Mediakom Edisi 29 April 2011 - [MAJALAH]
(2)
(3)
ETALASE
M
enata jaminan persalinan (Jampersal) tak semudah berteori di atas konsep. Tentu akan lebih sulit lagi bila tak punya teori. Kini, Jampersal sudah mempunyai konsep dan tahun 2011 menjadi awal dari implementasi konsep itu. Mampukah konsep tersebut menggelinding, mengalir dan menjadi bagian dari solusi atas problemmasih ingginya angka kemaian bayi ( AKB) dan angka kemaian ibu (AKI) di
Indonesia?
Untuk menjawab pertanyaan di atas masih memerlukan waktu untuk mengimplementasikan
konsep Jampersal, minimal satu tahun ini. Baru tahun 2012 dapat melakukan evaluasi, untuk memperoleh gambaran sisi posiif dan hambatan yang terjadi dilapangan, serta mencari solusi apa yang paling tepat untuk mengintervensi hambatan tersebut.
Lalu sikap apa yang paling tepat menanggapi konsep Jampersal yang belum teruji dilapangan
ini? Seidaknya ada dua hal. Pertama, laksanakan konsep Jampersal sesuai panduan yang telah
ditetapkan, sekalipun menemukan kendala dan hambatan dilapangan. Kedua, jangan berheni bergerak mencari solusi agar konsep Jampersal dapat bergulir dengan baik. Sebab tak ada hambatan yang tak bersolusi, bila mau berikhiar secara sungguh-sungguh.
Bila kedua hal tersebut dapat dikerjakan dengan baik, maka proses menata Jampersal akan memperoleh hasil yang memuaskan, yakni turunnya jumlah AKI dan AKB pada tahun-tahun mendatang. Berapa besar penurunannya ? Jawabnya seberapa besar opimalisasi program Jampersal. Nah, bagaimana opimalisasinya, Mediakom edisi 29 mengangkat Jampersal dalam
rubrik utama.
Selain Jampersal, pembaca dapat menikmai berbagai informasi terkini tentang isu susu formula yang tercemar bakteri Sakazakii, kisah mantan penderita TB yang kini akif bergerak menjadi ketua paguyuban pasien TB. Tak keinggalan rubrik potret “penelii harus jujur” dan lentera.
Selamat membaca.§
Redaksi
drg. Murti Utami, MPH
SuSunan RedakSi
Penanggung Jawab : drg. Muri Utami, MPH
Redaktur : Dra. Hikmandari A, M.Ed, Dyah Yuniar Seiawai, SKM, MPS
Editor/Penyuning : Drs. Sumardi, Mulyadi, SKM, M.Kes, Prawito, SKM, MM, M.Rijadi, SKM, MSc.PH, Busroni S.IP, Mety Seiowai, SKM, Aji Muhawarman, ST
Desain Grais dan Fotografer : Drg. Anitasari, M, Resi Kianini, SKM, M.Kes, Dewi Indah Sari, SE, MM, Sri wahyuni, S.Sos, MM, Giri Inayah, S.Sos., wayang Mas Jendra, S.Sn
Sekretariat : waspodo Purwanto, Endang Retnowaty, Dodi Sukmana, S.I.Kom, Okto Rusdianto, ST, Yan Zefrial alamat Redaksi: Pusat Komunikasi Publik, Gedung Kementerian Kesehatan RI Blok A, Ruang 107,
Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 Jakarta 12950
Telepon : 021-5201590; 021-52907416-9 Fax : 021- 5223002; 021-52960661 email: info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id Call Center: 021-500567, 021-30413700
Media
kom
RedakSi meneRima naSkah daRi PembaCa, daPaT dikiRim ke alamaT email RedakSi
(4)
DAFTAR
ISI
ETALASE INFO SEHAT
CARA MENGASAH OTAK
JENIS KANKER yANG MENyERANG ANAK LANGSING LEWAT CARA BERNAPAS MANfAAT KUACI
VAKSIN BALITA dI INdONESIA AMAN SURAT PEMBACA
STOP PRESS
MASA dEPAN fUNGSIONAL HUMAS CERAH PERPUSTAKAAN SERBAGUNA
STRUKTUR ORGANISASI BARU KEMENTERIAN KESEHATAN
KOLOM
MEDIA UTAMA
JAMPERSAL SOLUSI PERSALINAN BAGAIMANA PENdANAAN JAMPERSAL? KEBIJAKAN JAMINAN PERSALINAN PERCEPATAN PENURUNAN AKI dAN AKB KEARIfAN LOKAL TURUNKAN AKI dAN AKB KEBIJAKAN PROGRAM JAMKESMAS TAHUN 2011 RAGAM
BIASAKAN ANAK SARAPAN PAGI
PENyAKIT TIdAK MENULAR BERdAMPAK PAdA SOSIAL EKONOMI
REKOMENdASI HASIL PERTEMUAN REGIONAL WHO UNTUK RAKYAT
NASIB SUSU fORMULA dAN BAKTERI SAKAZAKII dPR BICARA SUSU fORMULA
3 6
10 11
15 16
25
(5)
PERISTIWA
TENAGA KESEHATAN HAJI INdONESIA LEBIH BAIK GUNAKAN ANTIBIOTIK SECARA TEPAT
AdANG BACTIAR KUKUHKAN JAdI KETUA IAKMI BEKAM dIyAKINI SEMBUHKAN PENyAKIT
SEPULUH GUBERNUR TERIMA PENGHARGAAN MdG’S POTRET
dR. dR. TRIHONO, M.SC
KATAKAN APAdANyA JELEK ATAU BAGUS NASIONAL
SIKAPI KEBERHASILAN dENGAN RENdAH HATI MENUJU GOOd GOVERNANCE
DAERAH 1
GIGIT SI KEBAL dI BABEL DAERAH 2
MEMANUSIAKAN MASyARAKAT MALINAU MANTAN TB: SAyA TAKUT MATI
KOLOM SIAPA DIA ANJASMARA SAHRUL GUNAWAN WIdyAWATI BAIM WONG RESENSI BUKU LENTERA
33
42
46
50
62
65 66
68 70
FoTo CoveR
(6)
PeneliTian menunjukkan banyak yang dapat anda lakukan untuk mengasah ketajaman otak. Beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk membantu mempertahankan kecerdasan otak, antara lain :
1. Tenang
Penelii di California Insitute of Technology mengatakan
otak akan mengingat lebih baik saat santai. Sediakan waktu
beberapa menit seiap hari untuk menarik napas dalam-dalam/
meditasi.
2. FokUs Masa DePan
Berdasarkan peneliian baru-baru ini, orang secara ruin membuat rencana dan menanikan acara yang akan datang resiko terkena Alzheimer berkurang 50 persen. Jangan khawair bila idak memiliki banyak acara yang bisa mengubah hidup
anda. Buat janji dengan teman untuk bertemu dan bercerita.
3. Jalan-Jalan
Para penelii Universitas Columbia mengatakan kadar glukosa inggi (bila idak mengidap diabetes) dapat membahayakan
daerah otak yang membantu membentuk ingatan. Kegiatan
isik dapat membantu kadar gula darah turun menjadi normal. 4. Makan BlUeBerry
Robert Krikorian, PhD profesor psikiatri dan ahli saraf di Universitas Cincinanai, mengatakan blueberry memiliki
CARA MENGASAH OTAK
senyawa yang disebut “anthocyanin” membantu komunikasi antara sel otak dan akan muncul untuk meningkatkan ingatan.
5. MeMPelaJari sesUaTU yang BarU
Belajar bahasa Spanyol online, kursus menjahit/
bermain tenis.Peneliian di University of California Irvine menemukan bahwa rangsangan mental membatasi efek melemahkan penuaan
pada ingatan dan pikiran.§ liputan6/yani2701
TeRnyaTa penyakit kanker idak hanya menyerang wanita menopause saja, karena penyakit tersebut juga menyerang
anak-anak dibawah umur, seperi yang terjadi pada beberapa anak. Untuk itu, kenali jenis-jenis kanker apa sajakah yang menyerang anak-anak?
leUkeMia (kanker DaraH)
Leukemia merupakan kanker pada anak yang paling umum, yaitu sekitar 33 persen dari seluruh kanker yang ada di
anak-anak.
Jenis leukemia yang paling umum
adalah leukemia limfosit akut (Acute lymphocyic leukemia/ALL) dan leukemia myelogenous akut (Acute myelogenous leukemia/AML). Gejala yang imbul dari
lekemia ini adalah pucat, sering demam, tulang dan sendi yang nyeri, kelemahan, perdarahan, demam, penurunan berat badan dan gejala lainnya.
kanker oTak Dan sisTeM saraF Kanker otak dan sistem saraf
merupakan kanker kedua yang banyak menyerang anak, yaitu sekitar 21 persen. Sebagian besar kanker otak yang terjadi
pada anak-anak melibatkan batang otak
atau otak kecil.
Pada tahap awal biasanya ditandai dengan sering sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur, pusing dan kesulitan berjalan atau memegang benda.
neUroBlasToMa
Neuroblastoma adalah bentuk
kanker dibeberapa jenis sel saraf yang
bisa ditemukan sejak janin, karena itu umumnya kanker ini terjadi pada
bayi dan anak-anak di tahun pertama
kehidupannya.
Tumor ini bisa dimulai di mana saja,
tapi biasanya paling sering terjadi di dalam perut dan terlihat pembengkakan. Kondisi
jENiS KANKER
yANG
MENyERANG
ANAK
HT
TP://GIANTwHEEL.BL
OG.
CO
.IN
HT
TP://wRITE
ABOUTNO
w
JT
.FILE
S.
w
ORDPRE
SS.
(7)
ini juga dapat menyebabkan nyeri tulang dan demam.
liMFoMa (geTaH Bening)
Kanker limfona non-Hodgkins dan limfoma Hodgkins adalah kanker yang
dimulai pada jaringan getah bening,
seperi amandel, kelenjar getah bening
dan thymus. Kanker ini bisa menyebar ke sumsum tulang belakang dan organ tubuh lainnya tergantung dimana kanker tersebut tumbuh.
Gejala yang imbul adalah demam,
berkeringat, kelemahan dan benjolan
pada kelenjar getah bening di keiak,
leher atau pangkal paha.
rHaBDoMyosarcoMa
Rhabdomyosarcoma merupakan kanker sarkoma jaringan lunak yang
paling umum terjadi di anak-anak. Tumor ini dimulai dalam sel embrio
yang sama untuk perkembangan otot lurik sukarela.
Kondisi ini bisa terjadi di kepala dan leher, selangkangan, perut, panggul,
lengan dan kaki. Gejala yang muncul
adalah rasa sakit, pembengkakan dan atau benjolan.
reTinoBlasToMa (kanker MaTa) Reinoblastoma atau kanker mata biasanya terjadi pada
anak-anak di bawah usia 5 tahun dan
bersifat turunan. Gejala-gejala untuk reinoblastoma adalah mata seolah bersinar bila kena cahaya (mata kucing), manik mata (bercak) berwarna puih, mata juling dan merah serta
bola mata menonjol. Jika dilakukan tes dengan
otalmoskop pada mata yang normal
akan berwarna merah sedangkan
reinoblastoma idak memberikan
warna merah.
kanker TUlang
Kanker tulang primer (yang bermula dari tulang) paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Kanker tulang
primer berbeda dengan kanker tulang
metastaik (kanker lain yang menyebar hingga ke tulang).
Jenis kanker tulang yang menyerang anak-anak yaitu:
1. Osteosarcoma, kanker ini idak
menyebabkan rasa sakit atau
gejala sampai imbul bengkak, tapi terkadang imbul rasa sakit pada
tulang yang semakin lama semakin memburuk.
2. Ewing sarcoma, kanker tulang ini
jarang terjadi, biasanya ditandai dengan rasa nyeri di tulang dan sebagian besar ditemukan pada remaja.§ YN-dari berbagai sumber
LANGSiNG LEWAT
CARA BERNAPAS
ingin langsing?. Coba bernapas dengan benar.
Memprakikkan teknik pernapasan dengan benar dapat
membantu menurunkan berat badan. Keseimbangan
antara pemikiran dan indakan diperlukan dalam
pelangsingan tubuh.
Dean Ornish, MD, kepala Prevenive Medicine Research Insitute di California, Amerika Serikat
mengungkapkan “Stres emosi dapat membuat berat
badan meningkat, karena mempercepat konversi dari
kalori menjadi lemak, sehingga lebih mungkin untuk
makan lebih banyak/memilih makanan yang idak sehat selama masa stres,”. Mengelola stres juga berari
mengelola berat badan. Salah satu cara mengelola stres dan berat badan adalah dengan bernapas secara perlahan, akan mengurangi hormon stres pada tubuh.
Untuk itu coba cara bernapas perlahan yang disebut
dengan teknik mengerutkan bibir. Ambil napas melalui
hidung selama empat deik, diikui hembusan napas selama delapan deik dengan posisi bibir mengerut (seperi meniup melalui sedotan).
Lakukan cara ini jika saat kesal/marah dan ingin
melampiaskan lewat makanan. Cara ini cukup efekif untuk menstabilkan emosi dan mengurangi stres. Tubuh
pun tak melar.§
vivanews/yani2701
HT
TP://www
.BRE
ATHE-AND-LA
UGH.
(8)
MANfAAT
KuACi
SiaPa yang idak mengetahui
kuaci? Hampir semua pernah makan cemilan ringan satu ini. Ternyata,
walaupun bentuknya kecil, namun
banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Zat-zat
gizi yang ada di dalam kuaci mampu menangkal kanker, memperbaiki dan/atau mencegah penyakit
kardiovaskuler, hipertensi, dan
menurunkan kadar kolesterol jahat. Kuaci berasal dari biji tanaman
bunga matahari. Tanaman yang
berasal dari Meksiko dan Peru ini kemudian menyebar sejak tahun 1700 ke banyak negara.
Tanaman bunga tersebut kemudian dibudidayakan secara besar-besaran
di Jerman, Perancis, Rumania, Bulgaria, Rusia, Hongaria dan Amerika Serikat.
Mulanya tanaman bunga matahari dibudidayakan sebagai tanaman hias.
Belakangan bijinya dimanfaatkan
sebagai kuaci dan sumber minyak
untuk produk kosmeika. Sentra budi
daya tanaman bunga matahari berada
di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kuaci merupakan sumber lemak
sehat (tak jenuh) hampir 90%, vitamin, anioksidan, mineral, protein dan itokimia yang sangat baik. Selain
itu, biji bunga matahari mengandung
lemak tak jenuh ganda (asam linoleat) dan tunggal (asam oleat), jenis lemak
yang melindungi jantung. Studi
klinis menunjukkan, makanan inggi
lemak tak jenuh lebih baik daripada makanan rendah lemak, karena
meningkatkan HDL (kolesterol baik) dan menurunkan LDL (kolesterol jahat).
Biji bunga matahari juga
merupakan sumber vitamin E
terkaya; seperempat gelas biji bunga
matahari memberikan 90,5% dari kebutuhan harian vitamin E. Vitamin E adalah anioksidan dan ani radang; mengurangi gejala asma, osteoartriis dan rematoid arthriis, yang
utamanya dipengaruhi oleh radikal
bebas dan radang. Asupan vitamin E
yang cukup dapat menurunkan risiko berkembangnya plak pada pembuluh darah dan kanker kolon. Juga dapat
mengurangi keparahan dan frekuensi rasa panas (hot lush) yang dialami
wanita menopause dan komplikasi diabetes. Selain itu, kuaci juga banyak
mengandung mineral bermanfaat; seperi fosfor (705-755 mg/l00 g), kalium (648-689 mg/100 g), kalsium (54-116 mg/100 g), natrium (3-99 mg/100 g), besi (6,77-7,28 mg/100 g), dan tembaga (0,69-1,75 mg/100 g).
Mineral kalsium dan fosfor sangat pening perannya dalam
pembentukan massa tulang dan
gigi, sehingga bermanfaat untuk
mencegah osteoporosis. Keberadaan
mineral kalium sangat pening untuk
mengimbangi natrium. Kalium
bersifat hipotensif, yaitu memiliki efek
penurunan tekanan darah.
Nutrisi yang idak kalah peningnya
dalam kuaci bunga matahari adalah
itosterol, salah satu itokimia. Jika
dikonsumsi dalam jumlah memadai,
terbuki dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah, menyehatkan jantung, meningkatkan respon imun dan menurunkan risiko beberapa
jenis kanker. Sebuah peneliian menunjukkan, dari 27 kacang-kacangan dan biji-bijian yang paling
sering dikonsumsi di AS, biji bunga matahari dan pistachio memiliki
itosterol teringgi (270-289 mg/100 gr).
Biji bunga matahari juga kaya akan
folat (sangat baik bagi ibu hamil) dan berbagai mineral seperi magnesium,
selenium, tembaga, zinc, kalsium, dan zat besi.
Namun, walaupun kandungan kimia kuaci berperan besar bagi kesehatan, jumlah konsumsinya yang
masih rendah dan idak koninyu
menyebabkan sumbangan gizinya
idak berari banyak bagi masyarakat. Menyadari peningnya minyak
pada biji bunga matahari, saat ini biji tersebut telah diolah menjadi
sunbuter.
Sunbuter merupakan mentega
dari biji bunga matahari yang dapat digunakan untuk memasak dan membuat salad. Pembuatan produk dari biji bunga itu telah dilakukan di
Cina, Rusia, Eropa, dan juga Amerika
Serikat. Saat ini biji bunga matahari banyak diolah menjadi minyak. Kelebihan minyak biji bunga matahari dibandingkan dengan minyak zaitun adalah minyak biji bunga matahari
memiliki asam oleat (omega-9) yang lebih inggi.§
YN –berbagai sumber
HT TP://www .CHINE SE ASP ARA GUS. COM
(9)
banyak orangtua yang masih takut melakukan imunisasi anaknya
karena beredar kabar vaksin yang digunakan idak aman. Hal ini idaklah benar, karena vaksin yang digunakan
pemerintah aman dan dipakai di beberapa negara lain.
Vaksin dibutuhkan untuk
menurunkan angka kemaian bayi dan
balita terutama penyakit menular. Pencegahan yang bisa dilakukan
adalah pemberian vaksin. Selain
itu usaha ini juga termasuk dalam memenuhi hak dari anak yaitu memberikan perlindungan.
“Vaksin yang selama ini digunakan untuk vaksin masal adalah vaksin
buatan Indoensia yang juga diekspor ke beberapa negara”.
Sebelum vaksin tersebut digunakan secara luas, telah dilakukan peneliian bertahap selama 10-15 tahun. Awalnya vaksin ini dirancang oleh
sekelompok ahli, lalu diujikan pada hewan percobaan, diuji pada manusia dengan 3 tahap yaitu keamanan, daya kekebalan serta perlindungan. Selain
itu vaksin ini juga diawasi dan telah
disetujui oleh Badan kesehatan dunia
(wHO).
“Kalau vaksin ini dipakai di negara-negara lain, maka sudah pasi vaksin
ini aman untuk digunakan,”.
Vaksinasi atau imunisasi yang
diberikan pada anak merupakan
pencegahan yang spesiik, eisien dan
juga efekif terhadap penyakit menular
dan berbahaya, seperi tuberkulosis, polio, diteri, pertusis, tetanus, campak dan penyakit lainnya. Biasanya 2-4
minggu setelah anak diimunisasi, maka sudah tumbuh kekebalan di dalam diri si kecil.
Vaksin yang diberikan bisa berisi bakteri yang dilemahkan (vaksin BCG, ifoid oral), bakteri mai (DPT, Hib, penumokokus, ifoid), virus yang dilemahkan (polio, campak, cacar, MMR, rotavirus), virus yang mai (hepaiis A dan B, inluenza, kanker leher rahim, rabies) atau toksoid (racun yang dilemahkan untuk vaksin tetanus dan diteri).
Cara kerja dari vaksin ini adalah
merangsang sistem kekebalan tubuh
yaitu limfosit (sel darah puih) T untuk kekebalan seluler dan limfosit B untuk menghasilkan anibodi. Bila ada infeksi dari bakteri atau virus, maka limfosit T dan B ini akan bekerja sama, anibodi akan mengikat bakteri atau virus
dan sel pengingat akan merangsang
pembentukan anibodi. Selanjutnya limfosit T akif akan menyerang bakteri atau virus tersebut.
“Imunisasi ini terbuki bermanfaat
karena bisa memberikan perlindungan
sekitar 85-95 persen. Jadi kalaupun si anak terkena infeksi tersebut, idak akan terlalu parah. Tapi kalau idak diimunisasi risiko kemaian atau kecacatannya akan lebih inggi,” ujar
konsultan tumbuh kembang, pediatri sosial.
Tak ada salahnya bagi orangtua
untuk memberikan imunisasi bagi anaknya. Kalaupun terlambat atau
lupa, maka idak perlu mengulang vaksinasi tapi cukup melanjutkan
seusai urutan yang ada.§
YN dari berbagai sumber
VAKSiN BALiTA
di iNdONESiA AMAN
HT
TP://www
.B
AIL
OUTMAINS
TREETNO
w
.C
(10)
PeRTanyaan:
Saya seorang dokter PNS yang ditugaskan di sebuah Puskesmas si daerah terpencil menanyakan bagaimana mendapatkan beasiswa Program Pendidikan dokter Spesialis (PPdS) dari Kementerian Kesehatan?
Terima kasih.
Seorang dokter di daerah terpencil JaWab:
Anda dapat memperoleh beasiswa Program Pendidikan dokter Spesialis dengan cara melengkapi berkas-berkas ke Kementerian
Kesehatan RI. Adapun persyatan untuk mengikui
PPdS adalah: 1. dr/drg PNS
2. Usia Max disesuaikan dgn Kebijakan
Recruitment di seiap FK.
3. Berkelakuan Baik dan Berbadan Sehat 4. Memiliki STR
Sedangkan persyaratan berkas sebagai berikut: 1. Print out Registrasi Online
2. Surat pernyataan bersedia ditempatkan ke tempat semula dan/atau sesuai dengan program Kemenkes setelah selesai pendidikan spesialis
3. Surat rekomendasi dari IdI/PdGI daerah / wilayah yang menyatakan bahwa ybs
idak pernah melakukan malpraktek dan pelanggaran kode eik kedokteran
4. Fotocopi ijazah dokter yang disahkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran
5. Transkrip akademik yang disahkan oleh
Dekan Fakultas Kedokteran
6. Pas foto berwarna ukuran 4 X 6 sebanyak 5 (lima) lembar
7. Formulir pendataran
8. Surat Keterangan Sehat yang dikeluarkan oleh dokter Pemerintah yang mempunyai SIP
9. Fotocopi Surat Keputusan Calon Pegawai
Negeri Sipil
10. Fotocopi Surat Keputusan Pangkat Terakhir 11. Fotocopi Kartu Pegawai (KARPEG)
12. Datar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(dP3) tahun
13. Fotocopi Surat Tanda Registrasi (STR)
Atau ditanyakan kepada
biro kepegawaian kementerian kesehatan R.i Jl. Rasuna Said Kav X, 4-9 Kuningan,
Jakarta Selatan 12950
Telp. (021) 522 3015 - (021) 527 2002
Fax. (021) 522 3015.
PeneTaPan PeMenang MeDia kUis
eDisi XXViii FeBrUari 2011
Redaksi Mediakom telah menetapkan 10 (sepuluh) orang Pemenang
Mediakuis Majalah Mediakom Edisi XXVIII Februari 2011 dengan 3
buah Jawaban yang benar sebagai berikut:
1. PKMd : Pembangunana Kesehatan Masyarakat desa
2. Hari Gizi : tanggal 25 Januari
3. Jampersal adalah jaminan persalinan meruapakan program prioritas Kementerian Kesehatan Ri dalam rangka percepatan
penurunan angka kemaian ibu dan bayi. Jampersal antenatal, persalinan postnatal dan KB. Diperuntukan khusunya yang idak
mempunyai jaminan.
10 orang pemenang:
1. H. Mohamad yunus, AMK, S.Ag, M.Si - Jawa Barat
2. Cucuk Herawai - Situbondo
3. Dr. Utami Khrisnawai – Bondowoso Jawa Timur
4. Riyandy - Bojonegoro, Jawa Timur
5. Rio Batarada Hsb - Lahat Provinsi Sumatera Selatan
6. Dany Satria - Cirebon, Jawa Barat
7. dewi Lestari - Bone Sulawesi Selatan
8. Nur Hidayat,SKM - Benteng Selayar Sulawesi Selatan
9. Supini Noiyai w, AMG - Puskesmas Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kepulauan Merani Riau
10. yoshef Arieka Marchela, A.Md.AK -Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun Jawa Timur
MediaKuis
1. Siapa yang menjadi sasaran Program Jampersal? 2. Sebutkan 3 kegiatan kementerian kesehatan Ri yang
mendukung indonesia sebagai ketua Penyelenggaraan aSean tahun 2011?
3. kapan dilaksanakan Rapat kerja kesehatan nasional tahun 2011 di Jakarta?
Kirimkan jawaban kuis dengan mencantumkan biodata lengkap (nama, alamat, kota/kabupaten, provinsi, kode pos dan no telp yang mudah dihubungi).
Jawaban dapat dikirim melalui :
• Email : puskom.publik@yahoo.co.id
• Fax : 021 - 52907421
• Pos : Pusat Komunikasi Publik, Gedung Kemenkes Jl. HR. Rasuna Said Blok X5,
Kav. 4-9, Jakarta Selatan
Jawaban diterima redaksi paling lambat minggu keempat (terakhir) bulan Mei 2011. Nama pemenang akan diumumkan di Majalah Mediakom edisi 30 Juni 2011. 10 Pemenang MediaKuis masing-masing akan mendapat t-shirt dari Mediakom.
Hadiah pemenang akan dikirim melalui pos.
(11)
Masa DePan
FUngsional HUMas ceraH
emangku jabatan fungsional pranata humas, mempunyai kedudukan tersendiri dalam struktur kepegawaian Kementerian Kesehatan. Kenaikan jenjang kepangkatannya sangat ditentukan oleh pemenuhan angka kredit yang telah ditentukan. disamping itu, juga sangat ditentukan
oleh im penilai jabfung pranata
humas Unit Kerja dan bagian kepegawaian yang bersangkutan untuk memprosesnya.
Bila kedua unsur tersebut dapat bersinergi, saling mendukung,
maka dapat dipasikan jenjang
kepangkatannya akan melesat melebihi kenaikan kepangkatan yang menempuh jalur struktural. Tapi, jika
salah satu dari unsur tersebut idak
mendukung, akan menyebabkan kenaikan pangkat mundur, bahkan dapat lebih lambat dari mereka yang menempuh jalur struktural.
Filosoi keberadaan jabatan
fungsional pranata humas untuk
mendukung insitusi secara opimal
menjalin hubungan dengan masyarakat luas, baik perorangan maupun lembaga. Oleh sebab itu memerlukan pranata humas yang
profesional secara fungsional.
Mengapa fungsional ? Agar pemangku jabatan dapat bekerja
secara mandiri, tanpa terbelenggu aturan birokrasi insitusi, termasuk
mengumpulkan angka kredit juga mandiri.
Kini, unsur pendukung kenaikan pangkat jabatan fungsional pranata
humas tersebut secara bertahap
terus dibenahi. Para petugas
yang tergabung dalam im penilai terus diingkatkan wawasan dan
keterampilan dengan mengundang pakar di bidang kehumasan.
Kurikulum untuk memandu pelaihan fungsional pranata humas ingkat
terampil dan ahli telah dipersiapkan bersama Pusat diklat Badan PPSdM, Kemenkes.
Terakhir, tergantung para pemangku jabatan fungional pranata humas sendiri. Apakah
mereka proakif dan tekun berkarya,
kemudian mengajukan Usul Penilaian dan Penetapan Angka Kredit. dan selalu memonitor ke Biro Kepegawaian. Jika semua dikerjakan
secara terib dan dapat dipasikan naik pangkat seiap 2 tahun sekali.
P
(12)
Setelah semakin terbuka alih jabatan, banyak karyawan yang mengambil jalur fungsional, diantaranya pranata humas. Beberapa alasan pindah ke jabatan fungsional, karena mereka menemukan kebebasan berkreasi
secara professional. Kemungkinan,
pejabat fungsional lebih tenang,
karena bekerja secara profesional
dan mendapat tunjangan sesuai jabatannya. Tidak terkait langsung dengan pertanggung jawaban keuangan, keproyekan dan kegiatan yang memerlukan pemeriksaan KPK, BPK maupun auditor internal, Itjen setempat. Jenjang kepangkatan jelas,
lebih cepat dan tunjangan jabatannya
lumayan.
Jabfung ingkat ahli, mendapat
tunjangan jabatan berkisar Rp 220 - 550 ribu.
Hanya saja, bila idak memenuhi
angka kredit untuk kenaikan pangkat selama 5 tahun, maka yang bersangkutan dibebaskan sementara. Ia
idak mendapat tunjangan fungsional,
tapi tetap mendapat gaji sebagai PNS. Satu semester berikutnya, jika belum memenuhi angka kredit, yang
bersangkutan diberhenikan dari
jabatan fungsionalnya, tapi tetap mendapat gaji PNS.
Bagi mereka yang proakif, sangat kecil kemungkinan terkena sanksi
di atas. Tapi yang terjadi justru
sebaliknya. Dalam waktu yang relaif
singat, golongan kepangkatan melesat ke level IV. Bahkan menurut fungsional Analis Kepegawaian Penyelia, Biro Kepegawaian Kemenkes, darman Untung Prayitno, ”Masa depan jabatan
fungsional pranata humas cerahӤ
PerPUsTakaan
serBagUna
erpustakaan
Serbaguna, kini telah dibuka di Kantor ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes. Bertempat di Lantai 2 Gedung A
Ditjen P2PL Jln Percetakan Negara
Jakarta. disain ruang perpustakaan senyaman mungkin, sehingga dapat membuat pengunjung betah
membaca di ruangan. Selain itu,
juga untuk ruang pertemuan,
posko mudik lebaran yang dapat mengakses jaringan lalu lintas dengan Mabes Polri yang di display dengan telivisi.
Berawal dari melihat tumpukan buku di gudang, kemudian terbersit untuk membentuk perpustakaan. Sebab banyak teman-teman daerah yang sedang berkunjung ke pusat,
tak cukup bertemu dengan pejabat,
tapi perlu juga informasi yang
lengkap. Informasi tak cukup hanya
dengan penjelasan langsung, akan tetapi lebih lengkap bila ditambah
(13)
dengan informasi dari dokumen, diantaranya buku, brosur,
lealet dan bahan lainnya.
Hal tersebut disampaikan direktur Jenderal P2PL Kemenkes, Prof. dr.Tjandrayoga Aditama pada saat memberikan sambutan pembukaan perpustakaan ditjen P2PL, Jum’at 11 Maret 2011 di Jakarta.
Menurut Prof. Tjandra, keberadaan perpustakaan di ditjen P2PL sudah menjadi kebutuhan, karena banyak
tamu yang memerlukan informasi kesehatan. Perpustakaan menjadi jawaban yang tepat untuk memenuhi informasi tersebut, disamping dapat menghimpun buku-buku, peraturan dan pedoman kesehatan yang tersebar diberbagai tempat.
Menurut Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat, Perpustakaan P2PL telah
mempunyai koleksi 669 buku dengan klasiikasi 377 buah (pedoman, peraturan, tatalasana), 108 buah majalah, 139 buah laporan, 27 buah bahan pertemuan dan 18 buah ( proposal peneliian, thesis dan sekripsi).
dalam inventarisasi buku, telah menggunakan system
Dewey Classiciicaion (DDC) yakni pengklasiikasian buku berdasarkan subyek dan jenis buku. Untuk pencarian dan
pengelolaan buku yang terdapat dalam perpustakaan
telah menggunakan sotware senayan untuk memudahkan pencarian referensi yang dibutuhkan dalam waktu singkat,
ujar Barlian.
Untuk menambah jumlah koleksi, pengelola perpustakaan telah mengedarkan surat kepada para pejabat di lingkungan dirjen P2PL untuk menyumbangkan buku-buku untuk perpustakaan. dari edaran tersebut sudah
mulai masuk buku-buku dari para donatur, ujar Burlian.§
pra
sTrUkTUr organisasi BarU
keMenTerian keseHaTan
esuai UU No. 17 tahun 2007, pembangunan
aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik di pusat maupun di daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidangnya.
Sasaran reformasi birokrasi adalah mengubah pola pikir (mind set) dan budaya kerja (culture set) serta sistem manajemen pemerintahan.
Agenda reformasi mencakup iga komponen utama yaitu
aspek penataan/ penyempurnaan kelembagaan (organisasi), penataan
ketatalaksanaan (manajemen), dan penataan sumber daya manusia (SdM).
Terkait aspek penataan/ penyempurnaan organisasi, telah diterbitkan Permenkes 1144/ Menkes/Per/VIII/2009 tanggal 19 Agustus 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
sebagai penggani Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005
Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja departemen Kesehatan sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 439/
Menkes/Per/VI/2009 Tahun 2009. Berdasarkan Permenkes No.
1144/2009, organisasi baru
Kementerian Kesehatan diberlakukan
ditandai pelanikan pejabat eselon
II oleh Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.,dr. PH. awal Januari 2011.
DiTJen BarU
dalam organisasi yang baru, di jajaran direktorat jenderal (eselon I) terdapat dua direktorat jenderal yang berubah yaitu direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat (ditjen Binkesmas) berubah menjadi ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (Bina Gizi dan KIA) dan ditjen Bina Pelayanan Medik (yanmedik) berubah menjadi ditjen Bina Upaya Kesehatan (BUK).
(14)
JaJaran eselon ii
di jajaran eselon II, terdapat beberapa perubahan baik berubah nomenklaturnya maupun digabung ke unit lain. di lingkungan Sekretariat Jenderal, semula ada 5 Biro dan 9 Pusat menjadi 5 Biro dan 8 Pusat. Pusat Pemeliharaan, Peningkatan dan Penanggulangan Intelegensia Kesehatan berubah menjadi Pusat Intelegensia Kesehatan, Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan digabung ke direktorat Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan ditjen BUK. Pusat data dan Surveilans Epidemiologi berubah menjadi Pusat data dan Informasi, sedangkan Pusat Penanggulangan Krisis berubah menjadi Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan. di lingkungan Inspektorat Jenderal terdapat tambahan satu unit inspektur
yaitu Inspektur Invesigasi.
di lingkungan ditjen Bina Gizi dan KIA, terdapat unit baru yaitu direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional,
Alternaif dan Komplementer,
direktorat Komunitas digabung dengan direktorat Bina Upaya Kesehatan dasar ditjen BUK. Sedangkan direktorat yang mengalami perubahan nomenklatur yaitu direktorat Bina Gizi Masyarakat
menjadi direktorat Bina Gizi dan direktorat Bina Kesehatan Kerja menjadi direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olah Raga.
ditjen Bina BUK, direktorat Bina Pelayanan Medik dasar berubah menjadi direktorat Bina Upaya Kesehatan dasar, direktorat Bina
Pelayanan Medik Spesialisik berubah
menjadi direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan. direktorat Bina Pelayanan Keperawatan berubah menjadi direktorat Bina Keperawatan dan Keteknisan Medik, direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik berubah menjadi direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan. Sedangkan direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa berubah menjadi direktorat Bina Kesehatan Jiwa.
ditjen Binfar dan Alkes, yang mengalami perubahan nomenklatur yaitu direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan berubah menjadi direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, direktorat Bina farmasi Komunitas dan Klinik berubah menjadi direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian, direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional berubah menjadi direktorat Bina Produksi dan distribusi Alat
Kesehatan, dan direktorat Bina Produksi dan distribusi Alat Kesehatan berubah menjadi direktorat Bina Produksi dan distribusi Kefarmasian.
di lingkungan ditjen PP dan PL, yang berubah yaitu direktorat Imunisasi
dan Karanina menjadi Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karanina dan
Kesehatan Matra.
Badan Litbangkes, yang berubah yaitu Puslitbang Biomedis dan farmasi menjadi Puslitbang Biomedis dan Teknologi dasar Kesehatan, Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan berubah menjadi Puslitbang Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Puslitbang Gizi dan Makanan berubah menjadi Puslitbang Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, serta unit baru yaitu Puslitbang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat.
Badan PPSdM Kesehatan, yang berubah yaitu Pusat Pendidikan dan
Pelaihan SDM Kesehatan berubah menjadi Pusat Pendidikan dan Pelaihan
Aparatur, Pusat Pemberdayaan Profesi dan Tenaga Kesehatan Luar Negeri berubah menjadi Pusat Standarisasi,
Seriikasi dan Pendidikan Berkelanjutan
SDM Kesehatan.§Smd
Pusat data dan Informas Pusat Kerjasama Luar Negeri Pusat Promosi Kesehatan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan
Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Pusat Komunikasi Publik Pusat Intelegensia Kesehatan Pusat Kesehatan Haji Inspektorat Inspektorat Jenderal Sekretariat Staf Khusus
Menkes Staf Ahli Menteri
Sekretariat Jenderal Biro Perencanaan dan Anggaran Biro Kepegawaian Biro Keuangan dan Perlengkapan Biro Hukum dan Organisasi Biro Umum direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan
direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
direktorat direktorat
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SdM Kesehatan
Pusat direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan
direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Gizi
Sekretariat dirjen direktorat
direktorat
Badan Peneliian dan
Pengembangan Kesehatan Sekretariat Badan Pusat Sekretariat dirjen Sekretariat dirjen Sekretariat dirjen Sekretariat Badan
(15)
KOLOM
J
abatan fungsional merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil pada keahlian dan keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Jabatan fungsional hakekatnya diperlukan tugas-tugas pokok dalam organisasi Pemerintah. di sebut mandiri disini karena diri sendiri yang dapat menentukan jenjang kepangkatan mau sampai dimana. Karena disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan sampai sejauh mana kepangkatan kita dapatkan denganjenis apa saja yang dikerjakan seiap harinya.
Pranata Humas merupakan jabatan fungsional, jika rajin mengumpulkan angka kredit dapat naik pangkat dua tahun sekali. Untuk mereka yang memang pekerjaanya berkecimpung di kehumasan sehari harinya, tentunya ini
sangat menguntungkan. Seperi memberikan informasi baik
secara lisan maupun tulisan, membuat suatu tulisan yang akan di publikasi, menjadi MC, moderator dalam pertemuan,
dan hanya hadir dalam pertemuan sebagai peserta akifpun
mendapat nilai.
Jenis pekerjaan humas sangatlah banyak, tetapi untuk mengumpulkan Angka Kredit (AK) perlu perjuangan. Setelah
di himpun nilainya menurut buku dupak (Datar usulan
penentuan angka kredit), total nilainya sedikit, belum sesuai harapan.
Memang harus pakai ilosoi sedikit demi sedikit
lama-lama menjadi bukit. Pengumpulan nilai dalam jabatan fungsional pranata humas untuk pencapaian angka kredit yang telah di tentukan cukup banyak, jika harus mengumpulkan nilai dari 0,025 dan seterusnya. Tapi jika di lihat dari jenis pekerjaannya maka dalam sehari dapat mengumpulkan banyak angka kredit. Misalnya sebelum acara berlangsung kita mendesain acara, membuat
undangan, konirmasi dan mengundang wartawan. Saat
acara berlangsung menjadi MC, Moderator, bahkan menjadi peserta sekalipun akan mendapatkan angka kredit. Setelah acara selesai masih mendapatkan angka kredit lagi, misalnya dengan membuat quesioner, membuat rangkuman diskusi, membuat kliping jika acara tersebut di liput oleh media, membuat resume dari berita yang di muat oleh media, dan
masih banyak lagi. Pokoknya oke….!!
dari sekian banyak pekerjaan tadi jika satu jenis pekerjaan di kalikan dengan 0.025 akan mendapatkan angka kredit
besar. Apalagi jika seiap harinya memberikan informasi, idak
terhitung berapa kali memberikan informasi baik ke internal publik maupun external publik.
Jabatan fungsional Pranata Humas di bagi menjadi dua
yakni ingkat terampil dan ingkat ahli. Tingkat trampil yaitu pada jenjang SMA-D3 sedangkan ingkat Ahli yakni S1 dan
selanjutnya. Untuk menjadi pemangku jabatan fungsional
pranata humas harus PNS 2 tahun, setelah itu bisa mengikui
diklat tentang kehumasan. Sebelumnya ada impasing yaitu
penyesuaian langsung secara otomais untuk yang sudah
bekerja di bagian di kehumasan.
dengan adanya UU KIP (Keterbukaan Informasi Publik)
No. 14 tahun 2008, humas mempunyai peran pening dalam
suatu lembaga atau instansi. UU KIP diberlakukan pada bulan Mei 2010.
UU KIP mengatur Informasi publik dalam iga kategori
yakni informasi yang di umumkan secara berkala, secara serta merta dan informasi yang dirahasiakan.
Sebagai humas harus siap jika ada perseorangan atau golongan yang meminta informasi. Semua ada
ketentuannya, seperi jika ada yang meminta informasi kita
harus tanyakan dulu dari mana, untuk keperluan apa dan
melampirkan idenitas resmi si peminta informasi sesuai dengan kegunaannya, supaya informasi yang keluar idak di salahgunakan orang-orang yang idak bertangung jawab.
UU KIP juga mengatur waktu bagi penyedia informasi dalam menjawab informasi. dengan adanya batas waktu
yang di tentukan berari sebagai penyedia informasi harus
cepat dalam pemberian informasi tersebut. Sesuai ketentuan informasi harus dijawab dalam sepuluh hari.
Siap atau belum dalam menghadapi UU KIP di harapkan semua badan publik harus siap karena segalanya sudah di atur dalam UU tersebut termasuk tentang kebutuhan-kebutuhan informasi. Jika ada sengketa informasi silahkan mengadu ke Komisi Informasi Publik.§
* fungsional humas puskom publik
sri Wahyuni*
(16)
k
ehadiran Jaminan Persalinan (Jampersal), diharapkan dapatmenghilangkan hambatan
inansial bagi ibu hamil untuk mendapat jaminan persalinan yang sehat dan bermutu. Ibu hamil
berhak mendapat layanan persalinan
di unit layanan kesehatan dan mendapat pertolongan dari petugas kesehatan. Selain itu, ibu hamil juga
mendapat pelayanan pemeriksaan
kehamilan, pelayanan nifas termasuk
KB pasca persalinan dan pelayanan
bayi baru lahir.
dengan demikian, kehadiran Jaminan Persalinan diharapkan dapat
mengurangi terjadinya “iga terlambat”
yakni terlambat dalam pemeriksaan
memperoleh pelayanan persalinan dari tenaga kesehatan, dan terlambat sampai di fasilitas kesehatan pada saat
keadaan emergensi. Salah satu upaya pencegahannya adalah melakukan
persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.
Menurut Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih dalam berbagai
kesempatan, menegaskan, Jampersal
sebagai upaya terobosan juga
diharapkan dapat mengakselerasi
tujuan pencapaian MDG’s 4 (kesehatan anak) dan MDG’s 5 ( kesehatan ibu).
Menurut hasil Riskesdas 2010,
persalinan oleh tenaga kesehatan pada kelompok sasaran miskin
(Quinile 1) baru mencapai sekitar
69,3%. Sedangkan persalinan yang
dilakukan tenaga kesehatan pada
fasilitas kesehatan baru mencapai 55,4%. Salah satu kendala pening untuk mengakses persalinan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yaitu keterbatasan dan keidak-tersediaan biaya. Untuk itu perlu kebijakan
terobosan meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di fasilitas.
Saat ini Angka Kemaian Bayi (AKB) dan Angka Kemaian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup inggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei Demograi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1000 kelahiran hidup, Angka Kemaian Neonatus (AKN) 19 per 1000 kelahiran hidup.
MEDIA UTAMA
JAMPERSAL
SOLUSI
(17)
(Millenium Develoment Goals/MDG’s
2000) pada tahun 2015, diharapkan
angka kemaian ibu menurun dari 228 per 100.000 pada tahun 2007 menjadi 102 dan angka kemaian bayi menurun dari 34 per 1.000 pada tahun 2007 menjadi 23.
Untuk itu upaya penurunan AKI harus fokus pada penyebab langsung kemaian ibu, yang terjadi 90%
pada saat persalinan dan segera
setelah pesalinan yaitu perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%), komplikasi pueperium 8%, partus macet 5%, abortus 5%, trauma obstetric 5%, emboli 3%, dan lain-lain
11% (SKRT 2001).
Disamping itu, Jampersal juga merupakan salah satu upaya untuk memenuhi tuntutan Undang-Undang
Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) yang menyebutkan seiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bain, bertempat inggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. Selanjutnya pada pasal 34 ayat (3) ditegaskan bahwa negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak. Dipertegas pula dengan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pada pasal 5 ayat (1) menegaskan bahwa seiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan. Selanjutnya pada ayat (2) ditegaskan pula bahwa seiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, dan terjangkau. Kemudian pada ayat (3) ditegaskan bahwa seiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Selanjutnya pada pasal 6 ditegaskan bahwa seiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.
Untuk menjamin terpenuhinya hak hidup sehat bagi seluruh penduduk termasuk penduduk miskin dan idak mampu, pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya
di bidang kesehatan yang adil dan
merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang
(18)
BAGAIMANA
PENDANAAN
JAMPERSAL?
P
endanaan Persalinan merupakan pembiayaan terintegrasi denganJamkesmas. Tahun 2011, pengelolaan dana Jamkesmas dilakukan Dinas Kesehatan selaku Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Tingkat Kabupaten/Kota. Pengelolaan dana Jaminan Persalinan, dilakukan
sebagai bagian dari pengelolaan dana Jamkesmas pelayanan dasar.
keTenTUan UMUM PenDanaan
1. dana Jaminan Persalinan di
pelayanan dasar disalurkan ke kabupaten/kota, terintegrasi dengan dana Jamkesmas di pelayanan kesehatan dasar,
sedangkan untuk jaminan persalinan ingkat lanjutan dikirimkan langsung ke rumah sakit menjadi satu kesatuan
dengan dana Jamkesmas yang
disalurkan ke rumah sakit.
2. Pendanaan Jamkesmas di pelayanan dasar dan Jaminan
Persalinan merupakan belanja
bantuan sosial bersumber dari
dana APBN yang dimaksudkan untuk mendorong pencapaian
program serta peningkatan
kualitas pelayanan sehingga
pengaturannya idak melalui
mekanisme APBd, dan dengan
demikian idak langsung menjadi
pendapatan daerah.
3. Dana belanja bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada angka dua (2) adalah dana yang diperuntukkan untuk pelayanan
kesehatan peserta Jamkesmas dan
pelayanan persalinan bagi seluruh ibu hamil yang membutuhkan. Setelah dana tersebut disalurkan pemerintah melalui SP2D ke
rekening Kepala dinas Kesehatan
sebagai penanggungjawab program, maka status dana tersebut berubah menjadi dana
masyarakat (sasaran), yang ada di rekening dinas kesehatan.
4. Setelah dana tersebut sebagaimana dimaksud pada angka iga (3) digunakan oleh Puskesmas dan jaringannya
serta fasilitas kesehatan lainnya
(yang bekerjasama), maka status dana tersebut berubah menjadi
pendapatan fasilitas kesehatan.
(19)
pendapatan Puskesmas sebagaimana dimaksud angka empat (4) kemudian langsung dibayarkan untuk jasa pelayanan
kesehatan.
6. Jasa pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud angka lima (5) sebesar minimal 50% dari
pendapatan pelayanan kesehatan
dasar dan minimal 80% untuk jasa tenaga kesehatan penolong
persalinan.
7. Sisa dana hasil pendapatan sebagaimana dimaksud angka lima (5) dan angka enam (6) setelah dikurangi dapat disetorkan
ke pemerintah daerah sebagai
pendapatan Puskesmas atau sepenuhnya menjadi kewenangan daerah untuk mengatur.
8. Pengaturan sebagaimana dimaksud pada angka tujuh (7) diatur melalui peraturan Bupai/ walikota atas usul Kepala Dinas
Kesehatan yang didasarkan
atas surat keputusan Menteri Kesehtan tentang Petunjuk teknis
pelaksanaan ini.
9. Dana yang telah menjadi
pendapatan fasilitas kesehatan
swasta (yang bekerjasama) sepenuhnya menjadi pendapatan fasilitas tersebut, termasuk Bidan Prakik, Dokter Prakik, Klinik
Bersalin, dan sebagainya.
10. Pemanfaatan dana jaminan
persalinan pada pelayanan
lanjutan mengikui mekanisme
pengelolaan pendapatan
fungsional fasilitas kesehatan dan berlaku sesuai status rumah sakit tersebut.
sUMBer Dan alokasi Dana Sumber dana,Dana Jaminan Persalinan bersumber dari APBN
Kementerian Kesehatan yang
dialokasikan pada Datar Isian
Pelaksanaan Anggaran (dIPA)
Sekretariat Ditjen Bina Upaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan. Alokasi dana Jaminan Persalinan
di Kabupaten/Kota diperhitungkan berdasarkan perkiraan jumlah sasaran yang belum memiliki jaminan
no Jenis Pelayanan Frek
Tarif (Rp)
Jumlah
(Rp) ket
1. Pemeriksaan kehamilan 4 kali 10.000 40.000 Standar 4x 2. Persalinan normal 1 kali 350.000 350.000
3. Pelayanan nifas termasuk
pelayanan bayi baru lahir
dan KB pasca persalinan
3 kali 10.000 30.000 Standar 3x
4. Pelayanan persalinan tak
maju dan atau pelayanan pra-rujukan bayi baru lahir
dengan komplikasi.
1 kali 100.000 100.000 Pada saat menolong persalinan ternyata ada komplikasi dan wajib segera dirujuk 5. Pelayanan pasca
keguguran, persalinan per vaginam dengan indakan
emergensi dasar.
1 kali 500.000 500.000
persalinan di daerah tersebut dikalikan
besaran biaya paket pelayanan
persalinan ingkat pertama.
Besaran TariF Pelayanan Besaran tarif pelayanan jaminan
persalinan di fasilitas kesehatan dasar
ditetapkan sebagaimana tabel berikut:
keterangan :
a) Pembayaran atas klaim persalinan ini idak harus dalam paket (menyeluruh) tetapi dapat dilakukan klaim terpisah, misalnya ANC saja, persalinan saja atau PNC saja.
b) Pelayanan nomor 5 dilakukan pada Puskesmas yang mempunyai kemampuan dan sesuai
kompetensinya.
c) Apabila diduga/diperkirakan adanya risiko persalinan sebaiknya pasien sudah dipersiapkan jauh hari untuk dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih baik mampu seperi Rumah Sakit. Sedangkan besaran biaya untuk pelayanan Jaminan persalinan ingkat lanjutan menggunakan tarif
paket Indonesia Case Base Group (INA-CBGs).
Besaran Tarif Pelayanan Jaminan Persalinan
Pada Pelayanan Tingkat Pertama
PenyalUran Dana
Dana Jamkesmas untuk pelayanan dasar di Puskesmas dan jaringannya
serta Jaminan Persalinan menjadi satu
kesatuan, disalurkan langsung dari
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta V ke;
• Rekening Kepala dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sebagai penanggungjawab program a/n Insitusi dan dikelola Tim Pengelola Jamkesmas Kabupaten/Kota untuk
pelayanan kesehatan dasar dan persalinan di fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
• Rekening Rumah Sakit/Balai-Balai Kesehatan untuk pelayanan
persalinan di fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan yang menjadi satu kesatuan dengan dana pelayanan rujukan yang sudah berjalan selama
ini.
PenyalUran Dana ke Dinas keseHaTan kaBUPaTen/koTa
1. Kepala dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota selaku penanggungjawab program,
membuka rekening giro bank
khusus atas nama dinas Kesehatan
untuk menerima dana Jamkesmas
pelayanan dasar dan dana Jaminan
Persalinan, dan selanjutnya nomor rekening tersebut dikirim ke alamat:
(20)
PenyalUran Dana ke rUMaH sakiT
1. dana Jamkesmas dan Jaminan
Persalinan untuk Pelayanan
Kesehatan di fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan disalurkan langsung dari Kementerian Kesehatan melalui KPPN ke
rekening Pemberi Pelayanan
Kesehatan lanjutan. Peluncuran dana ini dilakukan secara bertahap. 2. Penyaluran Dana Pelayanan
ke fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI yang mencantumkan nama PPK Lanjutan dan besaran dana luncuran yang diterima.
3. Perkiraan besaran dana luncuran
dana pelayanan kesehatan
dilakukan berdasarkan kebutuhan RS yang diperhitungan dari laporan pertanggungjawaban dana PPK Lanjutan
PUsaT PeMBiayaan Dan JaMinan keseHaTan, keMenTerian keseHaTan,
Gedung Prof. Dr. Sujudi, Lt.14 Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9, Jakarta Selatan 12950
Telp (021) 5221229, 5277543 Fax; (021) 52922020, 5279409
E-mail: jamkesmas@yahoo.com
2. Pengiriman Nomor rekening melalui surat resmi di
tanda tangani Kepala dinas Kesehatan dan menyertakan
nomor telepon yang langsung dapat dihubungi. 3. Menteri Kesehatan membuat Surat Keputusan tentang
penerima dana penyelenggaraan Jamkesmas dan
Jaminan Persalinan di Pelayanan Dasar Untuk iap Kabupaten/Kota yang merupakan satu kesatuan dan idak terpisahkan. Penyaluran dana dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan serta penyerapan kabupaten/kota.
4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat edaran ke Puskesmas untuk:
a. Membuat Plan of Acion (POA) tahunan dan bulanan
untuk pelayanan Jamkesmas dan Jaminan Persalinan sebagai dasar perkiraan kebutuhan Puskesmas untuk
pelayanan Jamkesmas dan Jaminan Persalinan.
b. Plan of Acion (POA) sebagaimana dimaksud merupakan bagian dari POA Puskesmas secara keseluruhan dan tertuang dalam lokakarya mini puskesmas.
(21)
KEBIJAKAN JAMINAN PERSALINAN
Jaminan Persalinan adalah
jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang melipui pemeriksaan
kehamilan, pertolongan persalinan,
pelayanan nifas termasuk pelayanan
KB paska persalinan dan pelayanan
bayi baru lahir. TUJUan UMUM
Jaminan Persalinan mempunyai tujuan untuk menjamin akses pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB.
TUJUan kHUsUs
1) Meningkatkan cakupan
pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, dan
pelayanan nifas ibu oleh tenaga
kesehatan.
2) Meningkatkan cakupan pelayanan bayi baru lahir oleh tenaga
kesehatan.
3) Meningkatkan cakupan pelayanan
KB pasca persalinan.
4) Meningkatkan cakupan
penanganan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir. 5) Terselenggaranya pengelolaan
keuangan yang eisien, efekif, transparan, dan akuntabel. sasaran
• Yang dijamin oleh Jaminan
Persalinan adalah: Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas (pasca melahirkan sampai 42 hari), Bayi baru lahir (0-28 hari).
• yang dapat memperoleh pelayanan
jaminan persalinan adalah seluruh ibu hamil yang belum mempunyai jaminan kesehatan.
keBiJakan oPerasional
1) Pengelolaan Jaminan Persalinan
di seiap jenjang pemerintahan (pusat, provinsi, dan kabupaten/ kota) menjadi satu kesatuan
dengan pengelolaan Jamkesmas
dan Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK).
2) Pengelolaan kepesertaan Jaminan
Persalinan merupakan perluasan
kepesertaan dari program
Jamkesmas yang mengikui
tata kelola kepesertaan dan
manajemen Jamkesmas, namun dengan kekhususan dalam hal
penetapan pesertanya. 3) Peserta program Jaminan
Persalinan adalah seluruh sasaran yang belum memiliki jaminan
persalinan.
4) Peserta Jaminan Persalinan dapat
memanfaatkan pelayanan di
seluruh jaringan fasilitas pelayanan kesehatan ingkat pertama dan ingkat lanjutan (Rumah Sakit) di kelas III yang memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Kabupaten/Kota.
5) Pelaksanaan pelayanan Jaminan Persalinan mengacu pada standar pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA).
6) Pelayanan Jaminan Persalinan diselenggarakan dengan prinsip
Portabilitas, Pelayanan terstruktur berjenjang berdasarkan rujukan. 7) Untuk pelayanan paket
persalinan ingkat pertama di
fasilitas kesehatan pemerintah
(Puskesmas dan Jaringannya) didanai berdasarkan usulan POA Puskesmas.
8) Untuk pelayanan paket persalinan ingkat pertama di fasilitas kesehatan swasta dibayarkan
dengan mekanisme klaim. Klaim persalinan didasarkan atas
tempat (lokasi wilayah) pelayanan persalinan dilakukan.
ManFaaT JaMinan Persalinan
1) Pemeriksaan kehamilan ante natal care (ANC), pertolongan
persalinan, pemeriksaan post natal care (PNC) oleh tenaga
kesehatan di faskes pemerintah
(puskesmas dan jaringannya)
dan faskes swasta yang tersedia fasilitas persalinan (Klinik/Rumah Bersalin, Dokter Prakik, Bidan Prakik) dan yang telah menanda-tangani Perjanjian Kerja Sama
(PKS) dengan Tim Pengelola
Jamkesmas Kabupaten/Kota
2) Pemeriksaan kehamilan dengan
resiko inggi dan persalinan dengan penyulit dan komplikasi dilakukan secara berjenjang di Puskesmas dan Rumah Sakit berdasarkan rujukan. PenyalUran Dana
Dana untuk pelayanan Jamkesmas
termasuk Jampersal merupakan
satu kesatuan (secara terintegrasi)
disalurkan langsung dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) Jakarta V ke :
1) Rekening Kepala dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab Pengelolaan Jamkesmas di wilayahnya 2) Rekening Rumah Sakit untuk
fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan (pemerintah dan swasta) Pola PeMBayaran
Pembayaran untuk pelayanan
Jaminan Persalinan dilakukan
dengan cara:
1) Pembayaran di fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama dilakukan
dengan cara klaim
2) Pembayaran di fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan dilakukan
dengan cara klaim, didasarkan
atas paket INA-CBGs
UnTUk inForMasi leBiH lanJUT DaPaT MengHUBUngi sekreTariaT TiM Pengelola PUsaT
Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Selaku Tim Pengelola Jamkesmas Pusat
Kementerian Kesehatan, Gedung Prof. Sujudi Lantai 14. Jl HR Rasuna Said Kav 4-9 Jakarta Selatan Telp. 021.5221229; Fax . 021.52922020
(22)
Percepatan
Penurunan
AKI dan AKB
P
ercepatan penurunanangka kemaian ibu (AKI) dan angka kemaian bayi (AKB) menjadi salah satu topik diskusi Rapat Kerja
Kesehatan Nasional (Rakerkesnas),
23 Februari 2011 di Jakarta. Tema ini menjadi menarik, karena merupakan program prioritas yang harus
mendapat perhaian semua pihak, baik pemerintah daerah maupun pusat.
Selama setengah hari 45 orang
dari 900 peserta dari berbagai daerah
dan profesi kesehatan berdiskusi dan memberi masukan, serta solusi untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB. Seiap peserta menyampaikan apa yang terjadi di wilayahnya, mulai dari masalah, kendala, dan solusi yang ditawarkan.
Pada hakekatnya, peserta menginginkan program yang
dicanangkan akan menghadirkan
lahirnya bayi yang sehat, tumbuh,
berkembang dan cerdas. demikian
juga kehadiran ibu melahirkan dalam keadaan sehat, segar dan bugar. Kesehatan ibu pun akan bertambah bahagia begitu melihat sang bayi yang baru dilahirkan juga sehat dan bugar. Bayi menangis mengawali hidup di dunia, orang tua dan sanak saudara tersenyum gembira, menyambut kedatangan anggota baru yang dinani. Kondisi seperi ini belum dapat dinikmai oleh semua ibu-ibu hamil di Indonesia. Masih ada saja bayi dan ibu meninggal saat melahirkan atau beberapa bulan setelah kelahiran.
Kemaian ibu hamil di Indonesia mengalami penurunan. Meski demikian, penurunan angka kemaian ibu masih harus terus diingkatkan. Demikian terungkap dalam Seminar
Hasil Peneliian women Research Insitute: Akses dan Pemanfaatan
fasilitas dan Pelayanan Kesehatan
Perempuan Miskin, akhir tahun 2010 lalu.
Bila dirunut, masih banyak faktor yang harus dipenuhi untuk mencapai percepatan penurunan angka
kemaian ibu dan angka kemaian bayi antara lain; pemenuhan sumber daya manusia kesehatan dalam jumlah, jenis, kualitas dan distribusinya. Selain itu, masih memerlukan koordinasi
antar program, antar sektor, antar
insitusi, antar organisasi profesi dan antar wilayah secara berjenjang.
Sementara itu, masih diperlukan revitalisasi dan penguatan peran serta masyarakat melalui kegiatan berbasis masyarakat seperi posnyandu, poskesdes, rumah tunggu dan
kegiatan berbasis masyarakat lainnya. Pendanaan dan peningkatan sarana
dan prasarana fasilitas kesehatan juga menjadi bagian pening yang harus disediakan sesuai kebutuhan lokal dan tempat inggal petugas kesehatan.
Untuk mengopimalkan pelayanan kesehatan, masih perlu meningkatkan
layanan KB yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan,
termasuk pencatatan dan pelaporan dilaksanakan sesuai standar yangb
telah ditetapkan.
Kegiatan penanganan komplikasi
merupakan hal yang paling vital dalam menyelamatkan ibu hamil, hal ini harus mendapat perhaian semua pihak, khususnya tenaga dokter , bidan dan keluarganya.
Kementerian Kesehatan sendiri
menargetkan menurunkan angka kemaian ibu pada 2010 sekitar 226 orang dan pada tahun 2015 menjadi 102 orang. Untuk mewujudkan hal
ini, Kemenkes telah menggalakkan program Making Pregnancy Saver
(MPS) dengan program antara lain Program Perencanaan persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K),
Jamkesmas dan Jaminan persalinan (
(23)
a
danya perbedaan cara pemerintah daerah dalammenurunkan angka kemaian ibu (AKI) dan angka kemaian bayi (AKB), buki berjalannya pola desentralisasi. Sebab seiap daerah mempunyai kearifan lokal yang harus menjadi pilar utama pembangunan kesehatan, khususnya dalam menurunkan AKI dan AKB. Hal tersebut terekam seluruh peserta daerah yang mengikui diskusi Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 23 Februari 2011, di
Jakarta.
Aneka ragam kearifan itu seperi dikemukakan dr. Yayi, direktur RSUD Ende, NTT daerahnya secara intensif melakukan revolusi KIA. Mengapa ? Sebab di RSUD Ende terjadi peningkatan kasus kemaian ibu dan bayi, disebabkan adanya kehamilan yang tak diinginkan. Untuk menurunkan AKI dan AKB yang paling pening dengan melakukan pembatasan kehamilan. Yaitu hanya ibu yang siap untuk hamil saja yang
boleh hamil, dan hanya bayi yang
dinginkan saja yang boleh lahir. Serta perlu pembatasan kehamilan di luar
nikah.
Berbeda dengan dr. Nina dari RSIA
Kota Bandung, Jabar. Menurutnya, AKI dan AKB lebih banyak terjadi di rumah sakit, khususnya perkotaan. Sebab ada” permainan” antara bidan dan
dokter spesialis kebidanan. “Secara hukum jelas ini melanggar,” kata dr.
Nina.
Menghadapi hal ini, Kementerian
kesehatan sudah membuat kebijakan integrasi baik, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan manajemen terpadu balita sakit (MTBS). “Sayang,
pelaksanaan dilapangan masih lemah,
padahal bila betul-betul diterapkan akan dapat menurunkan AKI dan AKB”, ujar dr. Nina.
Lebih lanjut dr. Nina menjelaskan perlunya perhaian bersama, khususnya rumah sakit pendidikan yang merupakan rumah sakit
pendidikan bagi residen SpA dan
SpOG, agar penanganannya lebih cepat, sehingga idak menjadi pemicu ingginya kemaian.
Di daerah lain, seperi Sulawesi Utara, mempunyai kendala kekurangan tenaga bidan desa. Mereka mengusulkan, mungkinkah untuk sementara kekosongan tersebut diisi tenaga perawat yang mempunyai kompetensi melaksanakan tugas kebidanan? Disamping itu, sebagai wilayah yang sangat luas, sangat memerlukan fasilitas rumah tunggu,
saat ini masih sedang dikembangkan.
Lain lagi dengan Kabupaten Lombok Utara, NTB. Menurut Suhardi dari
dinas Kesehatan Lombok Utara,
kuanitas dan kualitas SDM kesehatan sudah mencukupi, juga sudah tersedia
ambulan desa, tapi masih terkendala dengan fasilitas kesehatan, seperi kehadiran polindes di seiap desa. Saat ini jumlah polindes masih terbatas, kondisinya juga masih perlu peningkatan, termasuk akses air
bersihnya.
Berbeda dengan Kab. Ketapang
Kalbar. Menurut dr. Muh. Azis, hampir 40% poskesdes belum mempunyai tenaga bidan. Disamping itu juga masih terkendala infrastruktur, seperi akses jalan dan jembatan. Untuk menurunkan AKI dan AKB di Ketapang, diperlukan komitmen pemerintah daerah untuk menyiapkan
akses pelayanan kesehatan dengan
membuka jalan, jembatan dan
penyediaan fasilitas kesehatan.
Khusus, Tarnate Maluku Utara, untuk memenuhi target menurunkan
AKI dan AKB, masih terkendala
koordinasi. Saat ini koordinasi baru di level kabupaten, sementara ingkat kecematan masih lemah. Contoh; sebelumnya posyandu banyak tenaga penyuluh ( PPL, PLKB dll), kini tak ada lagi, Bidan desa inggal sendiri dan
memberi layanan masyarakat seorang
diri. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga penyuluh, diperlukan regulasi
bersama Kemenkes dan Kementerian/ Lembaga lain, misalnya Kementerian
Agama, sehingga imunisasi terhadap calon penganin dapat digalakan kembali.§pra
Kearifan
Lokal
turunkan
AKI dan
AKB
(24)
P
ada prinsipnya kebijakan Jamkesmas Tahun 2011 merupakan kelanjutanpelaksanaan program
Jamkesmas Tahun 2010 dengan terobosan kebijakan baru dalam bentuk Jaminan Persalinan.
Penyelenggaraan Jamkesmas dan
Jaminan Persalinan menjadi satu kesatuan yang idak terpisahkan. Dengan
demikian Penyelenggaraan Jamkesmas
tahun 2011 mengalami beberapa penyempurnaan sebagai berikut : a. asPek kePeserTaan
1) Kepesertaan Jamkesmas 2011
mengacu pada data PPLS (BPS, 2008) berjumlah 60,4 juta jiwa, namun jumlah sasaran Jamkesmas adalah tetap 76,4juta jiwa sebagaimana tertuang didalam RPJM
2) Jumlah sasaran (kuota) peserta Jamkesmas per Kabupaten-kota adalah tetap sama dengan tahun
2010, by name by address ditetapkan
dengan SK Bupai-walikota 3) Untuk kepesertaan Jamkesmas
dari kelompok masyarakat miskin
(maskin) penghuni Lapas/Rutan, maskin penghuni pani, maskin pasca tanggap darurat akibat bencana,
gelandangan, pengemis, anak
terlantar, bayi baru lahir dari keluarga maskin pengaturannya mengacu pada SK Menkes 1185/ tahun 2009 4) Seluruh peserta program keluarga
harapan (PKH) menjadi peserta Jamkesmas, termasuk peserta PKH yang masih belum terdatar dalam
database Jamkesmas.
5) Ibu hamil dan melahirkan yang idak memiliki jaminan kesehatan menjadi penerima manfaat Jaminan
Persalinan
B. asPek Pelayanan
Manfaat Jamkesmas yang diberikan kepada peserta bersifat komprehensif
(promoif, prevenif, kuraif, dan rehabilitaive) sesuai indikasi medis individu/perorangan atau disebut sebagai upaya kesehatan perorangan
(UKP).
1) Pelayanan promoif dan prevenif
diberikan pada saat pelayanan
konsultasi dokter atau tenaga
kesehatan yang berkompeten, baik
di Faskes Tingkat Pertama maupun Tingkat Lanjutan
2) Pelayanan kesehatan dasar diberikan di fasilitas Kesehatan (faskes) Tingkat Pertama milik pemerintah
(Puskesmas dan jaringannya) 3) Pelayanan kesehatan rujukan
diberikan di FaskesTingkat Lanjutan (Rumah Sakit) milik pemerintah maupun swasta
Jaminan Persalinan, manfaat pelayanannya terdiri dari
• pemeriksaan kehamilan ante natal care (ANC), pertolongan persalinan,
pemeriksaan post natal care (PNC)
oleh tenaga kesehatan di faskes
pemerintah (Puskesmas dan jaringannya) dan Faskes Swasta yang
tersedia fasilitas persalinan (Klinik/
Rumah Bersalin, Dokter Praik, Bidan Praik) dan yang telah menanda-tangani Perjanjian Kerja Sama (PKS)
dengan Tim Pengelola Jamkesmas
Kabupaten/Kota
• Pemeriksaan kehamilan dengan
resiko inggi dan persalinan dengan penyulit dan komplikasi dilakukan secara berjenjang di Puskesmas dan Rumah Sakit berdasarkan rujukan 4) Pelayanan obat Jamkesmas,
diarahkan agar Rumah Sakit supaya mengacu Formularium Obat sesuai SK Menkes Nomor 1455/2009
5) Penyediaan obat, vaksin, AMHP dan darah idak dibebankan kepada peserta Jamkesmas karena seluruh biaya sudah termasuk dalam paket
KEBIJAKAN PROGRAM
JAMKESMAS TAHUN 2011
pembayaran INA-CBGs kecuali AMHP tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Surat Edaran Dirjen BUK (Bina Upaya Kesehatan), dan Obat HOT yang dapat diklaimkan secara
terpisah.
6) Perluasan jaringan fasilitas
kesehatan dengan lebih mendorong
keikutsertaan fasilitas kesehatan swasta untuk melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Tim Pengelola Jamkesmas Kabupaten/
Kota
c. asPek PenDanaan
Pola Pembayaran:
Pembayaran untuk pelayanan
Jamkesmas dilakukan dengan cara :
• Pembayaran di fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama dilakukan dengan
cara klaim, didasarkan atas Perda
Tarif yang berlaku setempat.
• Pembayaran di fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan dilakukan dengan cara klaim, didasarkan atas paket INA-CBGs
D. asPek Pengorganisasian
Pengorganisasian dalam
penyelenggaraan Jamkesmas adalah
dengan dibentuk Tim yang berada pada Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupateb/
Kota
• Tim Koordinasi yang bersifat lintas
sector dan berfungsi koordinaif untuk pengambilan kebijakan setempat dengan tetap mengacu pada kebijakan pusat
• Tim Pengelola yang bersifat
lintas program yang melakukan pengelolaan langsung Jamkesmas
untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sekretariat Tim Pengelola Pusat:
Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Selaku Tim Pengelola Jamkesmas Pusat.
Kementerian Kesehatan,
Gedung Prof. Sujudi Lantai 14.
Jl HR Rasuna Said Kav 4-9 Jakarta Selatan Telp. 021.5221229;
(25)
BiASAKAN ANAK
SARAPAN PAGi
akan pagi atau sarapan merupakan makanan
yang dimakan keika
pagi hari sebelum
berakiitas. Makan
pagi terdiri dari makanan pokok serta lauk pauk atau bisa juga makanan kudapan.
Manfaat yang kita dapat keika kita ruin makan pagi atau sarapan
adalah membantu untuk mencukupi zat gizi, memelihara ketahanan
tubuh, agar dapat berakiitas
atau belajar atau bekerja dengan
baik. Juga membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan
memudahkan penyerapan pelajaran. Karena itu, sarapan adalah saat
makan paling pening dalam sehari.
Sayangnya, sarapan
seringkali diabaikan oleh banyak orang. Akibatnya anak jajan di sekolah, padahal menurut hasil pengujian yang dilakukan Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap pangan jajanan anak sekolah (PJAS) dalam lima tahun terakhir (2006-2010) menunjukkan
40-44% jajanan anak sekolah idak
memenuhi syarat keamanan pangan disebabkan mengandung bahan kimia
seperi boraks, formalin, rhodamin
dan lain-lain.
Zat-zat berbahaya itu bila dikonsumsi sekali memang belum
terasa efeknya. Namun, lambat tetapi pasi organ-organ tubuh
menjadi rusak karena mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat
berbahaya. Menurut Kepala Badan POM Dra. Kustaninah, Apt., dampak
pangan berbahaya dirasakan lima
M
(26)
sampai 10 tahun mendatang. Dalam
jangka pendek, zat-zat berbahaya itu
bisa menyebabkan penyakit seperi thypus. Dalam jangka panjang dapat
menyebabkan kanker.
Penyakit idak menular seperi
kanker, umumnya berlangsung lama dan pengobatannya mahal. Anak adalah harapan orang tua dan sebagai generasi penerus bangsa. Untuk menghindari penyakit-penyakit tersebut sebaiknya biasakan anak sarapan pagi di rumah.
Pangan Dan JaJanan anak sekolaH Tak seHaT
• Dari 1.845 sampel diuji BPOM hingga Oktober 2010, sekitar 563
jajanan pangan di lingkungan
sekolah terbuki idak memenuhi
syarat keamanan pangan • Sebagian besar sample
mengandung boraks
• Sisanya, kedapatan mengandung rhodamin B, methanil yellow, unsur benzoat, sakarin berlebih, zat
formalin serta siklamat.
• 191 sample idak memenuhi batas
aman uji cemaran mikroba
TenTang ForMalin, Boraks Dan rHoDaMin B.
formalin adalah bahan kimia untuk
perekat kayu lapis dan disinfektan
yang kadang digunakan mengawetkan
tahu dan mi basah. Di dalam tubuh, formalin bisa menimbulkan terikatnya DNA oleh protein. Hingga mengganggu ekspresi geneik yang normal.
Binatang percobaan yang mengisap
formalin terus menerus terserang
kanker dalam hidung dan tenggorokan
Masyarakat yang mengkonsumsi makanan mengandung formalin, menurut Dra Erna Suryai Apt MKes dari Dinas Kesehatan DIY, bisa menyebabkan gangguan persarafan berupa susah idur, sensiif, mudah lupa, sulit berkonsentrasi. Dan pada
wanita akan menyebabkan gangguan menstruasi dan inferilitas.
Ciri-ciri umum pada beberapa makanan yang diduga mengandung
formalin untuk jenis mie basah adalah idak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celcius). Bau
mie agak menyengat yakni bau khas
formalin, dan mie basah tersebut idak lengket serta lebih mengkilap dibanding mie tanpa formalin.
Sedangkan tahu yang mengandung
formalin idak rusak hingga 3 hari
pada suhu kamar dan bertahan lebih
dari 15 hari pada suhu lemari es. Tahu keras namun idak padat dan bau agak menyengat khas formalin.
Bakso yang mengandung formalin idak rusak sampai 5 hari pada
suhu kamar dan memiliki tekstur sangat kenyal. Sedangkan ikan segar
berformalin idak rusak sampai 3 hari
pada suhu kamar, warna insang merah
tua dan idak cemerlang, serta bau menyengat khas formalin.
Sementara ikan asin mengandung
formalin dengan ciri-ciri idak rusak
sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar, warna ikan asin bersih cerah
namun idak berbau khas ikan asin. Boraks maupun bleng idak aman
untuk dikonsumsi sebagai makanan, tetapi ironisnya penggunaan boraks sebagai komponen dalam makanan sudah meluas di Indonesia.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang idak
serta berakibat buruk terhadap kesehatan tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam tubuh
konsumen secara kumulaif. Seringnya
mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak,
hai, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria
(idak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apais, sianosis,
tekanan darah turun, kerusakan ginjal,
pingsan, hingga kemaian.
Bleng atau boraks biasanya dipakai dalam pembuatan makanan : karak/
lèmpèng (kerupuk beras), sebagai
komponen pembantu pembuatan gendar (adonan calon kerupuk), mi, lontong (sebagai pengeras), ketupat
(sebagai pengeras), bakso (sebagai
pengawet dan pengeras), kecap
(sebagai pengawet).
Pewarna sinteis pada umumnya
terbuat dari bahan-bahan kimia.
Misalnya tartrazin untuk warna kuning,
allura red untuk warna merah, dan
seterusnya. Misalnya penggunaan
rhodamin B yang sering digunakan untuk mewarnai terasi, kerupuk dan minuman sirup. Penggunaan pewarna jenis ini dilarang keras, karena bisa menimbulkan kanker dan penyakit-penyakit lainnya.§
Smd-sumber BPOM dan Wikipedia
”gangguan
formalin
untuk jangka
panjang
dapat
menyebabkan
kanker mulut
dan
tenggorokan”
(1)
BAiM WONG
RAjiN BERSEPEdA
PeSineTRon Baim wong tengah keranjingan
olahraga bersepeda. Bintang sinetron itu
mengaku merasakan manfaat yang posiif bagi tubuhnya setelah ruin gowes.
Awalnya Baim hanya ikut-ikutan saja saat
diajak temannya untuk bersepeda. Namun kini ia benar-benar menyukainya karena
selain menyehatkan juga idak membosankan. “Awalnya memang latah tapi kelamaan melihat beneit dan posiifnya. Karena beli itu juga nggak murah kan,” ujarnya.
Memiliki jadwal syuing yang padat, idak menghalangi pesinetron berusia 29 tahun itu
untuk gowes. Kadang, saat berada di lokasi
syuing pun Baim menyempatkan diri untuk
jalan-jalan dengan sepeda kesayangannya. “dengan hobi baru itu aku bisa ngeluarin
keringat,” tambah pria yang mengawali kariernya di dunia sinetron pada 2001 itu.§
gi-berbagai sumber
WidyAWATi
RAHASiA KECANTiKAN dAN
RESEP AWET MudA
WalauPun di usianya yang lewat setengah abad, aris yang berjaya
di dekade 1970 hingga 1980an, widyawai, masih kelihatan canik, wajahnya masih mempesona. Dibalik sedikit kerutan yang ada di wajahnya, kulitnya masih terlihat segar dan berseri. Menurutnya, semua wanita manapun pasi menjaga kecanikan. Lantas apa resep
ibu dua anak ini?
“Kita harus rajin merawat diri. Jangan lupa menggunakan cream yang cocok untuk kita di usia seperi saya ini,” ucap widyawai.
Selain rajin merawat kecanikan wajah, widyawai juga rajin minum jamu, minum air puih dan suplemen vitamin alami.
“Dulu waktu masih anak-anak diajarkan nenek untuk minum jamu. Tapi sekarang tetap minum vitamin dan sayur sayuran yang saya rasa sama bagusnya,” ujarnya.
Banyaknya wanita yang melakukan operasi plasik agar tampak canik, widyawai idak memberikan komentar.
“ya saya nggak bisa komentar, itu hak seseorang. Kalau
dengan operasi bisa menambah kepercayaannya, ya silakan saja. Yang pening jangan lari sampai jauh sekali karena Tuhan sudah memberikan yang ada,” terangnya.
Pola makanan juga kerap dijaga secara ekstra ketat oleh peraih
piala Citra ini. Makanan yang mengandung kolesterol telah dihindarinya, agar tetap tampil sehat.§ gi-berbagai sumber
(2)
Nomor Klasiikasi : 616.19
Judul : Pedoman Penataklaksanaan Infeksi Menular Seksual
impresum : Jakarta; departemen Kesehatan RI:
direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.—2010
kolasi : xiv,127 hlm; 28 x 20 cm
Subyek : SEXUAL TRANSMITTEd dISEASES
inFekSi Menular Seksual (IMS) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup
pening dan dapat berdampak luas secara sosial dan ekonomi di banyak negara.
Adanya kegagalan dalam mendiagnosis dan
memberikan pengobatan pada stadium dini dapat memberikan komplikasi serius dan berbagai gejala sisa lainnya.
Keberadaan dan semakin meluasnya infeksi HIV/AIDS telah memberikan pengaruh besar dalam penatalaksanaan penanggulangan dan pemberantasan IMS. Selain itu meningkatnya resistensi obat animikroba terhadap beberapa kuman penyebab IMS telah menyebabkan beberapa rejimen pengobatan menjadi sangat idak efekif.
Pertemuan kelompok penasihat WHO
pada Mei 1999 tentang tata cara pengobatan IMS telah melakukan peninjauan ulang
dan menyempurnakan rekomendasi
pengobatan. Rekomendasi tersebut melipui
penyempurnaan terhadap penatalaksanaan kasus IMS melalui pendekatan sindrom
untuk pasien yang menunjukkan keluhan gejala IMS dan pengobatan terhadap beberapa IMS yang spesiik yang berdasarkan situasi global dan data
surveilans IMS.
Tujuan penatalaksanaan pasien IMS di
sarana pelayanan kesehatan adalah agar penatalaksanaan pasien IMS dapat dilakukan
secara efekif pada semua ingkat pelayanan
kesehatan sesuai dengan kemampuannya, meningkatkan cakupan layanan IMS,
mengurangi penyebaran kasus IMS dan mengurangi laju kasus infeksi HIV.
Komponen penatalaksanaan IMS melipui:
anamnesis tentang riwayat infeksi/penyakit,
pemeriksaan isik dan pengambilan sample, diagnosis yang tepat, pemberian pengobatan awal yang efekif, nasihat yang berkaitan
dengan perilaku seksual, promosi dan atau penyediaan kondom, penatalaksanaan mitra seksual, pencatatan dan pelaporan kasus,
serta indaklanjut klinis secara tepat. Buku pedoman ini sangat berguna bagi semua dokter pada ingkat pelayanan
kesehatan yang dalam pelayanan
sehari-harinya menjumpai pasien/tersangka IMS, dan paramedik (perawat dan bidan) yang hanya dalam keadaan dimana idak ada
dokter untuk sementara waktu akan tetapi
dibawah pengawasan dokter penanggung jawab dapat menggunakan prosedur tetap ini
untuk melakukan penatalaksanaan pasien.
Buku ini juga menyediakan informasi
yang diperlukan dalam penatalaksanaan mitra seksual serta IMS pada anak-anak dan
remaja.§
(3)
Pelayanan rumah sakit merupakan produk yang di terapkan terhadap pasien untuk upaya
penyembuhan dan mengurangi penderitaan pasien yang melibatkan sejumlah proses manajemen. Pada dasarnya proses manajemen yang dilakukan di rumah sakit sama dengan proses manajemen
pada umumnya, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi, tetapi rumah sakit adalah
organisasi yang unik, sebab banyak profesional yang terlibat.
Sesuai dengan strukturnya di organisasi Rumah
Sakit ada dua jenis kewenangn yang harus bisa bekerja sama, yaitu kewenangan profesional dan kewenangan manajemen yang keduanya harus bermuara pada satu tujuan yaitu melayani kepeningan pasien.
Buku ini memuat tentang teori dasar dan
perkembangan serta peluang penerapannya dalam
pelayanan kesehatan, walau pemahaman tentang hal
itu harus diikui dengan pandangan yang kriis. Penulis adalah seorang yang berpengalaman dalam bidang ini karena latar belakang pendidikan dan praktek lapangan yang dirinisnya sebagai dokter umum dan mengajar di Program Magister Manajemen Rumah Sakit. Sebelum menjadi Menteri Kesehatan beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Bengkulu yang berhasil membawa Rumah Sakit Bengkulu ini menjadi pemenang ingkat nasional RS kelas D dan tahun berikutnya menjadi pemenang nasional RS kelas C .§
Nomor Klasiikasi : 362.11
Judul : Menjadi Seniman Organisasi:
Seni Mengelola ”Health Care Industry”
Penulis : Achmad Sujudi editor : Salim Shahab
impresum : Jakarta : Rajut Publishing, 2011, kolasi : 498 hal; 20cm
Subyek : HOSPITAL ORGANIZATION and AdMINISTRATION HOSPITALIZATION
HEALTH MANPOWER
Buku ini memuat tentang teori dasar
dan perkembangan serta peluang
penerapannya dalam pelayanan
kesehatan, walau pemahaman tentang
hal itu harus diikuti dengan pandangan
yang kritis.
(4)
LENTERA
S
uatu pagi penumpang kereta ekonomijurusan Tanah Abang Jakarta, turun di Stasiun
dukuh Atas Sudirman. Wanita muda itu
berpenampilan modis menenteng tas kerja bermerek, mengenakan kawat gigi berjenis mahal. Setelah turun kereta, sambil berjalan Ia mengeluh teringgal kereta api express. Ia terpaksa naik kereta ekonomi lingkar, panas, padat, bau keringat, antri lagi. Ternyata keluar stasiunpun masih antri lagi. Kerja susah , naik kereta susah, hidup ini benar-benar susah, ngeloyor dengan wajah muram.
Hanya selang beberapa langkah, keluarga miskin yang menggelandang beralaskan kardus, beratap beton jalan layang dukuh atas begitu gembira. Sang ibu bernyanyi, mendendangkan lagu, sayup-sayup terdengar bercampur bising suara kendaraan kota. Sementara anak balitanya bermain mobil-mobilan bekas , tak beroda. Anak itu menarik mobilan-nya sambil mulutnya berbunyi seperi suara mesin mobil sedang di gas, ngung….ngung… ngung… Mungkin mereka lebih bahagia dari wanita modis tadi .
Memang ada kalanya terasa panas di tengah ruang
ber AC, merasa miskin di tengah kemewahan materi yang
di sandang, merasa susah di tengah kemudahan dengan
beraneka fasilitas dan merasa kurang, kurang dan kurang, sehingga terus memburu untuk mencukupi kekurangannya tak kenal menyerah, begitulah seterusnya, entah sampai
kapan, tak pernah merasa cukup.
Sementara ada orang merasa sejuk di tengah terik matahari, merasa berkecukupan, walau ada keterbatasan, selalu tumbuh lintasan-lintasan kebahagiaan di tengah
kesulitan, sehingga merasa ringan menghadapinya. Maka,
Ia tetap tersenyum, bersenandung dan berbagi cerita
mengiringi kesulitannya.
Logikanya orang berkecukupan lebih bahagia dibanding yang kekurangan, karena yang berkecukupan mampu berbagi, orang berpendidikan lebih berbahagia karena lebih mudah dan lebih besar peluangnya mengakses
realitanya idak demikian, berari ada yang salah dalam
menyikapi keadaan.
Berat-ringannya beban hidup, mudah- susah problem yang di hadapi , sangat bergantung pada penyikapan terhadap keadaan tersebut. Bila menyikapinya benar, pasi akan berujung pada kemudahan menyelesaikan masalah dan bebanpun terasa ringan. Sebaliknya bila salah dalam
menyikapi persoalan, maka masalah yang kecil akan
terasa sulit, bebanpun terasa berat. Apa lagi bebannya berat, akan terasa lebih berat lagi.
Penyikapan yang benar akan selalu memahami dengan pikiran posiif seiap keadaan yang kurang menyenangkan. Sebab selalu ada pelajaran yang dapat di peik sehingga tak mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya. Belajar dari pengalaman menjadi guru yang tak
terlupakan.
Selalu ada hikmah di balik kesulitan, bahkan selalu ada kemudahan setelah kesulitan. Jadi jangan takut menghadapi kenyataan sulit. Mari menikmai kenyataan apa adanya, jangan berpura-pura. Sebab berpura-pura justru akan menambah kesusahan. Seperi ungkapan, “biar tekor yang pening nyohor”. Kelihatannya bahagia, padahal hai menjerit, luka mendalam yang menyayat.
Sering kali, kesulitan akan mendewasakan seseorang.
Mereka akan menjadi tangguh, kokoh dan bersahaja
menghadapi kesulitan. Tak mudah mengeluh dan cengeng.
Siap menanggung beban berat dalam waktu yang panjang. Gigih dan tak pernah putus asa. Terus menjalani
kehidupan dengan ceria.
Biasanya kesulitan sebagai awal untuk merubah keadaan, dari sulit menjadi lebih mudah, dari kekurangan menjadi kecukupan, dari kebodohan menjadi keluasan pengetahuan, dari pengontrak rumah menjadi punya rumah kontrakan. Tak ada yang instan, seperi membalikan
telapak tangan. Semua itu perlu waktu, proses dan
perjuangan panjang. Termasuk menyiapkan mental untuk menyikapi kesulitan secara benar.§
Prawito
Menyikapi
kesulitan
(5)
M
enjadi tua itu pasi, tapi tak perlu ditakui. Sebab tua itu proses alami yang akan selalu terjadi pada seiap insani, tanpa kecuali. Diantara cirinya, semula segar, sehat, kuat dan energik kini menjadi lemah, sakit-sakitan dan lamban. Selain itu kulit keriput, rambut memuih dan gigi ompong, juga ciri lainnya dari mereka yang sudah menjadi tua.Terpening bagi lanjut usia (lansia) harus menyadari melemahnya isik idak berari melemahnya kekuatan jiwa. Seorang lansia idak gesit lagi bekerja seperi dulu, bukan berari idak dapat berbuat apa-apa lagi. Ia masih mampu berkarya dalam hidupnya, bahkan ada yang mencapai puncak karyanya, justru dihari tua.
Menurut ilmu psikologi, orang yang kurang mahir dalam suatu bidang biasanya terdorong mengembangkan potensi lain untuk menutupi kekurangannya. Sebagai contoh, seorang wanita yang sadar idak memiliki postur tubuh yang indah akan terdorong menutupi kekurangannya dengan meningkatkan keterampilan memasak atau menjahit. Sehingga Ia berhasil menjadi juru masak atau penjahit yang sukses.
Sebagai buki, banyak sekali lansia yang mampu
berkarya. Contoh, mereka sukses dalam karya justru dihari tua. Seperi Sophocles, menulis drama “Oedipus Tyrannus”
pada usia 80 tahun, Daniel Dafos, menulis novel “Robinson Crusoe” pada usia 59 tahun, Michaelanglo, menyelesaikan
karya seninya di gereja St. Peter’s pada usia 70 tahun, Francois Mauriac, menulis novel “Maltaverne” pada usia
83 tahun, Gladstone, menjadi perdana menteri pada usia 84 tahun. Albert Einstein, menemukan berbagai penemuan pening pada masa lanjut usia, demikian juga Mahatma Gandhi, memimpin India.
Ada juga penyandang-penyandang cacat yang tetap berkarya. Cacat isik idak menjadi kendala atau penghalang bagi mereka untuk berkarya dan berprestasi. Orang-orang itu di antaranya John Milton, penyair ternama, menulis syair-syair indahnya selama 20 tahun walaupun Ia mengalami kebutaan. Ludwig von Beethoven, maestro kondang dalam dunia musik klasik, menulis simponi lagu-lagu yang indah selama 10 tahun terakhir hidupnya dalam keadaan tuli total.
Mereka ini tetap bersemangat berkarya walaupun sudah lanjut usia. Kelemahan isik idak dijadikan alasan untuk memaikan daya karya dan kreasi. Mereka sudah membukikan dirinya berhasil berbuat sesuatu. Seiap orang juga dapat melakukannya asal ada tekad dan kemauan yang kuat. Lansia yang berani melakukan berari berhasil mengubah kelemahan pada dirinya menjadi kekuatan dan seni hidup yang dinamis.
Para lansia sering takut gagal memasuki dan menjalani masa tuanya. Hal itu idak perlu terjadi jika kaum lansia menyadari bahwa kegagalan atau keberhasilan seseorang dalam memasuki usia lanjut itu relaif ditentukan oleh seberapa akif ia mengasah daya intelektual yang ada pada dirinya. Seorang lansia yang masih akif mengasah otaknya, idak akan cepat pikun. Sebaliknya, jika idak atau jarang mengasah pikirannya, malah mengurung diri, atau malas melakukan sesuatu, ia akan cepat menderita kepikunan.
Para lansia idak perlu takut atau kuair atas kelemahan isik, sebagai akibat proses penuaan. Biarkan saja hal itu terjadi secara alami. Yang pening ia idak membuat kelemahan itu halangan untuk berbuat sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain. Seiap lansia masih punya kesempatan dan potensi untuk berkarya.
Apalagi para paripurna (pensiunan) yang sudah terbiasa bekerja dan berikir, tak perlu khawair. Kebiasaan bekerja dan berikir terus difungsikan dengan kegiatan yang memungkinkan dikerjakan, sesuai dengan kecenderungan masing-masing. Seiap orang mempunyai kecenderungan yang berbeda-beda. Mari tekuni kecenderungan itu sampai menjadi karya yang bermanfaat bagi diri dan orang lain. Nikmai perjalanan karya-karya itu dengan sabar, pasi suatu saat karya itu akan menjadi monumental, seiring perjalanan waktu.
Hanya saja, seiap karya membutuhkan kemauan, konsistensi dan daya tahan dalam waktu tertentu. Jangan berheni berkarya sebelum berhasil. Ibarat menanam, mesi sabar menunggu waktu buahnya matang, baru kemudian memeiknya. Memang momentum itu sulit diterka, tapi atas kesungguhan yang terus-menerus, tak menutup kemungkinan, karya besar itu lahir diusia senja, sebagaimana maha karya para pendahulu kita.§
Usia senja Tetap Berkarya
(6)