52 pendidikan, variabel status perkawinan dan variabel upah. Berdasarkan
estimasi model Logit migrasi dan model Binary Logistic Regression dengan metode maximum likelihood menunjukkan bahwa variabel bebas
antara lain status perkawinan, jenis kelamin dan usia mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel tak bebas.
2.2 Kerangka Pemikiran
Fenomena migrasi dalam mobilitas tenaga kerja memang sudah banyak terjadi di berbagai daerah. Hal ini dapat di sebabkan oleh banyak
hal yang dapat mempengaruhi keputusan individu khususnya tenaga kerja untuk bermigrasi. Dari telaah teori yang ada maka dalam penelitian ini
beberapa variabel digunakan untuk dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat migrasi sirkuler.
Dari telaah teori ada beberapa teori yang dapat dijadikan sebagai landasan teori dalam mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
migrasi keluar dalam mobilitas tenaga kerja di Jawa Tengah dapat merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Taylor 1968 dan Starck 1991 dalam
Ara 2008 yang beranggapan bahwa perpindahan atau mobilitas penduduk terjadi bukan hanya berkaitan dengan pasar kerja saja namun
juga karena faktor-faktor lain yang akhirnya dapat berpengaruh pada keputusan seseorang untuk bermigrasi. Milan J. Titus 1982 dalam Ara
2008 juga mengatakan bahwa salah satu faktor daya tarik yang positif
53 orang bermigrasi adalah tingkat pendapatan regional perkapita, atraksi
kota, faktor instuisi sosial, dan keresahan sosial. Todaro 1969 juga mengatakan secara teoritis hubungan antara
pendidikan dengan peluang bermigrasi akan membentuk huruf U, dimana peluang bermigrasi akan lebih besar bagi individu yang berpendidikan
rendah dan tinggi. Hal ini secara umum menunjukkan bahwa tingkat partisipasi migrasi meningkat dengan meningkatnya tingkat pendidikan.
Sedangkan Lewis 1959 yang menjelaskan pengalihan tenaga kerja dan pertumbuhan kesempatan kerja di sektor modern dimungkinkan oleh
adanya perluasan output tersebut. Di sisi ketenagakerjaan, peningkatan sektor industri akan meningkatkan permintaan tenaga kerja.
Sehingga dalam penelitian ini menggunakan beberapa variabel, yaitu variabel usia yang diukur dengan satuan tahun, variabel pendapatan
per bulan yang diukur dengan satuan rupiah, variabel pekerjaan asal yang dihitung dengan dummy variabel, variabel tingkat pendidikan yang diukur
dengan satuan tahun, variabel status perkawinan yang dihitung dengan dummy variabel, dan variabel kepemilikan tanah yang dihitung dengan
dummy variabel sebagai variabel independen. Variabel independen tersebut diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen
yaitu minat migrasi sirkuler ke Kabupaten Semarang yang dihitung dengan model Logistic Binary.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka muncul kerangka pemikiran yang dapat dijelaskan pada gambar sebagai berikut :
54 Gambar 2.4
Kerangka Pemikiran Teoritis
2.3 Hipotesis