PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DIPADU PENUGASAN SURVEI PADA MATERI SISTEM PERTAHANAN TUBUH UNTUK MENANAMKAN SIKAP PEDULI KESEHATAN
47
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DIPADU
PENUGASAN SURVEI PADA MATERI SISTEM
PERTAHANAN TUBUH UNTUK MENANAMKAN SIKAP
PEDULI KESEHATAN
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Oleh
Maridah Nurjanah 0402513087
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
(2)
ii
ii
PENGESAHAN UJIAN TESIS
Tesisdenganjudul “Pembelajaran Berbasis Masalah Dipadu Penugasan Survei
pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh untuk Menanamkan Sikap Peduli
Kesehatan” karya,
Nama : Maridah Nurjanah NIM : 0402513087
Program Studi : Pendidikan IPA S2 (Pend. Biologi)
telahdipertahankandalamSidangPanitiaUjianTesis Program Pascasarjana, UniversitasNegeri Semarang padahari Senin, tanggal12 Oktober 2015
Semarang, Oktober 2015 Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
Prof.Dr.Ret.Nat. Wahyu H, M.Si Prof.Dr. Supartono, M.S
NIP.196011241984031002 NIP. 195412281983031003
Penguji I, Penguji II,
Dr.Ning Setiati, M.Si Dr. Yustinus Ulung Anggraito, M.Si NIP. 195903101987032001 NIP. 196404271990031003
Penguji III,
Prof.Dr.Ir.Priyantini Widiyaningrum, M.S NIP. 196004191986102001
(3)
iii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengancara-cara yang tidaksesuaidenganetikakeilmuan yang berlaku, baiksebagianatauseluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapa t dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.
Semarang, Oktober 2015
Maridah Nurjanah 0402513087
(4)
iv
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
MAN JADDA WA JADDA
(Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil).
PERSEMBAHAN
Allah SWT atas nikmat dan rahmatNya
Almamater Universitas Negeri Semarang yang membanggakanku Bapak Mardijanto dan Ibu Choridah terkasih
Kakakku Muhammad Juwanda dan adikku Muhammad Hidayat tersayang Keponakku Muhammad Adam Al-Fatih tersayang
(5)
v
v ABSTRAK
Nurjanah, M.2015. Pembelajaran Berbasis Masalah Dipadu Penugasan Survei pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh untuk Menanamkan Sikap Peduli Kesehatan. Pembimbing I: Prof. Dr.Ir. Priyantini Widiyaningrum, M.S., Pembimbing II: Dr. Yustinus Ulung Anggraito, M.Si
Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, penugasan survei, materi sistem pertahanan tubuh, sikap peduli kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pembelajaran berbasis masalah dipadu penugasan survei padam ateri sistem pertahanan tubuh dalam menanamkansikappedulikesehatandanhasilbelajarsiswa. Rancangan penelitian dengan pretest-postest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Kesatrian 2 yang terbagi menjadi empat kelas. Sampel diambil tiga kelas dengan teknik pengambilan sampel secara Purposive sampling. Ketigakelastersebutadalah XI MIA 4 sebagai kelas eksperimen I (PBM Survei Lapangan), XI MIA 1 sebagai kelas eksperimen II (PBM Survei internet)dan XI MIA 3 sebagai kelas kontrol (PBM). Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tahap analisis. Data dalam penelitian ini diperoleh dari sikap peduli kesehatan, tes akhir, dan keterampilan berpikir kritis. Ketiga data tersebut dianalisis dengan analisis deskriptif dan anava. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ada perbedaan hasil tes akhir antara kelas eksperimen I dan kontrol pada aspek pengetahuan, dimana kelas eksperimen I lebih baik dari kelas kontrol. Kelas eksperimen II dengan kontrol tidak ada perbedaan tes akhir. Kelas eksperimen I dan II tidak ada perbedaan pada tes akhir. Aspek sikap menunjukkan adanya perbedaan antara kelas eksperimen I dengan kontrol, dimana penanaman peduli kesehatan kelas eksperimen I lebih baik dari kelas kontrol. Kelas eksperimen II dengan kontrol tidak ada perbedaan aspek sikap. Kelas eksperimen I dan II tidak ada perbedaan pada aspek sikap. Aspek keterampilan menunjukkan adanya perbedaan antara kelas eksperimen I dan II dengan kontrol, dimana kelas eksperimen I dan II lebih tinggi tingkat kekritisannya dari kelas kontrol. Kelas eksperimen I dan II tidak ada perbedaan pada aspek keterampilan. (2) Rata-rata skor tes akhir siswa kelas eksperimen melampaui 2,67 pada pembelajaran PBM dipadu survei. (3) Sebanyak lebih 85% siswa pada kelas eksperimen peduli dengan kesehatan mereka. (4) Tingkat kekritisan siswa pada kelas eksperimen lebih dari 80%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PBM dipadu dengan survei efektif terhadap hasil belajar pada materi sistem pertahanan tubuh, dimana urutan kelas dari yang terbaik menurut hasil penelitian adalah kelas Eksperimen I > Eksperimen II > Kontrol.
(6)
vi
vi ABSTRACT
Nurjanah, M. 2015. Combined Problem Based Learning Survey with Assignment on Body Defence Systems Materials to Inculcate an Attitude Health Care. Supervisor I: Prof.Dr.Ir. Priyantini Widiyaningrum, MS, Supervisor II: Dr. Yustinus Ulung Anggraito, M.Si
Keywords: problem-based learning, survey assignments, body's defense system materials, the attitude of health care.
This research aimed to analyze the effectiveness of the implementation problem-based learning assignment combined with survey assignment on body's defense system materials to inculcate an attitudes of health care and student learning outcomes. The research design is pretest-posttest control group design. The population of the research were all students of class XI SMA Kesatrian 2 which is divided into four classes. Samples were take with purposive sampling. They are MIA XI 4 as an experimental class I (PBLwith Surveying), XI MIA 1 as an experimental class II (PBLwith internet survey) and XI MIA 3 as the control class (PBL). This research consisted of three step3: preparation the study, implementation of the research and analysis phase. The research result were obtained from the final test, the attitude of health care and critical thinking skills. The research result were analyzed using descriptive analysis and ANOVA. The results showed: (1) There was a difference knowledge aspect between the experimental class I and control in final test, and the experimental class I is better than the control class. Experimental class I and control not significantly different in post test. Experimental class I and II not significantly different of post test.Aspects of attitude showed the differences between the experimental class I with control, where the first experimental class is better than control class for health care attitude.Experimental class I and control not significantly different in the aspect of attitude. Experimental class I and II not significantly different in in the aspect of attitude. Aspects of skill showed the differences between the experimental class I and II with the control, where the experimental class I and II, a higher degree of criticality of the control class. Experimental class I and II not significantly different in the aspect of skill (2) The average score of the final test from three classes have exceeded 2.67 with combined PBM surveys study. (3) As many as 85% of students in the experimental class to care with their health. (4)
The level of student’s criticality in the experimental class was more than 80%.
Based on the results of this research concluded that the PBM combined with an effective survey efectiveness of learning outcomes of the body's defense system materials, the sequence of the best class according to the results of the study was a class Experiment I> Experiment II> Control.
(7)
vii
vii PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunantesis
yang berjudul “Pembelajaran Berbasis Masalah Dipadu Penugasan Survei pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh untuk Menanamkan Sikap Peduli Kesehatan”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih setulushatikepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikanstudi magister di UNNES.
2. Direktur Program Pascasarjana Unnes, yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama proses pendidikan.
3. Ketua Program StudidanSekretaris Program StudiPendidikan IPA (Konsentrasi Biologi) Program PascasarjanaUnnes yang telah memberikan kesempatandanarahandalampenulisantesisini.
4. Prof. Dr. Ir. Priyantini Widianingrum M.S, selaku pembimbing I dalampenyusunan drafttesis yang telahbanyakmemberimasukandan saran dalammenyelesaikan draft tesisini.
5. Dr. Yustinus Ulung Anggraito., M.Si selaku pembimbingII dalampenyusunan draft tesis yang telahbanyakmemberimasukandan saran dalammenyelesaikan draft tesisini.
6. Dr. Retno Sri Iswari, S.U., selaku validator utama instrumen penelitian.
7. Bapak/Ibu dosen dan karyawan UNNES khususnya Fakultas Pascasarjana atas segala ilmu, pengalaman, dan bantuan yang diberikan.
8. Bapak Drs. Supriyono selaku kepala sekolah dan Ibu Tri Hastutiningsih S.Si. dan Bapak Undang Lukmanul Hakim S.Pd selaku guru BiologiSMA Kesatrian 2 dan validator instrumen yang telahm emberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis melakukan penelitian.
(8)
viii
viii
9. Siswa kelas XI MIA-1, XI MIA-3 dan XI MIA-4SMA Kesatrian 2 Semarang yang telah berkenan menjadi responden dalam pengambilan data penelitian ini.
10.Ibu ChoridahS.Pd, Bapak Drs. Mardijantoselaku orang tua, Kakakku Muhammad Juwanda M.P, danadikku Muhammad Hidayat yang selalumemberikandoa, kasih sayang, semangat, dan pengorbanan selama ini. 11.Teman-teman Biologi Reguler Pascasarjana UNNESangkatan 2013.
12.Semua pihak yang berkenan membantu dalam penyelesaian studi, penelitian dan penyusunan tesis ini.
Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkaitpadaumumnyadanbagipenulispadakhususnya.
Semarang, Oktober 2015
(9)
ix
ix DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ... i
PENGESAHAN TESIS ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
PRAKATA ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DARTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang ... 1
1.2 IdentifikasiMasalah ... 5
1.3 Cakupan Masalah ... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
BAB IIKA M JIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.2 Kerangka Teoritis... 31
2.3 KerangkaBerfikir ... 35
(10)
x
x BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian ... 37
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... ... 37
3.3 Populasi dan Sampel ... 37
3.4 Variabel Penelitian ... 38
3.5 Prosedur Penelitian ... 39
3.6 Data dan Cara Pengumpulan Data ... 47
3.7 Metode dan Analisis Data ... 47
3.8 Indikator Keefektifan dalam Penelitian ... 53
BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian ... 54
4.2 Pembahasan ... 63
BABV PENUTUP 5.1 Simpulan ... 73
5.2 Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 74
(11)
xi
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1Kategori Sikap ... 24
3.1Pre test- posttest control group design ... 37
3.2HasilujihomogenitasPre test ... 39
3.3Hasilvalidasiinstrumenpenelitian ... 41
3.4 Hasilperhitunganvaliditasbutirsoal ... 42
3.5Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal ... 44
3.6Hasil perhitungan daya beda soal ... 45
3.7Soal yang dipakai dan tidak dipakai... 45
3.8Tahapan pelaksanaan penelitian ... 46
3.9 Data, sumber datadancarapengumpulandata ... 47
4.1Hasil belajar pengetahuan ... 54
4.2 Uji Anava hasil belajar pengetahuan... 55
4.3HasilujiPost hoc LSD pembelajaranaspekpengetahuan ... 55
4.4Hasilbelajarsikappedulikesehatan ... 56
4.5Ujianavahasilpembelajaranaspeksikap ... 57
4.6UjiPost hoc LSD hasilpembelajaranaspeksikap... 57
4.7 Hasilbelajaraktivitassiswa ... 58
4.8Hasilbelajarkekritisansiswa ... 59
4.9Ujianavahasilpembelajaranaspekketerampilanberpikirkritis ... 60
4.10UjiPost hoc LSD hasilketerampilanberpikirkritis ... 60
(12)
xii
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1Hasil yang diperolehpelajardari PBM ... 14 2.2Kerangka berpikir penelitian ... 35
(13)
xiii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ... 79
2. RPP ... 82
3. Penilaian Validator... . 95
4. Perhitungan Uji Coba Soal ... 101
5. Kode Siswa ... 107
6. LembarDiskusiSiswa ... 108
7. Kisi-kisi Soal Pre test ... 117
8. Soal Pre test... . 120
9. Jawaban soal Pre test ... 126
10. Kisi-kisiSoalPost test ... 127
11. Soal dan jawaban soal Post test ... 129
12. Analisis Uji Normalitas skor Pre test ... 131
13. Analisis Uji Homogenitas skor Pre test... 132
14. Rekap Hasil Belajar Pengetahuan... 133
15. Rekap Hasil Belajar Sikap... 135
16. Rekap Hasil Belajar Keterampilan... . 137
17. Uji Normalitas Hasil Belajar Pengetahuan... 139
18. Uji Normalitas Hasil Belajar Sikap... . 140
19. Uji Normalitas Hasil Belajar Keterampilan... . 141
20. Uji Anava dan Post hoc LSD Hasil Belajar Pengetahuan... 142
21. Uji Anava dan Post hoc LSD Hasil Belajar Sikap... . 144
22. Uji Anava dan Post hoc LSD Hasil Belajar Keterampilan... . 146
23. Kisi-kisi dan Lembar Skala Sikap Peduli Kesehatan... 148
24. Analisis Tingkat Kekritisan Siswa ... 154
25. Rubrik Penilaian dan Rekap Laporan Observasi ... 160
26. Lembar Observasi Siswa ... 162
(14)
xiv
xiv
28. Rekapitulasi Angket Awal ... 167
29. Lembar Angket Tanggapan Siswa ... 169
30. Lembar Angket Tanggapan Guru ... 171
31. Dokumentasi Penelitian ... 173
32. Surat Keputusan Dosen Pembimbing ... 175
33. Surat Izin Penelitian dari UNNES ... 176
34. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Semarang ... 177
(15)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Mengajarkan kesehatan pada anak di sekolah sangatlah penting, karena kesehatan menjadi salah satu prioritas utama mereka untuk bisa beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Mulyadi et al. (2013), pembangunan jiwa kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang (dalam hal ini adalah pada anak) agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Gerakan pembangunan berwawasan kesehatan mewajibkan semua sektor ikut berperan dalam mendukung dan melaksanakan setiap kegiatan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Tujuan dari UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Melihat kebijakan tersebut, guru sebagai salah satu penentu keberhasilan pembelajaran harus teliti dan lebih memperhatikan keadaan kesehatan pribadi setiap siswa yang merupakan SDM di masa depan.
Materi Sistem Pertahanan Tubuh merupakan salah satu materi yang berhubungan dengan kesehatan. Tetapi tidak semua siswa bisa belajar tentang sistem pertahan tubuh dengan baik, karena banyak siswa yang menganggap materi sistem pertahanan terlalu abstrak dan cukup sulit untuk dipelajari. Oleh karena itu pembelajaranpun harus didesain semenarik mungkin.
(16)
2
Berdasarkan perolehan data di lapangan menggunakan angket, dengan mengambil sampel SMA di Semarang, yaitu SMA Kesatrian 1, SMA Teuku Umar, SMAN 9 Semarang, SMA Kesatrian 2 dan MA Al-Asror, terhadap siswa yang sudah pernah belajar sistem pertahanan tubuh, 67% siswa di antaranya mengkategorikan dalam kelompok sulit. Siswa yang mengategorikan materi ini dalam kelompok sulit, 59% berpendapat konsep sulit dipahami, 24% siswa yang berpendapat bahwa materi bersifat abstrak, 17% berpendapat banyak istilah-istilah asing. Hasil wawancara dari sampel anak-anak yang menanggapi pembelajaran dalam kategori sulit yaitu mereka merasa bingung dan sulit mendalami materi yang telah disampaikan guru, karena materinya bersifat abstrak, banyak istilah-istilah asing, serta berkaitan dengan seluruh sistem di dalam tubuh. Akibatnya siswa cenderung malas untuk mencari informasi dari luar atau dari berbagai sumber referensi.
Pembelajaran sistem pertahanan harus didesain semenarik mungkin, agar siswa senang sehingga mudah mempelajari materi ini. Pembelajaran yang hanya menggunakan komunikasi satu arah dapat mengurangi kreativitas siswa juga dalam mengkonstruk pengetahuan kesehatan dalam dirinya (Prakoso, 2012). Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran untuk menyampaikan informasi. Ketika strategi yang dipilih tidak tepat maka tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai. Sistem pertahanan tubuh merupakan materi yang berhubungan dengan pertahanan tubuh, vaksin, antibiotik, gangguan pertahanan tubuh.
(17)
3
Menurut Campbel et al. (2010: 90), tubuh harus mempertahankan dirinya sendiri dari penyerang yang tidak dikehendaki. Sistem pertahanan yang paling dasar melawan patogen adalah penghalang (barrier). Penutup terluar seperti kulit, memberikan hambatan yang cukup besar terhadap invasi mikroba yang terdapat pada tubuh. Akan tetapi menyegel seluruh permukaan tubuh adalah mustahil, karena pertukaran gas, nutrisi dan reproduksi memerlukan bukaan-bukaan lingkungan. Pertahanan-pertahanan penghalang tambahan misalnya sekresi kimiawi yang memerangkap atau membunuh mikroba, menjaga pintu masuk dan keluar tubuh. jika patogen berhasil menembus pertahanan penghalang dan memasuki tubuh, masalah bagaimana mengusir serangan akan sangat berubah, dengan kata lain, sistem pertahanan tubuh harus melakukan pengenalan, yang membedakan pihak yang bukan dirinya dari dirinya sendiri. Lesley & Jane (1999: 30) mengatakan untuk memahami bagaimana sistem tubuh melawan infeksi, perlu bagi kita untuk dapat mengidentifikasi sel-sel atau komponen yang terlibat. Apabila kita menguasai dasar dan alurnya, maka kita akan mempelajari dengan mudah.
Arends (2008: 43) menyatakan, model pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan model pembelajaran yang akan mengukur kemampuan analisis peserta didik agar lebih kritis, terarah dan menyenangkan. Pembelajaran diawali dengan penyajian masalah tentang suatu penyakit dan kebiasaan-kebiasaan buruk, kemudian akan dikaji melalui diskusi agar siswa mampu memahami dalam memecahkan masalah tersebut. Kelebihan problem based learning (PBM) atau pembelajaran berbasis masalah memiliki kelebihan yaitu
(18)
4
siswa mendapatkan keterampilan penyelidikan dan keterampilan mengatasi masalah. Siswa juga berperilaku sosial sesuai peran orang dewasa, selain itu siswa memiliki keterampilan untuk belajar secara mandiri.
Pengalaman survei lapangan bertujuan meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran, karena siswa melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan dipelajari. Dryden & Vos (2002: 22) mengatakan bahwa “Peserta didik akan dapat belajar secara lebih efektif apabila dalam keadaan “fun”. Metode pembelajaran pengalaman lapangan dapat membawa peserta didik ke dalam
keadaan yang “favourable” sehingga mereka dapat dengan mudah menangkap materi yang diberikan.
Melalui materi sistem pertahanan berpendekatan masalah kesehatan, diharapkan siswa dapat memahami lebih dalam lagi melalui pikiran yang kritis tentang materi sistem pertahanan tubuh dan dapat menjaga sistem imun tubuhnya dengan baik. Karena mereka belajar untuk memecahkan masalah yang riil terjadi pada kehidupan sebenarnya, bahkan terjun langsung ke lapangan untuk mengamati sumber belajar secara langsung. Mereka juga dapat menjaga pola gaya hidup di masa mendatang, sehingga mereka juga bisa mengambil keputusan dengan benar bila menghadapi permasalahan tentang kesehatan dan menjadi manusia yang sadar akan pentingnya kesehatan pada tubuhnya. Sehingga, hasil belajar siswa kelas XI pada materi sistem pertahanan, sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian untuk menguji efektivitas pembelajaran berbasis masalah pada materi sistem pertahanan untuk menanamkan sikap peduli kesehatan pada siswa
(19)
5
1.2Identifikasi Masalah
Permasalahan yang menyangkut pembelajaran Biologi pada materi sistem pertahanan tubuh adalah sebagai berikut.
1.2.1 Materi sistem pertahanan tubuh penting dipahami karena erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, akan tetapi bagi siswa merupakan salah satu materi yang sulit.
1.2.2 Sikap peduli kesehatan pada siswa bisa tertanam jika siswa berinteraksi dengan sumber belajar yang berkaitan langsung tentang masalah-masalah kesehatan di lapangan.
1.3Cakupan Masalah
Cakupan masalah yang akan diteliti dibatasi sebagai berikut.
1.3.1 Materi sistem pertahanan tubuh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi yang dipelajari di SMA kelas XI semester genap dengan kompetensi dasar:
1. Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip sistem immun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program immunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh (Kompetensi dasar 3.14).
2. Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang dikendalikannya (Kompetensi dasar 4.16).
(20)
6
1.3.2 Hasil pembelajaran yang akan diukur, ditekankan pada Kurikulum 2013 meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Permendikbud No. 104 Tahun 2014) berupa.
1. Hasil belajar pengetahuan diperoleh dari skor tes akhir materi sistem pertahanan tubuh.
2. Hasil belajar sikap diperoleh dari angket sikap peduli kesehatan
3. Hasil belajar keterampilan diperoleh dari skor keterampilan berdiskusi, dan keterampilan berpikir kritis.
1.3.3 Tiga model pembelajaran yang akan diteliti terdiri dari.
1. Pembelajaran berbasis masalah yang biasa diterapkan di SMA Kesatrian 2 Semarang.
2. Pembelajaran berbasis masalah yang diberi tugas survei di lapangan. 3. Pembelajaran berbasis masalah yang diberi tugas survei menggunakan
internet.
1.3.4 Sikap peduli kesehatan yang akan diukur adalah penanaman konsep kesehatan, yang diharapkan akan muncul setelah menyelesaikan pembelajaran sistem pertahanan tubuh.
1.3.5 Pembelajaran sistem pertahanan tubuh berbasis masalah untuk menanamkan sikap peduli kesehatan menggunakan perangkat pembelajaran yang terdiri atas silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar diskusi siswa (LDS), video pembelajaran, lembar observasi siswa, dan instrumen penilaian.
(21)
7
1.4Rumusan Masalah
Apakah pembelajaran berbasis masalah dipadu penugasan survei pada materi sistem pertahanan tubuh efektif menanamkan sikap peduli kesehatan dan hasil belajar siswa SMA Kesatrian 2 Semarang?
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan pembelajaran ini adalah untuk menganalisis efektivitas pembelajaran berbasis masalah dipadu penugasan survei pada materi sistem pertahanan tubuh untuk menanamkan sikap peduli kesehatan dan hasil belajar siswa.
1.6Manfaat Penelitian
1.6.1 Bagi Siswa
1. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep materi yang disampaikan.
2. Meningkatkan kerjasama antar siswa dalam pembelajaran. 3. Meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa.
4. Menanamkan sikap peduli kesehatan 1.6.2 Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar. 1.6.3 Bagi Sekolah
Memberi masukan kepada sekolah tentang model pembelajaran pengajaran yang efektif digunakan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
(1)
Berdasarkan perolehan data di lapangan menggunakan angket, dengan mengambil sampel SMA di Semarang, yaitu SMA Kesatrian 1, SMA Teuku Umar, SMAN 9 Semarang, SMA Kesatrian 2 dan MA Al-Asror, terhadap siswa yang sudah pernah belajar sistem pertahanan tubuh, 67% siswa di antaranya mengkategorikan dalam kelompok sulit. Siswa yang mengategorikan materi ini dalam kelompok sulit, 59% berpendapat konsep sulit dipahami, 24% siswa yang berpendapat bahwa materi bersifat abstrak, 17% berpendapat banyak istilah-istilah asing. Hasil wawancara dari sampel anak-anak yang menanggapi pembelajaran dalam kategori sulit yaitu mereka merasa bingung dan sulit mendalami materi yang telah disampaikan guru, karena materinya bersifat abstrak, banyak istilah-istilah asing, serta berkaitan dengan seluruh sistem di dalam tubuh. Akibatnya siswa cenderung malas untuk mencari informasi dari luar atau dari berbagai sumber referensi.
Pembelajaran sistem pertahanan harus didesain semenarik mungkin, agar siswa senang sehingga mudah mempelajari materi ini. Pembelajaran yang hanya menggunakan komunikasi satu arah dapat mengurangi kreativitas siswa juga dalam mengkonstruk pengetahuan kesehatan dalam dirinya (Prakoso, 2012). Salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran untuk menyampaikan informasi. Ketika strategi yang dipilih tidak tepat maka tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai. Sistem pertahanan tubuh merupakan materi yang berhubungan dengan pertahanan tubuh, vaksin, antibiotik, gangguan pertahanan tubuh.
(2)
Menurut Campbel et al. (2010: 90), tubuh harus mempertahankan dirinya sendiri dari penyerang yang tidak dikehendaki. Sistem pertahanan yang paling dasar melawan patogen adalah penghalang (barrier). Penutup terluar seperti kulit, memberikan hambatan yang cukup besar terhadap invasi mikroba yang terdapat pada tubuh. Akan tetapi menyegel seluruh permukaan tubuh adalah mustahil, karena pertukaran gas, nutrisi dan reproduksi memerlukan bukaan-bukaan lingkungan. Pertahanan-pertahanan penghalang tambahan misalnya sekresi kimiawi yang memerangkap atau membunuh mikroba, menjaga pintu masuk dan keluar tubuh. jika patogen berhasil menembus pertahanan penghalang dan memasuki tubuh, masalah bagaimana mengusir serangan akan sangat berubah, dengan kata lain, sistem pertahanan tubuh harus melakukan pengenalan, yang membedakan pihak yang bukan dirinya dari dirinya sendiri. Lesley & Jane (1999: 30) mengatakan untuk memahami bagaimana sistem tubuh melawan infeksi, perlu bagi kita untuk dapat mengidentifikasi sel-sel atau komponen yang terlibat. Apabila kita menguasai dasar dan alurnya, maka kita akan mempelajari dengan mudah.
Arends (2008: 43) menyatakan, model pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan model pembelajaran yang akan mengukur kemampuan analisis peserta didik agar lebih kritis, terarah dan menyenangkan. Pembelajaran diawali dengan penyajian masalah tentang suatu penyakit dan kebiasaan-kebiasaan buruk, kemudian akan dikaji melalui diskusi agar siswa mampu memahami dalam memecahkan masalah tersebut. Kelebihan problem based learning (PBM) atau pembelajaran berbasis masalah memiliki kelebihan yaitu
(3)
siswa mendapatkan keterampilan penyelidikan dan keterampilan mengatasi masalah. Siswa juga berperilaku sosial sesuai peran orang dewasa, selain itu siswa memiliki keterampilan untuk belajar secara mandiri.
Pengalaman survei lapangan bertujuan meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran, karena siswa melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan dipelajari. Dryden & Vos (2002: 22) mengatakan bahwa “Peserta didik akan dapat belajar secara lebih efektif apabila dalam keadaan “fun”. Metode pembelajaran pengalaman lapangan dapat membawa peserta didik ke dalam keadaan yang “favourable” sehingga mereka dapat dengan mudah menangkap materi yang diberikan.
Melalui materi sistem pertahanan berpendekatan masalah kesehatan, diharapkan siswa dapat memahami lebih dalam lagi melalui pikiran yang kritis tentang materi sistem pertahanan tubuh dan dapat menjaga sistem imun tubuhnya dengan baik. Karena mereka belajar untuk memecahkan masalah yang riil terjadi pada kehidupan sebenarnya, bahkan terjun langsung ke lapangan untuk mengamati sumber belajar secara langsung. Mereka juga dapat menjaga pola gaya hidup di masa mendatang, sehingga mereka juga bisa mengambil keputusan dengan benar bila menghadapi permasalahan tentang kesehatan dan menjadi manusia yang sadar akan pentingnya kesehatan pada tubuhnya. Sehingga, hasil belajar siswa kelas XI pada materi sistem pertahanan, sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian untuk menguji efektivitas pembelajaran berbasis masalah pada materi sistem pertahanan untuk menanamkan sikap peduli kesehatan pada siswa
(4)
1.2Identifikasi Masalah
Permasalahan yang menyangkut pembelajaran Biologi pada materi sistem pertahanan tubuh adalah sebagai berikut.
1.2.1 Materi sistem pertahanan tubuh penting dipahami karena erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, akan tetapi bagi siswa merupakan salah satu materi yang sulit.
1.2.2 Sikap peduli kesehatan pada siswa bisa tertanam jika siswa berinteraksi dengan sumber belajar yang berkaitan langsung tentang masalah-masalah kesehatan di lapangan.
1.3Cakupan Masalah
Cakupan masalah yang akan diteliti dibatasi sebagai berikut.
1.3.1 Materi sistem pertahanan tubuh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi yang dipelajari di SMA kelas XI semester genap dengan kompetensi dasar:
1. Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip sistem immun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program immunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh (Kompetensi dasar 3.14).
2. Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang dikendalikannya (Kompetensi dasar 4.16).
(5)
1.3.2 Hasil pembelajaran yang akan diukur, ditekankan pada Kurikulum 2013 meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Permendikbud No. 104 Tahun 2014) berupa.
1. Hasil belajar pengetahuan diperoleh dari skor tes akhir materi sistem pertahanan tubuh.
2. Hasil belajar sikap diperoleh dari angket sikap peduli kesehatan
3. Hasil belajar keterampilan diperoleh dari skor keterampilan berdiskusi, dan keterampilan berpikir kritis.
1.3.3 Tiga model pembelajaran yang akan diteliti terdiri dari.
1. Pembelajaran berbasis masalah yang biasa diterapkan di SMA Kesatrian 2 Semarang.
2. Pembelajaran berbasis masalah yang diberi tugas survei di lapangan. 3. Pembelajaran berbasis masalah yang diberi tugas survei menggunakan
internet.
1.3.4 Sikap peduli kesehatan yang akan diukur adalah penanaman konsep kesehatan, yang diharapkan akan muncul setelah menyelesaikan pembelajaran sistem pertahanan tubuh.
1.3.5 Pembelajaran sistem pertahanan tubuh berbasis masalah untuk menanamkan sikap peduli kesehatan menggunakan perangkat pembelajaran yang terdiri atas silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar diskusi siswa (LDS), video pembelajaran, lembar observasi siswa, dan instrumen penilaian.
(6)
1.4Rumusan Masalah
Apakah pembelajaran berbasis masalah dipadu penugasan survei pada materi sistem pertahanan tubuh efektif menanamkan sikap peduli kesehatan dan hasil belajar siswa SMA Kesatrian 2 Semarang?
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan pembelajaran ini adalah untuk menganalisis efektivitas pembelajaran berbasis masalah dipadu penugasan survei pada materi sistem pertahanan tubuh untuk menanamkan sikap peduli kesehatan dan hasil belajar siswa.
1.6Manfaat Penelitian 1.6.1 Bagi Siswa
1. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep materi yang disampaikan.
2. Meningkatkan kerjasama antar siswa dalam pembelajaran. 3. Meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa.
4. Menanamkan sikap peduli kesehatan 1.6.2 Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar. 1.6.3 Bagi Sekolah
Memberi masukan kepada sekolah tentang model pembelajaran pengajaran yang efektif digunakan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.