Pertanyaan Penelitian D BK 0807929 Chapter1

Agus Irawan Sensus, 2014. MODEL KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK DENGAN HIGH FUNCTIONING AUTISM DISEKOLAH DASAR INKLUSIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu luasnya setting penelitian yakni sekolah penyelenggara pendidikan inklusi yang ada di Kota Bandung, maka fokus penelitian ini dibatasi pada SDN Puteraco. Berangkat dari kondisi empirik-konseptual sebagaimana dipaparkan di atas, fokus penelitian ini adalah untuk merumuskan dan mengimplementasikan model konseling kelompok dengan teknik bermain peran yang efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial pada anak dengan High Functioning Autism di sekolah dasar inklusif Kota Bandung”.

C. Pertanyaan Penelitian

Sebagaimana dinyatakan dalam rumusan masalah, bahwa penelitian ini akan merumuskan dan mengimplementasikan model konseling kelompok dengan teknik bermain peran yang efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism di sekolah dasar inklusif Kota Bandung. Operasionalisasi dari rumusan penelitian dimaksud, dilaksanakan dalam dua tahapan penelitian, yakni penelitian tahap kesatu dengan fokus untuk merumuskan model konseling kelompok dengan teknik teknik bermain peran yang efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism di sekolah dasar inklusif Kota Bandung, dan penelitian tahap kedua dengan fokus untuk mengimplementasikan model konseling kelompok dengan teknik bermain peran yang efektif yang dihasilkan dalam penelitian ini untuk mengembangkan keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism di sekolah dasar inklusif Kota Bandung. Dalam penelitian tahap kesatu ini, fokus penelitian adalah untuk merumuskan model konseling kelompok dengan teknik bermain peran yang efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism di sekolah dasar inklusif Kota Bandung. Untuk merumuskan model dimaksud, diperlukan data-data lapangan sebagai dasar empirik. Agus Irawan Sensus, 2014. MODEL KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK DENGAN HIGH FUNCTIONING AUTISM DISEKOLAH DASAR INKLUSIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Terkait dengan tujuan penelitian tahap kesatu sebagaimana dipaparkan di atas, berikut dirumuskan pertanyaan penelitian yang memfokuskan pada kondisi obyek keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism: 1. Hambatan dan kemampuan apa saja yang dialami oleh anak dengan High Functioning Autism dalam mengembangkan keterampilan sosial dengan anak-anak reguler di sekolah dasar inklusif? 2. Aspek-aspek apa saja yang difahami guru tentang keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism di sekolah dasar inklusif? 3. Bagaimana pengetahuan guru dalam melaksanakan konseling kelompok dengan teknik bermain peran untuk mengembangkan keterampilan sosial pada anak dengan High Functioning Autism di sekolah dasar inklusif? 4. Dukungan apa saja yang diberikan orang tua siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism di sekolah dasar inklusif? 5. Seperti apakah model konseling kelompok dengan teknik bermain peran untuk mengembangkan keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism di sekolah dasar inklusif? Dalam penelitian tahap kedua, rumusan masalah penelitian adalah “bagaimana implementasi model konseling kelompok dengan teknik bermain peran untuk mengembangkan keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism di sekolah dasar inklusif ?” Terkait dengan rumusan masalah dalam penelitian tahap kedua ini, dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah penerapan model konseling kelompok dengan teknik bermain peran dapat meningkatkan keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism yang berperilaku agresif dan menyendiri di sekolah dasar inklusif Kota Bandung? 2. Apakah penerapan model konseling kelompok dengan teknik bermain peran dapat meningkatkan keterampilan sosial anak dengan High Agus Irawan Sensus, 2014. MODEL KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK DENGAN HIGH FUNCTIONING AUTISM DISEKOLAH DASAR INKLUSIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Functioning Autism kelas rendah dan kelas tinggi di sekolah dasar inklusif Kota Bandung? 3. Apakah penerapan model konseling kelompok dengan teknik bermain peran dapat meningkatkan keterampilan sosial anak dengan High Functioning Autism yang berasal dari keluarga yang memiliki dukungan memadai dan kurang memadai di sekolah dasar inklusif Kota Bandung?

D. Tujuan Penelitian