Implementasi Program Beasiswa Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara

(1)

A. Identitas Responden

1. No Responden : 2. Nama Responden : 3. Tempat/Tgl.Lahir : 4. Golongan Darah :

a. A b. B c. O d. AB

5. Fakultas Responden : 6. Jurusan Responden :

7. Stambuk :

8. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki

b. Perempuan

9. Agama :

a. Islam b. Katolik c. Protestan d. Hindu e. Budha


(2)

10. Suku Bangsa : a. Batak

b. Jawa c. Melayu d. Aceh e. Minang

B. Program Beasiswa

Beri tanda (x) untuk menjawab pertanyaan berikut,

11 Apakah Program Beasiswa yang saudara terima dapat meningkatkan motivasi belajar saudara?

a. Ya, Alasannya... b. Tidak, Alasannya...

12 Berapa kali saudara menerima Beasiswa Bank Indonesia dalam satu tahun? a. 1-2 kali

b. 3-4 kali c. > 4 kali

13 Menurut Saudara apakah Sulit Syarat Indeks Prestasi Kumulatif(IPK) Minimal 3,00 dalam menerima Beasiswa Bank Indonesia untuk saudara penuhi ?

a. Ya, kenapa... b. Tidak,kenapa....


(3)

14 Untuk apakah saudara pergunakan Beasiswa Bank Indonesia yang telah saudara terima, sebutkan?

15 Apakah saudara merasa puas dengan Dana Beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia?

a. Puas b. Tidak Puas

16 Berapakah dana beasiswa yang seharusnya diberikan agar dapat memenuhi kebutuhan yang saudara butuhkan, Sebutkan?

17 Pernahkah Bank Indonesia memberikan Kegiatan Lain kepada saudara selain memberikan Dana Beasiswa, misalnya memberikan penyuluhan tentang Beasiswa Itu sendiri ?

a. Pernah, Sebutkan... b. Tidak pernah

18 Adakah manfaat yang saudara terima dari Kegiatan yang diberikan oleh Bank Indonesia? a. Ada

b. Tidak ada

19 Bank Indonesia membentuk sebuah Komunitas penerima Beasiswa Bank Indonesia. Apakah saudara berperan aktif dalam komunitas yang Bank Indonesia bentuk ?

a. Aktif b. Tidak Aktif


(4)

20 Menurut saudara adakah kegunaan dari Komunitas Penerima Beasiswa yang Bank Indonesia bentuk ?

a. Ada,sebutkan b. Tidak Ada

21 Berikan saran saudara yang dapat mengembangkan Komunitas penerima Beasiswa Bank Indonesia agar Lebih baik !

22 Implementasi Pendidikan

23 Menurut saudara apakah kualitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara sudah baik? a. Ya

b. Tidak

24 Apakah Biaya pendidikan di Universitas Sumatera Utara tergolong mahal? a. Ya

b. Tidak

25 Menurut saudara apakah pendidikan yang mahal tersebut merupakan faktor penghambat dalam menyelesaikan studi saudara?

a. Ya b. Tidak

26 Adakah kemajuan pendidikan untuk saudara setelah menerima bantuan pendidikan yang diberikan oleh Bank Indonesia?

a. Ada, Sebutkan... b. Tidak ada


(5)

27 Apakah setelah saudara menerima bantuan beasiswa dari Bank Indonesia ini dapat mempercepat saudara menyelesaikan studi saudara?

a. Ya ,alasannya... b. Tidak, alasannya....

28 Seberapa Besar pengaruh Beasiswa Bank Indonesia ini untuk pendidikan saudara? a. Berpengaruh

b. Tidak Berpengaruh

29 Menurut saudara untuk membangun pengetahuan perlu ditanamkan nilai kejujuran? a. Ya, Alasannya...

b. Tidak, Alasannya....

30 Apakah perlu inovasi-inovasi baru dalam cara belajar saudara untuk meningkatkan sikap keingintahuan saudara?

a. Perlu, sebutkan... b. Tidak Ada

31 Apakah inovasi dalam cara belajar saudara bisa meningkatkan kualitas akademik saudara?

a. Bisa b. Tidak Bisa

32 Menurut saudara untuk membangun sikap kreatif dalam diri saudara perlu ditanamkan nilai ketekunan ?

a. Perlu b. Tidak Perlu


(6)

33 Apa aktivitas sosial yang biasa saudara Lakukan untuk mengembangkan sikap kritis terhadap lingkungan sekitar saudara ?

34 Apa saja usaha yang saudara lakukan untuk meningkatkan prestasi belajar saudara,sebutkan ?


(7)

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. (2010). Satu Empati Bagi Negeri. Jakarta: Bank Indonesia

Bank Indonesia Pusat. (2012). Pedoman Program Beasiswa Bank Indonesia. Jakarta

Bank Indonesia Pusat. (2012). Program Beasiswa Unggulan PTN. Jakarta

Sulistyono, T. (2003). Dictionary of Education. Jakarta: Pustaka

Nugroho. (2008). Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: CSIS

Siagian, Matias. (2011). Metode Penelitian Sosial. Medan: Grasindo Monoratama

Siagian, Matias. (2012). Kemiskinan dan Solusi. Medan: Grasindo Monoratama

Suryanto, Bagong dan Satinah. (2008). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Andi

Winarno, Budi.(2005). Implementasi dan Evaluasi Kebijakan. Jakarta: CSIS

Sumber Lain

http://www. duniapendidikan.wordpress.com/2011/ 12/09/wajah-buruk-pendidikan-indonesia/ diakses pada tanggal 10 oktober 2012 pukul 12:00

http://id.wikipedia.org/wiki/Beasiswa.com /2007/16/09/ Diakses pada tanggal 10 oktober 2012 pukul 14:10

http://id.wikipedia.org/wiki/PerguruanTinggi.com /2007/16/09/ Diakses pada tanggal 10 oktober 2012 pukul 14:20


(8)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Tipe Penelitian

Tipe penelitian merupakan sesuatu yang menggambarkan kharakteristik penelitian (Matias Siagian,2011:201). Adapun Tipe Penelitian dalam Penelitian ini bersifat deskripstif, yaitu pemusatan perhatian kepada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah-masalah yang bersifat aktual serta menggambarkan fakta-fakta dilapangan tentang masalah yang akan diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional dan akurat (Matias Siagian,2011:202).

3.2Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian dilokasi tersebut adalah karena Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu perguruan tinggi negeri dari tiga perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara yang mendapat beasiswa dari Bank Indonesia dan memiliki mahasiswa mahasiswa yang berprestasi baik tetapi berasal dari keluarga pra sejahtera. Dan memiliki banyak permasalahan diantaranya banyaknya mahasiswa/mahasiswi yang menerima beasiswa bukanlah berasal dari ekonomi yang pra sejahtera melainkan mereka mendapatkan beasiswa dikarenakan adanya informasi yang mudah mereka dapat dari keluarga, rekan atau kerabat dekat mereka. Sehingga dana beasiswa yang seharusnya diberikan kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga pra sejahtera tetapi memiliki prestasi yang baik tersebut tidak sampai ditambah lagi jika para mahasiswa yang


(9)

berasal dari ekonomi pra sejahtera ingin mendapatkan beasiswa akan sangat sulit dalam melengkapi berkas berkas misalnya dikarenakan informasi beasiswa yang sudah terdesak, pengurusan surat surat yang harus berhari hari baru selesai, sehingga banyak mahasiswa yang menjadi malas untuk mengurus beasiswa karena persyaratan yang sangat banyak dan harus memakan waktu yang lama sedangkan informasi dan penutupan penerimaan mahasiswa penerima beasiswa hanya berlangsung 1 atau 2 hari saja jangka waktunya sedangkan untuk mengurus berkas berkas sudah tidak cukup waktunya. Oleh karena itulah mahasiswa/mahasiswi yang berasal dari keluarga kurang mampu dan berprestasi lebih memilih untuk bekerja partime untuk memenuhi kebutuhan study nya bahkan ada yang sampai mengambil cuti kuliah karena kurangnya biaya untuk menyelesaikan study nya sehingga untuk sementara waktu harus mengambil cuti kuliah sampai biaya yang dikumpulkan cukup.

3.3Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi

Populasi adalah sebagai sekumpulan obyek, benda, peristiwa ataupun individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian (Matias Siagian, 2011:155). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia di Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 35 orang.

3.1.2 Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari obyek, kejadian atau individu yang terpilih dari populasi yang akan diambil datanya atau yang akan diteliti (Roscoe (1998) dalam Matias Siagian,2011:156). Oleh karena dalam penelitian ini populasi hanya berjumlah 35 orang, maka seluruh populasi dijadikan sampel penelitian.


(10)

3.4Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Kepustakaan

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melalui data atau informasi, menelaah buku, majalah, surat kabar, tulisan lainnya untuk memperkuat pertimbangan teoritis yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.

2. Studi Lapangan

Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung di lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, melalui :

a. Angket

Yaitu kegiatan mengumpulkan data dilakukan dengan cara menyebar suatu daftar pertanyaan tertutup dan terbuka untuk dijawab oleh responden.

b. Wawancara

Yaitu data variabel (kata-kata) sebagai data yang diperoleh melalui percakapan atau tanya jawab.

3.5Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dimana pengolahan data dilakukan dengan manual, data dikumpulkan dari kuesioner dan wawancara, kemudian ditabulasikan dalam bentuk frekuensi dan kemudian dianalisis sehingga data dapat dibaca dengan mudah untuk mengetahui jawaban dari masalah yang diteliti.


(11)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1Universitas Sumatera Utara

4.1.1 Sejarah singkat Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara (USU) adalah sebuah universitas negeri yang terletak di Kota Medan, Indonesia. Universitas Sumatera Utara adalah salah satu universitas terbaik di pulau Sumatera dan merupakan universitas negeri tertua di luar Jawa. USU juga adalah universitas pertama di pulau Sumatera yang mempunyai Fakultas Kedokteran. USU didirikan sebagai Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Fakultas pertama adalah Fakultas Kedokteran yang didirikan pada 20 Agustus 1952, yang kini diperingati sebagai hari jadi USU. Presiden Indonesia, Soekarno kemudian meresmikan USU sebagai universitas negeri ketujuh di Indonesia pada tanggal 20 November 1957. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat sumatera utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.

Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut : Abdul hakim (Ketua); Dr.T.Mansoer(Wakil Ketua); Dr.Soemarsono (Serkertaris/Bendahara); Ir.R.S.Danunagoro; Drh.Sahar; Drg. Oh Tjie Lien; Anwar Abubakar; Madong Lubis; Dr. Maas; J.Pohan ; Drg.Barlan; Soetan Pane Paruhum(Anggota).


(12)

Sebenarnya hasrat untuk membangun perguruan tinggi di medan telah mulai sebelum perang dunia II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan jepang beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr.Pirngadi dan Dr. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia pemerintah mengangkat Dr.Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia.

Setelah pemulihan Kedaulatan akibat clash pada tahun 1947 Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan seluruh rakyat di sumatera utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas didaerah ini. Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro, dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Selain Dewan Pimpinan Yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari: Dewan Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas, dan Dewan Fakultet.

Sejak awal pendiriannya, USU dipersiapkan untuk menjadi pusat pendidikan tinggi di Kawasan Barat Indonesia. Sewaktu didirikan pada tahun 1952, USU merupakan sebuah Yayasan, kemudian beralih status menjadi PTN pada tahun 1957,dan selanjutnya berubah menjadi PT-BHMN pada tahun 2003.


(13)

Kampus USU padang bulan, medan merupakan lokasi utama kegiatan akademik meliputi sejumlah bangunan dengan total luas lantai 133.141 m2,bangunan utama yang ada dalam kampus adalah Biro Pusat Administrasi seluas 9.207,20m2, perpustakaan pusat seluas 7.907,98m2, auditorium seluas 9.215,54m2, Gelanggang Mahasiswa seluas 2.841.07m2, Gedung perkuliahan seluas 29.047,20m2, Laboratorium seluas 28.201,70 m2 dan sisanya merupakan bangunan seperti asrama,dll (http://www.usu.ac.id/sejarah.html).

Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran dijalan Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguguruan dan llmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956). Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia. Tanggal peresmian ini kemudian ditetapkan sebagai Dies Natalis USU yang diperingati setiap tahun hingga tahun 2001.


(14)

Kemudian atas usul beberapa anggota Senat Universitas, hari jadi USU ditinjau kembali. Senat Universitas akhirnya memutuskan bahwa hari jadi USU adalah pada tanggal 20 Agustus 1952 yaitu pada saat perkuliahan pertama dimulai di lingkungan USU. Dengan persetujuan Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2002 di peringati Dies Natalis USU yang ke 50. Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. Kemudian di kota yang sama didirikan Fakultas Kedokteran dan Peternakan(I960). Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh. Dalam perjalanan usianya yang kini mencapai lima puluh tahun, melalui berbagai program pengembangan yang dilaksanakan, banyak kemajuan yang telah dicapai, yang menjadikan USU berkembang hingga seperti keadaan sekarang. Saat ini, USU mengelola lebih dari seratus program Studi yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan tinggi, yang tercakup dalam sepuluh fakultas dan satu program pascasarjana. Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh (dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan), IKIP Negeri Medan yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (dari Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan), Politeknik Negeri Medan (dari Politeknik USU).

4.1.2 Visi dan Misi Universitas Sumatera Utara

Visi Universitas Sumatera Utara

Dalam rangka strategik USU dijelaskan bahwa visi USU ialah USU University for Industry (UfI),maksudnya ialah USU sebagai lembaga pembelajaran bagi semua lapisan masyarakat untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan masing


(15)

masing yang dapat diakses melalui fasilitas yang ada serta tenaga ahli baik dalam rangka mendorong tumbuhnya keinginan belajar sepanjang hayat maupun untuk memecahkan masalah tertentu yang sedang atau akan dihadapi dimasa yang akan datang.

Misi Universitas Sumatera Utara

Untuk mewujudkan visi tersebut menetapkan misinya sebagai berikut :

1. Mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat bermoral dengan kemampuan akademik dan/atau profesional dan/atau vokasional untuk menerapkan, mengembangkan, dan memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan seni terutama pada kerjasama berbasis industri, dan pengembangan aplikasinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional; dan

3. Mendukung pengembangan masyarakat sipil yang demokratis melalui peran USU sebagai suatu kekuatan moral yang otonom untuk mencapai kemampuan yang kuat dalam lingkungan kompetisi global melalui pengelolaan secara profesional sumber daya manusia, memperluas partisipasi dalam pembelajaran, memenuhi kebutuhan nasional dalam pembelajaran, dan memodernisasi cara pembelajaran.

4.1.3 Tujuan Universitas Sumatera Utara

1. Mengembangkan atau berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan pengetahuan ilmiah, teknologi, seni, budaya, dan humanitas (nilai-nilai kemanusiaan).


(16)

2. Memperluas partisipasi dan pembelajaran memberikan kontribusi dalam memenuhi kebutuhan nasional terhadap pembelajaran dan memodernisasi cara pelaksanaan pembelajaran.

3. Membangun sumber-sumber pendanaan melalui ventura universitas untuk pembiayaan kegiatan pengembangan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

4. Membangun dan menetapkan Pusat Informasi, Komunikasi dan Teknologi (ITC).

5. Memperkuat keberadaan departement dalam pengelolaan antar disiplin ilmu. 6. Menciptakan sistem tata kelola universitas yang baik dan demokratis.

7. Membangun pendekatan baru sebagai pusat pembelajaran yang berbasis kebutuhan.

8. Menciptakan lingkungan pendidikan dan pembelajaran yang kondusif

9. Menjadikan Universitas sebagai trend stter dalam pengetahuan ilmiah, teknologi, seni,budaya, dan nilai-nilai kemanusiaan baik secara nasional maupun internasional.

4.1.4 Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga USU, seluruh organ universitas disusun dalam struktur sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing sebagai berikut :


(17)

Majelis Wali Amanat (MWA), Dewan Audit, Unit Usaha Komersial, Senat Akademik, Pimpinan Universitas (Rektor/Pembantu Rektor), Dewan Guru Besar (DGB), Serkertaris Eksekutif, Satuan Audit Internal, dan satuan Penjaminan Mutu (Organisasi Sentral), fakultas Sekolah pascasarjana, Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ( Unsur Pelaksana Akademik), Biro Akademik, Biro Sumber Daya Manusia, Biro Keuangan, Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian , Biro Perencanaan dan kerjasama dan Biro Pengembangan dan pemeliharaan Aset(Unsur Pelaksana Administratif); dan Perpustakaan dan sistem Informasi, Pelayanan dan Pengembangan Pendidikan, Unit Usaha Non Komersial dan Unit Pengadaan(Unsur Penunjang).

BAGAN 2

Struktural Organisasi Universitas Sumatera Utara

Majelis Wali Amanat Dewan

Audit Senat

akademik

Rektor dan Pembantu Rektor

Satuan Audit Internal Satuan Penjaminan Mutu

Serkertaris Eksekutif

Biro

Guru Besar

Lembaga Sekolah Fakultas Perpustakaan Pelayanan dan

Unit Usaha Akademik


(18)

Adapun Sub-Bagian di Kantor Biro Rektor USU adalah sebagai berikut :

1. Serkertariat Eksekutif 2. Biro Akademik 3. Biro Keuangan

4. Biro Sumber Daya Manusia

5. Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian 6. Biro Perencanaan dan Kerjasama

7. Biro Pengembangan dan Pemeliharaan Aset

4.2Program Beasiswa Bank Indonesia

4.2.1 Pengertian Beasiswa Menurut Bank Indonesia

Beasiswa adalah tunjangan yang diberikan kepada peserta didik (pelajar/mahasiswa) dalam bentuk pemberian bantuan biaya belajar berupa uang atau pembebasan biaya sebagai apresiasi atas hasil studi (nilai akademis) dan motivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Beasiswa dapat diberikan oleh pemerintah. lembaga negara, dunia usaha, yayasan atau anggota masyarakat, secara umum beasiswa dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Beasiswa pendidikan dapat berupa beasiswa penuh atau hanya sebagian dari biaya pendidikan yang meliputi biaya SPP, alat tulis, alat belajar, buku, materi studi, dll 2. Beasiswa biaya hidup merupakan bantuan untuk kehidupan mahasiswa sehari hari.


(19)

Beasiswa dapat berupa, antara lain:

1. SPP selama kurun waktu tertentu

2. SPP dan uang saku dalam jumlah tertentu dengan kompensasi mahasiswa penerima beasiswa diwajibkan bekerja bagi kepentingan institusi terkait (ikatan dinas).

Sedangkan beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia tidak merupakan beasiswa ikatan dinas. Beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia bagi mahasiswa jenjang sarjana (S1) regular di berbagai Perguruan Tinggi Negeri adalah program sosial berupa bantuan biaya kuliah (tuition fee) kepada mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu namun memiliki prestasi akademik dan aktivitas sosial kemasyarakatannya yang tinggi. Program beasiswa Bank Indonesia, dimulai sejak 2003 dan sifatnya bukan ikatan dinas. “Meskipun telah mendapat kucuran beasiswa, tidak berarti mahasiswa bersangkutan harus bekerja di Bank Inonesia karena beasiswa Bank indonesia merupakan beasiswa tanpa ikatan dinas”.

4.2.2 Tujuan dari Program Beasiswa Bank Indonesia :

 Menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu yang mempunyai potensi akademik memadai untuk dapat menempuh serta menyelesaikan pendidikan tinggi.  Meningkatkan motivasi belajar serta menjamin keberlangsungan studi mahasiswa,

khususnya yang menghadapi kesulitan ekonomi.

 Meningkatkan prestasi mahasiswa di bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler.

 Menciptakan lulusan dan menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif, mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi sehingga mampu berperan dalam pemberdayaan masyarakat dan memutus mata rantai kemiskinan.


(20)

4.2.3 Pengelolaan Program Beasiswa Bank Indonesia

A. Penerima dan Jangka Waktu Program Beasiswa Bank Indonesia

1. Beasiswa diberikan kepada mahasiswa dengan kriteria dan jumlah yang telah ditentukan dalam perjanjian kerjasama antara Bank Indonesia dengan Perguruan Tinggi Negeri dengan jangka waktu selama 1 tahun.

2. Dalam hal terdapat mahasiswa penerima beasiswa yang lulus dan atau mengalami penurunan prestasi akademik (dibawah 3.00 dari skala 4.00) dalam masa pemberian beasiswa, maka Perguruan Tinggi Negeri dapat mengajukan pengggantian oleh mahasiswa lainnya yang memenuhi kriteria.

3. Pengajuan penggantian mahasiswa penerima beasiswa sebagaimana butir 2 tersebut diatas harus disampaikan secara resmi oleh pimpinan atau pejabat Perguruan Tinggi Negeri dan berlaku hingga berakhirnya jangka waktu pemberian beasiswa.

B. Kriteria Perguruan Tinggi Penerima Beasiswa

Perguruan Tinggi Negeri :

1. usulan dari kantor perwakilan (kpw) bank Indonesia 2. grade/akreditasi a/b dari kopertis kemendikbud

3. fakultas/ departemen : (ekonomi, akutansi, perbankan, statistik, sosial ; studi pembangunan, hukum, kesehatan masyarakat)


(21)

C. Kriteria Mahasiswa Penerima Beasiswa

1. Sekurang – kurangnya telah menyelesaikan 4 (empat) semester dan atau telah menempuh 90 (empat puluh) satuan kredit semester (SKS);

2. Berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu (keluarga pra sejahtera); 3. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00 (skala 4),

4. Mempunyai pengalaman menjalankan aktivitas sosial yang memiliki dampak kebermanfaatan bagi masyarakat ;

5. Umur tidak lebih dari 23 (dua puluh tiga) tahun pada saat menerima beasiswa; 6. Mempunyai Semangat Kepeloporan/Keteladanan/Kepemimpinan

7. Community (+ Social) Engagement ; * Social Service Provider

* Social Activism

* Social Entrepreneurship

8. Tidak sedang menerima beasiswa, bekerja dan atau berada dalam status ikatan dinas dari lembaga/Instansi lain;

9. Memperoleh rekomendasi dari pimpinan (rektor/pembantu rektor) dan atau pejabat (direktur/kepala bagian) perguruan tinggi.

10. bersedia untuk aktif berperan serta mengelola dan mengembangkan komunitas mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia dan berpartisipasi pada semua kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.


(22)

D. Pengelola Program Beasiswa

1. Program beasiswa di wilayah kerja Kantor Pusat adalah pelaksana Program Sosial Bank Indonesia di Kantor Pusat.

2. Pengelola program beasiswa di wilayah kerja Kantor Pusat wilayah Dalam Negeri (DN) adalah pelaksana Program Sosial Bank Indonesia di Kantor Pusat wilayah Dalam Negeri setempat.

E. Tata Cara Pengusulan Penerima Program Beasiswa

1. Bank Indonesia menyampaikan informasi resmi tentang program beasiswa disertai dengan kriteria mahasiswa calon penerima beasiswa dan tata cara pengajuan kepada perguruan tinggi terkait.

2. Bank Indonesia melakukan sosialisasi tentang program beasiswa dalam bentuk pengumuman (poster) yang dipasang pada media informasi (majalah dinding fakultas/jurusan) perguruan tinggi.

3. Perguruan Tinggi melakukan seleksi mahasiswa calon penerima beasiswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

4. Perguruan Tinggi menyampaikan usulan calon penerima beasiswa kepada Bank Indonesia disertai dengan dokumen pendukung sebagai berikut :

a. Biodata mahasiswa;

b. Foto copy kartu identitas (KTP/KTM) yang masih berlaku;


(23)

d. Surat rekomendasi dari perguruan tinggi;

e. Surat pernyataan tidak sedang bekerja, menerima beasiswa dan atau berada dalam status ikatan dinas dari lembaga/instansi lain;

f. Kartu BLT, jamkesmas/jamkesda atau surat miskin

F. Mekanisme Penyaluran Beasiswa

1. Pelaksana Program Sosial Bank Indonesia :

a. Mensosialisasikan program bantuan beasiswa kepada pihak terkait;

b. Memeriksa, memverifikasi dan menyetujui usulan mahasiswa yang di ajukan perguruan tinggi;

c. Menyampaikan surat pemberitahuan persetujuan pemberian bantuan;

d. Menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa melalui rekening bank yang ditunjuk oleh perguruan tinggi;

e. Penyaluran beasiswa dilakukan setelah perguruan tinggi menyampaikan dokumen penyaluran bantuan, berupa :

i. Kwitansi rangkap 2, bermaterai cukup;

ii. Surat pengantar permintaan penyaluran beasiswa dan penunjukan rekening;

iii. Fotocopy halaman pertama buku tabungan.

f. Menyusun Berita Acara Penyaluran Bantuan setelah bantuan beasiswa diserahkan ke perguruan tinggi;

g. Membuat database mahasiswa penerima beasiswa; h. Menatausahakan dokumen penyaluran bantuan beasiswa.


(24)

2. Proses pembayaran dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun (secara semesteran);

3. Perguruan tinggi menyampaikan laporan pertanggungjawaban penyaluran beasiswa 2 kali dalam setahun (secara semesteran).

G. Biaya Administrasi

Besaran biaya administrasi pengelolaan program beasiswa di masing – masing perguruan tinggi ditentukan oleh pelaksana PSBI dan dibayarkan sebanyak 2 kali dalam setahun (secara semesteran) melalui rekening bank yang ditunjuk oleh perguruan tinggi

H. Pertanggungjawaban

Bentuk laporan pertanggungjawaban penyaluran beasiswa yang disampaikan oleh PTN sebagai berikut :

1. Rekap tanda terima dari masing - masing mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia di perguruan tinggi yang bersangkutan;


(25)

4.2.3 Evaluasi dan Pelaporan Program Beasiswa Bank Indonesia

1. Pelaksana PSBI melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan program beasiswa secara berkala.

2. Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil informasi dan komunikasi dari perguruan tinggi dan atau mahasiswa penerima beasiswa.

3. Pelaksana PSBI di KPw DN menyampaikan laporan hasil evaluasi program beasiswa kepada satuan kerja yang melaksanakan kegiatan kehumasan bersamaan dengan laporan pelaksanaan PSBI.

4. Satuan Kerja yang melaksanakan kegiatan kehumasan menyampaikan laporan seluruh pelaksanaan program beasiswa kepada Deputi Gubernur yang membidangi satuan kerja yang melaksanakan kegiatan kehumasan bersama dengan pelaksanaan PSBI.


(26)

BAB V

ANALISIS DATA

Pada bab ini akan dibahas tentang analisa data, dimana data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner tersebut disebarkan kepada mahasiswa mahasiswa di Universitas Sumatera Utara yang menerima Beasiswa Bank Indonesia. Adapun Kuisioner Tersebut diberikan baik secara langsung (bertemu langsung dengan penerima beasiswanya) dan secara tidak langsung (melalui media telekomunikasi yaitu hp dan email) ini dikarenakan beberapa dari penerima beasiswa tersebut tidak lagi kuliah di Universitas Sumatera Utara dan berada di luar kota dengan kata lain para mahasiswa telah lulus dari Universitas Sumatera Utara dan sekarang bekerja di bidangnya masing masing sehingga pemberian kuisionernya harus dilakukan melalui email atau wawancara melalui handphone .

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik analisis data dengan pendekatan deskriptif dengan mengumpulkan, mengelola,menyajikan dan menjabarkan hasil penelitian sebagaimana adanya. Responden merupakan objek dari sebuah penelitian atau dengan kata lain merupakan sampel penelitian. Seperti yang kita ketahui bahwa sampel dari penelitian ini adalah 35 mahasiswa USU yang menerima Beasiswa Bank Indonesia.

Identitas responden yang diambil dalam penelitian ini berupa nama,tempat/tanggal lahir,usia/umur yang menandakan berapa usia dari para mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia tersebut, Fakultas penerima Beasiswa ,Jurusan & Stambuk mahasiswa penerima Beasiswa, Jenis Kelamin, Agama Serta Suku Bangsa penerima Program Beasiswa Bank Indonesia. Identitas Responden akan dijelaskan pada diagram diagram yang tersedia.


(27)

Agar pembahasan tersusun secara sistematis, maka pembahasan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membagi menjadi 2 sub bab,yakni :

5.1 Analisis Identitas Responden.


(28)

5.1 Analisis Identitas Responden

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.1 diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini adalah berusia 21 Tahun yaitu sebanyak 5 responden (14%). Kemudian diikuti oleh mayoritas responden yang berusia 22 Tahun yaitu sebanyak 20 responden (57%),sedangkan yang berusia 23 Tahun sebanyak 9 responden (26%) dan yang berusia 24 Tahun yaitu sebanyak 1 responden (3%). Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa secara keseluruhannya para penerima program beasiswa bank indonesia ini berusia 22 Tahun karena persyaratan untuk dapat menerima beasiswa Bank indonesia ini ialah mahasiswa yang talah menyelesaikan 90 Sks dengan kata lain mahasiswa yang berada pada semester 7. Walaupun masih ada beberapa mahasiswa yang juga berusia 23 Tahun,21 Tahun dan 24 Tahun yang menerima Beasiswa Bank Indonesia ini.

21 Tahun 22 Tahun 23 Tahun 24 Tahun

Presentase 14% 57% 26% 3%

Frekuensi 5 20 9 1

5 20 9 1 14% 57% 26% 3% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m la h   re sp o n d e n Diagram 5.1


(29)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.2 diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini adalah berasal dari Fakultas Kedokteran adalah sebanyak 2 responden (6%), Fakultas Psikologi sebanyak 2 responden (6%), Fakultas Ekonomi sebanyak 4 responden (11%), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebanyak 4 responden (11%), Fakultas Kesehatan Masyarakat sebanyak 4 responden (11%), Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam sebanyak 6 responden (17%), Fakultas Pertanian sebanyak 4 responden(11%), fakultas Teknik sebanyak 3 responden (9%), Fakultas Ilmu Budaya sebanyak 2 responden (6%), Fakultas Kedokteran Gigi sebanyak 2 responden (6%),dan Fakultas Keperawatan sebanyak 2 responden (6%).

Dari Diagram tersebut maka dapat dilihat bahwa mahasiswa dari Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam lebih banyak dibanding dengan mahasiswa dari Fakultas lain, jadi dapat dilihat bahwa mahasiswa dari Fakultas MIPA lebih bersemangat/ lebih antusias dalam mengikuti program beasiswa yang ada serta mengejar prestasi yang baik agar dapat mengikuti program beasiswa bank indonesia.

Kedokt eran

Psikolo gi

Ekono

mi FISIP FKM MIPA

Pertani an Teknik Ilmu Budaya Kedokt eran Gigi Kepera watan

Persentase 6% 6% 11% 11% 11% 17% 11% 9% 6% 6% 6%

Frekuensi 2 2 4 4 4 6 4 3 2 2 2

2 2 4 4 4 6 4 3 2 2 2

6% 6% 11% 11% 11%

17%

11% 9%

6% 6% 6%

0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m la h   Re sp o n d e n Diagram 5.2


(30)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.3 diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini adalah responden Laki laki yang menerima beasiswa Bank Indonesia sebanyak 5 responden (14%) dan responden perempuan yang menerima beasiswa Bank Indonesia sebanyak 30 responden (86%).

Jika dilihat dari data yang ada pada diagram 5.3 maka dapat diketahui bahwa responden perempuan sebagai mayoritas dalam penerima beasiswa Bank Indonesia, hal ini mengingatkan kita bahwa pada saat ini bahwa laki laki sudah kurang memiliki prestasi dan semangat untuk belajarnya telah berkurang sehingga pada saat ini perempuan jauh lebih maju dari pada laki laki.

Laki‐Laki Perempuan

Persentase 14% 86%

Frekuensi 5 30

5

30

14%

86%

0 5 10 15 20 25 30 35

Ju

m

la

h R

es

pon

de

n

Diagram 5.3

Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Jenis Kelamin


(31)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.4 diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini adalah responden yang beragama Islam sebanyak 20 Responden (57%), responden yang beragama Kristen khatolik tidak ada(0%), responden beragama Kristen Protestan 15 responden (43%), responden beragama Hindu dan Budha tidak ada (0%).

Jika dilihat dari data yang dipeleh maka pada tabel 5.4 dapat kita lihat bahwa responden yang beragama Islam sebagai mayoritas yaitu berjumlah 20 responden (57%), tetapi walaupun adanya perbedaan agama, mereka tetap menjaga sikap saling menghargai dan saling menghormati antar sesama umat beragama. Misalnya menghargai umat Islam yang sedang mengadakan sholat dan menghargai umat Kristiani yang mengadakan ibadat setiap minggu.

Islam Katholik Protestan Hindu Budha

Persentase 57% 0% 43% 0% 0%

Frekuensi 20 0 15 0 0

20 0 15 0 0 57% 0% 43% 0% 0% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m la h   Re sp o n d e n Diagram 5.4


(32)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.5 diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini adalah responden dengan suku bangsa Batak sebanyak 20 responden (57%), responden dengan suku bangsa jawa 6 responden (17%), responden dengan suku bangsa melayu sebanyak 4 responden (11%), responden dengan suku bangsa Aceh sebanyak 2 responden (6%), dan responden dengan suku bangsa Minang sebanyak 3 responden (9%).

Dari data pada diagram 5.5 maka dapat dilihat bahwa yang menjadi mayoritas penerima beasiswa bank indonesia adalah responden dengan suku bangsa batak. Yang mana suku bangsa batak juga merupakan mayoritas di Universitas Sumatera Utara.

Batak Jawa Melayu Aceh Minang

Persentase 57% 17% 11% 6% 9%

Frekuensi 20 6 4 2 3

20 6 4 2 3 57% 17% 11% 6% 9% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m la h   Re sp o n d e n Diagram 5.5


(33)

5.2Implementasi Program Beasiswa dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.6 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 34 responden(97%) yang mengatakan ya bahwa program beasiswa bank indonesia yang diberikan kepada para responden dapat meningkatkan motivasi belajar para responden dan sebanyak 1 responden (3%) yang mengatakan tidak bahwa bukan programnya yang memotivasi karena dari dalam dirinya telah ada motivasi belajar yang tinggi. Dari data yang diperoleh dalam diagram 5.6 para responden yang mengatakan bahwa program beasiswa bank indonesia dapat meningkatkan motivasi belajar mereka karena dengan adanya beasiswa yang diberikan oleh bank indonesia ini dapat memenuhi kebutuhan belajar dan kuliah misalnya dana tersebut digunakan untuk membeli laptop dan dengan adanya beasiswa tersebut para responden semakin semangat untuk meningkatkan belajarnya agar bisa mendapat beasiswa lagi sehingga tidak mengecewakan pihak Bank Indonesia yang memberikan beasiswa.

Ya Tidak

Persentase 97% 3%

Frekuensi 34 1

34 1 97% 3% 0 5 10 15 20 25 30 35 Jum la h R es pond en Diagram 5.6

Distribusi Jawaban Responden berdasarkan apakah program beasiswa Bank Indonesia yang diberikan dapat meningkatkan


(34)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.7 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 35 responden (100%) yang menjawab bahwa mereka mendapat program beasiswa dalam setahun itu sebanyak 1-2 kali. Dari Jawaban para responden pada diagram 5.7 maka hal tersebut sama seperti pedoman pelaksanaan program beasiswa bank indonesia yang dibuat oleh bank indonesia bahwa pemberian beasiswa kepada para mahasiswa dilakukan 2 kali dalam setahun. Sehingga implementasi dalam pemberian beasiswa kepada mahasiswa sebanyak 2 kali dalam setahun berjalan dengan lancar dan sesuai dengan pedoman yang telah diterapkan oleh Bank Indonesia.

1‐2 kali 3‐4 kali > 4 kali

Presentase 100% 0% 0%

Frekuensi 35 0 0

35

0 0

0 5 10 15 20 25 30 35

Ju

m

la

h R

es

pon

de

n

Diagram 5.7

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan berapa kali para responden menerima Beasiswa Bank Indonesia dalam setahun


(35)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.8 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 0 (0%)responden yang mengatakan bahwa ya sulit syarat indeks IPK min 3,00 untuk memperoleh beasiswa bank indonesia sedangkan responden yang mengatakan bahwa tidak sulit syarat min 3,00 untuk memperoleh beasiswa bank indonesia sebanyak 35 responden (100%).

Dari hal tersebut maka dapat dilihat bahwa para penerima beasiswa bank indonesia merupakan mahasiwa yang berprestasi karena menurut mereka IPK 3,00 itu bukan hal yang sulit untuk mereka capai karena selama ini mereka juga mendapat IP rata rata min 3,00 dan menurut mereka agar dapat memperoleh IPK 3,00 tersebut hanya perlu kerja keras dan rajin, ketekunan belajar yang tinggi serta keseriusan.

Sedangkan beasiswa yang diterima oleh para penerima beasiswa Bank Indonesia mereka pergunakan untuk perlengkapan belajar/ kuliah mereka berdasarkan jurusan dari masing masing para penerima beasiswa , ada juga yang dipergunakan untuk biaya Coas nya bagi yang berasal dari fakultas kedokteran ada juga yang digunakan untuk biaya skripsi karena sedang dalam

Ya Tidak

Persentase 0% 100%

Frekuensi 0 35

0 35 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m la h R es po nde n Diagram 5.8

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah sulit syarat IPK min 3,00 dalam menerima Beasiswa Bank Indonesia untuk dipenuhi


(36)

penyusunan skripsi yaitu mahasiswa tingkat ankhir bahkan ada juga yang digunakan untuk biaya sehari hari karena penerima beasiswa tersebut sudah menyelesaikan skripsi dan tinggal menunggu wisuda saja.

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.9 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 31 responden(89%) yang merasa puas dengan dana beasiswa yang diberikan oleh bank indonesia dan sebanyak 4 responden(11%)yang merasa tidak puas dengan dana beasiswa yang diberikan oleh bank indonesia. Dari data yang telah disajikan dalam diagram 5.9 menurut para mahasiswa penerima beasiswa bank Indonesia disamping mereka puas dengan beasiswa yang mereka terima mereka juga berharap bahwa dana yang seharusnya diberikan kepada mereka yaitu sebesar 6 juta/ tahun tetapi ada juga responden yang berpendapat bahwa berapapun dana yang telah diberikan oleh bank Indonesia kepada mereka mereka sudah sangat puas dan bersyukur dengan dana yang diberikan karena berapapun dana yang diberikan itu cukup atau tidaknya tergantung cara kita mengelolanya dengan baik.

Puas Tidak Puas

Persentase 89% 11%

Frekuensi 31 4

31 4 89% 11% 0 5 10 15 20 25 30 35 Jum lah r esp on d en Diagram 5.9

Distribusi Jawaban Responden berdasarkan apakah merasa puas dengan dana beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia


(37)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.10 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 35 responden(100%) yang mengatakan bahwa bank Indonesia pernah memberikan kegiatan lain selain memberikan beasiswa kepada mereka misalnya memberikan penyuluhan tentang program beasiswa bank Indonesia itu sendiri,studi ekskursi, seminar tentang nilai mata uang rupiah, seminar tentang perekonomian Indonesia pada saat ini dan menurut para penerima beasiswa Bank Indonesia kegiatan yang dilakukan oleh Bank indonesia ini sangat berguna dan sangat bermanfaat bagi mereka para penerima Beasiswa.

Pernah Tidak Pernah

Persentase 100% 0%

Frekuensi 35 0

35

0 0

5 10 15 20 25 30 35

Ju

m

la

h R

es

pon

de

n

Diagram 5.10

Distribusi Jawaban Responden berdasarkan kegiatan yang pernah diberikan oleh Bank Indonesia selain Dana beasiswa


(38)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.11 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 7 responden(20%) yang ikut berperan aktif dalam komunitas yang dibentuk oleh Bank Indonesia,dan 28 responden (80%) yang tidak ikut berperan aktif dalam komunitas yang Bank Indonesia bentuk.

Dari diagram diatas maka dapat disimpulkan bahwa Para penerima beasiswa bank Indonesia lebih banyak yang tidak aktif dalam komunitas yang bank indonesia bentuk mengapa bisa terjadi demikian karena menurut para penerima beasiswa bank indonesia yang tidak aktif mereka kurang mengetahui tentang komunitas yang bank indonesia bentuk tersebut bukan hanya kurang mengetahui tapi mereka juga tidak melihat adanya pembentukan anggota pengurus dari para penerima beasiswa tersebut di Sumatera Utara karena menurut para penerima beasiswa bahwa komunitas tersebut untuk di Sumatera Utara ini baru pertama kalinya dibentuk jadi masih kurang komunikasi diantara sesama para penerima beasiswa.

Aktif Tidak Aktif

Persentase 20% 80%

Frekuensi 7 28

7 28 20% 80% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m a lh   re sp o n d e n Diagram 5.11

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah responden berperan aktif dalam komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia


(39)

Tetapi secara keseluruhan menurut para penerima beasiswa bank indonesia bahwa komunitas yang dibentuk oleh Bank indonesia ini jika berjalan dengan baik akan sangat berguna bagi mereka karena ini berguna untuk menambah wawasan yang luas, chanel, saling berbagi informasi, mendapatkan pengetahuan serta juga agar bisa membangun silaturahmi yang baik antar sesama penerima beasiswa bank indonesia bukan hanya di Sumatera Utara saja tetapi juga dengan seluruh penerima beasiswa Bank Indonesia di seluruh Indonesia.

Sedangkan dari tanggapan para penerima beasiswa mengenai apakah saran dari mereka para penerima beasiswa untuk dapat mengembangkan komunitas penerima beasiswa bank indonesia agar lebih baik yaitu dengan cara meningkatkan kreativitas, meningkatkan prestasi, dapat menciptakan hubungan yang baik, bagi komunitas penerima beasiswa hendaknya lebih antusias lagi dalam organisasi kepengurusan, komunitas penerima beasiswa hendaknya aktif dalam menjalankan kegiatan organisasi, Agar lebih diaktifkan lagi kepengurusan dan kegiatan komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia, sering diadakan pertemuan untuk saling berbagi, dibuat suatu komunitas group, memiliki kegiatan yang jelas dan aktif dalam kegiatan sosial dimasyarakat yang berdampak positif bagi lingkungan melakukan pengawasan untuk kepengurusan teratur, mendukung penuh kegiatan yang dilakukan serta melibatkan komunitas penerima beasiswa BI dalam berbagai kegiatan sosial lainnya yang dilakukan BI, mengembangkan minat, bakat dan potensi diri mahasiswa penerima beasiswa BI, menyediakan wadah untuk menampung minat dan bakat penerima beasiswa BI dan menambahkan jumlah penerima beasiswa BI ditambahkan, komunitas penerima beasiswa dimasukan dalam suatu organisasi, program kerja tujuan yang jelas.


(40)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.12 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 27 responden(77%) yang mengatakan bahwa kualitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara sudah baik sedangkan sebanyak 8 responden (23%) yang mengatakan bahwa pendidikan di Universitas Sumatera Utara tidak Baik.

Dari data tersebut maka mayoritas jawaban para penerima beasiswa bank indonesia adalah bahwa di Universitas Sumatera Utara sudah baik pendidikannya dibandingkan dengan Universitas universitas yang ada di Sumatera Utara karena pendidikan yang berkualitas ialah sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), yaitu menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, jujur, berkualitas, demokratis dan mampu menghadapi tantangan dan persaingan antar bangsa. Hal yang sama dinyatakan dalam Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-2010, bahwa perguruan tinggi harus menghasilkan lulusan yang memiliki tanggung jawab dan mampu berkontribusi pada daya saing bangsa.

Ya Tidak

Persentase 77% 23%

Frekuensi 27 8

27 8 77% 23% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m la h   Re sp o n d e n Diagram 5.12

Distribusi Jawaban Responden berdasarkan pendapat responden mengenai apakah kualitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara


(41)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.13 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 8 responden(23%) yang mengatakan bahwa biaya pendidikan di Universitas Sumatera Utara tergolong mahal sedangkan sebanyak 27 responden (77%) yang mengatakan bahwa biaya pendidikan di Universitas Sumatera Utara tergolong tidak mahal. Jika dilihat dari diagram 5.13 tersebut maka menurut para penerima beasiswa Bank Indonesia bahwa biaya pendidikan di Universitas Sumatera Utara tergolong tidak mahal dikarenakan jika dibandingkan dengan universitas universitas lain yang biaya pendidikannya jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya pendidikan di Universitas Sumatera Utara.

Ditambah lagi dengan adanya bantuan pendidikan yang diberikan pemerintah kepada Universitas Sumatera Utara dan juga dari pemasukan penerimaan mahasiswa program Mandiri yang ada di Universitas Sumatera Utara menjadikan biaya pendidikan di Universitas Sumatera Utara tidak mahal belum lagi ditambah dengan banyaknya beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa yang ada di Universitas Sumatera Utara ini sangat banyak dari berbagai instansi pemerintah ataupun swasta.

Ya Tidak

Persentase 23% 77%

Frekuensi 8 27

8 27 23% 77% 0 5 10 15 20 25 30 35 Jum lah Resp o nd en Diagram 5.13

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah biaya pendidikan di Universitas Sumatera Utara tergolong mahal


(42)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.14 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 8 responden(23%) yang mengatakan bahwa biaya pendidikan yang mahal merupakan faktor penghambat dalam menyelesaikan study sedangkan sebanyak 27 responden (77%) yang mengatakan bahwa biaya pendidikan mahal tidak merupakan faktor penghambat dalam menyelesaikan study.

Jika dilihat dari diagram 5.14 tersebut maka menurut para penerima beasiswa bank indonesia bahwa pendidikan yang mahal bukan merupakan faktor penghambat dalam menyelesaikan study karena biaya pendidikan yang mahal tersebut harus diatasi dengan keinginan dari dalam diri setiap orang untuk berusaha dalam memenuhi kebutuhannya dalam pendidikannya misalnya dengan mencari uang tambahan dengan bekerja partime, atau dengan berusaha mengejar beasiswa beasiswa yang ditawarkan di universitas. Dengan begitu maka pendidikan yang mahal bukan lagi merupakan faktor penghambat dalam menyelesaikan pendidikan.

Ya Tidak

Persentase 23% 77%

Frekuensi 8 27

8 27 23% 77% 0 5 10 15 20 25 30 35 Jum lah Resp o nd en Diagram 5.14

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah biaya pendidikan yang mahal merupakan faktor penghambat dalam menyelesaikan


(43)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.15 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 30 responden(86%) yang mengatakan bahwa ada kemajuan sejak diberikannya beasiswa bank indonesia kepada para penerima beasiswa sedangkan sebanyak 5 responden (14%) yang mengatakan bahwa tidak ada kemajuan sejak diberikannya beasiswa bank indonesia kepada penerima beasiswa.

Dari diagram 5.15 tersebut maka dapat dilihat bahwa menurut para penerima beasiswa bank indonesia bahwa para penerima beasiswa bank indonesia secara keseluruhan merasakan adanya kemajuan terhadap mereka setelah mereka menerima beasiswa Bank Indonesia tersebut yaitu para penerima beasiswa lebih termotivasi untuk meningkatkan nilai agar menjadi bahan pertimbangan untuk menerima beasiswa lagi, dapat membeli banyak buku buku yang berguna untuk belajarnya, Indeks Prestasi Kumulatif meningkat karena adanya motivasi ingin mendapat beasiswa lagi, adanya rasa lebih ingin mempertanggungjawabkan beasiswa yang telah diperoleh, dapat membayar uang skripsi akhir, membayar uang penelitian praktikum lab akhir, membantu

Ada Tidak Ada

Persentase 86% 14%

Frekuensi 30 5

30 5 86% 14% 0 5 10 15 20 25 30 35 Jum la h R esp ond en Diagram 5.15

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan adakah kemajuan pendidikan setelah menerima bantuan pendidikan yang diberikan oleh


(44)

biaya perkuliahan, dapat menambah aktivitas lain dari dana beasiswa misalnya dengan ikut less tambahan diluar yang berguna untuk memenuhi pelajaran, lebih cepat menyelesaikan study karena adanya biaya dari beasiswa yang digunakan penerima beasiswa dalam mengurus biaya yang dibutuhkan dalam skripsi oleh karena itu dapat menyelesaikan program sarjana dengan tepat waktu dan banyak hal lain yang sejak adanya pemberian beasiswa bank indonesia menjadikan berbagai banyak kemajuan yang terjadi yang dialami oleh para penerima beasiswa Bank Indonesia.

Sedangkan bagi para penerima beasiswa yang berpendapat bahwa sejak diberikannya beasiswa bank indonesia tersebut tidak ada kemajuan pendidikan yang penerima rasakan karena menurut penerima beasiswa tersebut bahwa kemajuan pendidikan tersebut tidak tergantung kepada beasiswa yang diterima tetapi berdasarkan niat dari dalam diri kita sendiri. Jadi adanya kemajuan tersebut berasal dari dalam diri sendiri bukan berasal dari dana beasiswa nya. Dari berbagai bentuk jawaban para penerima beasiswa bank indonesia maka dapat kita lihat bahwa beasiswa bank indonesia tersebut sangat berpengaruh besar kepada para penerima beasiswa bank indonesia


(45)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.16 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 28 responden(80%) yang mengatakan bahwa beasiswa indonesia tersebut dapat mempercepat penerima beasiswa dalam menyelesaikan study nya di Universitas Sumatera Utara sedangkan sebanyak 7 responden(20%) yang mengatakan bahwa beasiswa bank indonesia tersebut tidak dapat mempercepat penerima beasiswa dalam menyelesaikan study nya.

Dari tdiagram 5.16 tersebut maka menurut para penerima beasiswa sebanyak 28 responden(80%) yang mengatakan bahwa beasiswa yang diterima dapat mempercepat penerima dalam menyelesaikan study nya karena dengan adanya beasiswa yang diterima beasiwa tersebut dapat digunakan untuk membantu mencukupi biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan study ditambah lagi biaya tersebut dapat memudahkan penerima beasiswa dalam hal biaya, karena biaya untuk menyelesaikan study tersebut tidaklah murah karena mengingat banyaknya dana yang harus dikeluarkan misalnya untuk biaya praktikum akhir, biaya penelitian dan banyak lagi biaya yang harus dibayarkan pada saat ingin meyelesaikan study di Universitas. Sedangkan

Ya Tidak

Persentase 80% 20%

Frekuensi 28 7

28 7 80% 20% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m lah Resp on d en Diagram 5.16

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah setelah menerima bantuan beasiswa dari bank Indonesia dapat mempercepat


(46)

menurut penerima beasiswa sebanyak 8 responden(20%) yang mengatakan bahwa beasiswa Bank Indonesia tersebut tidak dapat mempercepat mahasiswa dalam menyelesaikan study nya dikarenakan menurut para penerima beasiswa dalam menyelesaikan studynya bukan dikarenakan dari beasiswanya tetapi dari banyak faktor lain diantaranya adalah izin kesebuah perusahaan yang keputusannya sangatlah lama, dan ada juga dikarenakan mahasiswanya sendiri tidak ingin memaksakan diri untuk cepat cepat tamat karena menurutnya cukup untuk berusaha semaksimalnya saja karena mahasiswa tersebut mengerti sampai dimana sanggupnya.

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.17 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 35 responden(100%) yang mengatakan bahwa dalam membangun pengetahuan perlu ditanamkan nilai kejujuran, sedangakan sebanyak 0 responden(0%) yang mengatakan bahwa dalam membangun pengetahuan tidak perlu ditanamkan nilai kejujuran. Maka dari diagram 5.17 tersebut maka dalam membangun pengetahuan untuk memperoleh banyak pengetahuan harus

Ya Tidak

Persentase 100% 0%

Frekuensi 35 0

35 0 0% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m lah Resp on d en Diagram 5.17

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah dalam membangun pengetahuan perlu ditanamkan nilai kejujuran


(47)

menjadi pribadi yang dapat dipercaya, yang dibangun di atas nilai dan karakter jujur, menunjukkan betapa pentingnya nilai kejujuran ini nilai ini nampaknya merupakan suatu syarat perlu bagi seseorang yang akan memikul tugas besar, berat dan mulia. Jujur berarti berkata yang benar yang bersesuaian antara lisan dan apa yang ada dalam hati. Jujur juga secara bahasa dapat berarti perkataan yang sesuai dengan realita dan hakikat sebenarnya. Jujur merupakan salah satu perwujudan iman: ia merupakan wujud keyakinan bahwa Allah Maha Melihat.

Maka dengan adanya kejujuran dalam membangun pengetahuan dalam diri seseorang maka pengetahuan yang didapatkan akan dipergunakan untuk hal hal yang baik pula serta tidak akan ada niat dalam dirinya untuk memanfaatkan pengetahuan yang diterima untuk hal hal negatif atau jahat. Bukan hanya itu saja kejujuran itu sangat penting karena kejujuran dapat memberikan peluang bagi setiap orang untuk dapat lebih maju dan aman karena kejujuran ini merupakan sebuah awal dari perbuatan yang baik. Kejujuran juga menjadi ciri kecanggihan, kemajuan, dan keadaban suatu masyarakat atau bangsa; semakin maju suatu bangsa, nampaknya semakin jujur tatanannya atau sekurang-kurangnya semakin mendapat perhatian mengenai pentingnya nilai kejujuran itu.

Ada berbagai nilai kejujuran dalam kehidupan kita yaitu nilai kejujuran dalam kehidupan di keluarga : Kejujuran merupakan salah satu bagian yang teramat penting bagi kelangsungan hidup manusia di dalam keluarga. Kejujuran di dalam Kehidupan keluarga sangatlah penting apabila diterapkan oleh masing – masing orang atau sodara yang ada di keluarga tersebut. Dengan demikian kejujuran akan tercipta kehidupan yang harmonis di dalm ruang lingkup keluarga.


(48)

Ada juga kejujuran didalam kehidupan bermasyarakat James P. Kouzes dan Barry Posner dalam buku The Leadership Challfenge bahwa para masyarakat mengharapkan empat hal dari pemimpin mereka : kejujuran, kompetensi, visi dan inspirasi. Ingatlah selalu bahwa para masyarakat tidak mengharapkan seorang pemimpin yang sempurna dalam segala hal namun mereka mengharapkan pemimpin yang jujur.

Sedangkan kejujuran didalam kehidupan di sekolah adalah etika yang merupakan prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku seseorang serta mengarahkannya dalam mengambil keputusan. Etika menjadikan seseorang mampu membedakan antara mana yang benar dan mana yang salah. Dengan etika, seseorang akan menjadi insan yang memiliki keluhuran budi pekerti. Di dalam etika ini terkandung unsur kejujuran, kehormatan, tanggung jawab, keadilan, kepedulian dan citizenship (berperan aktif dalam mengembangkan komunitas sekitar).

Oleh sebab itu maka untuk membangun pengetahuan sangat perlu ditanamkan nilai kejujuran karena kejujuran itu penting misalnya dengan menepati janji yang telah dibuat, melaksanakan komitmen hingga tuntas, setia dalam hal-hal kecil yang dipercayakan kepada kita, mengatakan apa yang dilakukan dan melakukan apa yang dikatakan, serta berani mengakui kelemahan dan kesalahan serta meminta maaf. Maka dari hal tersebut saja maka sudah dapat membangun pengetahuan kita.


(49)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.18 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 35 responden (100%) yang mengatakan bahwa dalam cara belajar perlu adanya inovasi inovasi baru dalam meningkatkan sikap keingintahuan sedangkan sebanyak 0 responden (0%) yang mengatakan bahwa dalam cara belajar tidak perlu adanya inovasi inovasi baru dalam meningkatkan sikap keingintahuan. Dari diagram 5.18 tersebut maka dapat kita lihat bahwa menurut para penerima beasiswa bank indonesia bahwa dalam cara belajar perlu adanya inovasi inovasi baru dalam meningkatkan sikap keingintahuan misalnya dengan belajar sambil mendengarkan musik menjadikan ketenangan dalam belajar, mencoba metode belajar dengan teman teman dengan memperoleh nilai cumlaude, mencoba belajar dengan study lapangan, dalam belajar tidak mengenal tempat dimanapun itu jika ingin belajar maka belajarlah, berdiskusi dengan sesama teman karena dengan berdiskusi dengan teman ilmu yang kita peroleh tersebut bukan berkurang tetapi akan makin bertambah. Maka dari hal tersebut dapat dilihat pengetahuan yang semakin baru harus diikuti dengan inovasi inovasi baru yang dapat

Perlu Tidak Perlu

Persentase 100% 0%

Frekuensi 35 0

35 0 0% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m la h R es po nde n Diagram 5.18

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah perlu inovasi baru dalam cara belajar untuk membangun sikap keingintahuan


(50)

meningkatkan kualitas akademik itu sendiri karena adanya dorongan dari inovasi yang tercipta sehingga muncullah banyak penemuan penemuan baru berdasarkan inovasi yang tercipta pula. Dengan begitu maka mahasiswa mahasiswa penerima beasiswa bank indonesia juga tidak kalah dalam persaingan untuk menghadapi persaingan dimasa yang akan datang.

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.19 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 35 responden(100%) yang mengatakan bahwa untuk membangun sikap kreatif perlu ditanamkan nilai ketekunan sedangkan sebanyak 0 responden (0%) yang mengatakan bahwa untuk membangun sikap kreatif tidak perlu ditanamkan nilai ketekunan. Dari diagram 5.19 tersebut maka untuk membangun sikap kreatif dalam diri perlu ditanamkan nilai ketekunan karena jika dalam hidup kita mampu bekerja keras dan tekun dalam menjalankan peran kita maka kita akan memperoleh sebuah prestasi yang baik.

Perlu Tidak Perlu

Persentase 100% 0%

Frekuensi 35 0

35 0 0% 0 5 10 15 20 25 30 35 Jum la h R es pon de n Diagram 5.19

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah untuk membangun sikap kreatif dalam diri perlu ditanamkan nilai ketekunan


(51)

Ketekunan sebagai seorang mahasiswa akan membuatnya menjadi mahasiswa yang cerdas, kreatif dan berhasil meraih prestasi. Ketekunan sebagai seorang karyawan akan meningkatkan kinerja dan penghasilannya. Ketekunan sebagai seorang rakyat, akan memperkuat kapitasnya dalam masyarakat. Ketekunan sebagai seorang pemimpin akan menghasilkan kualitas kepemimpinan yang tangguh, membumi dan memberikan manfaat bagi masyarakat banyak. Maka dari itulah untuk membangun sikap kreatif dalam diri perlu ditanamkan nilai ketekunan yang tinggi agar menghasilkan sikap dan prestasi yang memuaskan juga.

Maka jika dilihat dari menurut para penerima beasiswa untuk membangun pengetahuan,dan untuk menghasilkan nilai serta prestasi yang memuaskan perlulah ditanamkan nilai nilai kejujuran, ketekunan, serta nilai kekritisan terhadap lingkungan sekitar serta adanya rasa tanggung jawab akan tugas yang dibebankan. Para penerima beasiswa bank indonesia senantiasa melakukan banyak aktivitas atau kegiatan dilingkungan tempat tinggal maupun di lingkungan kampus untuk meningkatkan prestasi belajar atau meningkatkan kualitas nilai mereka misalanya dengan mengikuti kegiatan kegiatan yang diadakan di lingkungan tempat tinggal, belajar kelompok dengan teman, bergaul dengan orang orang orang yang memiliki prestasi yang baik sehingga kita sebagai mahasiswa juga dapat berbagi ilmu, mengikuti kegiatan kegiatan yang ada di kampus, mengatur jadwal dalam belajar, ikut bimbingan / less yang dapat berguna dalam pengetahuan serta mengevaluasi diri dalam belajar dan banyak lagi kegiatan kegiatan positif yang dilakukan oleh para penerima beasiswa Bank Indonesia untuk meningkatkan kualitas belajarnya serta untuk meningkatkan nilai dan prestasinya agar lebih baik dan lebih baik lagi.


(52)

BAB VI

PENUTUP

6.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, melihat masalah, mengamati masalah dalam penelitian Implementasi Program Beasiswa Bank Indonesia Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Universitas Sumatera Utara maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan program beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada mahasiswa di Universitas Sumatera Utara dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dikarenakan dengan diberikannya beasiswa kepada mahasiswa dapat meringankan beban mereka dalam memenuhi biaya kebutuhan belajar sehingga para mahasiswa tidak perlu takut lagi serta lebih semangat untuk melangkah menghadapi kuliah karena telah memiliki biaya dari beasiswa yang diberikan. 2. Beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia tidak merupakan beasiswa ikatan

dinas. Beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia bagi mahasiswa jenjang sarjana (S1) regular di berbagai Perguruan Tinggi Negeri adalah program sosial berupa bantuan biaya kuliah (tuition fee) kepada mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu namun memiliki prestasi akademik dan aktivitas sosial kemasyarakatannya yang tinggi. Program beasiswa Bank Indonesia, dimulai sejak 2003 dan sifatnya bukan ikatan dinas. “Meskipun telah mendapat kucuran beasiswa, tidak berarti mahasiswa bersangkutan harus bekerja di Bank Inonesia karena beasiswa Bank indonesia merupakan beasiswa tanpa ikatan dinas”.


(53)

3. Implementasi program beasiswa bank indonesia ini di universitas sumatera utara berjalan dengan baik dapat dilihat dari prestasi yang diraih oleh para penerima beasiswa bank indonesia.

4. Usaha usaha yang dilakukan oleh para penerima beasiswa Bank Indonesia untuk meningkatkan prestasi belajar mereka adalah dengan memprioritaskan belajar , rajin membaca buku, rajin sharing sharing dan kerja kelompok, searching dan brosing internet, bergabung dengan orang orang yang berilmu dan berpengalaman sehingga dapat berbagi ilmu, ikut kegiatan kegiatan kampus dan kegiatan kegiatan yang berguna lainnya yang berdampak positif untuk diri sendiri dan untuk lingkungan.

5. Dalam meningkatkan prestasi belajar serta meningkatkan pendidikan perlu ditanamkan nilai kejujuran, ketekunan serta sikap kristis terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita.

6.2Saran

1. Bagi komunitas penerima beasiswa hendaknya lebih antusias lagi dalam organisasi kepengurusan, komunitas penerima beasiswa hendaknya aktif dalam menjalankan kegiatan organisasi

2. Agar lebih diaktifkan lagi kepengurusan dan kegiatan komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia

3. Sering diadakan pertemuan untuk saling berbagi, dibuat suatu komunitas group dan memiliki kegiatan yang jelas dan aktif dalam kegiatan sosial dimasyarakat yang berdampak positif bagi lingkungan


(54)

4. pengawasan untuk kepengurusan teratur, mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh Bank Indonesia serta melibatkan komunitas penerima beasiswa BI dalam berbagai kegiatan sosial lainnya yang dilakukan BI, mengembangkan minat, bakat dan potensi diri mahasiswa penerima beasiswa BI, menyediakan wadah untuk menampung minat dan bakat penerima beasiswa BI

5. Agar jumlah penerima beasiswa BI ditambahkan, komunitas penerima beasiswa dimasukan dalam suatu organisasi, program kerja tujuan yang jelas.


(55)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Implementasi

2.1.1 Pengertian Implementasi

Dalam proses pembangunan, ada sekelompok anggota masyarakat yang secara struktural tidak mempunyai peluang dan kemampuan yang memadai untuk mencapai kehidupan yang layak. Sehingga mencerminkan usaha dan prakarsa masyarakat sendiri /kegiatan organisasi/ kegiatan pemerintahan baik negeri maupun swasta dalam rangka memperbaiki kondisi ekonomi, sosial, budaya dan mengubah keterbelakangan akibat kemiskinan. Permasalahan dalam pembangunan masyarakat yang harus diatasi oleh pemerintah adalah masalah publik yaitu nilai, kebutuhan atau peluang yang tak terwujudkan yang mengakibatkan kemiskinan. Upaya penanggulangan tersebut tidak terlepas dari program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat yang sampai saat ini masih dinaungi oleh program program pemerintah maupun swasta. Namun demikian lembaga-lembaga / organisasi-organisasi pun telah banyak mengambil peran seperti, pada sektor pemberdayaan, kesehatan ,pendidikan, dan lain sebagainya. Sehingga untuk mewujudkan program secara nyata diperlukan adanya pelaksanaan. Meskipun masalah tersebut dapat diidentifikasi tapi hanya mungkin dicapai lewat tindakan publik yaitu melalui kebijakan publik (Dunn dalam Nugroho, 2003:58).

Implementasi adalah Tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau organisasi-organisasi pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijakan. Implementasi ini merupakan tindakan-tindakan yang mencakup usaha-usaha untuk mengubah keputusan-keputusan menjadi


(56)

tindakan-tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan. Oleh karena itu, implementasi berfungsi untuk membentuk suatu hubungan yang memungkinkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran kebijaksanaan. (Van Meter dan Van Horn dalam Budi Winarno , 2005:102)

2.1.2 Implementasi Kebijakan Publik

Menurut Van Meter dan Van Horn (1975) dalam Nugroho (2008), Implementasi adalah tindakan yang dilakukan setelah suatu kebijakan ditetapkan. Implementasi merupakan cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan kebijakan adalah melakukan intervensi, dan implementasi adalah tindakan intervensi itu sendiri.

Beberapa variable yang mempengaruhi kebijakan public adalah sebagai berikut :

1. Aktifitas implementasi dan komunikasi antar organisasi 2. Karakteristik agen pelaksana (/implementor)

3. Kondisi ekonomi, social dan politik.

4. Kecendrungan (dispotition) pelaksana (implementor).

Menurut Edward III (1980) dalam Nugroho(2008), salah satu pendekatan studi implementasi adalah harus dimulai dengan pernyataan abstrak, seperti yang dikemukakan sebagai berikut, yaitu :


(57)

1. Apakah yang menjadi prasyarat bagi implementasi kebijakan ?

2. Apakah yang menjadi faktor penghambat utama bagi keberhasilan implementasi kebijakan?.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas, Edward III, mengusulkan 4 (empat) variable yang sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan, yaitu :

a. Communication (komunikasi).

Komunikasi merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi, baik dari atas ke bawah maupun dari bawah ke atas. Untuk menghindari terjadinya kesalahan informasi yang disampaikan atasan ke bawahan, perlu adanya ketetapan waktu dalam penyampaian informasi, harus jelas informasi yang disampaikan, serta memerlukan ketelitian dan konsistensi dalam menyampaikan informasi.

b. Resourcess (sumber-sumber)

Sumber-sumber dalam implementasi kebijakan memegang peranan penting, karena implementasi kebijakan tidak akan efektif bilamana sumber-sumber pendukungnya tidak tersedia. Yang termasuk sumber-sumber dimaksud adalah :

 staf yang relatif cukup jumlahnya dan mempunyai keahlian dan keterampilan untuk melaksanakan kebijakan

 informasi yang memadai atau relevan untuk keperluan implementasi  dukungan dari lingkungan untuk mensukseskan implementasi kebijakan  wewenang yang dimiliki implementor untuk melaksanakan kebijakan.


(58)

c. Dispotition or Attitude (sikap)

Ini berkaitan dengan bagaimana sikap implementor dalam mendukung suatu implementasi kebijakan. Seringkali para implementor bersedia untuk mengambil insiatif dalam rangka mencapai kebijakan, tergantung dengan sejauh mana wewenang yang dimilikinya.

d. Bureaucratic structure (struktur birokrasi)

Suatu kebijakan seringkali melibatkan beberapa lembaga atau organisasi dalam proses implementasinya, sehingga diperlukan koordinasi yang efektif antar lembaga-lembaga terkait dalam mendukung keberhasilan implementasi.

Prasarat keberhasilan implementasi : 1. Tiadanya hambatan eksternal

2. Tersedianya sumber penghasilan yang memadai 3. Good policy

4. Hubungan ketergantungan yang minimum 5. Pemahaman & kesepakatan terhadap tujuan 6. Tugas ditetapkan dengan urutan yang tepat 7. Komunikasi dan koordinasi lancar

8. Ada dukungan otoritas

Dalam suatu kebijakan dikatakan implementasi itu penting karena Implementasi merupakan proses yg penting dalam proses kebijakan, dan tidak terpisahkan dari proses formulasi kebijakan (Jones, 1987). Implementasi bahkan jauh lebih penting dari pembuatan


(59)

kebijakan. Kebijakan hanya berupa impian atau rencana yg bagus dan tersimpan dalam arsip kalau tak diimplementasikan. Tanpa implementasi kebijakan tak akan bisa mewujudkan hasilnya. Implementasi bukanlah proses yang sederhana, tetapi sangat kompleks dan rumit. Benturan kepentingan antar aktor baik administrator, petugas lapangan, maupun sasaran sering terjadi. Selama implementasi sering terjadi beragam interprestasi atas tujuan, target maupun strateginya. Implementasi dipengaruhi oleh berbagai variabel, baik variabel individual maupun organisasional.

2.2 Beasiswa

2.2.1 Pengertian Beasiswa

Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan, mahasiswa atau pelajar yang digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan, yayasan atau instansi-instansi yang lain (http://id.wikipedia.org/wiki/Beasiswa). Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh dari sumber Indonesia atau Luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak (WP). Karena beasiswa bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti beasiswa merupakan penghasilan. Beasiswa adalah tunjangan yang diberikan kepada peserta didik (pelajar/mahasiswa) dalam bentuk pemberian bantuan biaya belajar berupa uang atau pembebasan biaya sebagai apresiasi atas hasil studi (nilai akademis) dan motivasi untuk mencapai tujuan tertentu.


(60)

Beasiswa dapat diberikan oleh pemerintah. lembaga negara, dunia usaha, yayasan atau anggota masyarakat, secara umum beasiswa dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Beasiswa pendidikan dapat berupa beasiswa penuh atau hanya sebagian dari biaya pendidikan yang meliputi biaya SPP, alat tulis, alat belajar, buku, materi studi, dll 2. Beasiswa biaya hidup merupakan bantuan untuk kehidupan mahasiswa sehari hari.

Beasiswa dapat berupa, antara lain:

1. SPP selama kurun waktu tertentu

2. SPP dan uang saku dalam jumlah tertentu dengan kompensasi mahasiswa penerima beasiswa diwajibkan bekerja bagi kepentingan institusi terkait (ikatan dinas).

Sedangkan beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia tidak merupakan beasiswa ikatan dinas. Beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia bagi mahasiswa jenjang sarjana (S1) regular di berbagai Perguruan Tinggi Negeri adalah program sosial berupa bantuan biaya kuliah (tuition fee) kepada mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu namun memiliki prestasi akademik dan aktivitas sosial kemasyarakatannya yang tinggi. Program beasiswa Bank Indonesia, dimulai sejak 2003 dan sifatnya bukan ikatan dinas. “Meskipun telah mendapat kucuran beasiswa, tidak berarti mahasiswa bersangkutan harus bekerja di Bank Inonesia karena beasiswa Bank indonesia merupakan beasiswa tanpa ikatan dinas”.


(61)

2.2.2 Visi, Misi dan Tujuan dari Program Beasiswa Bank Indonesia

Visi dan Misi Program Beasiswa Bank indonesia yaitu:

Visi: menjadi program beasiswa unggulan yang progresif, kreatif dan inovatif dalam

memfasilitasi pengembangan modal intelektual dan modal sosial sehingga mampu membuat perbedaan serta memberikan kontribusi positif dan signifikan dalam proses transformasi masyarakat ke arah yang lebih baik dan berkelanjutan.

Misi : mengembangkan program kapasitas intelektual dalam berbagai bidang yang sejalan

dengan perkembangan kepentingan publik, bangsa dan negara yang bersifat dinamis sehingga mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi agar mampu mengkontekstualisasikan serta mengaktualisasikan ilmu yang diperolehnya ke dalam lingkungan kerja dan masyarakat.

Sedangkan Visi Bank Indonesia dalam program ini yaitu:

ACCOUNTABLE

Bertanggung jawab terhadap masyarakat atas keberlangsungan program (tepat guna dan tepat sasaran).

TRANSPARANT

Keterbukaan terhadap akses rekrutmen & seleksi serta alokasi anggaran.

PERFORMANCE ORIENTED

Konteks pencapaian sasaran strategis organisasi secara efektif yang terangkum dalam sistem manajemen strategis yang bersifat menyeluruh & saling berkaitan.


(62)

RESPONSIVE

Tanggap terhadap tuntutan perubahan dinamika dan masyarakat yang semakin dinamis.

Tujuan dari Program Beasiswa Bank Indonesia :

 Menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu yang mempunyai potensi akademik memadai untuk dapat menempuh serta menyelesaikan pendidikan tinggi.  Meningkatkan motivasi belajar serta menjamin keberlangsungan studi mahasiswa,

khususnya yang menghadapi kesulitan ekonomi.

 Meningkatkan prestasi mahasiswa di bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler.

 Menciptakan lulusan dan menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif, mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi sehingga mampu berperan dalam pemberdayaan masyarakat dan memutus mata rantai kemiskinan.

2.2.3 Pengelolaan Program Beasiswa Bank Indonesia

A. Penerima dan Jangka Waktu Program Beasiswa Bank Indonesia

1. Beasiswa diberikan kepada mahasiswa dengan kriteria dan jumlah yang telah ditentukan dalam perjanjian kerjasama antara Bank Indonesia dengan Perguruan Tinggi Negeri dengan jangka waktu selama 1 tahun.


(63)

2. Dalam hal terdapat mahasiswa penerima beasiswa yang lulus dan atau mengalami penurunan prestasi akademik (dibawah 3.00 dari skala 4.00) dalam masa pemberian beasiswa, maka Perguruan Tinggi Negeri dapat mengajukan pengggantian oleh mahasiswa lainnya yang memenuhi kriteria.

3. Pengajuan penggantian mahasiswa penerima beasiswa sebagaimana butir 2 tersebut diatas harus disampaikan secara resmi oleh pimpinan atau pejabat Perguruan Tinggi Negeri dan berlaku hingga berakhirnya jangka waktu pemberian beasiswa.

B. Kriteria Perguruan Tinggi Penerima Beasiswa

Perguruan Tinggi Negeri :

1. usulan dari kantor perwakilan (kpw) bank indonesia 2. grade/akreditasi a/b dari kopertis kemendikbud

3. fakultas/ departemen : (ekonomi, akutansi, perbankan, statistik, sosial ; studi pembangunan, hukum, kesehatan masyarakat)

4. kuantitas + kualitas mahasiswa ( & lulusan)

C. Kriteria Mahasiswa Penerima Beasiswa

1. Sekurang – kurangnya telah menyelesaikan 4 (empat) semester dan atau telah menempuh 90 (empat puluh) satuan kredit semester (SKS);


(64)

2. Berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu (keluarga pra sejahtera); 3. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00 (skala 4),

4. Mempunyai pengalaman menjalankan aktivitas sosial yang memiliki dampak kebermanfaatan bagi masyarakat ;

5. Umur tidak lebih dari 23 (dua puluh tiga) tahun pada saat menerima beasiswa; 6. Mempunyai Semangat Kepeloporan/Keteladanan/Kepemimpinan

7. Community (+ Social) Engagement ; * Social Service Provider

* Social Activism

* Social Entrepreneurship

8. Tidak sedang menerima beasiswa, bekerja dan atau berada dalam status ikatan dinas dari lembaga/Instansi lain;

9. Memperoleh rekomendasi dari pimpinan (rektor/pembantu rektor) dan atau pejabat (direktur/kepala bagian) perguruan tinggi.

10. bersedia untuk aktif berperan serta mengelola dan mengembangkan komunitas mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia dan berpartisipasi pada semua kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

D. Pengelola Program Beasiswa

1. program beasiswa di wilayah kerja Kantor Pusat adalah pelaksana Program Sosial Bank Indonesia di Kantor Pusat;


(65)

2. Pengelola program beasiswa di wilayah kerja Kantor Pusat wilayah Dalam Negeri (DN) adalah pelaksana Program Sosial Bank Indonesia di Kantor Pusat wilayah Dalam Negeri setempat.

E. Tata Cara Pengusulan Penerima Program Beasiswa

1. Bank Indonesia menyampaikan informasi resmi tentang program beasiswa disertai dengan kriteria mahasiswa calon penerima beasiswa dan tata cara pengajuan kepada perguruan tinggi terkait.

2. Bank Indonesia melakukan sosialisasi tentang program beasiswa dalam bentuk pengumuman (poster) yang dipasang pada media informasi (majalah dinding fakultas/jurusan) perguruan tinggi.

3. Perguruan Tinggi melakukan seleksi mahasiswa calon penerima beasiswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

4. Perguruan Tinggi menyampaikan usulan calon penerima beasiswa kepada Bank Indonesia disertai dengan dokumen pendukung sebagai berikut :

a. Biodata mahasiswa;

b. Foto copy kartu identitas (KTP/KTM) yang masih berlaku;

c. Kartu Hasil Studi (KHS) dan foto copy transkrip nilai semester sebelumnya; d. Surat rekomendasi dari perguruan tinggi;

e. Surat pernyataan tidak sedang bekerja, menerima beasiswa dan atau berada dalam status ikatan dinas dari lembaga/instansi lain;


(66)

F. Mekanisme Penyaluran Beasiswa

1. Pelaksana Program Sosial Bank Indonesia :

a. Mensosialisasikan program bantuan beasiswa kepada pihak terkait;

b. Memeriksa, memverifikasi dan menyetujui usulan mahasiswa yang di ajukan perguruan tinggi;

c. Menyampaikan surat pemberitahuan persetujuan pemberian bantuan;

d. Menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa melalui rekening bank yang ditunjuk oleh perguruan tinggi;

e. Penyaluran beasiswa dilakukan setelah perguruan tinggi menyampaikan dokumen penyaluran bantuan, berupa :

i. Kwitansi rangkap 2, bermaterai cukup;

ii. Surat pengantar permintaan penyaluran beasiswa dan penunjukan rekening;

iii. Fotocopy halaman pertama buku tabungan.

f. Menyusun Berita Acara Penyaluran Bantuan setelah bantuan beasiswa diserahkan ke perguruan tinggi;

g. Membuat database mahasiswa penerima beasiswa; h. Menatausahakan dokumen penyaluran bantuan beasiswa.

2. Proses pembayaran dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun (secara semesteran); 3. Perguruan tinggi menyampaikan laporan pertanggungjawaban penyaluran


(67)

G. Biaya Administrasi

Besaran biaya administrasi pengelolaan program beasiswa di masing – masing perguruan tinggi ditentukan oleh pelaksana PSBI dan dibayarkan sebanyak 2 kali dalam setahun (secara semesteran) melalui rekening bank yang ditunjuk oleh perguruan tinggi

H. Pertanggungjawaban

Bentuk laporan pertanggungjawaban penyaluran beasiswa yang disampaikan oleh PTN sebagai berikut :

1. Rekap tanda terima dari masing - masing mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia di perguruan tinggi yang bersangkutan;

2. Laporan pertanggungjawaban penyaluran bantuan.

2.3 Kualitas Pendidikan

Pendidikan Tinggi merupakan sektor penting dalam upaya memperkuat daya saing bangsa (http://id.wikipedia.org/wiki/PerguruanTinggi.com). Perguruan Tinggi merupakan pendidikan tinggi sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), yaitu menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, jujur, berkualitas, demokratis dan mampu menghadapi tantangan dan persaingan antar


(68)

bangsa. Hal yang sama dinyatakan dalam Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-2010, bahwa perguruan tinggi harus menghasilkan lulusan yang memiliki tanggung jawab dan mampu berkontribusi pada daya saing bangsa.

Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan). Rumusan tentang pendidikan, lebih jauh termuat dalam UU. No. 20 Tahun 2003, bahwa pendidikan Indonesia bertujuan agar masyarakat Indonesia mempunyai pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Artinya, arah dari proses pendidikan nasional mencakup berbagai aspek kehidupan diri manusia dan masyarakat untuk bertahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, yaitu lulusan yang memilki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu menjadi pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di masa yang akan datang (harapan bangsa).

Standar /parameter adalah ukuran yang digunakan untuk menilai atau mengukur sesuatu hal, apalagi dalam rangka mewujudkan suatu pendidikan yang berkualitas. Kalau kita mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP.) No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional pendidikan diatas, ada delapan 7 hal yang harus diperhatikan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas (http://www.duniapendidikan.wordpress.com/2011/ 12/09), yaitu :


(69)

a. Standar isi, adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

b. Standar proses, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

c. Standar pendidik dan tenaga kependidikan, adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

d. Standar sarana dan prasarana, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

e. Standar pengelolaan, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional, agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

f. Standar pembiayaan, adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

g. Standar penilaian pendidikan, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.


(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK --- i

ABSTRACK --- ii

KATA PENGHANTAR --- iii

DAFTAR ISI --- v

DAFTAR DIAGRAM --- vii

DAFTAR BAGAN--- ix

DAFTAR LAMPIRAN --- x

BAB I : PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah --- 1

1.2Perumusan Masalah --- 6

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian --- 7

A. Tujuan Penelitian --- 7

B. Manfaat Penelitian --- 7

1.4 Sistematika Penulisan --- 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Implementasi --- 9

2.1.1 Pengertian Implementasi --- 9

2.1.2 Implementasi Kebijakan Publik --- 10


(2)

2.2.1 Pengertian Beasiswa --- 13

2.2.2 Visi,Misi dan tujuan dari Program Beasiswa BI --- 15

2.2.3 Pengelolaan Program Beasiswa BI --- 16

2.3 Kualitas Pendidikan --- 21

2.4 Kerangka Pemikiran --- 29

2.5 Definisi Konsep dan Definisi Operasional --- 31

2.5.1 Definisi Konsep --- 31

2.5.2 Definisi Operasional --- 32

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian --- 33

3.2 Lokasi Penelitian --- 34

3.3 Populasi dan Sampel --- 35

3.3.1 Populasi --- 35

3.3.2 Sampel --- 35

3.4 Teknik Pengumpulan Data --- 36

3.5 Teknik Analisis Data --- 36

BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 4.1Universitas Sumatera Utara --- 37


(3)

4.1.4 Struktur Organisasi USU --- 42

4.2Program Beasiswa Bank Indonesia --- 44

4.2.1 Pengertian beasiswa menurut BI --- 44

4.2.2 Tujuan dari program beasiswa BI --- 45

4.2.3 Pengelolaan program Beasiswa BI --- 46

4.2.4 Evaluasi & Pelaporan Program Beasiswa BI --- 51

BAB V : ANALISIS DATA 5.1 Analisis Identitas responden --- 54

5.2 Implementasi Program Beasiswa dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan --- 59

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan --- 78

6.2 Saran --- 79


(4)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 5.1 Distribusi Jawaban responden berdasarkan Usia/Umur --- 54

Diagram 5.2 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Fakultas Responden--- 55

Diagram 5.3 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Jenis Kelamin--- 56

Diagram 5.4 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Agama--- 57

Diagram 5.5 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Suku Bangsa --- 58

Diagram 5.6 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan apakah program beasiswa Bank Indonesia yang diberikan dapat meningkatkan motivasi belajar--- 59

Diagram 5.7 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan berapa kali para responden menerima Beasiswa Bank Indonesia dalam setahun--- 60

Diagram 5.8 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah sulit syarat IPK min 3,00 dalam menerima Beasiswa Bank Indonesia untuk dipenuhi---- 61

Diagram 5.9 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan apakah merasa puas dengan dana beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia--- 62

Diagram 5.10 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan kegiatan yang pernah diberikan oleh Bank Indonesia selain Dana beasiswa --- 63

Diagram 5.11 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah responden berperan aktif dalam komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia yang dibentuk oleh Bank Indonesia --- 64


(5)

Diagram 5.13 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah biaya pendidikan di Universitas Sumatera Utara tergolong mahal --- 67 Diagram 5.14 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah biaya pendidikan

yang mahal merupakan faktor penghambat dalam menyelesaikan stud- 68 Diagram 5.15 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan adakah kemajuan

pendidikan setelah menerima bantuan pendidikan yang diberikan oleh Bank Indonesia --- 69 Diagram 5.16 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah setelah menerima

bantuan beasiswa dari bank Indonesia dapat mempercepat

penyelesaian study responden --- 71 Diagram 5.17 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah dalam

membangun pengetahuan perlu ditanamkan nilai kejujuran --- 72

Diagram 5.18 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah perlu inovasi baru

dalam cara belajar untuk membangun sikap keingintahuan --- 75

Diagram 5.19 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah untuk


(6)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Alir Pemikiran --- 30 Bagan 2 Struktur Organisasi USU --- 43