Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial
Facebook Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
2 Kontraksi, yaitu proses pemendekan yang meringkaskan kata atau leksem dasar atau gabungan kata atau leksem dasar, seperti
tak
dari
tidak
,
takkan
dari
tidak akan
,
berdikari
dari
berdiri di atas kaki sendiri
, dan sebagainya; 3 Akronim, yaitu pembentukan kata melalui penggabungan huruf-huruf awal urutan
kata atau bagian tertentu dari kata-kata yang berurutan, misalnya kata
raker rapat kerja
,
rapim rapat pimpinan
,
polwan polisi wanita
, dan sebagainya; 4 Penyingkatan, yaitu salah satu proses pemendekan berupa huruf atau gabungan huruf,
yang dieja huruf demi huruf, seperti
KKN Kuliah Kerja Nyata
,
DKI Ddaerah Khusus Ibukota, DPR Dewan Perwakilan Rakyat, dsb. dan sebagainya, dll. dan
lain-lain
. 5 Lambang huruf, yaitu proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih
yang menggambarkan konsep dasar kuantitas, satuan, atau unsur, seperti
kg kilogram, g gram,
dan sebagainya. Seperti yang telah penulis kemukakan pada bab sebelumnya bahwa penelitian ini
membahas tentang ragam bahasa remaja dalam media jejaring sosial
Facebook
, pada bab ini juga akan dibahas beberapa teori yang berhubungan dengan ragam bahasa remaja dan
penjelasan mengenai media jejaring sosial serta sejarah
Facebook
itu sendiri. Teori- teorinya adalah sebagai berikut:
2.3 Peran Bahasa dalam Masyarakat
Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam hidup manusia. Manusia sudah menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi antarsesamanya sejak berabad-abad
silam. Bahasa hadir sejalan dengan sejarah sosial komunitas-komunitas masyarakat atau
Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial
Facebook Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
bangsa. Pemahaman bahasa sebagai fungsi sosial menjadi hal pokok manusia untuk mengadakan interaksi sosial dengan sesamanya.
Bahasa bersifat manasuka arbitrer. Oleh karena itu, bahasa sangat terkait dengan budaya dan sosial ekonomi suatu masyarakat penggunanya. Hal ini memungkinkan
adanya diferensiasi kosakata antara satu daerah dengan daerah yang lain. Bahasa tidak terlepas dari perkembangan budaya manusia. Bahasa berkembang
sejalan dengan perkembangan budaya manusia. Bahasa dalam suatu masa tertentu mewadahi apa yang terjadi di dalam masyarakat. Sehingga, bahasa dapat disebut sebagai
cermin zamannya. Sumarsono dan Partana dalam
Sosiolinguistik
2006 menyatakan bahwa bahasa sebagai produk sosial atau produk budaya. Bahasa tidak dapat dipisahkan dengan
kebudayaan manusia. Sebagai produk sosial atau budaya, bahasa berfungsi sebagai wadah aspirasi sosial, kegiatan dan perilaku masyarakat, dan sebagai wadah
penyingkapan budaya termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai bahasa itu.
Keraf 1991 yang menyatakan bahwa bahasa apabila ditinjau dari dasar dan motif pertumbuhannya, bahasa berfungsi sebagai 1 alat untuk menyatakan ekspresi diri,
2 alat komunikasi, 3 alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, dan 4 alat untuk mengadakan kontrol sosial.
Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri dipergunakan untuk mengkespresikan segala sesuatu yang tersirat di dalam pikiran dan perasaan penuturnya.
Ungkapan pikiran dan perasaan manusia dipengaruhi oleh dua hal yaitu oleh keadaan pikiran dan perasaan itu sendiri. Ekspresi bahasa lisan dapat dilihat dari mimik,
Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial
Facebook Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
laguintonasi, tekanan, dan lain-lain. Ekspresi bahasa tulis dapat dilihat dengan diksi, pemakaian tanda baca, dan gaya bahasa. Ekspresi diri dari pembicaraan seseorang
memperlihatkan segala keinginannya, latar belakang pendidikannya, sosial, ekonomi. Selain itu, pemilihan kata dan ekspresi khusus dapat menandai indentitas kelompok
dalam suatu masyarakat. Sebagai alat komunikasi, bahasa mempunyai fungsi sosial dan fungsi kultural.
Bahasa sebagai fungsi sosial adalah sebagai alat perhubungan antaranggota masyarakat. Sedangkan sebagai aspek kultural, bahasa sebagai sarana pelestarian budaya dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Hal ini meliputi segala aspek kehidupan manusia yang tidak terlepas dari peranan kehidupan manusia yang tidak terlepas dari peranan bahasa
sebagai alat untuk memperlancar proses sosial manusia. Bahasa dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasi
sosial, hal ini mengingat bahwa bangsa Indonesia memiliki bahasa yang majemuk. Kemajemukan ini membutuhkan satu alat sebagai pemersatu keberseragaman tersebut. Di
sinilah fungsi bahasa sangat diperlukan sebagai alat integrasi sosial. Bahasa disebut sebagai alat adaptasi sosial apabila seseorang berada di suatu tempat yang memiliki
perbedaan adat, tata krama, dan aturan-aturan dari tempatnya berasal. Proses adaptasi ini akan berjalan baik apabila terdapat sebuah alat yang membuat satu sama lainnya
mengerti, alat tersebut disebut bahasa. Dari uraian ini dapat kita tarik kesimpulan bahwa bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia.
Runtun Rima Ultima, 2012 Ragam Bahasa Remaja : studi terhadap Pemakaian Bahasa oleh ramaja dalam Media Sosial