Identifikasi Kelompok Penebang Tradisional dan Analisa Pola Kemitraan dengan Penebang Tradisional di HPHTI PT. Wirakarya Sakti

Mohamad Dody.

Identifikasi Kelompok Penebang Tradisional dan Analisa Pola Keniitraan

Dengan Penebang Tradisional di H P H T I PT. Wirakarya Sakti. Di bawah bimbingan Ir.
Bramasto Nugroho, M S dan Dr. Ir. Hariadi Kartodiharjo, MS.
Secara uniuni, liutan menjadi msak karena banyak dilakukan penebangan, baik untuk
kepentingan perusahaan besar ataupun untuk kepentingan perkebunan besar. Selama ini tuduhan atas
lusaknya hutan di Indonesia lebih banyak ditilnpakan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar liutan,
atau yalig biasanya disebut Peramball Hutan atau Peladang Belpindah, yang melakukan penebangan
secara tradisional.
Dengan memperhatikan baliwa penebang tradisional adalah suatu kelompok usaha kecil,
niaka pendekatan yang dilakukan dalani penelitian ini adalah pendekatal~ melalui aspek sosial,
ekonomi dan budaya, yang keniudian diperoleh gambaran profil masyarakat desa sekitar lmtan. Dari
profil masyarakat desa sekitar hutan, diketahui sejauh mana ketergantungan niereka terhadap hutan dan
persepsi mereka tentang hutan. Kemudian dapat diketahui karakteristik, sistern kerja dan produktifitas
anggota masyarakat desa sekitar hutan yang melakukan penebangan tradisional di dalalil kawasan
liutan tanpa Gin, serta analisa produktifitas penggunaan kelonipok penebang tradisional ole11
pelusahaan pemilik areal konsesi hutan produksi.
Penelitian dilakukan terhadap para penduduk desa hutan di sekitar HPHTI PT. Wirakarya
Sakti, para penebang tradisional yang menebang kayn di luar areal konsesi hutan produksi, yang

biasanya disebut penebang liar, dan para penebang tradisional yang meliebang di dalam areal konsesi
HPHTI. PT. Wirakarya Sakti dengan Siste~nKemitraan.
Dalam nienganalisa kondisi sosial, ekonomi dan budaya serta persepsi masyarakat desa butan,
dilakukan pengalnatan dan penelitian mendalanl terhadap 6 desa untuk melibat kondisi sosekbud
sebenamya. Data tentang karakteristik penebang tradisional diperoleb dengan wawancara langsung
dengall elnpat kelompok penebang tradisional.

Pengukuran produktivitas penebangan tradisional

dilakukan pada kelompok penebang tradisional yang menebang kayu di areal konsesi HPHTI PT.
Wirakarya Sakti dalam sistem kemitraan.
Dalam analisa pendapatan penebang tradisional dalam sistem kemitraan, dikumpulkan datadata mengenai jumlah kayu (chip log dan log) yang dihasilkan oleh tiap-tiap rombongan, total biaya
belanja dan biaya produksi per bulan tiap-tiap kelompok, sehingga dapat dihitung pendapatan per
orang per bulan dari hasil penebangan kayu dalam sistem kemitraan ini dengan HPHTI PT. Wirakarya
Sakti.
Dari rata-rata pendapatan kotor per bulan, maka dapat diklasifikasikan tingkat kesejahteraan
dari masyarakat desa di sekitar HPHTI PT. Wirakarya Sakti.

Dari pengklasifikasian tingkat


kesejahteraan masyarakat tersebut diketahui bahwa penduduk dengan klasifikasi agak cukup memiliki
persentasi terbesar (35,@@%),diikuti dengan klasifikasi cukup (30,83%). Hal ini n~enunjukkanbahwa
kondisi perekonomian masyarakat desa sekitar HPHTI PT. Wiraka~ya Sakti cukup baik. Nilai
ketergantungan penduduk (dependency ratio) sebesar 0,789 menunjukkan bahwa tanggungan
penduduk yang bekerja terliadap penduduk yang tidak bekerja cukup rendali. Hal ini nie~iu~iji~kkan
bahwa niasyarakat tersebut rajin dan cukup dinamis. Tingkat pendidikan masyarakat desa sekitar
HPHTI PT. Wirakalya Sakti cukup baik karena hanya G,91% penduduk yang tidak nienamatkan SD.
Dari Iiasil penilaian persepsi niasyarakat, dapat dilihat bahwa ketergantungan mereka terliadap
hutan sangat besar. Hutan niasih nienjadi suniber pengliasilan utama mereka (88,33%), dan sebagian
besar dari niereka (GO,S3%) nienyatakan baliwa liutan masill dapat ditebang.

Hal inilali yang

menyebabkan anggota ~nasyarakatdesa sekitar hutan t e n s melakukan penebangan tradisional yang
tidak terko~itrolsehingga menyebabkan liutan semakin msak.
Para penehang h-adisional di Propinsi Jambi dapat dibagi rne~ijadipenebang tradisional
terorganisir dan penebang tradisional tak terorganisir. Pen~bagianini bel-dasarkan perbedaan motif
penebanga~idi antara niereka. Para penebang tradisional yang terorganisir cenderi~ngn~en~iliki
motif
yang lebih materialistis dan dampak kelusakan liutan akibat kegiatan niereka jauh lebih besar daripada

yang diliasilkan ole11 penebang tak terorganisir.
Para penebang kayu tradisional di Propinsi Janibi biasanya disebut Or(l~?gOngknk, karena
sistem pengambilan kayiuiya ~nengguuakansistem ongkak. Pe~igambila~i
kayu sistem ongkak adalali
salali satu sisteni penebangan manual atau pengambilan kayu dari dalam hutan dengan nienggunakan
tenaga manusia sepenuhnya dengan nienggunakan jalan ongkak.
siste~nongkak
Produktivitas penyaradan penebang tradisional di darrah Janibi menggu~iaka~i
adalah sebesar 3,20 mi logljamkelompok, atau sebesar 25,G mi log/hari/kelompok, atau 588 mi
loghulan~kelompokdengan kisaran produksi = 341-735 ni3 loghulan/kelompok.
Kelompok penebang tradisional menliliki karakteristik yang berbeda dengan kelompok
peneba~igprofesional yang bekerja tetap pada suatu HPHHPHTI. Kelompok penebang tradisional ini
tidak terbiasa dengan sisteni kerja suatu pemsahaan yang memiliki prosedur kerja tertentu. Dari data
yang ada selama hulan Januari sampai bulan April 2000, dapat dilihat bahwa sering terjadi pembahan
jumlah tenaga kerja dan produktivitas yang berfluktuatif. Hal ini membuat PT. Wirakarya Sakti tidak
dapat menibuat target produksi tetap, disamping produktivitas kelompok penebang tradisional tersebut
jauh dibawah kelompok penebang profesional yang didatangkan dari daerah Jawa. Hal ini disebabkan
antara lain karena mereka belum terbiasa dengan sistem tebang habis (land Clearing) yang diterapkan
oleh HPHTI PT. Wirakarya Sakti, adanya pengklasifikasian ukuran chip dan log, potensi hutan yang
rendah (sedikit pohon berdiameter besar), waktu kerja mereka yang tidak terjadwal, dan rendahnya

upah per meter kubik kayu bila dibandiigkan dengan upah yang dibayarkan cukong kayu liar.

IDENTIFIKASI KELOMPOK PENEBANG TRADISIONAL
DAN ANALISA POLA KEMITRAAN DENGAN PENEBANG
TRADISIONAL DI HPHTI PT. WIRAKARYA SAKTI

Karya Ilmiali
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleli Gelar
SARJANA KEHUTANAN
Pada
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Oleli :
Mohamad Dody
E02496020

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000