Perancangan Buku Bergambar Lagu Anak Bertemakan Budi Pekerti
CURRICULUM VITAE (CV)
Identitas Pribadi
Nama Lengkap : Desah Gumardika Nama Panggilan : Desah
Tempat / Tgl. Lahir : Bandung, 23 Maret 1989 Jenis Kelamin : Pria
Pendidikan Terakhir : S1 Jurusan Desain Komunikasi Visual
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Jl. Bomber I no.9 Komp. Melong Green Garden, Kelurahan Melong. Cimahi Selatan - Kota Cimahi 40534
No. Telpon / HP : 0856 22 55 88 0
E-mail : [email protected]
Status pernikahan : Belum Menikah
Riwayat Keluarga
Anak ke : ke 2 dari 3 saudara, dengan urutan sbb ( tidak termasuk diri ybs) :
No. Nama L/P Usia Pendidikan/Pekerjaan Domisili/Status
1 Hella Febriani P 26 Swasta WNI
2 Desty Elix Trisyera P 15 SMA WNI
Data Orangtua : Bapak Ibu
Nama : Setia Gunawan Yayah Mardiah Pendidikan : SMK S1 Pekerjaan : Swasta PNS
Alamat : Jl. Bomber I no.9 Komp. Melong Green Garden, Kelurahan Melong. Cimahi Selatan - Kota Cimahi 40534
(2)
Riwayat Kesehatan
Berat Badan / Tinggi Badan : 55 kg / 175 cm Kondisi Mata : ka normal / ki
normal
Secara umum, kondisi kesehatan : Tidak Pernah/Jarang/Kadang-kadang/Sering *) Sakit
Penyakit yang paling sering dialami adalah : Flu/Sakit Kepala/Sakit Perut/Diare/….… *
Tidak Ada / Ada * kelainan penyakit bawaan atau alergi, yaitu : ………
dengan konsekuensi …...………..
Belum Pernah / Pernah *) menjalani perawatan Rumah Sakit, dengan penyebab : Penyakit : (th : lamanya : )
Kecelakaan : ………. th : ……… lamanya : ……… Riwayat Pendidikan
Formal (diisi berurutan dari pendidikan terakhir)
Nama Sekolah/Lembaga Tempat / Kota Jurusan Dari Tahun Lulus Tahun
SDN. Melong 4 Cimahi Cimahi 1995 2001
SMP Negeri 1 Bandung Bandung 2001 2004
SMA Pasundan 2 Cimahi Cimahi 2004 2007
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
Bandung Desain
Komunikasi Visual
2007 2011
Hobby / Aktivitas pada waktu luang : Bereksperimen dengan ilustrasi dan fotografi Keterampilan khusus yang dimiliki atau bidang yang diminati : fotografi, ilustrasi, tipografi, creative advertising
Gambaran Pribadi
Ceritakan secara singkat mengenai pribadi saya, sifat positif/negatif yang saya miliki, bagaimana upaya saya untuk meminimalkan sifat negatif saya, tujuan serta cita-cita hidup saya, apa yang membuat saya merasa tidak puas dengan usaha/hasil yang telah saya lakukan, mengapa dan bagaimana cara saya memaksimalkannya !
(3)
Saya adalah seorang saya. Typical orang yang bersosial namun cenderung pendiam dalam mempelajari lingkungan yang baru. Dalam membuat sebuah karya, saya cenderung lebih idealis dan saya sangat suka berkarya untuk diri saya sendiri. Tujuan serta cita-cita hidup saya adalah berkarya untuk diri sendiri dan menikmati karyanya bersama mereka yang menginginkannya. Hal yang membuat saya merasa tidak puas dengan usaha/hasil yang telah saya lakukan adalah ketika diri sedang terbelenggu kegalauan yang sangat luar biasa dan diharuskan menyelesaikan sebuah proyek besar tetapi saya akan mencoba memaksimalkannya dengan cara mencari motivasi baru sebagai penyemangat juga penghambat.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Jakarta : PT. Kanisius.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1993). Lagu-lagu Nina Bobo Sebagai Sarana Pendidikan Budaya. Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Elisabeth. B. (1997). Perkembangan Anak : Edisi 1. Jakarta : PT. Erlangga.
Kamtini & Husni W.T. (2001). Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak-kanak. Jakarta : PT. Erlangga.
Mulyadi, Seto. (2008, September). Concept : Desain Untuk Anak. h. 12.
Ortiz. M. (2002). Menumbuhkan Anak-anak Yang Bahagia, Cerdas dan Percaya Diri Dengan Musik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Santrock. W. (2002). Perkembangan Masa Hidup : Edisi 5. Life-Span Development. Jakarta : PT. Erlangga.
Tiwin. H. (2001, Agustus 5). Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif. Kompas. h. 14.
Suryo. S. 2008. Budi Pekerti. Tersedia di : http://jagadkejawen.com/id/budi-pekerti/budi-pekerti [29 Juli 2011]
(5)
21 BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
4.1 Media Utama
Media utama berupa buku bergambar yang berjudul “doremi” berisi lagu-lagu anak bertemakan budi pekerti sebagai media utama. Dikarenakan buku bergambar memiliki kekuatan ilustrasi sebagai pesan utama, maka dari itu buku bergambar ini berformat gambar landscape berukuran 34 cm x 24 cm, dengan material kertas bertekstur jenis “SF” 140 gram.
(6)
22
Gambar IV.9 Sampul
(7)
23
Gambar IV.11 Daftar Isi
(8)
24
Gambar IV.13 Bangun Tidur
(9)
25
Gambar IV.15 Kasih Ibu
(10)
26
Gambar IV.17 Nasehat Ibu
(11)
27
Gambar IV.19 Pergi Belajar
(12)
28
Gambar IV.21 Si Kancil Nakal
(13)
29 4.2 Media Pendukung
4.2.1 Poster
Poster diproduksi menggunakan material kertas Art Paper 130 gram, berukuran 42 cm x 59 cm. Ditempelkan di toko-toko buku sebagai salah satu media promosi.
(14)
30 4.2.2 CD Kumpulan Lagu
CD kumpulan lagu berisikan 10 lagu anak-anak bertemakan nilai-nilai budi pekerti, berformatkan Audio CD sebagai media pelengkap buku.
Judul Lagu : 1. Amelia
2. Bangun Tidur 3. Bunda Piara 4. Kasih Ibu
5. Keranjang Sampah 6. Nasehat Ibu
7. Pelangi 8. Pergi Belajar
9. Satu-satu Aku Sayang Ibu 10. Si Kancil Nakal
(15)
31 4.2.3 Mini X-Banner
Mini X-Banner menggunakan material flexy vinyl 140 gram dengan ukuran 40 cm x 25 cm. Ditempatkan di dekat display buku sebagai salah satu penunjang media promosi.
Gambar IV.25 Mini X-Banner
(16)
32
Sticker diproduksi sebagai media pelengkap buku, disertakan di dalam buku menggunakan material Graftac Permanent.
Gambar IV.26 Sticker
(17)
33
Pembatas buku disertakan di dalam buku bersama sticker sebagai pelengkap buku. Material pembatas buku menggunakan kertas Art Paper dengan ukuran 15 cm x 25 cm.
Gambar IV.27 Pembatas buku
4.2.6 Flag Chain
Flag chain diproduksi sebagai media promosi buku, dipasang di dekat display penjualan buku di dalam maupun di luar toko buku.
Gambar IV.28 Flag chain
(18)
34
Gimmick media/Merchandice menggunakan bahan plastik dengan ukuran skala yang disesuaikan dengan benda aslinya. Merchandice diberikan kepada pembeli pada masa promosi buku.
Gambar IV.29 Gimmick media
(19)
35
Gambar IV.31 Mainan klarinet
(20)
15
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Perancangan
3.1.1 Pendekatan Komunikasi
Pendekatan komunikasi yang diterapkan pada buku bergambar ini yaitu dengan merancang buku kumpulan lagu-lagu anak dengan syair/lirik yang bertemakan nilai-nilai budi pekerti melalui bentuk pendekatan persuasif yang tercermin dalam paragraf kata pengantar yang mengajak anak-anak untuk menyanyikan lagu-lagu anak yang memiliki pesan nilai-nilai budi pekerti yang tinggi, sehingga anak-anak dapat memahami dan menemukan nilai-nilai budi pekerti yang terkandung di dalam setiap lagu yang terdapat di dalam buku lagu bergambar tersebut.
3.1.1.1 Pendekatan Visual
Pendekatan komunikasi visual yang dilakukan dalam buku lagu bergambar tersebut dengan merancang visual yang disesuaikan dengan syair/lirik setiap lagu yang disampaikan dengan pencerminan gesture dan ekspresi wajah tokoh anak periang yang terlihat dalam suatu situasi aktivitas anak-anak sehari-hari.
(21)
16
3.1.1.2 Pendekatan Verbal
Menggunakan bahasa verbal yang ringan, mudah dimengerti oleh anak-anak sehingga memberikan kesan akrab antara buku dan anak-anak sebagai pembaca.
3.1.2 Strategi Kreatif
Dalam perancangan buku lagu bergambar ini, strategi kreatif yang digunakan adalah dengan memvisualkan setiap syair lagu yang memiliki pesan nilai budi pekerti dengan memperkuat aspek visual atau ilustrasi yang dikaitkan dengan dunia anak yang lebih imajinatif sehingga dapat merangsang imajnasi anak.
3.1.3 Strategi Media
Strategi media yang digunakan dalam perancangan media informasi ini mengunakan buku berisi syair lagu yang bergambar sebagai media utama, karena buku lagu yang memiliki gambar memiliki kekuatan ilustrasi sebagai pesan utama dan teks sebagai pelengkap komunikasi visualnya. Selain media utama, terdapat media pelengkap buku seperti pembatas buku, stiker, CD kompilasi lagu. Media pendukung berupa poster, mini x-banner, flag chain, dan beberapa gimmick media yang berupa mainan alat-alat musik,
(22)
17
3.2 Konsep Visual
3.2.1 Format Desain
Format desain yang digunakan dalam perancangan buku bergambar ini dibuat dengan format landscape, karena secara persepsi visual memberikan kesan yang lebih luas sehingga ilustrasi isi buku yang kebanyakan di-setting di luar ruang dapat dengan mudah divisualkan.
Gambar III. 3 Format Desain Landscape
3.2.2 Tata Letak (layout)
Tata letak dalam perancangan buku bergambar ini memberikan kesan seimbang tetapi tetap menampilkan kesan visual yang dinamis yang terlihat dari bentuk-bentuk yang meliuk-liuk.
(23)
18
3.2.3 Tipografi
Huruf yang digunakan dalam perancangan buku bergambar ini menggunakan huruf Kidprint yang berkarakter anak-anak agar tercipta konsistensi antara ilustrasi dan tipografi yang dipakai.
Gambar III. 5 Huruf Kidprint
3.2.4 Ilustrasi
Ilustrasi pada perancangan buku bergambar ini bertemakan imajinasi dengan menampilkan objek yang dipersonifikasikan atau diberi sifat seperti manusia menggunakan bentuk-bentuk yang telah mengalami abstraksi (penyederhanaan bentuk) yang dirancang berdasarkan aktivitas anak sehari-hari. Kesan yang dimunculkan merupakan dunia anak-anak.
(24)
19 Gambar III. 6 Referensi Visual
(25)
20
3.2.5 Warna
Komposisi warna yang digunakan dalam perancangan buku bergambar ini menggunakan kombinasi warna antara kontras dan harmonis. Berdasarkan konteks temanya menggunakan warna-warna yang mendekati warna aslinya sebagai pesan objektif yang ingin disampaikan kepada anak-anak sebagai bahan pembelajaran.
(26)
5
BAB II
NILAI BUDI PEKERTI DALAM LAGU ANAK-ANAK
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Anak-anak
Dr. Seto Mulyadi (2008) mengemukakan bahwa pengertian anak dapat dilihat secara hukum dan psikologis.
a. Pengertian Anak-anak Secara Hukum
Secara hukum (konvensi hak anak), usia yang termasuk kategori anak-anak adalah usia 18 tahun ke bawah dan kemudian ketentuan ini sudah disahkan menjadi Undang-Undang Perlindungan Anak. Dalam UU tersebut dengan jelas disebutkan definisi usia untuk anak-anak adalah 18 tahun ke bawah. Disatu sisi, hukum di Indonesia juga mengenal Undang-Undang Kesejahteraan Anak yang menyatakan bahwa usia yang dikategorikan usia anak-anak adalah sampai usia 21 tahun.
b. Pengertian Anak-anak Secara Psikologis
Definisi anak secara hukum tentunya berbeda jika dilihat dari sisi psikologis, pengertian usia seorang anak adalah dari umur 12 tahun kebawah. Selepas usia 12 tahun (12-15 tahun) adalah masa pra remaja, usia 15-18 tahun
(27)
6 adalah remaja, usia 18-21 tahun adalah memasuki masa dewasa muda, dst.
2.1.2 Perkembangan Psikologi Anak Usia 7 - 9 Tahun
Kemampuan berpikir anak usia 7 - 9 tahun telah berkembang menjadi konkret dan rasional, berbeda dengan kemampuan berpikir anak di bawah 6 tahun yang masih berpikir imajinatif.
Menurut teori perkembangan Piaget, anak usia sekolah dasar masuk dalam tahapan operasi-operasi berpikir konkret. Anak mulai mengambangkan kemampuan berpikir logis dan sistematik menggunakan gabungan beberapa informasi, namun hanya ketika mereka dapat mengacu kepada objek-objek dan aktivitas-aktivitas konkret dan familiar yang ada pada saat itu. Tidak seperti tahapan sebelumnya, anak-anak pada tahapan ini lebih peduli terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di sekitar mereka.
Hurlock (1997) menjelaskan metode belajar yang menunjang perkembangan emosi anak usia 7 - 9 sebagai berikut:
a. Belajar secara coba-coba
Anak belajar secara coba untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk perilaku yang memberikan pemuasan terbesar kepadanya dan menolak perilaku yang
(28)
7 memberikan pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberikan pemuasan.
b. Belajar dengan cara meniru
Anak-anak bereaksi dengan emosi dan metode ekspresi yang sama dengan orang-orang yang diamatinya.
c. Belajar dengan cara mempersamakan diri
Anak menirukan reaksi emosional orang lain dan tergugah oleh rangsangan yang sama dengan rangsangan yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru.
d. Belajar melalui pengkondisian
Dalam metode ini obyek dan situasi yang pada mulanya gagal memancing reaksi emosional kemudian dapat berhasil dengan cara asosiasi.
e. Pelatihan
Belajar di bawah bimbingan dan pengawasan terbatas pada aspek reaksi yaitu reaksi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Peran orang tua, guru dan lingkungan sekitar sangat menentukan dalam proses belajar anak. Mereka harus sabar dan menjadi tauladan bagi anak-anak mereka. Apabila anak melakukan hal-hal yang positif maka orang tua tidak segan-segan memberikan pujian.
(29)
8
2.1.3 Nilai Budi Pekerti Anak
Budi pekerti adalah induk dari segala etika, tata krama, tata susila, perilaku baik dalam pergaulan, pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Pendidikan budi pekerti merupakan suatu proses pembentukan perilaku atau watak seseorang, sehingga dapat membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk dan mampu menerapkannya dalam kehidupan. Pada hakikatnya budi pekerti merupakan konsekuensi tanggung jawab seseorang untuk memenuhi suatu kewajiban. (Suryo. S. 2008)
2.1.4 Pengertian Lagu
Lagu merupakan gubahan seni, nada, atau suara dalam urutan kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu. Lagu dapat dinyanyikan secara sendiri (solo), berdua (duet), bertiga (trio) atau dalam beramai-ramai (koir). Syair dalam lagu biasanya berbentuk puisi beirama, namun ada juga yang bersifat keagamaan, politik, lingkungan, kehidupan cinta, pertemanan, keluarga ataupun prosa bebas. Lagu dapat dikategorikan pada banyak jenis, bergantung kepada ukuran yang digunakan.
(30)
9 Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah lagu dapat diartikan sebagai :
a. Ragam suara yang berirama (dalam bercakap, bernyanyi, membaca, dan sebagainya
b. Nyanyi atau nyanyian
c. Ragam nyanyi (musik, gamelan, dan sebagainya)
d. Tingkah laku, cara, lagak. Namun pengertian yang digunakan di dalam tulisan ini adalah yang berhubungan dengan irama dan nyanyian, jadi hanya terkait dengan pengertian (a), (b), dan (c).
2.1.5 Unsur-unsur Lagu
Lagu adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Sejak lahir anak telah memiliki beberapa unsur lagu seperti suara. Beberapa unsur-unsur lagu diantaranya :
a. Suara
Aspek-aspek dasar suara dalam musik dijelaskan dalam tala (tinggi nada), durasi (beberapa lama suara ada), intensitas dan timbre (warna bunyi).
b. Nada
Perulangan bunyi-bunyian menurut pola tertentu dalam sebuah lagu. Perulangan bunyi-bunyian ini juga menimbulkan keindahan dan membuat sebuah lagu menjadi enak didengar.
(31)
10 c. Ritme / Irama
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan.
d. Melodi
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendiri yaitu tanpa iringan atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu. e. Harmoni
Kesesuaian/keseimbangan nada-nada suatu instrument dengan nada instrument lainnya.
f. Notasi
Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu digambarkan secara horizontal.
g. Syair/Lirik
Lirik merupakan susunan kata sebuah nyanyian yang berisi tentang cerita kehidupan.
2.1.6 Pengertian Lagu Anak-anak
Lagu anak-anak merupakan lagu yang syair dan musiknya menggambarkan dunia anak, dekat dengan imajinasi dan hal-hal yang menggembirakan, menceritakan permainan, serta hal-hal
(32)
11 yang bersifat mendidik dan memiliki nilai-nilai budi pekerti. Lewat syair lagu, ada pembelajaran penting yang dapat berpengaruh terhadap aspek moral dan semangat bagi anak-anak dalam menjalani proses perkembangan jiwa mereka.
Pono Banoe (2003) menjelaskan “lagu anak-anak ialah lagu sejenis dalam jangkauan nada dan penggunaan interval jarak jauh. Rancangan syairnya mengarah pada keadaan lingkungan yang lebih luas” (h.85).
Menurut Dra. Tiwin Herman, M.Psi. lagu anak-anak disebutkan sebagai lagu yang lirik dan musiknya menggambarkan dunia anak, dekat dengan hal-hal yang menggembirakan, permainan, serta hal-hal bersifat mendidik. Melalui lagu, anak diajak untuk belajar, dari mengenali organ tubuh, huruf, angka, hingga kekayaan alam serta budi pekerti. Hal ini selaras dengan perkembangan kognitif dan psikologis anak (tersedia di http://www.kompas.com/).
Sebuah lagu anak-anak yang baik adalah sebuah lagu yang mampu mengembangkan daya imajinasi anak, daya berpikir anak, dapat menyalurkan emosi anak, serta dapat menyalurkan kemampuan aspek sosial dan kebudayaan. Berdasarkan Syairnya, lagu anak dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan pembentukan perilaku atau watak seorang anak sehingga dapat membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
(33)
12
2.1.7 Lagu Anak-anak Bertemakan Budi Pekerti
Sebagai lagu yang lirik dan musiknya menggambarkan dunia anak, dekat dengan hal-hal yang menggembirakan, tentang permainan, serta berkaitan dengan hal-hal yang bersifat mendidik budi pekerti, maka lagu anak-anak bertemakan budi pekerti merupakan pilihan beberapa lagu yang isi pesannya mengandung unsur nilai-nilai budi pekerti. Beberapa judul lagu anak-anak klasik yang mengandung pesan nilai-nilai budi pekerti adalah sebagai berikut :
1. Amelia
2. Bangun Tidur 3. Bunda Piara 4. Kasih Ibu
5. Keranjang Sampah 6. Nasehat Ibu
7. Pagi-pagi 8. Pelangi
9. Peramah dan Sopan 10. Pergi Belajar
11. Ruri Abangku
12. Satu-satu Aku Sayang Ibu 13. Selamat Pagi Bu Guru 14. Si Kancil Nakal
(34)
13 16. Tukang Pos
Contoh lirik lagu bertemakan budi pekerti : Pergi Belajar
Ciptaan : Ibu Sud
Oh ibu dan ayah selamat pagi Ku pergi belajar sampailah nanti
Belajarlah nak penuh semangat Rajinlah selalu tentu kau dapat Hormati gurumu sayangi teman Itulah tandanya kau murid budiman Gambar II. 1 Lirik Lagu Anak Bertemakan Budi Pekerti
Contoh lirik lagu non budi pekerti : Ketauan
Ciptaan : Matta Band
oo…ooo… kamu ketauan pacaran lagi dengan dirinya teman baikku oo…ooo… tapi tak mengapa, aku pun rela
karna dirimu cinta sesaatku
(35)
14
2.2 Penyelesaian Masalah
Berkaitan dengan permasalahan yang difokuskan kepada bagaimana cara menginformasikan lagu-lagu anak yang menyampaikan pentingnya nilai-nilai budi pekerti, maka perlu dirancang sebuah media informasi berupa buku bergambar yang dirancang dengan bahasa-bahasa verbal maupun visual yang dekat dengan anak-anak sehingga pesan nilai-nilai budi pekerti dapat dengan mudah dimengerti oleh anak.
2.3 Target Audience
Faktor Demografis
Usia : 7-9 tahun Gender : - Laki-laki
- Perempuan Pendidikan : Kelas 1 sampai 3 SD SES : Menengah
Faktor Geografis
Kota Bandung Faktor Psikografis
Anak dengan pola belajar dengan cara mencoba-coba, belajar dengan cara meniru, belajar dengan cara pengkondisian, belajar dengan cara mempersamakan diri, dan belajar dengan pelatihan.
(36)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lagu merupakan salah satu bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Dalam kenyataannya lagu dapat berperan penting bagi kehidupan manusia saat ini, dari mulai anak-anak, remaja, dewasa, sampai orang tua, semuanya menjadikan lagu sebagai sesuatu yang dapat menjadikan hidupnya lebih berwarna. Lagu juga dapat menjadi media yang sangat efektif untuk membantu pembentukan pola belajar, mengatasi kebosanan, serta dapat berfungsi juga sebagai media pembantu agar dapat berkonsentrasi.
Melalui aktivitas mendengarkan lagu, anak akan mampu belajar meningkatkan keterampilan mendengarkan secara umum, dapat meningkatkan konsentrasi pikiran, serta dapat mengungkapkan pandangan dan perasaan. Lagu anak-anak pada umumnya bertemakan tentang kehidupan anak-anak di sekelilingnya seperti bermain bersama teman, belajar di sekolah, kasih sayang pada orang-orang di sekeliling, mengajarkan budi pekerti dan lain sebagainya. Lagu-lagu anak memiliki banyak pengaruh positif terhadap perkembangan psikologi mereka seperti lagu anak mengandung unsur edukasi yang sangat bermanfaat bagi perkembangan kecerdasan dan kepribadian anak, serta menjadi stimulan yang sehat dan aman (M. Ortiz, 2002, h.149). Melalui syair
(37)
2 lagu, ada pembelajaran penting yang menyentuh aspek moral dan semangat bagi anak-anak dalam menjalani proses perkembangan jiwa mereka.
Lagu di dalam dunia anak merupakan sebuah pelajaran, tumpahan perasaan, dan juga menjadi permainan. Bila kita kembali mengingat pada tahun 1980-an banyak penyanyi anak-anak yang cukup terkenal seperti Adi Bing Slamet, Ira Maya Sopha. Tahun 1990-an, penyanyi seperti Cikita Meydi, Eno Lerian, Leoni, Dea Ananda, dan banyak lagi yang semuanya memberi ikon masa kanak-kanak yang khas lewat lagunya tentang nilai-nilai budi pekerti yang tinggi seperti persahabatan, pendidikan, kasih sayang orang tua atau banyak hal tentang semangat keseharian dunia anak yang penuh kasih sayang dan imajinasi.
Seiring perubahan yang terpengaruhi media, kondisi lagu anak saat ini sangat memprihatinkan. Lagu anak yang memiliki nilai-nilai budi pekerti jarang disiarkan di acara-acara televisi. Banyak acara di televisi yang bertemakan anak-anak seperti kontes dan lomba menyanyi anak, tetapi anak-anak lebih memilih menyanyikan lagu-lagu yang bertemakan jauh dari nilai-nilai budi pekerti. Dari sekian banyak media massa, televisi merupakan salah satu yang sangat mempengaruhi prilaku anak. Dengan demikian, anak-anak yang pada umumnya selalu meniru apa yang mereka lihat, tidak menutup kemungkinan perilaku dan sikap anak tersebut akan mengikuti gaya maupun prilaku idola mereka dalam tayangan acara-acara lagu yang bertemakan jauh dari nilai-nilai budi pekerti yang tidak sesuai dengan kepribadian anak-anak. Oleh
(38)
3 sebab itu, sudah seharusnya setiap orang tua untuk mengawasi tontonan anaknya. (Santrock, 2002, h.276).
Hal tersebut menyebabkan anak-anak sekolah dasar di Kota Bandung mulai meninggalkan lagu-lagu anak dengan pesan mendidik budi pekerti yang sebenarnya lebih tepat untuk mereka dengar dan nyanyikan. Dengan demikian pada saat ini sering terlihat anak-anak yang kurang memahami pentingnya nilai-nilai budi pekerti seperti mensyukuri pemberian Tuhan, rasa hormat kepada orang tua, rasa mensyukuri terhadap lingkungan, menyayangi sesama teman, kasih sayang kepada keluarga, dan lain sebagainya.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang timbul adalah sebagai berikut :
1. Anak-anak sekolah dasar di Kota Bandung lebih sering mendengarkan lagu yang pesan syairnya tidak sesuai untuk usia dan dunia anak-anak.
2. Anak-anak pada saat ini kehilangan figure idola yang menjadi ikon dunia anak-anak yang turut menyampaikan pentingnya nilai-nilai budi pekerti.
3. Media massa khususnya televisi swasta lokal kurang memberikan ruang bagi penayangan lagu anak-anak yang bersifat mendidik budi pekerti.
(39)
4
1.3 Fokus Masalah
Berkaitan dengan luasnya cakupan masalah yang ada, maka permasalahan ini difokuskan kepada bagaimana cara menginformasikan lagu-lagu anak yang menyampaikan pentingnya nilai-nilai budi pekerti.
1.4 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan dari perancangan ini adalah untuk membangkitkan kembali minat anak-anak di Kota Bandung agar kembali mendengarkan lagu-lagu anak yang bersifat mendidik budi pekerti.
(40)
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir yang berjudul :
“PERANCANGAN BUKU KUMPULAN LAGU ANAK BERTEMAKAN BUDI
PEKERTI“ sebagai salah satu syarat untuk mencapai kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir di Fakultas Desain, Jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk memperbaiki Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menerima dengan senang hati atas segala masukan saran dan kritikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, karena kritik dan saran selalu penulis nantikan untuk penyempurnaan lebih lanjut materi laporan Tugas Akhir ini. Dan akhirnya, semoga Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini dapat menjadi wujud ibadah penulis kepada Allah SWT dan memberikan manfaat dan informasi bagi seluruh pihak yang memerlukannya.
Bandung, Agustus 2011
(41)
Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN BUKU BERGAMBAR LAGU ANAK
BERTEMAKAN BUDI PEKERTI
Dk 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011
Oleh :
Desah Gumardika
NIM :
51907003 Program Studi
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(1)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lagu merupakan salah satu bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Dalam kenyataannya lagu dapat berperan penting bagi kehidupan manusia saat ini, dari mulai anak-anak, remaja, dewasa, sampai orang tua, semuanya menjadikan lagu sebagai sesuatu yang dapat menjadikan hidupnya lebih berwarna. Lagu juga dapat menjadi media yang sangat efektif untuk membantu pembentukan pola belajar, mengatasi kebosanan, serta dapat berfungsi juga sebagai media pembantu agar dapat berkonsentrasi.
Melalui aktivitas mendengarkan lagu, anak akan mampu belajar meningkatkan keterampilan mendengarkan secara umum, dapat meningkatkan konsentrasi pikiran, serta dapat mengungkapkan pandangan dan perasaan. Lagu anak-anak pada umumnya bertemakan tentang kehidupan anak-anak di sekelilingnya seperti bermain bersama teman, belajar di sekolah, kasih sayang pada orang-orang di sekeliling, mengajarkan budi pekerti dan lain sebagainya. Lagu-lagu anak memiliki banyak pengaruh positif terhadap perkembangan psikologi mereka seperti lagu anak mengandung unsur edukasi yang sangat bermanfaat bagi perkembangan kecerdasan dan kepribadian anak, serta menjadi stimulan yang sehat dan aman (M. Ortiz, 2002, h.149). Melalui syair
(2)
2
lagu, ada pembelajaran penting yang menyentuh aspek moral dan semangat bagi anak-anak dalam menjalani proses perkembangan jiwa mereka.
Lagu di dalam dunia anak merupakan sebuah pelajaran, tumpahan perasaan, dan juga menjadi permainan. Bila kita kembali mengingat pada tahun 1980-an banyak penyanyi anak-anak yang cukup terkenal seperti Adi Bing Slamet, Ira Maya Sopha. Tahun 1990-an, penyanyi seperti Cikita Meydi, Eno Lerian, Leoni, Dea Ananda, dan banyak lagi yang semuanya memberi ikon masa kanak-kanak yang khas lewat lagunya tentang nilai-nilai budi pekerti yang tinggi seperti persahabatan, pendidikan, kasih sayang orang tua atau banyak hal tentang semangat keseharian dunia anak yang penuh kasih sayang dan imajinasi.
Seiring perubahan yang terpengaruhi media, kondisi lagu anak saat ini sangat memprihatinkan. Lagu anak yang memiliki nilai-nilai budi pekerti jarang disiarkan di acara-acara televisi. Banyak acara di televisi yang bertemakan anak-anak seperti kontes dan lomba menyanyi anak, tetapi anak-anak lebih memilih menyanyikan lagu-lagu yang bertemakan jauh dari nilai-nilai budi pekerti. Dari sekian banyak media massa, televisi merupakan salah satu yang sangat mempengaruhi prilaku anak. Dengan demikian, anak-anak yang pada umumnya selalu meniru apa yang mereka lihat, tidak menutup kemungkinan perilaku dan sikap anak tersebut akan mengikuti gaya maupun prilaku idola mereka dalam tayangan acara-acara lagu yang bertemakan jauh dari nilai-nilai budi pekerti yang tidak sesuai dengan kepribadian anak-anak. Oleh
(3)
3
sebab itu, sudah seharusnya setiap orang tua untuk mengawasi tontonan anaknya. (Santrock, 2002, h.276).
Hal tersebut menyebabkan anak-anak sekolah dasar di Kota Bandung mulai meninggalkan lagu-lagu anak dengan pesan mendidik budi pekerti yang sebenarnya lebih tepat untuk mereka dengar dan nyanyikan. Dengan demikian pada saat ini sering terlihat anak-anak yang kurang memahami pentingnya nilai-nilai budi pekerti seperti mensyukuri pemberian Tuhan, rasa hormat kepada orang tua, rasa mensyukuri terhadap lingkungan, menyayangi sesama teman, kasih sayang kepada keluarga, dan lain sebagainya.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang timbul adalah sebagai berikut :
1. Anak-anak sekolah dasar di Kota Bandung lebih sering mendengarkan lagu yang pesan syairnya tidak sesuai untuk usia dan dunia anak-anak.
2. Anak-anak pada saat ini kehilangan figure idola yang menjadi ikon dunia anak-anak yang turut menyampaikan pentingnya nilai-nilai budi pekerti.
3. Media massa khususnya televisi swasta lokal kurang memberikan ruang bagi penayangan lagu anak-anak yang bersifat mendidik budi pekerti.
(4)
4 1.3 Fokus Masalah
Berkaitan dengan luasnya cakupan masalah yang ada, maka permasalahan ini difokuskan kepada bagaimana cara menginformasikan lagu-lagu anak yang menyampaikan pentingnya nilai-nilai budi pekerti.
1.4 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan dari perancangan ini adalah untuk membangkitkan kembali minat anak-anak di Kota Bandung agar kembali mendengarkan lagu-lagu anak yang bersifat mendidik budi pekerti.
(5)
i KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir yang berjudul :
“PERANCANGAN BUKU KUMPULAN LAGU ANAK BERTEMAKAN BUDI PEKERTI“ sebagai salah satu syarat untuk mencapai kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir di Fakultas Desain, Jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk memperbaiki Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menerima dengan senang hati atas segala masukan saran dan kritikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, karena kritik dan saran selalu penulis nantikan untuk penyempurnaan lebih lanjut materi laporan Tugas Akhir ini. Dan akhirnya, semoga Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir ini dapat menjadi wujud ibadah penulis kepada Allah SWT dan memberikan manfaat dan informasi bagi seluruh pihak yang memerlukannya.
Bandung, Agustus 2011
(6)
Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN BUKU BERGAMBAR LAGU ANAK
BERTEMAKAN BUDI PEKERTI
Dk 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011
Oleh :
Desah Gumardika
NIM :
51907003 Program Studi
Desain Komunikasi Visual