Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama dan Pola Makan dalam Pemenuhan Gizi di Puskesmas Parsoburan Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013

GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DAN POLA MAKAN DALAM PEMENUHAN GIZI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PARSOBURAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2013
SKRIPSI
OLEH: HELENA FITRIANA SIPAHUTAR
111021040
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 i
Universitas Sumatera Utara

GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DAN POLA MAKAN DALAM PEMENUHAN GIZI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PARSOBURAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2013
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
OLEH: HELENA FITRIANA SIPAHUTAR
111021040
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
ii
Universitas Sumatera Utara

3
Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas SDM. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi . Pemenuhan asupan gizi bagi ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor pengetahuan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan gizi ibu hamil trimester pertama dan pola makan dalam pemenuhan gizi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dan pengambilan sample tekhnik total sampling. Pengumpulan data dilakukan pada bulan September 2013 dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 2 bagian, pertama data demografi dan bagian kedua kuesioner pengetahuan ibu hamil trimester pertama dalam pemenuhan gizi, dan data pola makan didapat melalui wawancara dengan menggunakan food recall kemudian data dianalisi dengan menggunakan tabel distribusi frekwensi dan jumlah total responden adalah 54 orang.
Dari hasil penelitian diketahui pengetahuan responden yang paling banyak adalah pada pengetahuan yang cukup yaitu 24 responden (44,4%), dan paling sedikit adalah pengetahuan yang baik yaitu 14 responden (25.9%). Asupan energi kurang sebesar 38,9% dengan pengetahuan sedang, sedangkan pengetahuan baik sebesar 3,7% dengan asupan energi baik. Asupan protein kurang sebesar 22,2% dengan pengetahuan sedang, sedangkan pengetahuan baik sebesar 1,9% dengan asupan protein cukup.
Berdasarkan hasil penelitian perlu adanya peningkatan pengetahuan dan informasi kepada ibu hamil trimester pertama tentang pentingnya pola makan yang bergizi dan seimbang dan sebagai persiapan diri selama kehamilan atau setelah melahirkan.
Kata Kunci : Pengetahuan gizi, pola makan, pemenuhan gizi, ibu hamil trimester pertama
i
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Nutrient is one of main determinant factors for the quality of human resources. The needs of food can be seen not only from its portion, but also from the quality of nutrient substances found in the food consumed. The fulfillment of nutrient substance for pregnant mother are influenced by some factors and one of the factors is knowledge of the mother.
This research was intended to know the knowledge of pregnant mother of first trisemester about nutrient and eating pattern for the fulfillment of nutrient. This research used descriptive design and sampling techniques used total sampling. Data collection was carried out in September 2013 using questionnaire consisting of 2 parts, namely first part contained the demography data and second part contained the questionnaire about the knwoledge of the pregnant mother of first trisemester in the fulfillment of nutrient. The data on eating pattern was taken from the interview using food recall, then analyzed using frequency distribution table and the total respondents was for 54.
The results of research showed that mostly the knowledge of respondents were with medium knowledge for 24 respondents (44.4%), and the least were with good knowledge for 14 respondents (25.9%). Energy intake less of 38.9% with moderate knowledge , whereas good knowledge of 3.7% with good energy intake. Protein intake less of 22.2% with moderate knowledge, whereas good knowledge of 1.9% with sufficient protein intake.
Based on the reuslts of research, need for increased knowledgeand information to the first trimesterpregnant women about the importanceof a diet that is nutritious and balanced and as preparation for yourself during pregnancy or after childbirth.
Key words : Knowledge of nutrition, food pattern, nutritiont fulfillment, first trismester of pregnant women
ii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


1. Nama

: Helena Fitriana Sipahutar

2. Tempat/ Tanggal Lahir : Parsoburan/ 03 Maret 1989

3. Agama

: Kristen Protestan

4. Anak Ke

: 3 dari 4 bersaudara

5. Status Pernikahan

: Belum menikah

6. Nama Ayah


: Liber Sipahutar

7. Nama Ibu

: Rosinta Pasaribu

8. Alamat

: Jl. Jamin Ginting Gg Malasia No.1 Pasar VII

P Bulan Medan

9. Riwayat Pendidikan

a. Tahun 1995 – 2001 : SD N 1 Parsoburan

b. Tahun 2001 – 2004 : SMP N 1 Parsoburan

c. Tahun 2004 – 2007 : SMA N 1 Parsoburan


d. Tahun 2007 – 2010 : Akademi Kebidanan Dewi Maya Medan

e. Tahun 2011 - 2014 : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

iii
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “ Gambaran pengetahuan gizi ibu hamil trimester pertama dan pola makan dalam pemenuhan gizi di Puskesmas Parsoburan Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara. 2. Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, Msi selaku Ketua Departemen Gizi Kesehatan
Masyarakat FKM USU dan dosen penguji II yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini. 3. Drs. Heru Sentosa, Ms.Ph.D selaku dosen Penasehat Akademik. 4. Dr. Evawany Y Aritonang, MSi, selaku dosen pembimbing I yang meluangkan waktu, membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
iv
Universitas Sumatera Utara

5. Dr. Mhd. Arifin Siregar, MS selaku dosen pembimbing II yang telah sabar membimbing, memberikan masukan dan pengarahan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
6. Dr. Ir. Zulhaida Lubis, M.Kes selaku dosen penguji I yang telah memberikan masukan dan pengarahan untuk penyempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh dosen dan staf di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
8. Kepala Puskesmas Parsoburan serta seluruh bidan desa yang telah membantu penulis dalam memperoleh data penelitian.

9. Orang tua ku tercinta ayahanda Liber Sipahutar, SE dan ibunda Rosinta Pasaribu yang telah membesarkan, membimbing dan mendidik penulis dengan kasih sayang serta memberikan doa, pengumpulan data serta motivasi selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada saudara- saudaraku tersayang Kakak ku Nugra Henni C N Sipahutar, Spd, Abang ku Roy Hendra Sipahutar, SE, dan Adek ku S R Sandro Sipahutar terimakasih atas doa dan dukungannya selama penulisan skripsi ini.
11. Kepada teman-teman peminatan Gizi ’11 atas dukungan dan kerjasamanya selama penulisan skripsi ini terkhususnya kepada K’ Eliana Tarigan, K’ Novita Siahaan, K’ Trisya Maya S Ginting, Adek Jojor Tampubolon dan Adek Yohana Gultom .
12. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
v
Universitas Sumatera Utara

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar kedepannya menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya keluarga besar Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.
Medan, November 2013 Penulis
vi
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK .................................................................................................. ABSTRACK ................................................................................................. DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... KATA PENGANTAR.................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................ DAFTAR TABEL ....................................................................................... DAFTAR GAMBAR....................................................................................

i ii iii iv vii ix xi

BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................ 1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 1.3 Tujuan ..................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................... 1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................... 1.4 Manfaat ................................................................................


1 1 5 5 5 5 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 2.1 Pengetahuan .........................................................................
2.1.1 Defenisi Pengetahuan............................................... 2.1.2 Tingkat Pengetahuan ............................................... 2.1.4 Faktor- faktor yang mempengaruhi Pengetahuan .... 2.1.4 Kategori Pengetahuan .............................................. 2.2 Pola Makan ......................................................................... 2.2.1 Pola Makan Ibu Hamil ............................................. 2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Makan
Ibu Hamil.................................................................. 2.1.3 Makanan yang Baik dan Sehat bagi Ibu hamil......... 2.3 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama .................... 2.4 Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan ............................ 2.5 Penilaian Status Gizi ............................................................ 2.6 Kehamilan pada Trimester Pertama .................................... 2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu hamil Trimester Pertama ............................................................... 2.8 Kerangka Konsep .................................................................

7 7 7 7 9 11 11 11
14 15 17 21 23 23
25 27

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 3.1 Jenis dan Desain Penelitian.................................................... 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 3.2.1 Lokasi Penelitian ........................................................ 3.2.2 Waktu Penelitian ....................................................... 3.3 Populasi dan Sampel .............................................................. 3.3.1 Populasi ...................................................................... 3.3.2 Sampel ........................................................................

29 29 29 29 29 29 29 30

vii
Universitas Sumatera Utara


3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................... 31 3.5 Defenisi Operasional.............................................................. 30 3.6 Instrumen dan Aspek Pengukuran ......................................... 31 3.7 Teknik Analisa Data............................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 34 4.1. Gambaran Umum Kecamatan Habinsaran............................. 34 4.1.1. Gambaran Geografis ................................................. 34 4.1.2. Gambaran Demografis .............................................. 34 4.2. Karakteristik Responden ....................................................... 37 4.2.1. Umur responden ........................................................ 37 4.2.2. Pendidikan Responden .............................................. 38 4.2.3. Pekerjaan Responden ................................................ 38 4.2.4. Pendapatan Responden ............................................. 39 4.2.5. Riwayat Kehamilan ................................................... 39 4.3 Deskripsi Tingkat Pengetahuan Pemenuhan Giz pada Ibu Hamil trimester pertama......................................................... 40 4.4 Gambaran Pola Makan Ibu hamil trimester pertama ............ 42 4.4.1 Gambaran Tingkat Asupan Energi Ibu hamil Trimester Pertama ...................................................................... 42 4.4.2 Gambaran Tingkat Asupan protein Ibu hamil Trimester Pertama ...................................................................... 43 4.5 Frekwensi Makan Responden ............................................... 43 4.6 Hasil Tabulasi Silang Asupan Energi dengan Tingkat Pengetahuan Ibu hamil trimester pertama .................................................. 45 4.7 Hasil Tabulasi Silang Asupan Protein dengan Tingkat Pengetahuan Ibu hamil trimester pertama.................................................... 45

BAB V

PEMBAHASAN............................................................................. 5.1 Karakteristik Responden ....................................................... 5.2. Pengetahuan Ibu hamil Trimester pertama tentang Pola
Makan dalam Pemenuhan Gizi ............................................. 5.3. Pola Makan Ibu hamil Trimester Pertama .............................
5.3.1 Tingkat Konsumsi Energi ......................................... 5.3.2 Tingkat Konsumsi Protein .........................................

47 47
51 52 53 54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 56 6.1 Kesimpulan ............................................................................ 56 6.2 Saran ...................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

viii
Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk, Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013 ................................................................. 34

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013 ................................................................ 35

Tabel 4.3. Jumlah Tenaga Kesehatan, Sarana dan Prasarana Kesehatan di Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir Tahun 2013 ............................................................................... 36

Tabel 4.4.

Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur pada Ibu Hamil trimester pertama di wilayah kerja Puskesmas Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran Tahun 2013 .........

37

Tabel 4.5.

Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran Tahun 2013 .........

38


Tabel 4.6.

Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan pada Ibu hamil trimester pertama di wilayah kerja Puskesmas Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran Tahun 2013 .........

38

Tabel 4.7.

Distribusi Responden Menurut Pendapatan pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran Tahun 2013 ............................

39

Tabel 4.8.

Distribusi Responden Menurut Anak Yang Dikandung Ibu Hamil Trimester Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran Tahun 2013 .........

40

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pemenuhan Gizi pada Ibu Hamil Trimester Pertama ........................................... 40


Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Ibu Hamil Trimester Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran Tahun 2013 .........

42

Tabel 4.11. Distribusi Jumlah Asupan Energi Ibu Hamil Trimester Pertama 43

Tabel 4.12. Distribusi Jumlah Asupan Protein Ibu Hamil Trimester Pertama 43

ix
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.13. Distribusi Frekwensi Makan Responden Berdasarkan Jenis Bahan Makanan Pokok, Lauk Pauk, Sayur-sayuran dan Buah-buahan ..............................................

44

Tabel 4.14. Hasil Tabulasi Silang Antara Asupan Energi dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran Tahun 2013 ...............................................................................

45

Tabel 4.15. Hasil Tabulasi Silang Antara Asupan Protein dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran Tahun 2013 ...............................................................................


46

x
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Karangka Konsep...................................................................... 27
xi
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas SDM. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi . Pemenuhan asupan gizi bagi ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor pengetahuan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan gizi ibu hamil trimester pertama dan pola makan dalam pemenuhan gizi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dan pengambilan sample tekhnik total sampling. Pengumpulan data dilakukan pada bulan September 2013 dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 2 bagian, pertama data demografi dan bagian kedua kuesioner pengetahuan ibu hamil trimester pertama dalam pemenuhan gizi, dan data pola makan didapat melalui wawancara dengan menggunakan food recall kemudian data dianalisi dengan menggunakan tabel distribusi frekwensi dan jumlah total responden adalah 54 orang.
Dari hasil penelitian diketahui pengetahuan responden yang paling banyak adalah pada pengetahuan yang cukup yaitu 24 responden (44,4%), dan paling sedikit adalah pengetahuan yang baik yaitu 14 responden (25.9%). Asupan energi kurang sebesar 38,9% dengan pengetahuan sedang, sedangkan pengetahuan baik sebesar 3,7% dengan asupan energi baik. Asupan protein kurang sebesar 22,2% dengan pengetahuan sedang, sedangkan pengetahuan baik sebesar 1,9% dengan asupan protein cukup.
Berdasarkan hasil penelitian perlu adanya peningkatan pengetahuan dan informasi kepada ibu hamil trimester pertama tentang pentingnya pola makan yang bergizi dan seimbang dan sebagai persiapan diri selama kehamilan atau setelah melahirkan.
Kata Kunci : Pengetahuan gizi, pola makan, pemenuhan gizi, ibu hamil trimester pertama
i
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Nutrient is one of main determinant factors for the quality of human resources. The needs of food can be seen not only from its portion, but also from the quality of nutrient substances found in the food consumed. The fulfillment of nutrient substance for pregnant mother are influenced by some factors and one of the factors is knowledge of the mother.
This research was intended to know the knowledge of pregnant mother of first trisemester about nutrient and eating pattern for the fulfillment of nutrient. This research used descriptive design and sampling techniques used total sampling. Data collection was carried out in September 2013 using questionnaire consisting of 2 parts, namely first part contained the demography data and second part contained the questionnaire about the knwoledge of the pregnant mother of first trisemester in the fulfillment of nutrient. The data on eating pattern was taken from the interview using food recall, then analyzed using frequency distribution table and the total respondents was for 54.
The results of research showed that mostly the knowledge of respondents were with medium knowledge for 24 respondents (44.4%), and the least were with good knowledge for 14 respondents (25.9%). Energy intake less of 38.9% with moderate knowledge , whereas good knowledge of 3.7% with good energy intake. Protein intake less of 22.2% with moderate knowledge, whereas good knowledge of 1.9% with sufficient protein intake.
Based on the reuslts of research, need for increased knowledgeand information to the first trimesterpregnant women about the importanceof a diet that is nutritious and balanced and as preparation for yourself during pregnancy or after childbirth.
Key words : Knowledge of nutrition, food pattern, nutritiont fulfillment, first trismester of pregnant women
ii
Universitas Sumatera Utara

1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN

Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta. Untuk itu ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik. Selama hamil ibu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan janin yang dikandungnya, memudahkan kelahiran, dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain : anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, premature, perdarahan setelah persalinan, kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi lahir rendah (Zulhaida, 2005).

1
Universitas Sumatera Utara

2
Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas SDM. Pemenuhan asupan gizi bagi ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi asupan gizi ibu hamil antara lain faktor pengetahuan. Masih banyak ibu hamil dengan tingkat pengetahuan rendah tentang gizi seimbang selama masa kehamilan, bahkan masih banyak ibu hamil yang mempunyai pendapat yang salah tentang jumlah asupan gizi yang harus diperoleh, misalnya pendapat yang menyatakan bahwa ibu hamil tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan karena dapat membuat janin terlalu besar sehingga menyulitkan proses persalinan (Muliarini, 2010).
Kebutuhan zat gizi selama hamil lebih besar dibandingkan dengan pada sebelum hamil, terutama untuk zat gizi tertentu. Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan gizi yang seimbang, yaitu makanan dengan kandungan zatzat gizi yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin (Karyadi, 2001).
Berdasarkan penelitian (Rahayuningsih, 2007) dijelaskan bahwa kurangnya pengetahuan ibu yang sedang hamil di trimester pertama tentang makanan bergizi disebabkan karena di pengaruhi oleh lingkungan keluarga, adanya tradisi turun temurun dalam keluarga, kebiasaan-kebiasaan makanan yang harus dipantang yang mengakibatkan tidak terpenuhi makanan bergizi saat hamil
Berdasarkan penelitian (Muliarini, 2010) trimester pertama kehamilan merupakan masa penyesuaian ibu hamil terhadap kehamilannya. Karena pertumbuhan janin masih lambat, maka penambahan kebutuhan zat-zat gizinya pun masih relatif kecil, bahkan boleh dikatakan pada periode ini kebutuhan gizi calon ibu masih sama
Universitas Sumatera Utara

3
dengan wanita dewasa biasa. Namun nilai gizi harus tetap diperhatikan, mengingat semakin menjamurnya makanan siap saji dan pola makan yang cenderung kurang asupan dan variasi gizi serta digunakannya zat aditif. Trimester pertama kehamilan merupakan saat yang penting karena terjadi pembentukan dan pertumbuhan otak, syaraf, jantung dan organ-organ reproduksi. Kekurangan gizi pada ibu hamil mempunyai dampak yang cukup besar terhadap proses pertumbuhan janin dan anak yang akan dilahirkan.
WHO melaporkan bahwa setengah ibu hamil mengalami anemia, secara global 55% dimana secara bermakna trimester pertama lebih tinggi mengalami anemia. Masalah ini disebabkan kurangnya defesiensi zat besi dengan defisiensi zat gizi lainnya (Mc Carthy dan Maine, 1992).
Di negara yang berkembang termasuk Indonesia masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan merupakan penyebab kematian wanita. Tidak dapat dipungkiri lagi dari masa kehamilan menjadi saat yang paling berbahaya bagi wanita dalam hidupnya (Nurn, 2002).
Di Indonesia prevalensi anemia tahun 1970-an, wanita hamil sekitar 46,5-70% pada Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992 dengan angka anemia ibu hamil sebesar 63,5% sedangkan data SKRT turun menjadi 50,9%. Pada tahun 1999 didapatkan anemia gizi pada ibu hamil sebesar 39,5%, tahun 2001, didapatkan anemia zat gizi pada ibu hamil mencapai 40,1%, banyak faktor yang terkait dengan status anemia ibu hamil yaitu status sosial ekonomi, serta perolehan tablet zat besi (Fe) (Pasaribu, 2006).
Universitas Sumatera Utara

4
Di Sumatera Utara tahun 2001 terdapat 77,9% ibu hamil yang tidak memenuhi asupan gizi yang benar terutama dalam mengkonsumsi zat besi (Fe), sehingga menyebabkan ibu menderita anemia (Amiruddin, 2007). Selain itu di daerah pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 33%.
Secara umum penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil ini adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat gizi yang dianjurkan. Jarak kehamilan dan persalinan yang berdekatan dengan ibu hamil dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah, sehingga menyebabkan ibu tidak mengerti cara pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan si ibu selama kehamilannya (Depkes RI, 2002).
Dari data yang di dapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tobasamosir tahun 2009 yang mengalami KEK dan Anemia sebanyak 61,7%.Wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Habinsaran tahun 2012 terdapat 102 ibu hamil dengan jumlah ibu hamil yang mengalami KEK dan anemia sebanyak 77 orang (75,4%), di kecamatan Nassau tahun 2012 jumlah ibu hamil 40 orang yang mengalami KEK sebanyak 12 orang (30%) dan yang mengalami anemia 10 orang (25%).
Dari hasil survey yang diakukan dengan metode wawancara terhadap 5 ibu hamil yang melakukan ANC di Puskesmas memperlihatkan bahwa terdapat 3 ibu hamil yang tidak mengetahui bagaimana pola makan yang baik dan kebutuhan gizi yang baik pada masa kehamilan trimester pertama (usia kehamilan 0- 12 minggu) sedangkan 2 orang ibu hamil mengetahui pola makan yang baik dan kebutuhan gizi yang baik untuk kehamilannya.
Universitas Sumatera Utara

5
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti “Gambaran Pengetahuan Gizi ibu hamil trimester pertama dan Pola makan dalam Pemenuhan Gizi di wilayah kerja Puskesmas Parsoburan Kabupaten Toba Samosir”. 1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian itu adalah bagaimana “Gambaran Pengetahuan Gizi ibu hamil trimester pertama dan Pola makan dalam Pemenuhan Gizi di Wiayah kerja Puskesmas Parsoburan Kabupaten Toba Samosir”. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui“Gambaran Pengetahuan Gizi dan Pola makan dalam Pemenuhan Gizi pada Ibu Hamil Trimester Pertama (0 – 12 minggu) di Puskesmas Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir”. 1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan gizi ibu hamil trimester pertama mengenai makanan sehat dan bergizi
2. Untuk mengetahui konsumsi energi dan protein dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil trimester pertama.
Universitas Sumatera Utara

6 1.4 Manfaat Penelitian
Sebagai tambahan atau masukan bagi pihak terkait tentang pengetahuan gizi dan pola makan dalam pemenuhan gizi pada usia kehamilan Trimester Pertama (0-12 minggu) dan juga sebagai referensi dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil tentang pola makan dalam pemenuhan gizi.
Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Defenisi Pengetahuan merupakan hasil dari tahu. Dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan, indra pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Dimana sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2003). 2.1.2. Tingkat pengetahuan ada 6 tingkatan yaitu 1. Tahu ( Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu spesifik terhadap seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “ tahu” ini adalah merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah (Notoadmojo, 2003). 2. Memahami ( Camprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi secara benar orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, menyimpulkan, meramalkan dan sebaginya
7
Universitas Sumatera Utara

8
terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus memakan makanan yang bergizi (Notoadmojo, 2003). 3.Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan bahwa penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (Problem solving cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. 4. Analisis (Analysis)
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kat-kata kerja dapat menggambarkan dan sebaginya (Notoadmojo, 2003). 5. Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada sebelumnya. Misalnya dapat menyusun, merencanakan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
Universitas Sumatera Utara

9
6. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penelitian terhadap suatu materi atau objek penelitian-penelitian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan ketentuan- ketentuan yang sudah ada (Notoadmojo, 2003). 2.1.3. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Soekidjo Notoadmojo (2003) faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah : 1. Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Pendidikan adalah suatu kegiatan atau usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi pribadinya yang berupa ketrampilan. Sifat pendidikan sangat penting yaitu merupakan nilai yang memberikan pertimbangan dan arahan dalam kehidupan masyarakat, pelaksanaan pendidikan dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan tempat pendidikan tersebut berlangsung dan merupakan satu faktor yang sangat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dimana karakter moral dan intelektual ditempat untuk bersaing di era globalisasi. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh pada ibu hamil, dengan tingkat pendidikan yang tinggi ibu hamil akan mengetahui tentang pola makan dalam pemenuhan gizi yang baik untuk ibu selama kehamilan trimester pertama (Notoadmojo,2003).
Universitas Sumatera Utara

10
2. Informasi Seseorang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Informasi ini dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain TV, radio, koran, kader, bidan, puskesmas dan majalah. 3. Budaya
Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kebudayaan 4. Pengalaman
Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami seseorang tentang sesuatu. Individu dapat memaknai suatu kejadian untuk meningkatkan pengetahuannya. 5. Umur
Umur lama hidup seseorang dihitung sejak kelahirannya. Umur terkait dengan kedewasaan berpikir. Individu dengan usia dewasa cenderung mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan individu dengan usia yang jauh lebih muda (Notoatmodjo, 2003). 6. Pekerjaan
Pekerjaan adalah pencaharian yang dijadikan pokok penghidupan atau sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah. Pekerjaan berhubungan erat dengan interaksi dengan orang lain. Jenis pekerjaan yang menuntut seseorang berinteraksi secara intens dengan orang mempunyai kemungkinan adanya tranfers on konowledge. Sebagaimana dikemukakan oleh
Universitas Sumatera Utara

11
Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa sumber informasi dapat berasal dari rekan kerja 2.1.4. Kategori pengetahuan
Menurut (Arikunto, 2006) mengemukan bahwa untuk mengetahui secara kualitas tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat menjadi 3 tingkatan yaitu :
1. Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai 76-100 % 2. Tingkat pengetahuan cukup bika skor atau nilai 60-75% 3. Tingkat pengetahuan buruk bila skor atau nilai < 60 % 2.2. Pola Makan Yang dimaksud pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam/jenis makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk kelompok masyarakat tertentu (Sulistyoningsih, 2011) . Pola makan juga merupakan cara seseorang atau kelompok memilih dan memakannya sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, psikologi, budaya dan sosial. Pola makan dinamakan pula kebiasaan makan, kebiasaan atau pola pangan (Suhardjo, 1996). Di dalam susunan pola makan ada satu bahan makanan yang dianggap penting, dimana satu hidangan dianggap tidak lengkap apabila bahan makanan tersebut tidak ada, bahan makanan tersebut adalah bahan makanan pokok, di Indonesia bahan makanan pokok adalah beras dan beberapa daerah menggunakan jagung, sagu dan ubi jalar. Pola makan disuatu daerah berubah-
Universitas Sumatera Utara

12
ubah sesuai dengan perubahan beberapa faktor ataupun kondisi setempat yang dapat dibagi dalam dua bagian : 1. Faktor yang berhubungan dengan persediaan atau pengadaan bahan pangan. Dalam kelompok ini termasuk geografi, iklim kesuburan tanah yang dapat mempengaruhi jenis tanaman dan jumlah produksinya disuatu daerah. 2. Faktor adat istiadat yang berhubungan dengan konsumen. Taraf sosio ekonomi dan adat kebiasaan setempat memegang peranan penting dalam konsumsi pangan penduduk. Jumlah penduduk adalah kunci utama yang menentukan tinggi rendahnya jumlah konsumsi bahan pangan disuatu daerah. Demikian juga dalam hal keluarga, jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi pola konsumsi makan anggota keluarga. Apalagi dengan pengetahuan, pendapatan yang rendah dan jumlah anak yang banyak cenderung pola konsumsi berkurang pula (Khumadi, 1994). 2.2.1. Pola Makan Ibu Hamil
Pola makan yang baik bagi ibu hamil harus memenuhi sumber karbohidrat, protein dan lemak serta vitamin dan mineral. Untuk pengganti nasi dapat digunakan jagung, ubi jalar dan roti. Untuk pengganti protein hewani dapat digunakan daging, ayam dan telur. Makanan ibu selama hamil diharapkan dapat memenuhi kebutuhan zat gizi agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik dan selama hamil harus mendapatkan tambahan protein, mineral, vitamin dan energi (Huliana, 2001).
Universitas Sumatera Utara

13
Para ahli antropologi gizi umumnya berpendapat bahwa kebiasaan makan tidak mudah diubah tetapi bersifat dinamis. Hal ini berarti bahwa kebiasaan makan dapat berubah jika faktor-faktor yang mempengaruhinya diubah dengan sengaja. Karena kebiasaan makan bersifat menyatu dengan perilaku konsumsi makanan maka proses perubahan itu umumnya berjalan lambat. Selanjutnya perubahan atau kelestarian pola makan dapat dikaji dari faktor dalam dan faktor luar sebagai berikut : 1. Dari dalam meliputi corak kebudayaan, corak masyarakat, corak individu yang berkaitan dengan keterbukaan/tertutup, labil, dinamik, statis, tradisional. 2. Dari luar mencakup keterjangkauan (accesibility), ketersediaan (availability), berkesinambungan (sustainability). Keterbukaan dan ketertutupan mencakup unsur-unsur seperti struktur keluarga, tingkat sosial ekonomi (Muhilal, 1996).
Untuk memperoleh pengaruh yang lebih baik dari pola makan ibu hamil, perlu diperhatikan prinsip ibu hamil, yaitu jumlah lebih banyak, mutu lebih baik, selain itu susunan menu juga harus seimbang. Adapun menu ibu hamil yang seimbang setara dengan nasi/pengganti 5-6 piring, lauk hewani 45 potong, lauk nabati 3-4 potong, sayuran 2-3 mangkuk, buah-buahan 3 potong dan dianjurkan minum 8-12 gelas/hari.
Untuk kelancaran pencernaan dianjurkan menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin dan tidak menggunakan alkohol. Dianjurkan juga banyak makan sayuran berwarna hijau (Soetjiningsih, 1997).
Universitas Sumatera Utara

14
2.2.2. Faktor yang mempengaruhi Pola Makan Ibu Hamil Pola makan sangat erat kaitannya dengan kebiasaan makan seseorang.
Secara umum faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola makan adalah sebagai berikut: 1. Faktor ekonomi
Variabel ekonomi yang cukup dominan dalam mempengaruhi konsumsi pangan adalah pendapatan keluarga dan harga. Meningkatnya pendapatan akan meningkatkan peluang untuk membeli pangan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik sebaliknya penurunan pendapatan akan menyebabkan menurunnya daya beli pangan baik secara kualitas maupun kuantitas (Hariyani Sulistyoningsih). 2. Faktor sosial budaya
Pantangan dalam mengonsumsi jenis makanan tertentu dapat dipengaruhi oleh faktor budaya/kepercayaan. Pantangan yang didasari oleh kepercayaan pada umumnya mengandung perlambang atau nasihat yang dianggap baik ataupun tidak baik yang lambat laun akan menjadi kebiasaan /adat (Hariyani Sulistyoningsih). 3. Pendidikan
Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan pengetahuan, akan berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan dan pemenuhan kebutuhan gizi. Salah satu contoh, prinsip yang dimiliki mengenyangkan, sehingga porsi bahan makanan sumber karbohidrat lebih banyak dibandingkan dengan kelompok bahan makanan lain (Hariyani Sulistyoningsih).
Universitas Sumatera Utara

15
4. Lingkungan Faktor lingkungan cukup besar pengaruhnya terhadap pembentukan
perilaku makan. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan keluarga serta adanya promosi melalui media elektronik maupun cetak (Hariyani Sulistyoningsih). 2.2.3. Makanan yang Baik dan Sehat Bagi Ibu Hamil
Kadar zat makanan/gizi pada setiap bahan makanan memang tidak sama, ada yang rendah dan ada pula yang tinggi. Karena itu dengan memperhatikan makanan yang selalu dianjurkan, setiap makanan akan saling melengkapi zat makanan atau gizinya yang selalu dibutuhkan manusia guna menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik serta energi yang cukup guna melaksanakan kegiatan/kegiatannya. Zat makanan/gizi yang diperlukan tubuh manusia ada pula yang berasal dari hewan yang disebut pangan hewani (Marsetyo, 1999).
Menurut Irianto (2007), makanan yang kita makan sehari-hari dinilai sehat untuk mencukupi kebutuhan tubuh, apabila makanan tersebut tersusun atau terdiri dari bahan makanan yang mempunyai tiga kegunaan yang disebut tri guna makanan yaitu : 1. Mengandung zat tenaga berguna untuk bekerja, belajar, bertani dan lainnya.
Bahan makanan sumber tenaga adalah beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, roti, dan mie yang mengandung karbohidrat serta minyak dan santan yang mengandung lemak.
Universitas Sumatera Utara

16
2. Mengandung zat pembangun berguna untuk pertumbuhan pada anak-anak dan mengganti jaringan yang rusak. Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari hewan mengandung protein hewani adalah telur, ikan, ayam, daging, kerang, udang, kepiting, susu serta hasil olahannya. Sedangkan jenis makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan mengandung protein nabati adalah kacang-tanah, kacang merah, kacang ijo, kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tempe, tahu dan lain-lain.
3. Mengandung zat pengatur berguna untuk mengatur semua fungsi tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit. Bahan makanan sumber zat pengatur adalah semua jenis sayur-sayuran dan buah-buahan. Bahan makanan ini mengandung berbagai macam vitamin dan mineral. Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak dari pada kebutuhan
untuk wanita tidak hamil, kegunaan makanan tersebut adalah (Soehardjo, 1996) : 1. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan 2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan ibu sendiri. 3. Agar supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas 4. Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi. Caranya adalah : 1. Ibu harus makan teratur tiga kali dalam sehari 2. Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri dari :
makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahakan minum susu satu gelas setiap hari.
Universitas Sumatera Utara

17
3. Pergunakan aneka ragam makanan yang ada. 4. Pilihlah, belilah, berbagai macam bahan makanan yang segar. 2.3. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama 2.3.1 Asam Lemak Omega-6 ( Asam Lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3
(Asam Alfa-Lenoleat) Manfaat: Asam lemak Omega-6 prekusor digunakan untuk pembentukan
asam lemak arakidonat (AA) sedangkan asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA (asameikosapentanoat) dan DHA (asam dokosaheksanoat). AA dan DHA terbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin. Jenia makanan : Asam lemak omega-6 contohnya terdapat pada minyak
kedelai atau minyak zaitun. Asam lemak omega-3 contohnya terdapat pada ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggori, ikan tawas. 2.3.2 Asam folat Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses pembentukan sistem saraf pusat termasuk otak. Jenis makanan : Contohnya terdapat pada kacang kedelai(tempe, tahu ), hati sapi, serelia, yang sudah difortifikasi asam folat, sayuran berwarna hijau tua, jeruk, apel dan sebagainya. 2.3.3 Vitamin B2 (Riboflamin) Manfaat : Membantu melepas energi dari protein serta membantu memenuhi kebutuhan protein yang meningkat selama hamil.
Universitas Sumatera Utara

18
Jenis makanan : Contohnya terdapat pada telur dan keju cheddar. 2.3.4 Vitamin B12
Manfaat :1. Menjaga kerja sel-sel sumsum tulang belakang, sistem saraf dan saluran pencernaan. Dengan demikian berbagai sel tubuh janin yang telah terbentuk berfungsi normal.
2. Membantu kelancaran pembentukan sel darah merah. Jenis makanan : Contohnya terdapat pada produk olahan kacang kedelai
tahu dan tempe, susu dan produk lainnya. 2.3.5 Vitamin C
Manfaat : 1. Membantu penyerapan zat besi, kacang-kacangan,buah serta sayuran.
2. Meningkatkan penyerapan asam folat, mengurangi resiko pre-eklamsia, meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jenis makanan : Contohnya terdapat pada jeruk, kiwi, belimbing, paprika. 2.3.6 Vitamin D
Manfaat : 1. Memperbaiki penyerapan kalsium (Ca) dan membantu keseimbangan mineral dalam darah.
2. Untuk pembentukan tulang dan gigi. Jenis makanan : Contohnya terdapat pada ikan salmon, ikan hering, dan
susu (Dewi, 2011) Ada beberapa jenis makanan yang tidak boleh dimakan selama hamil karena berpotensi membahayakan bayi, yaitu: keju yang tidak dipasteusisasi, susu domba
Universitas Sumatera Utara

19
dan kambing yang tidak dipasteurisasi, makanan yang sering dihangatkan, hot dog, daging dan telur yang dimasak setengah matang, ikan mentah atau sushi dan kerang.
Selain jenis makanan yang disebutkan di atas, ibu hamil juga harus hindari konsumsi kafein secara berlebuhan karena selama kehamilan dapat mengakibatkan BBLR dan keguguran (Champell & Mackonochie, 2006).
Menurut Karyadi (2001) dan Haryanto (2000), zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil trimester I, antara lain :
1. Kalori Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi
pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan enzim serta hormon yang mengatur pertumbuhan janin. Selama trimester pertama, wanita hamil perlu tambahan bobot badan sebanyak 0,5 kg setiap minggu. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi rata-rata yang dianjurkan (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI, 1998), ibu hamil perlu tambahan 285 Kkal setiap hari atau sama dengan 2.485 Kkal per hari. Kekurangan energi dalam asupan makanan yang dikonsumsi menyebabkan tidak tercapainya penambahan berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11 - 14 kg. 2. Protein
Untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit, rambut, kuku, dan jaringan otot dibutuhkan protein. Protein juga diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin dan juga pengaturan hormon sang ibu dan janin. Tambahan protein yang dibutuhkan setiap hari adalah 60 g atau
Universitas Sumatera Utara

20
12 g lebih banyak ketimbang wanita dewasa tak hamil. Protein dapat diperoleh dari bahan makanan seperti daging, keju, ikan, telur, kacangkacangan, tahu, tempe dan oncom. 3. Vitamin dan mineral
Diperlukan vitamin dan mineral yang merupakan zat gizi penting selama hamil. Vitamin A dalam jumlah optimal diperlukan untuk pertumbuhan janin. Tidak kalah penting vitamin B1 dan B2 serta niasin yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sedangkan vitamin B6 dan B12 berguna untuk mengatur penggunaan protein oleh tubuh. Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil untuk mencegah anemia.
Untuk pembentukan tulang serta persendian janin diperlukan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Zat kapur ini banyak terdapat pada susu dan olahannya serta kacang-kacangan.
Sementara itu vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan. Asam folat dan seng penting untuk pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga konsumsi makanan yang banyak mengandung asam folat dapat mengurangi risiko kelainan susunan saraf pusat dan otak janin. Makanan yang kaya akan asam folat misalnya jeruk, pisang, brokoli, wortel, dan tomat.
Pasokan zat besi juga tidak kalah penting karena pada masa hamil volume darah ibu akan meningkat 30%. Di samping itu, plasenta harus mengalirkan cukup zat besi untuk perkembangan janin.
Universitas Sumatera Utara

21
4. Serat Konsumsi serat banyak terdapat pada buah dan sayuran, berguna untuk
membantu kerja sistem ekskresi sehingga mudah buang air besar. 5. Air
Kekurangan air (dehidrasi) harus segera ditanggulangi, karena dalam masa kehamilan muda ada kalanya terjadi muntah-muntah sehingga banyak mengeluarkan cairan tubuh. 2.4. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Angka kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG) adalah banyaknya masingmasing zat gizi esensial yang harus dipenuhi dari makanan mencakup hampir semua orang sehat untuk mencegah defesiensi zat gizi. AKG dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, tinggi badan, genetika dan keadaan fisiologis seperti ibu hamil dan menyusui. Nilai AKG untuk semua zat gizi kecuali energi ditetapkan selalu lebih tinggi daripada kecukupan rata-rata sehingga dapat dijamin bahwa kecukupan hampir seluruh penduduk terpenuhi. Menurut Karyadi (2001) angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk ibu hamil tercantum dalam tabel 2.1 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara

22

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Ibu Hamil

Zat Gizi

Kebutuhan

Kebutuhan

wanita dewasa wanita hamil

Sumber makanan

Energi (kalori)

2500

+ 300

Padi-padian, jagung, umbi-umbian, mi, roti.

Protein (gram)

40

+ 10 Daging, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu,tempe.

Kalsium (mg)

0,5

+ 0,6

Susu, ikan teri, kacang-kacangan, sayuran hijau.

Zat besi 28 (mg)

+ 2 Daging, hati, sayuran hijau.

Vit. A (SI) 3500

+ 500

Hati, kuning telur, sayur dan buah berwarna hijau dan kuning kemerahan.

Vit. B1 0,8 (mg)

+ 0,2

Biji-bijian,

padi-

padian,

kacang-

kacangan, daging.

Vit. B2 1,3 (mg)

+ 0,2

Hati, telur, sayur, kacang-kacangan.

Vit. B6 12,4 (mg)

+ 2 Hati, daging, ikan, biji-bijian, kacangkacangan.

Vit. C (mg) 20

+ 20 Buah dan sayur.

Sumber : Haryanto (2000)

Universitas Sumatera Utara

23
2.5. Penilaian Status Gizi Penilaian status gizi wanita hamil meliputi evaluasi terhadap faktor resiko
diet, pengukuran, antropometrik dan biokimiawi. Faktor resiko diet dibagi dalam dua kelompok : a. Resiko selama kehamilan
Faktor resiko diet selama kehamilan sangat dipengaruhi oleh Usia hamil dibawah 18 tahun, Keluarga prasejahtera, Food fadism (Kegilaan terhadap pola makanan tertentu yang terkesan aneh), Perokok berat, pec