Gambar 4.3 Grafik kuat tekan silinder terhadap persentase penambahan tetes tebu
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa pada umur beton 14 dan 28 hari dengan variasi penambahan tetes tebu 0,25 merupakan kuat tekan tertinggi, yaitu
sebesar 28,14 Mpa dan 31,9 Mpa. Dan pada variasi penambahan tetes tebu 1 dari penggunaan semen diperoleh kuat tekan terendah , yaitu sebesar 3,94 Mpa
dan 9,55 Mpa. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa setelah variasi penambahan tetes tebu 0,25 diperoleh grafik yang cenderung menurun.
4.4 Pola Retak Pada Pengujian Kuat Tekan
Pada pengujian kuat tekan silinder beton ditemui satu kasus yang menarik untuk dicermati yaitu pola retak pada benda uji silinder beton seperti yang terlihat
pada Gambar 4.4.
22,74 28,14
25,09
6,95 3,94
22,42 31,9
29,44
10,42 9,55
5 10
15 20
25 30
35
0,25 0,50
0,75 1
N il
a i
K u
a t Te
k a
n M
P a
Persentase Tetes Tebu
Pengaruh Persentase Tetes Tebu terhadap Nilai Kuat Tekan
Umur 14 Hari Umur 28 Hari
Universitas Sumatera Utara
e. kolom columnar d. geser shear
c. kerucut dan geser cone dan shear
b. kerucut dan terbelah cone dan split
a. kerucut cone
Gambar 4.4 Pola retak cone and split pada pengujian kuat tekan silinder beton
dalam penelitian.
Dimana pola retak yang terjadi menurut ASTM C 39 ada lima kemungkinan,
seperti terlihat pada Gambar 4.5
Gambar 4.5 Pola retak yang mungkin terjadi pada silinder beton
Universitas Sumatera Utara
Pola retak yang ideal diharapkan adalah yang berbentuk kerucut cone. Karena pola retak yang berbentuk kerucut menunjukkan kepadatan benda uji
silinder merata dan permukaannya benar-benar datar, sehingga penyebaran tekanan pada saat pengujian kuat tekan terjadi secara merata pada seluruh
permukaan yang kemudian disalurkan merata pula pada seluruh bagian silinder. Pada beberapa permukaan sillinder terdapat permukaan yang tidak merata,
hal ini disebabkan karena adanya penyusutan yang terjadi pada beton pada saat proses pengikatan, sehingga permukaannya menurun dari keadaan semula. Oleh
karena itu, untuk mendapatkan hasil pengujian yang maksimal pada benda uji, maka sebelum dilakukan pengujian benda uji dicapping yang bertujuan untuk
mendapatkan permukaan benda uji yang rata. Hasil pengujian benda uji silinder menunjukkan pola retak yang dominan
terjadi adalah kerucut dan terbelah cone dan split, namun juga terdapat pola retak kerucut dan geser. Kasus ini mengindikasikan bahwa permukaan benda uji
kurang datar dan kepadatannya juga kurang serta daya lekat antara jerami padi dengan material lainnya.
4.5 Kuat Tarik Belah Silinder Beton