48 Kesempatan kerja berubah dari waktu ke waktu, perubahan tersebut
terutama terjadi akibat perubahan dalam perekonomian. Hal ini sesuai konsep dalam ekonomi bahwa permintaan tenaga kerja merupakan
permintaan turunan derived demand dari permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa dalam perekonomian. Apabila perekonomian
berkembang maka penyerapan tenaga kerja juga bertambah. Pertumbuhan ekonomi mampu membawa pengaruh positif bagi kesempatan kerja dan
produktivitas tenaga kerja. Perluasan kesempatan kerja merupakan suatu usaha untuk
mengembangkan sektor-sektor penampungan kesempatan kerja dengan produktivitas rendah. Usaha perluasan kesempatan kerja tidak terlepas dari
faktor-faktor yang seperti pertumbuhan jumlah penduduk dan angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi, tingkat produktivitas tenaga kerja, atau
kebijaksanaan mengenai perluasan kesempatan kerja itu sendiri. Kebijakan negara dalam kesempatan kerja meliputi upaya-upaya untuk mendorong
pertumbuhan dan perluasan kesempatan kerja di setiap daerah serta perkembangan kuantitas dan kualitas angkatan kerja yang tersedia agar
dapat memanfaatkan seluruh potensi pembangunan di daerah masing- masing.
2.1.2 Penelitian Terdahulu
Didit Purnomo, SE 2004 dengan judul penelitian ”Studi Tentang Pola Migrasi Migran Sirkuler Asal Wonogiri Ke Jakarta” tentang berbagai
49 faktor yang mempengaruhi migrasi dan pola migrasi yang dilakukan
menetap atau tidak menetap. Metode analisis yang digunakan Binary Logistic Regression dengan data primer. Variabel dependen terdiri dari
umur status perkawinan, pekerjaan di desa, properti yang dimiliki di desa, pendidikan, dan pendapatan. Berdasarkan hasil pengujian, faktor yang
signifikan yang mendorong migrasi adalah umur, jenis pekerjaan di desa, dan income. Properti probabilitasnya tidak segnifikan. Berdasarkan model
tersebut responden sebagian besar memutuskan untuk melakukan migrasi non permanen yaitu pola migrasi sirkuler sebagai migran sirkuler.
Atik Nuraini 2006 dengan judul penelitian ”Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Migrasi Sirkuler MenginapMondok Studi
Kasus Kabupaten Boyolali”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara faktor-faktor yang mempengaruhi minat migrasi sirkuler
menginapmondok penduduk Kabupaten Boyolali. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari para responden migran sirkuler
asal Wonogiri yang diperoleh langsung di lapangan daerah asal melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan dan
data sekunder yang didapat dari instansi dan sumber lain yang terkait. Metode analisis yang digunakan adalah model regresi logistik, yaitu
dengan model Binary Logistic Regression. Variebel yang digunakan berupa variabel dependen, yaitu minat migrasi dan variabel independen
terdiri dari pendapatan, umur, lahan, pendidikan, status perkawinan, jenis pekerjaan di desa, jenis kelamin, lama tinggal. Berdasarkan estimasi model
50 Binary Logistic Regression yang telah melalui beberapa skenario untuk
mendapatkan model terbaik best fit, dari semua variabel bebas diperoleh variabel yang secara signifikan mempengaruhi minat migrasi sirkuler pada
tahap alpha 5 adalah variabel pendapatan dan lama tinggal. Muhammad Rizal 2006 dengan judul ”Keputusan Migrasi Sirkuler
Pekerja Sektor Formal di Kot a Medan”. Penelitian ini menganalisis
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mirgasi sirkuler di Kota Medan. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari para
responden yang diperoleh melalui kuesioner yang telah dipersiapkan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, karena
terdapat lebih dari satu variabel independen, dan analisis model logit. Variebel yang digunakan berupa variabel dependen, yaitu migrasi atau
tidak migrasi dan variabel independen terdiri dari jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, daya tarik kota, daya dorong desa dan status kepemilikan
tanah, dengan alpha 5. Berdasarkan hasil pengujian, semua variabel independen berpengaruh 12,3 secara signifikan terhadap migrasi sirkuler
di Kota Medan. Secara pastial, hanya tingkat pendidikan yang berpengaruh terhadap migrasi sirkuler di Kota Medan.
Ara Shera Raganatha 2008 dengan judul penelitian ”Analisis
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Migrasi Intern Di Kelurahan Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan - Semarang
”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi intern
penduduk Kelurahan Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan - Semarang.
51 Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari para
responden yang diperoleh langsung di lapangan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan dan data
sekunder yang didapat dari instansi dan sumber lain yang terkait. Metode analisis yang digunakan adalah model regresi logistik, yaitu dengan model
Binary Logistic Regression. Variebel yang digunakan berupa variabel dependen, yaitu migrasi dan variabel independen terdiri dari usia, tingkat
pendidikan, anggota keluarga, pendapatan per bulan, dan lapangan kerja asal.
Dina Villantina 2008 dengan judul penelit ian ”Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Minat Migrasi ke Kecamatan Pedurungan ”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik atau profil sosial ekonomi dari tenaga kerja yang terpilih sebagai responden, untuk
menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan masyarakat di empat desa penelitian untuk bermigrasi tidak
tetap ke Kota Semarang. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari para responden yang diperoleh langsung di lapangan
melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan dan data sekunder yang didapat dari instansi dan sumber lain
yang terkait. Metode analisis yang digunakan adalah model regresi logistik, yaitu dengan model Binary Logistic Regression. Variebel yang
digunakan berupa variabel dependen, yaitu migrasi dan variabel independen terdiri dari variabel usia, variabel jenis kelamin, variabel
52 pendidikan, variabel status perkawinan dan variabel upah. Berdasarkan
estimasi model Logit migrasi dan model Binary Logistic Regression dengan metode maximum likelihood menunjukkan bahwa variabel bebas
antara lain status perkawinan, jenis kelamin dan usia mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel tak bebas.
2.2 Kerangka Pemikiran