Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat Oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Parapat Terhadap Pengembangan Daya Saing Usaha Kecil Menegah

(1)

Kuesioner Mengenai Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat Oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Parapat Terhadap Pengembangan Daya Saing Usaha

Kecil Dan Menengah ( Studi pada Kecamatan Girsang Sipangan Bolon) Kepada Yth Bapak/Ibu penerima Kredit Usaha Rakyat BRI

Sehubungan dengan penelitian skripsi saya, dengan biodata sbb: Nama : Syahrizal Akbar

Nim : 100921024

Alamat : Jl. Catur No. 15 Pematang siantar No telepon : 085762031193

Departeman Ilmu Administrasi Negara, Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Sumatera Utara.

Pada saat ini saya sedang menyusun skripsi saya yang berjudul:

Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat Oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Parapat Terhadap Pengembangan Daya Saing Usaha Kecil Dan

Menengah

Atas kesediaannya untuk berpartisipasi di dalam menjawab beberapa pertanyaan yang akan digunakan sebagai bahan pengolahan data, penulis mengucapakan terimakasih:

Petunjuk

1. Dimohon untuk menjawab semua pernyataan di bawah ini dengan jujur. 2. Diharap untuk memberi tanda benar pada pilihan jawaban yang sesuai

menurut anda.

3. Jawaban anda hanya digunakan untuk bahan penulisan skripsi. Data Responden


(2)

2. Usia : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Jenis Usaha :

Variabel Terikat (X) Kredit Usaha Rakyat ( KUR )

No Pertanyaan

Jawaban Sangat

Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 1 Pencapain Tujuan

a.Dengan adanya Kredit Usaha Rakyat membantu Bapak / Ibu dalam mengembangkan usaha b.Kredit Usaha Rakyat yang

diberikan membantu Bapak/Ibu dalam meningkatan pendapatan c.Pemberian Kredit Usaha Rakyat

telah berjalan dengan baik d.Pemberian Kredit Usaha Rakyat

telah dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat e.Pemberian Kredit Usaha Rakyat

bertujuan untuk

mensejahterakan masyarakat umum dan khususnya pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM ) 2 Ketepatan Waktu

a. Manejemen Bank Rakyat Indonesia sudah tepat dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat b.Penyaluran Kredit Usaha

Rakyat telah memberikan penjelasan mengenai batasan dan jangka waktu pinjaman c. Prosedur pemberian Kredit

Usaha Rakyat sudah terlaksana secara efektif

3 Manfaat

a. Pemberian Kredit Usaha Rakyat sangat bermanfaat bagi

pengembangan usaha yang Bapak/Ibu kelola

b.Pemberian Kredit Usaha Rakyat dapat membantu meningkatkan


(3)

c. Banyak manfaat yang Bapak/Ibu peroleh dari

pemberian Kredit Usaha Rakyat d. Pemberian Kredit Usaha

Rakyat memberikan manfaat bagi pelaku Usaha Kecil Menengah dan juga bagi masyarakat yang

membutuhkannya. Saran :

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Maskur. 2005. Lilitan Masalah Usaha Mikro Kecil, Menengah (UMKM) dan Kontroversi Kebijakan. Medan: Bitra Indonesia.

Anoraga, Panji. 2002. Koperasi, Kewiransahaan, dan Usaha Kecil. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Rineka Cipta.

Ball, Donal A, Mc Culloch dan Wendell H. 2001. Bisnis Internasional. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Bararualuo, Frans. 2001. Kajian Strategis Pengelolaan dan Keunggulan Bisnis Usaha Kecil di Indonesia. Yogyakarta: Aditya Media.

Bungin, Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatf. Jakarta: Kencana.

Longenecker, Justin G, Carlos W.J dan William Petty. 2001. Kewirausahaan: Manajeman Usaha Kecil. Jakarta: Penerbit Salemba Empats.

Sartika, Titik & Rachman. 2002. Ekonomi Skala Menengah Kecil/Menengah dan Koperasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Situmorang, Lusia dkk. 2003. Usaha Kecil Menengah dan Pembangunan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Surnei. Jakarta: LP3ES.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi Negara. Bandung: Alphabet Sukirno. Sadono. 2004. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja

Grafmndo.

Susana, Suprapti. 205. Ekonomi dan Bisnis. Opini. Vol. VII No. 2.

Suseno, H. G. 2005. Reposisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Perekonoinian Nasional. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.


(5)

Tamhunan, Tulus, T. H. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu penting. Jakarta: PT Saleniba Empat.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-undang No. 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil.

Instruksi Presiden No. 10 Tahun 1999 Tentang Pemberdayaan Usaha Menengah. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1998 Tentang Pembinaan dan Pengembangan

Usaha Kecil.

WEBSITE

www.kreditusah rakyat.com/…kredit/cara-mendapatkan-kredit-usaha-rakyat.html

http://www.sinarharapan.co.id/berita10801/21/eko04.htm1

http://usaha-umkm.blog.coniJ2009/04/15/kredit-usaha-rakyat-bank-bril http://fatah.web.ugm.ac.id/?p 18 Kredit Usaha Rakyat (KUR) Linkage. http://www.depkop.go.idlskema-kur-hri.html

www.bi. go.id/NR/rdonlyes/DDE3 BFBD-3 879-45 FD…/Suplemen4pdf


(6)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Umum PT. Bank Rakyat Indonesia

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau yang dikenal dengan sebutan BRI adalah salah satu bank terkemuka di Indonesia pada saat ini. Awal berdirinya BRI bermula dari lembaga keuangan kecil yang didirikan oleh Raden Bei Aria Wiriaatmadja dengan nama De Poerwokwrtosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden di Purwokerto, Jawa Tengah pada 16 Desember 1895. Lembaga ini mengelola dana kas mesjid yang kemudian disalurkan kepada masyarakat dengan skema pengembalian yang sangat mudah.

Seiring dengan berjalannya waktu, lembaga tersebut semakin berkembang dan dibutuhkan masyarakat. Dalam perjalanannya, lembaga ini beberapa kali mengalami perubahan, berturut-turut berubah menjadi Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenareen, Voor Volkscredietwezen Algemene, dan perubahan nama terakhir pada masa kolonial Belanda terjadi pada tahun 1934 menjadi Algernene Volkscredietbank (AVB).

Pada masa pendudukan Jepang, Algeme Volkscretbank (AVB) diubah menjadi Syomin Ginko, setelah Jepan kalah dalam Perang Dunia II dan Indonesia mereka pada tahun 1945, nama lembaga ini oleh pemerintah Indonesia diubah kembali menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada 22 Februari 1946 dan dengan Peraturan Pemerintah RI No. 1 Tahun 1946, BRI menjadi bank pertama yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia.


(7)

Sebagai bank milik pemerintah, BRI banyak berperan mewujudkan visi pemerintah dalam membangun ekonomi kerakyatan. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948 membuat kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.

Pada waktu itu melalui PERPU No.41 Tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 Tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No.17 Tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor lmpor (Exim).

Berdasarkan UU No. 14 Tahun 1967 tentang Undang-Undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang No. 13 Tahun 1968 tentang Undang-Undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai bank sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rulal dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor indonesia.


(8)

Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Dan sejak 01 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 Tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% di tangan pemerintah.

Pada tanggal 10 November 2003, BRI go public dan pemerintah melepas 30% saham miliknya kepada publik. Porsi kepemilikan saham BRI oleh publik per akhir Desember 2005 mencapai 41,84% dan dengan saham yang termasuk kedalam jajaran saham blue chip di pasar modal Indonesia. BRI pun semakin memperlihatkan kekokohannya sebagai perusahaan publik. Komitmen yang kuat dan pengalaman yang sangat panjang dalam melayani sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) membuat BRI senantiasa mampu untuk berperan aktif dalam pembangunan perekonomian Indonesia yang sangat dinamis.

B. Misi Perusahaan Misi

Bank Rakyat Indonesia menerapkan 3 misi yang harus dilaksanakan, yaitu sebagai berikut :

1. melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan memprioritaskan pelayanan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menunjang perekonomian masyarakat.

2. memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung sumber daya manusia yang profesional dengan


(9)

melakukan praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Government).

3. memberikan keuntungan dan manfaat seoptimal mungkin kepada berbagai pihak yang berkepentingan.

C. Tujuan Program Penjaminan Kredit

Tujuan dari program penjaminan kredit yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) yaitu :

(1) Mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan usaha mikro, kecil menengah dan koperasi; (2) Meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) dan Koperasi kepada lembaga keuangan , (3) Dalam rangka penanggulangan atau pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.

D. Pola Kredit Usaha Rakyat

Pola Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan kredit modal kerja atau kredit investasi dengan plafon kredit sampai dengan 5.000.000,- yang diberikan kepada usaha mikro yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dari perusahaan penjamin, usaha mikro yang merupakan usaha produktif yang layak, dan besarnya penjamin maksimal 70% dari plafon kredit.


(10)

E. Ketentuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Ketentuan di dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat dibagi kedalam beberapa tahap, yaitu :

(a) Nasabah atau debitur; (b) Sumber dana sepenuhnya dari bank pelaksana; (c) Besarnya kredit maksimal Rp. 500.000.000,-; (d) Suku bunga maksimum 16% per tahun, untuk plafon di atas Rp.5.000.000,- sampai dengan Rp. 500.000.000,-. Untuk flafon kredit yang lebih besar dari Rp. 5.000.000,- baik yang langsung maupun yang tidak langsung suku bunga maksimum efektif adalah 24% per tahun; (e) Presentase jumlah penjaminan oleh perusahaan penjaminan sebesar 70% dari kredit atau pembiayaan yang diberikan perbankan; (f) Penilaian kelayakan usaha debitur dan kepuasan kredit sepenuhnya menjadi kewenangan Bank pelaksana.


(11)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil penelitian yang berupa data primer yang diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada 133 pelaku Usaha Kecil Menegah (UKM) yang menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Adapun penyajian data berisikan data identitas responden beserta data variabel penelitian. Penyajian data mengenai identitas responden adalah untuk mengetahui spesifikasi atau ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh responden, seperti usia dan jenis kelamin. Sedangkan penyajian data tentang variabel penelitian adalah untuk menjawab permasalahan penelitian.

A. Identitas Responden

Data identitas responden yang akan disajikan mencakup jenis kelamin, usia dan pendidikan terakhir dari para responden. Berdasarkan hasil yang diperoleh dilapangan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut. Berdasarkan jenis kelamin, data responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

1. Jenis Kelanin

Dalam penelitian di lapangan maka didapati jumlah responden berdasarkan jenis kelaminnya, seperti tertera di dalam tabel 1 di bawah ini :


(12)

TABEL 1

Identitas responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase %

1 2

Laki-laki Perempuan

54 79

40,5 59,5

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian tahun 2012

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 79 responden atau sekitar 59,5% sedangkan responden laki-laki berjumlah 54 responden atau sekitar 40,5% responden.

Dalam hal itu dapat dilihat bahwa responden yang benjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada responden yang berjenis kelamin laki-laki. 2. Usia

Dan penelitian yang dilakukan maka didapati klasifikasi umur responden seperti tertera pada tabel di bawah ini:

TABEL 2

Identitas responden berdasarkan usia

No Usia Jumlah Persentase %

1 2 3 4

20 – 30 tahun 31 – 40 tahun 41 – 50 tahun 51 – 60 tahun

50 36 36 11

37,8 27 27 8,2


(13)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 133 responden dan segi usia, mayoritas responden yang berusia 20-30 tahun adalah 50 responden atau sekitar 37,8% responden, dan responden yang berusia 31 - 40 tahun sebanyak 36 responden atau sekitar 27% responden, dan usia 41 - 50 tahun sebanyak 36 responden atau sekitar 27 % responden, dan usia 51 - 60 tahun sebanyak 11 responden atau sekitar 8,2% responden.

3. Pendidikan Terakhir

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diklasifikasikan identitas responden berdasarkan pendidikan terakhir, seperti tercantum pada tabel di bawah ini:

TABEL 3

Identitas responden berdasarkan pendidikan terakhir.

No Pendidikan terakhir Jumlah Persentase %

1 2 3 4

SMP SLTA Diploma S1

18 59 7 48

13,5 44,6 5,5 36,4

Jumlah 133 100

Sumber : penelitian 2012

Dan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir S1 (Sarjana) yakni sehanyak 48 responden atau sekitar 36,4%. Data selanjutnya yakni sekitar 59 responden atau sekitar 44,6% responden memiliki pendidikan terakhir SLTA, dan 7 responden atau sekitar 5,4% responden yang


(14)

pendidikan terakhirnya Diploma dan sisaya sebanyak 18 responden atau sekitar 13,5% responden yang memiliki pendidikan SMP.

4. Usaha Yang Dijalankan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat diklasifikasikan, di dalam tabel di bawah ini:

TABEL 4

Identitas responden berdasarkan usaha yang dikelola.

No Jenis usaha Frekuensi Persentase %

1 2 3

Perdagangan Pertanian Perindustrian

65 27 41

48,6 20,4 31

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dari data tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden yang memilih usaha di bidang perdagangan sebanyak 65 responden atau sekitar 48,6% responden misalnya membuka rumah makan, grosir dan lain sebagainya.atau penjualan kembali barang baru maupun barang bekas, sedangkan responden yang memilih perindustrian sebanyak 41 responden atau sekitar 31% responden, dimana bidang tersebut meliputi: pembuatan boneka, atau barang-barang yang sulit di daur ulang digunakan untuk membuat barang jadi yang bermanfaat, dan sisanya 27 responden atau sekitar 20,4% responden yang memilih pertanian sebagai usaha yang akan dikelola.


(15)

B. Penyajian Data Tentang Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) unit Parapat Di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. (Variabel X)

Untuk mengukur variabel Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon yang disalurkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Parapat, dalam hal ini peneliti menggunakan 3 indikator yang kemudian disajikan menjadi 12 pernyataan. Dan pada setiap pertanyaan terdapat 5 jawaban, dimana responden diharuskan menentukan jawaban mereka atau memilih salah satu dan pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.

Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner tersebut maka diperolah data sebagai berikut:

1. Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Sesuatu yang berhubungan atau berkaitan dengan pencapaian kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu kredit usaha rakyat (KUR).

a. Pencapaian tujuan

Dimana suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut telah mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Dan pencapaian tujuan juga merupakan hasil dari apa yang sudah selama ini diharap-harapkan oleh semua pihak.


(16)

TABEL 5

Distribusi jawaban responden tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat membantu dalam mengembangkan usaha

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

117 16

- - -

87,8 12,2 - - -

Jumlah 113 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa 117 responden atau sekitar 87,8% responden dari para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) memberi pernyataan sangat setuju bahwa bantuan dari pemerintah berupa pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat membantu dalam mengembangkan usaha khususnya bagi para pelaku Usahaa Kecil Menengah (UKM) tersebut dan sekitar 16 responden atau sekitar 2,2% responden yang menyatakan sutuju dengan pernyataan tersebut. Namun bagaimana pun juga bantuan yang diberikan oleh pemenintah setidaknya dapat mengembangkan usaha mereka, sehingga mereka dapat mempertahankan keberadaannya walaupun telah terjadi krisis global dimana-mana. Dalam hal ini peran Pemerintah juga diharapkan tidak hanya berupa bantuan materi saja melainkan juga dapat memperkenalkan hasil dari usaha para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) tersebut ke pasar nasional maupun internasional.


(17)

TABEL 6

Distribusi jawaban responden tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR) membantu dalam meningkatkan pendapatan.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

99 34 - - -

74,3 25,7 - - -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dari data tabel di atas 99 responden atau sekitan 74,3% responden dan 133 responden yang di berikan kuesioner menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) membantu dalam meningkatkan pendapatan hidup mereka, dan sisanya 34 responden atau sekitar 25,7% responden yang memberikan pernyataan setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa bantuan yang diberikan bagi para pelaku usaha kecil menegah sangat membantu mereka dalam meningkatkan pendapatan bagi keuangan keluarganya.


(18)

TABEL 7

Distribusi jawaban responden tentang Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah terlaksana dengan baik.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

72 50 11 - -

54,1 37,8 8,1

- -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Program yang dilakukan pemerintah berupa kredit usaha rakyat bagi usaha kecil menengah ditanggapi dengan jawaban pernyataan dari responden dengan sangat memuaskan, hal ini terbukti dari data tabel diatas. Dapat diketahui bahwa 72 responden atau sekitar 54,1% responden yang menyatakan program pemberian kredit usaha rakyat yang dilakukan pemerintah sudah terlaksana dengan baik dan pernyataan tersebut dijawab oleh responden dengan jawaban sangat setuju. Dan juga program pemberian kredit usaha rakyat yang dilakukan oleh pemerintah juga sudah dapat terlaksana dengan baik sebagaimana jawaban yang diberikan oleh masyarakat tersebut, dan sebanyak 50 responden atau sekitar 37,8% responden yang memberikan pernyataan setuju, sisanya yaitu sebanyak 11 responden atau sekitar 8,1% responden yang memberikan jawaban cukup setuju dari pernyataan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa bantuan yang diberikan pemerintah kepada para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) sudah dapat diterima oleh mereka.


(19)

TABEL 8

Distribusi jawaban responden tentang Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat dirasakan oleh semua masyarakat.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

52 68 13 - -

39,2 51,4 9,4

- -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) ternyata sudah dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa terkecuali, hal ini dapat terlihat dari jumlah jawaban responden yang mengatakan setuju yaitu sebanyak 68 responden atau sekitar 51,4% responden dan 52 responden atau sekitar 39,2% responden yang menyatakan sangat setuju serta sisanya 13 responden atau sekitar 9,4% responden yang menyatakan cukup setuju. Diharapkan dalam hal ini agar bank-bank yang diberikan tanggung jawab dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat mensurvei langsung ke lapangan apakah masyarakat tersebut benar-benar menjalankan usahanya di bidang yang di katakan mereka.


(20)

TABEL 9

Distribusi jawaban responden tentang Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dilaksanakan bertujuan untuk mensejahterakan masyakat umum

dan khususnya pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

52 72 9 - -

39,2 54,05

6,75 - -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa 72 responden atau sekitar 54,05% responden mengatakan setuju bahwa pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dilaksanakan bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat yang memerlukan bantuan. Dan sebanyak 52 responden atau ekitar 39,2% reponden yang menjawab pernyataan tersebut sangat setuju serta sisanya yaitu 9 responden atau sekitar 6,75% responden mengatakan cukup setuju.

b. Ketepatan Waktu

Dimana suatu program atau kegiatan tersebut dapat dikatakan efektif apabila penyelesaian atau tercapainya suatu tujuan sesuai pada waktunya atau jadwal yang telah ditentukan. Ketepatan waktu dan penyelesaian suatu kegiatan atau masalah merupakan sesuatu yang harus diperhatikan. karena hal tersebut sedikit banyaknya dapat mengganggu kegiatan atau aktifitas dalam suatu organisasi atau usaha yang dikelola mereka.


(21)

TABEL 10

Distribusi jawaban responden tentang Manajeman Bank Rakyat Indonesia (BRI) sudah tepat dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR).

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

45 59 25 4 -

33,7 44,7 18,9 2,7

-

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dari jawaban responden tentang pernyataan bahwa manajeman Bank Rakyat Indonesia (BRI) sudah tepat dalam memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakt, maka sekitar 59 responden atau sekitar 44,7% responden yang mengatakan setuju, dan 45 responden atau sekitar 33,7% responden yang mengatakan sangat setuju. Sisanya yaitu 25 responden atau sekitar 18,9% responden yang mengatakan cukup setuju dan 4 responden atau sekitar 2,7% responden yang mengatakan kurang setuju. Dan tabel di atas dapat dilihat bahwa walaupun manajeman bank penyalur kredit usaha rakyat sudah tepat dalam penyalurannya, tetapi masih ada beberapa masyarakat yang meyatakan bahwa mereka belum sepenuhnya merasakan apa yang telah diberikan oleh pemerintah sebagai penyokong kesejahteraan hidup mereka.

Maka dalam hal ini diharapkan agar bank-bank penyalur dapat benar-benar tepat waktu dalam pemberian bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkannya.


(22)

TABEL 11

Distribusi jawaban responden tentang Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) memberikan batasan dan jangka waktu yang jelas.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

47 70 16 - -

35,13 52,71 12,16

- -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dari jawaban responden pada tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa sekitar 70 responden atau sekitar 52,71% responden yang menyatakan setuju atas pernyataan bahwa bank memberikan batasan dan jangka waktu yang jelas bagi masyarakat yang mendapatkan bantuan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehingga masyarakat bisa dengan tepat waktu membayarkan cicilan pinjaman yang mereka pinjam.

Dan sebanyak 47 responden atau sekitar 35,13% responden yang menjawab pernyataan tersebut sangat setuju dan 16 responden atau sekitar 12.16%

responden yang memberikan jawaban cukup setuju. Akan tetapi jawahan tersebut sudah cukup menunjukkan bahwa mereka juga paham dan mengerti bahwa

batasan dan jangka waktu yang diberikan oleh bank tersebut sudah dapat bisa di mengerti.


(23)

TABEL 12

Distribusi jawaban responden tentang Prusedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah terlaksana secara efektif

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

61 59 13 - -

45,95 44,6 9,45 - -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa sekitar 61 responden sekitar 45,95% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah melalui prosedur yang memadai sehingga pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pelaku usaha kecil menengah (UKM) sehingga terlaksana secara efektif.

Sedangkan sekitar 59 responden atau sekitar 44,6% responden yang menyatakan setuju, dan sisanya yaitu sebanyak 13 responden atau sekitar 94 responden yang menyatakan cukup setuju, namun hal tersebut sudah membuktikan bahwa prosedur dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat sudah cukup terlaksana dengan baik dan secara efektif.


(24)

c. Manfaat

Suatu kegiatan atau program yang dilakukan tersebut dapat dikatakan efektif apabila tujuan tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat setempat sesuai dengan kebutuhannya.

TABEL 13

Distribusi jawaban responden tentang Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

61 65 7 - -

45,95 48,65 5,40

- -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Pada tabel 13 di atas dapat dilihat bahwa responden dengan jawaban tertinggi adalah yang menyatakan pernyataan setuju yaitu sebanyak 65 responden atau sekitar 48,65% responden yang rnenyatakan bahwa pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha para pelaku 1 usaha Kecil Menengah (UKM) dan sekitar 61 responden atau sekitar 45,95% responden yang memberikan jawaban setuju dan juga sebanyak 7 responden atau sekitar 5,40% responden yang menjawab cukup setuju.


(25)

Hal ini dapat membuktikan bahwa masyarakat yang ingin membuka usaha di bidang tertentu sangat mengharapkan pemberian kredit tersebut bagi kemajuan usaha yang sedang dikelolanya.

TABEL 14

Distribusi jawaban responden tentang Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) membantu meningkatkan pendapatan dan taraf hidup.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

63 54 16 - -

47,2 40,64 12,16

- -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Jawaban responden terhadap pernyataan tentang pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) membantu dalam meningkatkan pendapatan dan dapat mensejahterakan taraf hidup bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), maka didapatkan jawaban tersebut dan pernyaataanya sangat memuaskan. Hal ini dikarenakan sekitar 63 responden atau sekitar 47,2% responden yang menjawab pernyataan tersebut dengan sangat setuju dan selebihnya 54 responden atau sekitar 40,64% responden yang menjawab setuju, dan sisanya yaitu 16 responden atau sekitar 12,16% responden yang hanya menjawab cukup setuju atas pernyataan tersebut.


(26)

Hal ini memberikan angin segar kepada pemerintah, karena hal tersebut sudah berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak terutama para pelaku usaha kecil menengah.

TABEL 15

Distribusi jawaban responden tentang banyak manfaat yang diperoleh dari pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR).

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

58 54 22 - -

43,24 40,54 16,22

- -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Pernyataan tentang banyak manfaat yang diperoleh dari pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersebut dengan jawaban sekitar 58 responden atau sekitar 43,24% responden yang mengatakan sangat setuju dengan pemberian tersebut, dan sebanyak 54 responden atau sekitar 40,54% responden yang hanya mengatakan setuju, dan sisanya 22 responden atau sekitar 16,22% responden yang mengatakan cukup setuju.

Oleh karenanya pemberian tersebut sudah sangat benar-benar membantu masyarakat yang membutuhkan. Maka diharakan agar pemberian tersebut dapat benar-benar dijalankan terus tanpa harus dihentikan, karena para pelaku (UKM) tersebut juga sudah sangat membantu dalam perekonomian kita saat ini.


(27)

TABEL 16

Distribusi jawaban responden tentang Pemberian Kredit Usaha rakyat (KUR) memberikan manfaat bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) tapi

juga masyarakat yang membutuhkan

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

59 57 16 - -

44,6 43,2 12,2 - -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Pada tabel 16 pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) mampu memberikan manfaat bukan hanya bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah tetapi juga masyarakat yang membutuhkan mendapatkan pernyataan dari masyarakat itu sendiri dengan jawaban yang sangat memuaskan, yaitu sekitar 59 responden atau sekitar 44,6% responden masyarakat yang menjawab dengan pernyataan yang sangat setuju.

Sedangkan 57 responden atau sekitar 43,2% responden yang menjawab dengan pernyataan sutuju, dan sisanya 16 responden atau sekitar l2,2% responden masyarakat yang hanya menjawab cukup setuju dengan pernyataan tersehut. Maka hal tersebut dapat membuktikan hahwa tidak adanya diskriminasi terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan kepada masyarakat yang ingin membuka usaha agar membantu pendapatan mereka.


(28)

C. Penyajian Data Tentang Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) yang disalurkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) unit Parapat Di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. (Variabel Y)

Untuk mengukur variabel tentang Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon yang disalurkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Parapat, peneliti menggunakan 4 indikator yang kemudian disajikan menjadi 10 pernyataan. Pada setiap pernyataan terdapat 5 jawaban, dimana responden diharuskan menentukan jawaban mereka atau memilih salah satu dari pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.

Berdasarkan jawaban responden dan hasil penyebaran kuesioner maka diperoleh data sebagai berikut:

1. Kualitas Sumber Daya Manusia

Dimana suatu kegiatan tersebut telah terlebih dahulu mendapatkan pelatihan atau petunjuk-petunjuk dari pemerintah yang menjalankan progran tersebut sehingga diperoleh hasil yang baik di kemudian hari.

TABEL 17

Distribusi jawaban responden tentang pernah atau tidak mendapatkan pelatilian tentang kewirausabaan.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

65 58 9 2 -

48,65 43,24 6,76 1,35 -

Jumlah 133 100


(29)

Dari data tabel 17 di atas, dapat kita lihat bahwa sekitar 65 responden atau sekitar 48,65% responden yang mengatakan sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan oleh peneliti untuk dijawab oleh para responden, sedangkan 58 responden atau sekitar 43,24% responden yang mengatakan setuju, dan sisanya yaitu sekitar 9 responden atau sekitar 6,76% responden yang menjawab cukup setuju dan 1 responden atau sekitar 1,35% responden yang menjawan kurang setuju.

Hal ini membuktikan bahwa adanya pelatihan tentang kewirausahaan yang diberikan oleh pemerintah kepada para pelaku usaha kecil menengah memberikan pelajaran yang bermanfaat sehingga mampu memberikan kualitas yang baik dalam menghasilkan suatu produk yang akan di pasarkan kepada masyarakat.

TABEL 18

Distribusi jawaban responden mengenai Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat meningkatkan semangat dalam mengembangkan usaha

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

59 61 13 - -

44,6 45,95

9,45 - -

Jumlah 133 100


(30)

Dari pernyataan di atas mengenai pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat meningkatkan semangat dalam mengembangkan usaha, maka didapat jawaban responden tersebut dengan pernyataan setuju sekitar 61 responden atau sekitar 45,95% responden, dan yang menjawab dengan jawaban sangat setuju sebanyak 59 responden atau sekitar 44,6% responden dan 13 responden atau sekitar 9,4% responden yang menjawab cukup setuju.

Hal tersebut membuktikan bahwa pemberian bantuan tersebut memang sudah lama diinginkan oleh masyarakat pelaku usaha kecil menengah yang membutuhkan dana untuk membuka usaha, sehingga hal tersebut disambut baik oleh semua kalangan terutama para pelaku usaha kecil menengah tersebut.

TABEL 19

Distribusi jawaban responden tentang Pemberian Kredit Usaba Rakyat (KUR) mampu memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat yang

membutuhkan pekerjaan.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

59 61 13 - -

44,6 45,95

9,45 - -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dari data pada tabel 19 diperoleh 61 responden atau sekitar 45,95% responden yang memberikan pernyataan setuju dengan pertanyaan yang diberikan dan 59 responden atau atau sekitar 44,6% responden yang mengatakan sangat


(31)

setuju. Dan sisanya 13 responden atau sekitar 9,45% responden yang hanya menjawaban cukup setuju dari pemyataan pemberian kredit usaha rakyat dapat memberikan kesempatan atau lowongan pekerjaan bagi masyarakay di sekitar tempat tinggal para pelaku usaha kecil menengah tersebut.

2. Kekuatan Modal

Seberapa besar modal yang diperoleh dari pemberian tersebut untuk membuka usaha yang akan dikelola sehingga mampu memeberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

TABEL 20

Distribusi jawaban responden tentang Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) mampu menyokong usaha.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

68 54 11 - -

51,36 40,54 8,10

- -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Pada tabel berikutnya yaitu tabel 20 didapat jawaban yang sangat memuaskan dari jawaban para responden. yaitu sebanyak 68 responden atau sekitar 51,36% responden yang menjawan sangat setuju, dan 54 responden atau sekitar 40,54% responden yang hanya menjawab setuju, dan sisanya menjawab cukup setuju dengan 11 responden atau sekitar 8,10% responden. Hal ini dapat dimengerti karena pemberian bantuan yang lakukan pemerintah guna menyokong


(32)

usaha para pelaku kecil menengah tidak lah sia-sia, karena hal tersebut memang benar-benar, mampu memberikan penghasilan yang lumayan bagi mereka.

TABEL 21

Distribusi jawaban responden tentang Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) membantu dalam meningkatkan Usaha Kecil Menengah (UKM).

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

59 59 15 - -

44,5 44,5 11

- -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dari tabel 21 di dapat hasil yang sama antara jawaban setuju dengan sangat setuju, hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yaitu 59 responden atau sekitar 44,5% responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Dan 59 responden atau sekitar 44,5% responden juga yang memberikan jawaban setuju sedangkan sisanya 15 responden atau sekitar 11 % responden yang menjawab cukup setuju dengan pernyataan yang mengatakan pemberian kredit usaha rakyat mampu meningkatkan usaha pelaku usaha kecil menengah. Dari jawahan tersebut dapat dilihat bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah berupa kredit usaha rakyat mampu memberi peluang bagi mereka untuk menambah hasil pendapatan sehari-hari dengan membuka usaha yang akan di kelola.


(33)

Dan pemberian bantuan kredit usaha rakyat tersebut juga mampu memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat yang masih pengangguran.

3. Kekuatan Teknologi dan Informasi

Mampu menjalankan usahanya secara modern sesuai dengan kecanggihan zaman agar tidak ketinggalan dalam memperoleh informasi sehingga dapat bersaing dengan pihak lain.

TABEL 22

Distribusi jawaban responden tentang Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) membantu dalam penggunaan teknologi.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

50 72 11 - -

37,8 54,1 8,10 - -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dari data di atas dapat dilihat bahwa 72 responden atau sekitar 54,1% responden yang mengatakan setuju dengan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) membantu dalam penggunaan teknologi, dan 50 responden atau sekitar 37,8% responden yang menjawab sangat setuju. dan sisanya 11 responden atau sekitar 8,10% responden yang hanya mengatakan cukup setuju dari pernyataan tersebut.


(34)

Dalam hal ini dapat diambil kesimpulan bahwasannya dengan pemberian bantuan kredit usaha rakyat, masyarakat sebagai pelaku usaha kecil menengah mampu dan dapat menggunakan teknologi agar mereka tidak ketinggalan dalam memperoleh informasi yang ingin mereka ketahui.

TABEL 23

Distribusi jawaban responden tentang sejak diberikannya Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak ketinggalan informasi dalam menjalankan usaha.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

49 75 9 - -

36,5 56,75

6,75 - -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dalam pemberian informasi maka Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikucurkan oleh pemerintah melalui bank-bank yang sudah ditentukan, maka diperoleh sekitar 75 responden atau sekitar 56,75% responden yang hanya mengatakan setuju, dan 49 responden atau sekitar 36,5% responden yang mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut dan 9 responden atau sekitar 6,75% responden yang mengatakan cukup setuju dengan hal tersebut.

Maka, dapat dimengerti bahwa sejak diberikannya Kredit Usaha Rakyat (KUR) tesebut para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) tidak ketinggalan


(35)

informasi mengenai usaha apa yang sedang maju di daerah tempat tinggalnya, sehingga mereka dapat juga melakukan usaha yang sedang maju pada saat itu. 4. Jaringan Bisnis dan Pihak Luar

Mampu memperluas usaha yang dikelola baik dari pihak luar maupun dari dalam sendiri, sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih.

TABEL 24

Distribusi jawaban responden sejak diberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat memperluas jaringan usaha.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

65 50 18 - -

48,7 37,8 13,5 - -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Pada tabel 24 yang memberikan jawaban dari pernyataan bahwa sejak diberikannya Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) telah dapat memperluas jaringan usaha bagi pelaku UKM tersehut. Hal ini dapat dilihat dari data yang mengatakan bahwa 65 responden atau sekitar 48,7% responden yang memberikan pernyataan sangat setuju dengan hal tersebut, dan 50 responden atau sekitar 37,8% responden yang menjawab setuju serta sisanya 18 responden atau sekitar 13,5% responden yang hanya mengatakan cukup setuju.

Maka dengan diberikannya bantuan kredit usaha rakyat kepada para pelaku usaha kecil menengah, maka para pelaku usaha kecil menengah tersebut


(36)

diharapkan mampu memperluas jaringan usahanya hingga ke daerah-daerah atau bahkan usaha tersebut mampu masuk ke tingkat nasional bahkan internasional.

TABEL 25

Distribusi jawaban responden tentang Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) mampu bersaing dan dapat mempertahankan keberadaannya

di lingkungan bisnis.

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

65 59 9 - -

48,65 44,59 6,76

- -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dari data responden pada tabel 25 dapat dilihat bahwa 65 responden atau sekitar 48,65% responden yang mengatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) mampu bersaing dan dapat mempertahankan keberadaannya di lingkungan bisnis, dan sekitar 59 responden atau sekitar 44,59% responden yang mengatakan setuju, dan sisanya yaitu sekitar 9 responden atau sekitar 6,76% responden yang hanya mengatakan cukup setuju atas pernyataan yang diberikan tersebut.


(37)

TABEL 26

Distribusi jawaban responden tentang Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) mampu memberikan peluang bisnis hingga nasional

No Kategori Jumlah Persentase %

1 2 3 4 5

Sangat Setuju Setuju

Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju

49 68 16 - -

36,48 51,36 12,16

- -

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa sekitar 68 responden atau sekitar 51,36% responden yang mengatakan setuju dengan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) mampu memberikan peluang bisnis hingga ke nasional. Dan sekitar 49 responden atau sekitar 36,48% responden yang mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut, selebihnya sekitar 16 responden atau sekitar 12,16% responden yang mengatakan cukup setuju dengan hal tersebut.

Hal ini memberikan kemajuan bagi pemerintah dalam masukan keuangan, karena para pelaku (UKM) tersebut mampu memberikan masukan hagi keuangan negara, dan dapat membantu terhadap krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini.


(38)

masing-masing variabel penelitian, yakni dengan membuat rekapitulasi data dan variabel X (Pengaruh pemberian kredit usaha rakyat) dan variabel Y (daya saing usaha kecil menengah)

1. Rekapatulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Variabel X

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X adalah Pengaruh pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan pencapaian untuk kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu kredit usaha rakyat (KUR) yang kemudian semua indikator ini dibagi kedalam 12 pertanyaan. Setelah data dari penelitian ini dianalisa maka di dapat dan diketahui bahwasanya nilai tertinggi adalah 57 dan nilai yang terendah adalah 47. Untuk menentukan jarak interval variabel X digunakan rumus sebagai berikut:

I =

Interval Jumlah

R

I = kelas interval

R = nilai tertinggi dikurang nilai terendah I =

5 47 57

= 2

Tingkat kepuasan sangat tinggi : 55 - 57 Tingkat kepuasan tinggi : 53 - 54 Tingkat kepuasan sedang : 51 - 52 Tingkat kepuasan rendah : 49 - 50 Tingkat kepuasan sangat rendah : 47 - 48


(39)

Tingkat kepuasan sangat tinggi : 55 - 57 Tingkat kepuasan tinggi : 53 - 54 Tingkat kepuasan sedang : 51 - 52 Tingkat kepuasan rendah : 49 - 50 Tingkat kepuasan sangat rendah : 47 - 48

Untuk mengetahui Pengaruh pemberian kredit usaha berada pada kategori yang mana, dapat dilihat dari rekapitulasi frekuensi klasifikasi jawaban responden seluruhnya dalam tabel di bawah ini.

Tabel 27

Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Variabel X

Kategori Interval Frekuensi Persentase %

Sangat Tinggi 55-57 56 41,9

Tinggi 53-54 52 39,19

Sedang 51-52 18 13,51

Rendah 49-50 4 2,7

Sangat Rendah 47-48 4 2,7

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa Pengaruh pemberian kredit usaha rakyat KUR (X) yang diberikan oleh Bank Rakvat Indonesia berada pada kategori sangat tinggi yang ditunjukkan dari 56 responden atau sekitar 41,9%, dan untuk kategori tinggi sebanyak 52 responden atau sekitar 39,19% responden, dan pada kategori sedang sebanyak 18 responden atau sekitart 13,51% responden,


(40)

serta pada kategori rendah sebanyak 4 responden atau sekitar 2,7% responden, dan kategori sangat rendah sebanyak 4 responden atau sekitar 2,7% responden.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa dari rekapitulasi frekuensi jawaban untuk fariabel X didapat kategori yang sangat tinggi yaitu 56 atau sekitar 41,9% responden dan 133 responden yang diminta untuk menjawab pernyataan atas pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dana tersebut

Pengaruh pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Parapat berada pada kategori sangat tinggi yang mana berarti bahwa pemberian Kredit kepada masyarakat pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) sudah baik dan memenuhi harapan masyarakat sehingga diterima dengan respon yang baik.

Rekapitulasi Jawaban

Responden X

0 5 10 15 20 25 30 35

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Kategori

40 45 50 55 60

Freku

ens

i


(41)

2. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Variabel Y

Variabel Y dalam penelitian ini yaitu Daya saing Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah kemampuan seseorang dalam mempertahankan usaha dimana kemampuan sumber daya manusianya sudah terlaksana dengan baik. Dan indikator-indikator yang ada untuk menilai daya saing usaha kecil menengah melalui 4 indikator dibagi kedalam 10 pertanyaan. Setelah data diperoleh maka terdapat nilai tertinggi 46 dan nilai terendahnya adalah 37. Untuk menentukan jarak interval dan variabel Y maka digunakan rumus :

I =

Interval Jumlah

R

I = kelas interval

R = nilai tertinggi dikurang nilai terendah I =

5 37 46

= 1,8

= 2 (dibulatkan)

Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut: Tingkat kepuasan sangat tinggi : 45 - 46

Tingkat kepuasan tinggi : 43 - 44 Tingkat kepuasan sedang : 41 - 42 Tingkat kepuasan rendah : 39 - 40 Tmgkat kepuasan sangat rendah : 37 - 38

Untuk mengetahui daya saing usaha kecil menengah oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon berada pada


(42)

kategori yang man, maka dapat dilihat rekapitulasi frekuensi klasifikasi jawaban responden seluruhnya pada tabel berikut ini :

Tabel 27

Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Variabel X

Kategori Interval Frekuensi Persentase %

Sangat Tinggi 45-46 38 28,4

Tinggi 43-44 66 50

Sedang 41-42 21 16,2

Rendah 39-40 4 2,7

Sangat Rendah 37-38 4 2,7

Jumlah 133 100

Sumber : kuesioner penelitian 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa daya saing usaha kecil menengah pada Bank Rakyat Indonesia berada pada kategori tinggi. Hal ini dibuktikan dari sebanyak 67 responden atau sekitar 50% responden berada pada kategori tinggi, kategori sangat tinggi sebanyak 38 responden atau sekitar 28,4% responden, kategori sedang sebanyak 22 responden atau sekitar 16,22% responden, kategori rendah sebanyak 4 responden atau sekitar 2,7% responden dan kategori sangat rendah sebanyak 4 responden atau sekitar 2,7% responden.

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa rekapitulasi kategorinya (tinggi yang didapat dan variabel Y dengan memberikan pernyataan bagi para pelaku usaha kecil menengah yang tidak lain adalah masyarakat itu sendiri.


(43)

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) berada pada kategori tinggi dan mengisyaratkan bahwa Daya Saing Usaha Kecil menengah (UKM) telah terpenuhi. Dalam menghadapi daya saing yang semakin kritis menuntut kita menyusun strategi yang lebih canggih. Kalau diamati lebih cermat daya saing usaha kecil menengah ditentukan oleh kualitas dan produksi para pelaku UKM tersebut dilapangan.

D. Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Pengembangan Daya Saing Usaha Kecit Menengah (UKM)

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara Pemberian kredit usaha rakyat (X) terhadap pengembangan daya saing usaha kecil menengah (Y) maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus korelasi produk moment, kemudian untuk menguji hipotesis maka digunakan rumus “t”, dan selanjutnya untuk melihat seberapa besar pengaruh yang diberikan antara Pengaruh pemberian kredit usaha rakyat (X) terhadap pengembangan daya saing usaha kecil menengah (Y) maka digunakan rumus koefisien determinan.

Rekapitulasi Jawaban

Responden Y

0 10 20 30 40

Sangat Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Kategori

Frekue

nsi

i

50 60 70


(44)

1. Uji Korelasi

Untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) maka digunakan rumus Produk Moment (Sugiyono, 2005: 212) untuk mencari koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut.

rxy=

 

2 2

2

 

2

   Y Y N X X N Y X XY N

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

N = 133

X = 3907

Y = 3211

XY = 169819

2

X = 206707

2

Y = 139583 rxy =

 

2

2

3211 139583 . 133 . 3907 206707 . 133 3211 . 3907 169819 . 133    =

27492031 15264649



18564539 10310521

12545377 22585927    = ) 8254018 )( 12227382 ( 10040550 = 589708449 10040550 = 087588 , 10046145 10040550 = 0,999443


(45)

Hasil perhitungan korelasi tersebut sebesar 0,99 bernilai positif, dan hasil perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa koefisien korelasi yang diperoleh adalah positif (r = +) hal ini berarti ada hubungan antara Pengaruh pemberian kredit usaha rakyat terhadap pengembangan daya saing usaha kecil menengah pada Bank Rakyat indonesia (BRI) Unit Parapat. Dengan hasil perhitungan yang positif mengartikan bahwa kenaikan variabel yang satu akan diikuti dengan kenaikan variabel yang lainnya dan kedua variabel memiliki hubungan positif. (Sugiyono, 2005: 214). Dari perhitungan korelasi diatas diperoleh rhitung 0,99, bila

dikonsultasikan dengan nilai rtabel uptuk N=133 dan kesalahan 5%, maka rtabel

adalah 2,000.

Dengan demikian korelasi 0,99 itu signifikan. Untuk mengetahui kadar lemah kuatnya koefisien korelasi, maka diperlukan interpretasi dapat dilihat pada tabel 29 di bawah ini (Sugiyono,2005:214):

Tabel 29

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat


(46)

` Dengan mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi Sugiyono, maka dapat kita lihat hahwa r = 0,99 terletak pada interval 0,80 - 1,000, jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat hubungan antara variabel X dengan variabel Y berada pada kategori Sangat Kuat. Berarti antara Pengaruh pemberian kredit usaha rakyat (X) terhadap pengembangan daya saing usaha kecil menengah (Y) adalah berada pada tingkat Sangat Kuat.

2. Uji Signifikan

Untuk menguji signifikan antara variabel X dan variabel Y dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

t = 2 1 2 r n r   t = 2 99 , 0 1 2 133 99 , 0   t = 9801 , 0 1 131 99 , 0  t = 0199 , 0 ) 4455 , 11 ( 99 , 0 t = 14106 , 0 33105 , 11

t = 80,30

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji signifikan didapat harga thitung adalah 80,30. Untuk kesalahan 5% dan N = 133, maka didapat t 2.000.


(47)

Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis:

1. Jika harga thitung > ttabel, maka H0 (Hipotesa Nol) ditolak dan Ha (Hipotesa

Alternatif) diterima, artinya ada pengaruh signifikan antara Pengaruh pemberian kredit usaha rakyat terhadap pengembangan daya saing usaha kecil menengah.

2. Jika harga thitung < ttabel, maka H0 (Hipotesa Nol) diterima dan Ha (Hipotesa

Alternatif) ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara Pengaruh pemberian kredit usaha rakyat terhadap pengembangan daya saing usaha kecil menengah.

Dengan membandingkan antara thitung dengan nilai 80,30 dan ttabel 2,000

maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel (80,30 > 2,000), hal ini berarti H0 ditolak

dan Ha diterima. Dengan demikian ada pengaruh yang signifikan antara Pengaruh

pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Pengembangan Daya saing Usaha Kecil Menengah (UKM) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

3. Koefisien Determinan

Tujuan koefisien determinasi ini mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

D =(rxy)2x 100%

D = (0,89)2 x 100% D = 79,21%.


(48)

Dengan persamaan diatas maka diperoleh hasil sebesar 79,21%. ini kesimpulan bahwa Pengaruh pemberian kredit usaha rakyat (KUR) pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) unit Parapat Di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon di pengaruhi oleh adanya daya saing usaha kecil menengah yaitu sebesar 79,21% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.


(49)

BAB V ANALISA DATA

Setelah data diperoleh dalam penelitian ini, maka selanjutnya akan dikiasifikasikan masing-masing data berdasarkan nilai-nilai jawaban responden pada tabel di bab sebelumnya (Bab IV). Pengklasifikasian mi didasarkan pada data yang diperoleh dan kuesioner yakni variabel Pengaruh pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) (X) dan variabel Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) (Y), dan juga Pengaruh pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) (X) tersebut terhadap Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Parapat

A. Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Untuk mengetahui peningkatan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, maka dapat kita lihat dari beberapa indikator-indikator dan definisi operasional variabel X, antara lain:

1. Pencapaian Tujuan

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan beberapa indikator yang digunakan pada saat penelitian bagaimana pencapaian tujuan terhadap Pengaruh pemberian kredit usaha rakyat (KUR) maka kita dapat melihat bahwa pencapain suatu tujuan dan suatu kegiatan yang sedang dijalankan oleh pemerintah tersebut sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden yang mengatakan “sangat setuju” dari para responden.


(50)

Dari indikator mengenai pencapai tujuan maka pemberian kredit tersebut sudah cukup memberikan kualitas yang baik bagi masyarakat yang membutuhkan tersebut. Dalam pencapaian tujuan tersebut sudah mencakup ke dalam pemberian (KUR) tersebut sudah sangat membantu di dalam mengembangkan usaha pelaku (UKM), dapat meningkatkan pendapatan sehari-hari, dan pemberian bantuan (KUR) tersebut sudah dapat dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan bantuan dana untuk membuka usaha.

Jawaban responden terhadap pernyataan bahwa pemberian bantuan berupa Kredit Usaha Rakyat yang disalurkan oleh pemerintah melalui bank-bank yang sudah ditunjuk direspon oleh para responden dengan jawaban sangat setuju sebanyak 117 responden atau sekitar 87.8% responden, dan yang hanya mengatakan setuju sekitar 16 responden atau sekitar 12,2% responden hal ini dapat terlihat pada tabel 5 dan jawaban responden. Hal ini membuktikan bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah diterima baik oleh masyarakat yang membutuhkan bantuan berupa dana untuk membuka usahanya, sehingga sangat membantu di dalam mengembangkan usaha hagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) tersebut.

Pada pernyataan yang mengatakan apakah pemberian bantuan dari pemerintah berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat meningkatkan pendapatan sehari-hari, maka jawaban dari responden tersebut sangat memuaskan. Hal ini sudah dapat terlihat dengan jelas dengan responden yang menjawab sangat setuju sekitar 99 responden atau sekitar 74,3% responden yang mengatakan bantuan tersebut sangat membantu. Dan hanya sedikt yang mengatakan setuju, yaitu hanya 34 responden atau sekitar 25.7% responden.


(51)

Dari pernyataan pada tabel 8, 9 dan 10 masing-masing menyatakan 72 responden atau sekitar 54,1% responden, dan 52 responden atau sekitar 39,2% responden dan sama seperti tabel 9, pada tabel 10 juga sekitar 52 responden atau sekitar 39,2% responden yang mengatakan sangat setuju dengan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersebut dapat meningkatkan pendapatan dan bantuan tersebut juga sudah dapat dirasakan oleh semua masyarakat yang ingin membuka menginginkannya, terutama mereka yang berminat dalam membuka usaha. Namun hanya sekitar 50 responden atau sekitar 37,8% responden, dan 68 responden atau sekitar 51,4% responden dan juga 72 responden atau sekitar 54,05% responden yang memberi jawaban setuju dari pernyataan pada tabel 8, 9 dan 10, dan hanya sekitar 11 responden atau sekitar 8,11% responden, serta 13 responden atau sekitar 9,4% responden dan juga 9 responden atau sekitar 6,75% responden yang menyatakan cukup setuju pada tabel yang tersebut di atas tadi.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pencapaian tujuan Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah melaksanakan tugasnya dengan baik, hal tersebut telah terbukti dari jawaban responden yang hampir sebagian responden menyatakan pendapatnya dengan jawaban sangat setuju, dan sisanya hanya menjawab setuju dan cukup setuju. Dengan indikator-indikator yang telah ada disetujui oleh responden maka terlihat bahwa pemberian bantuan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh pemerintah kepada bank penyalur yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) sudah dilaksanakan dengan baik. Dan pencapaian tujuan yang diberikan Bank Rakyat Indonesia kepada para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) sudah terlaksana dengan baik juga, walaupun masih ada juga masyarakat yang mengeluhkan pemberian bantuan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR)


(52)

tersebut kepada mereka selaku para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI). Untuk itu diharapkan dari pihak Bank Rakyat Inonesia (BRI) sendiri agar bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang memerlukan bantuan tersebut.

2. Ketepatan Waktu

Dan indikator ketepatan waktu dapat dilihat bahwa banyak responden yang menyatakan manajeman Bank Rakyat Indonesia (BRI) sudah tepat waktu di dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), hal ini dapat dilihat dengan jawaban responden yang mengatakan setuju sekitar 59 responden atau sekitar 44,7% responden, dan 45 responden atau sekitar 33,7% responden yang mengatakan sangat setuju, sedangkan sisanya yaitu 25 responden atau sekitar 18,9% responden yang mengatakan cukup setuju. Dan hanya ada 1 responden atau sekitar 1,35% responden yang menyatakan kurang setuju dengan manajeman dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu jawaban dari responden atas pernyataan yang mengatakan Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan batasan dan jangka waktu yang jelas dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan jawaban yang sangat memuaskan. Walaupun hanya sekitar 47 responden atau sekitar 35,13% responden yang mengatakan sangat setuju, dan banyak dari responden yang mengatakan setuju, yaitu sekitar 70 responden atau sekitar 52,71% responden dan sisanya 16 responden atau sekitar 12,16% responden yang mengatakan cukup setuju.

Dalam hal tersebut, sudah dapat dipahami bahwa dan 133 responden yang memberikan jawabannya, dan hampir seluruhnya mengatakan paham dengan batasan dan jangka waktu yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI)


(53)

dalam pemberian bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam pernyataan berikutnya, yang masih berhubungan dengan ketepatan waktu didalam pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga memberikan prosedur sehingga pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersebut berjalan secara efektif dan selesai tepat pada waktunya.

Dengan pernyataan tersebut maka di dapat jawaban dari respon dengan 61 responden atau sekitar 45,94% responden yang memberikan pernyataan jawaban dengan kata setuju, dan 59 responden atau sekitar 44,59% responden yang hanya mengatakan sangat setuju, serta selebihnya hanya sekitar 13 responden atau sekitar 9,45% responden yang hanya mengatakan cukup setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Manfaat

Pada penelitian yang dilakukan, maka didapat beberapa jawaban yang berbeda atas pernvataan yang diberikan kepada para responden mengenai manfaat yang diperoleh dalarn pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Pada pernyataan yang pertama ada sekitar 65 responden atau sekitar 48,64% responden yang mengatakan setuju dan 61 responden atau sekitar 45,95% responden yang mengatakan sangat setuju dan sisanya 7 responden atau sekitar 5,41% responden yang mengatakan cukup setuju, pada pernyataan pemberian kredit usaha rakyat sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha. Selanjutnya pada pernyataan pemberian kredit usaha rakyat sangat membantu dalam


(54)

meningkatkan pendapatan dan taraf hidup, dengan jawaban responden yang sangat memuaskan. Sekitar 63 responden atau sekitar 47,2% responden yang mengatakan sangat setuju, dan 54 responden atau 40,64% responden yang mengatakan setuju, lalu sisanya yaitu 16 responden atau sekitar 12,16% responden yang hanya mengatakan cukup setuju.

Ada sekitar 58 responden atau sekitar 43,24% responden yang menyatakan setulu dengan pemberian kredit usaha rakyat bagi pelaku usaha kecil menengah banyak manfaat yang sudah diperoleh, dan ada 54 responden atau sekitar 40,54% responden yang mengatakan sangat setuju serta 22 responden atau sekitar 17,56% responden yang mengatakan cukup setuju. Dan pada pernyataan yang terakhir untuk indikator variabel X ada 59 responden atau sekitar 44,59% responden yang memberi jawaban setuju dan 57 responden atau sekitar 43.2% responden yang mengatakan sangat setuju dan sisanya 16 responden atau sekitar 12,2% responden yang mengatakan cukup setuju atas pernyataan kredit usaha rakyat yang dikucurkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memberikan manfaat bukan hanya bagi pelaku usaha kecil rnenengah tapi juga masyarakat yang membutuhkan.

B. Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM)

Dan untuk mengetahui peningkatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) di Bank Rakyat Indonesia (BR1) Unit Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, maka dapat kita lihat dari beberapa indikator-indikator dan definisi operasional variabel Y, antara lain:


(55)

1. Kualitas Sumber Daya Manusia

Dalam pemberian kualitas sumber daya manusia, maka di dapat jawaban yang sangat memuaskan dengan, sekitar 65 responden atau sekitar 46,64% responden yang memberi jawaban dengan sangat setuju, dan sekitar 58 responden atau sekitar 43,24% responden yang mengatakan setuju. Lalu selebihnya, 9 responden atau sekitar 6,75% responden yang mengatakan cukup setuju, dan hanya 2 responden atau sekitar 1,35% responden yang mengatakan kurang setuju.

Dalam hal ini dapat lah kita tarik kesimpulan bahwa kualitas sumber daya manusia yaitu dengan sering melakukan pelatihan-pelatihan didalam berwirausaha, hal ini diharapkan agar para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat mempelajari dan memahami usaha apa yang cocok di buka guna mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Selain itu pernyatan lain yang diberikan oleh para responden guna menjawab semua pernyataan tersebut yaitu sekitar 61 responden atau sekitar 45,95% responden yang memberi jawaban setuju, dan 59 responden atau sekitar 44,59% responden yang hanya mengatakan sangat setuju, dan sisanya atau 13 responden atau sekitar 9.46% responden yang hanya mengatakan cukup setuju dan pernyataan dengan adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat meningkatkan semangat dalam mengembangkan usaha. Selain itu untuk pernyataan selanjutnya yaitu mengenai pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersebut mampu membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat disekitar tempat tinggal anda. Pernyataan tersebut dijawab dengan, sebanyak 61 responden atau sekitar 45,95% responden memberi jawaban setuju dan pernyataan tersebut, 59 responden atau sekitar 44,59% responden yang


(56)

mengatakan sangat setuju, dan 13 responden atau sekitar 9,46% responden yang mengatakan cukup setuju.

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa dalam kualitas sumber daya manusianya para responden lebih banyak menjawab pernyataan tersebut dengan jawaban setuju, dan sisanya menjawab sangat setuju dan cukup setuju. Untuk itu diharapakan agar pemerintah lebih terbuka lagi dengan pemberian pelatihan-pelatihan kepada masyarakat pelaku usaha kecil menegah tersebut.

2. Kekuatan Modal

Di dalam pernyataan dari responden mengenai kekuatan modal, ada dua pernyataan yang diberikan oleh peneliti untuk dijawab para responden. Pernyataan pertama berupa kredit usaha rakyat yang dikucurkan mampu menyokong usaha yang dikelola. Dan pernyataan tersebut didapat jawaban yang sangat memuaskan dengan 68 responden atau sekitar 51.36% responden yang menjawab sangat setuju, dan 54 responden atau sekitar 40,54% responden yang mengatakan setuju, dan sisanya 11 responden atau sekitar 8,10% responden yang hanya menjawab cukup setuju.

Dan pada pernyataan kedua didapat jawaban yang seimbang antara jawaban sangat setuju dengan pernyataan setuju, yaitu 59 responden atau sekitar 44,5% responden yang menjawab sangat setuju, dan 59 responden atau sekitar 44,5% responden juga yang menjawab setuju, serta sisanya 11 responden atau sekitar 11% responden yang hanya menjawab cukup setuju.

Dan hal tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa jawaban dari para responden mengenai kekuatan modal didapat juga hasil yang memuaskan dengan


(57)

jawaban dan responden yang kebanyakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan akan pentingnya modal yang diberikan oleh pemerintah untuk keberlangsungan hidup para pelaku usaha kecil menengah.

3. Kekuatan Teknologi

Dari pernyatan mengenai kredit usaha rakyat yang dikucurkan telah dapat membantu dalam penggunaan teknologi dalam proses usaha, maka sekitar 72 responden atau sekitar 54,1% responden yang menjwab pernyataan tersebut dengan jawaban setuju dan 50 responden atau sekitar 37,83% responden yang menjawab sangat setuju, dan sisanya sekitar 11 responden atau sekitar 8,10% responden yang menjawab cukup setuju.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa kekuatan teknologi juga merupakan faktor penting di dalam menjalankan usaha yang dikelolanya. Dan pernyataan lain mengatakan sejak dikucurkannya kredit usaha rakyat masyarakat pelaku usaha kecil menengah tidak ketinggalan informasi dalam menjalankan usaha yang dikelola yaitu dengan jawaban responden sekitar 75 responden atau sekitar 56,75% responden yang menjawab setuju, dan 49 responden atau sekitar 36,5% responden yang menjawab sangat setuju, dan sisanya 9 responden atau sekitar 6,75% responden yang menjawab cukup setuju.

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa para pelaku usaha kecil menengah juga harus paham mengenai teknologi, agar usaha yang dikelola mereka tidak ketinggalan oleh daerah-daerah lain, ini juga membantu mereka dalam rnengembangkan usaha yang dikelola mereka.


(58)

4. Jaringan Bisnis Dan Pihak Luar

Dari pernyataan terakhir yang diberikan peneliti kepada responden untuk dijawab, maka dari pernyataan pertama dapat diberikan jawaban mengenai sejak dikucurkannya kredit usaha rakyat semakin dapat memperluas jaringan usaha yang dikelola, maka didapat jawaban dari reponden dengan sangat memuaskan, yaitu sekitar 65 responden atau sekitar 48,7% responden yang menjawab sangat setuju, dan 50 responden atau sekitar 37,8% responden yang menjawab setuju dan sisanya 18 responden atau sekitar 13,51% responden yang hanya menjawab cukup setuju dari pernyataan tersebut.

Pernyataan kedua yang mengatakan sejak dikucurkannya kredit usaha rakyat dapat bersaing dan dapat mempertahankan keberadaannya di lingkungan bisnis yang dimiliki dengan jawaban responden sangat memuaskan yaitu 65 responden atau sekitar 48,5% responden yang menjawab pernyataan tersebut dengan sangat setuju, dan 59 responden atau sekitar 44,59% responden yang mengatakan setuju dan juga 9 responden atau sekitar 6,76% responden yang mengatakan cukup setuju dengan pernyataan tersebut.

Dan dari pernyataan terakhir didapat jawaban dari responden bahwa sekitar 68 responden atau sekitar 51,3% responden yang menjawab setuju, dan 49 responden atau sekitar 36,48% responden yang menawab sangat setuju, dan sisanya 16 responden atau sekitar 12,16% responden yang hanya menjawab cukup setuju. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa, jaringan bisnis merupakan keutamaan dalam memperoleh keuntungan dalam menjalankan usaha yang kita kelola.


(59)

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Pengaruh pemberian Kredit Usaha Rakyat terhadap pengengembangan daya saing usaha kecil menengah di BRI unit ParapatKecamatan Girsang Sipangan Bolon, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengaruh pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Parapat adalah baik. Karena dengan pemberian KUR tersebut, daya saing Usaha Kecil Menegah (UKM) masyarakat meningkat. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian terhadap masyarakat penerima KUR, dimana dari 133 orang responden, 117 orang responden (87,8%) menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan pemberian KUR mampu meningkatkan Daya Saing UKM dan 16 orang responden (12,2%) menyatakan setuju, selain itu peningkatan Daya Saing UKM di BRI Unit Parapat dapat juga dilihat dari hasil persentase yang tinggi dari responden secara keseluruhan yang menyatakan setuju terhadap pemberian KUR dengan menggunakan indikator Kualitas Sumber Daya Manusia, Kekuatan Modal, Kekuatan Teknologi serta Jaringan Bisnis dan Pihak Luar.

2. Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari persentase responden yang memberi pernyataan setuju sangat tinggi secara menyeluruh, dengan menggunakan indikator Pencapaian


(1)

untuk bertransaksi dimanapun dan kapanpun, terutama bagi industry yang tidak memiliki daya saing tentunya akan tergusur oleh industri yng lebih maju.

Dalam Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) ada beberapa pilar yang mendorong agar dapat terbangun dengan baik, menurut Ketua Kadin; Tulus Tambunan “Keahlian Pekerjaan, Ketersediaan Modal, Ketersediaan Informasi, Keahlian Pengusaha, Organisasi dan Manajemen yang baik, Ketersediaan Teknologi, dan Ketersediaan input lainnya”. Kesemua tersebut merupakan faktor penentu Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM). (http://www.kadin-indonesia.or.id/enm/images/dokumen/KADIN-98-2740-14042008.pdf)

Pertanyaannya adalah bagaimana para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) tersebut dapat meningkatkan kesemua faktor penentu dengan baik?. Maka jawaban yang diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah dengan melakukan pemberdayaan tersebut direalisasikan dalam bentuk pemberian modal yang dikucurkan melalui kredit, pelatihan-pelatihan bagi mereka para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya Kredit Usaha Kecil Menengah (KUR) memiliki hubungan terhadap pengembangan Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM). Baik sebagai objek pengujian maupun dalam pengumpulan data (Bungin, 2005: 75). Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

a. Hipotesis Nihil (Ho)

“Tidak terdapat pengaruh pemberian kredit usaha rakyat terhadap pengembangan daya saing usaha kecil menengah”.


(2)

16 b. Hipotesis Alternatif (Ha)

“Terdapat pengaruh pemberian kredit usaha rakyat terhadap pengembangan daya saing usaha kecil menengah”.

F. Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun (1995:33), konsep merupakan istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuan adalah untuk mendapatkan pembatasan yang jelas dari setiap konsep yang diteliti.

Berdasarkan judul, dapat dikemukakan konsep dari penelitian ini yaitu : 1) Pengaruh Pemberian Kerdit Usaha Rakyat (KUR) adalah berkaitan dengan

pencapaian untuk kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu kredit usaha rakyat (KUR) 2) Daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah kemampuan UKM

melakukan kompetisi dengan pelaku ekonomi lain di pasar domestik maupun internasional. Daya saing berhubungan dengan bargaining potition terkait erat dengan peluang yang kita miliki. Dalam hal ini, peranan pemerintah sangat nyata untuk membuka dan memperbesar peluang pasar produk Usaha Kecil Menengah (UKM).

G. Defenisi Operasional

Menurut Singarimbun (1995:46), definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel, sehingga dengan pengukuran ini dapat diketahui indicator apa saja sebagai pendukung untuk dianalisis dari variabel-variabel tersebut.


(3)

Definisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk indicator-indikator agar lebih memudahkan dalam operasionalisasi dari sudut penelitian.

a. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini yang menjadi variabel X adalah efektivitas kredit usaha rakyat (KUR) yang diukur ke dalam beberapa indikator :

1. Pencapaian tujuan, suatu kegiatan dikatan efektif apabila dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan.

2. Ketepatan waktu, program atau kegiatan tersebut dikatakan efektif apabila penyelesaiannya atau tercapainya tujuan sesuai waktu atau jadwal yang telah ditetapkan.

3. Manfaat, program atau kegiatan tersebut dikatakan efektif apabila tujuan itu memberikan manfaat bagi masyarakat setempat sesuai dengan kebutuhannya.

b. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini yang menjadi variabel Y adalah daya saing usaha kecil menengah (UKM) yang kedalam beberapa indikator :

1. Kualitas Sumber daya

a. Pelatihan-pelatihan mengenai kewirausahaan

b. Meningkatkan semangat dalam mengembangkan usaha. c. Memeberikan kesempatan kerja bagi masyarakat lain. 2. Kekuatan Modal

a. Memenuhi dan menyokong usaha b. Bantuan untuk meningkatkan usaha.


(4)

18 3. Kekuatan Teknologi dan Informasi

a. Membantu dalam penggunaan teknologi

b. Tidak ketinggalan informasi dalam mengelola usaha. 4. Jaringan Bisnis dan Pihak Luar

a. Memperluas jaringan usaha

b. Dapat mempertahankan keberadaannya di lingkungan bisnis c. Memberikan peluang bisnis hingga Nasional.


(5)

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat Oleh Bank Rakyat Indonesia Unit Parapat Terhadap Pengembangan Daya Saing Usaha Kecil Menengah (Studi Pada Wilayah Penyaluran Kecamatan Girsang Sipangan Bolon) menggunakan Metode Penelitian Asosiatif dengan analisa data kuantitatif.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembahasan Skripsi ini adalah Teknik Pengumpulan data Primer dan Teknik Pengumpulan data Skunder. Teknik Pengumpulan data Primer dilakukan dengan menggunakan instrumen Kuesioner dan Observasi secara langsung di Lokasi Penelitian. Untuk mendukung data Primer, dilakukan pengumpulan data Skunder dengan menelusuri berbagai sumber bacaan dan dokumen yang ada di Lokasi Penelitian. Bahan-bahan yang diperoleh dari penelitian tersebut dikumpulkan, diklasifikasikan dan kemudian dianalisis dan dibahas sebagai hasil penelitian.

Dari hasil Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan indikator Kualitas Sumber Daya Manusia, Kekuatan Modal, Kekuatan Teknologi, Jaringan Bisnis dan pihak Luar, Pencapaian Tujuan, Ketepatan Waktu serta Manfaat Pelaksanaan Pemberian KUR dapat disimpulkan bahwa Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Parapat dapat meningkatan daya Saing Usaha Kecil Menengah (UKM) karena memberi pengaruh yang baik terhadap daya saing Usaha Kecil Menengah (UKM) tersebut.


(6)

1

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT OLEH BANK RAKYAT INDONESIA UNIT PARAPAT TERHADAP

PENGEMBANGAN DAYA SAING USAHA KECIL MENENGAH ( STUDI PADA KECAMATAN GIRSANG SIPANGAN BOLON )

Oleh :

SYAHRIZAL AKBAR NIM. 100921024

DEPARTEMEN STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N