Dokumen ini hasil dari Sosialisasi Nasional DGM yang diselenggarakan oleh
2
Dewan Kehutanan Nasional DKN
B. Sambutan Koordinator Kamar Masyarakat DKN
Pertemuan ini diawali dengan sambutan Koordinator Kamar Masyarakat Dewan Kehutanan Nasional, Leonard Imbiri. Leo, demikian panggilan akrabnya, mengawali
sambutan dengan ucapan terima kasih pada para peserta. Leo menyatakan bahwa pertemuan ini menandai babak penting bagi masyarakat untuk terlibat dalam program
yang memiliki kaitan penting dengan mereka. Program Mekanisme Dana Hibah Khusus Dedicated Grant Mechanism atau DGM memiliki hubungan penting dengan masyarakat
karena menyangkut Program Investasi Kehutanan Forest Investment Programme atau FIP. Bagi masyarakat adat dan komunitas lokal, keduanya laksana hutan belantara dan
penuh tanda tanya, terlebih inisiatif itu datang dari inisiatif global.
DGM merupakan dana yang disiapkan oleh negara-negara donor melalui Bank Dunia, ADB dan IFC yang khusus ditujukan untuk mendukung kegiatan masyarakat lokal dan
masyarakat adat. Oleh karena itu, masyarakat yang terlibat dalam program ini perlu mempersiapkan satu mekanisme, seperti pembentukan steering committe nasional yang
akan membantu proses-proses dalam kaitan dengan implementasi dana hibah.
Pertemuan nasional ini diselenggarakan untuk menyosialisasikan Implementasi DGM dan FIP. Masyarakat harus memberikan pandangan, sikap, dan catatan kritis terhadap
program ini supaya pelaksanaan program sesuai dengan harapan kita. Dalam implementasi DGM, masyarakat adat dan masyarakat lokal harus menjadi pemeran
utama, bukan sekadar partisipasi yang semu. Selama ini, kata partisipasi sudah menjadi kata yang menjebak, masyarakat adat dan lokal hanya menjadi pihak yang pinggiran.
Masyarakat berharap keduanya menandai perubahan cara pandang dalam pembangunan di sektor kehutanan. Perubahan cara pandang yang memposisikan masyarakat sebagai
pemeran utama itu sangat penting. Untuk mengawal itu semua, DKN khususnya kamar masyarakat, akan terlibat aktif dalam rapat dan pertemuan hingga terbentuknya SC
nasional program ini pada enam bulan hingga satu tahun ke depan.
Leo mengakhiri sambutan dengan sebuah lelucon ala Papua atau MOB Papua. Alkisah, ada seorang warga disuruh pergi untuk bersihkan kebun. Warga itu pergi ke kebun. Pada
hari pertama dia menghitung sampai 30. Saat pulang, bosnya tanya: Berapa yang sudah ditebang. Dia jawab ada 30 pohon. Hari kedua, dia kembali pergi ke kebun dan
menghitung satu sampai 30. Bosnya kembali tanya, ia jawab sudah 60. Pada hari ketiga, bosnya mengecek di lapangan dan kaget karena tak ada satupun pohon yang ditebang.
Ternyata si warga cuma menghitung, tapi tidak pernah menebang pohon.
Simpulan
•
Bank Dunia telah menyetujui proposal pemerintah Indonesia untuk Program Investasi Kehutanan dengan catatan pelaksanaan program itu bisa berdampak langsung pada
kehidupan masyarakat.
•
Dalam Program Investasi Kehutanan ada mekanisme dana hibah khusus yang dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan peningkatan kapasitas dan mendukung inisiatif
masyarakat adat dan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan lestari.
•
Kamar Masyarakat DKN memandang perlu adanya upaya untuk menyebarkan informasi mengenai DGM supaya mekanisme itu bermanfaat bagi kepentingan masyarakat
Dokumen ini hasil dari Sosialisasi Nasional DGM yang diselenggarakan oleh
3
Dewan Kehutanan Nasional DKN
Lewat MOP Papua, Leo menyiratkan pesan bijak, yaitu banyak pertemuan yang sering tidak menghasilkan langkah nyata sehingga tidak mengubah apapun. Dia berharap
pertemuan ini mampu menghasilkan rencana aksi yang rinci sehingga mampu mendorong masyarakat berperan dalam kebijakan sektor kehutanan.
C. Diskusi Posisi dan Peran Masyarakat Adat dan Lokal dalam