Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

T A H U N 2012 - 2017 3 B A B I P E N D A H U L U A N kesepakatan dari semua Stakeholder . Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan jangka menengah untuk dituangkan ke dalam Rencana Tahunan, Renja SKPD, RKA SKPD dan APBD. Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh mempunyai hubungan dengan beberapa dokumen perencanaan lainnya. Hubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP Aceh merupakan dokumen perencanaan untuk periode 20 dua puluh tahun, dimana periode Renstra ini merupakan segmen awal dari periode RPJP tersebut. RPJP Aceh merupakan pedoman dalam penyusunan RPJM Aceh sementara RPJM tersebut menjadi Pedoman dalam penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh saat ini. b. Rencana Pembangunan Jangka Menegah RPJM Aceh sebagai dokumen perencanaan untuk periode 5 lima tahun, merupakan pedoman dalam Penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh. Rancangan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh berpedoman pada RPJMA. Selanjutnya Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh ini ditetapkan setelah disesuaikan dengan RPJMA. c. Rencana Kerja Pemerintah Aceh RKPA merupakan dokumen Perencanaan Pemerintah Aceh untuk periode 1 satu tahun dan Penjabaran dari RPJM Aceh. RKP Aceh menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Aceh Renja-SKPA dan berpedoman pada Renstra SKPA ini. Selanjutnya RKPA menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBA. Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh sebagai dokumen perencanaan Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh untuk periode 1 satu tahun, merupakan penjabaran dari Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh. Oleh karena itu, penyusunannya berpedoman pada renstra ini dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Aceh. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan bidang ketenagakerjaan maka dalam renstra Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk juga mengacu pada Standar Pelayanan Minimal sebagaimana yang diatur dalam Permendagri No.54 tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yaitu SPM bidang ketenagakerjaan sesuai dengan Permenakertrans No.15 tahun 2010 tentang SPM Ketenagakerjaan sebagaimana diubah dalam Permenakertrans No.04 tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Lampiran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.15MenX2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan. Sehingga SPM bidang ketenagakerjaan merupakan acuan untuk mengukur kualitas dan kuantitas pelayanan publik yang diberikan pemerintah daerah khususnya bidang ketenagakerjaan. Artinya, SPM itu juga merupakan alat ukur untuk memantau kinerja pemerintah daerah. Hal ini terutama terkait dengan urusan wajib pemerintah daerah sesuai UU 32 Tahun 2004, daerah memiliki urusan wajib dan urusan pilihan. Jadi, SPM ini terkait dengan pelaksanaan urusan wajib yang sebenarnya merupakan pelayanan dasar yang salah satunya adalah ketenagakerjaan, yang dijamin haknya secara konstitusional oleh Undang - undang. Penerapan SPM ini juga diharapkan sebagai upaya pemerintah daerah untuk lebih memperbaiki kinerja pelayanan kepada masyarakat. 1.2. Maksud dan Tujuan 1.2.1. Maksud Adapun maksud penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan yang memberikan arah kebijakan, T A H U N 2012 - 2017 4 B A B I P E N D A H U L U A N program dan sasaran strategis yang ingin dicapai selama 5 lima tahun ke depan yang menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh tahun 2012 2017.

1.2.2. Tujuan

Secara umum tujuan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh adalah : a. Pedoman penyusunan Rencana Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh b. Pedoman dalam rangka untuk menentukan arah kebijakan pembangunan yang akan datang guna mencapai tujuan dan sasaran organisasi c. Instrumen untuk mengukur kinerja pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh d. Untuk menampung aspirasi masyarakat serta membangun konsensus antar stakeholder

1.3. Landasan Hukum

Landasan hukum utama yang mengatur sistem, mekanisme, proses dan prosedur tentang Renstra SKPD khususnya dan perencanaan pada umumnya yaitu : 1. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonom Provinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara. 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara. 3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. 6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 7. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh. 8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. 9. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian. 10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Transmigrasi. 11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi Sebagai Daerah Otonom. 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintahan, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota. 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 15. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014. 16. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal.