Perancangan Buku Kumpulan Lagu Klasik Anak Karya A.T Mahmud Pada Anak
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN BUKU KUMPULAN LAGU KLASIK ANAK KARYA A.T MAHMUD
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014
Oleh:
Disti Sofia Febriani 51910206
Program Studi Desain Komunikasi Visul
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
(3)
(4)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Disti Sofia Febriani Nim : 51910206
Jurusan : Desain Komunikasi Visual Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 20 Februari 1992
Alamat : Jl. Sersan Bajuri Dalam 1 No 12 Bandung – 40154
Email : [email protected]
PENDIDIKAN
1998-2004 SDN Cidadap 1 Bandung
2004-2007 SMP Bina Dharma Bandung
2007-2010 SMA PGII Bandung
(5)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT ...v
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR GAMBAR ...viii
DAFTAR TABEL ...ix
LAMPIRAN ...x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1 Latar Belakang Masalah ... 1
I.2 Identifikasi Masalah ... 3
I.3 Rumusan Masalah ... 3
I.4 Batasan Masalah ... 3
I.5 Tujuan Perancangan ... 4
BAB II LAGU KLASIK ANAK KARYA AT MAHMUD ... 5
II.1 Anak-anak... 5
II.2 Psikologi Anak ... 6
II.3 Lagu-lagu Anak ...10
II.4 A.T Mahmud ...13
II.5 Permasalahan tentang lagu anak ...16
II.6 Solusi ...16
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ...18
III.1 Strategi Perancangan ...18
III.1.1 Pendekatan Komunikasi ...18
III.1.2 Strategi Kreatif ...19
III.1.3 Strategi Media ...19
III.1.4 Strategi Distribusi ...21
(6)
III.2.1 Format Visual ...22
III.2.2 Tata Letak...23
III.2.3 Tipografi ... 24
III.2.4 Ilustrasi ... 25
III.2.5 Warna ... 26
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 27
IV.1 Perancangan Buku ... 27
IV.2 Media Utama ... 28
IV.3 Media Pendukung ... 29
IV.4 Merchandise ... 32
Daftar pustaka ... 38
(7)
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Otak kiri dan kanan ... 8
Gambar 2.2 Pencipta lagu anak A.T Mahmud ... 14
Gambar 2.3 Contoh lagu ciptaan A.T Mahmud ... 15
Gambar 3.4 Format visual ... 23
Gambar 3.5 Tata Letak ... 23
Gambar 3.6 Font ... 24
Gambar 3.7 Font 2 ... 25
Gambar 3.8 Proses ... 25
Gambar 3.9 Isi Background ... 26
Gambar 3.10 Media Warna ... 26
Gambar 4.11 Cover ... 28
Gambar 4.12 Contoh isi ... 29
Gambar 4.13 Flyer ... 29
Gambar 4.14 Mini X-Banner ... 30
Gambar 4.15 X-Banner ... 31
Gambar 4.16 Poster ... 32
Gambar 4.17 Pin ... 33
Gambar 4.18 Stiker ... 34
Gambar 4.19 Mug ... 35
Gambar 4.20 Kaos ... 36
Gambar 4.21 Pembatas buku... 36
(8)
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Arah tahapan perkembangan anak ... 8 Tabel 3.2 Penyebaran Media ... 22
(9)
Lampiran
Lampiran A Lembar bimbingan ... 38
Lampiran B Lembar bimbingan ... 39
Lampiran C Lembar bimbingan ... 40
Lampiran D Riwayat Hidup ... 41
Lampiran E Surat keterangan persetujuan publikasi ... 42
Lampiran F data ... 44
(10)
Daftar Pustaka
• Hardjana, Suka. 2004. Esai dan kritik musik. Yogjakarta: Galang Press. • Hardjana, Suka. 2004. Antara Kritik dan aspresiasi. Jakarta: Kompas. • Ngantung, D. (2013, September 30). Impikan Anak Jadi Penyanyi
Berbakat?, Tribunews (Tribuns ed.)
• Napsirudin, 1996. Pendidikan Seni. Jakarta: Yudhistira. • Putranto, Wicaksono. 2009. Music Bizz. Jakarta: B-First.
• Rasyid, Fathur. 2010. Cerdaskan Anakmu dengan musik, Jakarta: Diva Press.
• Soemiarti, Padmonodewo. 2003. Pendidikan anak pra sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
• Wicaksono, HY. 1998. Ilmu Bentuk Analisis Dasar. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan seni, Universitas Negeri Yogyakarta.
• Wikipedia. 14 Juli 2013. Abdullah Totong Ahmad. (http://id.wikipedia.org/wiki/Abdullah_Totong_Mahmud) diaskes pada Agustus 2013
• Wikipedia. 21 Juli 2013. Musik Klasik.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_klasik) diaskes pada Mei 2012
(11)
KATA PENGANTAR
Alhaamdulillahi robbil’aalamin, Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan kekuatan, kesehatan, semangat dan perlindungan pada perancangan Tugas Akhir. Laporan tugas akhir ini dibuat sebagai kelengkapan persyaratan penyelesaian studi pada program sarjana program studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.
Tugas Akhir merupakan mata kuliah wajib sekaligus mata kuliah akhir untuk meraih gelar sarjana pada jenjang Sarjana dari Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia. Untuk tugas akhir ini, penulis merancang sebuah media informasi tentang “Perancangan buku kumpulan lagu-lagu klasik anak karya A.T Mahmud”.
Tujuan perancangan buku kumpulan lagu-lagu klasik karya A.T mahmud dimaksudkan untuk menjaga eksistensi karya-karya A.T Mahmud dan memberi pemahaman bagi anak-anak untuk beredukasi melalui lagu-lagu anak karya A.T Mahmud. Dengan memberikan konsep dan visual yang baru bagi anak-anak umur 5-8 Tahun.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Kritik dan saran sebagai dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan Tugas akhir ini. Rasa terima kasih atas bantuan, bimbingan, kerja keras bagi segenap pengajar Program Studi Desain Komunikasi Visual UNIKOM, dan semua yang turut membantu penulisan laporan dan tugas akhir ini hingga saat ini.
Bandung, 19 Agustus 2014
(12)
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Perkembangan lagu anak pada saat ini tidak begitu signifikan bila dibandingkan dengan lagu remaja dan dewasa. Hal tersebut menjadi suatu masalah dan tantangan tersendiri bagi orang tua dan masyarakat untuk dapat beradaptasi atau mengenalkan kembali lagu-lagu anak kepada anak atau saudara mereka.
Lagu anak-anak kini semakin sulit ditemukan, bukan hanya penyanyinya, melainkan pencipta lagu dan penggemarnya kini sudah hampir tidak terlihat sama sekali. Kondisi tersebut semakin diperburuk dengan perkembangan musik indonesia dan musik luar yang masuk ke indonesia, menjadikan penyanyi cilik dan pencipta lagu anak tersisihkan. Banyaknya lagu-lagu remaja yang ditayangkan pada saat ini.Mulai mempengaruhi perkembangan psikologis anak sehingga anak-anak lebih memilih lagu remaja dibandingkan lagu anak-anak.
Selama ini anak-anak terpengaruh oleh lagu-lagu orang dewasa, seperti halnya lagu yang berlirik cinta, patah hati bahkan lagu dengan tema selingkuh. Semua itu tidak baik bagi perkembangan jiwa anak-anak denganlagu-lagu yang dihapalkan oleh menjadi pengaruh buruk. Dengan itu pula peran orangtua sangat penting bagi anak-anak untuk belajar, berkembang dan berkreasi sesuai dengan kebutuhan umurnya masing-masing.
Akan tetapi, kurangnya pendukung menjadi masalah utama bagi lagu-lagu yang ada di lingkungan anak-anak pada saat ini.Oleh karena itu, kepopuleran lagu-lagu anak menjadi faktor utama untukdi kembangkan kembali dengan berbagai materi sederhana dan mudah dicerna oleh anak-anak. Lagu-lagu anak sebagai sarana untuk memberikan informasi, maka makna yang terkandungpada lagu-lagu tersebut sebagai contoh oleh anak-anak.
(13)
Dengan alasan itu pula lagu-lagu anak yang semakin tertinggal oleh lagu remaja menjadi masalah bagi orangtua untuk mengenalkannya. Karena, fasilitas yang kurang memungkinkan untuk belajar kembali mengenai lagu-lagu anak pada saat ini. Diperlukan upaya secara langsung atau pun tindakan secara tidak langsung dari orangtua agar tujuan dari lagu-lagu anak kembali kepada yang seharusnya.Lagu-lagu anak menjadi salah satu perhatian untuk dikembangankan kembali.
Lagu-lagu anak tersebut sebagai contoh penting untuk beredukasi lebih baik. isi dalam lagu tersebut mencoba berinteraksi bahwa anak-anak dapat mengenal dan menyerap tentang kegunaan lagu tersebut dengan baik tanpa makna lagu remaja maupun makna lagu dewasa.
Salah satu pencipta lagu-lagu anak adalah A.T Mahmud, beliau melahirkan lagu-lagu yang imajinatif membuat lagu-lagu karyanya sangat digemari oleh anak-anak. Dipilih A.T Mahmud karena beliau salah satu tokoh pencipta lagu anak yang sangat digemari oleh anak-anak masanya, pada saat ini pun lagu-lagu A.T Mahmud masih di gemari oleh beberapa masyarkat luas. Dengan banyaknya lagu-lagu yang diciptakan menjadikan lagu-lagu popular karya A.T Mahmud yang dipilh.
Lagu-lagu yang diciptakannya diantaranya Anak Gembala, Naik Kelas, Kereta Apiku, Aku Anak Indonesia dan banyak lagu-lagu yang terkenal pada masanya. Dengan dedikasi yang tinggi A.T Mahmud menjadi pencipta lagu sangat populer dikalangan masyarakat. Akan tetapi, dengan perkembangan lagu-lagu pada masa ini AT.Mahmud menjadi seseorang yang terlupakan oleh masyarakat karena lagu-lagu yang diciptakan semakin asing ditelinga anak-anak.
Pada masanya AT.Mahmud menjadi seseorang yang berpengaruh dikalangan anak-anak untuk belajar bernyanyi lagu-lagu anak. Lagu A.T Mahmud banyak memberikan edukasi bagi anak-anak karena di dalam lirik-lirik yang diciptakan menjadikan motivasi positif bagi perkembangan anak-anak pada usia 0-12 tahun, diantaranya lirik lagu yang diciptakan seperti “ Satu-satu aku
(14)
sayang ibu, Dua-dua aku sayang ayah, Tiga-tiga Sayang adik kakak, Satu dua tiga sayang semuanya”. Hal ini memberikan manfaat bagi anak tentang belajar budi pekerti, tata krama dan menyayangi keluarga.
1.2 Identifikasi Masalah
Kurangnya kepopuleran lagu anak yang mulai langka disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
• Kondisi para pencipta lagu anak dan penyanyi cilik semakin sedikit sehingga produksi lagu pun semakin menurun.
• Kondisi selera anak-anak pada masa ini lebih tertarik pada lagu-lagu remaja.
• Kondisi industri musik dengan tidak adanya pilihan lagu selain lagu-lagu remaja.
• Bimbingan dari orang tua yang kurang memperhatikan perkembangan aktivitas anak membuat anak mendengar dan melihat apa yang tidak pantas diusianya.
• Lagu-lagu anak jarang diproduksi. Oleh karena itu, anak-anak tidak mengetahui lagu-lagunya.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dirumuskan bahwa, “Bagaimana merancang buku lagu-lagu anakklasik karya A.T Mahmud agar anak-anak lebih tertarik dengan kemasan yang menarik sesuai untuk usia mereka?”
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, perancangan ini hanya akan dibatasi dalam lagu-lagu anak klasik karya A.T Mahmud pada anak-anak berumur 5-8 tahun.
(15)
1.5 Tujuan Perancangan
Tujuan dibuatnya perancangan buku lagu-lagu klasik anak ini adalah :
• Untuk memberi referensi media tentang lagu-lagu klasik anakmelalui perancangan buku kumpulan lagu-lagu anak klasik karya AT.Mahmud.
• Memudahkan orangtua mengajari anak-anak untuk mengenal kembali lagu-lagu yang telah ada.
(16)
BAB II
PERANCANGAN BUKU KUMPULAN LAGU-LAGU KLASIK ANAK KARYA A.T MAHMUD
2.1 Anak-anak
Pada masa umur 5-8 tahun kemampuan anak tentang wawasan belajar menjadikan pilihan bagi anak-anak untuk berkreasi tentang lingkungan disekitarnya. Dengan ini anak- anak dianggap sebagai manusia dewasa dengan ukuran kecil dalam seluruh sikap dan perilaku yang diberikan kepada anak-anak serta harapan dan tuntutan yang ditujukan kepada anak-anak disamakan dengan sikap, perilaku, harapan dan tuntutan yang ditujukan kepada orang dewasa. Menunjukkan bahwa anak-anak belajar tentang bagaimana orang dewasa bersikap dan berkomunikasi tentang sesuatu yang terjadi pada lingkungannya . Oleh karena itu anak-anak memiliki ciri-ciri antara lain menurut Fathur Rasyid (2010) :
1) Anak-anak mempunyai kecenderungan untuk menyimpang dari hukum dan ketertiban.
2) Anak–anak lebih mudah belajar dengan contoh dari pada belajar dengan aturan.
3) Anak-anak tidak sama dengan orang dewasa.
Anak-anak merupakan masa sosialisasi yang belangsung secara efektif seseorang yang berumur diantara 5-18 tahun (dibawah 5 tahun termasuk kategori anak karena masih disebut balita). Kecenderungan untuk menyimpang merupakan bentuk sosialisasi dari anak-anak dari segi fisik dan psikis jelas berbeda dengan orang dewasa, sehingga dalam hal ini tidak bisa disama artikan. Namun, sisi lain menggungkapkan bahwa pada masa ini anak–anak sudah mengalami sikap yang positif serta sifat tunduk pada peraturan yang kemudian menjadi sangat realistis dengan berbagai kecenderungan, seperti gemar membentuk kelompok dengan aturan sendiri
(17)
keinginan tahuan yang tinggi menurut Havighurst ( dalam Hurlock, 1980) adalah :
1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum.
2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh.
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman- teman seusianya.
4. Mulai mengembangkan peranan sosial pria atau wanita yang tepat. 5. Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan
berhitung.
6. Mengembangkan pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari- hari.
7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata tingkah laku nilai
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
9. Mencapai kebebasan pribadi.
2.2 Psikologi anak
Orang tua memiliki tanggung jawab kepada anak untuk memberikan pemahaman mengenai lingkungan disekitar. Oleh karena itu, lingkungan disekitarnya memberikan pengaruh yang sangat besar bagi anak untuk berkembang menjadi seseorang anak yang lebih baik. Menurut Soemiarti Padmonodewo (2003), dijelaskan bahwa karakteristik perkembangan anak usia dini antara usia empat sampai lima tahun adalah usia yang sangat efisien mengasah kecerdasan anak. Beberapa karakteristik perkembangan anak usia dini yang penting untuk di kaji yaitu :
• Faktor Internal
Faktor Internal adalah pengaruh terhadap persepsi yang terdapat dalam diri individu melalui pengaruh oleh pola asuh, mencakup beberapa hal antara lain :
(18)
1. Pola asuh permisif
Pola asuh permisif yaitu orang tua seolah bersikap demokratis dan sangat menyayangi anaknya. Akan tetapi, disisi lain kendali orang tua terhadap anak sangat rendah.
2. Pola asuh otoriter
Pola asuh otoriter adalah peran orang tua sangat dominan. Orang tua menanamkan disiplin yang ketat dan memberikan kesempatan pada anak untuk menyampaikan pendapatnya.
3. Pola asuh otoritatif
Pola asuh otoritatif adalah pola asuh ini tetap menambah kendali yang tinggi pada anak namun dibaregi dengan sikap demokratis. Orang tua memberi kesempatan pada anak mengemukakan pendapatnya, dan memilih apa yang paling disukainya.
• Faktor Eksternal
Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Hal tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi melalui anak-anak adalah :
1. Teman sebaya
Pada intinya, setiap anak perlu dilatih untuk bersosialisasi dan bekerja sama. Bila kecerdasan emosinya terlatih dengan baik, seorang anak mudah berprilaku positif. Misalnya, seorang anak tidak akan menganggu teman bermainnya.
(19)
2. Lingkungan sekolah
Hal yang paling dominan dalam lingkungan sekolah adalah guru. Seorang guru harus bersikap sabar agar anak didiknya dapat bersikap positif.
3. Bermain
Bermain merupakan hal yang essensial bagi kesehatan anak. Bermain akan meningkatkan kerjasama dengan teman sebaya, menghilangkan ketegangan, dan merupakan pengalaman bagi tindakan yang potensial berbahaya.
Menurut Fathur Rasyid (2010), dijelaskan bahwa otak manusia terdiri dari dua bagian. Otak kiri dan otak kanan. Otak kiri bekerja untuk fungsi logika dan analisa. Sedangkan otak kanan bekerja untuk tugas visual, ruang (geomentic),mood, kreatifitas, emosi dan lain-lain. Musik yang baik dapat menghasilkan mood, dan emosi anak lebih baik. Karena seorang anak dapat menganalisa kemampuan lagu-lagu yang mereka dengar. Oleh sebab itu, jika orang tua menginginkan memiliki anak yang pandai, cerdas dan tidak mengalami kesulitan dalam perkembangan emosionalnya, maka dengan memberikan hal positif seseorang akan mengerti bahwa prilaku, sopan santun, dan taat pada orang tua sangat diperlukan.
Gambar 2.1 otak kiri dan kanan
Sumberhttp://www.google.com/imgres?imgurl=http://2.bp.blogspot.com (27 Januari 2011)
(20)
Pendapat ini berdasarkan peneliitan pada tahun 1980-an yang dilakukan Dr.Alfred Tomatis, ahli psikolog, dan pendidikan dari Prancis. Penelitian itu menunjukkan, suara ibu, dan musik dapat merangsang otak janin, sehingga menimbulkan gerakan motorik tertentu pada janin bayi yang baru lahir. Berikut tabel tahapan anak dari 0 hingga 5 tahun :
TAHAPAN
PERKEMBANGAN JENIS PERKEMBANGAN
Usia 4-16 Minggu Bayi dapat menguasai 12 macam otot ocula motornya
Usia 16-28 Minggu Bayi dapat menguasai otot-otot yang menyanggah kepalanya dan mengerakan tangannya. Ia mulai dapat meraih benda-benda.
Usia 28-40 Minggu Ia dapat menguasai badan dan tangannya. Ia mulai dapat duduk, menangkap dan mempermainkan benda-benda.
Tahun kedua Anak sudah pandai berjalan dan berlari, dapat mengunakan kata-kata dan mengenal identitasnya (seperti namanya) dan mengetahui alur musik yang didengarnya. Tahun ketiga Anak dapat berbicara dalam kalimat dan
mengunakan kata-kata sebagai alat berfikir. Tahun ke empat Anak mulai banyak bertanya dan dapat berdiri
sendiri.
Anak kelima Anak telah matang dalam menguasai gerak-gerak-gerak motorisnya. Ia dapat melompat-lompat, bercerita agak lebih panjang, lebih suka bermain dan berkawan.
Tabel 2.1
(21)
2.3 Lagu-lagu Anak
Lagu anak-anak merupakan salah satu lagu yang memiliki syair mudah dicerna dengan menggunakan materi yang sederhana sehingga mudah dimengerti anak-anak. Lagu-lagu anak sebagai Imajinasi bagi anak-anak untuk dikenalkan sebagai pilihan beredukasi. Lagu-lagu yang dikenalkan betema ceria, semangat dangan nada yang gembira sehingga lagu-lagu tersebut sebagai pilihan orangtua untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang lirik yang mendidik dan memiliki kebaikan tersendiri bagi dunia anak. Oleh sebab itu, Bahasa yang digunakan lebih sederhana sehingga mudah dipahami anak-anak. Menurut A.T Mahmud (1998) :
• Nada dan Bit
Nada dan Bit untuk anak adalah hal-hal yang menyenangkan untuk didengar seperti nada-nada musik yang lucu, mengembirakan dan tidak terlalu keras untuk disampaikan seperti lagu rock, underground, maupun nada-nada yang tidak dipahami oleh anak-anak.
• Lirik
Lirik untuk anak mudah dipahami dengan menggunakan kata-kata yang sederhana dan tidak terlalu panjang, terutama lagu yang mengandung nilai pendidikan dan moral agar mudah diingat oleh anak-anak.
• Tema lagu
Tema lagu anak-anak yaitu mengandung pesan moral yang berguna bagi anak-anak seperti kebaikan, persahabatan, kerajinan dan tidak mengandung hal-hal yang hanya diperuntukkan untuk orang-orang dewasa seperti cinta, selingkuh, pertengkaran. Hal ini menjadikan nilai pendidikan yang diterapkan sebagai sarana mempermudah anak-anak untuk belajar tentang sebuah materi mata pelajaran tertentu .
(22)
• Atraktif
Lagu yang aktraktif adalah Bisa mengajak anak-anak untuk bergerak seperti menari, olah raga, bertepuk tangan dan menggerakkan bagian tubuh.
Lagu-lagu anak dan lagu-lagu remaja maupun dewasa sangatlah berbeda, lagu-lagu anak menyampaikan tema dan lirik lagu tentang kesenangan dan kegembiraan dan edukasi. contohnya : “ Mengajak libur di desa hatiku riang tidak terperih terbayang sudah aku disana, mandi disungai turun kesawah mengiring kerbau ke kandang” dikutip dari lagu Paman datang karya A.T Mahmud.
Lagu-lagu remaja menyampaikan tentang tema dan lirik kesedihan, jatuh cinta, dan kesengsaraan. Contohnya : “Apalah arti aku menunggumu bila kamu tak cinta lagi” dikutip dari lagu Apalah karya Raisa.
Mahmud, A.T (1995) berpendapat, bahwa kemampuan dasar musik adalah kemampuan mendengar. Musik mengkomunikasikan pesan. Pesan akan diterima dengan baik apabila pesan dapat didengar, ditangkap atau dirasakan dengan baik pula. Jadi jelasnya, bahwa mendengar merupakan kewajiban awal bagi seorang anak untuk lebih jauh memasuki dunia tentang musik. Kemudian meresapi isi yang terkandung dalam nyanyian membuat anak dapat menyerap apa yang mereka dengar lewat nada dan syair lagu.
Menurut Wikipedia Klasik diartikan sebagai Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengarah pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.
Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada,
(23)
kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi adlibitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer.
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja.
Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.
Menurut Fathur Rasyid (2010), Hal pesifik bisa diperoleh anak pertahapan usia dengan mempelajari lirik lagu. Tahapan tersebut diantaranya :
1. Usia satu tahun
Anak-anak belajar konsep dari sebuah kata maupun rangkaian kata. Contohnya, konsep bunyi seperti “kukuruyuk” untuk suara ayam, “meong” untuk suara kucing, “gukguk” untuk suara anjing, dan lain sebagainya. Atau pun konsep tempat, seperti kepala ada diatas, kaki di bawah dan seterusnya. Pembelajaran syair lagu ini benar-benar memberi manfaat,
(24)
sebaiknya jauhkan anak pada usia satu tahun dari syair-syair lagu yang memang tidak ditujukan untuk mereka.
2. Usia dua tahun
Prinsip bahwa syair lagu sebaiknya sederhana, dan pilihan katanya pendek-pendek juga tetap berlaku bagi usia ini. mengingat kemampuan berkomunikasinya yang lumayan baik, dan bicarnya pun relatif lancar, biasanya anak semakin kritis. Karena itulah, makna kata-kata yang ada dalam lagu tersebut harusbenar-benar konkret, dan mempunyai arti sebenarnya, serta bermakna positif. Contoh syair lagu yang pas untuk anak usia ini antara lain, “Kepala, pundak, lutut kaki, lutut kaki” dan seterusnya.
3. Usia tiga tahun
Diusia ini, penguasaan kata, kemampuan berkomunikasi, maupun kemampuan meniru, dan mengekspersikan diri sudah cukup baik. Tak heran bila saat belajar bernyanyi, anak tidak lagi hanya mengucapkan syairnya, tapi juga pandai bergaya sebagai pengekspresian diri. Contohnya saat mengucapkan “tik..tik..tik bunyi hujan diatas genting,” orang tua dapat memberi masukan akan lagu tersebut dan memperagakannya melalui gambaran yang dapat dimengerti oleh anak-anak.
2.4 A.T Mahmud
Menurut Wikipedia Pencipta lagu anak-anak Abdulah Totong Mahmud atau yang lebih dikenal A.T Mahmud, lahir di Kampung 5 Ulu Kedukan Anyar, Palembang, Sumatera Selatan, 3 Februari 1930 – meninggal di Jakarta, 6 Juli 2010 pada umur 80 tahun adalah seorang pencipta lagu asal Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Beliau dikenal luas oleh masyarakat melalui lagu anak-anak ciptaannya. Awal karier AT Mahmud dikenal di kalangan anak-anak, guru sekolah, dan orang tua. Tahun 1968, Televisi Republik Indonesia (TVRI) mengundangnya. TVRI ingin menyelenggarakan sebuah acara baru, yaitu musik anak-anak tingkat SD. Ia diminta untuk
(25)
mengoordinasi acara ini, Akhirnya jadilah sebuah acara bertajuk Ayo Menyanyi yang mulai mengudara tanggal 3 Juni 1968.
Ayo Menyanyi telah menjadi salah satu wadah bagi mereka yang berminat untuk membuat lagu anak-anak, pendidikan musik anak-anak khususnya untuk berkembang lebih baik.
Gambar 2.2 Pencipta Lagu Anak A.T Mahmud
Sumber :http://bse.kemdiknas.go.id/buku/20112409163439(2013)
Atas usul A.T. Mahmud, tahun 1969 TVRI menambah acara lagu anak yaitu Lagu Pilihanku. Jika Ayo Menyanyi berbentuk pelajaran untuk menyanyikan lagu baru, maka Lagu Pilihanku bersifat lomba. Jumlah peserta lima orang yang dipilih melalui tes. Untuk testing, calon peserta harus melapor diri pada Kepala Sub Bagian Pendidikan, yang kemudian akan memperoleh Surat Peserta Testing. Testing dilakukan oleh dua orang yang ditunjuk koordinator acara, berlangsung di studio TVRI. Acara ini ditayangkan dua kali sebulan, bergantian setiap seminggu sekali dengan Ayo Menyanyi.
Setelah kedua acara di atas berlanjut dan berkesinambungan selama 20 tahun, pada tahun 1988, atas suatu kebijaksanaan pimpinan TVRI, seluruh tim diminta mundur dari kedua acara tersebut. Untuk beberapa saat acara Ayo Menyanyi dengan nama lain dilanjutkan dengan pembawa acara seorang artis, yang berlangsung tidak lama. Kemudian, pembawa acara digantikan seorang artis lain. Itu pun hanya bertahan sebentar, kemudian untuk seterusnya menghilang sama sekali dari tayangan di layar TVRI.
Kehadiran acara Ayo Menyanyi dan Lagu Pilihanku, ternyata telah menarik minat kalangan perusahaan rekaman untuk merekam lagu anak-anak pada piringan
(26)
hitam. Tercatat nama perusahaan rekaman, seperti: Remaco, Elshinta, Bali, Canary Records, Fornada, J&B Records. Lagu-lagu ciptaan A.T. Mahmud pun mendapat perhatian. Di samping lagu-lagu ciptaan pencipta lainnya, ada sekitar 40-an lagu A.T. Mahmud tersebar pada tujuh piringan hitam antara tahun 1969, 1972, dan berbagai prestasi A.T mahmud menjadikan kebanggan bagi anak-anak Indonesia. inilah contoh lagu yang diciptakan A.T Mahmud :
Gambar 2.3 contoh lagu ciptaan A.T Mahmud
Sumber: http://bse.kemdiknas.go.id/buku/20112409163439(2008)
Menurut Fathur Rasyid (2010), Setiap kali mendengar lagu ciptaannya dinyanyikan, yang pertama-tama terbayang adalah peristiwa atau cerita bagaimana lagu itu tercipta dalam ruang, waktu, dan pelaku yang melatari. Atas dasar itu dikatakan bahwa lagu ciptaannya bersumber pada tiga hal, yang berdiri sendiri atau saling memengaruhi.
1. Bersumber pada perilaku anak itu sendiri. 2. Pada pengalaman masa kecilnya.
(27)
2.5 Permasalahan tentang lagu anak
Fenomena dikalangan masyarakat mengenai lagu-lagu anak yang semakin asing ditelinga menjadikan masalah bagi orang tua dan anak-anak. Sebagai salah satu kesenian tertua, musik adalah salah satu unsur yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia (Mahmud: 1995). Maka dari itu, lagu-lagu anak sebagai langkah untuk anak berkembang adalah musik yang beredukasi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Astati (2001:9) yang menegaskan bahwa “bernyanyi dan berrmain musik dapat mengembangkan, membentuk ataupun mengaktualisasikan potensi yang dimiliki individu. Aspek –aspek lain yang dapat dikembangkan melalui media musik adalah peningkatan kreativitas, imajinasi, konsentrasi demikian juga hal dengan belajar “.
Akan tetapi, dengan berkembangan zaman dan pengaruh media tentang lagu yang sering dilihat menjadikan anak-anak seakan terbiasa dengan lagu-lagu remaja atau dewasa. Peranan orang tua pun semakin itensif untuk menjaga psikologi anak terhadap lagu-lagu remaja yang beredar. Disisi lain, orang tua seakan pasrah dengan keadaan yang ada. Hal ini menjadikan beberapa faktor menurut Rasyid Fathur (2010) disebutkan :
1. Rendahnya peminat lagu-lagu anak dikalangan masyarakat. 2. Kurangnya produksi lagu-lagu anak yang diciptakan.
3. Fasilitas dalam media lagu anak tergeser oleh perkembangan lagu-lagu remaja.
4. Pola asuh orang tua menjadikan peran penting bagi anak-anak untuk berkembang ke arah positif maupun negatif.
2.6 Solusi
Menurut A.Lingerman (1995) mengatakan, musik mempunyai daya penyembuhan serta pengaruh positif terhadap perkembangan otak janin sehingga kelak tumbuh menjadi anak yang kreatif. Pendapat itu diperkuat oleh seorang pakar pendidikan, dan musik Don Campbell (1946), yang
(28)
berpendapat bahwa suara, lagu irama secara fisik, mental, emosional dan spiritual dapat mengubah pikiran, menjadikan anak lebih kreatif. Dengan hal itu pula anak dapat mengenal musik dari sejak dini karena bimbingan dari orangtua dan lingkungannya. Menurut Dra. Heny Setyawati, M.Si dalam bukunya, pengembangan potensi anak usia dini, diantaranya :
a. Mengarahkan anak untuk mengerti perbedaan antara “baik” dam “buruk”. Anak harus mengembangkan kebiasaan berbuat atau berprilaku baik.
b. Mengarahkan anak untuk mengembangkan sikap peduli, dermawan, atau suka menolong, ramah dan pemaaf.
c. Mengajak anak untuk merasakan reaksi emosi negatif. Misalnya malu, marah, dan takut.
d. Kita sebagai orangtua harus membuat peraturan keluarga yang jelas dan konsisten.
e. Melatih anak dalam hal kejujuran.
Musik adalah salah satu media bagi anak untuk belajar mengungkapkan pikiran, dan prasaan. Kegiatan musik yang dilakukannya sendiri atau bersama-sama dapat membantu anak memantapkan emosi, dan mengunakan emosi sebaik-baiknya.
(29)
BAB III
III.1 Stategi Perancangan
III.1.1 Pendekatan Komunikasi Visual
Pendekatan komunikasi melalui visual dilakukan pada media buku dengan gaya ilustrasi yang digemari oleh anak-anak. Buku ilustrasi memberikan infomasi, imajinasi, kreatifitas dan edukasi denganmemperlihatkan visual ilustrasi yang menarik dan lebih dipahami oleh anak-anak. Dipilihnya buku dikarenakan faktor keperaktisan bagi anak-anak untuk membaca dan lebih mudah untuk dibawa kemana-mana. Kegiatan anak-anak yang aktif menjadikan anak lebih suka bermain. Oleh karena itu, ilustrasi yang akan di buat menjadi peluang bagi penulis untuk berkreasi melalui buku kumpulan lagu yang kreatif dengan ilustrasi penuh keceriaan dan kesenangan.
Verbal
Pendekatan komunikasi visual melalui lirik-lirik yang mudah dimengerti maka bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yaitu bahasa indonesia. Dengan ini informasi yang disampaikan memberikan kemudahan bagi perkembangan anak untuk berkreatifitas, beredukasi dan bermain melalui buku kumpulan lagu-lagu klasik anak. Oleh karena itu menjadikan lagu-lagu-lagu-lagu AT mahmud sebagai sarana anak untuk bercerita. Maka inilah salah satu lirik lagu yang diciptakan oleh AT mahmud :
“Di langit bulan benderang, cahyanya sampai ke bintang, ambilkan bulan bu, untuk menerangi, tidurku yang lelap di malam gelap” Target Audience
DEMOGRAFIS
(30)
Gender : Laki-laki/Perempuan Pekerjaan : TK - SD - SMP
GEOGRAFIS
Tempat tinggal : Kawasan Bandung
Tempat aktifitas : tempat bermain, sekolah dan rumah
PSIKOGRAFIS
Kondisi : Untuk anak-anak, Menengah ke atas dan menengah kebawah
Senang bergaul, rasa ingin tahu yang besar dan senang bermain.
III.1.2 Strategi kreatif
Strategi kreatif yang akan dibuat adalah perancangan buku kumpulan lirik-lirik lagu klasik anak karya A.T Mahmud dengan gambar ilustrasi yang sesuai dengan tema judul lagu melalui gaya yang sederhana, bermain dan imajinatif. Oleh karena itu, lirik-lirik dan ritme yang diterapkan adalah lagu-lagu yang bertema edukasi berupa contoh bagi anak-anak untuk berkembang dengan lirik-lirik yang memudahkan orang tua untuk membimbing anak-anaknya di usia 5-12 tahun.
III.1.3 Strategi Media
Strategi media utama yang akan dibuat adalah kumpulan lagu anak yang akan digunakan adalah media cetakmelalui buku tersebut lagu-lagu menjadi pendamping untuk mengajar dan belajar bagi anak-anak. Oleh karena itu, lagu-lagu yang dibuat merupakan lagu-lagu yang mudah dicerna oleh anak-anak dan memiliki konsep kesenangan, keceriaan dan bermain bagianak yang aktif. Lagu-lagu anak yang
(31)
dibuat dengan mengaplikasikan ilustrasi anak dengan gambaran vector yang sesuai dengan tema-tema lagu yang akan dibuat.
Media pendukung yang digunakan sebagai gimmick (marchandise) merupakan media tambahan untuk mendampingi media utama agar penyampaian dari media utama dapat diaplikasikan dengan media pendukung. Berikut adalah beberapa media pendukung yang akan digunakan :
• Pin
Pin sebagai penyampaian pesan ataupun informasi karena informasi tersebut dapat langsung tersampaikan kepada anak-anak.
• Kaos
Baju sebagai sarana bagi anak-anak lebih mengenal tentang informasi yang ada didalamnya.
• Stiker
Stiker sebagai penyampaian pesan bagi sasaran karena dapat ditempel dimana saja.
• Mug
Sebagai penyimpanan melalui Mug yang telah dibuat agar dapat diingat oleh Target Audiens.
• Pembatas Buku
Sebagai penanda buku yang telah dibaca oleh anak-anak pada setiap halamannya.
• Pengukur Badan
Untuk informasi bagi anak-anak tentang ukuran badan agar dapat diingat oleh Target Audiens.
(32)
Dan ini adalah beberapa media yang akan dipakai sebagai media promosi :
• Flyer
Flyer berfungsi untuk memberikan informasi yang dapat diterima oleh target audiens, Flyer dibuatsebagai media promosi dengan maksud agar dapat menarik perhatian orang tua untuk membeli buku tersebut.
• X Banner
Mini X Bannerberukuran 25 x 40 Cm dan 60x160cm sebagai media promosi tambahan untuk memperluas informasi yang dibuat dan dapat menarik perhatian para konsumen.
• Poster
Poster sebagai media promosi tambahan untuk ditempel di madding-mading sekolah agar media tersebut tersampaikan dengan baik.
III.1.4 Strategi Distribusi
Buku penunjang ini akan didistribusikan pada saat acara pendidikan dan dijual ditoko-toko besar seperti gramedia maupun gunung agung. Penyebaran buku ini sebagai panduan anak untuk memberikan tolak ukur ketertarikan masyarakat khususnya anak-anak terhadap media informasi ini. Dengan hal tersebut menjadikan wadah bagi masyarakat untuk berkembang melalui buku lagu anak karya AT. Mahmud.
(33)
Jadwal Penyebaran Media Jadwal
penyebaran
Media Penempatan Media
Agustus- September 2014
Buku “Lagu-lagu anak karya A.T Mahmud”
Gramedia, Gunung Agung, Acara sekolah, dan Event Tertentu
Pin, Baju, Stiker, Pengukur Badan, mug dan pembatas buku
Dijadikan bonus pada pembelian buku.
Flyer, X-Banner dan poster
Acara di sekolah ,
Gramedia.
Gunung Agung
Tabel 3.2 Penyebaran Media
III.2 Konsep Visual
III.2.1 Format Visual
Format buku tersebut berukuran (18 x 19 cm). Pengunaan ukuran
buku tersebut dimaksudkan agar memudahkan untuk dibawa kemana saja dan dapat disimpan ditas anak karena tidak perlu memerlukan tempat dan ruang yang luas.
(34)
Gambar 3.4 Format Sumber : Pribadi (Juli 2014)
III.2.2 Tata Letak (Layout)
Tata Letak yang terdapat pada buku ini terdiri dari elemen visual yang saling melengkapi dalam menyampaikan isi lagu-lagu anak. Setiap Ilustrasi memiliki tema yang berbeda-beda. Lirik lagu dan gambar yang dibuat mewakili isi cerita dalam lagu-lagu tersebut. Dibagian kiri berisikan lirik lagu dan dibagian kanan berisikan ilustrasi tema lagu yang mewakili.
Gambar 3.5 Tata Letak Sumber : Pribadi (Juli 2014)
(35)
III.2.3 Tipografi
Jenis tipografi yang akan digunakan mencerminkan anak-anak yang sedang belajar tentang lirik lagu-lagu.Font yang unik namun jelas dapat dilihat agar mudah untuk dibaca oleh anak-anak. Oleh karena itu, sebagai anak-anak umur 5-8 tahun lirik lagu-lagu yang disampaikan adalah tahap pembelajar mengeja dan menulis. Huruf yang akan digunakan adalah :
Typo Comica
Sesuai tema anak-anak, maka huruf yang digunakan adalah tidak terlalu formal. Namun, huruf yang digunakan harus mudah untuk di baca.
Gambar 3.6 Font Sumber : Pribadi (Juli 2014)
The Skinny
Sedangan untuk penempatan untuk lirik lagu agar dapat mudah dibaca oleh anak-anak adalah The Skinny Pemilihan font tersebut sebagai contoh agar pembacaan lebih jelasuntuk dibaca.
(36)
Gambar 3.7 Font 2 Sumber : Pribadi (Juli 2014)
III.2.4 Ilustrasi
Konsep ilustrasi yang akan digunakan adalah teknik vector, dengan materi yang disampaikan lebih menarik dan menjadi pilihan bagi anak-anak yang aktif bermain pada usia 5-8 tahun.Karakter tokoh yang ditampilkan yang cukup sederhana menjadikan gambaran lebih lucu dan menarik. Ini adalah beberapa karakter yang ditampilkan :
Gambar 3.8 Proses
(37)
Gambar 3.9 Contoh isi Background
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
III.2.5 Warna
Warna yang akan digunakan pada perancangan media buku tersebut adalah warna-warna betema lingkungan, taman bermain anak-anak, dan bermacam-macam yang bersangkutan dengan anak-anak. dimaksudkan agar anak lebih tertarik dalam membaca buku tersebut karena warna yang imajinatif dan anak-anak dapat mengetahui warna-warna yang baik untuk dilihat.
Gambar 3.10 Media Warna Sumber : Pribadi (Juli 2014)
(38)
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
4.1 PERANCANGAN BUKU LAGU-LAGU ANAK KARYA AT MAHMUD Pada perancangan tersebut diawali dengan membuat data konsep yang akan dibuat, data penelitian dan target Audien yang mencakup informasi apa saja yang akan dituangan pada buku yang akan dibuat dengan mengunakan Microsoft Office Word 2007. Langkah selanjutnya studi gambar yang akan dibuat melalui software di komputer untuk memulai proses pengerjaan atau pembuatan desain dalam penyelesaian gambar dengan Adobe Photoshop CS 5 dan Adobe Ilustrator CS 5. Berikut tahap-tahap yang telah dibuat, yaitu :
• Pemilihan lirik-lirik lagu yang popular yang diciptakan AT Mahmud, di masing-masing tema lagu memiliki cerita tersendiri tentang kehidupan sehari-hari.
• Selanjutnya pemilihan ilustrasi yang sesuai dengan aplikasi paper tool yang telah dilakukan melalui sketsa.
• Setelah itu, membuat studi karakter melalui gambaran kehidupan sehari-hari dikalangan masyarkat, karena lagu-lagu ini bercerita tentang edukasi dan pembelajaran yang menyenangkan.
• Difokuskan untuk 10 halaman yang dibuat untuk membentuk karakter tiap tema lagu yang terlah dibuat melalui ilustrasi.
• Setelah itu, pembuatan sketsa manual dengan pensil untuk pembentukan karakter yang akan dibuat.
• Lalu scan untuk pembuatan melalui digital.
• Selanjutnya pembentukan karakter yang telah dibuat untuk tiap-tiap tahap nya.
• Proses selanjutnya setelah diadakan koreksi dan pengecekkan gambar melalui pencetakan dan pemotongan gambar yang akan digunakan.
(39)
4.2 Media Utama
Cover buku terdiri dari dua bagian, diantaranya yaitu cover depan dan cover belakang. Media utama yang telah dibuat berukuran 20x29,7 cm
Gambar 4.11 Cover
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
Media : Buku Kumpulan lagu anak karya AT Mahmud
Ukuran : 18x19cm
Material : Art Paper 210 gram
Teknik : Digital Printing Offset
Sedangkan buku yang dibuat adalah 10 halaman setiap halamannya memiliki tema, cerita dan hak cipta. Dengan berbagai cerita yang dituangan melalui lagu membuat lagu tersebut lebih mudah untuk dimengerti oleh anak-anak.
(40)
Gambar 4.12 Contoh isi
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
4.3 Media Pendukung
Flyer adalah kertas lembaran untuk melihat isi dari buku tersebut, di bagi kan Cuma-Cuma untuk masyarakat, dan dapat lebih mengenal produk yang telah dibuat, flyer ini bertujuan untuk memperkenalkan buku lirik-lirik AT Mahmud yang dibuat secara menarik. Brosur ini d bagikan disekolah-sekolah dan ruang publilk.
(41)
Media : Flyer
Ukuran : 21x16 cm
Material : Art Paper 120 gram
Teknik : Digital Printing Offset
Gambar 4.14 Mini X-banner
(42)
Gambar 4.15 Mini X-banner
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
Media : X- banner dan Mini X-banner
Ukuran : 120x60 cm dan 26x38 cm
Material : Fibre pole
(43)
Gambar 4.16 Poster
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
Media : Poster
Ukuran : 29 cm x 42cm
Material : Art Paper 120gram
(44)
4.4 Merchandise
Gambar 4.17 Pin
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
Media : Pin
Material : Koin, peniti, kaleng gress dan mika
Ukuran : diameter 6 cm
(45)
Gambar 4.18 Stiker
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
Media : Stiker
Material : Stiker Kromo, Laminasi Glossy
Ukuran : 5 Cm
(46)
Gambar 4.19 Mug
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
Media : Mug
Material : Kramik, Cat sablon
Ukuran : 11 cm
(47)
Gambar 4.20 Kaos
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
Media : Kaos
Material : Kain catton 60s, Cat sablon
Ukuran : L
Teknik : Print
Gambar 4.21 Pembatas Buku
(48)
Media : Pembatas Buku
Material : Kertas Artpaper 220gram
Ukuran : 15 x 4 cm
Teknik : Digital Printing Offset
Gambar 4.22 Pengukur Badan
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
Media : Pengukur Badan
Material : Stiker Mate Outdoor
Ukuran : 140cm
(1)
32 Gambar 4.16 Poster
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
Media : Poster
Ukuran : 29 cm x 42cm Material : Art Paper 120gram Teknik : Digital Printing Offset
(2)
4.4 Merchandise
Gambar 4.17 Pin Sumber : Pribadi (Juli 2014)
Media : Pin
Material : Koin, peniti, kaleng gress dan mika Ukuran : diameter 6 cm
(3)
34 Gambar 4.18 Stiker
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
Media : Stiker
Material : Stiker Kromo, Laminasi Glossy Ukuran : 5 Cm
(4)
Gambar 4.19 Mug
Sumber : Pribadi (Juli 2014) Media : Mug
Material : Kramik, Cat sablon Ukuran : 11 cm
(5)
36 Gambar 4.20 Kaos
Sumber : Pribadi (Juli 2014) Media : Kaos
Material : Kain catton 60s, Cat sablon Ukuran : L
Teknik : Print
Gambar 4.21 Pembatas Buku
(6)
Media : Pembatas Buku
Material : Kertas Artpaper 220gram Ukuran : 15 x 4 cm
Teknik : Digital Printing Offset
Gambar 4.22 Pengukur Badan
Sumber : Pribadi (Juli 2014)
Media : Pengukur Badan Material : Stiker Mate Outdoor Ukuran : 140cm