah teman sekelas Terdakwa di kelas II-1
TKJ SMK Harapan Stabat, selanjutnya Terdakwa menjumpai korban BILLY
MAULANA YUSRI kemudian mengajak korban BILLY MAULANA YUSRI
untuk bermain kerumah Terdakwa di Dusun Banten Desa Tanjung Putus
Kec.Padang Tualang Kab.Langkat, lalu korban menjawab “iya besok aku tidak
kemana-kemana”. Selanjutnya pada hari selasa tanggal 16 Desember 2014 sekura

pukul 12.00 WIB saat pulang sekolah Terdakwa langusng mengajak korban untuk
bermain dirumahnya, lalu Terdakwa bersama dengan korban berangkat dari
sekolah SMK Harapan Stabat menuju rumah Terdakwa dengan mengendarai 1
(satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah BK 4369 PAJ milik korban
dimana Terdakwa mengendarai sepeda motor tersebut sedangkan korban berada
di boncengan, sekira pukul 13.00 WIB Terdakwa bersama dengan korban sampai
dirumah Terdakwa di Dusun Banten Desa Tanjung Putus Kec.Padang Tualang
Kab.Langkat, kemudian Terdakwa menyuruh korban duduk menunggu didepan
rumah, sedangkan Terdakwa mengganti pakaiannya, selanjutnya Terdakwa
menuju dapur dan mengambil sebilah pisau belati dan menyelipkan pisau belati
tersebut dikantong celana bagian belakang Terdakwa lalu Terdakwa mengajak

Universitas Sumatera Utara

korban berjalan-jalan ke PTPN IV Sawit Langkat, lalu korban menyetujuinya
akan tetapi pada saat itu korban sempat melihat sebilah pisau belati yang
diselipkan Terdakwa di kantong celana bagian belakang, lalu korban sempat
bertanya “untuk apa pisau itu”, lalu Terdakwa menjawab “enggak ada, tidak untuk
apa-apa”, kemudian Terdakwa dan korban berangkat dengan mengendarai sepeda
motor Honda Beat warna merah milik korban dimana Terdakwa mengendarai

sepeda motor sedangkan korban diboncengan, sesampainya di Areal Afdeling I
PTPN IV Sawit Langkat hujan turun lalu korban membuka baju sekolahnya dan
memasukkannya kedalam bagasi sepeda motor, lalu Terdakwa dan korban
berbalik arah pulang akan tetapi tepat di areal Afdeling I Rawa Ular PTPN IV
Sawit Hulu Ds Banjaran Raya Kec.Padang Tualang, Terdakwa berpura-pura
kencing sedangkan korban menunggu duduk di sepeda motor membelakangi
Terdakwa, selanjutnya Terdakwa secara diam-diam mendekati korban dan
langsung menusuk korban dengan menggunakan pisau belati yang telah
dipersiapkan Terdakwa ke arah rusuk kanan korban lalu korban terjatuh dan
kepalanya terbentur batu ditanah, kemudian korban berdiri dan mencoba melawan
akan tetapi Terdakwa langsung mendorong badan korban dan menikam korban
kearah dada korban sehingga korban kembali terjatuh, dan setelah itu Terdakwa
kembali menikam korban ke arah kaki, tangan, punggung, lutut, kening dan
pinggang secara berulang kali sehingga korban tidak bergerak dan tidak bernyawa
lagi, selanjutnya Terdakwa mengambil 1 (satu) handphone samsung Galaxy Core
2 milik korban, kemudian langsung menyeret tubuh korban dengan cara
memegang kedua kaki korban menuju semak-semak kebun sawit, lalu Terdakwa

Universitas Sumatera Utara


pulang kerumahnya dengan membawa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat
warna merah BK 4369 PAJ milik korban dan ditengah perjalanan Terdakwa
membuang pisau belati ke parit Rawa Ular.
Akibat perbuatan Terdakwa, korban BILLY MAULANA YUSRI
meninggal dunia karena kekerasan berupa empat luka luka tusuk pada dada atas
sebelah kiri dan kanan, luka lecet pada dada sebelah kiri dan kanan, luka tusuk
pada pinggang sebelah kanan, luka sayat pada lengan kanan atas, luka gores pada
lengan kanan bawah, dua luka tusuk pada lengan bawah, luka bacok pada
punggung tangan kanan, luka sayat pada telapak kanan kiri, luka terbuka pada
punggung jari kesatu tangan kiri, luka robek pada jari tengah kiri, luka tusuk pada
lengan kiri atas, luka tusuk pada tungkai atas kanan, luka tusuk pada tungkai
kanan bawah, luka bacok pada tungkai kanan bawah, luka bacok pada tungkai kiri
bawah, dengan kesimpulan keseluruhan penyebab kematian korban karena luka
tusuk yang menembus organ paru, organ jantung dan organ hati yang
mengakibatkan pendarahan yang banyak dirongga dada dan perut sebagaimana
Visum et Revertum Departemen Kedokteran Kehakiman FK USU RSUP H
ADAM MALIK MEDAN nomor : 72/VII/IKK/VER/2014 tanggal 18 Desember
2014 yang ditandatangani oleh dr. H.Guntur Bumi Nasution, Sp.F
3. Dakwaan dan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum.
Pada kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Terdakwa Jeemy, maka
Terdakwa didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam bentuk surat dakwaan
alternatif. Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa
berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

PERTAMA
PRIMAIR
Terdakwa JEEMY MAULIDZA SUSANTO Als JEEMY, pada hari selasa
tanggal 16 Desember 2014 sekira pukul 15.00 WIB atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Desember 2014, bertempat di Areal Afdeling I Rawa Ular
PTPN IV Sawit Langkat Ds Banjaran Raya Kec.Pd.Tualang Kab.Langkat atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam wilayah
hukum Pengadilan Negeri Langkat di Stabat, dengan sengaja dan dengan
rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, perbuatan mana
dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:
Bermula pada hari Senin tanggal 15 Desember 2014 sekitar pukul 12.00
WIB, pada saat Terdakwa berada disekolahnya, Terdakwa mempunyai keinginan
untuk mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah BK 4369
PAJ milik korban BILLY MAULANA YUSRI (umur 15 tahun) yang mana
korban BILLY MAULANA YUSRI adalah teman sekelas Terdakwa di kelas II-1
TKJ SMK Harapan Stabat, selanjutnya Terdakwa menjumpai korban BILLY
MAULANA YUSRI kemudian mengajak korban BILLY MAULANA YUSRI
untuk bermain kerumah Terdakwa di Dsn Banten Ds Tanjung Putus Kec.Padang
Tualang Kab.Langkat, lalu korban menjawab “iya besok aku tidak kemanakemana”. Selanjutnya pada hari selasa tanggal 16 Desember 2014 sekura pukul
12.00 WIB saat pulang sekolah Terdakwa langusng mengajak korban untuk
bermain dirumahnya, lalu Terdakwa bersama dengan korban berangkat dari
sekolah SMK Harapan Stabat menuju rumah Terdakwa dengan mengendarai 1

Universitas Sumatera Utara

(satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah BK 4369 PAJ milik korban
dimana Terdakwa mengendarai sepeda motor tersebut sedangkan korban berada
di boncengan, sekira pukul 13.00 WIB Terdakwa bersama dengan korban sampai
dirumah Terdakwa di Dsn Banten Ds Tanjung Putus Kec.Padang Tualang
Kab.Langkat, kemudian Terdakwa menyuruh korban duduk menunggu didepan
rumah sedangkan Terdakwa mengganti pakaiannya, selanjutnya Terdakwa
menuju dapur dan mengambil sebilah pisau belati dan menyelipkan pisau belati
tersebut dikantong celana bagian belakang Terdakwa lalu Terdakwa mengajak
korban berjalan-jalan ke PTPN IV Sawit Langkat, lalu korban menyetujuinya
akan tetapi pada saat itu korban sempat melihat sebilah pisau belati yang
diselipkan Terdakwa di kantong celana bagian belakang, lalu korban sempat
bertanya “untuk apa pisau itu”, lalu Terdakwa menjawab “enggak ada, tidak untuk
apa-apa”, kemudian Terdakwa dan korban berangkat dengan mengendarai sepeda
motor Honda Beat warna merah milik korban dimana Terdakwa mengendarai
sepeda motor sedangkan korban diboncengan, sesampainya di Areal Afdeling I
PTPN IV Sawit Langkat hujan turun lalu korban membuka baju sekolahnya dan
memasukkannya kedalam bagasi sepeda motor, lalu Terdakwa dan korban
berbalik arah pulang akan tetapi tepat di areal Afdeling I Rawa Ular PTPN IV
Sawit Hulu Ds Banjaran Raya Kec.Padang Tualang, Terdakwa berpura-pura
kencing sedangkan korban menunggu duduk di sepeda motor membelakangi
Terdakwa, selanjutnya Terdakwa secara diam-diam mendekati korban dan
langsung menusuk korban dengan menggunakan pisau belati yang telah
dipersiapkan Terdakwa ke arah rusuk kanan korban lalu korban terjatuh dan

Universitas Sumatera Utara

kepalanya terbentur batu ditanah, kemudian korban berdiri dan mencoba melawan
akan tetapi Terdakwa langsung mendorong badan korban dan menikam korban
kearah dada korban sehingga korban kembali terjatuh, dan setelah itu Terdakwa
kembali menikam korban ke arah kaki, tangan, punggung, lutut, kening dan
pinggang secara berulang kali sehingga korban tiak bergerak dan tidak bernyawa
lagi, selanjutnya Terdakwa mengambil 1 (satu) handphone samsung Galaxy Core
2 milik korban, kemudian langsung menyeret tubuh korban dengan cara
memegang kedua kaki korban menuju semak-semak kebun sawit, lalu Terdakwa
pulang kerumahnya dengan membawa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat
warna merah BK 4369 PAJ milik korban dan ditengah perjalanan Terdakwa
membuang pisau belati ke paret Rawa Ular.
Akibat perbuatan Terdakwa korban BILLY MAULANA YUSRI
meninggal dunia karena kekerasan berupa empat luka luka tusuk pada dada atas
sebelah kiri dan kanan, luka lecet pada dada sebelah kiri dan kanan, luka tusuk
pada pinggang sebelah kanan, luka sayat pada lengan kanan atas, luka gores pada
lengan kanan bawah, dua luka tusuk pada lengan bawah, luka bacok pada
punggung tangan kanan, luka sayat pada telapak kanan kiri, luka terbuka pada
punggung jari kesatu tangan kiri, luka robek pada jari tengah kiri, luka tusuk pada
lengan kiri atas, luka tusuk pada tungkai atas kanan, luka tusuk pada tungkai
kanan bawah, luka bacok pada tungkai kanan bawah, luka bacok pada tungkai kiri
bawah, dengan kesimpulan keseluruhan penyebab kematian korban karena luka
tusuk yang menembus organ paru, organ jantung dan organ hati yang
mengakibatkan pendarahan yang banyak dirongga dada dan perut sebagaimana

Universitas Sumatera Utara

Visum et Revertum Departemen Kedokteran Kehakiman FK USU RSUP H
ADAM MALIK MEDAN nomor : 72/VII/IKK/VER/2014 tanggal 18 Desember
2014 yang ditandatangani oleh dr. H.Guntur Bumi Nasution, Sp.F Perbuatan
Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP jo UU
No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak ;
SUBSIDAIR
Terdakwa JEEMY MAULIDZA SUSANTO Als JEEMY, pada hari selasa
tanggal 16 Desember 2014 sekira pukul 15.00 WIB atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Desember 2014, bertempat di Areal Afdeling I Rawa Ular
PTPN IV Sawit Langkat Ds Banjaran Raya Kec.Pd.Tualang Kab.Langkat atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam wilayah
hukum Pengadilan Negeri Langkat di Stabat, dengan sengaja merampas nyawa
orang lain yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana,
yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah
pelaksanaannya atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya
dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan
penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, perbuatan
mana dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:
Bermula pada hari Senin tanggal 15 Desember 2014 sekitar pukul 12.00
WIB, pada saat Terdakwa berada disekolahnya, Terdakwa mempunyai keinginan
untuk mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah BK 4369
PAJ milik korban BILLY MAULANA YUSRI (umur 15 tahun) yang mana
korban BILLY MAULANA YUSRI adalah teman sekelas Terdakwa di kelas II-1

Universitas Sumatera Utara

TKJ SMK Harapan Stabat, selanjutnya Terdakwa menjumpai korban BILLY
MAULANA YUSRI kemudian mengajak korban BILLY MAULANA YUSRI
untuk bermain kerumah Terdakwa di Dsn Banten Ds Tanjung Putus Kec.Padang
Tualang Kab.Langkat, lalu korban menjawab “iya besok aku tidak kemanakemana”. Selanjutnya pada hari selasa tanggal 16 Desember 2014 sekura pukul
12.00 WIB saat pulang sekolah Terdakwa langsung mengajak korban untuk
bermain dirumahnya, lalu Terdakwa bersama dengan korban berangkat dari
sekolah SMK Harapan Stabat menuju rumah Terdakwa dengan mengendarai 1
(satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah BK 4369 PAJ milik korban
dimana Terdakwa mengendarai sepeda motor tersebut sedangkan korban berada
di boncengan, sekira pukul 13.00 WIB Terdakwa bersama dengan korban sampai
dirumah Terdakwa di Dsn Banten Ds Tanjung Putus Kec.Padang Tualang
Kab.Langkat, kemudian Terdakwa menyuruh korban duduk menunggu didepan
rumah sedangkan Terdakwa mengganti pakaiannya, selanjutnya Terdakwa
menuju dapur dan mengambil sebilah pisau belati dan menyelipkan pisau belati
tersebut dikantong celana bagian belakang Terdakwa lalu Terdakwa mengajak
korban berjalan-jalan ke PTPN IV Sawit Langkat, lalu korban menyetujuinya
akan tetapi pada saat itu korban sempat melihat sebilah pisau belati yang
diselipkan Terdakwa di kantong celana bagian belakang, lalu korban sempat
bertanya “untuk apa pisau itu”, lalu Terdakwa menjawab “enggak ada, tidak untuk
apa-apa”, kemudian Terdakwa dan korban berangkat dengan mengendarai sepeda
motor Honda Beat warna merah milik korban dimana Terdakwa mengendarai
sepeda motor sedangkan korban diboncengan, sesampainya di Areal Afdeling I

Universitas Sumatera Utara

PTPN IV Sawit Langkat hujan turun lalu korban membuka baju sekolahnya dan
memasukkannya kedalam bagasi sepeda motor, lalu Terdakwa dan korban
berbalik arah pulang akan tetapi tepat di areal Afdeling I Rawa Ular PTPN IV
Sawit Hulu Ds Banjaran Raya Kec.Padang Tualang, Terdakwa berpura-pura
kencing sedangkan korban menunggu duduk di sepeda motor membelakangi
Terdakwa, selanjutnya Terdakwa secara diam-diam mendekati korban dan
langsung menusuk korban dengan menggunakan pisau belati yang telah
dipersiapkan Terdakwa ke arah rusuk kanan korban lalu korban terjatuh dan
kepalanya terbentur batu ditanah, kemudian korban berdiri dan mencoba melawan
akan tetapi Terdakwa langsung mendorong badan korban dan menikam korban
kearah dada korban sehingga korban kembali terjatuh, dan setelah itu Terdakwa
kembali menikam korban ke arah kaki, tangan, punggung, lutut, kening dan
pinggang secara berulang kali sehingga korban tak bergerak dan tidak bernyawa
lagi, selanjutnya Terdakwa mengambil 1 (satu) handphone samsung Galaxy Core
2 milik korban, kemudian langsung menyeret tubuh korban dengan cara
memegang kedua kaki korban menuju semak-semak kebun sawit, lalu Terdakwa
pulang kerumahnya dengan membawa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat
warna merah BK 4369 PAJ milik korban dan ditengah perjalanan Terdakwa
membuang pisau belati ke paret Rawa Ular.
Terdakwa mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah
BK 4369 PAJ dan 1 (satu) handphone samsung Galaxy Core 2 tanpa izin
pemiliknya yang sah yaitu korban BILLY MAULANA YUSRI sehingga korban

Universitas Sumatera Utara

BILLY MAULANA YUSRI mengalami kerugian yang ditaksir lebih dari
Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).
Akibat perbuatan Terdakwa korban BILLY MAULANA YUSRI
meninggal dunia karena kekerasan berupa empat luka luka tusuk pada dada atas
sebelah kiri dan kanan, luka lecet pada dada sebelah kiri dan kanan, luka tusuk
pada pinggang sebelah kanan, luka sayat pada lengan kanan atas, luka gores pada
lengan kanan bawah, dua luka tusuk pada lengan bawah, luka bacok pada
punggung tangan kanan, luka sayat pada telapak kanan kiri, luka terbuka pada
punggung jari kesatu tangan kiri, luka robek pada jari tengah kiri, luka tusuk apda
lengan kiri atas, luka tusuk pada tungkai atas kanan, luka tusuk pada tungkai
kanan bawah, luka bacok pada tungkai kanan bawah, luka bacok pada tungkai kiri
bawah, dengan kesimpulan keseluruhan penyebab kematian korban karena luka
tusuk yang menembus organ paru, organ jantung dan organ hati yang
mengakibatkan pendarahan yang banyak dirongga dada dan perut sebagaimana
Visum et Revertum Departemen Kedokteran Kehakiman FK USU RSUP H
ADAM MALIK MEDAN nomor : 72/VII/IKK/VER/2014 tanggal 18 Desember
2014 yang ditandatangani oleh dr. H.Guntur Bumi Nasution, Sp.F
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
339 KUHP jo UU No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan PidanaAnak
ATAU
KEDUA
Terdakwa JEEMY MAULIDZA SUSANTO Als JEEMY, pada hari selasa
tanggal 16 Desember 2014 sekira pukul 15.00 WIB atau setidak-tidaknya pada

Universitas Sumatera Utara

waktu lain dalam bulan Desember 2014, bertempat di Areal Afdeling I Rawa Ular
PTPN IV Sawit Langkat Ds Banjaran Raya Kec.Pd.Tualang Kab.Langkat atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam wilayah
hukum Pengadilan Negeri Langkat di Stabat, mengambil barang sesuatu yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum yang didahului , disertai atau diikuti dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk
mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap
tangan , untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya,
atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri yang mengakibatkan
kematian perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:
Bermula pada hari Senin tanggal 15 Desember 2014 sekitar pukul 12.00
WIB, pada saat Terdakwa berada disekolahnya, Terdakwa mempunyai keinginan
untuk mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah BK 4369
PAJ milik korban BILLY MAULANA YUSRI (umur 15 tahun) yang mana
korban BILLY MAULANA YUSRI adalah teman sekelas Terdakwa di kelas II-1
TKJ SMK Harapan Stabat, selanjutnya Terdakwa menjumpai korban BILLY
MAULANA YUSRI kemudian mengajak korban BILLY MAULANA YUSRI
untuk bermain kerumah Terdakwa di Dsn Banten Ds Tanjung Putus Kec.Padang
Tualang Kab.Langkat, lalu korban menjawab “iya besok aku tidak kemanakemana”. Selanjutnya pada hari selasa tanggal 16 Desember 2014 sekura pukul
12.00 WIB saat pulang sekolah Terdakwa langusng mengajak korban untuk
bermain dirumahnya, lalu Terdakwa bersama dengan korban berangjat dari

Universitas Sumatera Utara

sekolah SMK Harapan Stabat menuju rumah Terdakwa dengan mengendarai 1
(satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah BK 4369 PAJ milik korban
dimana Terdakwa mengendarai sepeda motor tersebut sedangkan korban berada
di boncengan, sekira pukul 13.00 WIB Terdakwa bersama dengan korban sampai
dirumah Terdakwa di Dsn Banten Ds Tanjung Putus Kec.Padang Tualang
Kab.Langkat, kemudian Terdakwa menyuruh korban duduk menunggu didepan
rumah sedangkan Terdakwa mengganti pakaiannya, selanjutnya Terdakwa
menuju dapur dan mengambil sebilah pisau belati dan menyelipkan pisau belati
tersebut dikantong celana bagian belakang Terdakwa lalu Terdakwa mengajak
korban berjalan-jalan ke PTPN IV Sawit Langkat, lalu korban menyetujuinya
akan tetapi pada saat itu korban sempat melihat sebilah pisau belati yang
diselipkan Terdakwa di kantong celana bagian belakang, lalu korban sempat
bertanya ?untuk apa pisau itu?, lalu Terdakwa menjawab ?enggak ada, tidak untuk
apa-apa?, kemudian Terdakwa dan korban berangkat dengan mengendarai sepeda
motor Honda Beat warna merah milik korban dimana Terdakwa mengendarai
sepeda motor sedangkan korban diboncengan, sesampainya di Areal Afdeling I
PTPN IV Sawit Langkat hujan turun lalu korban membuka baju sekolahnya dan
memasukkannya kedalam bagasi sepeda motor, lalu Terdakwa dan korban
berbalik arah pulang akan tetapi tepat di areal Afdeling I Rawa Ular PTPN IV
Sawit Hulu Ds Banjaran Raya Kec.Padang Tualang, Terdakwa berpura-pura
kencing sedangka korban menunggu duduk di sepeda motor membelakangi
Terdakwa, selanjutnya Terdakwa secara diam-diam mendekati korban dan
langsung menusuk korban dengan menggunakan pisau belati yang telah

Universitas Sumatera Utara

dipersiapkan Terdakwa ke arah rusuk kanan korban lalu korban terjatuh dan
kepalanya terbentur batu ditanah, kemudian korban berdiri dan mencoba melawan
akan tetapi Terdakwa langusng mendorong badan korban dan menikam korban
kearah dada korban sehingga korban kembali terjatuh, dan setelah itu Terdakwa
kembali menikam korban ke arah kaki, tangan, punggung, lutut, kening dan
pinggang secara berulang kali sehingga korban tiak bergerak dan tidak bernyawa
lagi, selanjutnya Terdakwa mengambil 1 (satu) handphone samsung Galaxy Core
2 milik korban, kemudian langsung menyeret tubuh korban dengan cara
memegang kedua kaki korban menuju semak-semak kebun sawit, lalu Terdakwa
pulang kerumahnya dengan membawa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat
warna merah BK 4369 PAJ milik korban dan ditengah perjalanan Terdakwa
membuang pisau belati ke paret Rawa Ular.
Terdakwa mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah
BK 4369 PAJ dan 1 (satu) handphone samsung Galaxy Core 2 tanpa izin
pemiliknya yang sah yaitu korban BILLY MAULANA YUSRI sehingga korban
BILLY MAULANA YUSRI mengalami kerugian yang ditaksir lebih dari
Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).
Akibat perbuatan Terdakwa korban BILLY MAULANA YUSRI
meninggal dunia karena kekerasan berupa empat luka luka tusuk pada dada atas
sebelah kiri dan kanan, luka lecet pada dada sebelah kiri dan kanan, luka tusuk
pada pinggang sebelah kanan, luka sayat pada lengan kanan atas, luka gores pada
lengan kanan bawah, dua luka tusuk pada lengan bawah, luka bacok pada
punggung tangan kanan, luka sayat pada telapak kanan kiri, luka terbuka pada

Universitas Sumatera Utara

punggung jari kesatu tangan kiri, luka robek pada jari tengah kiri, luka tusuk apda
lengan kiri atas, luka tusuk pada tungkai atas kanan, luka tusuk pada tungkai
kanan bawah, luka bacok pada tungkai kanan bawah, luka bacok pada tungkai kiri
bawah, dengan kesimpulan keseluruhan penyebab kematian korban karena luka
tusuk yang menembus organ paru, organ jantung dan organ hati yang
mengakibatkan pendarahan yang banyak dirongga dada dan perut sebagaimana
Visum et Revertum Departemen Kedokteran Kehakiman FK USU RSUP H
ADAM MALIK MEDAN nomor : 72/VII/IKK/VER/2014 tanggal 18 Desember
2014 yang ditandatangani oleh dr. H.Guntur Bumi Nasution, Sp.F
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
365 ayat (3) KUHP jo UU No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
PidanaAnak.
ATAU
KETIGA
Terdakwa JEEMY MAULIDZA SUSANTO Als JEEMY, pada hari selasa
tanggal 16 Desember 2014 sekira pukul 15.00 WIB atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Desember 2014, bertempat di Areal Afdeling I Rawa Ular
PTPN IV Sawit Langkat Ds Banjaran Raya Kec.Pd.Tualang Kab.Langkat atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam wilayah
hukum Pengadilan Negeri Langkat di Stabat, yang melakukan kekejaman,
kekerasan atau ancaman kekerasan atau penganiayaan terhadap anak yang
menyebabkan mati, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara

Bermula pada hari Senin tanggal 15 Desember 2014 sekitar pukul 12.00
WIB, pada saat Terdakwa berada disekolahnya, Terdakwa mempunyai keinginan
untuk mengambil 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah BK 4369
PAJ milik korban BILLY MAULANA YUSRI (umur 15 tahun) yang mana
korban BILLY MAULANA YUSRI adalah teman sekelas Terdakwa di kelas II-1
TKJ SMK Harapan Stabat, selanjutnya Terdakwa menjumpai korban BILLY
MAULANA YUSRI kemudian mengajak korban BILLY MAULANA YUSRI
untuk bermain kerumah Terdakwa di Dsn Banten Ds Tanjung Putus Kec.Padang
Tualang Kab.Langkat, lalu korban menjawab “iya besok aku tidak kemanakemana”. Selanjutnya pada hari selasa tanggal 16 Desember 2014 sekura pukul
12.00 WIB saat pulang sekolah Terdakwa langusng mengajak korban untuk
bermain dirumahnya, lalu Terdakwa bersama dengan korban berangjat dari
sekolah SMK Harapan Stabat menuju rumah Terdakwa dengan mengendarai 1
(satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah BK 4369 PAJ milik korban
dimana Terdakwa mengendarai sepeda motor tersebut sedangkan korban berada
di boncengan, sekira pukul 13.00 WIB Terdakwa bersama dengan korban sampai
dirumah Terdakwa di Dsn Banten Ds Tanjung Putus Kec.Padang Tualang
Kab.Langkat, kemudian Terdakwa menyuruh korban duduk menunggu didepan
rumah sedangkan Terdakwa mengganti pakaiannya, selanjutnya Terdakwa
menuju dapur dan mengambil sebilah pisau belati dan menyelipkan pisau belati
tersebut dikantong celana bagian belakang Terdakwa lalu Terdakwa mengajak
korban berjalan-jalan ke PTPN IV Sawit Langkat, lalu korban menyetujuinya
akan tetapi pada saat itu korban sempat melihat sebilah pisau belati yang

Universitas Sumatera Utara

diselipkan Terdakwa di kantong celana bagian belakang, lalu korban sempat
bertanya “untuk apa pisau itu”, lalu Terdakwa menjawab “enggak ada, tidak untuk
apa-apa”, kemudian Terdakwa dan korban berangkat dengan mengendarai sepeda
motor Honda Beat warna merah milik korban dimana Terdakwa mengendarai
sepeda motor sedangkan korban diboncengan, sesampainya di Areal Afdeling I
PTPN IV Sawit Langkat hujan turun lalu korban membuka baju sekolahnya dan
memasukkannya kedalam bagasi sepeda motor, lalu Terdakwa dan korban
berbalik arah pulang akan tetapi tepat di areal Afdeling I Rawa Ular PTPN IV
Sawit Hulu Ds Banjaran Raya Kec.Padang Tualang, Terdakwa berpura-pura
kencing sedangkan korban menunggu duduk di sepeda motor membelakangi
Terdakwa, selanjutnya Terdakwa secara diam-diam mendekati korban dan
langsung menusuk korban dengan menggunakan pisau belati yang telah
dipersiapkan Terdakwa ke arah rusuk kanan korban lalu korban terjatuh dan
kepalanya terbentur batu ditanah, kemudian korban berdiri dan mencoba melawan
akan tetapi Terdakwa langsung mendorong badan korban dan menikam korban
kearah dada korban sehingga korban kembali terjatuh, dan setelah itu Terdakwa
kembali menikam korban ke arah kaki, tangan, punggung, lutut, kening dan
pinggang secara berulang kali sehingga korban tiak bergerak dan tidak bernyawa
lagi, selanjutnya Terdakwa mengambil 1 (satu) handphone samsung Galaxy Core
2 milik korban, kemudian langsung menyeret tubuh korban dengan cara
memegang kedua kaki korban menuju semak-semak kebun sawit, lalu Terdakwa
pulang kerumahnya dengan membawa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat

Universitas Sumatera Utara

warna merah BK 4369 PAJ milik korban dan ditengah perjalanan Terdakwa
membuang pisau belati ke paret Rawa Ular ;
Akibat perbuatan Terdakwa korban BILLY MAULANA YUSRI
meninggal dunia karena kekerasan berupa empat luka luka tusuk pada dada atas
sebelah kiri dan kanan, luka lecet pada dada sebelah kiri dan kanan, luka tusuk
pada pinggang sebelah kanan, luka sayat pada lengan kanan atas, luka gores pada
lengan kanan bawah, dua luka tusuk pada lengan bawah, luka bacok pada
punggung tangan kanan, luka sayat pada telapak kanan kiri, luka terbuka pada
punggung jari kesatu tangan kiri, luka robek pada jari tengah kiri, luka tusuk apda
lengan kiri atas, luka tusuk pada tungkai atas kanan, luka tusuk pada tungkai
kanan bawah, luka bacok pada tungkai kanan bawah, luka bacok pada tungkai kiri
bawah, dengan kesimpulan keseluruhan penyebab kematian korban karena luka
tusuk yang menembus organ paru, organ jantung dan organ hati yang
mengakibatkan pendarahan yang banyak dirongga dada dan perut sebagaimana
Visum et Revertum Departemen Kedokteran Kehakiman FK USU RSUP H
ADAM MALIK MEDAN nomor : 72/VII/IKK/VER/2014 tanggal 18 Desember
2014 yang ditandatangani oleh dr. H.Guntur Bumi Nasution, Sp.F
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
80 ayat 3 UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo UU No.11 Tahun
2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak ;
4. Fakta-Fakta Hukum.
Berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh faktafakta hukum sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

1) Benar pada hari Rabu tanggal 17 Desember 2014 sekira pukul 17.00
WIB, di areal perkebunan Afdeling I Rawa Ular PTPN-IV Sawit
Langkat Desa Banjaran Raya Kecamatan Padang Tualang Kabupaten
Langkat tepatnya di suatu tempat rawa-rawa telah ditemukan sesosok
tubuh dalam kondisi tidak bernyawa yang diketahui adalah bernama
BillyMaulana Yusri, laki-laki, usia 15 Tahun yang merupakan anak
dari saksi Muazzala.
2) Benar saat ditemukan tubuh atau jasad korban Billy Maulana Yusri
tersebut ditemukan beberapa luka tusuk dan berdasarkan Visum Et
Repertum penyebab kematian korban Billy Maulana Yusri adalah
karena luka tusuk yang menembus organ paru, organ jantung dan
organ hati yang mengakibatkan pendarahan yang banyak di dalam
rongga dada dan perut.
3) Benar sebelum korban Billy Maulana Yusri meninggal dunia dan
jasadnya ditemukan pada hari Rabu tanggal 17 Desember 2014 pukul
17.00 Wib di rawa-rawa Afdeling I Rawa Ular PTPN-IV Sawit
Langkat Desa Banjaran Raya Kecamatan Padang Tualang Kabupaten
Langkat, tepatnya pada hari Selasa tanggal 16 Desember 2014, setelah
pulang sekolah korban Billy Maulana Yusri dan Terdakwa bersamasama menuju rumah Terdakwa, dan sesampainya di rumah Terdakwa,
Terdakwa telah mempersiapkan pisau yang diambil dari rumah dan
kemudian Terdakwa mengajak kembali jalan dan sesampainya di
Afdeling I Rawa Ular PTPN-IV Sawit Langkat Desa Banjaran Raya

Universitas Sumatera Utara

Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat, Terdakwa yang
berpura-pura berhenti untuk buang air kecil dan korban Billy Maulana
Yusri menunggu di sepeda motor sambil membelakangi Terdakwa
yang buang air kecil, dan tiba-tiba Terdakwa berbalik kemudian
menikamkan pisau yang sudah dipersiapkan dari rumah ke arah bagian
tubuh korban Maulana Yusri tepatnya ke arah rusuk kanan korban lalu
korban terjatuh dan kepalanya terbentur batu ditanah, kemudian
korban berdiri dan mencoba melawan akan tetapi Terdakwa langsung
mendorong badan korban dan menikam korban ke arah dada korban
sehingga korban kembali terjatuh, dan setelah itu Terdakwa kembali
menikam korban ke arah kaki, tangan, punggung, lutut, kening dan
pinggang secara berulang kali dan Terdakwa memastikan korban Billy
Maulana Yusri tak bergerak dan tidak bernyawa lagi dan selanjutnya
Terdakwa menyeret korban Billy Maulana Yusri ke arah rawa-rawa
dan meletakkan korban Billy Maulana Yusri di tempat tersebut.
4) Benar barang-barang berupa Sepeda motor Honda Beat warna merah
dan Handphone merk Samsung milik korban Billy Maulana Yusri
berada dalam penguasaan Terdakwa sejak tanggal 16 Desember 2014
sekitar pukul 15.00 Wib.
Selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan apakah dengan adanya faktafakta yang telah terungkap di persidangan, telah dapat menyatakan Terdakwa
bersalah atau malah sebaliknya Terdakwa tidak bersalah melakukan perbuatan
pidana seperti yang didakwakan oleh Penuntut Umum kepadanya.

Universitas Sumatera Utara

5. Amar Putusan.
1. Menyatakan Terdakwa Jeemy Maulidza Susanto alias Jeemy tersebut
di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana “Pembunuhan Berencana” sebagaimana dalam dakwaan
Alternatif Pertama Primair ;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Jeemy Maulidza Susanto alias
Jeemy, oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh)
Tahun di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) ;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani
Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan ;
5. Menetapkan barang bukti berupa :
a. 1 (satu) unit Sepeda motor Honda Beat warna merah tanpa plat
nomor Polisi;
b. 1 (satu) unit handphone merk Samsung Galaxy Core 2;
c. 1 (satu) potong baju seragam sekolah warna putih yang
bersimbolkan SMK HARAPAN STABAT ;
d. 1 (satu) pasang sepatu cat warna hitam ;
e. 1 (satu) potong celana warna abu-abu dalam keadaan koyak;
f. 1 (satu) potong kaos oblong warna putih; Dikembalikan kepada
keluarga korban Billy Maulana Yusri ;
g. 1 (satu) bilah pisau belati bergagang kayu panjang lebih kurang 20
cm; Dirampas untuk dimusnahkan ;
6. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp
2.000,- (dua ribu rupiah);
6. Dasar Pertimbangan Hakim.
Para Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan
Alternatif, sehingga untuk itu Majelis Hakim berpendapat Dakwaan Alternatif

Universitas Sumatera Utara

Pertama adalah dakwaan yang dianggap lebih relevan terhadap fakta yang
terungkap.
Dakwaan

Pertama menyatakan

bahwa ternyata Penuntut

Umum

mendakwa Terdakwa dengan jenis dakwaan Subsideritas, sehingga untuk itu
Majelis Hakim akan memulai memberikan pertimbangan terhadap dakwaan
Pertama Primair, dengan ketentuan apabila dakwaan Pertama Primair terbukti,
maka dakwaan Pertama Subsidair dan Dakwaan Alternatif lainnya tidak perlu
untuk dibuktikan lagi, namun sebaliknya apabila Dakwaan Pertama Primair tidak
terbukti maka Dakwaan Pertama Subsidair otomatis harus dipertimbangkan.
Selanjutnya di dalam Dakwaan Alternatif Pertama Primair, Terdakwa
didakwa sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHPidana jo Undang-undang No.
11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, yang unsur-unsurnya
adalah sebagai berikut:
1. Barang siapa ;
2. Dengan Direncanakan Terlebih Dahulu ;
3. Menghilangkan Nyawa Orang Lain
1. Unsur Barang Siapa.
Yang dimaksud dari unsur barang siapa menunjuk kepada orang sebagai
subjek hukum yang dapat dipertanggung jawabkan atas segala perbuatannya.
Telah diketahui juga bahwa dipersidangan, Jaksa Penuntut Umum telah
menghadapkan Terdakwa Jeemy Maulidza Susanto alias Jeemy yang identitasnya
bersesuaian dengan identitas Terdakwa dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut

Universitas Sumatera Utara

Umum, oleh karena itu mengenai orang yang didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum
sudah benar yaitu Terdakwa yang dimaksud.
Melihat dari kondisinya, bahwa selama pemeriksaan perkaranya Hakim
menilai Terdakwa sehat jasmani dan rohani, oleh karena itu dinilai mampu
bertanggung jawab atas segala perbuatannya, selain itu oleh karena Terdakwa
adalah masih tergolong ke dalam usia anak, maka terhadap Terdakwa dikenakan
aturan sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak sebagaimana di sebutkan dalam UU No. 11 Tahun 2012.
Berdasarkan dari pertimbangan tersebut di atas Hakim berpendapat bahwa unsur
Barang Siapa telah terpenuhi.
2. Unsur Dengan Direncanakan Terlebih Dahulu
Unsur dengan rencana terlebih dahulu, pada dasarnya mengandung 3
syarat atau unsur yaitu :
1. Memutuskan kehendak dalam suasana tenang
2. Ada tersedia waktu yang cukup sejak timbulnya kehendak sampai dengan
pelaksanaan kehendak.
3. Pelaksanaan kehendak (perbuatan) dalam suasana tenang.
Selain itu ada pendapat lain tentang unsur dengan rencana terlebih dahulu
adalah

bukan

bentuk

kesengajaan

tetapi

berupa

cara

membentuk

kesengajaan/opzet yang mana mempunyai 3 syarat yaitu :
1. Opzet nya dibentuk setelah direncanakan terlebih dahulu.

Universitas Sumatera Utara

2. Dan setelah orang merencanakan (opzetnya) itu terlebih dahulu, maka
yang penting adalah cara “opzet” itu dibentuk yaitu harus dalam keadaan
yang tenang.
3. Dan pada umumnya, merencanakan pelaksanaan “opzet” itu memerlukan
jangka waktu yang agak lama ;
Berdasarkan

fakta

yang terungkap

di persidangan, sebagaimana

keterangan Terdakwa, Terdakwa awalnya telah mengajak korban Billy Maulana
Yusri yang merupakan teman Terdakwa sekelas di kelas II-1 TKJ SMK Harapan
Stabat untuk main-main ke rumah Terdakwa pada hari Senin tanggal 15
Desember 2014, namun oleh karena korban Billy Maulana Yusri ada kesibukan,
sehingga niat Terdakwa tidak terlaksana sampai pada hari Selasa tanggal 16
Desember 2014, Terdakwa berhasil mengajak Billy Maulana Yusri untuk ke
rumah Terdakwa, dan saat sampai di rumah Terdakwa, Terdakwa mengambil
pisau, dan pisau tersebut memang sudah di niatkan Terdakwa untuk melakukan
penikaman terhadap Billy Maulana Yusri saat Terdakwa mengajak Billy Maulana
Yusri dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat milik korban Billy Maulana
Yusri.
Sebagaimana keterangan Terdakwa tersebut, Majelis Hakim berpendapat
opzet atau kesengajaan yang telah direncakanan telah terlaksana oleh perbuatan
Terdakwa dan cara yang dilakukan Terdakwa untuk menghujamkan pisau yang
telah dipersiapkan Terdakwa sebelumnya dilakukan dengan tenang, hal ini
terbukti dari keterangan Terdakwa yaitu Terdakwa dengan tenang menghujamkan
pisau yang telah dipersiapkan sebelumnya secara terus menerus ke arah tubuh

Universitas Sumatera Utara

korban sampai Terdakwa memastikan korban tidak bergerak dan bernyawa lagi,
dan yang terakhir jarak antara rencana yang sudah disusun oleh Terdakwa sejak
hari Senin tanggal 15 Desember 2014 sampai dengan terwujud di hari Selasa
tanggal 16 Desember 2014 menurut Majelis Hakim adalah jangka waktu yang
relatif agak lama untuk Terdakwa dapat berpikir dengan tenang melakukan
niatnya untuk menghabisi nyawa korban Billy Maulana Yusri, sehingga dengan
demikian Majelis Hakim berkeyakinan perbuatan Terdakwa tersebut telah
memenuhi unsur yang direncanakan terlebih dahulu.
3. Unsur Menghilangkan Nyawa Orang Lain.
Unsur ini diisyaratkan dengan adanya orang mati, dimana yang mati
adalah orang lain dan bukan dirinya sendiri atau sipembuat tersebut dan unsur ini
tidak mempersoalkan bagaimana cara melakukan perbuatan untuk menghilangkan
nyawa orang lain tersebut, tidak ditentukan alat apa yang dipergunakan tersebut,
tetapi Undang-Undang hanya menggariskan bahwa akibat dari perbuatannya itu
yakni menghilangkan nyawa orang lain atau matinya orang lain.
Untuk memenuhi unsur hilangnya nyawa atau matinya orang lain tersebut
harus ada suatu perbuatan, walaupun perbuatan itu kecil yang dapat hilangnya
atau matinya orang lain, sehingga Majelis Hakim berpendapat dalam perbuatan
menghilangkan nyawa (orang lain) terdapat 3 (tiga) syarat yang harus dipenuhi
yaitu :
1. Adanya wujud perbuatan
2. Adanya suatu kematian (orang lain)

Universitas Sumatera Utara

3. Adanya hubungan sebab dan akibat (causal verband) antara perbuatan dan
akibat kematian
Sesuai dengan fakta hukum yang terungkap yaitu pada hari Rabu tanggal
17 Desember 2014 sekira pukul 17.00 Wib, di areal perkebunan Afdeling I Rawa
Ular PTPN-IV Sawit Langkat Desa Banjaran Raya Kecamatan Padang Tualang
Kabupaten Langkat tepatnya di suatu tempat rawa rawa telah ditemukan sesosok
tubuh dalam kondisi tidak bernyawa yang diketahui adalah bernama Billy
Maulana Yusri, laki-laki, usia 15 Tahun yang merupakan anak dari saksi
Muazzala dan berdasarkan Visum Et Repertum sebagaimana disebutkan di atas
bahwasanya penyebab kematian korban Billy Maulana Yusri adalah karena luka
tusuk yang menembus organ paru, organ jantung dan organ hati yang
mengakibatkan pendarahan yang banyak di dalam rongga dada dan perut dan bila
dihubungkan dengan keterangan Terdakwa yang menyatakan pada hari Selasa
tanggal 16 Desember 2014 sekira pukul 15.00 Wib di areal Afdeling I Rawa Ular
PTPN IV Sawit Hulu Desa Banjaran Raya Kec.Padang Tualang, Terdakwa yang
berpura-pura kencing sedangkan korban menunggu duduk di sepeda motor
membelakangi Terdakwa, selanjutnya Terdakwa secara diam-diam mendekati
korban dan langsung menusuk korban dengan menggunakan pisau belati yang
telah dipersiapkan Terdakwa ke arah rusuk kanan korban, lalu korban terjatuh dan
kepalanya terbentur batu ditanah, kemudian korban berdiri dan mencoba melawan
akan tetapi Terdakwa langsung mendorong badan korban dan menikam korban
kearah dada korban sehingga korban kembali terjatuh, dan setelah itu Terdakwa
kembali menikam korban ke arah kaki, tangan, punggung, lutut, kening dan

Universitas Sumatera Utara

pinggang secara berulang kali sehingga korban tak bergerak dan tidak bernyawa
lagi. Berdasarkan uraian tersebut jelas seluruh syarat dalam perbuatan
menghilangkan nyawa orang lain dalam unsur ini sesuai dengan perbuatan
terdapat sehingga Majelis Hakim berpendapat unsur ini menjadi terpenuhi atas
perbuatan Terdakwa.
7. Analisa Putusan.
Putusan

Pengadilan

Negeri Stabat

Nomor 1/Pid.Sus.Anak/PN-Stb

menetapakan Jeemy sebagai terdakwa pada kasus pembunuhan berencana. Usia
16 (enam belas) tahun menetapkan Jeemy Maulidza Susanto masuk kedalam
golongan Anak yang berkonflik dengan hukum, hal ini sesuai dengan aturan yang
terdapat dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 yang
menyatakan bahwa “Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya
disebut Anak adalah anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum
berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan tindak pidana”. Usia 16
(enam belas) tahun tentunya bagi anak sudah memasuki tahap remaja. Pada tahap
inilah kebanyakan anak remaja akan mengalami masa yang tidak stabil jiwanya
atau dapat disebut juga labil, sulit untuk mengendalikan emosinya, dan memiliki
rasa ingin tahu yang lebih terhadap hal-hal baru. Tidak banyak di tahap ini
kebanyakan anak remaja melakukan penyimpangan ataupun tindak kejahatan
apabila tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri.
Menurut Kartini Kartono, kejahatan yang dilakukan oleh anak remaja
merupakan produk sampingan dari

Universitas Sumatera Utara

1. Pendidikan massal yang tidak menekankan pendidikan watak dan
kepribadian anak;
2. Kurangnya usaha orang tua dan orang dewasa menanamkan moralitas dan
keyakinan beragama pada anak-anak muda;
3. Kurang ditumbuhkannya tanggung jawab sosial pada anak remaja.
Berdasarkan kasus yang dilakukan oleh Jeemy, maka dalam Putusan
Pengadilan Negeri Stabat No.a1/Pid.Sus.Anak/PN-Stb pelaku ditetapkan terbukti
melakukan tindakan kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan dengan sengaja
dan didahului dengan sebuah rencana atau disebut dengan pembunuhan berencana
(moord), dan telah memenuhi unsur-unsur yang terdapat di dalam Pasal 340
KUHP, dan pelaku dijatuhi pidana penjara 10 (sepuluh) tahun. Setelah melihat
dari kronologis dan fakta-fakta hukum yang ada, penulis sependapat dengan
putusan hakim yang menjatuhkan Pasal 340 KUHP kepada pelaku.
Pasal 340 KUHP : “ Barangsiapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu
merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana
(moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama dua puluh tahun “.
Hukuman pidana penjara 20 (dua puluh) tahun tentunya bukan masa yang
singkat bagi anak dalam menjalani hukuman tersebut, apalagi perlu dipikirkan
masa depan si anak yang melakukan tindak pidana. Tidak adil apabila hukuman
20 tahun yang akan diterima terdakwa anak sama dengan terdakwa dewasa, maka
pidana penjara yang diatur di dalam Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak menyatakan pidana penjara

Universitas Sumatera Utara

yang dijatuhkan kepada anak paling lama setengah dari ancaman pidana dari
maksimum ancaman pidana bagi orang dewasa.
Terdapat suatu unsur dolus atau yang memuat unsur kesengajaan, yaitu
tindakan yang dilakukan Jeemy yang dengan sengaja menusukkan pisau ke tubuh
Billy, kemudian Jeemy melakukan hal tersebut lebih dari satu kali sehingga
mengakibatkan memperkuat bukti mengenai kesengajaan ter

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 64 103

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

10 234 98

Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Beberapa Putusan Pengadilan Negeri di Indonesia)

1 74 133

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

3 82 103

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 0 16

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Penjatuhan Sanksi Pidana Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Terorisme (Studi Putusan Pengadilan Negeri Klaten Nomor : 19 /Pid.Sus /11/PN.Klt )

0 0 21

Penerapan Sanksi Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi Kasus Putusan No 2.235./Pid.B/2012/PN.Mdn.)

1 27 9

BAB II SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU PERDAGANGAN ORANG A. Sanksi Pidana 1. Pengertian Sanksi Pidana - Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Beberapa Putusan Pengadilan Negeri di Indonesia)

0 0 23

Penerapan Sanksi Tindakan Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana (Studi Putusan Raju di Pengadilan Negeri Stabat)

0 1 100