Pengaruh Taraf Air Kelapa dan Konsentrasi Sadh terhadap Pertumbuhan dan Produksi Umbi Mini Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar Granola dalam Rumah Kasa

RINGKASAN
RATNA DHAMAYANTI.

Pengaruh Taraf Air Kelapa dan Konsentrasi

SADH terhadap Pertumbuhan dan Produksi Umbi Mini Kentang (Solanunz
fuberosunz L.) Kultivar Granola dalam Rumah Kasa. (Dibimbing oleh

NU-YATI

ANSORI MATTJIX).

Kentang (Solanurn tuberosu~nL.) merupakan salah satu tanaman pangan
yang permintaannya kian hari kian meningkat. Sebagai bahan makanan, kentang
diketahui memiliki kandungan gizi yang tinggi. Permintaan kentang yang
meningkat memberikan peluang bagi peningkatan produksi kentang di Indonesia
baik oleh petani maupun perusahaan swasta.
Peningkatan kebutuhan kentang ini belum dapat dipenuhi sepenuhnya,
karena produktivitas kentang di Indonesia yang masih rendah. Masalah yang
mendapat perhatian utama adalah masalah penyediaan bibit bermutu yang sehat
dan bebas dari patogen. Bagai~nanamendapatkan bibit bermutu dalam jumlah

cukup, tepat waktu dan tepat kultivar. Usaha untuk mendapatkan bibit kentang
yang berkualitas baik dapat dilakukan dengan teknik kultur jaringan. Melalui
lwltur jaringan diproduksi plantlet kentang yang dilanjutkan dengan perbanyakan
melalui stek untuk menghasilkan umbi mini
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui dan mernpelajari pengaruh
taraf air kelapa dan konsentrasi zat penghambat tumbuh retardan SADH terhadap
pertumbuhan dan produksi umbi mini kentang kultivar Granola asal stek mini
hasil kultur jaringan Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Pasir
Sarongge pada bulan Desember 1999 -April 2000.
Percobaan menggunakan rancangan perlakuan faktorial yang disusun
dalam rancangan lingkungan acak lengkap Faktor pertama adalah konsentrasi
SADH yang terdiri atas 0 mg/l, 50 mg/l, 100 mgll dan 150 mg/I Faktor kedua
adalah taraf air kelapa, yaitu 0 %, 10 %, 20 % dan 30 %, diulang sebanyak 3 kali
Bahan percobaan yang digunakan adalah stek mini kentang kultivar
Granola asal kultur jaringall yang ditanam di rumah kasa. Perlakuan SADH dan
air kelapa diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat tananan berumur 3 MST, 5
MST dan 7 MST. SADH dan air kelapa diberikan sesuai dengan konsentrasi dan