24 yang melakukan mobilitas cenderung melakukan migrasi non permanen.
Banyaknya perantau atau migrasi sirkuler khususnya di Kabupaten Semarang menimbulkan dampak positif dan negatif baik bagi daerah asal maupun daerah
tujuan migrasi. Arus migrasi yang dilakukan sebagian besar penduduk desa ke kota menarik untuk diamati dan dikaji mengingat fenomena tersebut hanya
terjadi di negara-negara berkembang khususnya di Asia yang masih jarang diteliti. Hal-hal diatas yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat penduduk desa melakukan migrasi sirkuler mendorong dilak
ukannya penelitian berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MIGRASI SIRKULER KE KABUPATEN
SEMARANG ”.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut, dapat diketahui bahwa perpindahan penduduk dari desa ke kota migrasi sirkuler sebagian besar
dipengaruhi oleh faktor ekonomi yaitu harapan untuk mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik di kota. Dengan tingkat upah yang lebih
tinggi tersebut penduduk mengharapkan pendapatan yang diperoleh akan lebih besar. Selain itu, semakin tingginya tingkat pendidikan akan mendorong
penduduk untuk bermigrasi ke kota dengan tujuan mendapatkan kesempatan kerja yang sesuai dengan tingkat pendidikannya. Berbagai kesenjangan yang
muncul antara daerah pedesaan dengan daerah perkotaan akan meningkatkan arus migrasi desa ke kota, sehingga penduduk memilih untuk bermigrasi non
25 permanen migrasi sirkuler. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat migrasi sirkuler ke Kabupaten Semarang.
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi minat migrasi sirkuler ke Kabupaten
Semarang. Kegunaan dari penelitian ini meliputi :
1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah sumber informasi yang bermanfaat dalam usaha mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi niatan penduduk untuk bermigrasi di daerah lain. 2.
Sebagai bahan masukan bagi pemerintah atau pihak-pihak terkait dalam pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan migrasi di
Kabupaten Semarang. 3. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi migrasi ke Kabupaten Semarang.
1.4 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan ini, sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.
26 Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini berisi tentang landasan teori, serta kerangka pemikiran yang memberikan gambaran alur penulisan.
Bab III Metode Penelitian Bab ini menjelaskan tentang definisi operasional variabel penelitian,
penentuan sampel, janis dan sumber data yang digunakan, metode pengumpulan data serta metode analisisnya.
Bab IV Hasil dan Pembahasan Pada bab ini akan dibahas dan dianalisis data-data yang didapat dari hasil
perhitungan dan pengolahan dengan analisis regresi, yang pada akhirnya akan memberikan hasil faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan
melakukan migrasi ke Kabupaten Semarang. Bab V Penutup
Terdiri dari kesimpulan yang merupakan ringkasan dari pembahasan sebelumnya, serta saran yang dianggap perlu, baik untuk pemerintah daerah
maupun penelitian selanjutnya.
27
BAB II TELAAH PUSTAKA