Pendahuluan Prosiding Dialog Nasional DGM 27062013

Dokumen ini hasil dari Sosialisasi Nasional DGM yang diselenggarakan oleh 1 Dewan Kehutanan Nasional DKN Proceeding Pertemuan Nasional Sosialisasi dan Fasilitasi Mekanisme Dana Hibah Khusus dari Program Investasi Kehutanan Bogor, 27 Juni 2013

A. Pendahuluan

Indonesia menjadi bagian penting dari perundingan Program Investasi Kehutanan Forest Investment Programme atau FIP. FIP merupakan salah satu pembiayaan iklim jalur cepat untuk mendukung upaya negara-negara berkembang dalam mengatasi penyebab mendasar deforestasi dan degradasi hutan. FIP juga membiayai investasi publik dan swasta untuk mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, meningkatkan pengelolaan hutan secara lestari dan perbaikan stok karbon serta perubahan iklim dengan tetap memberikan manfaat konservasi keanekaragaman hayati, pengentasan kemiskinan dan penghidupan yang lebih baik. Pemerintah Indonesia telah mengajukan Perencanaan Investasi Hutan Forest Investment Plan pada Bank Dunia. Lalu, Bank Dunia telah menyetujui proposal itu sembari memberikan catatan khusus, yaitu pelaksanaan FIP harus berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, FIP memiliki mekanisme hibah khusus bagi masyarakat adat dan masyarakat lokal yang disebut dengan Dedicated Grant Mechanism DGM. Perancangan DGM melibatkan kelompok kerja masyarakat adat dan masyarakat lokal sehingga melahirkan inisiatif global yang unik. DGM memberikan hibah kepada masyarakat adat dan masyarakat lokal di delapan negara percontohan FIP. DGM membiayai kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas dan mendukung inisiatif masyarakat adat dan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan lestari di tingkat lokal, nasional dan global. Berdasar pemaparan di atas, Kamar Masyarakat Dewan Kehutanan Nasional DKN memandang penting untuk menyebarkan informasi mengenai DGM ini. Lalu muncul gagasan penyelenggaraan Pertemuan Nasional di Hotel Pangrango II, Bogor pada 27 Juni 2013. Pada pertemuan itu, Kamar Masyarakat DKN mengundang perwakilan masyarakat adat dan masyarakat lokal untuk memberikan pandangan dan sikap tentang DGM maupun FIP di Indonesia. Kamar Masyarakat DKN berharap DGM dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Pertemuan Nasional dihadiri oleh para pihak terkait, khususnya anggota DKN dari kamar masyarakat adat dan lokal, perwakilan masyarakat adat dan komunitas lokal, perwakilan masyarakat di mana terdapat Kawasan Pemangku Hutan KPH Model, dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. Dalam pertemuan itu, Kamar Masyarakat DKN memfasilitasi diskusi mengenai substansi dan proses DGM serta persiapan rencana aksi DGM di Indonesia, termasuk merumuskan proses dan mekanisme pembentukan Tim Pengarah Steering Committe Nasional DGM. Dokumen ini hasil dari Sosialisasi Nasional DGM yang diselenggarakan oleh 2 Dewan Kehutanan Nasional DKN

B. Sambutan Koordinator Kamar Masyarakat DKN